• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

#GERAKAN DAN AKSI UNTUK LINGKUNGAN (GAUL): SAATNYA GENERASI MUDA BERPERAN SERTA MENGKAMPANYEKAN ISU PERUBAHAN IKLIM

DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN DI MEDIA SOSIAL

TIM PELAKSANA:

Syerli Haryati, SS, M.IKom (0324097102) - Ketua

Nur Intan Pangesti Subrianto, S.IKOM, M.IKOM (0314109001) - Anggota

BIDANG ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA

2021

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. a. Judul Pengabdian : #Gerakan dan Aksi Lingkunga (GAUL): Saatnya Generasi Muda Berperan Serta Mengkampanyekan Isu Perubahan Iklim dan Kepedulian Lingkungan di Media Sosial

b. Judul Terdahulu : ”Generasi Post- Milenial, Generasi Sadar Lingkungan”:

Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan sebagai upaya Implementasi Program Adiwiyata pada Siswa SMA di Depok

2. Ketua Pelaksana :

a. Nama Lengkap : Syerli Haryati, S.S., M.Ikom

b. NIDN/NIK : 0324097102/ 614710489

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Fakultas/ Program Studi : Fakultas Ilmu Komunikasi/ Public Relations

e. Nomor HP : 0812-96658560

f. Alamat surel (e-mail) : syerli.haryati@mercubuana.ac.id atau syerliharyati2013@gmail.com 3. Anggota Tim Pengusul :

a. Jumlah Anggota : 1

b. Nama Anggota I : Nur Intan Pangesti Subrianto, S.IKom, M.Ikom (0314109001/615900100)

c. Nama Anggota II : d. Naman Anggota III :

4. Mahasiswa :

a. Jumlah Mahasiswa : 2

b. Nama Mahasiswa I : Siti Aisyah (44219210028) c. Nama Mahasiswa II : Abjad Cynthia (44219210005) d. Nama Mahasiswa III :

5. Lokasi Kegiatan

a. Wilayah Kegiatan : SMA Negeri 7 Bekasi (Desa/ Kecamatan) Kec. Jatisampurna

b. Alamat : Jl. Lkr. Tata Kota No.107, RT.012/RW.015 Jatisampurna.

c. Kota : Bekasi

d. Propinsi : Jawa Barat e. Jarak ke Lokasi Kegiatan : 2,5 Km

6. Mitra : SMA Negeri 7 Bekasi

7. Luaran Yang Dikeluarkan : Pemberitaan Media Online 8. Jangka Waktu Kegiatan : 5 Bulan

9. Biaya yang diperlukan :

a. Sumber dari PPM UMB : Rp 4.000.000

b. Sumber Mitra : Rp. 800.000 (In Kind)

c. Jumlah : Rp 4.800.000

Jakarta , 25 Desember 2021 Mengetahui,

Kaprodi Ilmu Komunikasi Ketua Pelaksana,

Dr. Farid Hamid Umarella A, M.Si Syerli Hrayati, SS, M.IKom

NIP/NIK. 106730276 NIP/NIK. 614710489

Menyetuji, Kepala Biro

Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Publikasi

(Dr. Ir. Sawarni Hasibuan, MT) NIP/NIK: 115650472

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

DAFTAR ISI... RINGKASAN PROPOSAL ... ii iii BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Analisis Situasi... 1

1.2. Permasalahan Mitra... 14

1.3 Tujuan Kegiatan... 18

1.4 Manfaat Kegiatan... 19

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN... 20

BAB III METODE PELAKSANAAN... ... 22

3.1 Lokasi Kegiatan... 22

3.2. Khalayak Sasaran ... 22

3.3. Metode Pelaksanaan... 22

3.4. Evaluasi Kegiatan... 22

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN... 23

4.1. Anggaran Biaya UMB... 23

4.2. Anggaran Biaya Mitra (Inkind)... 23

4.3. Jadwal Kegiatan... 23

DAFTAR PUSTAKA ... 25

LAMPIRAN Biodata ………. 27

Peta Lokasi... 34

(4)

iv

RINGKASAN PROPOSAL

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul “#Gerakan dan Aksi Lingkunga (GAUL): Saatnya Generasi Muda Berperan Serta Mengkampanyekan Isu Perubahan Iklim dan Kepedulian Lingkungan di Media Sosial yang akan diselenggarakan di SMA Negeri 7 Bekasi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam mengkampanyekan isu perubahan iklim dan lingkungan hidup melalui sosial media sebagai bentuk # Gerakan dan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL) di kalangan terutama pelajar SMA.

Mitra kegiatan ini adalah SMA Negeri 7 Bekasi merupakan sekolah yang telah meraih penghargaan Adiwiyata Pratama tingkat Nasional pada tahun 2009, menjadikan sekolah ini sebagai ”Sekolah Hijau” (Green school) yang dapat menjadi contoh teladan dalam upaya menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih bagi sekolah lainnya di wilayah Bekasi. Di sekolah ini, karakter peduli lingkungan hidup telah terbentuk sejak tahun 2006 dan hingga kini semangat menjaga dan pelestarian lingkungan hidup masih terus dilakukan dan bahkan menjadi salah satu Misi dari sekolah ini. Semangat dan karakter peduli lingkungan ini dapat diteruskan menjadi Gerakan dan Aksi lingkungan dengan berperan serta mengkampanyekan persoalan perubahan iklim dan kepedulian lingkungan melalui media sosial agar semangat dan karakter peduli lingkungan dan pencegahan perubahan iklim dapat ditularkan kepada masyarakat.

Kegiatan ini akan dilakukan secara Webinar dan metode yang digunakan adalah penyajian materi seputar kampanye Gerakan dan Aksi untuk lingkugan di Media Sosial sebagai implementasi langsung dari perilaku yang peduli terhadap persoalan lingkungan hidup. Selain pemaparan materi, peserta kegiatan diberikan kesempatan untuk tanya jawab sebagai upaya pendalaman materi yang diberikan.

Edukasi ini mengajak peserta sebagai generasi muda dapat terlibat langsung dalam aksi nyata upaya pelestarian lingkungan di Indonesia, generasi milenial dapat berperan sebagai agen perubahan, dengan cara berperan aktif dalam diskusi terbuka, kampanye melalui media sosial, pengawasan sosial, serta penyampaian informasi dalam pengelolaan lingkungan hidup serta Meningkatkan peranan generasi muda sebagai motivator pengembangan lingkungan hidup di desa dan di kota, menggerakkan masyarakat dalam menyelamatkan bumi.

Kata Kunci: Generasi muda, Kampanye Lingkungan, Gerakan dan Aksi Lingkungan (GAUL), Media Sosial.

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. ANALISIS SITUASI

Di tengah penanganan Covid 19 dan gencarnya upaya vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani secara mengejutkan mengeluarkan pernyataan, “saat ini dunia dihadapkan pada ancaman yang sama katastropik dampaknya dengan Pandemi Covid 19 yaitu perubahan iklim. Berbagai studi menunjukkan bahwa dampak dari perubahan iklim akan sangat dahsyat sama seperti Covid-19,” Hal tersebut disampaikan oleh Menkeu Sri Mulayani dalam webinar bertema “Climate Change Challenge: Preparing for Indonesia’s Green and Sustainable Future”, yang diselenggarakan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) tanggal 11 Juni 2021 lalu (Santoso, 2021) Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebutkan, “Perubahan iklim saat ini menjadi persoalan global, tidak ada batasan wilayah dampak dari perubahan iklim”. Persoalan perubahan iklim menjadi perhatian Menteri Keuangan, ternyata ada anggaran yang sangat besar dibutuhkan oleh negara untuk mengatasinya. Dalam forum tersebut, Sri Mulyani menyebutkan “dibutuhkan dukungan dana dengan jumlah hingga US$ 247,2 miliar, kalau dirupiahkan Rp 3.461 triliun”

Artinya, negara perlu menyiapkan dana untuk menangani perubahan iklim paling tidak Rp 266,6 triliun per tahun hingga tahun 2030. Sementara, kata Sri Mulyani, realisasi belanja pemerintah untuk perubahan iklim hanya sebesar Rp 86,7 triliun per tahun atau hanya setara 4,1% dari APBN.” (Putri, 2021)

Dalam kesempatan tersebut, ada pesan yang disampaikan oleh Menkeu Sri Mulyani mengenai persoalan perubahan iklim bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga pihak sektor swasta, NGO, filantropi, dan masyarakat berkontribusi menangani isu tersebut.

Pernyataan Sri Mulyani setidaknya membukakan mata masyarakat tentang bahaya apa yang berpotensi mengancam bumi di kemudian hari. Pandemi Covid 19 yang melanda dunia selama dua tahun ini, telah mengubah tatanan kehidupan bermasyarakat. Sementara perubahan iklim sudah mulai terjadi sebelum Pandemi melanda dunia dan terbukti ada berdasarkan fakta dan data yang ada. Peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi atau yang lebih dikenal dengan Global Warming sudah berdampak pada kehidupan manusia termasuk pada bidang kesehatan masyarakat.

(6)

2

Perhatian akan pemanasan global telah dibahas dalam Konferensi Internasional di Jepang tahun 2005, yang menghasilkan Protokol Kyoto sebagai landasan dan kerangka kerja bagi seluruh negara di dunia untuk menekan laju pemanasan global dan perubahan iklim.

Melansir dari informasi yang ada di Wikipedia, protocol Kyoto sebuah amendemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan internasional tentang pemanasan global. Perubahan iklim merupakan pergeseran jangka panjang dalam iklim, seperti suhu, curah hujan, dan angin. Perubahan iklim biasa disebut juga pemanasan global, yang mengacu secara khusus untuk peningkatan suhu bumi. Pemanasan inilah yang pada akhirnya menyebabkan perubahan iklim. Kementerian lingkungan hidup (2001) mendefinisikan perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sector kehidupan manusia. ((KLH), 2002)

Istilah perubahan iklim sering digunakan secara tertukar dengan istilah “pemanasan global”, padahal fenomena pemanasan global hanya merupakan bagian dari perubahan iklim.

Pemanasan global merupakan peningkatan rata2 temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di troposfer, yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global.

(Sumampouw, 2019, p. 11) Perubahan Iklim dapat menyebabkan peristiwa cuaca ekstrim seperti banjir dan badai, kenaikan permukaan laut, dan peningkatan suhu, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gelombang panas dan kekeringan. Perubahan ini dapat mempengaruhi kesehatan manusia, kualitas udara, pertanian dan persediaan makanan, hutan, ekosistem, daerah pantai, dan sumber daya air. (Hapsari, 2012)

Secara umum, dampak dari perubahan iklim dapat menyebabkan kebakaran hutan dan debu dari tanah kering, meningkatkan partikulat polusi di udara . Kondisi cuaca stagnan dapat menyebabkan peningkatan ozon dan asap. Naiknya permukaan laut dapat meningkatkan risiko dari peristiwa cuaca ekstrim seperti banjir di daerah pesisir. Perubahan iklim juga berdampak kepada kehidupan manusia dimana produktivitas di daerah tropis akan mengalami penurunan bila terjadi kenaikan suhu rata2 global 1-2 derajat Celcius, sehingga meningkatkan risiko bencana kelaparan. Perubahan cuaca ekstrim dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung ke manusia. Suhu hangat atau dingin yang ekstrim yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat memperburuk beberapa penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan pernapasan.

Temperatur yang sangat tinggi dapat menyebabkan stroke panas (Heat stroke). Perubahan pada ekosistem dapat mengakibatkan produksi serbuk sari yang lebih tinggi yang dapat

(7)

3

memperburuk penderita penyakit alergi dan pernapasan. Perubahan iklim juga dapat meningkatkan penyakit iklim sensitif dan membuat virus terbawa air. Kekurangan makanan akibat perubahan pola pertanian dapat meningkatkan risiko kekurangan gizi. Kondisi cuaca juga bisa mendukung populasi nyamuk dan meningkatkan penyebaran malaria. (Hapsari, 2012) Isu perubahan iklim telah menjadi perhatian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK) sejak Indonesia turut meratifikasi Protokol Kyoto (2005) terutama dengan adanya Persetujuan Paris (Paris Agreement) yang merupakan persetujuan Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa pada tahun 2015, yang akan mengawal upaya reduksi emisi karbon diosida secara efektif mulai berlaku tahun 2020. Dan pada Konferensi G-20 yang bulan Oktober 2021 lalu diselenggarakan di Bali, disepakati pentingnya mengimplementasi Perjanjian Paris 2015. Artinya, Indonesia memandang serius perjajian tersebut yang berkaitan dengan isu perubahan iklim dan lingkungan. Melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Indonesia berupaya mengkampanyekan isu perubahan iklim melalui berbagai program kegiatan, diantaranya (1) program Kampung Iklim (Proklim) dan Penghargaan Proklim, tahun 2019, salah satu penghargaannya diberikan kepada Generasi Kaum Millenial yang peduli terhdaap lingkungan hidup, (2) Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, (3) Konservasi hutan Mangrove di pesisir pantai, penyelenggaraan Indogreen Enviromental and Foresty Expo, (4) penyelenggaraan Indonesia Climate Change Forum & Expo, (4) Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan sebagainya.

Penanganan masalah perubahan iklim dan lingkungan hidup tidak hanya tanggung jawab pemerintah semata tetapi menuntut partisipasi masyarakat, khususnya generasi muda dengan berbagai inisiatif dan inovasi yang dimiliki. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengharapkan “generasi muda dapat terlibat langsung dalam aksi nyata upaya pelestarian lingkungan di Indonesia, ," pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Siti Nurbaya dalam siaran pers pada Program Pendidikan Green Leeders yang digagas Institut Hijau, 16 Desember 2021 lalu ( (Setyorini, 2021)

Ada beberapa poin yang disampaikan oleh Menteri Siti Nurbaya yaitu:

1. Generasi muda dapat terlibat langsung dalam aksi nyata upaya pelestarian lingkungan di Indonesia, salah satunya menjadi "ecopreneur" atau wirausaha yang peduli terhadap masalah lingkungan, yang menerapkan konsep ekonomi sirkular.

(8)

4

2. “Generasi muda dapat berperan dalam penerapan gaya hidup minim sampah, dengan mulai belanja tanpa kemasan, tolak dan kurangi penggunaan plastik sekali pakai, pilah sampah dari rumah, dan selalu habiskan makanan serta komposkan sisa-sisa makanan.

3. Dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, generasi muda juga dapat berpartisipasi dengan terus menanam dan memelihara pohon. Dalam hal penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan, generasi milenial dapat berperan sebagai agen perubahan. Mereka dapat berperan aktif dalam diskusi terbuka, kampanye melalui media sosial, pengawasan sosial, serta penyampaian informasi dalam pengelolaan lingkungan hidup.

4. Generasi milenial dapat berpartisipasi dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menanamkan kesadaran pada diri sendiri untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan, membuat dan menyebarkan konten atau opini positif dan konstruktif di media sosial yang mendukung pelestarian alam dan lingkungan.

5. KLHK proaktif melakukan kampanye dan sosialisasi langsung di desa rawan karhutla dan kunjungan ke sekolah, serta partisipasi dalam pengembangan inovasi pengendalian karhutla misalnya zat aditif untuk pemadaman di lahan gambut. Adanya kejadian-kejadian besar seperti tsunami, kebakaran hutan, dan pemanasan global serta perubahan iklim, yang mengakibatkan kehancuran alam. Dari kampanye dan sosialisasi tersebut, KLHK mengharpakan tumbuhnya kesadaran generasi Z akan pentingnya menjaga alam. Generasi ini diharapkan dapat menjadi pionir bagi kepedulian terhadap isu lingkungan.

Perhatian terhadap isu perubahan iklim dan lingkungan sesungguhnya telah menarik perhatian banyak kalangan, baik pihak swasta, komunitas, NGO dan aktivis lingkungan hidup.

Perusahaan seperti PT Unilever, PT Sharp electronic, Talk.inc dan beberapa komunitas menggagas beberapa kegiatan yang mengajak generasi muda khususnya generasi Z untuk melakukan aksi nyata dan partisipasi dalam mengkampanyekan isu perubahan iklim dan lingkungan.

Program ‘Every U Does Good Heroes’ dari PT Unilever Indonesia, Tbk yang memilih 100 peserta memiliki ide/gagasan yang sesuai dengan tiga pilar kebaikan Every U Does Good dari Unilever, yaitu: (Pilar 1) Membangun planet yang lebih lestari, (Pilar 2) Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan (Pilar 3) Berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Mereka akan mengikuti Program Mentoring Every U Does Good Heroes’ sebagai bagian dari rangkaian kampanye ‘Every U Does Good’ dari PT

(9)

5

Unilever Indonesia Tbk yang diluncurkan pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu, guna mengajak konsumen berbuat kebaikan dengan cara yang sederhana, yaitu dengan lebih bijak memilih brand atau produk yang mampu memberi manfaat pada lingkungan dan masyarakat. (Rossa, 2021)

Contoh lain, program kepedulian terhadap lingkungan juga diadakan oleh PT Sharp Electronic. Perusahaan ini memiliki beberapa program yang melibatkan generasi Z untuk peduli dalam pelestarian lingkungan melalui komunitas binaannya ‘Sharp Greenerator yang dibentuk pada tahun 2015 silam bersama yayasan nirlaba Terumbu karang Indonesia, Transformasi Hijau, Borneo Orang Utan Survival dan Koaksi Indonesia, Sharp Indonesia memfasilitasi anak – anak muda wilayah Jakarta Bogor dan Depok untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Komunitas Sharp Greenerator dibentuk sebagai upaya untuk mendorong semangat dan aktif menyuarakan kepedulian untuk melakukan aksi nyata pelestarian lingkungan serta sebagai bentuk kepedulian Sharp Indonesia terhadap peningkatan kesadaran peduli pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di antara anak-anak muda di Indonesia, karena pemahaman yang baik mengenai isu lingkungan di kalangan remaja akan membawa dampak positif bagi bumi di masa mendatang. (Nabhani, 2021)

Kegiatan lainnya diadakan oleh Institusi pendidikan bidang komunikasi, Talkinc bekerja sama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Tiktok Indonesia menggelar kampanye bersama untuk mengajak anak-anak muda Indonesia lebih peduli soal lingkungan hidup. Generasi muda diajak bertukar informasi, melakukan aksi peduli lingkungan, dan berdonasi lewat TikTok selama November-Desember 2020. Peserta yang sebagian besar remaja itu bukan hanya di edukasi soal lingkungan tetapi mereka juga diberikan tantangan atau challenge membuat konten tik tok yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan hidup. (Anna, 2020)

Ajakan untuk mengkampanyekan masalah lingkungan dan perubahan iklim juga dilakukan oleh aktivis pecinta lingkungan. Salah satunya adalah Forest Stewardship Council Indonesia(FSC), suatu organisasi nirlaba dan non-pemerintah yang independen, didirikan untuk mendukung pengelolaan hutan dunia yang layak secara lingkungan, menguntungkan secara sosial, dan ekonomis. FSC Indonesia turut mengadakan kegiatan Kampanye Lingkungan Hidup melalui media social dan edukasi tentang pelestarian lingkungan di CityWalk Sudirman, pada tahun 2015 lalu.

(10)

6

Lalu, bagaimana dengan opini generasi milenial dan generasi Z tentang persoalan lingkungan dan Perubahan iklim? Berdasarkan survey dari Kedai Kopi terhadap 1.200 responden berusia 14-40 tahun pada 14-21 Oktober 2021. Survei dilakukan dengan wawancara melalui telepon dengan response rate 13,97% terungkap data sbb:

1. Perubahan iklim menjadi salah satu isu yang menjadi sorotan generasi muda. Alasannya, menurut Survei KedaiKOPI, mayoritas atau 81,1% anak muda menilai perubahan iklim merupakan isu yang darurat. Sebanyak 71,3% anak muda pun menilai kondisi lingkungan hidup akan semakin buruk di masa mendatang. Hanya 22,9% yang menilai kondisi lingkungan hidup sama saja dan 5,8% semakin baik.

2. Demi mengatasi persoalan tersebut, 17,1% responden menilai generasi muda perlu menjaga kelestarian lingkungan. Sebanyak 14,3% responden menilai generasi muda tak boleh membuang sampah sembarangan.

3. Sebanyak 13,1% responden menilai pentingnya upaya meningkatkan kesadaran pribadi terkait perubahan iklim. Sebanyak 10,6% responden mengatakan perubahan iklim dapat diperbaiki dengan cara menghemat energi/sumber daya listrik dan air.

4. Sebanyak 10,1% responden menilai upaya menangani perubahan iklim dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Sebanyak 7,4% responden nilai langkah penanganan perubahan iklim dengan penghijauan.

5. Ada pula responden yang menilai penanganan perubahan iklim dapat dilakukan dengan membawa bekal sendiri (6,4%), membawa barang ramah lingkungan (4,7%), mengurangi penggunaan plastik (4,4%), menjaga kebersihan (3,4%), serta memilah sampah (3,2%).

(11)

7

Berikut Hasil survey yang menggambarkan apa yang dapat dilakukan responden terhadap Lingkungan dan persoalan perubahan iklim.

Sumber : Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), 27 Oktober 2021

(12)

8

Survey lain dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, dengan metode stratified multistage random sampling terhadap 3.020 responden berusia 17 hingga 35 tahun sejak 9-16 September 2021. Response rate dari survei ini sebesar 3.623 orang atau 90,1% dari total responden.

Hasil survey menyebutkan:

Mayoritas atau 21% anak muda di Indonesia paling mengkhawatirkan peningkatan cuaca ekstrem pada saat ini dan masa mendatang. Sebab, hal tersebut akan menimbulkan sejumlah bencana alam lainnya, seperti angin topan, banjir, atau kekeringan.Sebanyak 20%

responden paling khawatir dengan masalah kesehatan pada saat ini dan masa mendatang.

Kemudian, 14% responden khawatir dengan penumpukan sampah dan bahan plastik.Ada pula 14% responden yang paling khawatir dengan masalah penggundulan hutan. Sebanyak 9%

responden paling khawatir kekurangan bahan pangan.Responden yang paling khawatir dengan masalah habisnya sumber daya alam dan polusi udara masing-masing sebesar 7%.

Sebanyak 4% responden paling khawatir dengan isu naiknya permukaan air laut.Sebanyak 3% responden paling khawatir dengan masalah meningkatnya suhu di lingkungan sekitar.

Sementara, 1% responden paling khawatir dengan masalah menurunnya keragaman hayati.

Lebih jelasnya, data survey dapat terlihat dari bagan berikut:

(13)

9

Sumber : Indikator Politik Indonesia, 27 Oktober 2021

Dari hasil kedua survey tersebut, jelas sekali persoalan lingkungan dan perubahan iklim telah mendapat perhatian generasi muda baik generasi milenial maupun generasi Z (post millennial). Namun, generasi ini harus mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak untuk mewujudkan suatu gerakan dan aksi nyata untuk lingkungan. Dalam acara Pameran Lingkungan dan Kehutanan "11th Indogreen Enviromental and Foresty Expo 2019, di

(14)

10

Makassar, Kementerian LHK menggelar Ngobrol Pintar (Ngopi) dengan tema "Generasi Muda dan Perubahan Lingkungan". Pada kesempatan itu, menterik LHK memandang generasi muda/milenial menjadi salah satu faktor penting menunjang keberhasilan dalam upaya mencegah perubahan iklim di Indonesia. Khususnya dalam mensukseskan kampanye peduli lingkungan di media sosial. Kementerian memandang karakter generasi milenial yang gemar berselancar di dunia maya dapat diberikan edukasi yang tepat tentang lingkungan untuk mendorong tingkat kepedulian mereka terhadap lingkungan dan perubahan iklim.

Kementerian LHK memiliki kanal-kanal media sosial yang terus mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan dan alam, tidak terlepas juga terkait perubahan iklim.

Harapannya, generasi muda dapat mengikuti kanal media social tersebut sebagai bentuk dukungan generasi milenial terhadap upaya mewujudkan lingkungan yang lebih baik.

Kementerian LHK memiliki kanal web: ppid.menlhak.go.id sebagai portal berita kementerian yang dapat menjadi rujukan bagi media nasional dan media asing serta beberapa media social seperti:

Facebook :Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Twitter :@KementerianLHK

Instagram :humasLHK Youtube :ppidkemenLHK

Media social menjadi pilihan untuk mengkampanyekan isu-isu lingkungan dan perubahan iklim karena karakteristiknya sebagai media interaksi social masyarakat saat ini dengan menggunakan teknologi berbasis web yang dapat mengubah komunikasi menjadi dialog yang lebih interaktif. Jejaring sosial adalah situs yang digunakan untuk membuat web page pribadi, kemudian dapat terhubung dengan teman-teman lainnya untuk dapat berbagi informasi serta berkomunikasi dengan bantuan internet. Contoh dari jejaring sosial adalah Facebook dan Twitter. Media sosial dapat menjadi sarana untuk penggunanya yang memiliki ketertarikan dengan hal-hal tertentu sehingga dapat berpartisipasi memberikan kontribusinya serta feedback secara terbuka, memberikan komentar, dan saling membagikan informasi kepada pengguna yang lainnya secara cepat dan tak terbatas dengan ruang dan waktu.

Internet saat ini telah dimanfaatkan sebagai gerakan sosial yang baru, yaitu sebagai media untuk menyampaikan kritik nyata yang semula hanya di media sosial saja, kemudian menjadi terlaksana di kemudian harinya berkat dorongan dari pengguna akun media sosial

(15)

11

lainnya. Saat ini banyak sekali peristiwa sosial dan lingkungan yang marak diberitakan serta diperbincangkan oleh masyarakat. Hal ini dapat diatasi dengan membuat perubahan melalui sosial media. Para Pengguna media social dapat memanfaatkannya menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi supaya suara anak muda lebih didengar oleh banyak orang. Sebagai contoh: saat Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati pada 21 Februari setiap tahunnya. Melalui media sosial, selain dapat mengedukasi para pengguna media sosial tersebut, orang dapat mengajak untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan juga dapat mengikuti kegiatan kerelawanan untuk melakukan program kerja, seperti zero plastic waste yang dapat dilakukan selama 7 hari. Kegiatan ini dapat memacu orang untuk semakin terbiasa dan akhirnya dapat mengurangi penggunaan plastik secara konsisten. (Wahyuningsih, 2021)

Berbagai fungsi media social dapat dijelaskan sebagai beikut: Media social dapat dijadikan sebagai alat untuk mengkampanyekan suatu program yang berdampak pada orang banyak. Media social juga digunakan oleh kaum muda yang terhimpun dalam komunitas- komunitas yang bergerak dalam berbagai isu sosial dan lingkungan. Komunitas di media sosial menggunakan media sosial ini sebagai alat untuk menjaga eksistensi masing-masing. Selain itu, media sosial telah digunakan oleh generasi muda dalam membentuk aktivisme baik dalam realita online maupun offline. Bagi kaum muda, pemanfaatan media social dapat digunakan untuk aktivitas pemberdayaan masyarakat dan pengembangan diri generasi muda. Diharapkan, generasi muda dapat menjadi Agent of Change untuk mendorong generasi muda lain untuk bergerak dan merespons permasalahan yang terjadi di masyarakat. Media sosial ini sangat membantu kaum muda yang menjadi anggota atau tergabung di dalamnya untuk berdiskusi atau bertukar pikiran dengan mudah dan efisien serta melakukan konsolidasi dengan sesama komunitas. Selain itu, media sosial ini telah menjadi fasilitas yang sangat baik dengan semakin meningkatnya digital native yang membuat ruang publik di media sosial ini menjadi budaya yang baru (Wahyuningsih, 2021)

Dari berbagai isu lingkungan dan perubahan iklim yang ada, selanjutnya hal yang sangat penting untuk dibahas adalah peran apa saja yang dapat dilakukan oleh Generasi muda dalam program penyelamatan lingkungan. Berikut peran-peran tersebut

1. Generasi muda perlu dibawa ke tingkat pengenalan berbagai masalah lingkungan hidup

(16)

12

2. Generasi muda perlu dibangkitkan kesadaran lingkungan hidupnya dengan menghadapkan generasi muda pada kegawatan masalah lingkungan hidup di lapangan.

3. Dengan membawa generasi muda langsung ke dalam pemecahan masalah lingkungan hidup melalui aktifitas Pramuka, Kuliah Kerja Nyata, Pemuda Masjid dan lain-lain, ikut aktif dalam program pengembangan daerah aliran sungai, pencegahan pencemaran, program penghijauan dan lain-lain.

4. Meningkatkan peranan generasi muda sebagai motivator pengembangan lingkungan hidup di desa dan di kota, menggerakkan masyarakat dalam menyelamatkan air dan tanah kita.

(Pramanto, 2020)

Generasi muda yang akan dimotivasi untuk melakukan gerakan dan aksi untuk lingkungan (GAUL) adalah para remaja usia 15-18 tahun, yang umumnya berada di tingkat pendidikan sekolah menengah atas. Remaja merupakan usia yang potensial dalam membangun dan menjaga lingkungan hidup yang kini semakin rusak. Keterlibatan remaja dalam melestarikan alam sejak masa remaja sangatlah penting dan sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan lingkungan, sekarang dan yang akan datang. Mereka yang kelak menjadi pemimpin di masa depan, dapat dijadikan sebagai agen perubahan bagi lingkungan yang terjaga bagi kehidupan di masa mendatang.

# Gerakan dan Aksi untuk Lingkungan (GAUL ) dalam judul kegiatan ini merupakan suatu ide atau gagasan yang disampaikan oleh Kurniawan Pramanto dalam tulisannya yang berjudul “Peran Pemuda GAUL (Gerakan dan Aksi untuk Lingkungan) sebagai Upaya Mewujudkan Kemandirian Bangsa, telah menarik perhatian penulis untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat terutama generasi muda karena istilah tersebut yang disingkat menjadi kata “Gaul” sangat lekat dengan bahasa anak muda.

Kata ”Gerakan” menunjuk pada para remaja yang tidak boleh diam atau harus memiliki usaha untuk berperan serta dalam menjaga dan memelihara lingkungan. Kata ”Aksi” menunjuk arti bahwa remaja harus bersikap aktif dalam mengelola sumber daya alam, lingkungan serta mempunyai kreatifitas untuk memiliki aksi maju dalam memajukan lingkungan ke masa yang akan datang. Para remaja dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dengan beberapa kegiatan yang terdapat dalam program-program GAUL seperti kegiatan 3R (Reduce, Reuse and Recycle), Environment Service Community dan Go Green. Selain itu remaja juga dituntut untuk ikut serta memberikan ide-ide kreatif mereka dalam hal untuk melestarikan

(17)

13

lingkungan secara kreatif, imajinatif, inovatif dan produktif. Sehingga dapat terbentuk semangat dari setiap remaja untuk ikut andil dalam pelestarian lingkungan dan kelangsungan hidup dimasa yang akan datang. (Pramanto, 2020)

Dari paparan analisis situasi yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan mensosialisasikan #GAUL (Gerakan dan Aksi untuk Lingkungan) dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan tinggi Universitas Mercu Buana, Fakultas Ilmu Komunikasi yang mengambil judul : #Gerakan dan Aksi Lingkunga (GAUL): Saatnya Generasi Muda Berperan Serta Mengkampanyekan Isu Perubahan Iklim dan Kepedulian Lingkungan di Media Sosial. Adapun kegiatan ini, rencananya akan kami selenggarakan di Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 7 Bekasi, di Jl. Lkr. Tata Kota No.107, RT.012/RW.015 Jatisampurna, Bekasi.

(18)

14

1.2. PERMASA

LAHAN MITRA

Mitra dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2021-2022, adalah SMA Negeri 7 Bekasi, merupakan sekolah yang berhasil mendapatkan Anugerah Adiwiyata Pratama pada tahun 2009, di masa kepemimpinan Kepala SMA Negeri 7 Bekasi, Drs. H. ALWI, M.Pd.

Anugerah Adiwiyata merupakan suatu penghargaan bagi sekolah yang berhasil menerapkan konsep Green school, merupakan penataan lingkungan sekolah sehingga dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan KBM.

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat di perlukan dalam menghasilkan proses belajar yang nyaman. Tujuan Program Sekolah Adiwiyata adalah mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah sehingga menjadi sebuah karakter peduli lingkungan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Adapun Kriteria dalam penilaian penghargaan Adiwiyata terdiri dari 4 aspek diantaranya sebagai berikut :

1. Aspek kebijakan sekolah yang mempunyai wawasan lingkungan hidup.

2. Aspek kurikulum sekolah yang memiliki basis lingkungan hidup.

3. Aspek pengelolaan sarana serta juga prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan.

4. Aspek kegiatan lingkungan di sekolah yang berbasis partisipatif.

Dalam menciptakan Sekolah Hijau yang sesuai dengan penilaian Program Adiwiyata, akan diperoleh sejumlah manfaat yang dirasakan oleh seluruh warga sekolah seperti:

1. Mengubah perilaku warga sekolah untuk dapat melakukan budaya pelestarian lingkungan.

2. Meningkatkan efisiensi dalam aktivitas pembelajaran dan operasional sekolah.

3. Memberikan pembelajaran bagi generasi muda mengenai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.

4. Meningkatkan kualitas dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman serta kondusif bagi seluruh warga sekolah

Dilihat dari sejarah perkembangan sekolah ini dijelaskan bahwa Sebagai perintis Sekolah Berbudaya Lingkungan mulai dilakukan dibawah kepemimpinan kepala sekolah Dra.

Sri Susanti, MM, yang menjabat tahun 2005-2008 dimana kepemimpinan beliau, SMA Negeri 7 Bekasi berhasil menjadi Juara Propinsi Sekolah Berbudaya Lingkungan dan menuju sekolah Adiwiyata. Sejak April 2008 hingga Oktober 2008 dipimpin Dra. Hj. R. Neni Nuraeni, MM,

(19)

15

sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 7 yang menerima Penghargaan SKB dua Menteri Mendiknas dan Meteri LH sebagai Sekolah Calon Adiwiyata tingkat Nasional. Dan pada tahun 2009, SMA Negeri 7 Bekasi berhasil mendapatkan penghargaan Sebagai Sekolah Adiwiyata Pratama dari Kementerian LIngkungan Hidup. Atas pencapaian ini, SMA Negeri 7 Bekasi menetapkan dalam Misi Organisasinya salah satunya adalah menanamkan rasa cinta lingkungan bagi segenap warga sekolah. Penanaman rasa cinta lingkungan menjadi upaya sekolah untuk mempertahankan penghargaan Sekolah Adiwiyata Pratama dan menjadi salah satu contoh Green School yang berhasil dilakukan oleh sekolah ini.

Melihat pencapaian yang telah dilakukan oleh SMA Negeri 7 Bekasi, penulis dalam upaya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melakukan kunjugan awal di sekolah ini. Dari pandangan langsung saat berkunjung, penulis melihat lingkungan sekolah yang asri dan bersih dengan luas sekolah 50002 m2, tidak mengherankan lahan yang luas menjadi sarana untuk penghijauan. Terdapat pohon2 rindang diantara bangunan gedung sekolah. Kesadaran menjaga lingkungan hijau dan kebersihan terus ditanamkan oleh kepala sekolah di SMA Negeri 7 ini.

Sehingga pembentukan karakter peduli lingkungan telah berhasil ditanamkan ke dalam tiap warga sekolah. Melansir pemberitaan kanal Info pendidikan, SMAN 7 Kota Bekasi memanfaatkan waktu di masa pandemi untuk menata serta memperbaiki lingkungan sekolahnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan suasana sekolah sehat, bersih, indah dan ramah lingkungan. Menurut Plt Kepala Sekolah SMAN 7 Kota Bekasi, Ermayani Astuti M.Pd , “Penataan dan perbaikan lingkungan merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan jika lingkungan sekolah dapat ditata dan dikelola dengan baik, maka akan menghasilkan sekolah yang nyaman dan kondusif.” Ibu Ermayani selanjutnya mengatakan, “Penghijauan dan penataan lingkungan dapat dilakukan apabila ada kemauan. Karena manfaat penghijauan sangat besar untuk itu saya mengajak seluruh warga sekolah untuk lebih peduli dan melestarikan lingkungan. ” ( (Pendidikan, 2021) Berikut gambaran dari lingkungan SMAN 7 Bekasi yang telah dilakukan penataan dan perbaikan lingkungan di area sekolah:

(20)

16 Foto 1

Foto 2

(21)

17 Foto 3

Bentuk kepedulian terhadap lingkungan juga tercermin pada ruangan “Saung dan Kantin Alam” yang dimiliki sekolah itu. Di Kantin Alam, siswa dapat menggunakan peralatan makan yang ramah lingkungan. Makanan yang disediakan pun bebas dari bahan berbahaya, seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan penyedap rasa. (Anna, SMA 7 Bekasi, Sekolah Berwawasan Lingkungan, 2012)

Di sekolah tersebut, ada kegiatan ekstra kurikuler Lingkungan hidup (yang disebut ELH) yaitu kegiatan mengolah sampah organic untuk dijadikan pupuk kompos, dan telah menjadi usaha yang dibina oleh Sekolah dengan bermitra koperasi yang ada disekitar sekolah.

Kegiatan lainnya yang dilakukan siswa adalah mengadakan lomba kebersihan kelas dan peduli lingkungan yang memenuhi berbagai aspek seperti fasilitas kelas yang bersih dengan jumlah tanaman yang ada per kelas-nya. Harapan dari lomba tersebut, warga sekolah merasa memiliki dan mempunyai rasa peduli lingkungan. “Diri kita mencerminkan keberadaan lingkungan dimana kita berada, “ itulah yang ditanamkan oleh pihak sekolah kepada para siswa/i-nya.

SMA Negeri 7 Bekasi dapat menjadi contoh bagi sekolah lain, untuk mengajarkan bagaimana menjaga keselarasan hidup dengan alam melalui tindakan nyata. Ternyata, ada pemberian sanksi kepada siswa yang membuang sampah sembarangan atau tidak peka terhadap sampah yang ada disekitarnya, dengan pengenaan denda sebesar Rp 10.000. Uang denda ini digunakan untuk menunjang kegiatan ELH, harapannya agar siswa dapat belajar bersikap disiplin dan bertanggung jawab terhadap lingkungan tempat mereka berada.

(22)

18

Pendidikan Lingkungan hidup menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah tersebut.

Implikasinya, sekolah secara rutin mengadakan lomba kebersihan setiap bulannya. Peserta lomba harus memenuhi aspek kebersihan, keindahan dan kerapian. Siswa juga diajarkan untuk membuat lubang biopori di setiap kelasnya. Dan juga kegiatan setiap hari Lingkungan hidup yaitu tanggal 5 Juni, tiap siswa diwajibkan membawa tanaman dan mencari nama latin tanaman itu, sehingga siswa dapat mendapatkan pengetahuan jenis tanaman apa yang dibawanya.

Selanjutnya, pihak sekolah mengadakan kegiatan penanaman pohon bersama di lingkungan sekolah.

Dari pemaparan situasi dan kondisi di lingkungan SMAN 7 Bekasi diatas, tidak dapat diragukan lagi bahwa penanaman karakter peduli lingkungan telah berjalan dengan baik. Tentu, para siswa/I di SMA Negeri 7 selanjutnya mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan bagi pelajar sekolah lainnya dan di lingkungan sekitar rumah mereka. Siswa yang telah terbentuk karakter yang peduli lingkungan hidup ini , diharapkan dapat meluaskan gerakan dan aksi untuk lingkungannya melalui media social. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, penulis berupaya mendorong mereka untuk turut berperan aktif dan berpartisipasi dalam kampanye perubahan iklim dengan menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Mereka dapat menggunakan akun media social atau kanal-kanal media social tentang lingkungan untuk mengajak masyarakat untuk peduli serta menjaga kelestarian alam. Kontribusi nyata secara online tentu harus disertai dengan aktivitas lingkungan secara offline yang dapat dilakukan oleh pelajar SMA Negeri 7 Bekasi.

1.3. TUJUAN KEGIATAN

Melalui pelaksanaan , Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang mengusung judul

#Gerakan dan Aksi Lingkunga (GAUL): Saatnya Generasi Muda Berperan Serta Mengkampanyekan Isu Perubahan Iklim dan Kepedulian Lingkungan di Media Sosial.

Penulis menetapkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Memberikan wawasan tentang isu-isu lingkungan dan persoalan perubahan iklim yang dialami dunia saat ini

2. Meningkatkan kesadaran siswa/I SMA tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup bagi keberlangsungan hidup

3. Memotivasi siswa/I SMA untuk turut aktif dan berkontribusi nyata dalam Gerakan dan Aksi untuk lingkungan melalui media social.

(23)

19

4. Mendukung para siswa/I SMA untuk menjadi agen perubahan tentang lingkungan yang dapat mengajak seluruh masyarakat untuk peduli menjaga kelestarian lingkungan dan membantu pemerintah serta berkontribusi nyata dalam mengatasi perubahan iklim dengan menerapkan perilaku yang peduli terhadap lingkungan

1.4. MANFAAT KEGIATAN

1. Mendorong partisipasi Pihak Sekolah untuk mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan dan persoalan perubahan iklim melalui media social resmi sekolah seperti Instagram, Facebook dsb.

2. Adanya kesadaran bagi siswa/I SMA tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup bagi keberlangsungan hidup

3. Siswa/I SMA termotivasi untuk berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam Gerakan dan Aksi untuk lingkungan melalui media social.

4. Diharapkan siswa/I SMA dapat menjadi agen perubahan tentang lingkungan yang dapat mengajak seluruh masyarakat untuk peduli menjaga kelestarian lingkungan dan membantu pemerintah serta berkontribusi nyata dalam mengatasi perubahan iklim dengan menerapkan perilaku yang peduli terhadap lingkungan

(24)

20 BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1. SOLUSI YANG DITAWARKAN

Dari permasalahan mitra telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan pengabdian masyarakat ini berupaya menawarkan solusi sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang isu-isu lingkungan dan perubahan iklim yang dihadapi oleh dunia.

2. Siswa/I SMA perlu dibangkitkan kesadaran lingkungan hidupnya dengan menghadapkan generasi muda pada kegawatan masalah lingkungan hidup di lapangan.

3. Siswa/I SMA diharapkan dapat terlibat langsung dalam Gerakan dan aksi nyata untuk lingkungan yang bertujuan membantu pemecahan masalah lingkungan dan perubahan iklim baik secara online maupun offline

4. Menjadikan siswa/I sebagai agen perubahan atau motivator pengembangan lingkungan hidup baik di kota maupun di desa dan menyuarakannya di media social

2.2. TARGET LUARAN YANG INGIN DICAPAI

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini berupaya menghasilkan luaran yang ingin dicapai sebagai berikut:

a. Peserta

• Peserta didik pada SMA Negeri 7 Depok, diharapkan berperan serta dalam kampanye peduli lingkungan dan perubahan iklim melalui media sosial

• Dengan memahami isu2 lingkungan dan perubahan iklim yang dihadapi Indonesia dan dunia, Peserta didik dapat mengimplementasikan perilaku yang mendukung pelestarian lingkungan dan pencegahan perubahan iklim.

b. Pihak Sekolah

• Mendorong Pihak sekolah dan Pendidik untuk memberikan kegiatan yang mendorong kampanye pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan pencegahan perubahan iklim di lingkungan sekolah

• Mendorong pihak sekolah dan Pendidik untuk menjadi contoh teladan akan kesadaran dan kepedulian lingkungan kepada peserta didik dan turut serta mengkampanyekan gerakan dan aksi untuk lingkungan bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.

c. Pihak Universitas

(25)

21

• Bagi Dosen, merupakan upaya memberikan pemahaman, pengetahuan dan sosialisasi dalam upaya mendorong keterlibatan mitra dalam Gerakan dan Aksi untuk lingkungan melalui media social.

• Bagi Mahasiswa merupakan ajang pembelajaran untuk berkontribusi nyata atas pemahaman ilmu dan pengetahuan public relations yang berupaya mengubah sikap dan perilaku khalayak terutama siswa/I SMA untuk turut serta dalam kampanye peduli lingkungan dan perubahan iklim serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan lingkungan

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran

No Jenis Luaran Indikator Capaian

1 Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding 1) Ya/Tidak 2 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT 6) Ya/Tidak 3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas,

serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya) 4)

Ya/Tidak

4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen) 4)

Ya/Tidak

5 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) 2)

Ya/Tidak

6 Publikasi di jurnal internasional 1) Ya/Tidak

7 Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang 5) Ya/Tidak

8 Inovasi baru TTG 5) Ya/Tidak

9 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu) 3)

Ya/Tidak

10 Buku ber ISBN 6) Ya/Tidak

(26)

22 BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini berlokasi di SMA Negeri 7 Bekasi, Jl. Lkr. Tata Kota No.107, RT.012/RW.015 Jatisampurna, Bekasi.

3.2. KHALAYAK SASARAN

Khalayak sasaran untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa.i SMA Negeri 7 Bekasi yang berkisar 40-50 orang dari kelas X dan XI

3.3. METODE KEGIATAN

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarkat ini dilakukan melalui metode:

1. Sosialisasi. Pemaparan materi terkait dengan topik kegiatan

2, Kegiatan Tanya Jawab yang menstimulus aspek sikap dan perilaku

3.4. EVALUASI KEGIATAN

Setelah kegiatan berlangsung, evaluasi akan dilakukan dengan cara melihat tindak lanjut dari hasil kegiatan tersebut dengan mendatangi kembali peserta dan pihak sekolah apakah Gerakan dan Aksi Nyata untuk Lingkungan dilakukan untuk mengkampanyekan persoalan perubahan iklim dan kepedulian lingkungan di media sosial

Peserta kegiatan dan pihak sekolah tentu akan dimintai pendapatnya tentang manfaat yang diterima dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini. Dan memonitoring media social para peserta apakah setelah kegiatan ini, mereka menuliskan konten tentang kepedulian lingkungan hidup dan perubahan iklim dalam akun media social peserta dan juga sekolah.

(27)

23 BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. ANGGARAN BIAYA UMB

No Komponen Biaya yang diusulkan (Rp)

1 Pembuatan Proposal, Laporan awal dan Laporan Akhir

Rp. 500.000,-

2 Transportasi Rp. 300.000,

3 Bahan Ajar dan alat praktek Rp. 300.000,

4 Bahan habis pakai Rp. 300.000,

5 Pembuatan banners, Adm Rp. 500.000,

6 Sertifikat Peserta Rp. 400.000

7 Rp. 1.000.000

8. Dokumentasi Rp. 200.000

9. Publikasi Rp. 500.000

TOTAL Rp. 4.000 .000,

4.2. ANGGARAN BIAYA MITRA (IN KIND)

No. Kegiatan Harga Satuan Jumlah

1. Ruangan Acara 300.000 1 300.000

2. Perlengkapan (Screen + LCD Projector)

100.000 1 100.000

3. Biaya kebersihan 300.000 1 300.000

4. Kursi 2.000 50 set 100.000

Jumlah Total 800.000

4.3. JADWAL KEGIATAN

NO KEGIATAN DES’21 JAN’22 PEB’22 MAR ‘22 APR‘22 1 Pengajuan proposal

dan revisi

(28)

24 2 Survey Lapangan

3. Persiapan Pelaksanaan 4. Pelaksanaan 5. Evaluasi Palaksanaan 6. Pembuatan Laporan

(29)

25

DAFTAR PUSTAKA

(KLH), K. L. (2002). Pengertian Iklim. Jakarta.

Anna, L. K. (2012, Maret 30 ). https://edukasi.kompas.com/read/2012/03/30/10074259/sma- 7-bekasi-sekolah-berwawasan-lingkungan?page=all

Anna, L. K. (2020, Nopember 24).

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/24/144637820/ajakan-peduli-lingkungan- untuk-remaja-lewat-tiktok

Arini Aprillia Damiarti, T. D. (2019). KAMPANYE #THINKBEFOREYOUSHARE OLEH ORGANISASI DO . MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P- ISSN : 2356-4490, 65-94.

Hairunissa, A. W. (2019). Kampanye Komunikasi Persuasif Lingkungan pada Program Relokasi Sungai Karang Mumus Kota Samarinda. In F. G. (Editor), Komunikasi Lingkungan dan Komunikasi Bencana di Indonesia (pp. 151-169). Yogyakarta: Buku LItera.

Hapsari, W. (2012, Maret 21). IESR. https://iesr.or.id/isu-perubahan-iklim

Kadarisman, A. (2019). Komunikasi Lingkungan: Pendekatan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Corporate Social Responsiblity. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Nabhani, A. (2021, Desember 16). Phttps://www.neraca.co.id/article/146776/peduli- lingkungan-sebagai-gaya-hidup-generasi-muda-bisa-jadi-ecopreneur-ekonomi- sirkular

Nurindah Zahra H, S. R. (2018). Kampanye Gerakan Lingkungan dan Aktivisme Online di Media Sosial (Studi . Jurnal Ilmu Sosial, -.

Pendidikan, I. (2021, Februari 28 ). https://infopendidikannews.com/2021/02/28/sman-7- bekasi-lakukan-penataan-dan-penghijauan-lingkungan/

Pramanto, K. (2020, Mei 16). Peran Pemuda GAUL (Gerakan dan Aksi untuk Lingkungan) sebagai Upaya Mewujudkan Kemandirian Bangsa.

https://www.neutron.co.id/info/peran-pemuda-gaul-gerakan-dan-aksi-untuk- lingkungan-sebagai-upaya-mewujudkan-kemandirian-bangsa

Putri, C. A. (2021, Juni 11). Cnbc Indonesia.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210611142403-4-252402/sri-mulyani-atasi- perubahan-iklim-ri-butuh-rp-3461-triliun

Rossa, V. (2021, November 01). 100 Generasi Muda Akan Bawa Perubahan Positif, Belajar dari 5 Sosok Inspiratif Indonesia.

(30)

26

https://www.suara.com/pressrelease/2021/11/01/230238/100-generasi-muda-akan- bawa-perubahan-positif-belajar-dari-5-sosok-inspiratif-indonesia

Santoso, Y. I. (2021, Juni 1). https://nasional.kontan.co.id/news/menkeu-sri-mulyani- dampak-perubahan-iklim-ancaman-besar-bagi-dunia

Setyorini, V. P. (2021, Mei 24). Siti Nurbaya: Generasi muda bisa jadi "ecopreneur"

ekonomi sirkular. Diambil kembali dari https://antaranews.com:

https://www.antaranews.com/berita/2172250/siti-nurbaya-generasi-muda-bisa-jadi- ecopreneur-ekonomi-sirkular

Siti Maryam, P. P. (2021). Literasi Media Digital Pada Kampanye Greenpeace Id Di Media Sosial Instagram Dalam . Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 5 No 1 , 242-253.

Sumampouw, O. J. (2019). Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.

Wahyuningsih, N. (2021, Mei 6). Kavling 10. Retrieved from https://kavling10.com/:

https://kavling10.com/2021/05/media-sosial-sebagai-sarana-berkampanye-tentang-isu- sosial-dan-lingkungan/

(31)

27 Lampiran 1: Biodata Ketua Pelaksana

I. KETUA PELAKSANA A. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap (dengan gelar)

Syerli Haryati, S.S. M.IKom 2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

3 NIP/NIK/No. Identitas lainnya

1 8649 0018

4 NIDN 0324097102

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 24 September 1971

6 Email Syerli.haryati@mercubuana.ac.id

7 Nomor HP/wa 081296658560

8 Alamat Kantor Universitas Mercu Buana Kampus Menara Bhakti Jl. Meruya Selatan No. 1, Kembangan

Jakarta Barat 11650

9 Nomor Telepon/Faks Telp. 021-5840815/021-5840816 Faks: 021-5870341

10. Mata Kuliah yang diampu 1 Penulisan Media PR Non-Cetak 2 Penulisan Media PR Cetak 3 Kuliah Peduli Negeri

4 Corporate Reputation Management

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1 Program : S-1 S-2 S-3

2 Nama PT Universitas Indonesia Universitas Mercu Buana

3 Bidang Ilmu Ilmu Sejarah Ilmu Komunikasi

4 Tahun Masuk 1990 2007

5 Tahun Lulus 1996 2012

6 Judul Skripsi/

Tesis/Disertasi

Pajak Dalam Perbaikan Ekonomi Indonesia Tahun 1950-1959:

Suatu Studi Awal Mengenai Sejarah Kebijakan Pajak di Indonesia

Proses Operasional Media Relations Plaza Indonesia Dalam Membangun Hubungan baik dengan Media Guna Mempertahankan Citra Positif (Studi Kasus di Plaza Indonesia Shopping Center)

2.7 NamaPembimbing/

Promotor

Yuda B. Tangkilisan, SS., M.Hum

Heri Budianto, S.Sos, M.Si

(32)

28

Dr. Wardiningsih Dr. Neni Yulianita

C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (juta) 1. 2018 Analisis Proses Sosialisasi Pentingnya

Pemasangan Pipa Air Bersih Oleh Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mengatasi Krisis Air Bersih

UMB 4.200.000

2. 2019 Analisa Proses Komunikasi Program Corporate Social Responsibility Anco Zero Waste

UMB 4.200.000

D. PENGALAMAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (5 TAHUN TERAKHIR)

No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (juta) 1. 2018 Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Dalam Meningkatkan Kesadaran Pentingnya Pemeriksaan Rutin Kesehatan Di Masyarakat Meruya Selatan

UMB 3.5000.000

2. 2019 Zero Waste Generations: Upaya Menangani Sampah Plastik dengan Menciptakan Produk Kreatif Di SMPN 244, Cilincing – Jakarta Utara

UMB 3.500.000

3 2020 Literasi Digital dalam Menyikapi Perilaku Remaja yang Gemar Bermain Game Online (Di SMKN 47, Marunda-Jakarta Utara)

UMB 4.000.000

(33)

29

E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL SELAMA 5 TAHUN TERAKHIR

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun 1 The Socialization Process Analysis of the

Importance of Clean Water Pipe by the Tangerang City Government Inovercoming Clean Water Crisis

International Journal of Science and Research (IJSR)

ISSN (Online): 2319- 7064

www.ijsr.net

Volume 7, Issue 8, August 2018

2 The Communication Process Analysis of Corporate Social Responsibility Program of Ancol Zero Waste

International Journal of Scientific and Research Publications ISSN 2250-3153 http://dx.doi.org/10 .29322/IJSRP.9.11.

2019.p9582

Volume 9, Issue 11, November 2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawab kan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi

Jakarta, 28 November 2020

Syerli Haryati, S.S. M.IKom

(34)

30 B. ANGGOTA

I. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap (dengan gelar)

Nur Intan Pangesti Subrianto, S.Ikom, M.Ikom 2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

3 NIP/NIK/No. Identitas lainnya

615900100

4 NIDN 0314109001

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 14 Oktober 1990

6 Email nur.intan@mercubuana.ac.id

7 Nomor Telepon / HP 08989009094

8 Alamat Kantor Universitas Mercu Buana Kampus Menara Bhakti Jl. Meruya Selatan No. 1, Kembangan

Jakarta Barat 11650

9 Nomor Telepon/Faks Telp. 021-5840815/021-5840816 Faks: 021-5870341

10. Mata Kuliah yang diampu 1 Corporate Reputation Management 2 Penulisan Media PR Cetak

3. Penulisan Media PR Non Cetak 4. Kuliah Peduli Negeri

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1 Program : S-1 S-2 S-3

2 Nama PT Universitas Mercu Buana

Universitas Mercu Buana

3 Bidang Ilmu Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi

4 Tahun Masuk 2008 2012

5 Tahun Lulus 2012 2014

6 Judul Skripsi/

Tesis/Disertasi

Komodifikasi Nilai

Religiusitas Dalam Program Televisi Reality Show Mistik ( Analisis Semiotik Praktisi Supranatural Dalam Program Dua Dunia Di Trans 7 )

Hibridisasi Busana Muslimah dalam Majalah Franchise Cosmo Girl Indonesia Edisi Agustus 2013

(35)

31 2.7 Nama

Pembimbing/

Promotor

Dr. Farid Hamid, M.Si Dr. Farid Hamid, M.Si

III. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (juta) 1 2019 Literasi Digital Instagram Dalam Pandangan

Generasi Alpha (Studi Kasus Siswa Al Azhar Syifa Budi Jatibening)

UMB Rp 4.000.000

IV. PENGALAMAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (5 TAHUN TERAKHIR) No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (juta) 1 2019 Penanaman Nilai Moral Pada Anak Pemulung Di Bintara

Jaya Iv Bekasi Melalui Storytelling

UMB 4.000.000

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawab kan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi

Jakarta, 28 November 2020

Nur Intan Pangesti Subrianto, S.Ikom, M.Ikom

(36)

32 C. ANGGOTA MAHASISWA 1 I. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap Siti Aisyah 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Public Relations

4 NIM 44219210028

5 Tempat dan Tanggal Lahir

Bekasi, 16 Agustus 2001 6 Alamat Email aaisyahay16@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP 08561025803

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawab kan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Jakarta, 25 Desember 2021 a/n

(Siti Aisyah)

(37)

33 ANGGOTA MAHASISWA II I. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap Abdjad Cintya Davidova 2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Ilmu komunikasi – Public Relation

4 NIM 44219210005

5 Tempat dan Tanggal Lahir

Jakarta, 8 Januari 1999 6 Alamat Email davidovaabdjad@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP 0895639314827

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawab kan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Jakarta, 18 November 2021 a/n

(Abdjad Cintya Davidova)

(38)

34 Lampiran 2: PETA LOKASI

Gambar

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengabdian ini memberikan solusi terhadap masalah yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya dengan cara memberikan pelatihan kepada siswa/i SMA Ananda

Dengan penyebaran virus covid-19 yang semakin meningkat saat ini di Indonesia, masyarakat memerlukan sebuah informasi yang akurat mengenai penyebaran covid-19 saat ini. Hal

Masih kurangnya peran dan partisipasi orangtua dan guru dalam pendidikan afektif anak usia dini di Meruya Selatan terkait penyalahgunaan narkoba sampai pada akhirnya

Memperhatikan wilayah tempat tinggal dimana ternyata banyak sekali ibu-ibu yang fulltime menjadi ibu rumah tangga tetapi ingin memiliki penghasilan tanpa

Profil Ukuran Panjang dan Tingkat Kematangan Gonad Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Pada Alat Tangkap Berbeda di Danau Maninjau. Local Variation and Parallel

Maka dari itu, untuk itu peneliti melakukan penelitian pada lereng diatas bendungan Dry Tailing Management Facility untuk mengetahui tingkat laju erosi

Menurut pengujian sebelumnya yang dilakukan Nurul Khafidatus yakni berupa pelapisan acetylene black dan karbon aktif (arang batok kelapa) pada plat positif

Begitu juga pada oknum-oknum pemerintah yang melakukan pengalihan lahan hutan untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pengalihan fungsi kawasan