• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi Manajemen Event Pada Komunitas Bonsai Indonesia Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Aplikasi Manajemen Event Pada Komunitas Bonsai Indonesia Berbasis Web"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 10975

Pengembangan Aplikasi Manajemen Event Pada Komunitas Bonsai Indonesia Berbasis Web

Chasan Ali Mujahid1, Nurudin Santoso2, Djoko Pramono3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1chasanalim07@gmail.com, 2nurudin.santoso@ub.ac.id, 3djoko.jalin@ub.ac.id

Abstrak

Bonsai merupakan karya seni yang cukup popular dikalangan masyarakat. Di dalam negeri sendiri seni bonsai terus berkembang di tandai dengan terus bertambahnya cabang-cabang komunitas Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). Seiring perkembangan seni bonsai yang semakin diminati, tidak mengherankan jika di Indonesia sering terdapat event pameran yang diselenggarakan.

Didasari permasalahan tersebut menjadi latar belakang komunitas bonsai untuk mengembangkan aplikasi manajemen event komunitas bonsai berbasis web sebagai sarana untuk memudahkan para pencinta seni bonsai dalam mengikuti dan menyelenggarakan event pameran atau perlombaan bonsai ditingkat lokal maupun nasional. Pada penelitian ini, peneliti membangun aplikasi berbasis website yang berfungsi untuk pembuatan event, pendaftaran pada sebuah event serta pengelolaan manjemen event tersebut. Pada tahap analisis kebutuhan sistem diperoleh 20 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non fungsional. Dalam melakukan penelitian, metode pengembangan yang digunakan ialah Rapid Application Development (RAD) dan diimplementasikan menggunakan framework laravel yang merupakan framework untuk membangun sebuah website dengan konsep Model View Controller.

Setelah implementasi, kemudian sistem diuji menggunakan pengujian unit, pengujian validasi, dan pengujian usability. Pengujian unit dilakukan pada 3 fungsi utama sistem dan dihasilkan 100% valid.

Pengujian validasi dlakukan pada seluruh fungsi sistem dan menghasilkan 100% valid. Selain itu, dilakukan pengujian usability untuk menguji tingkat kemudahan pengguna dalam mengoperasikan sistem. Hasil dari pengujian usability diperoleh dari responden menggunakan metode SUS dihasilkan nilai likert 83,5 dari responden pengguna dan nilai likert 81,5 dari responden penyelenggara.

Kata Kunci: Laravel, Rapid Application Development (RAD), Event, Bonsai, Website.

Abstract

Bonsai is a work of art that is quite popular among the people. Domestically, the art of bonsai continues to grow, marked by the continued increase in branches of the Indonesian Bonsai Fan Association (PPBI) community. As the development of bonsai art is increasingly in demand, it is not surprising that in Indonesia there are often exhibition events held. Based on these problems the background of the bonsai community to develop a web-based bonsai community event management application as a means to facilitate the lovers of bonsai art in participating and organizing exhibition events or bonsai competitions at local and national levels. In this study, researchers built a website- based application that functions to create events, register at an event and manage the event management. In the system requirements analysis phase, 20 functional requirements and 1 non- functional requirements are obtained. In conducting research, the development method used is Rapid Application Development (RAD) and is implemented using the laravel framework which is a framework for building a website with the Model View Controller concept. After implementation, the system is then tested using unit testing, validation testing, and usability testing. Unit testing is performed on 3 main functions of the system and is 100% valid. Validation testing is performed on all system functions and produces 100% valid. In addition, a usability test is performed to test the user's ease of operation of the system. The results of the usability test were obtained from respondents using the SUS method resulting in a Likert value of 83.5 from user respondents and a Likert value of 81.5 from the organizing respondents.

Keyword: Laravel, Rapid Application Development (RAD), Event, Bonsai, Website

(2)

1. PENDAHULUAN

Perkembangan zaman sangat cepat banyak sekali perubahan pada dunia ini, namun komunitas penggemar bonsai seakan tidak pernah mengalami kemunduran dalam melestarikan kegemarannya terhadap kesenian bonsai. Bahkan, terdapat komunitas penggemar bonsai yaitu Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) yang masih aktif sampai saat ini dan memiliki banyak cabang-cabang daerah di Indonesia (Hamid, 2014).

Bonsai merupakan karya seni dari negara jepang yang banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Hal itu ditandai dengan banyak munculnya komunitas-komunitas penggemar bonsai yang berdiri di berbagai daerah. Dengan perkembangan bonsai yang begitu pesat maka banyak pula event atau kegiatan komunitas yang diselenggaran seperti pameran, kontes, lelang, serta seminar pada tingkat daerah maupun nasional.

Dengan sering terlaksananya kegiatan maupun event dalam komunitas bonsai maka terdapat beberapa permasalahan yang terjadi.

Selama ini dalam publikasi informasi event seperti halnya pameran masih dilakukan secara konvensional yaitu mengirim undangan dan proposal pada setiap cabang komunitas bonsai di daerah. Selain itu, publikasi informasi event juga melalui penyebaran media cetak berupa baliho, spanduk, dan banner yang hanya tersebar disekitar lokasi penyelenggaraan event sehingga publikasi infomasi event dinilai kurang merata ke penggemar bonsai. Pada proses pendaftaran peserta event kurang efektif karena dilakukan secara on the spot yaitu pendaftaran pada tempat penyelenggaraan.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, dalam penyelenggaraan event komunitas bonsai dapat memberikan solusi dengan membangun aplikasi manajemen event bagi komunitas bonsai untuk mempermudah penggemar bonsai dalam menyelenggarakan serta mengikuti suatu event yang telah dibuat.

Penelitian ini menggunakan metode pengembangan SDLC Rapid Application Development dalam pengembangan sistem ini karena dengan metode tersebut memiliki kelebihan pengerjaan dengan waktu yang relatif singkat serta penggerjaan secara berkelompok.

Selain itu konsep RAD memiliki tahapan pengembangan yang setiap tahap melibatkan pengguna untuk membangun sistem.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1. Rapid Aplication Development

Model RAD (Rapid Application Development) ialah metode yang berdasar pada prototyping dan pengembangan berulang. Proses penulisan perangkat lunak melibatkan perencanaan khusus yang diperlukan untuk pengembangan produk aplikasi. Pengembangan aplikasi dilakukan secara singkat yaitu berfokus terhadap pengumpulan data untuk menganalisis kebutuhan dari pengguna melalui kelompok kecil, konsep iteratif yang melibatkan pengguna pada setiap tahapan pengembangnnya serta penggunaan kembali komponen (prototype) pada tahap sebelelumnya dan intregasi berkelanjutan yang relatif cepat.

Dalam konsep RAD, kebutuhan fungsional akan dikembangkan menjadi sebuah prototype secara paralel dan intregasi dalam membuat produk aplikasi yang cepat dan lengkap. Konsep RAD juga dikenal tidak memiliki perencanaan awal yang rinci sehingga dalam pengembanganya lebih mudah untuk mengalami perubahan dalam setiap tahapan pengembangannya.

Konsep RAD dikenal juga mengikuti model iteratif incremental dan mempunyai kelompok fokus meliputi pengembang, pengguna (pelanggan), dan pakar IT yang bekerja progresif . Mereka saling bekerjasama untuk membuat sebuah produk yang cepat dan lengkap dengan fokus pada prototipe mereka. Kelompok fokus tersebut juga dapat memastikan prototipe yang telah dikembangkan dapat digunakan kembali lagi (Tutorialspoint, 2017).

Gambar 1. Rapid Application Development

3. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam pengerjaan penelitian skripsi ini, diperlukan metodologi untuk menjadi pedoman dalam tahapan pelaksanaan penelitian. Pada bab

(3)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

metodologi berisi penggambaran bagaimana tahap-tahap dalam pengerjaan penelitian yang diIakukan dalam pengembangan aplikasi management event pada komunitas Bonsai.

SDLC Rapid Aplication Development merupakan metode pengembangan aplikasi yang diterapkan dalam metodologi penelitian skripsi ini.

Gambar 2. Diagram Alur Metodologi Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh informasi dan data yang nantinya akan diolah menjadi sebuah kebutuhan. Peneliti menggunakan metode interview dan observasi yang dilakukan pada Lembaga Komunitas Bonsai PPBI Kota Batu yang bertempat di kompleks Panorama Batu (Belakang Balaikota Kota Batu). Proses pengumpulan data untuk memperoleh kebutuhan sistem dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara kepada beberapa pengurus Komunitas Bonsai PPBI Kota Batu.

1.1 Observasi

Dalam melakukan observasi, peneliti mencari sebuah objek penelitian yang sesuai kemampuan peneliti pada bidang studi yang telah dikuasai. Penelitian ini dilakukan pada Komunitas PPBI Kota Batu pada bulan Desember 2018 sampai Maret 2019 yang dilakukan di Kantor PPBI Kota Batu yang bertempat di Komplek Panorama Batu

1.2 Interview

Dalam melakukan interview, peneliti bertemu dengan pengurus komunitas bonsai PPBI Kota Batu. Interview dilakukan dengan cara melakukan proses tanya jawab untuk memperoleh permasalahan serta informasi sehingga peneliti dapat menyusun kebutuhan yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem aplikasi.

1.3 Studi Literatur

Dalam menjalani penelitian ini diperlukan adanya studi literatur sebagai dasar acuan pengetahuan dalam mengerjakan penelitian.

Selain itu, adanya studi literatur bertujuan sebagai dasar teori yang membantu peneliti dalam melakukan penelitiannya. Studi literatur dapat diperoleh melalui jurnal penelitian, artikel web, buku dan penelitian yang terkait sesuai penelitian yang dilakukan.

2. Metodologi Pengembangan Sistem

Dalam proses pengembangan sistem aplikasi, peneliti menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Rapid Application Development sebagai metodologi pengembangan sistem aplikasi. Metode ini memiliki tahapan – tahapan dalam proses pengembangannya diantaranya requirement planning, tahapan pengembangan RAD dan pengujian. Berikut ini merupakan dari penjelasan tahapan Rapid Aplication Development:

2.1 Requirement Planning

Dalam melakukan tahapan requirement planning peneliti melakukan analisis kebutuhun untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan sistem yang telah disepakai oleh pihak pengembang dan pengguna (pelanggan).

Kebutuhan tersebut diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan dengan pihak pelanggan. Informasi dari yang diperoleh akan diproses dan diolah menjadi sebuah kebutuhan. Selain itu, penelitian juga melakukan indentifikasi aktor terhadap kebutuhan yang diterapkan pada sistem.

Indentifikasi aktor berguna untuk menentukan subjek mana yang akan mengakses pada sistem yang telah dibangun. Tahap ini juga menjadi dasar dalam melakukan pengembangan sistem.

2.2 Tahapan Rapid Application Development Dalam tahapan RAD terdapat iterasi atau penggunaan kembali pengembangan untuk mencapai pembangunan sistem aplikasi yang membutuhkan waktu yang relatif singkat dan lengkap. Setiap tahap dalam pengembang RAD melibatkan antara pengembang dan pengguna (pelanggan) untuk mencapai sistem yang diharapkan. Berikut penjelasan dari tahapan – tahapan pengembangan RAD:

2.2.1 Business Modelling

(4)

Peneliti mulai melakukan pemodelan dari kebutuhan yang telah disepakati kedalam Use Case Diagram. Selanjutnya setelah ditentukan semua use case, setiap use case dijelaskan secara rinci kedalam use case scenario. Selain itu setipa use case juga dimodelkan langkah-langkah alur aktifitas kedalam activity diagram. Tahap ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai model bisnis yang terdapat dalam sistem terkait dengan kebutuhan sistem dan aktor yang mengoperasikan sistem.

2.2.2 Data Modelling

Informasi yang terdapat dalam pemodelan kebutuhan dianalisis untuk memperoleh dan membentuk objek data. Objek yang didefinisikan mempunyai atribut yang telah ditentukan. Objek data tersebut memiliki hubungan dengan objek data lain dan didefinisikan secara terperinci dalam data modelling.

2.2.3 Process Modelling

Merupakan tahap untuk merancang aliran informasi bisnis, komponen dan interview.

Objek yang telah didefinisikan akan dikonversikan menjadi aliran informasi bisnis.

Setiap proses dideskripsikan untuk memodifikasi, menghapus, serta menambah objek data.

2.2.4 Application Generation

Implementasi sistem mulai dibangun dengan pengkodean secara intensif untuk mengubah model proses dan model data menjadi sistem yang sebenernya.

2.2.5 Testing

Pengujian dilakukan secara independen pada setiap iterasi. Pengujian unit dilakukan pada metode yang memiliki fungsi utama dalam sistem. Pengujian validasi dilakukan secara menyeluruh pada setiap fungsinya secara lengkap.

2.3 Testing & Turnover

Merupakan tahap akhir dari tahapan RAD.

Pada pengembangan RAD dikenal dengan penggunaan kembali komponen pemrograman.

Pengujian dilakukan untuk menemukan kegagalan pada sistem. Pengujian dilakukan secara menyeluruh pada setiap fungsi sistem dengan pengujian white box dan pengujian black box. Penggunaan kembali komponen pemrograman dalam RAD dikenal dengan istilah

turnover.

2.4 Penulisan Laporan

Peneliti melakukan penulisan dokumen yang terkait sesuai hasil pengembangan sistem aplikasi. Laporan ini merupakan dokumen untuk memudahkan peneliti dalam pengembangan aplikasi. Penulisan dokumentasi penelitian berisi dimulai dari latar belakang sampai kesimpulan serta saran bagi pengembangan berikutnya.

4. ANALISIS KEBUTUHAN 4.1. Requirement Planning 4.1.1. Identifikasi Aktor

Aktor pada requirement planning digunakan sebagai gambaran tentang aktivitas apa yang bisa dilakukan oleh aktor dalam mengoperasikan sistem. Pada penelitian ini terdapat tiga aktor yakni pengunjung, pengguna, dan penyelenggara. Pengunjung merupakan suatu aktor yang belum terdaftar sebagai pengguna oleh sistem. Pengguna merupakan suatu aktor sebagai penggemar bonsai yang akan mendaftar pada sebuah event. Penyelenggara merupakan suatu aktor yang membuat event serta mengelola event tersebut.

4.1.2. Kebutuhan Fungsional

Untuk memperoleh kebutuhan fungsional maka peneliti melakukan interview pada komunitas bonsai PPBI di kota Batu. Pada tahap analisis kebutuhan yang dibutuhkan dalam sistem diperoleh sebanyak 22 kebutuhan fungsional yang telah disepakati dengan pihak komunitas bonsai.

4.1.3. Kebutuhan Non-Fungsional

Untuk memperoleh kemudahan aktor menggunakan aplikasi maka diperlukan kebutuhan non fungsional yang sesuai dengan karakteristiknya yakni usability. Dengan kebutuhan tersebut diharapkan para pengguna merasa mudah dalam menggunakan aplikasi dan tidak perlu bantuan dari pihak pengembang dalam menjalankan sistem.

4.2. Business Modelling 4.2.1. Use Case Diagram a. Use Case Diagram Awal

Use Case Diagram pada awal sistem menjelaskan pemodelan use case diagram dengan aktor yang mengoperasikan sistem yakni pengunjung, pengguna, dan penyelenggara.

Penggunjung hanya memiliki 4 use case, pengguna memiliki 5 use case sedangkan penyelenggara memiliki 8 use case. Pada use

(5)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

case awal terjadi perubahan dari hasil kesepakatan denga pengguna yaitu penambahan use case sehingga perubahan menghasilkan iterasi ke – 1. Perubahan terjadi pada penambahan use case pada aktor pengguna yakni pembayaran pendaftaran dan penambahan use case pada aktor penyelenggara yakni mencetak data peserta event. Use case awal ditampilkan pada gambar 3.

Gambar 3. Use Case Diagram Awal b. Proses Iterasi 1

Setelah adanya perubahan yaitu penambahan pada use case awal. Pada iterasi 1 use case yang dimiliki oleh pengunjung berjumlah 4. Use case yang dimiliki oleh pengguna menjadi 7 karena penambahan use case yaitu pembayaran pendaftaran dan mencetak data peserta bonsai. Use case yang dimiliki oleh penyelenggara menjadi 9.Use case iterasi ke – 1 ditampilkan pada gambar 4.

Gambar 4. Use Case Diagram Iterasi ke – 1

5. PERANCANGAN & IMPLEMENTASI 5.1. Data Modelling

5.1.1. Perancangan Basis Data

Perancangan pada aplikasi manajemen event bagi komunitas bonsai dimodelkan dengan Entity Relationship Diagram. Dalam perancangan ini diperoleh 10 entitas beserta atributnya reprensentasi dari model data dari aplikasi manajemen event bagi komunitas bonsai.

5.2. Process Modelling

5.2.1. Perancangan Sequence Diagram Digunakan untuk menampilkan suatu interaksi dari aktor terhadap beberapa class dan model. Di bawah ini merupakan sequence diagram yang terdapat dalam class Eventcontroller.php yaitu sequence diagram pada fungsi membuat event yang ditampilkan pada gambar 5.

(6)

Gambar 5. Pemodelan sequence diagram membuat event

5.1.2. Perancangan Class Diagram

Merupakan perancangan yang menggambarkan hubungan antar class dalam perancangan sistem meliputi controller dan model yang dikembangkan pada aplikasi manajemen event bonsai. Dalam perancangan aplikasi ini memiliki beberapa class inheritance dari class controller dan beberapa class inheritance dari class model. Kelas controller dan kelas model mempunyai hubungan asosiasi antara class satu dengan class lainnya.

5.1.3. Perancangan Komponen

Perancangan komponen dalam pengembangan aplikasi ini digunakan untuk menggambarkan algoritme logika kode program.

Pada tabel 1. adalah satu dari perancangan komponen yang terdapat pada sistem yakni fungsi membuat event yang berisi pseudocode yang menggambarkan alur kerja dari fungsi.

Fungsi tersebut terdapat pada method create() pada class EventController. Peracangan komponen fungsi membuat event ditampilkan pada tabel 1.

Tabel 1. Perancangan Komponen Membuat Event Pengguna mengisi form untuk event bonsai yang akan dibuat

Sistem menyimpan seleuruh data event sesuai dengan id pengguna

Jika terdapat request berupa file image

Maka sistem akan menyimpan file image dalam direktori images dengan nama original Jika tidak

Maka file tidak tersimpan dan diarah kembali

5.1.4. Perancangan Antarmuka

Dilakukan sebagai gambaran / mock up bagaimana tampilan antarmuka sistem aplikasi

yang nanti akan dibangun. Pada gambar 6.

merupakan perancangan antramuka halaman membuat event.

Gambar 6. Perancangan Antarmuka Membuat Event

5.2. Application Generation 5.2.1. Implementasi Basis Data

Merupakan implementasi dari perancangan menggunakan ERD. Implementasi tersebut menggunakan sistem manajemen basis data MySQL yang dikonfigurasikan dengan framework laravel untuk penyimpanan seluruh data yang telah diproses pada fungsi yang tedapat pada sistem aplikasi.

5.2.2. Implementasi Kode Program

Merupakan implementasi dari perancangan komponen pada tahap model proses. Dalam implementasi ini menggunakan teks editor sublime 3. Konsep pemrograman yang digunakan yaitu konsep pemgrograman berorientasi pada objek menggunakan framework laravel. Bahasa pemrograman yang digunakan yakni php untuk bagian pemrograman back-end dan html, javascript, css untuk bagian pemrograman front-end.

5.2.3. Implementasi Antarmuka

Setelah peneliti melakukan perancangan antarmuka yang digunakan sebagai gambaran tampilan sistem. Kemudian oleh peneliti akan diimplementasikan kedalam sistem yang dibangun. Berikut adalah tampilan antarmuka dari halaman membuat event dapat dilihat pada gambar 7. dan tampilan antarmuka dari halaman list event dapat dilihat pada gambar 8.

(7)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Gambar 7. Implementasi Antarmuka Membuat

Event

Gambar 8. Implementasi Antarmuka List Event

6. PENGUJIAN 6.1. Pengujian Unit

Merupakan pengujian yang dilakukan terhadap fungsi atau method. Pengujian ini menerapkan pengujian dengan metode white box testing. Method yang diuji yaitu method create() yang terdapat pada class Eventcontroller. Di bawah ini merupakan hasil dari salah satu contoh pengujian unit yang diterapkan pada metode create() pada class Eventcontroller.php.

1. Kode program

Tabel 3. Kode Program Method create()

Gambar 11. Kode Program Method create() 2. Basis Path Testing

a. Flow Graph

Gambar 12. Flow Graph Method create() b. Perhitungan Cyclomatic Complexity

V(G) = jumlah region = 2

V(G) = edges - node + 2 = 5 – 5 + 2 = 2 V(G) = predicate node + 1 = 1 + 1 = 2

c. Independent Path 1. Jalur 1 = 1-2-3-5 2. Jalur 2 = 1-2-4-5

Berdasarkan hasil dari pengujian unit yang telah dilakukan, yaitu pengujian pada method create() diperoleh bahwa telah dihasilkan dua jalur independen dan dari semua pengujian pada jalur tersebut dapat disimpulkan bahwa semua jalur telah diuji dan diperoleh hasil yang valid disetiap pengujiannya.

(8)

6.2. Pengujian Validasi

Dilakukan dengan melakukan pengujian pada kasus uji pada setiap fungsi aplikasi sesuai prosedur pengujian menghasilkan semua fungsi dapat berjalan dan 100% valid. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semua pengujian validasi telah sesuai dan memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan dalam tahap requirement planning.

6.3. Pengujian Usability

Metode yang diterapkan dalam pengujian ini menggunakan kuisioner yaitu metode system usability scale (SUS). Pengujian usabilitas menggunakan metode SUS dinilai handal dalam mendeteksi perbedaan sampel kuisioner dalam skala kecil maupun secara komersil dan bebas digunakan. Adapun nantinya hasil dari jawaban responden ini nantinya menjadi parameter dalam pengujian usabilitas untuk mengetahui tingkat usabilitas sistem.

Tabel 2. Hasil Perhitungan Skor Berdasarkan SUS (Responde Pengguna)

No Nama Responden Skor

1 Responden 1 82,5

2 Responden 2 87,5

3 Responden 3 80

4 Responden 4 82,5

5 Responden 5 85

Rata-rata Skor 83,5

Tabel 3. Hasil Perhitungan Skor Berdasarkan SUS (Responden Penyelenggara)

No Nama Responden Skor

1 Responden 1 85

2 Responden 2 82,5

3 Responden 3 80

4 Responden 4 82,5

5 Responden 5 77,5

Rata-rata Skor 81,5

Berdasarkan hasil dari pengujian dari tabel 2 dan 3 maka diperoleh hasil nilai sebesar 83,5 dari responden sebagai pengguna dan hasil nilai sebesar 81,5 dari responden sebagai

penyelenggara event berdasarkan total skor likert yang telah dianalisis. Dengan hasil tersebut maka pengujian usability yang telah dilakukan disimpulkan bahwa seluruh

responden mengalami pengalaman menjalankan aplikasi dengan mudah mengoperasikan setiap fungsi dalam aplikasi.

7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada komunitas bonsai yaitu pengembangan aplikasi manajemen event bagi komunitas bonsai maka diperoleh kesimpulan diantaranya:

Pada tahap analisa kebutuhan telah diperoleh 22 kebutuhan fungsional sistem.

Selain itu juga diperoleh 1 kebutuhan non fungsional, 3 aktor yang akan mengakses sistem.

3 aktor tersebut adalah pengunjung, pengguna, dan penyelenggara. Kebutuhan fungsional sistem dimodelkan kedalam use case diagram yang memiliki 2 iterasi. Dan kebutuhan juga dijelaskan secara terperinci kedalam use case scenario.

Pada perancangan sistem, kebutuhan yang sudah diperoleh di tahap requirement planning nanti dimodelkan kedalam bahasa pemodelan Unified Modelling Language, dan diperoleh 10 entitas untuk pemodelan database, kemudian dirancang sistem sesuai dengan kebutuhan.

Perancangan class diagram berisi beberapa class dari controller dan model yang saling berhubungan. Perancangan sequence diagram menjelaskan alur proses konsep Model View Controlller yang terdapat pada masing-masing fungsi. Perancangan komponen berisi 3 algortima yang digunakna pada fungsi utama sistem. Perancangan antarmuka berupa gambaran rancangan mockup tampilan sistem nantinya yang akan diimplementasikan.

Pada implementasi sistem menggunakan framework laravel yang pada penerapannya menggunakan pemrograman html dan html kemudian dilengkapi dengan css, javascript untuk tampilan sistem. Untuk implementasi database menggunakan MySql yang berintegrasi dengan framework laravel untuk menyimpan data yang diproses dalam aplikasi.

Pengujian dilakukan dengan pengujian unit dinyatakan valid berdasarkan tabel hasil uji menggunakan test case yang dilakukan pada tiga fungsi pada class controller, pengujian validasi dinyatakan valid berdasarkan tabel hasil pengujian pada setiap fungsi dan pengujian usability mengunakan metode SUS dinyatakan acceptable berdasarkan hasil kuisioner dari responden dihasilkan nilai likert 83,5 dari responden pengguna dan nailai likert 81,5 dari repsonden penyelenggara.

7.2. Saran

Saran bagi pengembang aplikasi dan peneliti untuk penelitian berikutnya yakni pengguna

(9)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

dapat mendapat notifikasi email konfirmasi pendaftaran pada sebuah event. Adanya notifikasi berguna sebagai pemberitahuan bagi pengguna yang telah mendaftar pada suatu event.

Selain itu sistem belum dapat menampilkan foto profil pengguna sebab saat registrasi belum terdapat form unggah foto profil yang diharapkan nanti dapat menambah form unggah foto serta menampilkan foto profil pengguna.

8. DAFTAR PUSTAKA

Amman, P. &. O. J., 2008. Introduction to Software Testing. New York: Cambridge University Press New York.

Ardi, T., 2007. Ragam Informasi Tanaman Hias.

[Online] Available at:

https://tabloidgallery.wordpress.com/200 7/12/29/perkumpulan-penggemar-bonsai- indonesia/

[Diakses 15 Januari 2019].

Hamid, A., 2014. Ini Dia Kumpulannya Pecinta Bonsai.... [Online] Available at:

https://www.jitunews.com/read/5083/ini- dia-kumpulannya-pecinta-bonsai

[Diakses 16 Januari 2019].

Hamzah, 2016. Development of Software Size Estimation Application using Function Point Analysis (FPA) Approach with Rapid Application Development (RAD).

Universitas Sebelas Maret.

IdCloudHost, 2016. Pengertian dan Keunggulan Framework Laravel. [Online] Available at: https://idcloudhost.com/pengertian- dan-keunggulan-framework-laravel/

[Diakses 15 Januari 2019].

Rosa, A. &. S. M., 2014. Dalam: Rekayasa Perangkat Lunak Sistem Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.

Rumbaught, J., 1999. The Unified Modeling Language Reference Manual. Dalam:

s.l.:s.n.

Tutorialspoint, 2017. SDLC - Overview.

[Online] Available at:

https://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc _overview.htm

[Diakses 16 Januari 2019].

Tutorialspoint, 2017. SDLC - RAD Model.

[Online] Available at:

https://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc _rad_model.htm

[Diakses 16 Januari 2019].

Usability.gov, -. Usability.gov. [Online]

Available at:

https://www.usability.gov/how-to-and- tools/methods/usability-testing.html [Diakses 15 January 2019].

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi-teknologi yang dapat diterapkan pada pengembangan mobile application memungkinkan fungsi - fungsi yang dahulu hanya dapat dilakukan secara manual atau

Untuk pengujian ini peneliti menggunakan test case pada ketersediaan aplikasi untuk memenuhi fungsional dari sistem Informasi ujian yang dijabarkan pada tabel 12

• Harga di bawah garis Close London yang ada di otak hanya opsi SELL Menjadi area “kesepakatan” bagi market setelahnya, artinya area nol pelaku pasar sebelum membuat

Memo pemberitahuan harga jual / price list yang sudah ditandatangani oleh F&A Mgr Internal Subdist dan Head of BU didistribusikan melalui email kepada ASM, Controller, di

ON atau OFF yang merupakan setengah periode dari gelombang kotak. Ketika pewaktuan timer 0 overflow, timer 1 akan di-reset dan informasi nilai nada

Dengan sistem yang akan dikembangkan nantinya rektorat dalam hal ini universitas dapat langsung melakukan monitoring dan evaluasi terkait realisasi belanja di

13 Jika pihak Kraton yang menjadi pusat peradaban Jawa telah berubah dan juga mengikuti pemerintah dalam penentuan awal bulan kamariah dalam hal ibadah, masyarakat yang

Pengujian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan black- box testing, pengujian berdasarkan pada detail aplikasi sepertoi tampilan aplikasi dan perangkat,