• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK Peresepan Psikotropika Dan Narkotika

N/A
N/A
Karolina Kacaribu

Academic year: 2022

Membagikan "SK Peresepan Psikotropika Dan Narkotika"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS HAMPARAN PERAK Nomor : /SK/UKP-VIII/PHP/VI/2017

TENTANG

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS HAMPARAN PERAK

Menimbang : a. bahwa dalam rangka rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien di Puskesmas Hamparan Perak, perlu adanya pengaturan terhadap peresepan obat psikotropika dan narkotika

b. bahwa sehubungan dengan pernyataan butir a di atas, untuk menjamin penggunaan Obat psikotropika dan narkotika tidak disalahgunakan perlu diatur cara peresepan obat psikotropika narkotika di Puskesmas Hamparan Perak ;

c. bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b tersebut diatas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Larangan Utara tentang Peresepan Obat Psikotropika dan narkotika di Puskesmas Padang Bulan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika ( Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671 )

3. Peraturan Menteri Kesehatan No 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika 4. Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan lembaran

(2)

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015;

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 13 TAHUN 2009 Tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dengan Partisipasi Masyarakat;

7. Peraturan Menteri Kesehatan

No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Akreditasi Puskesmas;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran , Penyimpanan, Pemusnahan, dam Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan prekusor Farmasi

10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

(3)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HAMPARAN PERAK KAB. DELI SERDANG TENTANG PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

Kesatu

Kedua

:

:

Menentukan Jenis golongan obat psikotropika narkotika di Puskesmas Hamparan Perak

Menetapkan peresepan obat psikotropika dan narkotika sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Hamparan Perak Pada tanggal : 1 Juni 2017

KEPALA UPT. PUSKESMAS HAMPARAN PERAK,

Aulia Agustin

(4)

LAMPIRAN II : Keputusan Kepala UPT. Puskesmas HAMPARAN PERAK Nomor : /SK/UKP-VIII/PHP/VI/2017

Tanggal : 1 Juni 2017

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter spesialis kepada unit penunjang obat yang ada Apoteker dan mempunyai legalitas, dan pemberian obat psikotropika dan tropika hanya dapat dilakukan apabila :

1. Peresepan obat psikotropika narkotika hanya boleh ditulis oleh dokter / dokter gigi / dokter spesialis

2. Resep merupakan resep asli dan ditangani langsung oleh dokter pemeriksa/pemberi resep

3. jika tidak ditandatangani resep bisa ditolak atau konfoirmasi ke dokter yang menulis resep

4. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara penggunaannya

5. Resep psikotropika diberi garis merah dibawah nama obat, dan obat narkotika diberi garis biru dibawah nama resep obat dan ditandatangani sejajar garis merah atau biru

6. Dibelakang resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap

7. Resep yang berisi obat psikotropika narkotika disimpan dalam lemari obat , menjadi satu dengan obat psikotropika, dalam keadaan terkunci

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CILANDAK KOTA ADMINISTRASI

JAKARTA SELATAN

LUIGI

NIP 197909082006042007

(5)

Obat narkotika menurut Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 ada 3 golongan narkotika :

1. Golongan I : hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan

Misalnya: Opium, Heroin, kokain dll yang tercantum dalam daftar narkotik golongan I

2. Golongan II :berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi

Misalnya: Metadone, Morfin, Petidin dll yang tercantum dalam daftar narkotik golongan II

3. Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan /atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan, yang masuk dalam golongan ini adalah : Kodein , Garam-garam narkotika dalam golongan ini

Golongan dan jenis prekursor

- Tabel I : efedrin, ergometrin, ergotamine, potassium permanganant, pseudoefedrin dll yang ada di tabel I

- Tabel II : Acetone, ethil ether, piperidine, sulphuric acid dll yang ada di tabel II

Obat psikofarmaka menurut DOEN psikofarmaka 2002 penggolongan obat terdiri dari:

a. Antianxientas dan anti Insomnia - Diazepam

b. Antidepresi dan anti mania - Amitriptiline Hcl

(6)

c. Antiobsesif kompulsif dan antipanik - Klomamin Hcl

d. Antipsikosis

- Flufenazin dekanoat - Haloperidol

- Klorpromazine Hcl - Perfenazine Hcl - Risperidon - Sulpirid

- Trifluperazine

Daftar psikotropika golongan III ( UU RI no.5 tahun 1997 )

- Pentobarbital, amobarbital dll yang tercantum dalam daftar psikotropik golongan III

Daftar psikotropik golongan IV ( UU RI no.5 tahun 1997 ) - Alprazolan barbital, diazapam, clobazam

Ditetapkan di : Hamparan Perak Pada tanggal : 1 Juni 2017

KEPALA UPT. PUSKESMAS HAMPARAN PERAK,

Aulia Agustin

Referensi

Dokumen terkait

1) Struktur ruang Kabupaten / kota yang telah terbentuk (kawasan terbangun); 2) Pola jaringan infrastruktur utama yang telah ada (khususnya jaringan jalan). 3) Potensi dan

Oalam tulisan ini dilakukan studi analisis biaya pembangkitan listrik dengan pembangkit KL T -40 Pembangkit ini merupakan pembangkit kecil berdaya 3~ Mwe tiap

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif dan

Rencana jangka panjang dari kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui kegiatan pelatihan untuk peningkatan rasa ingin tahu kemampuan keterampilan serta semangat belajar

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan kadar garam yang semakin tinggi pada daging kerbau mempengaruhi konsentrasi serta profil protein hal ini

Pikolih tetilik puniki, inggih ipun (1) kaiwangan Ejaan Bahasa Bali Yang Disempurnakan sane wenten ring sajeroning sasutaran awig-awig subak Kacangbubuan, desa adat

Pengujian pengaruh logam Pb terhadap kada klorofil dilakukan menggunakan uji kenormalan, uji homogenitas dan uji hipotetsi (ANAVA) dua arah. Uji hipotesis

instalasi pada wilayah RW 03 ini hanya digunakan beberapa bangunan saja, karena kualitas air limbah dapat diturunkan atau diremoval sesuai dengan baku mutu yang