viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This research owns target is to find out whether internal auditor professionalism (variable X) has a significant and possitive relation toward the implementation of good corporate governance at PT.Perkebunan Nusantara VIII. Variable X evaluated through 5(five) dimensions, that are independence, professional proficiency, scope of work,performance of audit work, management of internal auditing depertement. Variable Y evaluated through 5(five) dimension that are transparancy, independency, accountability, resposibility, and fairness.
Research methods used in this research is descriptive with study case approach,while the sample in this research are taken by perposive sampling. Object examined in this research are professionalism of internal auditor and the implementation of good corporate governance. Based on the hypotherical using regresion analysis showed that profesionalism of internal auditor have a significant imfluence on implementation of good corporate governance. Ho is rejected because of calculation t count( 2,760) > t tabel (2,035). So because of that Ha is accepted The influence between profesionalism internal auditor with implementation of good corporate governance is 16,3% (kd).
ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah Profesionalisme Auditor Internal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada Penerapan Good Corporate Governance berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung. Variabel X ditinjau melalui 5 (lima) dimensi yaitu, independensi, kemampuan profesional, lingkup pekerjaan, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, manajemen bagian audit internal. Variabel Y ditinjau dari 5 (lima) dimensi, yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan survey, sedangkan sampel yang diambil adalah purposive sampling. Objek dari penelitian ini adalah Profesionalisme Auditor Internal dan Good Corporate Governance. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi liniear sederhana menunjukkan bahwa profesionalisme auditor internal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan good corporate governance pada PT.Perkebunan Nusantara VIII. Ho ditolak karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa t hitung ( 2,760) > t tabel (2,035) sehingga Ha diterima. Besarnya pengaruh profesionalisme auditor internal dalam penerapan good corporate governance adalah sebesar 16,3% (kd).
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii
KATA PENGANTAR... iv
1.1 Latar Belakang Penelitian... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 8
1.3.1 Maksud Penelitian... 8
1.3.2 Tujuan Penelitian... 8
1.4 Kegunaan Penelitian... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEBANGAN HIPOTESIS... 11
2.1 KAJIAN PUSTAKA... 11
2.1.1 Gambaran Umum Audit Internal... 11
2.1.1.1 Pengertian Audit Internal... 12
2.1.1.2 Tujuan Audit Internal... 15
2.1.1.3 Ruang Lingkup Audit Internal... 17
2.1.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal... 18
2.1.1.5 Profesionalisme Audit Internnal... 19
2.1.1.6 Kode Etik Profesi Audit Internal... 23
2.1.2 Good Corporate Governance... 26
xi Universitas Kristen Maranatha
2.1.2.2 Tujuan Good Corporate Governance... 29
2.1.2.3 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance... 31
2.1.2.4 Aspek-Aspek Good Corporate Governance... 33
2.1.2.5 Manfaat Penerapan Good Corporate Governance... 34
2.1.2.6 Unsur-Unsur Yang terkait Dengan Good Corporate Governance... 36
2.1.2.7 Keterkaitan Audit Internal Dan Good Corporate Governance... 39
2.2 KERANGKA PEMIKIRAN... 41
2.3 PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 48
BAB III METODE PENELITIAN... 49
3.1 OBJEK PENELITIAN... 49
3.1.1 Visi... 49
3.1.2 Misi... 50
3.1.3 Sejarah Singkat Perusahaan... 51
3.1.4 Satuan Pengawasan Intern (SPI)... 51
3.1.4.1 Tujuan Jabatan... 52
3.2.6 Operasional Variabel... 58
3.2.7 Teknik Pengolahan Data... 60
xii Universitas Kristen Maranatha
3.2.7.2 Uji Reliabilitas... 60
3.2.8 Metode Analisis Data... 60
3.2.8.1 Uji Asumsi Klasik... 61
3.2.8.2 Analisis Regresi Linear Sederhana... 62
3.2.8.3 Penetapan Tingkat Signifikansi... 63
3.2.8.4 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 64
4.1 HASIL PENELITIAN... 64
4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 64
4.1.1.1 Pengujian Validditas Kuesioner Penelitian... 64
4.1.1.2 Pengujian Reliabilitas Kuesioner Penelitian... 64
4.2 PEMBAHASAN... 67
4.2.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian... 67
4.2.1.1 Variabel Profesionalisme Auditor Internal (X)... 68
4.2.2 Penerapan Good Corporate Governance... 71
4.2.3 Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance ... 75
4.2.4 Uji Asumsi Klasik... 75
4.2.4.1 Uji Normalitas... 75
4.2.4.2 Uji Multikolinearitas... 76
4.2.4.3 Uji Heterokedasitas... 77
4.2.5 Analisis Koefisien Kolerasi Product Moment... 78
4.2.6 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana... 79
4.2.7 Analisis Koefisien Determinasi... 80
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Surat Penelitian... 91
Lampiran B Kuesioner Penelitian...92-97 Lampiran C Output Uji Validitas Kuesioner Variabel X...98
Lampiran D Output Uji Validitas Kuesioner Variabel Y...99
Lampiran E Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel X...100
Lampiran F Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Y...101
Lampiran G Uji Normalitas...102
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Good Corporate Governance (GCG) kian populer, tidak hanya populer, istilah tersebut juga ditempatkan diposisi terhormat. Pertama, Good Corporate Governance merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan
bisnis global. Kedua, krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin yang
diyakini muncul karena kegagalan penerapan Good Corporate Governance
(Daniri, 2005).
Pada tahun 1999, kita melihat negara-negara di Asia Timur yang
sama-sama terkena krisis mulai mengalami pemulihan, kecuali Indonesia. Harus
dipahami bahwa kompetisi global bukan kompetisi antar negara-negara tersebut.
Jadi menang atau kalah, menang atau terpuruk, pulih atau tetap terpuruknya
perekonomian satu negara bergantung pada korporat masing-masing (Moeljono,
2005).
Pemahaman tersebut membuka wawasan korporat kita belum dikelola
secara benar. Dalam bahasa khusus, korporat kita belum menjalankan
govermansi (Moeljono). Survey dari Booz-Allen di Asia Timur pada tahun 1998
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki indeks corporate governance paling rendah dengan skor 2,88 jauh dibawah Singapura (8,93), Malaysia (7,72) dan
korporasi-Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha korporasi di Indonesia ditengarai menjadi kejatuhan perusahaan-perusahaan
tersebut (Moeljono,2005).
Kesadaran akan perlunya Good Corporate Governance meningkat
beberapa tahun terakhir ini yang didorong oleh faktor eksternal maupun internal.
Collapse-nya Maxwell Group (1998), bangkrutnya Bank Barings (1990) dan skandal Enron (2000) serta krisis yang terjadi pada pertengahan 1997 semakin
mendorong pentingnya implementasi Good Corporate Governance bagi
perusahaan. Keruntuhan perusahaan-perusahaan publik tersebut dikarenakan oleh
kegagalan strategi maupun praktek curang dari manajemen puncak yang
berlangsung tanpa terdeteksi dalam waktu yang cukup lama karena lemahnya
pengawasan yg independen oleh corporate board. Kurang transparannya
pengelolaan perusahaan dan campur tangan pemegang saham mayoritas pada
manajemen perusahaan juga menimbulkan konflik kepentingan yang tidak sesuai
dengan norma-norma tata kelola perusahaan yang baik. (Anto,2010).
Corporate Governance merupakan mekanisme pengendalian untuk mengatur dan mengelola bisnis dengan maksud untuk meningkatkan
kemakmuran dan akuntabilitas perusahaan, yang tujuan akhirnya untuk
mewujudkan shareholders value (Lastanti, 2005). Penerapan prinsip-prinsip corporate governance yang didukung dengan regulasi yang baik, diharapkan akan mencegah berbagai bentuk ketidakjujuran dalam penyajian laporan
keuangan. Sebagai perusahaan publik yang sebagian sahamnya dimiliki
masyarakat melalui bursa saham, penyajian laporan keuangan kepada
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha dan direksi sebagai agen dalam perusahaan dengan kepentingan pemegang saham
dapat menyebabkan terjadinya praktek kecurangan tersebut.
Hal ini menyadarkan para pemimpin perusahaan bahwa mengelola
perusahaan terbuka menjadi lebih kompleks. Semakin kompleksnya aktivitas
pengelolaan perusahaan maka akan meningkatkan kebutuhan praktek Good
Corporate Governance yang baik untuk memastikan bahwa manajemen berjalan dengan baik. Prioritas terhadap perbaikan penerapan Corporate Governance diberikan kepada perusahaan sehingga perusahaan-perusahaan dapat mengarah
kepada peningkatan kinerja. Perusahaan yang dikelola dengan baik akan
menumbuhkan keyakinan pelanggan dan memperoleh kepercayaan dari pasar
(Ramadhani, 2007).
Menurut James Wolfensohn saat menjabat sebagai Presiden Bank Dunia pada tahun 1998:
“Kuatnya Good Corporate Governance menghasilkan perkembangan
sosial yang bagus. Penerapan Good Corporate Governance menciptakan struktur kepemilikan perusahaan yang luas dan mengurangi tersentralisasinya
kekuasaan pada pihak-pihak tertentu dalam masyarakat, menunjang
perkembangan pasar modal dan menstimulasi inovasi, memacu tumbuhnya
investasi jangka panjang, mengurangi gejolak, dan menghambat pelarian
modal”.
Banyak pihak dewasa ini semakin mengandalkan peran auditor internal
dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas sistem pengendalian intern,
pengelolaan risiko, dan corporate governance. Telah banyak peraturan
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha mencerminkan kepercayaan dan kebutuhan masyarakat terhadap peran audit
internal dan sistem pengendalian intern dalam menjaga efektivitas organisasi,
terutama untuk menghindari krisis serta kegagalan organisasi. (Konsorsium
Organisasi Profesi Audit Internal, 2004, 3).
Dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting, untuk itu pemerintah
memberlakukan peraturan yang memadai. Manajemen perusahaan memegang
peran yang paling dominan dalam jalannya sebuah usaha untuk itu manajemen
memegang tanggungjawab utama untuk memegang sistem corporate governance
yang baik dalam perusahaan. Perusahaan juga harus semakin waspada terhadap
pengawasan masyarakat yang semakin tajam terhadap tindakan pimpinan
perusahaan.(Asikin, 2003)
Di Indonesia, pembentukan fungsi audit internal merupakan keharusan bagi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank, dan Lembaga Pemerintah.
Perusahaan Publik (Tbk) wajib membentuk Komite Audit. (Konsorsium
Organisasi Profesi Audit Internal, 2004, 3). Audit internal membantu organisai
untuk mencapai tujuan organisasi, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan
teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko,
pengendalian, dan proses corporate governance (Konsorsium Profesi Audit Internal, 2004, 9).
Pada tahun 2000 BUMN mengeluarkan ketentuan yang mewajibkan
implementasi Good Corporate Governance di BUMN persero (Kepmen Negara
BUMN PM-PBUMN No.23/M-PM.PBUMN/2000). Tahun 2002 dikeluarkan
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha tentang BUMN. Kewajiban penerapan praktik Good Corporate Governance di BUMN diperbaharui melalui Kepmen BUMN No.117/M-MBU/2002 dan adanya
keharusan membentuk Komite Audit (Kepmen BUMN No.103/MBU/2002).
Sejumlah ketentuan pendukung penerapan GCG bagi BUMN pun dikeluarkan,
terkait Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN (No.100/MBU/2002), Program
Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
(No.236/MBU/2002), kewajiban dilakukannya assessment terhadap BUMN yang
dimulai sejak tahun 2004 serta berbagai peraturan lainnya. Secara bertahap setiap
BUMN wajib mematuhi ketentuan-ketentuan di atas.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pelaku ekonomi
dengan misi dan peran yang dimilikinya saat ini menghadapi tantangan kompetisi
global dunia usaha yang semakin besar. BUMN diharapkan menaikkan efisiensi
sehingga menjadi unit usaha yang sehat dan memiliki tanggung jawab untuk
memperhatikan interaksinya sengan aspek kehidupan nasional. BUMN harus
peka terhadap setiap perkembanngan ilmu pengatahuan, teknologi, dan dunia
usaha. Sehingga profesionalisme BUMN di segala bidang terus meningkat, baik
dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan maupun dalam bidang pengendalian
maupun pengawasan. (Pratolo,2003).
Dalam konteks Good Corporate Governance, perusahaan BUMN memiliki
karakteristik yang berbeda dengan perusahaan swasta pada umumnya.
Karakteristik yang dimaksud terutama terkait dengan aspek struktur kepemilikan
saham, public service obligation dan kewajiban menyetor dividen ke dalam APBN. Selain itu, permasalahan yang pada umumnya terjadi di BUMN meliputi
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha pemegang saham mayoritas (pemerintah) yang sangat dominan, kaitan politik
dan bisnis yang sulit dihindari serta adanya unsur moral hazard dalam pengelolaan BUMN menjadi citra buruk yang sulit diubah dan mempengaruhi
implementasi Good Corporate Governance di BUMN (Bakrie, 2002).
Hingga kini sebagaian besar BUMN masih dimiliki secara penuh oleh
pemerintah dan hanya sebagian kecil yang sudah go public. Lingkup bisnis BUMN yang luas selain terkait dengan hajat hidup orang banyak mulai dari
bidang ketenagalistrikan, telekomunikasi, pelabuhan, bandara dan lain-lain
sebagainya memainkan peran penting bagi perekonomian nasional. Pengelolaan
BUMN secara amanah, transparan dan profesional menjadi kebutuhan dalam
mendorong iklim investasi yang kondusif. Fakta membuktikan bahwa praktik
Good Corporate Governance di beberapa perusahaan BUMN maupun swasta telah mendorong perbaikan citra, pengembangan dan peningkatan nilai
perusahaan dimata publik (Daniri, 2005).
Dalam makalahnya, Zaki Budiman mengkaji bahasan tentang “Penerapan
Internal Audit dalam Mendukung Pelaksanaan Praktek Good Corporate Governance” yang berisi kesimpulan bahwa salah satu elemen penting Good Corporate Governance adalah tersedianya fungsi Satuan Pengawas Intern yang dapat melaksanakan fungsinya secara independen dan mempunyai kemampuan
cukup. Rujukan penelitian lain, oleh M Hendra Gunawan (2005) dengan judul
“Peranan Komite Audit dalam Rangka Meningkatkan Pelaksanaan Good Corporate Governance” di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero)
Bab I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha juga terdapat hubungan yang erat dan positif antara peran yang dilakukan oleh
Komite Audit dengan pelaksanaan Good Corporate Governance.
Berdasarkan hal-hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap penerapan good corporate governance dan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Penerapan Good Corporate
Bab I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pda latar belakang yang sudah disajikan di atas maka
dapat diinformasikan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh profesionalisme Auditor Internal terhadap
penerapan Good Corporate Governance ?
2. Berapa besar pengaruh profesionalisme Auditor Internal terhadap
penerapan Good Corporate Governance ?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk
mendapatkan data dan informasi yang relevan mengenai profesionalisme auditor
internal terhadap penerapan Good Corporate Governance.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengtahui apakah terdapat pengaruh profesionalisme Auditor
Internal terhadap penerapan Good Corporate Governance ?
2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh profesionalisme Auditor
Bab I Pendahuluan 9
Universitas Kristen Maranatha 1.4. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak diantaranya adalah
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang tentang Corporate Governance yang selama ini penulis peroleh
dari artikel-artikel di majalah, jurnal-jurnal dan topik yang ada pada
dunia usaha di Indonesia, dan untuk mengetahui sejauh mana
prinsip-prinsip Good Corporate Governance telah diterapkan di Indonesia. Selain itu, penulis mendapatkan pengetahuan tentang peranan auditor
internal dalam perusahaan serta peranan dalam mewujudkan Good Corporate Governance.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan membantu
84 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Profesionalisme
Auditor Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance, maka penulis dalam
bab ini akan menarik kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang
telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian tentang variabel
Profesionalisme Auditor Internal, maka dapat disimpulkan bahwa
Profesionalisme Auditor Internal termasuk dalam kategori baik, dapat dilihat
dari hasil persentase yang didapat sebesar 60%.
2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian tentang variabel
Penerapan Good Corporate Governance, maka dapat disimpulkan bahwa
Penerapan Good Corporate Governance termasuk dalam kategori baik, dapat
dilihat dari hasil pengujian statistik yang diperoleh bernilai positif sebesar
80%.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Profesionalisme Auditor Internal
terhadap Penerapan Good Corporate Governance sebesar 18,8% sedangkan
sisanya sebesar 81,2% adalah pengaruh dari faktor lain yang tidak diamati
Bab V Simpulan Dan Saran 85
Universitas Kristen Maranatha
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan diatas, maka peneliti memberikan
saran-saran sebagai berikut :
5.2.1 Saran bagi Perusahaan
1. Pihak perusahaan diharapkan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance-nya karena dapat meningkatkan kinerja jangka
panjang perusahaan.
2. Dewan direksi dan manajemen hendaknya proaktif mensosialisasikan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance kepada semua level manajemen
dibawahnya, sehingga penerapan perwuujudan Good Corporate Governance
akan lebih efektif karena didukung oleh semua level manajemen.
3. Para internal auditor diharapkan untuk tetap meningkatkan kemampuan
profesionalnya karena satuan pengawas intern haruslah memiliki atau
mendapatkan pengatahuan, kecakapan dan berbagai disiplin ilmu yang
dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab pemeriksaan yang diberikan,
sehingga dapat mendorong perusahaan untuk dapat mewujudkan Good
Bab V Simpulan Dan Saran 86
Universitas Kristen Maranatha
5.2.2 Saran bagi Penelitian Selanjutnya
Untuk peneliti lain yang tertarik dengan permasalahan serupa, penulis
memberikan saran :
1. Memperbanyak sampel penelitian untuk mendekati karakteristik populasi
sesungguhnya. Dengan demikian diharapkan kesimpulan yang dapat diambil
lebih tepat dan terhindar dari bias akibat tidak terwakilinya karakter populasi.
2. Peneliti sebaiknya mengolah kembali pertanyaan-pertanyaan dalam
87 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing ( Pemeriksaan Intern) oleh Kantor Akuntan Publik,
Jilid2, jilid 3, Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Arens A. Alvin, Elder.J.Randal, Beasley S. Mark. 2008. Auditing and Assurance Services.
12th ed, New York: Prentice Hall International.
Asikin, Zainal. 2003. Pokok-pokok Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Barker, C. Pistrang, N & Elliot, R. 2002. Research Methods in Clinical Psychology 2nd ed.
John Wiley & Sons, LTD Chichester England.
Boediono, Gideon SB. 2005. “ Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur”.
Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo.
Daniri, Mas Achmad. 2005. Peran Investor dalam Mendorong penerapan GCG. Jakarta.
Efendi, Muh. Arief. 2007. Tantangan Untuk Menjadi Auditor Internal Yang Profesional
(Chalange To Be A Prfoessional Internal Auditor, Makalah, Jakarta: Universitas
Trisakti.
Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika. Teori, Konsep dan Aplikasi SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponogoro, Semarang.
Gujarati, Damomar. 2003. Ekonometrika Dasar. Penerbut Erlangga. Jakarta. Terjemahan:
Sumarno Zain.
Indriantoro. Supomo. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Surabaya.
Jogiyanto.2007. Metodologi Penelitian Bisnis Edisi 2007.Yogyakarta :
BPFE-Yogyakarta.
88
Universitas Kristen Maranatha
Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum GCG Indonesia,
Jakarta.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Internal, Yayasan
Pendidikan Internal Audit, Jakarta.
Listanti, Hexana Sri.2005. “Hubungan Struktur Corporate Governance dengan Kinerja
Perusahaan dan Reaksi Pasar.” Konferensi Nasional Akuntansi : Peran Akuntan dalam Membangun Good Corporate Governance.
Moeljono, Djokosantoso. 2006. Good Corporate Culture Ssebagai Inti Dari Good
Corporate Governance. Jakarta: Elex Media.
Nur, Anggraeni. 2006. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap
Perwujuduan Good Corporate Governance (Studi Persepsi Internal Auditor
PT.PINDAD). Skripsi, Bandung: Universitas Padjajaran.
Pasaribu, Hisar. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Floura.
Pratolo, Suryo. 2007. “GCG dan Kinerja BUMN di Indonesia: Aspek Audit Manajemen
dan Pengendalian Intern sebagai Variabel Eksogen serta tinjauannya pada Jenis
Perusahaan”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X UNHAS Makassar 26-28 Juli
2007.
PTPN VIII (Persero) Bandung. 2011. Satuan Pengawas Intern (SPI), Bandung.
Ratliff, L Richard, Wallace, A. Wanda, Loebecke K. James. 2003. Internal Auditing
Priciples and Techiques. Florida: The Institute of Internal Auditors.
Sawyer, B Lawrence, Dittenhofer A Mortimer.2005. Audit Internal Sawyer. Edisi kelima,
Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2007. Statistik Penelitian. Bandung: Alpha Beta.
Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 Tanggal 1 Agustus
89
Universitas Kristen Maranatha Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-100/MBU/2002 Tentang Kesehatan
BUMN, Jakarta.
Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-103/MBU/2002 Tentang Komite Audit,
Jakarta.
Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-236/MBU/2002 Tentang Kemitraan
BUMN, Jakarta.
Tunggal, Amin Widjadja, Ak, MBA.2003. Tata Kelola Perusahaan (Teori dan Kasus).
Jakarta: Harviando
Tunggal, Amin Widjadja, Ak, MBA.2005. Pokok –Pokok Audit Internal. Jakarta:
Harviando
Tjager, I Nyoman, dkk.2003. Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan bagi
Komunitas Bisnis indonesi. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Tugiman, Hiro. 2004. Standar Profesi Audit internal. Jakarta: Yayasan Pendidika Internal
Audit.