SENASTEK III
“
PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN
PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN
(RPH) SEBAGAI BAHAN BAKAR DENGAN TEKNIK
GASIFIKASI MENGGUNAKAN AGEN UAP AIR
”
Prof. Rukmi Sari Hartati
Prof. I Nyoman Suprapta Winaya
I Wayan Gde Ariastina
Krisis energi dan potensi energi baru dan terbarukan (EBT)
Pertumbuhan kebutuhan energi
nasional 6‐7% per tahun dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang masih tinggi
bakar fosil yang masih tinggi
Target kontribusi EBT pada tahun 2025 khususnya Biomassa, Air, Surya dan Angin sebesar 5%.
Di Bali sisa potong ternak yang ada di Rumah Potong Hewan (RPH)
Pesanggaran tepatnya di Jl. Sesetan terdapat banyak (Perpres No.5 Tahun 2006)
POTENSI LIMBAH
Sesetan, terdapat banyak limbah yang berpotensi untuk diolah menjadi bahan bakar.
P
l h
Limbah RPH tidak bisa dibuang di TPA
Permasalahan
g
Dapat menimbulkan pencemaran dan polusi
Merusak citra bali sebagai daerah tujuan
pariwisata
Men
Menciptakan
ciptakan sebuah paket
sebuah paket
k
l
i
bi
l h
k
l
i
bi
l h
teknologi yang bisa mengolah
teknologi yang bisa mengolah
sampah
RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara eksperimen, berikut adalah tahapan-tahapan penelitian :
Persiapan alat dan bahan penelitian Pengujian Karakterisasi bahan bakar Perlakuan variasi pada setiap penelitian Perlakuan variasi pada setiap penelitian Data Penelitian (distribusi temperatur, Data Penelitian (distribusi temperatur, setiap penelitian
setiap penelitian temperatur,
waktu operasi, dan berat arang
serta sampel ) temperatur, waktu operasi, dan berat arang
serta sampel ) P i Al PP ii B hB h gas)gas) Persiapan Alat: 1. Mempersiapkan alat 2. Memperbaiki alat Persiapan Bahan: 1. Mengumpulkan 2. Memecah 3. Menimbang Persiapan Bahan: 1. Mengumpulkan 2. Memecah 3. Menimbang Pengujian kandungan h il Pengolahan data dan pembahasan
(Fuel Consumption Rate Actual/FCRa, AFR efisiensi) Kesimpulan g g gas hasil gasifikasi AFR, efisiensi) p
KERANGKA BERFIKIR
Indonesia kaya akan sumber Energi alternatif
KRISIS ENERGI
y
energi dan pemanfaatan RPH cukup tinggi Energi alternatif Biomassa Gasifikasi Penelitian sebelumnya: water-gas reactoin (C+H2O → CO+H2) uap air (H2O) Sujana(2010) dan Adiana(2014) menggunakan sistem fluidized bed dengan
media oksigen.
(C H2O CO H2)
dan menghasilkan gas mampu bakar.
D l liti i i k li i
Dalam penelitian ini akan menganalisis pengaruh sistem gasifikasi fluidized bed (FB) BB limbah RPH dengan inert gas H2O
Gasifikasi Fluidized Bed
Gasifikasi Fluidized Bed
Gasifikasi
adalah
suatu
Fluidized
bed
system
adalah
proses
konversi
senyawa
yang mengandung karbon
untuk
mengubah
material
b ik
i
d
sistem dimana udara ditiup dari
bawah
menggunakan
blower
sehingga
bahan
bakar
padat
b
d
di
baik
cair
maupun
padat
menjadi bahan bakar gas
dengan
menggunakan
temperatur
tinggi
secara
yang
berada
di
atasnya
berkelakuan mirip fluida dan
akan menghasilkan gas mampu
bakar
temperatur
tinggi
secara
thermokimia.
Karakteristik Bahan Bakar
Limbah RPH Uap air
Dengan inert gas H O gas H O 1. Tulang
2. Kulit 3. Gigi
4 Darah
Dengan inert gas H2O, gas H2O dijadikan media gasifikasi karena dari water-gas reactoin
(C+H2O → CO+H2) dan
4. Darah 2 2
menghasilkan gas mampu bakar.
Pengkombinasian variasi limbah RPH dengan media uap air dengan variasi tertentu diharapkan dapat mengurangi penggunaan energi fosil dan dapat menghasilkan gas yang
l bih b k lit lebih berkualitas.
Rumusan Masalah
Bagaimana performansi sistem gasifikasi fluidized bed (FB) berbahan bakar limbah potong hewan dengan variasi media uap air (Hg p ( 22O), performansi tersebut meliputi komposisi gas), p p p g yang dihasilkan.
Batasan masalah
• Kondisi lingkungan disekitar reaktor dianggap
Manfaat penelitian
• Menggunakan limbah RPH ini diharapkan
• Kondisi lingkungan disekitar reaktor dianggap konstan.
• Ukuran limbah RPH dan oksigen dianggap seragam • Ukuran pasir silika dianggap seragam.
membantu mengurangi pemakaian bahan
bakar fosil dan gas.
• Mendukung program pemerintah dalam usaha mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
p gg p g
• Proses pengeringan limbah RPH pada waktu yang sama.
sebagai sumber energi utama.
Metode Penelitian (eksperimen)
• Mempersiapkan alat dan bahan
– Pengujian awal sampel : limbah RPH
– Penguji : perlakuan awal biomassa, dikeringkan dan dicacah ukuran maksimal 1 cm dan di press seperti serbuk dengan berat 40 gram.
P ji k kt i tik b h b k (k d did l b h )
• Pengujian karakteristik bahan bakar (kandungan didalam bahan) • Langkah pengujian
• Mencatat data hasil pengujian
M k k d (CO d CO )
• Mengukur kandungan gas (CO dan CO2) • Pengolahan data hasil pengujian
Variasi Campuran :
1 variasi I : 30% uap dan 70% N
Bahan Penelitian : 1. Limbah RPH
2. Pasir silika
Alat yang digunakan : 1. Reaktor
2. Kompresor 3. Thermokopel 1. variasi I : 30% uap dan 70% N2
2. variasi II : 40% uap dan 60% N2
2. Pasir silika 3. Gas N2 4. H2O 3. Thermokopel 4. Thermostart 5. Flowmeter 6. Stopwatch 7 Ti b
3. variasi III : 60% uap dan 40% N2 7. Timbangan
8. Laptop 9. Autoclave
Analisa kandungan bahan bakar
g
Merupakan pengujian awal dari bahan bakar untuk mengetahui unsur‐unsur yang terkandung didalamnyaAnalisis proksimat
Bahan Bakar Moisture % Volatile % Ash % Fix Carbon
TGA 701
Analisa ultimat
Sampel RPH 13,83 50,01 16,72 19,42
C,H,N,S,O
Analisa ultimat
Bahan Bakar Carbon% Hydrogen% Oxygen % Nitrogen % Sulfur %
35,686 5,6642 5,187 0,8071 15,000
Analisa Nilai Kalor
Sampel RPH 35,686 5,6642 5,187 0,8071 15,000
Bom kalorimeter
Bahan Bakar kJ/gr Sampel RPH 1.074
METODE PENELITIAN
Gas Cooler Filter Bahan bakar masuk•
RANCANG, KONSTRUKSI DAN
UJI PERFORMANSI GASIFIKASI
REAKTOR
GASIFIKASI
DESAIN & EKSPERIMEN
Data Logger Flow meter Gas Analyzer Saluran Gas ke Saringan Reaktor FB: diam: 5 cm, tinggi: 60 cm
UJI PERFORMANSI GASIFIKASI
FLUDIZED BED
–
Mode updraft
GASIFIKASI
PC Heater Isolator–
Variasi agen gasifikasi
–
Variasi Temperatur
T3 Gas keluar Thermocouple•
Parameter Uji
–
Kebutuhan bahan bakar
–
Komposisi gas
T2 C+ H2O CO + H2 SV1 Stop valve Gas N2 Plat Distributor Compressor airKomposisi gas
–
Laju Bahan Bakar
–
Efisiensi
T1 SV2 H2O‐CO2 Flow meter 2 Flow Meter 1Data Penelitian
Variasi Komposisi Campuran Bahan Bakar Massa Penelitian (gr) Waktu Operasi (menit) FCRa (kg/jam) Variasi I 40 10 28,950 Variasi II 40 7 37,284 Variasi III 40 5 39,176
Gas Mampu Bakar
Variasi Komposisi CO (%) CH4(%) H2(%) V i i I 50,80 0,20 19,98 Variasi I Variasi II 54,40 0,33 20,86 Variasi III 61,20 0,16 21,79
Kesimpulan
Semakin besar komposisi H2O pada campuran bahan bakar, maka
f i ifik i b F l C i R Ak l
performansi gasifikasi yang berupa Fuel Consumtion Rate Aktual
(FCRa) akan semakin meningkat. Dalam penelitian ini, FCRa yang
diperoleh pada variasi I = 0,06 kg/jam, variasi II = 0,09 kg/jam dan variasi III = 0,15 kg/jam., g j
Semakin banyak komposisi H2O pada campuran bahan bakar yang dimasukan kedalam sistem maka gas CO dan H2 yang dihasilkan akan semakin
meningkat sedangkan gas CH4 yang dihasilkan akan menurun Dimana
meningkat, sedangkan gas CH4 yang dihasilkan akan menurun. Dimana dalam penelitian ini gas mampu bakar yang dihasilkan pada variasi I
(CO=50,80%, CH4=0,20% dan H2=19,98%), variasi II (CO=54,40%,
CH4=0,33% dan H2=20,86%) dan variasi II (CO=61,20%, CH4=0,16% dan H2=21,79%).