• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam adalah agama Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Islam adalah agama Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Islam adalah agama Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia di muka bumi agar mereka beribadah kepada-Nya.

Dengan kata lain Islam artinya tunduk menyerahkan diri kepada Allah dengan ikhlas. Di dalam penyerahan diri, ada iman atau keyakinan yang tidak dapat dipisahkan.1 Mempunyai keyakinan atau keimanan namun tidak berserah diri maka itu bukan iman yang sempurna. Sesuai dengan hadits Nabi:

لمع ؘو ؚنؘاس ﹿلاﹻﺑ

Yang artinya Iman adalah pengetahuan di dalam hati, perkataan dengan lisan, dan perbuatan dengan anggota badan.2

Penanaman keyakinan kepada Allah bisa dilakukan melalui proses pendidikan, baik di rumah, sekolah maupun lingkungan.3 Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat vital untuk menolong manusia dalam menjalani kehidupannya, karena pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara efektif dan efisien.4

1 Moh. Rifa‟I, Risalah Tuntunan Sholat Lengkap, (Semarang: Karya Toha Putra, 2013), hlm 12.

2 MKDANP HADIS, Kitab Mukaddimah Sunan Ibnu Majah, (Online), (https://www.hadits.id/hadits/majah/64, diakses 16 Juli 2020)

3 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep Implemensi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdikarya, 2004), hlm 130.

4 Asyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi Dan Modernisasi Menuju Milenium Baru , (Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 2003), hlm 204

(2)

Dengan demikian, pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa.5 Suatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya, bahwa tugas dari peserta didik adalah belajar dan di dalam belajar tidak lepas dari aktifitas belajar, karena aktifitas belajar merupakan asas pokok dalam belajar. Aktifitas sendiri adalah suatu proses kegiatan untuk mengadakan perubahan tingkah laku pengetahuan, keterampilan dengan melibatkan segenap jiwa raga secara aktif untuk mencapai hasil yang baik.

Hakikat belajar adalah tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan dan sikap secara lebih tajam. Dalam perspektif Islam, belajar ialah perubahan perilaku sebagai pengejawantahan prubahan struktur yang in balancing.

Belajar adalah upaya menempatkan kembali dan mengokohkan hati sebagai penguasa rohani, akal sebagai pengendali aktifitas yang terwujud dalam perilaku fisik (psikomotorik).6 Ketika aktifitas belajar berjalan dengan baik, maka dengan otomatis prestasi akan baik, begitu juga sebaliknya.

Pelajar yang seusia remaja bisa dikatakan sedang mengalami masa puber yaitu masa di mana tingkat emosinya menonjol, rasa ingin tahu yang tinggi, jiwa yang penuh goncangan, sikap dan tingkahnya sulit diatur. Sehingga banyak sekali terjadi dekadensi moral yang terjadi dikalangan usia tersebut. Seperti adanya perkelahian, dan tidak jarang peserta didik berani kepada guru, berani kepada orangtua dan sebagainya. Yang mana hal itu bukan hanya melanggar norma- norma sosial namun juga norma agama. Dan itu menunjukkan bahwa kepribadaiannya sebagai seorang muslim telah rusak. Kalau pelajar atau peserta

5 Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Grafindo Persada, 2006), hlm 27.

(3)

didik sudah goncang, maka akan terbawa pada kepercayaan kepada Tuhan juga mengalami kegoncangan, artinya mereka merasa jauh dari Allah SWT.

Oleh sebab itu, generasi muda atau peserta didik harus memperoleh pendidikan yang baik khususnya pendidikan agama, supaya perilaku siswa tidak cenderung mengarah pada hal-hal yang bersifat negatif yang sekiranya menyimpang dari norma-norma agama. Sebab arah pendidikan agama adalah pembentukan pribad muslim yang taat, berilmu, dan beriman.7

Salah satu upaya untuk penanggulangi hal itu adalah dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kegiatan tersebut bertujuan agar siswa dapat menambah pengetahuan tentang ilmu keagamaan dan juga meningkatkan kecerdasan spiritual, contohnya kegiatan ektrakurikuler diniyah.

Ekstrakurikuler diniyah melalui kegiatan siramahan rohani, tilawath Al- Quran dan waktu curhat tanya jawab bisa digunakan sebagai sarana dan tempat dakwah peserta didik di sekolah yang sangat dibutuhkan, tujuannya agar peserta didik memiliki rujukan, yakni dari para ustad yang ada di dalam ekstrakurikuler diniyah tersebut, dan berpedoman pada alquran dan as sunnah, agar tidak terombang-ambing dengan isu-isu terorisme, pelanggaran HAM, intoleransi dan lain sebagianya yang meruncingkan ajaran islam.

Kecerdasan spiritual adalah bagian yang dianggap penting dalam manajemen permasalahan, yang di mana melekat pada diri seorang individu dalam bentuk kemampuan dan atau proses untuk menyelsaikan permasalahan, agar individu atau perserta didik itu dapat mengambil solusi seperti apa yang

7 Zuhairini Dkk, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Malang: Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang, 2003), hlm 25.

(4)

diperlukan oleh dirinya memperbaiki diri bila melakukan kesalahan, serta memotivasi perilaku bawahan dan mengarahkan ke dalam aktivitas-aktivitas positif yang ada hubungannya dengan pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan hidup.

Ekstrakurikuler diniyah di sekolah pula diharapkan mampu menjaga kestabilan kecerdasan spiritual peserta didik di masyarakat, juga sekolah dan menjadi pelopor dan pendorong peserta didik dalam mewujudkan kehidupan sosial yang berkualitas. Untuk memperkuat dan mempertahankan ekstrakurikuler diniyah maka diperlukan sikap kecerdasan spiritual dari ustad dan anggota supaya ekstrakurikuler tetap berjalan baik sesuai dengan apa yang menjadi tujuan ektrakurikuler tersebut tersebut.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penelitian tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Peran Ekstrakurikuler Diniyah Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Parengan Tuban”

(5)

B. Fokus Penelitian

Untuk mempermudah dalam menganalisis peneliti, maka penelitian ini difokuskan pada: “ Peran Ekstrakurikuler Diniyah Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Parengan Tuban.”

1. Bagaimanakah Peran Ekstrakurikuler Diniyah Bagi Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Parengan Tuban?

2. Bagaimanakah Implementasi Ekstrakurikuler Diniyah Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Parengan Tuban?

C. Tujuan penelitian

Sejalan dengan pertanyaan penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mendeskripsikan Peran Ekstrakurikuler Diniyah Bagi Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Parengan Tuban.

2. Untuk Mendeskripsikan Implementasi Ekstakurikuler Diniyah Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Parengan Tuban.

(6)

D. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-konsep, teori-teori terhadap ilmu pengetahuan dari penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu dalam suatu penelitian. Hasil penelitian ini harapanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan dapat memberi masukan serta sumbangan pemikiran dalam pengembangan keilmuan pendidikan agama Islam dalam hal meningkatkan sikap kepemimpinan siswa, dan dapat digunakan sebagai landasan guna meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

2. Manfaat praktis

Menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik atau tema sentral dari suatu penelitian. Penelitian ini berguna secara teknis untuk memperbaiki, meningkatkan suatu keadaan berdasarkan penelitian yang dilakukan dan mencari solusi bagi pemecahan masalah yang ditemukan pada penelitian. Pada ranah praktis, harapannya hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi segenap pihak berikut :

(7)

a. Bagi peneliti sebagai bahan informasi dan suatu pengalaman bagi peneliti sebagai calon pendidik guna menambah dan memperluas pemahaman berpikir tentang kecerdasan spiritual.

b. Bagi sekolah sebagai sumbangan pikiran, masukan dan koreksi diri agar sekolah tersebut dapat lebih baik serta dapat mengembangkan sistem pendidikan yang lebih bermutu yang salah satunya dengan meningkatkan kualitas kecerdasan spiritual peserta didik.

c. Bagi guru dan peserta didik, memberikan informasi bawasanya ekstrakurikuler diniyah sangat berperan penting dalam pembentukan kecerdasan spiritual pada diri sendiri dan orang lain, sehingga segala kegiatan yang ada di dalam ekstrakurikuler diniyah harus selalu dibimbing dan didukung.

d. Bagi calon peneliti, hasil penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan serta menambah wawasan. Selain itu dapat menjadi sumber inspirasi untuk mengadakan penelitian selanjutnya.

e. Bagi lembaga IAI Sunan Giri Bojonegoro dapat memperbanyak koleksi penelitian mahasiswa dan sebagai persyaratan penyelesaian progam strata satu (S1).

f. Manfaat untuk penelitian selanjutnya adalah dapat menjadi bahan refrensi dalam penelitian selanjutnya, sehingga dapat memudahkan peneliti selanjutnya.

(8)

E. Keaslian Penelitian

Pada bagian keaslian penelitian dijelaskan perbedaaan dan persamaan antara kajian penelitian yang sedang dilaksanakan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Orisinalitas penelitian atau keaslinan penelitian diperlukan untuk menghindari adanya pengulangan yang sama terhadap penelitian yang terdahulu.

maka, bagian ini akan dijelaskan melalui gambaran atau tabel agar lebih muda untuk dipahami.

No Peneliti dan Tahun

Tema dan Tempat penelitian

Variabel Penelitian

Pendekatan dan

Lingkup Penelitian

Hasil Penelitian

1 .

Skripsi, Daniati Ifaroh, UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.

2017

Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Diniyah Dalam

Peningkatan Pemahaman Pendidikan Agama Islam Siswa Di SMP Budi Mulia Pakisaji, Malang

Peningkatan Pemahaman Pendidikan Agama Islam Siswa

Kualitatif Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Diniyah dalam peningkatan pemahaman

Pendidikan Agama Islam yaitu dengan menyelipkan dan mengadakan jadwal ibadah yang tidak mengganggu jadwal belajar mengajar di kelas, dengan begitu siswa lebih rajin beribadah dan lebih dalam memahami PAI

(9)

2 Skripsi, Heriansyah, UIN

Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2017

Pengembangan Kecerdasan Spiritual Siswa di Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Mambaul Ulum, Tegal Gondo, Karang Ploso, Malang

Pengembangan Kecerdasan Spiritual Siswa

Kualitatif Pengembangan kecerdasan Spiritual siswa ditanamkan melalui kurikulum, RPP, praktek

pembiasaan ibadah dan kelakuan baik, cerita tentang pendidikan agama islam, akhlak kepada sesama, dan hafalan quran hadits 3 Skripsi, Ulfa

Dwiyanti, UIN Alauddin Makassar, 2018

Pembentukan Kecerdasan Spiritual Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler Keagamaan di SMK Negeri 4 Wajo Kab Wajo

Pembentukan Kecerdasan Spiritual

Kualitatif Pembentukan kecerdasan spiritual melalui penanaman dan nasehat untuk menjauhi hal-hal yang bersifat negatif, kegiatan rutinan siraman rohani, keteladanan dan pembiasaan

Dari beberapa paparan penelitian di atas peneliti tertarik ingin mengambil judul peran ekstrakurikuler diniyah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMAN) 1 Parengan Tuban. Yang membedakan dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada ekstrakurikuler bersifat islami, tempat dan variable penelitian.

(10)

F. Difinisi Istilah

Untuk mempermudah pemahaman dari mengatasi kesalahan persepsi dalam penelitian ini, maka akan dikemukakan penjelasan secara singkat istilah yang terkandung dalam judul penelitian sebagai berikut:

1. Peran

Dalam pengertian peran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyatakan bahwa pengertian peran adalah pemberian tugas dari seseorang kepada seseorang atau sekelompok orang.Dalam pengertian peran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyatakan bahwa pengertian peran adalah pemberian tugas dari seseorang kepada seseorang atau sekelompok orang.8

2. Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler menurut bahasa, kata ekstra mempunyai arti tambahan di luar yang resmi. Sedangkan kata kurikuler, mempunyai arti bersangkutan dengan kurikulum.9 Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar kurikulum sekolah

3. Diniyah

Diniyah berasal dari istilah madrasah diniyah. Menurut Peraturan Pemerintah, Nomor 73 Pasal 22 Ayat 3, diniyah merupakan bagian terpadu dari system pendidikan nasional, yang diseleggarakan oleh jalur pendidikan luar sekolah yang dilembagakan dan bertujuan untuk

8Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1995), hlm 700.

9 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

(11)

mempersiapkan peserta didik mengetahui pengetahuan agama islam, yang dibina oleh menteri agama.

4. Meningkatkan

Meningkatkan adalah mengangkat diri. Arti lainnya adalah menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya). Meningkatkan adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Membentuk memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga meingkatkan dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.10

5. Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang untuk bisa memahami makna yang terjadi di lingkunga masyarakat sehingga bisa memiliki fleksibilitas ketika memiliki persoalan yang ada di dalam masyarakat. Dalam artian kecerdasan tersebut bisa digunakan untuk mnempatkan perilaku serta hidup ke dalam konteks yang lebih luas, kecerdasan tersebut nantinya akan menilai jika tindakan ataupun jalan hidup dari seseorang akan lebih bermakna dibandingkan dengan yang lainnya.

Kecerdasan spiritual (SQ) sebenarnya merupakan landasan yang digunakan untuk memfungsikan intelelegent quotient (IQ) serta emotional quotient (EQ) dengan efektif.11

10 Lektur.ID, Arti Meningkatkan, (Online), (Https://Lektur.Id/Arti-Meningkatkan/, Diakses 20 Juli 2020).

11 Dosenpsikologi, “Kecerdasan Spiritual Pengertian Ciri-Ciri”, (Online), (Https://Lektur.Id/Arti-Meningkatkan.Com, Diakses 20 Juli 2020)

(12)

6. Peserta didik

Pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan umum undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.12

Dari penjelasan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler diniyah mempunyai keterkaitan dengan kecerdasan spiritual dalam diri peserta didik yang dapat membuat dirinya melakukan suatu tindakan pada dirinya sendiri atau lingkungan sekitar, sesuai dengan kemampuan dan keaktifan orang tersebut dalam mengikuti setiap kegiatan yang ada pada ekstrakurikuler diniyah.

12 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen & Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas,

Referensi

Dokumen terkait

Mutasi salah arti Mutasi salah arti (missense mutation) (missense mutation) Susunan Susunan kromosom kromosom Jumlah Jumlah kromosom kromosom Delesi Delesi Duplikasi Duplikasi

Oleh karena skor rata-rata ke- mampuan pemecahan masalah matema- tika siswa kelas eksperimen yang dibe- lajarkan menggunakan metode IMPROVE lebih tinggi dari skor

Sebuah sistem enkripsi kunci publik dapat dilihat sebagai rangkaian kunci publik dan private yang mengunci data bila mereka ditransmisikan dan membuka data ketika mereka

a) Pemberian cairan yang cukup dengan infus ringer laktat (RL) dengan dosis 30 ml/kgBB/jam, apabila keadaan tekanan darah baik, lanjutkan RL sebanyak 10 ml/kgBB/jam

Fakta empiris menujukkan bahwa dalam penanganan bencana banyak faktor yang menyebabkan korban meninggal atau cacat disebabkan karena penanganan yang tidak

Selain itu WUS juga mengatakan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kanker serviks, sehingga penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan

pekerja/buruh terhindar dari bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan oleh alat-alat kerja atau bahan yang dikerjakan. Perlindungan sosial dan perlindungan ekonomis

Bagi Instansi terkait seperti perusahaan diharapkan dapat menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan memberikan suplemen kepada pekerjanya agar dapat mengurangi angka anemia, di