Prakata
Dalam kerangka kerjasama antara PLAN Indonesia dan Ditjen PNFI, Depdiknas tahun 2009, telah dilaksanakan kegiatan pengembangan serial komik (4 seri), antara lain seri Mengasuh Bersama Kelompok usia 3-30 bulan, seri Main Bersama Kelompok usia 31-48 bulan, seri Main Bersama Kelompok usia 49-60 bulan dan seri Bermain
++
Bersama Kelompok usia 61-72 bulan. Secara operasional, PLAN Indonesia juga turut mendukung perluasan layanan PAUD di Indonesia, terutama untuk membantu kelompok masyarakat yang kurang mampu dalam mengembangan program PAUD.
Pengembangan serial komik ini dimaksudkan untuk membantu para kader, pengasuh, dan pengelola Pos PAUD dalam memahami buku Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD. Buku ini disajikan dalam bentuk komik, dengan maksud agar tampil lebih menarik, praktis, dan mudah dipahami oleh para pengguna.
Proses pembuatan serial komik Pos PAUD ini telah melewati serangkaian ujicoba dengan melibatkan banyak sektor dalam penyempurnaannya, walaupun mungkin di sana-sini masih dijumpai kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik dari para pengguna dan semua pihak yang berkepentingan, guna perbaikan pada cetakan berikutnya.
Akhirnya, ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan serial komik ini.
Jakarta, September 2009
Country Program Direktur PAUD
PLAN Indonesia Ditjen PNFI,
John McDonough Dr. Sudjarwo S.,M.Sc
NIP130890300
Pengarah:
Dr. Sudjarwo S., M.Sc. Tim Penyusun:
Dra. Enah Suminah, M.Pd. Dra. Luluk Amnah F
Dra. Lestari Kusuma Wardhani Dra. Maretha Wahyuni, M.Pd. Tim Penyelaras:
Dra. Meidina Kusuma Halik Yohana Rumanda, SE. Sari Rahayu, S.Gz. Edy
Nor Ilman Saputra Tim Editor:
Drs. Sukiman, M.Pd. Syifa Andina Ilustrator: Tea Seroya
Dikembangkan melalui kerjasama Antara Depdiknas dan Plan Indonesia
U T HD Y TW URIANA AN I U T H D Y TWURIANA ANI
Daftar Isi
Prakata i
Tim Penyusun ii
Daftar Isi iii
Kader 1
Penataan Lingkungan Main 2
Penyambutan Anak 5
Bermain Bebas 7
Main Pembukaan 10
Kegiatan Transisi 11
Berdoa Sesuai Kelompok Agama 12
Transisi ke Kelompok 13
Pijakan Sebelum Main 14
Pijakan Saat Anak Bermain 20
Pencatatan Perkembangan Anak 22
Beres-beres 30
Pijakan Setelah Main 32
Makan Bersama 34
U T H DY TW URIANAA NI Milik Negara Tidak Diperdagangkan
Seri Panduan Kader Pos PAUD
Apa yang saya bisa bantu,
Pak Edy ?
Terimakasih Bu, kita siapkan alat main anak-anak, hari ini anak-anak akan bermain di sentra bahan
alam di halaman samping PENATAAN LINGKUNGAN MAIN
Hari ini Pak Edy akan menata alat main di kelompok binaannya dibantu oleh ibunya Romi. Penataan mainan sangat penting untuk menarik minat anak bermain. Setiap anak bermain dengan berbagai alat, didampingi oleh kader.
Jenis kegiatan main untuk anak usia 49-60 bulan masih sensori motor namun sudah mulai main pembangunan.
KADER
Para Kader selalu datang lebih awal untuk menata tempat dan alat main. Kader menata alat main sesuai dengan jenis kegiatan main. Pak Edy adalah kader Pos PAUD Anyelir yang membimbing kelompok anak usia 49-60 bulan.
Hari ini kita akan siapkan alat
untuk bermain
Kalau begitu, saya bantu siapkan kertas dan krayon dan
juga beberapa puzzle ya Pak..
Masing-masing kader bertanggung jawab menata alat main yang digunakan di kelompok binaannya.
Setelah selesai menata alat main di kelompoknya, kader menata alat/bahan main untuk bermain bebas. Bermain bebas disiapkan untuk anak-anak sebelum kegiatan dimulai.
Jenis kegiatan main bebas antara lain: kertas dan krayon, menggambar, menggunting, main puzzle, permainan tradisional, dll. Anak bebas memilih kegiatan main yang disukainya.
Sudah siap semua, tinggal menunggu
anak datang
Saya dan Bu Mei yang menyambut
anak
Kalau begitu saya akan mendampingi anak
main bebas
Saya tambahkan dakon agar jenis mainnya lebih
Assalamu'alaikum Tania, wah, Tania sudah berani
berangkat sendiri Selamat pagi Faisal,
segar sekali hari ini
Selamat pagi Pak Edi
Waalaikum salam Bu Mei
Kader yang menyambut anak harus menyapa dan memperhatikan setiap anak. Tujuannya untuk mengetahui perasaan anak saat datang. Anak yang tidak merasa senang akan rewel di kelompoknya. PENYAMBUTAN ANAK
Penyambutan anak merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan oleh kader. Tujuannya agar anak merasa nyaman saat berpisah dengan orang tua.
Ini tempat ku, ini namaku...
Faisal
Coba cari mana tempat gantungan Faisal,
lihat tulisannya f..a..i..s..a..l
Tania sudah hapal nama sendiri ya.. silakan kalian main di luar
dengan Bu Tari
Disaat Bu Mei dan Pak Edi menyambut anak, Bu Reta membantu anak menggantungkan tas dan alat-alat yang dibawa anak di tempat yang sudah diberi nama masing-masing anak, atau di tempat lain yang sudah ditentukan.
Menempatkan barang sesuai nama anak, akan mendidik disiplin, tertib, menghargai milik sendiri dan milik orang lain. Pencantuman nama dapat mengenalkan tulisan nama sendiri dan nama teman lainnya.
Main bebas berguna sebagai kegiatan transisi agar anak siap mengikuti kegiatan main di kelompoknya. Bagi anak yang kurang ceria waktu datang, main bebas berguna untuk menyalurkan emosinya.
BERMAIN BEBAS
Setelah menyimpan tas, Tania dan Faisal keluar di sambut oleh Pak Edi untuk memilih kegiatan main bebas yang disukainya.
Saat bermain bebas harus ada kader yang mendampingi anak, atau bila perlu ikut bermain bersama dengan anak-anak.
Main bebas dilakukan hingga waktu belajar tiba. Bapak sudah siapkan
banyak mainan hari ini, Tania dan Faisal mau
main apa?
Kita main lompat tali yuk..
Ayo.. tapi tunggu teman
satu orang lagi
Anak-anak waktu bermain tinggal
Main pembukaan diisi dengan latihan gerakan kasar dan membaca ikrar. Kegiatan main pembuka diawali dengan membuat lingkaran besar. Setelah waktu main bebas selesai, anak-anak dilibatkan membereskan semua alat/bahan yang digunakan. Setelah itu, anak-anak diajak ke halaman untuk main pembukaan.
MAIN PEMBUKAAN
Main pembukaan dilakukan sekitar 15 menit dan diikuti oleh semua anak. Tujuannya lebih difokuskan untuk melatih gerakan kasar anak dan membangun rasa kebersamaan.
Yang sudah selesai membereskan
alat main silakan kumpul dengan
Pak Edi
Ayo.. satu..dua..tiga..!
Anton,
ayo balapan ke tempat Pak Edi
Mari kita buat lingkaran besar
di sini!
Main pembukaan dapat dilakukan dengan berbagai ragam permainan a.l.: senam, main ular naga, lompat kelinci, atau berbagai permainan tradisional.
Siapa yang sudah selesai mencuci tangan,
silakan mengambil minum..
Ini gelasku, ada namanya
KEGIATAN TRANSISI
Setelah selesai main pembukaan, anak-anak diajak mengantri untuk mencuci tangan, minum, dan ke kamar kecil/mandi. Air minum disiapkan agar anak dapat minum setiap saat.
Kegiatan ini juga termasuk transisi. Tujuannya untuk membiasakan anak selalu tertib, menjaga kebersihan, dan mampu mengontrol diri, sehingga anak siap mengikuti kegiatan berikutnya.
BERDOA SESUAI KELOMPOK AGAMA
Sebelum masuk kekelompok usia, anak-anak diajak berdoa menurut agamanya masing-masing.
TRANSISI KE KELOMPOK
Setelah selesai berdoa, anak-anak diajak ke kelompok masing-masing.
Ayo anak-anak kita akan mulai
bermain
Anak-anak hari ini kita akan bermain stempel tangan dan membuat gelang
atau kalung.. Coba lihat
apa saja yang akan kita gunakan
...
ada nampan,cat air dan kertas untuk membuat stempel tangan dan ada tali,
sedotan dan gunting untuk membuat gelang,kalung, ikat pinggang atau apa saja
yang kalian mau buat. Ayo..ayo Pak,
asiikkk...
Mana anak PAUD?
Saya..saya..saya
Ayo kita main!
Ayo..ayo..ayo
PIJAKAN SEBELUM MAIN
Untuk kelompok usia 49-60 bulan kader memberi pijakan sebelum main. Pak Edi mengenalkan kepada anak bahan-bahan dan peralatan yang ada di sentra bahan alam dan juga cara menggunakannya.
Pijakan sebelum main bertujuan untuk memberikan gagasan agar anak dapat bermain sesuai dengan minatnya, mengikuti aturan, sesuai dengan yang diharapkan oleh kader.
Siapa yang ingat bagaimana aturan main kita? Mainnya bergantian Kalau sudah selesai dibereskan kembali Kalau mau bergabung harus permisi dulu
Kader mengajak anak menyepakati aturan main. Aturan main digali dari keinginan anak-anak sendiri. Kader mencatat aturan main yang disepakati.
Aturan main ditujukan agar anak bermain dengan tertib, belajar mengenal aturan dan dapat menahan diri.
Yang namanya berawal ta…… boleh memilih mainan..
siapa ya ta...? Tania!!
Namaku kan Tania.. Ta..Tania.
Ro..Romi Sebelum anak bermain Pak Edi membuat kegiatan transisi. Kegiatan transisi dapat dilakukan dengan main tebak-tebakan, menyebutkan ciri –ciri anak, menyebutkan nama awal anak atau permainan lainnya.
Dengan kegiatan transisi anak tidak berebut saat memilih tempat main, sehingga kegiatan tetap berjalan tertib.
Waah... Ternyata anak-anak
Iya Pak, aku bisa melompat
tinggi
Wah... stempel tangan Maya ada di atas, lompatanmu tinggi
juga ya...
Bermain stempel tangan. Permainan ini dilakukan di luar ruangan.
Wah bagus juga pakai 2 warna Kalau perlu
kertas lagi, boleh
Pak Edy menyiapkan 4 tempat main untuk bermain stempel tangan.
Aku pilih warna apa ya?
Anak juga diperbolehkan untuk memilih mainan sesuai dengan
minatnya dan dapat berpindah ke mainan yang lain jika mereka sudah selesai dengan mainan sebelumnya
PIJAKAN SAAT ANAK BERMAIN
Selama anak bermain, Pak Edy memberi pijakan misalnya dengan bertanya yang merangsang anak untuk berfikir dan memecahkan masalah.
Ryan sedang membuat apa?
Pijakan selama anak main tersebut ditujukan untuk merangsang anak-anak berpikir, berimajinasi, bereksplorasi dan menemukan pengetahuan baru. Aku membuat kalung Pak.. Aku membuat gelang... gelangnya banyak...
Wah
Amie masih berusaha meronce sedotannya ya?..
Ayo, semangat Amie
Iya, mau pilih yang
warna hijau
PENCATATAN PERKEMBANGAN ANAK
Pak Edi mencatat perkeZmbangan anak selama main, misalnya cara anak menggunakan alat, tingkah laku dan bahasa yang diucapkan saat berinteraksi dengan teman.
Pencatatan tersebut untuk mengetahui kemampuan bahasa, motorik, sosial, emosi dan pengetahuan baru yang didapatkan anak. Hasil pencatatan digunakan kader sebagai bahan evaluasi perkembangan anak.
Jika ada yang mengalami kesulitan dalam bermain, kader dapat memberitahu caranya atau menawarkan pindah mainan.
Vanda,jangan!!!! kamu tidak boleh menempelkan dibaju...
Kan ada kertas
Bila ada anak yang melanggar aturan permainan yang telah disepakati bersama, ingatkan anak kepada aturan permainan yang telah disepakati.
Maaf Vanda, masih ingat aturan
main kita?
Ya Pak ..
tidak boleh mengganggu teman kan?
Bila anak mengulang-ulang kesalahannya, maka ia dipindahkan dari tempat main tersebut untuk main di tempat lainnya.
Saat bermain,mungkin ada anak yang iseng menggoda temannya. Bila masih dalam batas kewajaran, kader dapat mengabaikannya.
Anak-anak, masih ingat aturan
bermainnya? Tuh kan baju Amie jadi kotor... Nah...Vanda sudah mengotori baju Amie dan itu perbuatan yang
tidak baik..
apa yang harus kamu lakukan
sekarang?
Uuuhh, ...iya deh
Minta maaf... Amie, maafin aku
yah..
Stempel tangannya hanya ke kertas dan cuci tangan
setelah selesai
Kader senantiasa mengingatkan aturan main agar anak-anak dapat bermain secara tertib.
Nah..kalau sudah, silahkan lanjutkan permainan-nya, yang sudah meronce boleh
membuat stempel tangan ...
..juga yang stempel tangan silahkan
meronce setelah cuci tangan
Pak, lihat... aku buat ikat kepala,
warnanya bagus....
Wah kamu kreatif ya Romi, sekarang boleh dipakai dan bisa bermain
lagi membuat stempel tangan... Iya Pak...
Kader menghargai anak-anak yang bermain dengan tertib dengan pujian, senyuman atau anggukan.
Penghargaan bagi anak sangat diperlukan sebagai pengalaman belajar yang positif. Kebanggaan anak adalah motivasi belajar baginya.
Boleh ditempel tidak Pak?
Kita juga sudah selesai Pak,
ada banyak tangannya..
BERES-BERES
Setelah waktu bermain selesai, anak-anak diajak membereskan alat dan bahan main. Waktu beres-beres merupakan pengalaman belajar positif bagi anak.
Anak-anak waktu bermainnya sudah selesai, ayo kita bereskan alat-alat yang
sudah dipakai main tadi
Cuci tangan dulu ah
Tentu saja boleh, kalau semua sudah selesai nanti hasilnya kita tempel di
dalam ruangan
Aku bawa ember Setiap karya anak adalah pijakan untuk karya berikutnya,
Bagus yah... Itu tanganku Tanganku juga ada Punyaku banyak Aku hijau Aku pakai warna hitam Aku pink Tanganku yang mana yah...
Kok bisa lupa? punyaku yang
ini... Hasil karya anak yang sudah selesai ditempel di dinding. Penempelan hasil karya anak sebaiknya setinggi pandangan anak.
Semua anak dipersilakan melihat kembali kasil karyanya. Setelah selesai semua alat yang sudah digunakan dirapikan dan disimpan kembali ke tempat semula.
PIJAKAN SETELAH MAIN
Setelah semua kegiatan selesai, Pak Edi memberikan pijakan setelah main.
Ayo anak-anak, kita kumpul kembali
di sini
Tadi senang banget yach main
Saya Pak, gelangku banyak... aku buat untuk ibu
dan kakak juga
Nah sekarang, siapa yang mau berceita
tentang apa yang kita buat hari ini?
Nah...sebelum makan, seperti biasa...kita berdo'a dulu, Maya yang bertugas hari ini yah...
Ayo silahkan pimpin do'anya..
Iya Pak...
Makan bersama merupakan waktu tepat untuk mengenalkan nilai sopan santun, saling berbagi, kandungan gizi, dan syukur pada Tuhan. Anak yang mendapat giliran membawa makanan diberi kesempatan untuk memimpin doa dan kegiatan lainnya.
Pak Edi meminta anak-anak menceritakan kembali kegiatan mainnya.
Pijakan setelah main dimaksudkan agar anak belajar mengutarakan sendiri apa yang telah dilakukannya.
Sekarang waktunya kita makan bersama
MAKAN BERSAMA
Diusahakan setiap kegiatan ada kegiatan makan bersama. Makanan dapat dibawa dari rumah masing-masing, atau disiapkan orangtua secara bergiliran.
Teman-teman sebelum makan, mari
kita berdo'a..
Jangan lupa, bagaimana adab
makan yang baik? Tidak
berserakan
Tidak mengobrol kalau mulutnya penuh Sebelum makan dibiasakan untuk berdoa bersama dengan sikap
yang khusyuk.
Sebaiknya saat makan anak-anak dikelompokkan sesuai dengan agamanya dan dibimbing oleh kader yang seagama. Jadi anak bisa belajar tata cara makan dan berdoa sesuai dengan agamanya.
Tidak mengambil makanan
Ryan.. kamu tidak bawa
makanan yah...
Nih, aku bawa dua kue,
kamu satu dan aku satu ya..
Ayo Amie, makanannya harus habis loh... Ya.. Sedikit lagi habis... Pak Edi mengenalkan jenis makanan sehat yang diperlukan tubuh.
Jika ada anak yang tidak membawa makanan, Pak Edi mengajak anak yang lain untuk membagi makanannya.
Pak Edi juga menyarankan untuk tidak membawa makanan yang tidak sehat seperti makanan yang mengandung TBM (Tambahan Bahan Makanan) seperti: pemanis buatan, pewarna textil, MSG/penyedap rasa, pengawet, dan lain-lain.. Anak juga dapat dikenalkan dengan makanan yang halal dan yang haram.
Iya, aku lupa...
Anak-anak dipersilakan makan sendiri, walaupun masih belum rapi. Makan sendiri membantu anak mandiri dan juga menguatkan jari-jari tangan anak, yang nantinya diperlukan anak untuk menulis.
Setelah semua anak selesai makan, selalu diakhiri dengan berdoa. Semua ini untuk membantu membentuk perilaku tertib dan bersyukur pada Tuhan.
Sebentar lagi kita berdo'a
Ayo Vanda, pimpin doa sesudah
makan ya.. Maya, tempat minummu belum disimpan? Oh Iya, maaf aku lupa
Sama halnya dengan setelah main, setelah selesai makan pun anak-anak diajak beres-beres. Semua sampah dan bekas remah makanan dibersihkan kembali.
Sebaiknya disediakan tempat sampah di sekitar Pos PAUD kita, sehingga anak mudah membuang sampah di tempatnya.
Kader dapat menawarkan siapa yang bersedia memimpin do’a. Jika anak belum siap kader dapat membimbingnya.
Memimpin doa juga bisa dilakukan secara bergilir sesuai jadwal yang disepakati.
Kalau sudah makan tidak gosok gigi nanti banyak kuman
Iya.. kumannya menggerogoti gigi Kalau gigi berlubang.. Pasti sakit sekali
Biasakan menyikat gigi dan mencuci tangan setelah anak-anak selesai makan.
Setiap anak memiliki sikat gigi. Lebih baik lagi jika masing-masing sikat gigi tertutup dan diberi nama.
“ Aku seekor kelinci yang bermain musik.. dengarlah suara terompet
tret..tret..tret.. tret..tret..tret.”
KEGIATAN PENUTUP
Anak-anak yang sudah selesai menggosok giginya langsung berkumpul bersama dengan semua anak dan semua kader untuk mengikuti kegiatan penutup.
Kegiatan penutup dapat diisi dengan bermacam aktivitas seperti: bermain tepuk tangan mengikuti irama, menyanyi bersama, bermain tebak-tebakan atau permainan kreatif lainnya.
Teman-teman.. ini hasil karyaku, warnanya merah kuning
dan biru..
Secara bergilir anak-anak dipersilahkan untuk maju boleh sendiri-sendiri atau bersama temannya. Kegiatan ini sekaligus untuk melatih keberanian anak.
Anak juga dipersilahkan untuk membuat cerita sendiri atau menunjukkan benda kesayangannya yang dibawanya dari rumah. Setiap anak yang sudah tampil diberikan tepuk tangan agar merasa dihargai.
Nah..
Siapa yang masih ingat.. Setelah sampai di rumah
apa yang kita lakukan..?
Hari ini kegiatan kita sudah selesai, minggu
depan kita akan main lagi ya..
Buka sepatu,
simpan tas... Ganti baju
juga Pak!
Sebelum anak pulang, Pak Edi menyampaikan pesan-pesan untuk dilakukan anak ketika sampai di rumah. Kader juga menyampaikan rencana kegiatan yang akan datang.
Kader juga bisa menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan datang.
Terus bobo Cuci tangan
Teman-teman .. sebelum pulang mari kita berdoa.
Setiap akhir kegiatan selalu ditutup dengan berdoa. Berdoa sebaiknya dipimpin oleh anak secara bergiliran.
Pos PAUD yang selalu membiasakan anak untuk berdoa dapat memberikan contoh perilaku beragama pada anak untuk diteruskan di rumahnya.
Aku..aku Anak perempuan yang pakai tas warna kuning dan sudah duduk rapih boleh pulang
lebih dulu….. siapa ya? Senang ya
anak-anak jadi bisa bersikap tertib
Itu manfaatnya kalau anak dimasukkan
di Pos PAUD
Agar anak tidak berebut saat pulang, sebaiknya kader melakukan kegiatan transisi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Anak yang sudah menjawab langsung pulang.
Mengelola kegiatan anak secara teratur hendaknya dari awal hingga akhir kegiatan.
Ayo Vanda, pimpin teman-temannya
berdoa sebelum pulang
Saya senang kemampuan motorik anak-anak semakin baik,
lihat hasil karya mereka sudah semakin rapi.
Ya .. anak-anak lebih bisa menahan diri,
sekarang tidak ada lagi yang berebut mainan
Selesai merapikan ruangan semua kader berkumpul untuk berbagi pengalaman.
Berbagi pengalaman selama pembelajaran perlu untuk saling mengoreksi dan memberi masukan.
Syukurlah anak-anak semakin
tertib ya…
Kalau kita
tanamkan terus-menerus mereka akan terbiasa
juga
Ya.. anak-anak ternyata bisa juga
mengerti aturan
Memang kita harus sabar menghadapi
anak-anak..
Setelah semua anak pulang, kader merapikan, catatan, ruangan dan mengembalikan semua mainan ke dalam lemari.
Minggu depan kelompok usia 49-60 bulan
akan bermain balok
++
Kelompok 61-72 bulan sebagian main balok, sebagian lagi main pembangunan dengan
bahan sifat cair.
Kalau anak-anak 31-48 bulan akan main
peran Tapi minggu depan
ada jadwal penimbangan jadi semua anak ditimbang
dulu..
Setelah berbagi pengalaman kemudian kader bersama-sama merencanakan kegiatan main untuk pertemuan minggu depan.
Perencanaan kegiatan main mutlak diperlukan agar kegiatan main lebih terarah dan tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.