• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pergeseran Makna Tari Bedhaya Ketawang di Keraton Surakarta Hadiningrat Dari Tahun 1920-2005.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pergeseran Makna Tari Bedhaya Ketawang di Keraton Surakarta Hadiningrat Dari Tahun 1920-2005."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Tuti Hariyani. 2007. Pergeseran Makna Tari Bedhaya Ketawang di Keraton Surakarta Hadiningrat Dari Tahun 1920-2005. Skripsi, Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang.

Kata Kunci: Pergeseran makna, Keraton Surakarta, Bedhaya Ketawang.

Pergeseran atau perubahan merupakan sesuatu yang selalu akan terjadi dalam setiap masyarakat. Tidak terkecuali Keraton Surakarta Hadiningrat. Seiring dengan perkembangan zaman, Keraton Surakarta tidak lagi memiliki kekuasaan dalam pemerintahan. Keraton Surakarta sebagai penerus negara Mataram yang pada zaman dulu menguasai perpolitikan di Nusantara, kini statusnya telah berubah menjadi salah satu wilayah NKRI dan hanya berfungsi sebagai tempat pengembangan kebudayaan. Berubahnya fungsi keraton membawa juga terhadap segala sesuatu yang ada di dalamnya termasuk tari Bedhaya Ketawang. Tari Bedhaya Ketawang merupakan hasil dari kebudayaan keraton Surakarta Hadiningrat. Tari Bedhaya Ketawang menceritakan kisah percintaan antara Susuhunan dengan Kanjeng Ratu Kidul. Tari Bedhaya Ketawang yang dulu merupakan lambang kebesaran Mataram, kini hanya sebagai warisan budaya yang keberadaannya harus dijaga kelestariannya.

Berdasarkan uraian diatas, muncul permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana latar belakang munculnya tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat? (2) Bagaimana pergeseran makna tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat dari tahun 1920-2005? (3) Bagaimana arti penting tari Bedhaya Ketawang bagi keraton Surakarta Hadiningrat?

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui latar belakang munculnya tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat, (2) untuk mengetahui pergeseran makna tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat dari tahun 1920-2005, (3) untuk mengetahui arti penting tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat.

Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian di keraton Surakarta dan menyaksikan langsung tari Bedhaya Ketawang baik pada saat latihan maupun pementasannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Langkah-langkahnya meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, wawancara dan observasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tari Bedhaya Ketawang saat ini telah mengalami pergeseran makna. Pergeseran makna yang terjadi dalam tari Bedhaya Ketawang terjadi karena keraton yang mulai bersifat terbuka terhadap pengaruh dari luar. Pergeseran itu adalah pergeseran makna kebesaran, pergeseran makna kekhusukan dan pergeseran makna ritual.

Referensi

Dokumen terkait

Keywords: Character Education, Culture, Nation degradation Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan secara terencana dalam mengembangkan potensi peserta didik, agar

Kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terus-menerus terjadi di masyarakat khususnya yang terjadi dalam lingkup rumah tangga tidak membuat hukum menjadi

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian bahan amelioran terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah, serta mengetahui daya toleransi tiga

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah bahwa ada hubungan positif antara persepsi terhadap BEMU dengan minat mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang

Ardian Kresna (2012:46) mengungkapkan Semar berasal dari kata Arab, yaitu simaar atau ismarun yang artinya paku. Paku adalah alat untuk menancapkan suatu barang agar

Kepimpinan pemimpin sekolah yang mengamalkan kepimpinan Transformasional memberi kesan positif kepada sikap dan tingkah laku guru dan membawa kemajuan kepada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaanmetode inkuiri dalam pendekatan kontekstual terhadap minat dan kemampuan menulis teks berita pada siswa madrasah

Dalam hubungannya dengan kepuasan kerja, Babin dan Boles (1998) serta Mathieu dan Zajac (1990) menemukan bahwa role conflict dan role ambiguity memiliki efek yang negatif