• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Internal terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Internal terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In applying the principles of good corporate governance, the existence of an internal auditor is requeired. Competence and independence of internal auditor is one of the requirement to support the applying of good corporate governance in company. The purpose of this research is to know how the influence competence and independence of internal auditor in applying the good corporate governance whether by partially or simultaneously. The variables in this research are competence of internal auditor (X1), independence of internal auditor (X2 ), and application of the

principles of good corporate governance (Y). This research has been done at PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Bandung. The technique of sampling data used the purposive sampling method, whereas the tools of collecting data used questionnaire with descriptive method. The writer used the double regression analyze to processing data and making the conclusion. According the result test-F with significant value is 5% , the writer gets the conclusion that the competence and independence of internal auditor simultaneously has the significant influence to applying the principals of good corporate governance. And for the result of test-T with same significant value , it tells that the competence of internal auditor partially has the significant influence in applying the principals of good corporate governance, and independence of internal auditor has not the significant influence in applying the principals of good corporate governance.

(2)

ABSTRAK

Dalam menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance, keberadaan auditor internal sangatlah diperlukan. Kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh auditor internal merupakan salah satu syarat untuk dapat menunujang penerapan good corporate governance dalam suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kompetensi dan independensi auditor internal memiliki pengaruh terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance baik secara parsial maupun simultan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompetensi auditor internal (X1), independensi auditor internal (X2), dan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance (Y). Penelitian ini dilakukan pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Bandung. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, sedangkan untuk alat pengumpulan data, penulis menggunakan kuesioner dengan metode deskriptif. Untuk mengolah data yang diperoleh dan membuat kesimpulan penelitian, penulis menggunakan analisis regresi berganda. Dari hasil uji-F dengan tingkat signifikansi 5% diperoleh kesimpulan bahwa kompetensi dan indepensensi secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance. Sementara dari hasil uji-t dengan tingkat signifikansi yang sama, menyatakan bahwa kompetensi auditor internal secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance dan independensi auditor internal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance.

(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian………..7

1.3.2 Tujuan Penelitian………...7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

(4)

2.1.1 Pengertian Kompetensi ... 9

2.1.2 Pengertian Independensi ... 11

2.1.3 Pengertian Audit Internal ... 12

2.1.3.1 Karekteristik Audit Internal ... 15

2.1.3.2 Tujuan, Fungsi, dan Tanggung Jawab Auditor Internal . 17 2.1.4 Good Corporate Gavernance ... 22

2.1.4.1 Prinsip Good Corporate Gavernance ... 24

2.1.4.1.1 Transparency (Transparansi) ... 24

2.1.4.1.2 Accountability (Akuntabilitas) ... 25

2.1.4.1.3 Responsibility (Pertanggungjawaban) ... 27

2.1.4.1.4 Independency (Independensi)... 28

2.1.4.1.5 Fairness (Kewajaran) ... 29

2.1.4.2 Tujuan Good Corporate Gavernance ... 30

2.1.4.3 Manfaat Good Corporate Gavernance ... 32

2.2 Kerangka Pemikiran ... 33

2.2.1 Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Internal terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ... 33

2.2.2 Pengaruh Kompetensi Auditor Internal terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ... 36

2.2.1 Pengaruh Independensi Auditor Internal terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ... 38

(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN... 42

3.1 Metode Penelitian ... 42

3.1.1 Objek Penelitian ... 42

3.1.2 Jenis dan Sumber Data ... 43

3.1.3 Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian... 43

3.1.4 Operasionalisasi Variabel... 44

3.1.5 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.2 Pengujian Data ... 49

3.2.1 Uji Validitas ... 49

3.2.2 Uji Reliabilitas ... 50

3.3 Metode Tranformasi Data ... 51

3.4 Pengujian Hipotesa ... 51

3.4.1 Penetapan Signifikansi ... 51

3.4.2 Metode Analisis dan Pengolahan Data ... 52

3.4.2.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 53

3.4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 55

3.4.3 Koefisien Determinasi ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Analisis Karekteristik Responden ... 59

4.1.1 Analisis Karekteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 59

4.1.2 Analisis Karekteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 60

(6)

4.2 Analisis Pengujian Data ... 61

4.2.1 Hasil Pengujian Validitas ... 61

4.2.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 69

4.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 70

4.3.1 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas ... 70

4.3.2 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinearitas ... 71

4.3.3 Hasil Pengujian Asumsi Heterokedastisitas ... 72

4.4 Pengujian Hipotesis ... 72

4.4.1 Pengujian Hipotesis secara Bersama-sama ... 72

4.4.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial... 74

4.4.3 Koefisien Determinasi ... 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN ... 86

(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbandingan Konsep Kunci Definisi Audior Lama dan Baru ... 14

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Independen ... 46

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Dependen ... 47

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 59

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 60

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 60

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas terhadap Variabel Kompetensi Auditor Internal (X1) ... 61

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas terhadap Variabel Independensi Auditor Internal (X2) ... 63

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Validitas terhadap Variabel Transparency ... 64

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Validitas terhadap Variabel Independency... 65

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas terhadap Variabel Accountability ... 66

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Validitas terhadap Variabel Responsibility ... 67

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Validitas terhadap Variabel Fairness ... 68

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas ... 69

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas ... 70

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 71

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Asumsi Heterokedastisitas ... 72

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Bersama-sama ... 73

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 74

(9)

xiv

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 87

Lampiran B Statistik Deskriptif ... 95

Lampiran C Hasil Uji Reliabilitas ... 108

Lampiran D Hasil Pengujian Hipotesis ... 113

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah corporate governance sebenarnya bukan merupakan sesuatu hal yang baru, karena telah sering kali diperdengarkan. Kenyataannya pemberian definisi atas konsep tersebut sampai saat ini dipandang masih belum memadai. Misalnya, pemahaman yang paling sederhana yang dapat diberikan adalah good corporate governance secara struktur sama seperti neraca keuangan dalam konsep permodalan yang disajikan secara efektif dan rinci sebagai bentuk hak dan tanggung jawab masing-masing stakeholder perusahaan. Para stakeholder ini pada hakekatnya mewakili berbagai macam individu yang turut terpengaruh oleh kegiatan perusahaan, termasuk di dalamnya antara lain aspek-aspek manajemen, pemegang saham, kreditor, karyawan, konsumen, dan masyarakat pada umumnya. (Darmabrata & Hertanto, 2002:25)

(12)

definisi yang nantinya bersifat lebih spesifik. (Darmabrata & Hertanto, 2002: 25— 26)

Corporate governance merupakan proses yang memperhatikan cara perusahaan dikelola, pengelolaan manajer, pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapi oleh direksi, dan akuntabilitas yang perlu dilakukan perseroan terhadap para pemegang saham. Menurut pandangan Mark, corporate governance yang sewajarnya harus menekankan cara memberikan legitimasi terhadap kepentingan penanam modal minoritas (pemegang saham minoritas), baik dalam bentuk proteksi maupun promosi. (Darmabrata & Hertanto, 2002:26)

Kalau memperhatikan perkembangan dunia bisnis, maka kini dunia bisnis dihadapkan pada paradigma baru, yakni paradigma peningkatan nilai tambah yang optimal bagi segenap stakeholder. Tanpa upaya peningkatan nilai semakin sulit bagi dunia bisnis untuk terus mempertahankan daya saing lebihnya. Daya saing lebih kiranya dapat dimulai apabila perusahaan-perusahaan cukup berpengalaman dalam menarik dari penerapan good corporate governance. (Hasnati, 2002:17)

Sulit dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah good corporate governance kian popular. Tak hanya popular, istilah tersebut juga ditempatkan di posisi terhormat. Pertama, good corporate governance merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global. Kedua, krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan good corporate governance. (Daniri, 2005:3).

(13)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha bahwa kompetisi global bukan kompetisi antar negara, melainkan antar korporat di negara-negara tersebut. Jadi menang atau kalah, menang atau terpuruk, pulih atau tetap terpuruknya perekonomian negara bergantung pada korporat masing-masing. (Moeljono, 2005:12)

Pemahaman tersebut membuka wawasan bahwa korporat kita belum dikelola secara benar. Dalam bahasa khusus, korporat kita belum menjalankan governansi. Survey dari Asian Corporate Governance Association pada tahun 2007 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki indeks corporate governance paling rendah dengan skor 37% jauh di bawah Hongkong (67%), Singapura (65%), Malaysia (49%), dan Thailand (47%). Rendahnya kualitas good corporate governance korporasi-korporasi di Indonesia menjadi kejatuhan perusahaan-perusahaan tersebut. (Moeljono,2005:12) Pemahaman terhadap prinsip-prinsip corporate governance telah dijadikan acuan oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun prinsip-prinsip good corporate governance yang diterbitkan oleh organisasi internasional OECD mencakup enam hal. Pertama, landasan hukum yang diperlukan untuk menjamin penerapan good corporate governance secara efektif. Kedua, hak pemegang saham dan fungsi pokok kepemilikan perusahaan. Ketiga, perlakuan adil terhadap para pemegang saham. Keempat, peranan stakeholder dalam corporate governance. Kelima, pengungkapan informasi perusahaan secara transparan. Keenam adalah tanggung jawab Dewan Pengurus. (Sutojo & Aldrige, 2008 : 9—10)

(14)

ini antara lain: mengurangi risiko, membantu menjamin kepatuhan akan peraturan yang ada, meningkatkan kepemimpinan di dalam perusahaan, memacu kinerja, membantu perusahaan dalam upaya go public, meningkatkan kepercayaan para pemegang saham, serta mengungkap akuntabilitas sosial secara jelas. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mewujudkan good corporate governance guna memperbaiki kinerja BUMN di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 Tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bagian kedua mengenai Kewajiban BUMN menerapkan good corporate governance Pasal 2 yang menyatakan bahwa BUMN wajib menerapkan good corporate governance secara konsisten dan atau menjadikan good corporate governance sebagai landasan operasinya. (Gusnardi, 2008:355)

Dalam meningkatkan good corporate governance, suatu perusahaan memerlukan peran auditor internal. Auditor internal bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan dan program kerja manajemen yang dilaksanakan. Auditor internal merupakan salah satu profesi yang menunjang peningkatan good corporate governance, yang pada saat ini telah berkembang menjadi komponen utama dalam meningkatkan pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien. (Indriyani, 2010:2)

(15)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha informasi yang akurat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Masalah yang kemudian timbul berkaitan dengan peran audit internal adalah seberapa efektif keberadaan audit internal dalam memberikan nilai tambah bagi perusahaan. (Indriyani, 2010:2)

Auditor internal dalam suatu perusahaan harus independen, dimana anggota auditor internal tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada perusahaan tersebut, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan direksi, komisaris, dan pemegang saham utama perusahaan tersebut, dan tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan tersebut. Indonesia masih banyak memiliki perusahaan yang independensi internal auditnya diragukan, seperti anggota internal audit memiliki hubungan keluarga dengan pemilik, hal tersebut terjadi karena perusahaan tersebut biasanya adalah perusahaan keluarga, tetapi ada pula perusahaan yang tadinya diragukan independensi internal auditnya, tetapi kemudian megganti internal auditnya dengan yang benar-benar independen. (Sawyer, 2005:37)

(16)

Berdasarkan dari fenomena-fenomena yang telah dijabarkan sebelumnya, penulis ingin mencoba meneliti sejauh mana kompetensi dan independensi internal auditor memiliki pengaruh terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance. Adapun penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Adistia (2004) mengenai pengaruh fungsi auditor internal dalam mewujudkan good corporate governance dan didapat kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari peranan auditor internal terhadap perwujudan good corporate governance dalam perusahaan. Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Kristin (2009) yang meneliti mengenai hubungan komite audit dengan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance yang menyimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan di antara keduanya. Anggraeny (2006) meneliti mengenai pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap perwujudan good corporate governance menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara profesionalisme auditor internal dengan perwujudan good corporate governance.

(17)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

“Pengaruh Kompetensi dan Independensi Internal Auditor Terhadap

Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar Kompetensi dan Independensi Auditor Internal secara simultan memiliki pengaruh terhadap penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

2. Seberapa besar Kompetensi Auditor Internal memiliki pengaruh dalam penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

3. Seberapa besar Independensi Auditor Internal memiliki pengaruh dalam penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh, mengumpulkan, dan mengelola data untuk dapat mempelajari dan menganalisis pengaruh kompetensi dan independensi Auditor Internal terhadap penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance suatu perusahaan.

1.3.2. Tujuan Penelitian

(18)

1. Untuk mengetahui seberapa besar Kompetensi dan Independensi Auditor Internal secara simultan mempunyai pengaruh terhadap penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

2. Untuk mengetahui seberapa besar Kompetensi Auditor Internal memiliki pengaruh dalam penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. 3. Untuk mengetahui seberapa besar Independensi Auditor Internal memiliki

pengaruh dalam penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis sendiri dan pihak lain yang berkepentingan, yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Meningkatkan kesadaran perusahaan untuk memiliki Auditor Internal yang kompeten dan independen, bukan hanya untuk formalitas belaka. Serta memotivasi anggota Auditor Internal untuk melaksanakan tugasnya secara kompeten dan berkala.

2. Bagi Pihak Lain

(19)

79 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahsan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Internal

terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance”, dengan subjek penelitian pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Maka penulis menarik kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan diantaranya adalah:

1. Kompetensi dan independensi auditor internal terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance.

Berdasarkan hasil penelitian dari pengujian statistik dengan menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari kompetensi dan independensi auditor internal terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dari koefisien determinasi dapat ditafsirkan bahwa penerapan prinsip-prinsip good corporate governance sebesar 48,5% dapat dijelaskan oleh kompetensi dan independensi auditor internal, sementara sisanya sebesar 51,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

2. Kompetensi auditor internal terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance

(20)

prinsip-prinsip good corporate governance, perusahaan harus memilih auditor internal yang memiliki kompetensi dalam bidangnya.

3. Independensi auditor internal terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari independensi auditor internal terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance dimana nilai signifikansi yang dimiliki oleh variabel tersebut sebesar 0,189. Hal ini berarti bahwa independensi auditor internal tidak menjamin penerapan prinsip-prinsip good corporate governance yang baik dalam suatu perusahaan. Beberapa faktor penyebab tidak terdapatnya pengaruh yang siginfikan dari independensi auditor internal terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance telah penulis sajikan di dalam bab 4.

5.2 Saran

Mengingat keterbatasan referensi dan pengetahuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab IV mengenai hasil penelitian, maka penulis mencoba memberikan saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi perusahaan maupun peneliti selanjutnya diantaranya:

(21)

Bab V Simpulan dan Saran 81

Universitas Kristen Maranatha kemampuan profesional untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan kecakapan dan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, dan untuk meningkatkan kinerja jangka panjang.

(22)

Agoes, Sukrisno. (2009). Auditing. Edisi Ketiga. Jilid Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Anggaraini, Lusi. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Komite Audit terhadap Efektifitas Pengendalian Internal Perusahaan pada PT PLN Distribusi Jabar dan Banten. Skripsi Sarjana Ekonomi. Universitas Padjajaran Bandung.

Anggraeny, Nur. (2006). Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Perwujudan Good Corporate Governance. Skripsi Sarjana Ekonomi. Universitas Padjajaran Bandung.

Arens, A.A, Elder, R.J., and M.S. Beasley. (2010). Auditing and Assurance Service. 13th Edition. New Jearsey : Prentice Hall.

Arens, A.A, Elder, R.J., and M.S. Beasley. (2008). Auditing: An Integrated Approach. New Jearsey : Prentice Hall.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Astari, Frisa. (2005). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Komite Audit terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Skripsi Sarjana Ekonomi. Universitas Padjajaran Bandung.

Baridwan, Zaki. (2000). Peranan Internal Auditor dalam Mendukung Pelaksanaan Praktik Good C orporate Governance. Yogyakarta: BPFE.

Courtmanche, Gill. (1998). The New Internal Auditing. New York: John Willey & Sons Inc.

Choo, F., & Ken T. Tromant. (1991). “The Relation Between Knowledge Structure and Judgements for Experienced and Inexperienced Auditors”. The Accounting Review, 66 (Juli), 464 - 485.

Daniri, Achmad. (2005). Konsep Good Corporate Governance dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Ray Indonesia.

(23)

Daftar Pustaka 83

Universitas Kristen Maranatha Deis, Donald L. dan Gari A. Giroux. (1992). ”Determinants of Audit Quality In The

Public Sector”. The Accounting Review Vol. 67 No. 3 (Juli). Pp. 462-479.

Efendi, Muhammad Taufiq. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo). Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Finance Committee on Corporate Governance Malaysia. (2000). “Tujuan Adanya Good Corporate Governance”. Majalah USAHAWAN No.10 TH XXIX. Jakarta.

Forum for Corporate Governance in Indonesia. (2003). Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Jakarta.

Gibbins, M., S. Salterio, dan A. Webb. (2001). Evidence about Auditor-Client Management Negotiation Concerning Client’s Financial Reporting. Journal of Acconting Research 39 (3): 535-563.

Goldman, A. dan B. Barlev. (1974). “The Auditor-Firm Conflict of Interests: Its Implications for Independence”. The Accounting Review 49 (4): 707-718.

Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert. (1995). Bussiness. 2nd Edition. New Jersey : Prentice Hall.

Gusnardi. (2008). Analisis Faktor Audit Internal dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Jurnal Ekuitas, 12 (3) September 2008, hal. 353-372.

Guy, Dan M. (2003). Auditing. 5th Edition. Jakarta: Erlangga.

Harhinto, Teguh. (2004). Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur. Tesis Maksi : Universitas Diponegoro Semarang.

Hernandito. (2002). Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Pengetahuan dan Penggunaan Intuisi Mengenai Kekeliruan (Pada KAP di Jawa Tengah dan Yogyakarta). Tesis Maksi : Universitas Diponegoro Semarang.

Indriantoro, N., dan Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Kesatu, Yogyakarta: BPFE.

(24)

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Kaihatu, Thomas S., (2006). Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 8 (1) Maret 2006, hal. 1-9.

Keputusan Menteri BUMN Nomor : Kep 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit

Internal. Jakarta.

Krismatono, Dadi. (2004) Komisaris Independen: Antara Harapan vs Kenyataan. Makalah disampaikan dalam Seminar Sehari Good Corporate Governance. Kristin, Yestina. (2009). Hubungan Komite Audit dengan Penerapan Prinsip-prinsip

Good Corporate Governance. Skripsi Sarjana Ekonomi. Universitas Padjajaran Bandung.

Kusharyanti. (2003). Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan Kemungkinan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember), hal.25-60.

Libby, R. dan S. E. Bonner. (1995). “Knowledge Structure and The Estimation of Conditional Probabilities in Audit Planning”. The Accounting Review, 70 (Januari), 27 - 47.

Mardiasmo. (2004). “Membangun Akuntabilitas Publik Keuangan Negara”. Media Akuntansi 29/April/Tahun XI/2004. Jakarta: PT Intarna Artha Indonesia. Mautz, R.K. dan H.A. Sharaf. 1961. The Philosophy of Auditing. Sarasota, Florida:

American Accounting Association

Moeljono Djoko S. (2005). Governance Corporate Culture sebagai Inti dari Good Corporate Governance. Jakarta: Elex Gramedia.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam, Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi dan Puradiredja, Kanaka. (2002). Auditing Pendekatan Terpadu. Jakarta: Salemba Empat.

(25)

Daftar Pustaka 85

Universitas Kristen Maranatha Nazir, Mohammad. (2003). Metode Statistik. Bandung: Transito.

Ratliff, Richard L., Wanda A. Wallace, William G. Mcfarland, dan James K Loebbecke. (1996). Internal Auditing Principles and Techniques. 2nd Edition. The Institute of Internal Auditing, Florida.

Robbins, Stephen P. (2003). Organizational Behavior. Jakarta: PT Index Kelompok Gramedia.

Samelson, D., Lowenshon, S., and Johnson, L. 2006. The Determinants of Perceived Audit.

Samid, Suripto: “Peran Audit Internal sebagai Alat Manajemen untuk mengurangi Risiko“, makalah Seminar FKSPI BUMN/BUMD, Bandung, 5 September 2002.

Santoso, Singgih. (2002). Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sawyer, Lawrence B. (2005). Sawyer’s Internal Auditing. Edisi Kelima. Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sutojo, Siswanto dan E. John Aldridge. (2008). Good Corporate Governance : Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat. Jakarta: Damar Mulia Rahayu.

Tugiman, Hiro. (2004). Peran Auditor Internal dalam Menunjang GCG pada BUMN Indonesiai. Jakarta: YPIA.

Tugiman, Hiro. (2008). Pengenalan Internal Audit. Edisi Kedua, Jakarta: Kanisius. Tugiman, Hiro. (2004). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Tjager, I Nyoman, F. Antonius Alijoyo, Humphrey R. Djimat, dan Bambang

Soebono. (2003). Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia. Jakarta: Prenhalindo.

Referensi

Dokumen terkait

1) Pesantren mampu berperan aktif dalam mewujudkan keberlanjutan pangan apabila didukung dengan manajemen yang transparan, struktur organisasi disusun sesuai tugas

Menu- runnya perolehan suara PBB Sumatera Barat pada Pemilu 2009 tidak disebabkan oleh kegagalan transmisi pemikiran, melainkan perubahan perilaku politik pemilih, memudarnya

In my opinion in analyzing the non-observance of Gricean maxims related to conflict in Beverly Hills 90210 television series, I found that non-observances of the Gricean maxims

Salah satu indikator untuk menggambarkan tingkat prestasi siswa atau keberhasilan suatu lembaga pendidikan adalah dengan melihat tingkat persentase kelulusan

a) Model terbaik yang dapat digunakan dalam peramalan penjualan produk- produk nota di CV. Gemilang Indonesia adalah dengan variabel input sebanyak 5 node, variabel hidden

Hasil penelitian dengan menerapkan metode KWL pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan, dengan jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada calon responden

Jika pembatalan dilakukan oleh pihak Dejavato dan penyelenggara negara tujuan maka biaya administrasi dan biaya program akan dikembalikan seluruhnya kepada peserta (setelah dipotong