• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT WILAYAH II KEMENTERIAN LUAR NEGERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT WILAYAH II KEMENTERIAN LUAR NEGERI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

KEMENTERIAN LUAR NEGERI RENCANA STRATEGIS

INSPEKTORAT WILAYAH II

2020-2024

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Wilayah II, Kementerian Luar Negeri Tahun 2020 – 2024 merupakan penjabaran dari Renstra Inspektorat Jenderal Tahun 2020 – 2024 dalam mendukung upaya pencapaian visi dan misi organisasi Kementerian Luar Negeri, khususnya pada aspek tata kelola pengawasan intern yang baik.

Renstra Inspektorat Wilayah II Tahun 2020 – 2024 ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, indikator kinerja, target, serta strategi yang akan dilakukan Satuan Kerja (Satker) Eselon II Inspektorat Wilayah II dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

Sejalan dengan Renstra Inspektorat Jenderal Tahun 2020 – 2024 dan proyeksi perkembangan kondisi internal dan eksternal, maka Visi Inspektorat Wilayah II Tahun 2020—2024 adalah “Terwujudnya peran dan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang efektif guna mendukung keberhasilan diplomasi Kementerian Luar Negeri dalam lingkup pengawasan Inspektorat Wilayah II”, dengan 5 misi, 4 tujuan, serta dilengkapi dengan sasaran strategis, indikator dan target kinerja yang terukur.

Sebagai Satker Eselon II di lingkungan Inspektorat Jenderal, Inspektorat Wilayah II Kementerian Luar Negeri diharapkan dapat melaksanaan tugas dan fungsi pengawasan dengan optimal di Lingkungan Kementerian Luar Negeri. Selaku Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Inspektorat Wilayah II memegang peran penting dalam mengawal dan mengoptimalkan kinerja dan pencapaian tujuan organisasi serta mencegah dilakukannya tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan amanah (good governance) melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.

Akhir kata, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Inspektorat Wilayah II yang telah menyelesaikan penyusunan Renstra Inspektorat Wilayah II Kemenlu Tahun 2020 – 2024, sebagai pedoman dalam mendukung peran dan kapabilitas APIP Kemenlu guna mewujudkan peran dan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern yang efektif.

Jakarta, 7 Januari 2021 Inspektur Wilayah II,

Triyogo Jatmiko

NIP. 19670428 199403 1 001

(3)

iii

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I ANALISIS SWOT 1

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS 3

II.1 Visi 3

II.2 Misi 3

II.3 Tujuan 5

II.4 Sasaran Strategis 6

LAMPIRAN 7

1. Matriks Strategi

2. Matriks Target Kinerja

DAFTAR ISI

(4)

1 BAB I

ANALISIS SWOT

Untuk mendukung terwujudnya tata kelola yang baik pada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Inspektorat Wilayah II memegang peranan strategis dalam mendukung pelaksanaan tugas pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, Kemenlu.

Dalam kaitan tersebut, Inspektorat Wilayah II melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan pendampingan pada satuan kerja di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II.

Peran Inspektorat Wilayah II adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa seluruh Satuan Kerja di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II melakukan tugas dan fungsi secara efektif, efisien, ekonomis, dan akuntabel guna mendukung pencapaian Visi dan Misi yang telah ditetapkan oleh Menteri Luar Negeri.

Dalam kapasitasnya sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), fungsi pengawasan intern yang dilakukan Inspektorat Jenderal memegang peran penting dalam mengawal dan mengoptimalkan kinerja dan pencapaian tujuan organisasi serta mencegah dilakukannya tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan amanah (good governance).

Sejalan dengan upaya Kementerian Luar Negeri untuk meningkatkan tata kelola pengawasan intern berbasis resiko yang berkualitas guna mewujudkan peran APIP yang efektif, maka Inspektorat Wilayah II dihadapkan pada berbagai tantangan dan tuntutan yang semakin tinggi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya untuk melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.

Dalam menghadapi tantangan dan perkembangan lingkungan di masa depan serta upaya untuk memenuhi harapan stakeholders dan penerima layanan (customers), maka Inspektorat Wilayah II perlu terus melakukan peningkatan kinerja dan kualitas pengawasan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi. Memperhatikan perkembangan linkungan internal dan eksternal saat ini dan proyeksi lima tahun ke dapan, maka rumusan peluang dan tantangan yang dihadapi Inspektorat Jenderal dengan menggunakan pendekatan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats), adalah sebagai berikut:

(5)

2 S1. Komitmen yang tinggi dari Pimpinan dan

seluruh penanggung jawab dalam

mendukung tugas dan fungsi pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal selaku APIP

S2 Penggunaan teknologi berbasis digital dalam melaksanakan tugas dan fungsi pegawasan

S3. Rekrutmen auditor setiap tahun untuk memenuhi formasi yang telah ditetapkan

O1. Semakin berkembangnya peraturan perundang-undangan dalam mengatur segala segi pelaksanaan manajemen kinerja dan manajemen risiko

O2. Meningkatnya pemahaman auditi terhadap pengendalian intern

O3. Semakin meluasnya dukungan pemangku kepentingan atas upaya pemberantasan korupsi dan perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik

O4. Semakin meningkatnya kemitraan dengan aparat pengawas dan instansi terkait lainnya

Strengths (S)

W1. Pengembangan infrastruktur berupa Pedoman-Pedoman dan ketentuan di bidang pengawasan yang belum optimal W2. Keterbatasan Alokasi Pagu Anggaran

dan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas secara maksimal W3. Kurangnya koordinasi dan integrasi data

dan infromasi dalam penyelesaian isu antar satuan kerja

T1. Masih terdapat perbedaan interpretasi dengan aparat pengawas eksternal dalam beberapa peraturan

T2. Perbedaan sistem dan peraturan di masing-masing negara

akreditasi/wilayah kerja yang mempersulit pengawasan intern

T3. Dampak Covid-19 terhadap mekanisme pelaksanaan tugas pengawasan T4. Situasi kondisi politik, keamanan dan

ekonomi pada beberapa kawasan yang rawan dan tidak stabil

Opportunities (O)

Weaknesses (W)

Threats (T) Internal

Support

Eksternal

Barrier

(6)

3 BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

II. 1. Visi

Mengacu pada Visi dan Misi Inspektorat Jenderal Tahun 2020–2024, yaitu

“Terwujudnya Peran dan Kapabilitas APIP yang Efektif guna Mendukung Keberhasilan Diplomasi untuk Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, dan untuk menjawab peluang dan tantangan yang dihadapi berdasarkan analisis SWOT, maka ditetapkan Visi Inspektorat Wilayah II Kemenlu Tahun 2020-2024 sebagai berikut:

“Terwujudnya peran dan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang efektif guna mendukung keberhasilan diplomasi Kementerian Luar Negeri dalam lingkup pengawasan Inspektorat Wilayah II”, dengan makna:

a) Penggerak Utama, adalah unsur pokok terpenting yang menggerakkan organisasi.

b) Tata Kelola organisasi Inspektorat Jenderal yang baik, adalah sistem atau cara maupun proses yang mengatur dan mengendalikan hubungan diantara pihak-pihak terkait dengan tugas dan fungsi pengawasan intern yang dilakukan unit organisasi dan Satuan Kerja di lingkungan Inspektorat Jenderal dalam kapasitasnya sebagai APIP Kemenlu dengan berlandaskan prinsip good governance, sebagai berikut :

i. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam proses dan pengungkapan informasi, kinerja organisasi secara akurat.

ii. Independensi, yaitu kebebasan melaksanakan tugas dan kewenangan tanpa tekanan pihak lain.

iii. Keadilan, yaitu keadilan dan kesetaraan perlakuan terhadap para stakeholders.

iv. Akuntabilitas, yaitu pengelolaan organisasi sesuai dengan tugas dan kewenangan yang didasari itikad baik.

v. Tanggung jawab, yaitu pertanggungjawaban kepada stakeholders sesuai peraturan dan etika usaha yang berlaku.

II. 2. Misi

Dalam mewujudkan visi Inspektorat Wilayah II Kemenlu, ditetapkan 5 (lima) Misi Inspektorat Wilayah II Kemenlu sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola pengawasan intern berbasis risiko dan digitalisasi pengawasan.

2. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pengawasan untuk pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Mitra Inspektorat Wilayah II.

3. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan konsultasi dan pendampingan guna meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Mitra Inspektorat Wilayah II.

4. Meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja dan anggaran berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja guna mendukung penerapan manjemen kinerja yang akuntabel di Satuan Kerja Mitra Inspektorat Wilayah II melalui fungsi evaluasinya selaku APIP.

(7)

4 5. Meningkatkan efektivitas pemantauan tindak lanjut rekomendasi atas hasil

pengawasan intern dan ekstern.

MISI 1 Memperkuat tata kelola pengawasan intern berbasis resiko dan digitalisasi pengawasan

Memiliki makna menjadikan lebih baik rangkaian proses yang mengatur dan mengendalikan hubungan diantara pihak-pihak terkait dengan tugas dan fungsi pengawasan berdasarkan tingkat resiko yang perlu dimitigasi sejak awal dengan memanfaatkan dukungan teknologi informasi guna mendukung layanan pengawasan yang diberikan Inspektorat Jenderal selaku APIP.

MISI 2 Meningkatkan kualitas dan efektivitas pengawasan untuk pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Mitra Inspektorat Wilayah II

Memiliki makna membuat lebih baik tugas dan fungsi pengawasan yang meliputi audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya untuk memberikan keyakinan yang memadai atas efisiensi, efektivitas, kehematan dan ketaatan pada ketentuan perundang-undangan, serta standar, regulasi, dan praktik yang disepakati dengan pemanfaatan sumber daya yang minimum guna pencapaian hasil yang optimum dan tepat sasaran.

MISI 3 Meningkatkan efektivitas pelaksanaan konsultasi dan pendampingan guna meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Mitra Inspektorat Wilayah II

Memiliki makna menjadikan lebih baik proses pendampingan terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan dan penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan sehingga tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Mitra Inspektorat Wilayah II dapat dicapai dengan baik dan kemungkinan resiko yang muncul dapat dimitigasi sejak dini.

MISI 4 Meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja dan anggaran berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja guna mendukung penerapan manajemen kinerja yang akuntabel di Satuan Kerja Mitra Inspektorat Wilayah II melalui fungsi evaluasinya selaku APIP

Memiliki makna membuat seluruh tahapan proses perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi pengelolaan anggaran dan akuntabilitas kinerja sesuai dengan ketentuan dan pedoman, sehingga kinerja yang dihasilkan maksimal dengan pemanfaatan anggaran yang optimal berlandaskan prinsip anggaran berbasis kinerja yang akuntabel.

(8)

5 MISI 5 Meningkatkan efektivitas pemantauan tindak lanjut rekomendasi atas

hasil pengawasan intern dan ekstern

Memiliki makna menjadikan lebih meningkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam rekomendasi hasil pengawasan melalui proses monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan secara tepat guna sesuai rencana dan jadwal.

II. 3. Tujuan

Inspektorat Wilayah II Kemenlu memiliki tujuan 5 tahun ke depan yang diharapkan dapat mendukung terwujudnya peran dan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang efektif guna mendukung keberhasilan diplomasi Kementerian Luar Negeri dalam lingkup pengawasan Inspektorat Wilayah II. Dalam kaitan tersebut, Inspektorat Wilayah II merumuskan tujuan yang akan dicapai yaitu:

1. Pengawasan Inspektorat Wilayah II yang berintegritas dan akuntabel;

2. Meningkatnya Akuntabilitas Wilayah II yang efektif;

3. Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran dan Aset Negara serta Pencegahan Dini terjadinya Risiko Permasalahan di Wilayah II; dan

4. Tata Kelola organisasi Inspektorat Wilayah II yang Baik.

Pencapaian tujuan-tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang realisasi di tahun 2019 dan target di akhir periode Renstra tahun 2024 adalah sebagaimana pada tabel berikut:

Tujuan Indikator Kinerja Utama Realisasi Tahun

2019 Target 2024 Terwujudnya

Pengawasan Inspektorat Wilayah II yang

Berintegritas dan Akuntabel

Indeks survei persepsi dan tingkat kepuasan pemangku kepentingan terhadap pengawasan oleh Inspektorat Wilayah II

4,1 (skala 5) 3 (skala 4)

Meningkatnya

Akuntabilitas Kinerja Wilayah II yang Efektif

Persentase rekomendasi hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

48,42% 60

Meningkatnya

Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran dan Aset Negara serta Pencegahan Dini terjadinya Risiko Permasalahan di Wilayah II

Persentase rekomendasi hasil reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

96,77% 100

Persentase temuan APIP yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan

RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II 90,16% 80

Persentase temuan BPK yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan

RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II 79,06% 65 Tata Kelola Organisasi

Inspektorat Wilayah II yang Baik

Nilai AKIP Inspektorat Wilayah II

75,10 (BB) 82 (A)

(9)

6 II. 4. Sasaran Strategis

Merujuk Renstra Inspektorat Wilayah II Kemenlu Tahun 2020-2024, Sasaran Strategis Utama Inspektorat Wilayah II Tahun 2020 - 2024 disajikan dengan target tahunan sebagai berikut:

Sasaran Strategis

No Indikator Kinerja Utama Target

2020 2021 2022 2023 2024

Terwujudnya Pengawasan Inspektorat Wilayah II yang Berintegritas dan Akuntabel

1

Indeks survei persepsi dan tingkat kepuasan

pemangku kepentingan terhadap pengawasan oleh Inspektorat Wilayah II

3 (skala 4)

3 (skala 4)

3 (skala 4)

3 (skala 4)

3 (skala 4)

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Wilayah II yang Efektif

2

Persentase rekomendasi hasil evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

50 50 55 55 60

Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran dan Aset Negara serta Pencegahan Dini terjadinya Risiko Permasalahan di Wilayah II

3

Persentase rekomendasi hasil reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

100 100 100 100 100

4

Persentase temuan APIP yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

75 75 80 80 80

5

Persentase temuan BPK yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

60 60 65 65 65

Tata Kelola Organisasi Inspektorat Wilayah II yang Baik

6

Nilai AKIP Inspektorat

Wilayah II 78

(BB)

79 (BB)

80 (BB)

81 (A)

82 (A)

Keterangan: Sasaran Strategis Inspektorat Wilayah II pada penerapannya dalam kerangka penyusunan Perjanjian Kinerja dengan pendekatan Peta Strategi, tidak terbatas pada Sasaran Strategis dan Indikator sebagaimana di atas, namun dapat dilakukan refinement/penyesuaian/penerjemahan sesuai dengan dinamika yang dihadapi organisasi.

LAMPIRAN

Lampiran 1: Matriks Strategi

Lampiran 2: Matriks Target Kinerja

(10)

7 Lampiran 1: Matriks Strategi

NO STRATEGI (St.)

INSPEKTORAT JENDERAL NO STRATEGI (St.)

INSPEKTORAT WILAYAH II

(1) (2) (3) (4)

St.1

Meningkatkan tata kelola pengawasan intern berbasis risiko dan dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal selaku APIP dengan pemanfaatan teknologi

informasi.

St.1 Mengadakan Bimtek Pengawasan Intern Berbasis Risiko kepada auditor.

St.2 Membuat Pedoman Pengawasan Intern Berbasis Risiko.

St.3 Memaksimalkan penggunaan Teknologi Informasi dalam pelaksanaan pengawasan bekerjasama dengan Puskom.

St.2

Meningkatkan kualitas dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan yang meliputi audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.

St.4 Membuat pedoman dan standar tentang pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan auditor.

St.5 Memberdayakan auditor dengan pelatihan dan bimtek dengan BPKP.

St.3

Meningkatkan efektivitas pelaksanaan konsultasi dan pendampingan guna

meningkatkan efektivitas manajemen risiko.

St.6 Membuat mekanisme konsultasi/pendampingan yang tepat guna sehingga dapat digunakan oleh auditor.

(11)

8 Lampiran 2: Matriks Target Kinerja

KEGIATAN SASARAN STRATEGIS KEGIATAN/INDIKATOR

TARGET SATUAN ALOKASI (JUTA RUPIAH)

2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

INSPEKTORAT JENDERAL 775.7 1,840.50 4,516 4,968 5,464

Kegiatan :

Pengawasan Unit Organisasi Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI Wilayah II

Sasaran Kegiatan :

Terwujudnya

Pengawasan Inspektorat Wilayah II yang Berintegritas dan Akuntabel

1 Indeks survei persepsi dan tingkat kepuasan pemangku

kepentingan terhadap pengawasan oleh Inspektorat Wilayah II

3 (skala 4)

3 (skala 4)

3 (skala 4)

3 (skala 4)

3

(skala 4) Indeks

Sasaran Kegiatan :

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Wilayah II yang Efektif 2 Persentase

rekomendasi hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

50 50 55 55 60 Persentase

Sasaran Kegiatan :

Meningkatnya

Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran dan Aset Negara serta Pencegahan Dini terjadinya Risiko Permasalahan di Wilayah II

(12)

9

3 Persentase rekomendasi hasil reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

100 100 100 100 100 Persentase

4 Persentase temuan APIP yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

75 75 80 80 80 Persentase

5 Persentase temuan BPK yang

ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II

60 60 65 65 65 Persentase

Sasaran Kegiatan :

Tata Kelola Organisasi Inspektorat Wilayah II yang Baik

6 Nilai AKIP Inspektorat

Wilayah II 78 (BB) 79 (BB) 80 (BB) 81 (A) 82 (A) Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Yunus (1999) bakteri endofit merupakan organisme yang hidup selama satu periode siklus hidup dalam jaringan tanaman, tidak termasuk mikroorganisme yang hidup

Askariasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides terutama terjadi pada anak-anak. Salah satu upaya penanggulangan askariasis yang

Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada

IKK Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran Inspektorat Jenderal meningkat skor 91,61 92 Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/Sasaran kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK)

Rencana Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2010-2014 merupakan perencanaan jangka menengah Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan yang berisi tentang

Tahapan sebelum pemerahan secara manual atau menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara membersihkan kandang dari segala kotoran; mencuci daerah lipatan paha sapi yang

Pengertian sekolah/madrasah bertaraf internasional sendiri adalah “Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan diperkaya dengan

Rencana Strategis (Renstra ) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020 – 2024 adalah dokumen Perencanaan yang memuat visi, misi,