BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS
Sebuah rancangan selain mempunyai dampak terhadap tataran lingkungan juga ada keterhubungannya dengan tataran komunitas , yaitu siapa yang akan menggunakan produk yang nantinya telah diproduksi.
Menentukan komunitas atau pengguna yang akan memekai produk yang dirancang akan mempengaruhi hasil final dalam sebuah desain. Dalam pemilihan segmentasi, perancang memilih segmentasi para pemusik lebih khususnya pemain gitar/gitaris. Untuk itu produk harus eye catching dengan hasil bentuk, unik dan nyaman yang membuat perancang harus membuat rancagan yang memperhatikan aspek estetika dan keindahan.
Produk dibuat dengan konsep kebudayaan asli Indonesia, ilustrasi visual yang diterapkan sesuai dengan masing-masing karakter suara efek stompbox.
B. TATARAN SISTEM
Untuk pengaplikasian pedal efek stompbox sama saja dengan efek gitar pada umumnya yaitu bila sedang di studio musik ataupun di panggung musik, gitaris menempatkan posisi efek stompbox diatas lantai dan mengaktifkan atau menonaktifkannya dengan menggunakan kaki dengan cara di injak.
Cara penggunaan produk :
1. Knob efek stompbox
Fungsi knob adalah untuk mengatur suara yang ada pada efek stompbox seperti level, gain, tone dan masih banyak lainnya tergantung dengan jenis efek stompbox yang digunakan.
Gambar 4.1 knob pedal stompbox Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
2. Foot Switch
Fungsi Foot switch adalah tombol untuk mengaktifkan atau menonaktifkan suara pada pedal stompbox. Para bgitaris biasanya menekan foot switch dengan cara diinjak.
Gambar 4.2 Foot Switch Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
3. LED
LED (Light Emitting Diode) adalah lampu indicator yang berfungsi sebagai petunjuk sudah aktif atau belumnya efek stompbox.
Gambar 4.3 Led Indicator Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017.
4. Lubang jack
Lubang jack adalah salah satu komponen yang terpenting yaitu untuk menyambungkan pedal efek stompbox ke amplifier.
Gambar 4.4 Lubang kabel jack Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
5. Lubang adaptor
Lubang adaptor berfungsi untuk menginput power dari adaptor ke pedal stompbox, apabila pedal stompbox tidak menggunakan adaptor/power supply maka pedal stompbox tidak akan berfungsi.
Gambar 4.5 Lubang adaptor/power supply Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
C. TATARAN PRODUK
1. Konsep perancangan
Secara etimologis kata desain berasal dari kata design (itali) yang artinya gambar (Jarvis, 1984). Kata ini diberi makna dalam bahasa Inggris pada abad ke-17, yang dipergunakan untuk membentuk school of design tahun 183. Makna baru tersebut dalam praktek kerap kali semakna dengan dengan kata craft, kemudian atas Jas Rasukin dan Morris – dua tokoh gerakan anti Industri di Inggris pada abad ke-19, kata ‘Desain’ diberi bobot sebagai art and craft : yaitu paduan antara seni dan ketrampilan.
Dalam merancang pedal efek stompbox dengan kayu jati belanda, tentunya perancang mempunyai konsep yang matang, konsep yang dirancang tidak sembarangan dibuat oleh perancang namun konsep didapatkan dari hasil observasi yang sebelumnya telah dilakukan sehingga rancangan tepat sasaran untuk segmentasi yang dipilih.
Dalam perancangan desain efek stompbox ini penulis mengacu pada pemanfaatan kayu limbah jati belanda dan ilustrasi visual yang menggunakan mitologi dan motif khas etnik dari suku yang ada di Indonesia dengan tujuan melestarikan kebudayaan asli Indonesia dan memperkenalkan lagi budaya asli Indonesia ke masyarakat lokal maupun Internasional.
2. Proses perancangan
Setelah menentukan konsep desain yang akan dibuat, maka masuk ke dalam tahap perancangan produk. Tahapan pertama yang dilakukan adalah perancang membuat ilustrasi motif dan mitologi khas dari beberapa suku yang ada di Indonesia. Ilustrasi visual yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Barong (Bali)
Gambar 4.6 ilustrasi barong Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017.
Barong menurut kamus Bali-Indonesia (warna,1993:63) merupakan perwujudan binatang mitologi sebagai lambang kebenaran untuk melawan kekuatan kebatilan yang merusak.
Menurut Kardji (1993:53) kata barong berasal dari kata sansekerta
“b(h)arwang”, yang berarti bear (dalam bahasa Inggris) atau binatang beruang (dalam bahasa Indonesia).
2. Tinga’ng (Dayak, Kalimantan)
Gambar 4.7 ilustrasi motif Tinga’ng Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
Motif ini memiliki arti tersendiri bahwa burung enggang (Tinga’ng) ini begitu dihargai dan dibanggakan oleh masyarakat dayak karena burung ini memiliki kepala dan mulut yang begitu kuat kemudian bulu yang indah, badan yang besar dan berani.
Inilah kenapa orang-orang dayak sangat percaya dengan burung enggang ini dijadikan sebagai icon dalam budaya mereka. Dari
kegagahan dan keberanian burung ini, begitulah masyarakat dayak dalam kesehariannya berani dengan keadaan dan berani ketika berada didalam hutan.
3. Gorga Ulu paung (Batak, Sumatera Utara)
Gambar 4.8 Ilustrasi motif Gorga Ulu Paung Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
Gorga ulu paung berbentuk menyerupai gambaran setengah manusia dan setengah hewan. Ulu paung bermakna sebagai simbol keperkasaan untuk melindungi manusia seisi rumah. Oleh karenanya Gorga Ulu Paung dijadikan sebagai penjaga setan-setan dari luar kampung.
4. Fumeripits (Asmat, Papua)
Gambar 4.9 Ilustrasi motif Fumeripits Asmat Sumber : Muhammad Nurcholis
Fumeripits adalah orang yang asal mula dikisahkan terdampar ditepi pantai dalam keadaan sekarat. Berkat bantuan sekelompok burung ia dapat selamat dan hidup sendiri didaerah batu tersebut. Untuk mengisi kesepiannya, ia mengukir patung- patung dari kayu dan membangun rumah panjang untuk menempatkan patung-patung tersebut. Lalu ia membuat tifa yang ditabuhnya setiap hari, tiba-tiba semua patung kayu tadi bergerak mengikuti irama tifa. Secara ajaib patung kayu berubah menjadi manusia hidup dan mendiami daerah tersebut. Sejak itu dikisahkan bahwa fumeripits pergi berkelana dan membangun rumah panjang disetiap daerah yang dikunjunginya dan menciptakan manusia-manusia baru yang sekarang dikenal dengan orang-orang suku Asmat.
5. Motif Pa’tedong (Toraja, Sulawesi)
Gambar 4.10 Ilustrasi Motif Pa’tedong Toraja Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
Ukiran ini biasanya dilukiskan pada papan besar teratas (indo’para) dan pada dinding-dinding penyangga badan rumah (manangga banua). Bagi masyarakat toraja kerbau adalah hewan paling tinggi nilai dan statusnya.
3. Proses produksi
Dibawah ini bebrapa gambar proses pembuatan pedal efek stompbox menggunakan bahan material casing jati belanda :
1. Pemilihan kayu
Kayu jati belanda yang digunakan adalah yaitu jenis balok dimana mempunyai ketebalan yang cukup dibandingkan dengan kayu papan. Balok jati belanda kemudian dipotong sesuai ukuran yaitu dengan ukuran panjang 12cm, lebar 9- 12cm, dan tinggi 4cm.
Gambar 4.11 proses pemotongan kayu Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017 2. Penghalusan kayu
Balok kayu kemudian dihaluskan dengan menggunakan mesin amplas dengan tujuan agar permukaan kayu menjadi halus dan rata agar tidak ada cacat saat finishing.
3. Pembuatan casing stompbox
Ditahap pembuatan casing efek stompbox ini balok yang sudah di potong sesuai ukuran tadi akan di bubut menggunakan mesin cnc router.
Gambar 4.12 proses pembubutan balok kayu dengan mesin cnc router
Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017.
4. Pengaplikasian ilustrasi
Cara pengaplikasian ilustrasi di pedal stompbox ini menggunakan teknik grafir laser menggunakan mesin cnc laser. Karena grafir yang dihasilkan dari mesin cnc laser akan bagus hasilnya.
Gambar 4.13 Proses grafir kayu dengan mesin cnc laser Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
5. Finishing casing stompbox
Setelah casing sudah terbentuk dan ilustrasi sudah diaplikasikan pada permukaan kayu tahap selanjutnya adalah pelapisan dengan menggunakan politer. Politur yang digunakan jenis melamin karena jenis ini sangat bagus untuk ketahanan permukaan kayu juga dapat mengeluarkan serat dan alur urat kayu semakin menonjol dengan warna alami kayu jati belanda sendiri.
Gambar 4.14 perbedaan sebelum dan sesudah finishing dengan politur
Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
6. Pemasangan mesin dan komponen efek gitar
Setelah pembuatan casing selesai, lanjut ketahap pemasangan komponen/mesin efek gitar. Sebelum komponen dimasukkan kedalam casing, casing kayu terlebih dahulu dibor sesuai gambar mal yang sudah ada sebelumnya. Casing dibor menggunakan mesin bor meja supaya pada saat pengeboran
tidak ada guncangan yang membuat hasil bor akan mengalami cacat.
Gambar 4.15 Proses pengeboran casing stompbox Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
setelah lubang di casing selesai dibor tahap selanjutnya adalah pemasangan komponen mesin efek gitar. Mesin dimasukan dari bawah casing efek stompbox lalu setelah itu dipasang knob.
Gambar 4.16 pemasangan komponen/mesin efek stompbox Sumber : Muhammad Nurcholis, 2017
7. Pemasangan tutup casing
Setelah mesin dan komponen lainnya seperti knob, foot switch, led indicator, ring nut lubang jack sudah terpasang dengan baik. tahap selanjutnya adalah menutup bawah casing menggunakan papan triplek. Triplek yang digunakan adalah triplek jenis megateak yang mempunyai tekstur dan warna yang khas. Tutup casing dikunci menggunakan baut yang selanjutnya dilapisi dengan tape hook (Velcro).
Gambar 4.17 pemasangan penutup casing Sumber : Muhammad nurcholis, 2017
D. TATARAN ELEMEN
Penjelasan teori Produk penerapan
Warna
Unsur warna yang digunakan adalah dengan melihat target atau keinginan konsumen dengan kata lain warna yang dibuat relative dan tidak tertuju dengan hanya warna tertentu.
Warna yang digunakan perancang adalah warna alami dari kayu jati belanda karna konsep yang diaplikasikan adalah grafir/ukir yang membuat produk terlihat sangat elegan, dan mempunyai nilai estetik.
Garis
Sebuah garis adalah unsure desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan poin lainnya sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsure dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
Garis yang terlihat pada tiap sudut dan pada ilustrasi membuat produk terlihat lebih ke arah etnik.
Bidang
bidang atau shape adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar.
Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak
(rectangle), lingkaran (circle), segitiga (triangle), dan polygon.
Bidang pada efek stompbox terlihat dari casing yang berbentuk kotak persegi panjang agar terlihat elegan dan kuat.
Tekstur
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.
tekstur pada efek stompbox ini yaitu tekstur kayu yang sudah di finishing dengan plitur pada umumnya. Tekstur pada ilustrasi grafir sedikit kasar dari yang tidak digrafir karena bekas proses grafir menggunakan laser yang menyebabkan
permukaan kayu seperti hangus terbakar.
Ruang
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang anda tidak akan tahu mana kata mana kalimat dan mana paragraf. Tanpa ruang anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya, pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang (background).
Unsur ruang pada efek stompbox hanya terdapat pada bagian dalam casing, ruang tersebut digunakan sebagai penempatan mesin efek gitar dan komponen lainnya.