1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sektor transportasi merupakan sektor yang berperan penting sebagai penggerak perekonomian Indonesia. Persaingan yang semakin tajam banyak membuat tuntutan terhadap komoditas transportasi yang nyaman, aman, dan terjangkau untuk semua kalangan baik kalangan bawah maupun kalangan atas. Perkembangan transportasi juga diikuti dengan perkembangan teknologi. Saat ini banyak perusahaan yang mengembangkan atau memadukan transportasi yang disediakan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat diakses oleh siapa saja dan tanpa terhalang jarak dan waktu. Perusahaan Grab adalah Salah satu dari sekian banyak perusahaan yang mengembangkan transportasi dan teknologi informasi.
Grab adalah perusahaan jasa transportasi yang berasal dari singapura dan didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan. Grab masuk ke Indonesia pada bulan Juni tahun 2012 sebagai aplikasi pemesan taksi dengan mengunakan nama GrabTaxi. Pada 2016 GrabTaxi berganti nama menjadi Grab, hal ini dilakukan karena perusahaan ini tidak hanya fokus kepada penyedia jasa transportasi taksi saja serta ingin mengembangkan bisnis ke penyedia jasa lainnya seperti GrabBike, GrabExpress, GrabCar, GrabFood dan sebagainya. Grab tergolong sukses di Indonesia dengan memiliki jutaan pengguna, driver Grab merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi dalam keberhasilan Perusahaan Grab. Oleh karena itu kinerja para driver Grab menjadi hal pentng yang menjadi pengaruh bagi perkembangan bisnis Perusahaan Grab.
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu periode tertentu. Peningkatan kinerja juga dapat diukur dengan adanya sistem pengukuran kinerja. Mangkunegara (2000) mengindikasikan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pencapaian peningkatan kinerja seorang karyawan dapat dilihat dari setiap penyelesaian pekerjaan yang dilakukan.
Salah satu indikator kinerja karyawan yaitu kualitas kerja, dari hasil kualitas pekerjaan karyawan yang baik akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang maksimal. Kinerja di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor insentif dan faktor disiplin kerja. Berkaitan dengan hal itu maka perusahaan harus memperlakukan dan memperhatikan karyawannya dengan baik agar kinerja para karyawan juga ikut meningkat.
Insentif adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktivitas. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standart yang telah ditentukan (Panggabean, 2002:93). Perusahaan Grab juga memberi insentif untuk para driver agar bekerja dengan kemampuan yang optimal dan
mendapatkan pendapatan ekstra diluar pendapatan yang diperoleh. Selain itu pemberian insentif dari perusahaan dimaksudkan agar dapat melebihi kebutuhan para driver dan keluarga mereka. Insentif akan diberikan ketika driver mencapai target point dan juga tidak melampaui batas pembatalan orderan pada hari itu juga. Berkaitan dengan hal itu maka disiplin kerja berpengaruh agar driver meminimalisir pembatalan orderan.
Disiplin kerja yaitu suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukan ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan pada peraturan perusahaan. Hasibuan (2002:193) disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dalam perkembangannya kinerja driver tidak terlepas dari disiplin driver itu sendiri, dimana dengan melaksanakan tugas pokok secara disiplin maka kinerja driver akan tercapai seperti yang diharapkan. Disiplin kerja sangat besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi. Melalui disiplin kerja seorang driver selain menghargai dirinya sendiri juga menghargai orang lain.
Misalnya jika driver membawa penumpang dan tanpa pengawasan dari pihak kantor Grab, pada dasarnya driver sudah tahu tanggung jawab yang mereka berikan kepada penumpang karena ia menghargai dirinya sendiri dan juga penumpangnya, Disisi lain dengan diterapkan disiplin kerja akan mempengaruhi penilaian positif dari customer terhadap aplikasi Grab karena ketidakdisiplinan dalam suatu kerja driver akan berpengaruh buruk dalam penilaian aplikasi Grab.
Kota Malang merupakan salah satu kota dengan customer Grab terbanyak. Oleh karena itu perusahaan Grab memberi insentif yang tinggi dan juga disiplin yang tinggi kepada driver Grab di Kota Malang untuk meningkatkan mutu pelayanan agar meningkatkan kinerja driver dan juga memuaskan customer sehingga berdampak positif pada penilaian customer terhadap aplikasi Grab. Agar mendapatkan hasil yang baik pada penulisan skripsi, penulis membuat prasurvey kepada 20 driver Grab di Kota Malang.
Berdasarkan prasurvey yang saya peroleh dari 20 driver Grab, diperoleh informasi bahwa salah satu fenomena yang harus diselesaikan oleh perusahaan ini adalah bagaimana cara meningkatkan dan mendorong kinerja karyawan agar lebih maksimal. Untuk melihat kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 1.1 hasil prasurvey kinerja driver Grab Kota Malang.
Tabel 1.1
Hasil Prasurvey Kinerja Driver Grab Kota Malang
No Pernyataan Jumlah
Driver Ya (%)
Tidak (%) 1 Saya berusaha memaksimalkan target
yang ditetapkan perusahaan
20 95% 5%
2 Saya berusaha lebih mementingkan kepentingan pekerjaan daripada kepentingan pribadi
20 55% 45%
3 Saya memiliki inisiatif sendiri untuk menyelesaikan tugas pada pekerjaan saya
20 100% 0%
4 Saya bekerja lebih pagi untuk
mendapatkan pennghasilan lebih banyak
20 85% 15%
5 Saya selalu menyelsaikan orderan yang masuk pada aplikasi saya
20 90% 10%
Sumber: Lampiran 1 prasurvey kinerja
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa untuk pernyataan saya berusaha lebih mementingkan kepentingan pekerjaan daripada kepentingan pribadi mendapat hasil persentase 55% berbanding 45%. Artinya masih banyak driver yang lebih mendahulukan kepentingan pribadi ketika mereka bekerja. Banyak driver berpendapat bahwa mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi saat bekerja disaat mereka sudah tidak memungkinkan mengejar target untuk mendapat insentif pada hari itu sehingga mereka tidak bekerja dengan maksimal. Fenomena masalah tersebut harus diselesaikan oleh perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja driver lebih maksimal. Untuk melihat insentif yang diberikan pada driver Grab Kota Malang dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut :
Tabel 1.2
Daftar Insentif Driver Grab Kota Malang Jumlah Berlian Pendapatan Insentif
230 Rp 31.000
300 Rp 75.000
355 Rp 145.000
415 Rp 205.000
455 Rp 255.000
Sumber : Lampiran 2 daftar insentif
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat sejumlah daftar insentif yang diberikan Grab dari yang terkecil hingga yang terbesar. Insentif berupa material merupakan salah satu macam-macam insentif. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, hampir seluruh driver menyatakan bahwa target point untuk mendapat berlian di Kota Malang terlalu tinggi, misalnya saja untuk mendapat insentif Rp 31.000 driver harus mengumpulkan 230
berlian sedangkan untuk mendapat 230 berlian driver perlu menyelesaikan 12-17 trip dalam sehari. Driver Grab Kota Malang menganggap target point berlian untuk mendapat insentif di wilayah Kota Malang terlampau tinggi sehingga menyulitkan driver untuk mendapat insentif secara maksimal.
Target point berlian yang tinggi untuk mendapat insentif di Kota Malang dirasa memberatkan para driver. Sering kali driver Grab di Kota Malang bekerja hingga larut malam agar target point mereka tercapai. Tidak jarang pula driver Grab di Kota Malang tidak mencapai point berlian yang ditetapkan sehingga tidak mendapat uang lebih pada hari itu juga. Dalam hal ini akan menurunkan semangat driver dalam bekerja sehingga driver tidak maksimal dalam melakukan pekerjaan. Selain itu faktor disiplin kerja driver Grab Kota Malang perlu diperhatikan, dapat dilihat berdarkan tabel 1.3 prasurvey terhadap disiplin kerja driver sebagai berikut :
Tabel 1.3
Hasil Prasurvey Disiplin Kerja Driver Grab Kota Malang
Sumber : Lampiran 3 prasurvey disiplin kerja
Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat bahwa driver masih sering membatalkan orderan yaitu berdasarkan pernyataan saya sering
No Pernyataan Jumlah
Driver Ya (%)
Tidak (%) 1 Saya bekerja sesuai dengan peraturan
perusahaan
20 100% 0%
2 Saya melaksanakan semua peraturan perusahaan
20 90% 10%
3 Saya tidak pernah menunda-nunda untuk menjemput penumpang
20 85% 15%
4 Jika melakukan pelanggaran saya siap diberi sanksi
20 90% 10%
5 Saya sering membatalkan orderan 20 95% 5%
membatalkan orderan dengan persentase 95% berbanding 5%. Pembatalan orderan yang dilakukan driver melakukan salah satu bentuk ketidakdisiplinan terhadap peraturan perusahaan. Taat terhadap peraturan merupakan salah satu indikator dari disiplin kerja. Kedisiplinan dalam mematuhi peraturan perusahaan serta bekerja sesuai dengan standart operasional prosedur akan membantu dirver dalam mencapai kinerja yang baik. Berdasarkan fenomena dan permasalahan maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Insentif dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Driver Grab Kota Malang”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana insentif, disiplin kerja dan kinerja driver Grab Kota Malang ?
2. Apakah insentif berpengaruh terhadap kinerja driver Grab Kota Malang ?
3. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja driver Grab Kota Malang?
4. Apakah insentif dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja driver Grab Kota Malang ?
5. Diantara variabel di atas, variabel mana yang memberikan kontribusi lebih kuat kepada kinerja driver Grab Kota Malang ?
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih terarah maka penulis memberikan batasan masalah penelitian yang akan dibahas yaitu pada variabel insentif, disiplin kerja terhadap kinerja driver Grab. Objek penelitian ini berfokus pada kinerja driver Grab di Kota Malang saja.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pengaruh insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja driver Grab Kota Malang. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan. Maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1. Untuk mendeskripsikan insentif, disiplin kerja dan kinerja pada driver Grab Kota Malang.
2. Untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap kinerja driver Grab Kota Malang.
3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap driver Grab Kota Malang.
4. Untuk mengetahui pengaruh insentif, disiplin kerja terhadap kinerja driver Grab Kota Malang.
5. Untuk mengetahui variabel yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kinerja driver Grab Kota Malang.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat praktisi : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran ataupun masukan yang bermanfaat dalam perbaikan insentif dan disiplin kerja.
2. Manfaat teoritis : Hasil penelitian digunakan sebagai informasi dan literature untuk pengembangan dan penelitian selanjutnya dengan topik yang sama dan dhiarapkan mampu menjadi sarana pengembangan pengetahuan serta peningkatan kompetensi diri.