• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas : Kurikulum 2006)

Dalam Permendiknas RI No. 41 (2007), disebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Dalam proses pembelajaran siswa dibimbing untuk aktif melakukan kegiatan belajarnya.

Mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar menjadi fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diupayakan melalui berbagai usaha pembangunan pendididkan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum, pengembangan dan pengadaan materi ajar serta pelatihan bagi guru. Upaya tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan yang harus diperhatikan saat ini yaitu siswa mengalami kesulitan dalam mata pelajaran Matematika.

Menurut Wahyudi dan Kriswandani (2013:13) pembelajaran matematika pada hakikatnya adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan dalam hal ini suasana di dalam kelas atau sekolah, yang memungkinkan siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar matematika di kelas atau sekolah, dan proses tersebut berpusat pada guru mengajar matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika.

1

(2)

Salah satu masalah pembelajaran Matematika di SD Negeri Kuripan 02 Kecamatan Subah Kabupaten Batang adalah hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar dikelas sangat rendah, siswa kurang memperhatikan pelajaran. Atas dasar pengalaman mengajar sehari-hari menunjukkan kondisi yang belum mengalami perubahan yang signifikan, kendatipun berbagai upaya sudah dilakukan seperti merubah tempat duduk siswa, memberikan bahan diskusi, mengusahakan anak untuk aktif mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan.

Kemampuan siswa kelas VI SD Negeri Kuripan 02 Kecamatan Subah Kabupaten Batang prestasi belajar Matematika masih kurang dengan nilai rata-rata 53. Siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak dua orang, nilai 80 satu orang, nlai 70 tiga orang, nilai 60 tiga orang, nila 55 dua orang, nilai 50 tiga orang, nilai 45 empat orang, nilai 40 empat orang, nilai 35 dua orang dan nilai 30 dua orang. Hal ini dapat terjadi dikarenakan siswa kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan. Sehingga hasil belajar Matematika siswa rendah, yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel : 1

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Nomor Kriteria Ketuntasan Keterangan Frekuensi Persentase

1 ≥ 60 Tuntas 9 35 %

2 < 60 Tidak Tuntas 17 65 %

Jumlah 26 100 %

Siswa yang nilainya diatas Kriteria Ketuntasan Minimum atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran Matematika hanya 9 siswa atau 35% siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang belum tuntas 17 siswa atau 65%. Nilai tertinggi hanya 85 sedangkan nilai terendah 30. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum mata pelajaran matematika kelas VI di SD Negeri Kuripan 02 adalah 60.

Rendahnya hasil belajar Matematika disebabkan karena kegiatan belajar mengajar Matematika selama ini guru kelas VI cenderung menggunakan pembelajaran konvensional tanpa disertai media apapun, guru belum menerapkan struktur mengajar yang baik, guru tidak menyadari kejenuhan dan kebosanan siswa terhadap metode ceramah pada pembelajaran Matematika, guru kurang menghargai potensi yang dimiliki

(3)

siswa, mereka dianggap tidak memiliki kemampuan apa-apa sehingga siswa cenderung pasif, guru belum menerapkan pendekatan yang tepat untuk membantu kesulitan belajar siswa, sehingga memperkuat anggapan siswa bahwa Matematika itu sulit.

Melihat kenyataan diatas, sebagai guru kelas merasa sangat prihatin karena pembelajaran Matematika di SD merupakan dasar untuk jenjang berikutnya. Sehingga perlu dilakukan suatu cara agar hasil belajar Matematika siswa dapat meningkat dan siswa dapat menyukai pelajaran Matematika. Salah satu pendekatan yang dapat dipakai dalam pembelajaran Matematika adalah menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation yaitu suatu pendekatan pembelajaran dimana guru dan siswa mempelajari peristiwa- peristiwa ilmiah, dengan penyelidikan masalah, menyusun hipotesa, merencanakan eksperimen, dan menarik kesimpulan tentang hasil pemecahan masalah.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditemukan masalah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Matematika pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Kuripan 02. Permasalahan tersebut antara lain: minat siswa dalam belajar Matematika sangat kurang, siswa tidak memperhatikan pelajaran. Atas dasar pengalaman mengajar sehari- hari menunjukkan kondisi yang belum mengalami perubahan yang signifikan dan siswa cenderung lupa pada pelajaran yang sudah diberikan. Sehingga menyebabkan ketuntasan belajar klasikal siswa kelas VI pada pelajaran Matematika hanya 35% siswa dengan nilai rata-rata hanya 53. Selain disebabkan oleh siswa, rendahnya hasil belajar Matematika siswa kelas VI juga disebabkan oleh guru kelas VI belum menerapkan struktur mengajar yang baik. Guru belum menerapkan pendekatan yang tepat untuk membantu kesulitan belajar siswa. Sehingga menghambat tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Dengan adanya permasalahan hasil belajar siswa banyak yang rendah maka guru berusaha memberikan alternatif tindakan atau solusi yaitu guru harus menerapkan struktur mengajar yang baik, menggunakan pendekatan dan media yang cocok dengan karakteristik siswa, yaitu dengan menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation mampu meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD Negeri Kuripan 02 semester I tahun pelajaran 2013/2014.

(4)

1.3 Pemecahan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang timbul dalam pembelajaran, penelitian ini di fokuskan pada upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran Matematika bagi siswa kelas VI semester I SD Negeri Kuripan 02 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014. Cara ini dipilih karena dianggap dapat memotivasi cara belajar siswa, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami permasalahan yang dihadapi. Sehingga siswa dapat berpikir secara teoritis, praktis, dan kritis dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Selain itu pemilihan Model Pembelajaran Group Investigation untuk meningkatkan hasil belajar Matematika kelas VI semester I SD Negeri Kuripan 02 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014, serta didukung dengan alasan adanya penelitian yang relevan dari Wartiningsih (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Metode Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Dan Aktifitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SD Negeri 1 Kemiri Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012” menyatakan bahwa penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitiaanya didapati peningkatan hasil belajar siswa yang mulanya hanya 66 kemudian meningkat menjadi 88. Sedangkan hasil analisis data dari aktivitas siswa yaitu pada kondisi awal hanya 51%, siklus I mencapai persentase 77%, dan siklus II dengan persentase 89%.

1.4 Rumusan Masalah

Apakah menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Kuripan 02 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Group Investigation pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Kuripan 02 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014.

(5)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1.6.1 Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa merasa tertarik dan mudah memahami materi pelajaran Matematika melalui Model Pembelajaran Group Investigation dalam pembelajaran. Selain itu juga untuk mengurangi kejenuhan pada siswa dalam proses belajar dan mengajar yang pada akhirnya nanti dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

b. Bagi Guru

1) Menemukan pengalaman dalam pembelajaran Model Pembelajaran Group Investigation sebagai objek yang diamati untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas VI.

2) Dengan digunakannya metode Group Investigation maka guru dapat melakuan variasi pembelajaran tradisional (ceramah). Dengan digunakannya Model Pembelajaran Group Investigation maka guru dapat beralih dari cara mengajar yang traditional menjadi variasi mengajar Group Investigation dengan melibatkan siswa dalam setiap proses pembelajaran.

3) Meningkatkan pemahaman guru tentang bagaimana menerapkan Model Pembelajaran Group Investigation yang berdampak pada hasil belajar dan aktivitas siswa.

c. Bagi Sekolah

Dapat digunakan untuk memotivasi guru, agar dapat memanfaatkan media pembelajaran yang ada di sekolah yang dapat meningkatkan kualitas Model Pembelajaran Group Investigation.

1.6.2 Manfaat Teoritis

a. Mendapatkan teori baru tentang peningkatan hasil belajar Matematika siswa kelas VI melalui Model Pembelajaran Group Investigation.

b. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan penelitian, khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bagi calon Penyedia barang/jasa diberi waktu masa sanggah selama 5 ( lima ) hari Kalender dari tanggal 23 Pebruari 2013 sampai dengan tanggal 27 Pebruari 2013 (sesuai jadwal pada

Pilih salah satu dari empat jawaban yang ada dan paling sesuai dengan keadaan anda, dengan. memberikan tanda (X) pada alternatif jawaban

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi

Berdasarkan lampiran 15 menunjukkan bahwa sebagian besar sumber informasi yang didapatkan responden melalui tenaga kesehatan yang mempunyai sikap positif dalam

Emisi surat utang korporasi di pasar domestik selama Januari 2018 mencapai Rp7,67 triliun atau naik 2,84 kali dibandingkan dengan Januari 2018, berdasarkan data oleh