• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyajikan data data penulisan sebagai berikut : merupakan salah satu kapal milik perusahaan PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyajikan data data penulisan sebagai berikut : merupakan salah satu kapal milik perusahaan PT."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Untuk memudahkan dalam menganalisa data penulisan, maka penulis menyajikan data – data penulisan sebagai berikut :

Gambaran umum KM. CHUO NO. 1

KM. CHUO NO. 1 merupakan tempat dimana penulis melaksanakan praktek laut selama 12 bulan dan juga melaksanakan penelitian. Ini merupakan salah satu kapal milik perusahaan PT. MULTIGUNA SHIPPING LINES, dengan jumlah crew 17 termasuk nakhoda. Dari jenis kapal ini adalah kapal penumpang dengan DWT 2048 T , LOA 76,8 M.

B. Hasil Penelitian 1. Penyajian Data

a. Hasil Observasi

Ketika kapal KM. CHUO NO. 1 tolak dari pelabuhan sorong dimana dalam perjalan pelayaran tersebut pada minyak lumas mesin induk mengalami permasalahan. Dimana minyak lumas mesin induk mengalami kenaikan temperature. Melihat hal tersebut masinis 1 langsung mengambil tindakan dan menuju ke lokasi, dengan cepat masinis 1 mulai menyelidiki apa penyebab terjadinya tersebut. Setelah di lakukan penyelidikan pada sistem pelumasan di temukan electromotor pompa air laut yang berputar secara tidak normal, lalu atas perintah masinis 1 di pindahkan

(2)

pengoperasian pompa tersebut pada pompa air laut yang stand by.

Setelah itu membiarkan pompa air laut yang bermasalah tadi agar dingin untuk di overhaul. Tepat jam 08.00 masinis mengorder kepada abk mesin harian untuk bersama – sama mengoverhaul pompa air laut tersebut. Setelah di overhaul pompa air laut dan electromotor pompa air laut di pisahkan, ternyata banyak bagian – bagian pompa air laut yang mengalami kerusakan dan harus di ganti, dan lilitan electromotor pompa air laut juga ada kerusakan sehingga mengganggu putaran saat beroperasi tadi.

Minyak lumas mempunyai peranan penting untuk pelumasan mesin maka dari itu harus di ambil tindakan secara cepat agar mesin induk tidak terjadi masalah ataupun kerusakan.

Dimana minyak lumas akan terus bersirkulasi pada saat mesin induk beroperasi, maka dari itu minyak lumas harus memiliki temperatur dan tekanan yang normal. Minyak lumas yang bersirkulasi pada mesin induk harus melewati penyaringan juga agar minyak lumas bersih dari kotoran – kotoran baik kotoran sisa pembakaran ataupun gram – gram kecil yang tak kasat oleh mata

(3)

Gambar 4.1 Sistem Pelumasan

Sumber: KM. CHUO NO. 1 b. Hasil Wawancara

Berikut hasil wawancara kepada masinis 1 selaku kepala kerja antara lain :

Tabel 4.1 hasil wawancara terhadap masinis 1 (Galih Fitra Imam)

No Pertanyaan Hasil

1

Bagaimana cara menganalisis naiknya temperatur minyak lumas pada mesin induk ?

Untuk mengetahui naik atau turunnya temperature minyak lumas pada motor induk kita bisa melihatnya pada termometer yang ada lalu kita bandingkan dengan buku panduan yang ada.

(4)

2

Bagaimana terjadinya proses perpindahan panas pada cooler terhadap naiknya temperatur minyak lumas pada mesin induk?

Ketika minyak lumas dari mesin induk menuju cooler, secara bersamaan air laut juga mengalir menuju cooler. Di dalam cooler

tersebutlah minyak lumas di dinginkan oleh air laut yang terus bersirkulasi dan mampu mendinginkan minyak lumas hingga 10°C.

Sumber: wawancara terhadap Masinis 1 (Galih Fitra Imam) 2. Analisis Data

Minyak lumas mempunyai peranan penting pada proses kerja mesin, dimana pelumas berfungsi untuk melumasi bagian – bagian mesin yang memerlukan pelumasan secara terus menerus sehingga minyak lumas dapat mengalir dengan tekanan normal pada bagian – bagian mesin yang memerlukan pelumasan pada saat mesin sedang beroperasi.

Seperti kita ketahui, pelumasan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan mengingat bahwa bila sampai terjadi suatu keterlambatan dalam pelumasan makan akan mengakibatkan

(5)

kerusakan pada bagian – bagian mesin yang bergesekan. Menurunnya tekanan minyak lumas merupakan salah satu faktor penyebab tidak sempurnanya pelumasan pada mesin, berdasarkan hasil pengamatan dan data – data yang didapatkan penulis, pada saat tekanan minyak lumas pada mesin induk menurun maka segera diadakan pemeriksaan pada bagian – bagian sistem pelumasan mesin induk.

Pemeriksaan terhadap kondisi electromotor dari pompa air laut.

Pemeriksaan kran by pass untuk mengatur tekanan minyak lumas sesuai dengan tekanan yang diinginkan yaitu kran sebelum saringan dan sesudah delivery pompa (tekanan pompa), pemeriksaan tentang fungsi dan keja dari sistem pendingin minyak lumas serta pemeriksaan terhadap katup by pass dimana terpasang temperatur control untuk mengatur temperatur minyak lumas yang disirkulasikan ke mesin induk dilakukan pemeriksaan temperatur minyak lumas yang dialirkan ke mesin induk. Pemeriksaan kebocoran pada pipa dan baut – baut pengikat yang longgar yang menyebabkan kebocoran, pemeriksaan pompa air laut dan LO Cooler.

Setelah dilakukan pemeriksaan maka di dapatlah penyebab menurunnya tekanan pompa air laut pada mesin induk yakni menurunnya putaran electromotor dari pompa air laut tersebut.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan terhadap sistem pelumasan mesin induk mengenai rendahnya tekanan pompa air laut adalah sebagai berikut :

(6)

a. Pemeriksaan terhadap kebocoran pipa air laut.

Pada saat temperatur minyak lumas pada mesin induk meningkat maka segera dilakukan pemeriksaan kebocoran pada pipa instalasi sistem pendinginan mesin induk, pemeriksaan mulai dilakukan pada pipa isapan dari sea chest sebelum pompa dan selanjutnya pemeriksaan dilakukan pada pipa – pipa sesudah pompa air laut yaitu pada aliran tekan, pemeriksaan juga dilakukan pada sambungan – sambungan pipa yang menyebabkan kebocoran akibat baut pengikat yang longgar ataupun rusak akibat terkena korosi, pemeriksaan paking – paking yang rusak sehingga menyebabkan kebocoran karena sambungan pipa – pipa tidak rapat. Kebocoran yang terjadi pada instalasi pemipaan sistem pelumasan mesin induk dapat mengurangi tekanan pompa air laut yang bersirkulasi di dalam sistem, sehingga penyelenggaraan pendinginan terhadap mesin induk tidak bekerja secara optimal.

b. Pemeriksaan terhadap kondisi LO Cooler.

Telah kita ketahui bahwa fungsi atau peranan uttama LO Cooler yaitu untuk mendinginkan temperature minyak lumas pada

mesin induk.

Naiiknya temperatur minyak lumas pada mesin induk yang disebabkan kotornya pipa kapiler pada LO Cooler karena banyaknya kotoran yang melekat pada LO Cooler sehingga pengaliran ataupun proses pendinginan terhambat.

c. Pemeriksaan terhadap kerusakan bagian – bagian

(7)

pompa air laut mesin induk

Kerusakan pada bagian – bagian pompa dapat menyebabkan kurang optimalnya kinerja dari pompa air laut salah satunya dapat menyebabkan naiknya temperatur minyak lumas pada sistem pelumasan mesin induk. Oleh karena itu untuk menjaga agar kinerja pompa air laut selalu dalam kondisi optimal, maka pengecekan dan perawatan secara berkala pada bagian – bagian pompa tersebut harus dilaksanakan

Pemeriksaan bagian – bagian dari pompa air laut dimulai dengan pemeriksaan visual yaitu dengan melihat langsung kondisi dari pompa dan juga mendengarkan suara pompa yang mungkin berbeda dari sebelumnya. Kemudian untuk lebih pastinya dilakukan overhaul terhadap pompa tersebut.

d. Pemeriksaan terhadap electromotor pompa air laut mesin induk.

Tinggi rendahnya tekanan pada pompa tergantung pada putaran electromotor pompa air laut, termasuk pada pompa air laut mesin

induk tinggi rendahnya tekanan pompa tergantung pada jumlah putaran dari electromotor pompa air laut. Electromotor pompa air laut merupakan sumber penggerak pompa berupa putaran yang di teruskan ke pompa sehingga pompa dapat bekerja. Menurunnya putaran electromotor pada pompa air laut mengakibatkan tekanan pompa air laut akan menurun sehingga tekanan sistem pelumasan mesin induk tidak terpenuhi.

(8)

Adapun analisa data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pohon masalah yang dapat dilihat pada bagan 4.2

Bagan 4.2 pohon masalah Masalah:

Naiknya temperatur minyak lumas

Pipa kapiler LO Cooler kotor

Tekanan pompa air laut rendah

Kebocoran pipa air laut

Air laut di pipa kapiler tidak lancar

korosi Baut pengikat

longgar

Menurunnya putaran electromotor pompa air laut

Lilitan pada dinamo rusak

(9)

C. Pembahasan

Berdasarkan analisa pohon masalah maka dapat ditemukan cara untuk mengatasi dengan melihat bagan 4.3

Bagan 4.3 solution problem

Setelah melihat uraian analisa masalah di atas pada pembahasan berikut ini akan menguraikan hal – hal atau tindakan – tindakan yang

Pengecatan anti korosi

Atasi dan segera lakukan pemeriksaan Lakukan

pengelasan pada pipa yang bocor

Perawatan secara berkala

Problem solution:

Temperatur minyak lumas normal

Perawatan secara berkala

Cek baut setelah melakukan

overhaul

Ganti spare part yang

baru

Lakukan pembersihan pipa kapiler LO Cooler

(10)

dilakukan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang terjadi yaitu naiknya temperatur minyak lumas pada mesin induk yang di sebabkan oleh menurunnya putaran electromotor pompa air laut.

Setelah diketahui salah satu penyebab naiknya temperature minyak lumas pada mesin induk yaitu pompa air laut tidak bekerja secara maksimal dikarenakan oleh menurunnya putaran electromotor pada pompa air laut, maka segera diadakan pengecekan suku cadang pompa air laut dan electromotor pada pompa air laut yang tersedia sebelum melakukan pembongkaran untuk persediaan penggantian bagian – bagian pompa air laut dan electromotor pompa air laut yang mengalami kerusakan, setelah diketahui tersedianya suku cadang dari pompa air laut tersebut maka segera dilakukan pemeriksaan pada bagian – bagian dengan mengingat prosedur pembongkaran.

Adapun tindakan – tindakan yang dilakukan dalam menangani pompa air laut dan electromotor pada pompa air laut sebagai pendingin Lo Cooler adalah sebagai berikut:

1. Overhaul Pompa Air Laut

a. Menyiapkan peralatan yang diperlukan.

b. Melepaskan aksesoris pada pompaair laut.

c. Matikan power supply.

d. Buka tutup pompa dari badan pompa air laut.

e. Lepas baut – baut pengikat.

f. Angkat pompa air laut taruh pada tempat yang disediakan.

g. Lakukan overhaul.

(11)

2. Perbaikan dan penggantian bagian – bagian pompa air laut

Lakukan penggantian pada kopling apabila terjadi kerusakan berat.

a. Lakukan perbaikan atau penggantian poros apabila poros mengalami kerusakan berat.

b. Bantalan yang sudah rusak harus segera di ganti.

c. Seal pompa air laut harus di ganti.

3. Pemasangan kembali pompa air laut

Setelah melakukan pemeriksaan, perbaikan dan penggantian bagian – bagian pompa air laut yang mengalami kerusakan maka diadakan pemasangan pompa air laut kembali, langkah – langkah pemasangan sebagai berikut :

a. Memasukkan kopling dengan porosnya ke dalam badan pompa air laut.

b. Memberi pendukung pada poros dan menekan kopling.

c. Memberi pengunci agar tidak berputar selama operasi dengan mengikat dengan mur.

d. Memeriksa poros penggerak, memeriksa kelonggaran.

e. Memutar poros penggerak sehingga tidak terjadi gangguan, memasang kembali penutup pompa air laut serta memeriksa penutup pompa air laut dengan mengikuti petunjuk.

(12)

4. Overhaul electromotor pompa air laut

Setelah melakukan pembongkaran, perbaikan/penggantian serta pemasangan kembali terhadap bagian – bagian pompa air laut. Lalu overhaul electromotor pompa air laut lakukan pengecekan terhadap electromotor pompa air laut yang di overhaul, setelah selesai

pasang kembali electromotor pompa air laut.

Gambar 4.4 overhaul electromotor pompa air laut

Sumber: KM. CHUO NO. 1

5. Hal – hal yang dilakukan dalam perawatan sistem pelumasan mesin induk

a. Pemeriksaan dan perawatan yang dilakukan secara berkala pada pompa air laut.

b. Membersihkan pipa kapiler pada LO Cooler.

c. Pemeriksaan dan perawatan terhadap pipa dan sambungan pipa – pipa serta. mengencangkan baut pengikat secara rutin untuk mencegah kebocoran.

(13)

d. Pemeriksaan pada alat ukur temperature minyak lumas secara berkala dan teratur.

e. Pemeriksaan kekentalan minyak lumas sesuai dengan manual book.

f. Melakukan perawatan berencana pada pendingin minyak lumas.

g. Memeriksa dan mengganti minyak lumas secara teratur sesuai dengan jam kerja.

Berdasarkan hasil penelitian ini jika di bandingkan dengan peneliti – peneliti yang lain ataupun peneliti sebelumnya hasilnya tidak jauh berbeda yaitu kita harus melakukan perawatan secara berkala pada pompa air laut ataupun L.O Cooler agar minyak lumas pada mesin induk memiliki temperatur yang normal.

(14)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan berakhirnya masa praktek laut penulis di atas kapal KM.

CHUO NO. 1 dan tersusunnya tugas akhir ini maka banyak masukan yang bisa dijadikan bahan kajian, dari kegiatan tersebut dan berdasarkan uraian dari materi yang telah di bahas pada bab sebelumnya maka dapat di simpulkan Penyebab naiknya temperatur minyak lumas pada mesin induk dikapal KM. CHUO NO. 1 dilakukan dengan analisa pohon masalah yang menghasilkan beberapa hal berikut :

• Naiknya temperatur minyak lumas pada mesin induk disebabkan oleh kotornya pipa kapiler pada LO Cooler. Untuk menanggulangi penyerapan panas pada LO Cooler agar dapat lebih efektif maka perlu dilakukan pembersihan pada LO Cooler yang tersumbat kotoran dengan cara menyogok pipa

kapiler LO Cooler, lalu diemprot menggunakan air bertekanan tinggi agar kotoran dalam LO Cooler dapat keluar seluruhnya.

• Kurang maksimalnya pendinginan pada LO Cooler dikarenakan Tekanan pompa air laut yang rendah terjadi disebabkan menurunnya putaran electromotor pada pompa air laut. Hal tersebut dikarenakan rusaknya lilitan kumparan pada dinamo electromotor pompa air laut. Untuk mengatasi hal ini maka perlu untuk menaikkan kapasitas pompa air laut yaitu

(15)

dengan mengoverhoul pompa air laut umtuk memeriksa keadaan dari bagian-bagian pompa. Untuk electromotor pompa air laut yang rusak dipisahkan dari bagian pompa air laut untuk dibawa ke bengkel dan dililit ulang di bengkel. Hal lain yang dapat dilakukan agar menaikkan kapasitas pompa air laut yaitu membersihkan sudu – sudu pada impeller dan memeriksa bearing dari keausan atau kerusakan, bila terjadi keausan atau kerusakan maka segera mengganti dengan yang baru dan sesuai dengan ukurannya.

B. Saran

Setelah melihat pembahasan pada bab sebelumnya, maka ada beberapa saran yang dapat di berikan dengan Melakukan pengecatan anti korosi pada instalasi pemipaan pada sistem pelumasan mesin induk, serta mengganti pipa – pipa dan packing yang sudah tidak layak pakai.Melakukan perawatan berencana terhadap pendingin saringan minyak lumas sehingga dapat berfungsi dengan baik. Melakukan perawatan secara periodik terhadap bagian – bagian L.O Cooler khususnya pada pipa – pipa kapiler. Segera melakukan penggantian pada bagian pompa air laut yang mengalami kerusakan dan keausan,serta memperhatikan jam kerja bagian – bagian pompa. Melakukan perawatan berkala terhadap electromotor pada pompa air laut sehingga putaran normal.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membagi informasi dan pengetahuan tentang representasi gaya kepemimpinan seseorang dalam hal ini adalah calon

Cascade classifier adalah sebuah metode untuk mengkombinasikan classifier yang kompleks dalam sebuah struktur bertingkat yang dapat meningkatkan kecepatan

Sampel dari penelitian ini adalah bagian dari jumlah populasi data kuesioner kepuasan pelayanan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

 Guru memberi tugas siswa mencari lagu-lagu perjuangan lainnya kemudian menganalisis sikap kepahlawanan yang ada dalam lagu, kemudian meminta siswa berlatih

Contoh dongeng yang dikumpulkan oleh Brüder Grimm adalah der singende Knochen dan der Froschkönig oder der eiserne Heinrich.. Cerita dalam dongeng der singende Knochen dan

Constrraint tidak dapat digunakan dalam kolom yang diberikan tipe data LONG.. Jika anda akan menyimpan data seperti Video (AVI) sebaiknya anda menggunakan tipe

Artinya, bahwa peran yang dilekatkan pada perempuan sebagai kaum lemah dan hanya dibatasi pada peran-peran domestik (pengasuhan anak, mengurus rumah, dll.) tidak

Dalam Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa Standar Proses adalah kriteria mengenai