• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The role of the board of commissioners to give effect to earnings management in overseeing the management of balancing interests so that no earnings management. The audit committee also has a role in assisting the board of commissioners to improve the quality of financial statements that earnings management can not occur.

The purpose of this study was to determine the effect of income manajamen happened to manufacturing companies measured by discretionary accruals and is influenced by the proportion of independent board and audit committee size. Samples were taken by using purposive sampling method in order to obtain a sample of 22 companies listed on the Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id) in 2010-2012. Processing method used is multiple linear regression analysis.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Peran dewan komisaris memberikan pengaruh terhadap manajemen laba dalam mengawasi penyeimbangan kepentingan manajemen sehingga tidak terjadi manajemen laba. Komite audit juga memiliki peran dalam membantu dewan komisaris untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga manajemen laba tidak dapat terjadi.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh manajamen laba yang terjadi pada perusahaan manufaktur diukur dengan discretionary accrual dan dipengaruhi oleh proporsi dewan komisaris independen dan ukuran komite audit. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 22 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) pada tahun 2010-2012. Metode pengolahan yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR RUMUS... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Dewan Komisaris Independen ... 8

2.1.1.1 Peran dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris ... 9

2.1.1.2 Fungsi dan Tugas Dewan Komisaris... 10

2.1.1.3 Keanggotaan Komisaris ... 13

2.1.2 Komite Audit ... 14

2.1.2.1 Peran dan Tanggung Jawab Komite Audit... 15

2.1.2.2 Fungsi dan Tugas Komite Audit ... 16

2.1.2.3 Keanggotaan Komite Audit... 18

2.1.3 Toeri Keagenan... 19

2.1.3.1 Pengaruh Dewan Komisaris dan Teori Keagenan ... 22

2.1.3.2 Pengaruh Komite Audit dan Teori Keagenan ... 23

2.2 Manajemen Laba ... 25

2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Earnings Management ... 27

2.2.1.1 Discretionary Accruals ... 31

2.2.2 Hubungan Dewan Komisaris terhadap Manajemen Laba ... 32

2.2.3 Hubungan Komite Audit terhadap Manajemen Laba ... 34

2.3 Hasil Penelitian Terdahulu ... 35

2.4 Kerangka Pemikiran ... 39

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 41

2.5.1 Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Manajemen laba ... 42

2.5.2 Ukuran Komite Audit dan Manajemen Laba ... 43

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 48

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.2.1 Jenis Data Penelitian ... 49

3.2.2 Sumber Data Penelitian ... 49

3.3 Populasi dan Sampel ... 50

3.3.1 Populasi ... 50

3.3.2 Sampel ... 50

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 52

3.4.1 Variabel Dependen ... 52

3.4.2 Variabel Independen ... 54

3.4.2.1 Proporsi Dewan Komisaris Independen ... 55

3.4.2.2 Ukuran Komite Audit ... 56

3.5 Analisis Data ... 57

3.5.1 Statistik Deskriptif ... 57

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 57

3.5.3 Uji Hipotesis ... 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 64

4.1.1 Statistik Deskriptif ... 64

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 65

4.1.2.2 Uji Multikolinearitas ... 66

4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 67

4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 68

4.1.3 Metode Analisa Data ... 68

4.1.4 Uji Hipotesis ... 70

4.2 Pembahasan Hasil Pengujian ... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 75

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 75

5.3 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 82

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Peneliti Terdahulu ... 36

Tabel 3.1 Spesifikasi Sampel ... 51

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Penelitian ... 64

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 65

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas... 66

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 68

Tabel 4.5 Hasil Regresi Linear Berganda ... 69

Tabel 4.6 Pengaruh X1 Terhadap Y ... 71

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUMUS

Halaman

Rumus 3.1 Total Accruals ... 53

Rumus 3.2 Persamaan Regresi OLS (Ordinary Least Square) ... 53

Rumus 3.3 Nondiscretionary Accruals Model (NDA) ... 54

Rumus 3.4 Discretionary Accruals ... 54

Rumus 3.5 Proporsi dari Dewan Komisaris ... 56

Rumus 3.6 Ukuran Komite Audit ... 56

Rumus 3.7 Persamaan Regresi Uji Glejser ... 60

(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Nama Perusahaan ... 81

Lampiran 2 Tabulasi Data ... 84

Lampiran 3 Spesifikasi Sampel ... 87

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan disusun berdasarkan sumber-sumber informasi dalam perusahaan, salah satu informasi tersebut digunakan sebagai acuan mengenai laba perusahaan. Sedangkan laporan keuangan penting bagi para pihak eksternal (investor, kreditor, pemilik, pemerintah, serta masyarakat) selaku pemakai laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya pada saat ini sehingga dapat memprediksikan kondisi perusahaan di masa depan yang dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan. Richardson (1998) menyatakan bahwa beberapa manajer menggunakan kebebasan dalam mengubah angka akuntansi terutama laba untuk keuntungan pribadi yang dapat mengurangi kualitas dan relevansi informasi, sehingga pemilik selaku pemegang saham menerima informasi yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari adanya asimetri informasi (information asymmetric). Asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba (Richardson, 1998).

(12)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha menyusun pelaporan keuangan sehingga dapat menaikkan atau menurunkan laba akuntansi sesuai dengan kepentingannya. Sedangkan Fisher dan Resenzweig dalam Sulistyanto (2008) mendefinisikan manajemen laba sebagai tindakan-tindakan manajer untuk menaikkan atau menurunkan laba periode berjalan dari sebuah perusahaan yang dikelolanya tanpa menyebabkan kenaikan atau penurunan keuntungan ekonomi perusahaan dalam jangka panjang.

Tindakan manajemen laba memunculkan beberapa kasus pelaporan akuntansi dengan cara illegal (financial fraud) yang secara luas telah diketahui, antara lain Enron Corporation, Xerox Corporation, Merck, World Com dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat (Cornett, et al., 2008). Salah satu contoh kasus skandal pelaporan keuangan yang terjadi di Indonesia adalah PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk. Perusahaan ini diperkirakan melakukan mark-up laba bersih dalam laporan keuangan tahun 2001 (Boediono, 2005). Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan sektor manufaktur di Indonesia. Industri manufaktur merupakan penopang utama dalam perkembangan industri di sebuah Negara (BAPEPAM, 2002). Oleh karena itu diharapkan perusahaan-perusahaan manufaktur tidak melakukan manajamen laba agar masyarakat, negara, dan pihak-pihak lainnya dapat menerima informasi yang sesuai dan dapat menilai kinerja perusahaan dengan baik dari pelaporan keuangan yang bebas dari manipulasi.

(13)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha intern, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh satuan pengawasan intern perusahaan untuk membantu manajamen agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efisien dan efektif.

Dalam pelaksanaan tata kelola praktik manajemen laba yang sering dilakukan manajemen dapat menurunkan kualitas laporan keuangan suatu perusahaan, selain itu tindakan ini dapat merugikan investor karena mereka akan memperoleh informasi yang tidak sesuai mengenai posisi keuangan perusahaan. Untuk mengurangi terjadinya tindakan manajemen laba maka upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan membangun sistem pengawasan dan pengendalian yang lebih baik, upaya tersebut dilakukan untuk mendorong terciptanya transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan serta kewajaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan. Sistem ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wardhani dan Joseph, 2010).

Beberapa faktor yang dianggap mampu menjadikan upaya rekayasa manajemen laba ini dalam pengelolaan sebuah perusahaan. Pertama, aturan dan standar akuntansi, transparansi dan auditing yang masih lemah. Kedua, sistem pengawasan dan pengendalian sebuah perusahaan yang belum optimal. Ketiga, moral

hazard pengelola perusahaan yang cenderung mendahulukan dan mengutamakan

kepentingan dan kesejahteraan pribadi dan kelompoknya (Sulistyanto, 2008).

(14)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha jangka panjang, dan untuk menaksir resiko investasi atau meminjamkan dana (Kirschenheiter dan Melumad, 2002).

Terdapat beberapa mekanisme pengawasan dengan indikator yang terkait dengan dewan komisaris independen dan komite audit dalam meminimalkan manajemen laba tersebut. Pada dasarnya semua komisaris bersifat independen, mereka diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara independen demi kepentingan perusahaan dan terlepas dari pengaruh berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang dapat berbenturan dengan kepentingan perusahaan. Pertama, proporsi dewan komisaris independen sebagai salah satu komponen untuk memonitor manajemen laba. Berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, di Indonesia dewan komisaris ditunjuk oleh RUPS dan dijabarkan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab dari dewan komisaris tersebut.

(15)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha perusahaan (outsider). Beberapa pendapat menyatakan bahwa dewan komisaris diperlukan untuk mengontrol dan mengawasi perilaku manajemen yang bertindak mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi terhadap earning management.

Dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang pembentukan komite audit berdasarkan Surat Edaran Bapepam No. SE-03/PM/2000 yang merekomendasikan perusahaan-perusahaan publik memiliki komite audit, sebagaimana diperbaharui dengan keputusan ketua Bapepam No. Kep-41/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Peraturan Nomor IX.1.5 tentang pembentuan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit. Peraturan mewajibkan perusahaan yang terdaftar di BEI memiliki komite audit. Komite audit harus beranggotakan 30% anggota independen dan memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan keuangan. Komite audit memiliki peran penting dalam membantu dewan komisaris untuk melakukan fungsi pengawasan atas kinerja perusahaan. Adanya komite audit dalam suatu perusahaan akan mengurangi tindakan manajemen laba yang akan dilakukan oleh pihak manajemen.

(16)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penelitian dimaksudkan untuk menjawab masalah sebagai berikut:

1. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba? 2. Apakah komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam rumusan permasalahan maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh dewan komisaris independen terhadap manajemen laba 2. Mengetahui pengaruh komite audit terhadap manajemen laba

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini, penulis mengharapkan dapat memberikan kegunaan bagi berbagai pihak sebagai berikut:

1. Bagi investor

(17)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha independen dan ukuran dari komite audit perusahaan sebagai nilai tambahahan dalam melihat informasi laporan keuangan.

2. Bagi regulator

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempertegas pentingnya fungsi dari dewan komisaris independen dan juga komite audit dalam menjamin kualitas pelaporan keuangan sehingga tidak terjadi manajemen laba dengan melakukan pengawasan terhadap mekanisme tata kelola perusahaan yang baik dilihat dari susunan posisi keuangan perusahaan tersebut.

3. Bagi manajemen

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa menjadi pedoman untuk mengurangi adanya manipulasi laba yang seringkali dilakukan oleh pihak manajemen sebagai akibat dari adanya asimetri informasi (information

asymmetric) sehingga kualitas dan relevansi informasi tidak sesuai dengan

kondisi perusahaan. 4. Bagi kalangan akademisi

(18)

75 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris independen dan komite audit terhadap manajemen laba pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada penjelasan bab sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dewan komisaris independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini terlihat dari nilai thitung > ttabel , koefisien regresi yang negatif, dan angka sig. penelitian yang lebih besar dari α (0,05).Pengaruh dewan komisaris independen

terhadap manajemen laba adalah sebesar 10,5%. Chtorou et al. (2001) menyebutkan bahwa dewan komisaris yang independen secara umum mempunyai pengawasan yang lebih baik terhadap manajemen, sehingga mempengaruhi kemungkinan kecurangan dalam menyajikan laporan keuangan yang dilakukan oleh manajer

2. Variabel ukuran komite audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini terlihat dari nilai thitung > ttabel , koefisien regresi yang positif,

dan angka sig. penelitian yang lebih besar dari α (0,05). Pengaruh ukuran komite audit terhadap manajemen laba adalah sebesar 9%. Semakin tinggi ukuran komite audit maka manajemen laba yang terjadi pada perusahaan semakin meningkat karena tidak berpengaruh signifikan yaitu kurang dari 10%. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nabila dan Daljono.

(19)

Bab V Simpulan dan Saran 76

Universitas Kristen Maranatha 1. Penelitian ini hanya dapat menggunakan 22 sampel perusahaan manufaktur pada

tahun 2010-2012. Jumlah sampel dan periode yang digunakan relatif sedikit, sehingga hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat mewakili keseluruhan perusahaan yang ada di Indonesia.

2. Peneliti tidak bisa mendapatkan laporan keuangan secara lengkap dengan mengunduh di Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian ini hanya mencari pengaruh berdasarkan kriteria purposive sampling dan dalam uji data banyak sampel yang akhirnya tidak dapat dipakai karena nilai laba yang tidak memungkinkan untuk diuji yaitu terlalu fluktuatif tajam.

5.3 Saran

Berikut beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan kesimpulan penelitian: 1. Berdasarkan kesimpulan di atas, terlihat bahwa besarnya pengaruh yang dihasilkan

oleh kedua variabel independen terhadap manajemen laba perusahaan masih sangat kecil. Oleh karena itu, perlu dicari unsur-unsur lain dalam variabel dewan komisaris independen ataupun komite audit yang lebih dominan dalam mempengaruhi aktivitas manajemen laba.

2. Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur nilai discretionary accruals. Kiranya penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode lain untuk memperoleh nilai discretionary accruals.

(20)

Bab V Simpulan dan Saran 77

Universitas Kristen Maranatha 4. Disarankan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa untuk

dapat memperpanjang periode pengamatan laporan keuangan, memperbanyak sampel, dan memilih sektor industri yang tidak mengalami fluktuasi tajam pada laba perusahaan, sehingga hasil analisis bisa lebih akurat dan sesuai dengan yang diharapkan.

(21)

78 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Aditya Bayuputranto. (2012). Analisis Pengaruh Karakteristik Komite audit terhadap Kualitas Laba dan Manajemen Laba. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Ali, Irfan. (2002). Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi. Lintasan Ekonomi, Vol. XIX. No.2.

Bapepam. (2012). Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Belkaoui, A.R. (1992). Accounting theory. Third Edition. Academic Press. Harcourt Brace

Jovanivich. Publisher. London.

Belkaoui, Ahmed R. (2004). Accounting Theory, Edisi 5, Jilid 2. Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto, Risnawati Dermauli. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta.

Bukit, Iskandar. (2009). Pengaruh Surplus Arus Kas Bebas Terhadap Manajemen Laba dan Pengaruh Komite Audit Dalam Memoderasi Pengaruh Surplus Arus Kas Bebas Terhadap Manajemen Laba.

Carcello, J.V., Hollingsworth, C.W., Klein, A., and L. Neal, T. (2006). Audit Committee

Financial Expertise, Competing Corporate Governance Mechanisms, and Earnings Management diakses dari http://www.papers.ssrn.com.

Chtourou, S. Marrakchi, Jean Bedard, and Lucie Courteau. (2001). Corporate Governance

and Earning Management. Working Paper diakses dari http://papers.ssrn.com.

Cornett, Marcia Millon, Alan J. Marcus, and Hassan Tehranian. (2008). Corporate

governance and pay for performance: The impact of earnings management. Journal of Financial Economics. USA.

Dechow, P. M., Sloan, R. G., dan Sweeney, A. (1995). Detecting Earnings Management.

Journal The Accounting Review 70. No.2. pp. 192-225.

Defond, M. and J.Jiambalvo. (1994). Debt Covenant Violation and Manipulation of Accruals.

Journal of Accounting and Economics.

Effendi, Muh.Arief. (2009). The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Eisenhardt, M. Kathleen. (1989). Agency Theory: An Assessment and Review. The Academy

of Management Review, vol.14, no.1, pp.57-74.

(22)

79 Universitas Kristen Maranatha Fama, Eugene F and Jensen, M.C. (1983). Agency Problems and Residual Claims. Journal of

Law & Economics, Vol. XXVI. Avalaible from: http://papers.ssrn.com.

FCGI. (2002). Tata Kelola Perusahaan: Konsep dan Implementasi Perusahaan Publik dan Korporasi Indonesia. Yayasan Pendidikan Pasar Modal Industri & Sinergy

Communication. Jakarta.

Forker, JJ. (1992). Corporate Governance and Disclosure Quality. Accounting and Business

Research, vol 22, pp. 111 - 124.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gideon, SB Boediono. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate

Governace dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur.

Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI.

Healy, P. M. (1985). The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions. Journal of

Accounting and Economics, 10: 85-107.

Indriantoro, dan Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Isnanta, dan Mintara. (2008). Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Pengungkapan Informasi. UII: Yogyakarta.

Jensen, M. C and Meckling, W.H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior Agency

Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, V. 3, No. 4,

pp.305-360. Avalaible from: http://papers.ssrn.com.

Kasznik, R. (1999). On the Association between Voluntary Disclosure and Earnings

Management. Journal of Accounting Research. Vol. 37: 57-81.

Kementrian Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (2012). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Kirschenheiter, Michael and Nahum D. Melumad. (2004). Can Big Bath and Earnings

Smoothing Coexist as Equilibrium Financial Reporting Strategies. Journal of Accounting Research. New York.

Krishnan, J. dan Ye, Zhongxia. (2005). Why Some Companies Seek Shareholder Ratification

on Auditor Selection, Accounting Horizons, Vol. 19 No. 4, pp. 237-254.

Kurniawan, Deny. (2008). Regresi Linier (Linear Regression) Forum Statistika diakses dari http://ineddeni.wordpress.com pada tanggal 2 Mei 2014.

Lin, J.W., Li, J.F., dan Yang, J.S. (2006). The Effect of Audit Committee Performance on

(23)

80 Universitas Kristen Maranatha Linoputri, Ferima Purmateti. (2010). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Penerimaan

Opini Audit Going Concern. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Nabila, Afifa, dan Daljono. (2012). Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, dan Reputasi Auditor terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal

of Accounting Volume 1, Nomor 1, hal. 1-10.

Nachrowi, dan Usman Hardius. (2006). Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Universitas Indonesia. Jakarta.

Nasution, dan Setiawan. (2007). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X. Nini, Estralita Trisnawati. (2009). Pengaruh Independensi Auditor Pada KAP Big Four

Terhadap Manajemen Laba Pada Industri Bahan Dasar, Kimia Dan Industri Barang Konsumsi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11 No. 3, hal: 175-188.

Pincus, K., M. Rubarsky, and J. Wong. (1989). Voluntary Formation of Corporate Audit

Committees among NASDAQ Firms. Journal of Accounting and Public Policy, no. 8,

pp. 239-265.

Rahmat, Santoso Agus, et.al. (2008). Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Pada CV.Bumi Sarana Jaya Di Gresik. Jurnal Logos, Vol. 8 No.4, hlm.37-269.

Rahmawati. (2006). Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Praktik Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Rahmayanti, Elvi. (2011). Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap

Earnings Management dan Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2011). Jurnal

Departemen Manajemen, hal. 2-6.

Rajgopal, S., M. Venkatachalam, and J. Jiambalvo. (1999). Is Institutional Ownership

Associated with Earnings Management and the Extent to which Stock Prices Reflect Future Earnings. Working Paper, pp 1-30.

Richardson , Peter and D. Keith Denton. (1998). Human Resource Management Volume 35,

Issue 2, pages 203–216.

Schipper, Khaterine and Linda Vincent. (2003). Earnings Quality. Accounting Horizons, Vol.17. P 97-110.

Scott, R. William. (1997). Financial Accounting Theory. Prentice Hall, Canada Inc.

(24)

81 Universitas Kristen Maranatha Sekaran, Uma. (2000). Research Methods for Business: A SkiLl Building Approach. Third

Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Setiawati, L. dan A. Na’im. (2000). Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 159-176.

Sucipto, Wulandari dan Ana Purwaningsih. (2007). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage Operasi terhadap Praktik Perataan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.19, No.1, Hal. 49-61.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Sugiri, S. (1998). Earning Management: Teori Model dan Bukti Empiris. Jakarta.

Sulistyanto, H. Sri. (2008). Manajemen Laba (Teori dan Model Empiris). Penerbit Grasindo, Jakarta.

Suranta, Eddy, Pratana, dan Puspa Midiastuty. (2005). Pengaruh Good Corporate

Governance terhadap Praktek Manajemen Laba. Konferensi Nasional Akuntansi.

Task Force Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance. Pedoman tentang Komisaris Independen diakses dari http://www.governance-indonesia.com.

Ujiyantho, Muh. Arief, dan Pramuka, Bambang Agus. (2010). Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (studi pada perusahaan go

publik sektor manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi X Unhas, hal. 7-15.

Veronica, Sylvia, dan Siddharta Utama. (2005). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba. Artikel Simposium Nasional Akuntansi VIII. IAI. Solo.

Wardhani, Ratna dan Herunata Joseph. (2010). Karakteristik Pribadi Komite Audit dan Praktik Manajemen Laba. Jurnal dan Prosiding Simposium Nasional Akuntansi vol.13.

Watts, and Zimmerman. (1990). Possitive Accounting Theory: A Ten Years Perspective.

Journal of Accounting Review. Vol. 65 No. 1, pp 131-156.

Wedari, Linda Kusumaning. 2004. Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris dan Keberadaan Komite Audit terhadap Aktivitas Manajemen Laba. Artikel Simposium Nasional Akuntansi VII. IAI. Denpasar.

Wibisono, Haris. (2004). Pengaruh Earning Management terhadap Kinerja di Seputar SEO. Tesis S2. Magister Sains Akuntansi UNDIP.

Y Hari, C. Bintang. (2012). Karakteristik Dewan Komisaris dan Manajemen Laba di Indonesia. Majalah Ekonomi, 1 April, Th. XXII, hal. 82-86.

Referensi

Dokumen terkait

logam dalam air kedalam sedimen sistem satu arah terutama dapat melalui, (1) partisi air-sedimen yaitu perpindahan logam dari bentuk terlarut ke dalam sedimen dengan melalui

Hasil penelitian menunjukkan bakteriosin asal bakteri asam laktat Enterococcus durans18A merupakan senyawa protein dengan konsentrasi protein sebesar 0,272 µg/ml dan tidak

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam berbagai

Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti kesilapan penulisan copywriting yang dilakukan oleh pelajar semasa menulis laporan projek akhir pelajar dan mengenal pasti

Penelitian ini mendeskripsikan antara implementasi pengelolaan dana desa di desa banyuanyar Boyolali dengan menggunakan aplikasi Siskeudes telah berbasis teknologi informasi

Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul “ Efektivitas Model Pembelajaran

158 Dari hasil analisis belajar siswa pada siklus dua dapat dilihat bahwa hanya 3 orang siswa yang memperoleh nilai dibawah nilai KKM yaitu dengan nilai terendah 60

Setelah dilakukan penelitian dan selanjutnya dilakukan analisis data guna memperoleh dan dapat menggambarkan keadaan atau kondisi sebenarnya sesuai dengan data yang