• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.43344/PP/M.X/99/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.43344/PP/M.X/99/2013"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.43344/PP/M.X/99/2013

Jenis Pajak : Gugatan Pajak Penghasilan Badan

Tahun Pajak : 2009

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP- 1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 tentang Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2009 Nomor : 00001/206/09/056/10 tanggal 29 November 2010 sebagaimana telah diputuskan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP- 3255/WPJ.07/2011 tanggal 23 Desember 2011;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Tergugat : bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 diketahui mengatur sebagai berikut:

Pasal 23 ayat (2), Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap : pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;

keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;

keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; atau

penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak;

Pasal 36 ayat (1) huruf b, Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau membatalkan suart ketetapan pajak yang tidak benar.;

Pasal 36 ayat (1a), Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali.;

Pasal 36 ayat (2), Ketentuan pelaksanaan ayat (1), ayat (la), ayat (1 b), ayat (1c), ayat (1d), ayat (1 e) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.;

bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak diketahui mengatur sebagai berikut :

Pasal 1 angka 4, Keputusan adalah suatu penetapan tertulis di bidang perpajakan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan dan dalam rangka pelaksanaan Undang- Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.;

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi, Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak yang Tidak Benar dan Pembatalan Hasil Pemeriksaan diketahui mengatur sebagai berikut :

Pasal 4 ayat (1) huruf a, Surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, dan hasil pemeriksaan yang dapat dikurangkan atau dibatalkan oleh Direktur Jenderal Pajak balk secara jabatan atau berdasarkan permohonan Wajib Pajak meliputi pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar.;

Pasal 6 ayat (1), Permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 ayat (1) huruf a den huruf b hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali.;

bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan diketahui mengatur sebagai berikut :

Pasal 37, Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan yang diajukan gugatan kepada badan peradilan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf c Undang-Undang meliputi keputusan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak selain:

Surat ketetapan pajak yang penerbitannya telah sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan;

Surat Keputusan Pembetulan;

Surat Keputusan Keberatan yang penerbitannya telah sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan;

Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi;

Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi;

Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak;

Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak; dan

Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak.;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menurut Penggugat : bahwa berdasarkan Pasal 23 Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ("UU KUP") dan Pasal 40 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak ("UU Pengadilan Pajak") mengajukan Gugatan atas Keputusan Tergugat Nomor : KEP- 1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 yang Penggugat terima tanggal 19 September 2012 tentang Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Nomor : 00001/206/09/056/10 tanggal 29 November 2010 Tahun Pajak 2009 sebagaimana telah diputuskan dengan Keputusan Tergugat Nomor : KEP- 3255/WPJ.07/2011 tanggal 23 Desember 2011 dengan jumlah pajak lebih bayar menjadi sebesar Rp. 2.535.657.281,00;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : bahwa Surat Gugatan Nomor : FBI/FIN/2012-10/036 tanggal 16 Oktober 2012 ditandatangani oleh XX jabatan : Presiden Direktur;

bahwa Surat Gugatan Nomor : FBI/FIN/2012-10/036 tanggal 16 Oktober 2012 dibuat dalam bahasa Indonesia ditujukan kepada Pengadilan Pajak, dengan demikian memenuhi ketentuan Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor : FBI/FIN/2012-10/036 tanggal 16 Oktober 2012 diterima di Sekretariat Pengadilan Pajak pada hari Rabu 17 Oktober 2012 (diantar), sedangkan Keputusan Tergugat atas permohonan Penggugat diterbitkan tanggal 19 September 2012, sehingga pengajuan gugatan memenuhi ketentuan mengenai jangka waktu 30 (tiga puluh) hari pengajuan gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2)/ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa yang diajukan gugatan dalam Surat Gugatan Nomor : FBI/FIN/2012- 10/036 tanggal 16 Oktober 2012 adalah Keputusan Tergugat Nomor : KEP- 1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012, dengan demikian Surat Gugatan memenuhi ketentuan satu surat gugatan untuk satu keputusan Tergugat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (6) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor : FBI/FIN/2012-10/036 tanggal 16 Oktober 2012 diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dilampiri dengan salinan Keputusan yang digugat dan mencantumkan tanggal diterima Keputusan Tergugat Nomor : KEP-1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 yaitu tanggal 19 September 2012, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa XX jabatan : Presiden Direktur, selaku penandatangan Surat Gugatan Nomor : FBI/FIN/2012-10/036 tanggal 16 Oktober 2012, berdasarkan Akte Nomor 31 tanggal 19 April 2011 tentang Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT. XXX yang di buat oleh AA, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta, yang bersangkutan menjabat sebagai Presiden Direktur, berwenang menandatangani Surat Gugatan tersebut sehingga pengajuan Gugatan memenuhi ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002;

bahwa dengan demikian Surat Gugatan Nomor : FBI/FIN/2012-10/036 tanggal 16 Oktober 2012 memenuhi ketentuan formal pengajuan gugatan;

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas Kronologis Sengketa Gugatan dan Keputusan Tergugat Nomor :KEP-1736 / WPJ.07 / 2012 tanggal 19 September 2012 sebagai berikut :

bahwa Sengketa Pajak antara Penggugat dan Tergugat adalah diterbitkannya Surat Keputusan Nomor : KEP-1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 berkaitan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2009 Nomor : 00001/206/09/056/10 tanggal 29 November 2010;

bahwa Tergugat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2009 Nomor : 00001/206/09/056/10 tanggal 29 November 2010 dengan jumlah Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 1.055.142.547 ,00;

bahwa sampai batas akhir pengajuan keberatan Penggugat tidak menyampaikan Surat Keberatan, namun Penggugat dengan Surat Nomor : FBI/FIN/2011- 06/022 tanggal 07 Juni 2011, mengajukan Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Yang Tidak Benar;

bahwa atas Surat Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Yang Tidak Benar Nomor : FBI/FIN/2011-06/022 tanggal 07 Juni 2011, Tergugat menerbitkan Surat Keputusan Nomor : KEP- 3255/WPJ.07/2011 tanggal 23 Desember 2011, permohonan Penggugat tersebut Diterima Sebagian dengan jumlah Pajak Penghasilan yang masih harus / (lebih) dibayar sebesar (Rp. 2.535.657.281,00);

bahwa dengan terbitnya Keputusan Tergugat Nomor : KEP-3255/WPJ.07/2011 tanggal 23 Desember 2011 tersebut, Penggugat masih keberatan dan mengajukan Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak yang Tidak Benar ke-2 (dua) dengan Surat Nomor : FBI/FIN/2012-3/023 tanggal 21 Maret 2012;

bahwa atas Surat Permohonan Pengugat Nomor : FBI/FIN/2012-3/023 tanggal 21 Maret 2012, Tergugat menerbitkan Keputusan Nomor : KEP- 1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012, permohonan Penggugat tersebut Ditolak;

bahwa atas Keputusan Tergugat Nomor : KEP-1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012, Penggugat masih keberatan, sehingga dengan Surat Nomor : FBI/FIN/2012-10/036 tanggal 16 Oktober 2012 mengajukan Gugatan yang diterima di Pengadilan Pajak tanggal 17 Oktober 2012;

bahwa Keputusan Tergugat Nomor : KEP-1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 diterbitkan berdasarkan Pertimbangan Hukum Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

bahwa berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, menyatakan :

“ Direktur Jenderal Pajak dapat mengurangkan atau membatalkan Ketetapan Pajak yang tidak benar “;

bahwa di dalam persidangan Penggugat menyampaikan Penjelasan Tertulis Nomor : FBI/FIN/2013-01/006 tanggal tanggal 29 Januari 2013 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Penggugat mengajukan Gugatan terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 tentang Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Nomor : 00001/206/09/056/10 tanggal 29 November 2010 Tahun Pajak 2009 sebagaimana telah diputuskan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-3255/WPJ.07/2011 tanggal 23 Desember 2011, 2. Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak Yang Tidak

Benar atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan tersebut, Penggugat ajukan kepada Tergugat berdasarkan Pasal 36 ayat 1 huruf b Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ( UU KUP ),

3. Penggugat mengajukan Gugatan ke Pengadilan Pajak atas KEP- 1736/WPJ.07/2012 berdasarkan Pasal 23 ayat 2 huruf c UU KUP, yang menyatakan bahwa ” Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan Keputusan Perpajakan, selain yang ditetapkan dalam pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 hanya dapat diajukan kepada Badan Peradilan Pajak,

4. Bahwa di dalam memori penjelasan Pasal 23 ayat (2c) UU KUP telah menyatakan ” cukup jelas ” yang secara filosofinya mengandung arti tidak ada batasan yang membatasi dalam materi perundang-undangan yang diatur,

5. Pasal 48 UU KUP menyataka bahwa ” hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-Undang ini, karena Pasal 23 ayat 2 huruf c UU KUP telah secara jelas mengatur ketentuan pengajuan Gugatan kepada Pengadilan Pajak, Penggugat berpendapat bahwa Peraturan Pemerintah tidak dapat mengatur lebih lanjut mengenai ketentuan pengajuan Gugatan apalagi membatasi hak Penggugat untuk mengajukan Gugatan kepada Pengadilan Pajak,

6. Bahwa Asas Perundang-undangan menjunjung tinggi asas ”lex superior derogat legi inferior ( yang lebih tinggi mengesampingkan yang rendah )” yang digunakan apabila terjadi pertentangan, dalam hal ini yang diperhatikan adalah hierarkhi peraturan perundang-undangan, misalnya ketika terjadi pertentangan antara Peraturan Pemerintah (PP) dengan Undang-Undang, maka yang digunakan adalah Undang-Undang karena Undang-Undang nyata-nyata lebih tinggi derajatnya,

7. Bahwa Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak menyatakan sebagai berikut : Kekuasaan Pengadilan Pajak mengatur bahwa ” Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan, memeriksa dan memutuskan sengketa atas pelaksanaan Penagihan Pajak atau Keputusan Pembetulan atau keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 dan Peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku;

bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Penggugat mohon pengajuan Gugatan yang diajukan dapat diterima dan dapat dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak karena telah memenuhi ketentuan formal pengajuan Memori Gugatan pada Pengadilan Pajak;

bahwa di dalam persidangan Tergugat menjelaskan bahwa tanggapan Tergugat sebagaimana telah disampaikan dalam Surat tanggapan Nomor : S- 5092/WPJ.07/2012 tanggal 22 November 2012 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Dasar Hukum Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP- 1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 adalah Pasal 36 ayat (1) huruf b yang menyatakan ”Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Penggugat dapat mengurangkan atau membatalkan Surat Ketetapan Pajak yang tidak benar;

2. bahwa Pasal 36 ayat (1a), Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c hanya dapat diajukan oleh Penggugat paling banyak 2 (dua) kali;

3. bahwa Pasal 36 ayat (2), Ketentuan pelaksanaan ayat (1), ayat (1a), ayat (1 b), ayat (lc), ayat (1d), ayat (1e) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

4. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak diketahui mengatur sebagai berikut :

Pasal 1 angka 4, Keputusan adalah suatu penetapan tertulis di bidang perpajakan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan dan dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa;

5. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi, Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak yang Tidak Benar dan Pembatalan Hasil Pemeriksaan diketahui mengatur sebagai berikut :

Pasal 4 ayat (1) huruf a, Surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, dan hasil pemeriksaan yang dapat dikurangkan atau dibatalkan oleh Direktur Jenderal Pajak baik secara jabatan atau berdasarkan permohonan Penggugat meliputi pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar;

Pasal 6 ayat (1), Permohonan Penggugat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 ayat (1) huruf a dan huruf b hanya dapat diajukan oleh Penggugat paling banyak 2 (dua) kali;

6. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pajak Dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan diketahui mengatur sebagai berikut :

Pasal 37, Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan yang diajukan gugatan kepada badan peradilan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf c Undang-Undang meliputi keputusan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak selain :

a. Surat ketetapan pajak yang penerbitannya telah sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan,

b. Surat Keputusan Pembetulan,

c. Surat Keputusan Keberatan yang penerbitannya telah sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan,

d. Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, e. Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi,

f. Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, g. Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, dan,

h. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak;

7. bahwa Keputusan Tergugat Nomor : KEP-1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 tentang Pengurangan Atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak yang Tidak Benar Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan Keputusan sebagaimana dimaksud Pasal 37 huruf f dan g Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011;

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, permohonan Penggugat tidak memenuhi ketentuan formal atas objek yang digugat sebagaimana diatur dalam Pasal 37 huruf f dan g Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011, sehingga tidak dapat dipertimbangkan lebih lanjut;

bahwa sesuai uraian dan ketentuan di atas, Tergugat memohon kepada Majelis untuk berkenan menyatakan permohonan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

bahwa berdasarkan uraian dan penjelasan para pihak yang bersengketa dalam persidangan, Majelis berkesimpulan sebagai berikut :

1. bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2009 Nomor : 00001/206/09/056/10 tanggal 29 November 2010 Penggugat tidak mengajukan Keberatan,

2. bahwa Penggugat telah melakukan Upaya Hukum sebanyak 2 (dua) kali melalui Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,

3. bahwa Tergugat telah menerbitkan Keputusan atas permohonan Penggugat sesuai Pasal 36 ayat (1) huruf b dan Pasal 36 ayat (1a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

bahwa Permohonan Penggugat dapat diterima sebagai Gugatan karena telah memenuhi ketentuan formal sebagai Surat Gugatan sebagaimana diatur dalam Pasal 40 ayat (1), ayat (3), dan ayat (6) serta Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, namun atas objek gugatan yang di gugat oleh Penggugat Majelis tidak dapat melakukan pemeriksaan atas materi Gugatan yang merupakan kewenangan Direktorat Jenderal Pajak sesuai Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

bahwa berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf b dan Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 dinyatakan bahwa “Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Penggugat dapat mengurangkan atau membatalkan Surat Ketetapan Pajak yang tidak benar dan Pasal 36 ayat (1a) dinyatakan bahwa Permohonan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali dengan demikian Mejelis berpendapat penerbitan Keputusan Tergugat Nomor : KEP-1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perpajakan;

bahwa mengenai materi Sengketa Gugatan ini Hakim Anggota Drs. Seno S.B.

Hendra, M.M berpendapat lain ( dissenting opinion ) yaitu mengingat, Surat Gugatan Penggugat Nomor : FBI/FIN/2012-10/036 tanggal 16 Oktober 2012 ditujukan untuk menggugat Keputusan Tergugat Nomor:KEP- 1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 yang berkaitan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan (SKPKB) Nomor : 00001/206/09/056/10 tanggal 29 November 2010, sehingga tidak memenuhi ketentuan formal sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat (2) huruf c dan Pasal 25 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 hal ini sesuai dengan permohonan Tergugat kepada Majelis sebagaimana disampaikan dalam Surat Tanggapannya pada uraian Ketentuan Formal butir 2 poin 8 (halaman 3), dengan demikian gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

bahwa berdasarkan pemeriksaan bukti-bukti, penjelasan dan dokumen yang disampaikan Penggugat dan Tergugat dalam persidangan serta data yang ada dalam berkas Gugatan, Majelis berpendapat tidak terdapat cukup bukti dan alasan untuk mengabulkan permohonan Gugatan Penggugat atas Keputusan Tergugat Nomor : KEP-1737/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 tentang Pengurangan atau Pembatalan Surat ketetapan Pajak Yang tidak Benar Atas Surat Ketetapan pajak Kurang Bayar pajak Penghasilan Pasal 23 Nomor : 00001/206/09/056/10 tanggal 29 November 2010 Tahun Pajak 2009 sebagaimana telah diputuskan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-3254/WPJ.07/2011 tanggal 23 Desember 2011;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Memperhatikan : Surat Gugatan, Surat Tanggapan, Surat Bantahan, hasil pemeriksan dan pembuktian dalam persidangan;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan : Menyatakan Menolak Gugatan Penggugat terhadap Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-1736/WPJ.07/2012 tanggal 19 September 2012 tentang Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2009 Nomor : 00001/206/09/056/10 tanggal 29 November 2010 sebagaimana telah diputuskan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP- 3255/WPJ.07/2011 tanggal 23 Desember 2011, atas nama : XXX, NPWP YYY;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

16, Samping Stadion Sorong, Kelurahan Klablim, Ditrik Sorong Timur, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Telp : 081385691040 Email : [email protected] Website

.901 50.. Selanjutnya, item yang tidak valid dibuang dan disusun kuesioner evaluasi program sertifikasi guru dari butir item yang valid untuk kemudian digunakan

We can now build up the entire data model of our artworks without writing any additional code, using all of the Field types available to us either in core or in contributed

setiap sistem yang ada seakan kurang lengkap ketika masih menggunakan model atau pengelolaan secara manual yakni masih menggunakan kertas dalam pendataan, dengan

Puskesmas Sungai Dua memiliki lemari kartu pasien yang besar dengan ribuan kartu pasien, jumlah pasien yang sangat banyak sering ditemukan pada masalah

2 Liabilitas Presiden Direktur : Harvey F Chamberlain 23 TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (37,170) (21,258) laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa secara statistik dengan menggunakan uji t, rata-rata n-Gain keterampilan siswa

Sekarang, coba tuliskan dengan runtut kelanjutan dari tulisanmu, yaitu tentang proses menyalurkan energi listrik yang telah dihasilkan oleh pembangkit listrik mikrohidro