L AP OR AN P R AK T IK U M K IMIA AN OR GAN IK I
H ID R OGE N
D is us un ol eh :
L al u ir f an h adimi
( G1 C 0 0 8 0 1 7 )
P R OGR AM S T U D I K IMIA
F AK U L T AS M I P A
U N IVE R S IT AS MAT AR AM
HIDROGEN
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan : mempelajari cara pembuatan dan sifat hidrogen 2. Hari / tanggal : rabu, 17 maret 2010
3. Tempat : laboratorium kimia Lt.III Fakultas MIPA Universitas Mataram
B. LANDASAN TEORI
Dikenal tiga isotop hidrogen : 1H, 2H (deutrium atau D), 3H (tritium atau T) walaupun isotop efek paling besar bagi hidrogen, untuk membenarkan penggunaan nama yang berlainan bagi dua isotop yang lebih berat, maka sifat H, D, dan T pada hakikatnya serupa, kecuali dalam hal seperti laju dan tetapan kesetimbangan reaksi. Bentuk normal unsurnya adalah molekul diatom, berbagai kemungkinannya adalah H2, D2, T2, HD, HT. Hidrogen yang terdapat di alam mengandung 0, 0156 %
deutrium. Sedangkan tritium (terbentuk secara terus menerus di lapisan atas atmosfer pada reaksi inti yang direduksi oleh sinar kosmik) terdapat di alam hanya dalam jumlah yang sangat kecil, kira-kira sebanyak 1 per 1017, dan bersifat radioaktif (B-, 12.4 tahun) (cotton, 2003 : 271)
Hidrogen merupakan unsur yang paling ringan dan paling sederhana yaitu
mengandung 1 proton dan 1 elektron. Hidrogen dalam keadaan bebas berbentuk
molekul gas diatomik, yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan.
Hidrogen adalah unsur yang terdapat di alam dalam kelimpahan terbesar yaitu 93%,
tetapi hanya sedikit yang terdapat di bumi (Haris, 2009:17-18). Hidrogen merupakan
penyusun utama (75%) atmosfer matahari. Di bumi, hidrogen didapatkan sebagai air,
hidrokarbon dan senyawa organik lainnya. Molekul hidrogen merupakan gas yang
paling ringan. Hidrogen cair mempunyai titik didih -253oC dan titik bekunya -259oC (Fajar, 2003:79).
Karena spin inti hidrogen adalah ½ dan karena kelimpahannya, hidrogen adalah
nuklida yang paling penting untuk spektroskopi NMR. Ada isomer spin inti molekul
diatomik yang spinnya tidak nol, khususnya dalam kasus molekul hidrogen,
perbedaan sifatnya sanagat signifikan. Spin para-hidrogen bersifat anti paralel dan
jumlahnya 0 serta menghasilkan keadaan singlet. Spin orto-hidrogen adalah paralel
dan jumlahnya 1 menghasilkan keadaan hiplet. Karena para-hidrogen energinya
rendah, para-hidrogen lebih stabil disuhu rendah (Saito, 1996:55-56).
relatif membentuk hidrida. Hidrogen mempunyai skala keelektronegatifitas
tenngahan sehingga mempunyai sifat yang bersifat ionisasi, yaitu bersenyawa dengan unsur: (1). sangat elektronegatif (misalnya halogen ) membentuk senyawa polar dengan karakter fisik positif pada atom hidrogen, (2). Tetapi juga dengan unsur lain yang sangat elektronegatif ( misalnya alkali ) membentuk senyawa ionik hidrida dengan karakter negatif pada atom hirogen, (3). Demikian juga dengan intermediat ( misalnya karbon ) membentuk senyawa non polar. Unsur hidrogen terdapat paling besar jumlahnya kira-kira 92% (Sugiyarto.2001).
C. ALAT DAN BAHAN
2 Keping Seng Bewarna silver
H2SO4 yang awalnya bening menjadi biru
Terjadi perubahan warna pada campuran yang awalnya biru menjadi putih berbusa
Terdapat endapan Cu yang bewarna merah bata
Gas Dibakar
Menimbulkan letupan api pada mulut pipa yang berisi gas
Hal tersebut yang menandakan adanya hidrogen
2. Hidrogen Dari Aluminium dengan NaOH
PROSEDUR PENGAMATAN Ujung pipa menyala setelah dibakar
F. ANALISIS DATA
Hidrogen merupakan salah satu unsur yang sangat melimpah di alam, tetapi keberadaannya di bumi sedikit. Di bumi hidrogen dapat berupa air, hidrokarbon, dan senyawa organik lainnya. Sedangkan di matahari 75 % dari atmosfernya tersusun dari hidrogen.
Hidrogen dapat dibuat atau diperoleh dengan mereaksikan logam-logam dengan asam kuat yang dapat berupa H2SO4 dan dengan logam aluminium yang
direaksikan dengan basa kuat berupa NaOH.
Pada pembuatan dari logam Zn yang direaksikan dengan H2SO4, Zn akan
berikatan dengan SO42- dari CuSO4 sehingga akan terbentuk endapan Cu yang
berwarna merah bata dan cairan berwarna biru yang merupakan ZnSO4. Setelah
ditambah H2SO4,larutan berubah menjadi putih keruh yang merupakan warna dari
ZnSO4yang kemudian pada saat ini pembebasan hidrogen dengan persamaan reaksi :
Zn + CuSO4 ZnSO4 + Cu
(putih keruh) (mengendap)
ZnSO4 + H2SO4 Zn(SO4)2 ` + H2
timbul nyala api yang berwarna kuning yang menandakan adanya gas hidrogen yang dilepaskan. Ini membuktikan salah satu sifat hidrogen yang eksplosif.
Sebelumnya untuk membuktikan bahwa hidrogen dapat dipakai sebagai pendesak air karena sifatnya yang tak larut dalam air terlebih dahulu hidrogen hasil reaksi dialirkan ke dalam mtabung reaksi yang terbalik dan dipenuhi dengan air yang kemudian tampak volume air dalam tabung semakin berkurang yang tergantikan oleh posisi hidrogen yang berupa udara kosong.
Car pembuatan hidrogen yang kedua dalam praktikum ini adalah dengan mereaksikan aluminium dengan basa kuat. Aluminium merupakan logam yang berwarna putih abu-abu (silver) yang melebur pada 659oC, dan bila terkena udara akan teroksidasi pada permukaannya. Pembentukan hidrogen ini terjadi menurut persamaan :
2Al(s) + 6 NaOH(aq) dipanaskan 2Na3AlO3(aq) + 3H2(g)
Tujuan dari pemanasan ini adalah untuk mempercepat reaksi dimana senyawa NaOH akan terurai dengan membebaskan Hidrogen, yang kemudian akan terdesak ke lubang pipa. Untuk mengidentifikasi dan memastikan telah dihasilkan hidrogen dalam reaksi dengan melakukan pengujian yaitu membakar ujung pipa. Dan diperoleh ujung pipa menyala yang menunjukkan memang telah dihasilkan hidrogen dalam reaksi ini sebagaimana yang dihasilkan pada percobaan sebelumnya di atas.
H. KESIMPULAN
Hidrogen tidak larut dalam air, tidak berbau, tidak berasa dan tak terlihat. Hidrogen bersifat eksplosif (mudah terbakar),
Reaksi-reaksi yang terjadi merupakan reaksi redoks,
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F albert dan geoferry wilkinson. Kimia Anorganik Dasar . jakarta: UI-Press.
Partana, Crys Fajar.2003. Common Textbook Kimia Dasar 2. Yogyakarta : UNY Press.
Saito, Taro. 1996. Kimia Anorganik. Tokyo: Universitas Kanogawa.