• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam rangka upaya pencegahan dan perlindungan keselamatan kerja / PAK/PAHK, keselamatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dalam rangka upaya pencegahan dan perlindungan keselamatan kerja / PAK/PAHK, keselamatan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PT PLN (Persero) WILAYAH

SULSEL, SULTRA DAN SULBAR

Jalan Letjen Hertasning Makassar 90222 Telp. No

Pemimpin Kotak Pos

(0411) 444488 Hunting System 7 Saluran (0411)442288

1206

Nomor

Lampiran

Sifat Perihal

00$Q> fRH-00-01 lW!>Sr(3/2-OV7 1 (satu) berkas

Biasa

Petunjuk Teknis Pengawasan K2/K3L

u.p. Yth. Manajer

Dalam rangka upaya pencegahan dan perlindungan keselamatan kerja / PAK/PAHK, keselamatan instalasi dan keselamatan umum di Lingkungan Kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar, maka dengan ini kami sampaikan Petunjuk Teknis Pengawasan K2/K3L.

Petunjuk Teknis ini agar kiranya PIC K3L Unit Pelaksana mensosialisasikan kepada seluruh

Pegawai dan Mitra Kerja dengan tujuan lebih mengoptimalkan pengawasan pekerjaan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Model No. 1001

Telex No.

Facsimile

: 71113 PLNUPIA :(0411)444800

?q Mei2017

Kepada :

*) terlampir

Alamat Kawat

MANAJER PEMBANGKITAN

<£*-<:

ANANG W DJAJANTA

: PLN WILAPAN

(2)

Telp. No Pemimpin Kotak Pos

PT PLN (Persero) WILAYAH

SULSEL, SULTRA DAN SULBAR

Jalan Letjen Hertasning Makassar 90222

(0411)444488 Hunting System 7 Saluran (0411)442288

1206

Telex No.

Facsimile

: 71113 PLNUPIA .-(0411)444800

Alamat Kawat : PLN WILAPAN

Lampiran Surat

Nomor :ocz&/¥U\.oo-°\ /iossTCi/j2-o\7 Tanggal .qja, Ht\ os>\1

*)

1. PT. PLN

2. PT. PLN 3. PT. PLN 4. PT. PLN 5. PT. PLN 6. PT. PLN 7. PT. PLN 8. PT. PLN 9. PT. PLN 10. PT. PLN 11. PT. PLN 12. PT. PLN 13. PT. PLN 14. PT. PLN 15. PT. PLN 16. PT.PLN

Model No. 1003

(PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TELLO (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KENDARI (PERSERO) UPB SULSELRABAR

(PERSERO) UPT SULSELRABAR (PERSERO) APD MAKASSAR

(PERSERO) AREA MAKASSAR UTARA (PERSERO) AREA MAKASSAR SELATAN (PERSERO) AREA KENDARI

(PERSERO) AREA BAU - BAU (PERSERO) AREA BULUKUMBA (PERSERO) AREA WATAMPONE (PERSERO) AREA PINRANG (PERSERO) AREA PARE-PARE (PERSERO) AREA PALOPO (PERSERO) AREA MAMUJU

(3)

PT PLN(PERSERO)

WILAYAH SULAWESI SELATAN, SULAWESI TENGGARA DAN SULAWESI BARAT

EDARAN GENERAL MANAGER PT PLN (PERSERO)

WILAYAH SULAWESI SELATAN, SULAWESI TENGGARA DAN SULAWESI BARAT

NOMOR : 0\X5 .K/WSSTB/2017 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN K2/K3L

DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULAWESI SELATAN, SULAWESI TENGGARA

DAN SULAWESI BARAT

GENERAL MANAGER PT PLN (PERSERO)

WILAYAH SULAWESI SELATAN, SULAWESI TENGGARA DAN SULAWESI BARAT

Menimbang

Mengingat

b.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

17.

18.

19.

20.

bahwa dalam rangka upaya pencegahan dan perlindungan keselamatan kerja/PAK/PAHK, keselamatan intalasi dan keselamatan umum di lingkungan kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, dipandang perlu untuk mengatur Petunjuk Teknis Pengawasan K2/K3L di Lingkungan PT PLN Persero Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat;

bahwa ketentuan Petunjuk Teknis Pengawasan K2/K3L di Lingkungan PT PLffi Persero Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu diatur dan ditetapkan dengan Edaran General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi

Barat.

Undang-Undang Rl Nomor 1 Tahun 1970;

Undang-Undang Rl Nomor: 13 Tahun 2003;

Undang-Undang Rl Nomor: 19 Tahun 2003;

Undang-Undang Rl Nomor: 40 Tahun 2007;

Undang-Undang Rl Nomor: 30 Tahun 2009;

Undang-Undang Rl Nomor: 24 Tahun 2011;

Peraturan Pemerintah Rl Nomor: 23 Tahun 1994;

Peraturan Pemerintah Rl Nomor: 102 Tahun 2000;

Peraturan Pemerintah Rl Nomor: 14 tahun 2012;

Peraturan Pemerintah Rl Nomor: 50 tahun 2012;

Peraturan Pemerintah Rl Nomor: 62 tahun 2012;

Peraturan Pemerintah Rl Nomor: 44 tahun 2015;

Keputusan Presiden Rl Nomor: 22 tahun 1993;

Peraturan Menteri ESDM Nomor 045 Tahun 2005jo. Peraturan Menteri ESDM Nomor •

046 Tahun 2006;

15. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor: 26 Tahun 2014;

. Keputusan Menteri Tenaga Kerja &Transmigrasi Rl Nomor :609 Tahun 2012- Anggaran Dasar PT PLN (Persero);

Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor :0250.P/DIR/2016;

Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor: 0251.P/DIR/2016;

Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor: 0252.P/DIR/2016;

21. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor: 0167.K/SDM.00.03/DIR/2017;

22. Surat Kuasa Direktur Utama PT PLN (Persero) No.0044.SKU/ SDM.08.01/DIRUT/2017.

MEMUTUSKAN.

(4)

Menetapkan

MEMUTUSKAN

EDARAN GENERAL MANAGER PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA DAN SULAWESI BARAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN K2/K3L DI LINGKUNGAN PT PLN PERSERO WILAYAH SULAWESI

SELATAN, SULAWESI TENGGARA DAN SULAWESI BARAT.

Pasal 1

Petunjuk Teknis Pengawasan K2/K3L sebagai pedoman dalam upaya pencegahan dan perlindungan keselamatan kerja/PAK/PAHK, keselamatan intalasi dan keselamatan umum di lingkungan kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat adalah sesuai ceklist Petunjuk Teknis K3L sebagaimana tercantum dalam lampiran Edaran ini dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Edaran ini.

Pasal 2

Penerapan Petunjuk Teknis Pengawasan K2/K3L di lingkungan PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat dilaksanakan berdasarkan ceklist Petunjuk Teknis K3L sebagai

berikut:

a. Upaya Pencegahan Dan Perlindungan Terhadap Terjadinya Kecelakaan Kerja Dan Penyakit Akibat

Kerja (PAK)/Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK), yang terdiri dari:

Unsafe Act (Perilaku Tidak Aman) Unsafe Condition (Kondisi Tidak Aman)

b. Upaya Pencegahan Dan Perlindungan Terhadap Terjadinya Kecelakaan Masyarakat Umum, yang terdiri

dari:

Unsafe Condition (Kondisi Berbahaya) Unsafe Act (Perilaku Berbahaya)

c. Upaya Pencegahan Dan Perlindungan Terhadap Terjadinya Kecelakaan Instalasi.

Pasal 3

Dengan ditetapkannya Edaran ini, maka segala surat yang berupa; Edaran dan/atau Nota Dinas dan/atau Iain-Iain yang bertentangan dengan Edaran ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Makassar Pada tanggal x-l Mei 2017

L MANAGER

Salman Peraturan ini disampaikan kepada : 1. Para Manajer Bidang.

2. Para Manajer Unit Area/Sektor/UPT/UPB/APD

(5)

Lampiran 1

Edaran General Manager

PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Nomor lOllf .K/WSSTB/2017

Tanggal : 2.2- Mei 2017

CHECKLIST PETUNJUK TEKNIS K3L

UPAYA PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP TERJADINYA KECELAKAAN KERJA

DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA PAK) / PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA (PAHK)

A. UNSAFE ACT (Perilaku Tidak Aman).

Manajemen PLN mengendalikan Personil dan memastikan bahwa :

1. Pelaksana pekerjaan memiliki kompetensi 0 dan memiliki Sertifikat Komptensi 0 2. Pengawas pekerjaan memiliki kompetensi 0 dan memiliki Sertifikat Komptensi 0 3. Pelaksana membaca dan mematuhi Standing Operation Procedure (SOP) 0 4. Pekerjaan berpotensi bahaya Wajib menggunakan Alat Kerja sesuai Standar 0

5. Pekerjaan berpotensi bahaya Wajib menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai Standar 0 6. Memperhatikan rambu-rambu dan Tanda Peringatan/Larangan saat bekerja dan atau

ditempat berpotensi bahaya 0

7. Pelaksana pekerjaan wajib memiliki Izin Kerja (Working permit) 0 dan Disiplin saat bekerja 8. Memberi petunjuk/arahan keselamatan (Safety briefing) kepada Pelaksana dan Pengawas

sebelum bekerja pada pekerjaan berpotensi bahaya 0

9. Melakukan pengawasan terhadap perbuatan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain 0 10. Memastikan LOTO (Lock Out Tag Out) terpasang dan berfungsi baik pada pekerjaan dan

tempat kerja berpotensi bahaya 0

B. UNSAFE CONDITION (Kondisi Tidak Aman).

Manajemen PLN mengendalikan Personil dan memastikan bahwa :

1. Menunjuk dan menetapkan Pelaksana & Pengawas pekerjaan, dan Pengawas K3 yang memiliki kompetensi 13 dan memiliki Sertifikat Komptensi 0

2. Melengkapi Standing Operation Procedure (SOP) setiap pelaksanaan pekerjaan 0 3. Melengkapi Alat Pelindung Diri pada setiap pelaksanaan pekerjaan 0

4. Pemeriksaan kesehatan kerja bagi pegawai atau tenaga kerja pelaksana 0

5. Memberikan extravoeding kepada Pelaksana & Pengawas Pekerjaan yang berpotensi terjadinya PAK/PAHK 0

6. Memberikan Diklat bagi Pelaksana, Pengawas pekerjaan dan Pengawas K3 0

7. Melakukan Identifikasi Bahaya Penilaian Pengendalian Risiko (IBBPR) dan membuat Job Safety Analysis (JSA) pada tempat kerja berpotensi terjadi Kecelakaan Kerja 0

8. Melakukan Identifikasi Bahaya Penilaian Pengendalian Risiko (IBBPR) pada tempat kerja berpotensi terjadi PAK/PAHK (penataan ruang kerja, pengendalian pencemaran & atau pengelolaan limbah) dengan menerapkan Nilai Ambang Batas 0 dan pengukuran factor Fisika

dan Kimia secara berkala 0

9. Melengkapi Sertifikat Laik Operasi (SLO) bagi peralatan berpotensi bahaya (ketel.bejana

tekan,alat angkat/angkut dan sebagainya) 0

10. Melengkapi Sertifikat Laik Operasi bagi Instalasi penyediaan tenaga listrik yang

dioperasikan 0

11. Memastikan LO TO (Lock Out Tag Out),Rambu-rambu dan tanda peringatan/larangan terpasang pada tempat berpotensi bahaya 0

12. Menyediakan alat Proteksi Kebakaran (APAR, APAT.Fire Alarm,Hydrant.Mobil Pemadam

Kebakaran.mobil vacuum cleaner) dan Tim Pencegahan Kebakaran di Instalasi 0

13. Klausul K3 dan Sanksi dalam Kontrak Pengadaan Barang & Jasa 0 dan kegiatan Spiritual,Budaya, Olahraga

(6)

A.

B.

Lampiran 2

Edaran General Manager

PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra &Sulbar Nomor : o\t$ .KM/SSTB/2017

Tanggal ^ Mei 2017

CHECKLIST PETUNJUK TEKNIS K3L

UPAYA PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP TERJADINYA KECELAKAAN

MASYARAKAT UMUM AAN

UNSAFE CONDITION (Kondisi Berbahaya).

Manajemen PLN Wajib melakukan kegiatan pencegahan dan perlindungan terjadinya kecelakaan

masyarakat umum dengan mengendalikan Teknis dan memastikan bahwa : Kecelakaan

ItTa" 'nSF;:kSi 'nSta'aSl tena9a listrik dan bangunan prasarana secara berkala 0serta

tindaklanjut Hasil Inspeksi 0

Melakukan Sertifikat Laik Operasi (SLO) bagi Instalasi tenaga listrik dan bangunan/prasarana a Memasang Rambu-rambu tanda bahaya bagi Instalasi tenaga listrik berpotensi bahaya bagi

mayarakat umum 0. ' a

Memasang kunci pengaman pada Instalasi tenaga listrik yang berpotensi bahaya bagi

masyarakat umum 0 y y

Melakukan pemellharaan Instalasi tenaga listrik berkala dan sesuai prosedur yang ditentukan Melengkapi peralatan/system proteksi kebakaran (APAR.Hydrant.Fire Alarm) dan

bagunan/sarana/prasarana sesuai standar 0

7. Mengganti peralatan Instalasi yang tidak layak pakai 0

UNSAFE ACT (Perilaku Berbahaya).

Manajemen PLN wajib melakukan kegiatan pencegahan dan perlindungan terjadinya kecelakaan masyarakat umum dengan mengendalikan Personil berperilaku berbahaya dan memastikan bahwa :

1. Melakukan Penyuluhan kepada masyarakat umum tentang tindakan dapat membahayakan

keselamatan dirinya dan merugikan Perseroan 0

2. Melakukan Penyuluhan kepada masyarakat' umum tentang penggunaan produk pemanfaat

(peralatan rumah tangga) harus bersertifikat keselamatan sesuai standar SNI |

Melakukan Penyuluhan kepada masyarakat umum tentang penggunaan produk pemanfaat (Instalasi pelanggan) harus dilengkapi Sertifikat Laik Operasi (SLO) |

Melakukan Penyuluhan kepada masyarakat umum tentang tindakan berpotensi bahaya baqi

masyarakat seperti:

A. Mendirikan bangunan dibawah jaringan udara tegangan menengah (SUTM)l

B. Bermain Layang-layang dekat Jaringan transmisi saluran udara tegangan tinggi, ekstra tinggi

dan tegangan menengah (SUTT/SUTET/SUTM) |

C Menebang /memangkas pohon dekat dekat jaringan transmisi saluran udara

(SUTT/SUTET/SUTM) |

D. Merusak/menabrak/menggangu peralatan Instalasi tenaga listrik milik Perseroanj

E. Menggali/mengeruk/aktifitas pembakaran dekat Instalasi tenaga litrik milik Perseroan dapat berpotensi mengakibatkan bahaya roboh.longsor.banjir, kebakaran dan Iain-Iain |

Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap

kemungkinan terjadinya kecelakaan masyarakat umum |

6.

3.

5.

1

(7)

Lampiran 3

Edaran General Manager

PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra &Sulbar Nomor :0\2S .K/WSSTB/2017

Tanggal : ^z- Mei 2017

CHECKLIST PETUNJUK TEKNIS K3L

UPAYA PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP TERJADINYA KECELAKAAN INSTALASI

Manajemen PLN Wajib melakukan kegiatan pencegahan dan perlindungan terhadap kemungkinan

terjadinya kecelakaan Instalasi dengan melakukan kegiatan dan memastikan, namun tidak iJrtSff

1. Wajib melakukan Inspeksl Instalasi tenaga listrik dan bangunan prasarana secara berkala 0serta

tindaklanjut Hasil Inspeksi C3

2. Wajib melakukan Pemellharaan Instalasi tenaga listrik bagi Instalasi tenaga listrik dan

bangunan/prasarana/sarana sesuai Standar yang ditentukan 0

3. Wajib melakukan Sertifikasi Laik Operasi (SLO) bagi Instalasi tenaga listrik dan

bangunan/sarana/prasarana Gl

4. Wajib mengganti peralatan Instalasi yang tidak layak pakai 0

5. Wajib melengkapi peralatan/system proteksi kebakaran bagi Instalasi tenaga listrik dan

bangunan/sarana/prasarana sesuai standar £3.

6. Wajib melakukan Identifikasi bahaya pada Instalasi tenaga listrik dan bangunan/sarana/prasarana

berpotensi bahaya dan menindaklanjut hasil Identifikasi tersebut0

7. Wajib melakukan Pengujian terhadap peralatan berpotensi bahaya (ketel.bejana tekan.alat angkat

angkut) sesuai ketentuan secara berkala 0

8. Wajib memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum di sekitar Instalasi tenaga listrik guna

mencegah tindakan membahayakan keselamatan Instalasi dan masyarakat umum i 9. Wajib melakukantindakan antisipasi terhadap adanya sabotase 0

10. Wajib memasang Rambu-rambu tanda bahaya pada Instalasi tenaga listrik 0 11. Wajib memasang Kunci pengaman pada Instalasi tenaga listrik 0

1

Referensi

Dokumen terkait

• Daya masukan ke prosesor daya biasanya sumber dari PLN (tidak selalu) dengan frekuensi jala-jala 50 Hz, satu fasa atau tiga fasa. • Sudut fasa antara arus dan tegangan

mahasiswa mengenai produk yang dikembangkan maka dapat disimpulkan bahwa alat perangkat pembelajaran dikatakan sangat valid atau sangat layak karena berada kriteria

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan model praktik keperawatan profesional dilihat dari aspek kinerja perawat dikategorikan baik, persepsi perawat

Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan

Pada Gambar 4.13 - 4.16 bisa dilihat perbedaan hasil simulasi dan pengukuran pola radiasi antena dengan AGS pada saat elevasi dan azimuth. Pada saat simulasi elevasi,

Karena adanya perbedaan yang menyolok inilah maka peneliti mengadakan penelitian tentang : KEMASAN PRODUK DITINJAU DARI BAHAN KEMASAN, BENTUK KEMASAN DAN PELABELAN

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI dalam

Sehingga penelitian ini mencoba meneliti kembali dengan menghubungkan masing-masing variabel struktur kepemilikan yaitu insider ownership,institusional ownership dan variabel