• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surat Edaran Dirjen Pajak, SE - 01/PJ.6/1992

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Surat Edaran Dirjen Pajak, SE - 01/PJ.6/1992"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

07 Januari 1992

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.6/1992

TENTANG

BESARNYA FAKTOR PENYESUAIAN BATAS NILAI JUAL BANGUNAN TIDAK KENA PAJAK UNTUK PENETAPAN PBB

BERDASARKAN KEPUTUSAN MEN.KEU. NOMOR: 1291/KMK.04/1991, TANGGAL 31 DES. 1991 DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Bersama ini disampaikan Keputusan Menteri Keuangan RI. Nomor: 1291/KMK.04/1991 tanggal 31 Desember 1991 tentang Besarnya Faktor Penyesuaian Batas Nilai Jual Bangunan Tidak Kena Pajak untuk penetapan Pajak Bumi dan Bangunan, dengan petunjuk sebagai berikut :

1.

Ketentuan mengenai batas nilai jual Bangunan Tidak Kena Pajak (BTKP) sebagaimana tercantum dalam pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985, selain untuk memberi keringanan kepada golongan masyarakat berpenghasilan rendah, juga dimaksudkan sebagai suatu batas nilai jual pemilikan dan/atau pemanfaatan bangunan yang tidak dikenakan pajak.

2.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 1291/KMK.04/1991, mulai tahun pajak 1992 Nilai Jual Bangunan Tidak Kena Pajak (BTKP) ditetapkan sebesar Rp.7.000.000,- (tujuh juta rupiah) untuk setiap satuan bangunan.

3.

Yang dimaksud dengan satuan bangunan adalah:

Suatu bangunan yang secara fisik, teknik, dan fungsional/pemanfaatan dan/atau pemilikan terpisah dari bangunan- bangunan lain.

Contoh : tempat hunian (rumah tinggal) yang berdiri sendiri, kantor yang berdiri sendiri.

Beberapa bangunan dalam suatu komplek yang satu dengan lainnya secara fisik dan teknik terpisah, tetapi secara fungsional/pemanfaatan dan/atau pemilikan dan/atau pengelolaan bangunan tersebut merupakan satu kesatuan, termasuk prasarana pendukungnya.

Contoh : Hotel beserta bungalownya, usaha perkebunan, pertambangan, pabrik.

Suatu bangunan yang secara fisik dan teknik tidak terpisah dengan bangunan lainnya, tetapi secara fungsional/pemanfaatan atau pemilikannya terpisah.

Contoh : Bangunan Ruko, Rumah kopel, Rumah susun.

Suatu bangunan yang baik secara fisik dan teknik maupun pemilikan dan/atau pengelolaannya tidak terpisah dengan bangunan lain, tetapi secara fungsional/pemanfaatan terpisah. Contoh: Komplek perbelanjaan, komplek perkantoran.

Contoh penghitungan BTKP untuk masing-masing pengertian satuan bangunan adalah sebagai berikut:

A. Contoh : Rumah tinggal

(2)

Luas tanah : 1500 M2,

dengan nilai jual ... Rp. 450.000.000,- Luas bangunan : 400 M2,

dengan nilai jual ... Rp. 160.000.000,- Taman : 200 M2,

dengan nilai jual ... Rp. 11.000.000,- Kolam renang : 150 M2,

dengan nilai jual ... Rp. 12.000.000,- Pagar :

dengan nilai jual ... Rp. 20.000.000,- ---

Nilai jual Bangunan sebelum

BTKP Rp. 203.000.000,- BTKP (-)Rp. 7.000.000,- --- Nilai jual

Bangunan setelah BTKP

Rp.

196.000.000,-

---

Jumlah NJOP (tanah dan Bangunan) Rp.

646.000.000,- NJKP : 20% x Rp.646.000.000 = Rp.129.200.000,-

PBB Terhutang 0,5% x Rp. 129.200.000,- = Rp.646.000,- B.

Contoh : Komplek rumah susun.

Luas tanah : 5.000 M2, dengan nilai jual Rp. 150.000.000,- Luas bangunan : 12.000 M2, terdiri atas :

a. type 21

M2 = 200 satuan bangunan = 4.200 M2 b. type 36

M2 = 100 satuan bangunan = 3.600 M2 c. type 48

M2 = 50 satuan bangunan = 2.400 M2 Luas bangunan perumahan

... =10.200 M2

Dengan Nilai Jual

... Rp.2.692.800.000,-(I) d. fasilitas lain/ruang pertemuan,

gang, tangga, dsb. = 1.800 M2

e. lingkungan (jalan, taman, tempat

parkir) = 2.000 M2

Luas prasarana pendukung (d + e) = 3.800 M2

Dengan nilai jual ... Rp. 725.800.000, (II) Total Nilai Jual Bangunan (I + II) ... Rp.3.418.600.000,

(3)

Perhitungan PBB per satuan hunian : Type 21 :

21 -Tanah = ---

X Rp.

150.000.000,- = Rp.308.823,- 10.200

21 -Bangunan

=

--- X

Rp.

3.418.600.000,-= Rp 7.038.294,- 10.200

BTKP (-) = Rp 7.000.000,-

Rp.

38.294,- NJOP tanah + Bangunan ... Rp.347.117,-

NJKP = 20% x Rp. 347.117,- = Rp. 69.423,- PBB terhutang = 0,5% x Rp. 69.423,- = Rp. 347,- Type 36 :

36 -Tanah = ---

X Rp.

150.000.000,- = Rp.529.411,- 10.200

36 -Bangunan

=

--- X

Rp.

3.418.600.000,-= Rp.12.065.647,- 10.200

BTKP (-) = Rp 7.000.000,-

Rp.5.065.647,- NJOP tanah + Bangunan ... Rp 5.595.058,

NJKP = 20% x Rp 5.595.058, = Rp.1.119.011, PBB terhutang = 0,5% x Rp.1.119.011, = Rp. 5.595, Type 48 :

48

- Tanah = ---X Rp. 150.000.000,- = Rp. 705.882,- 10.200

48

- Bangunan = ---X Rp. 3.418.600.000,- = Rp. 16.087.529,- 10.200

BTKP (-) = Rp 7.000.000, Rp.5.065.647,

NJOP tanah + Bangunan ... Rp.9.087.529, NJKP = 20% x Rp.9.087.529, = Rp. 1.817.505,

PBB terhutang = 0,5% x Rp. 1.817.505,, = Rp. 9.087,

C.

Contoh : Rumah toko/Ruko, komplek pabrik, hotel, pertokoan dan perkantoran.

1. Rumah Toko (Ruko) : Lantai I untuk Toko Lantai II untuk kantor Lantai III tempat hunian

(4)

Tanah seluas 100 M2, NJOP Rp. 100.000.000,- Bangunan Lt. I 80 M2 NJOP = Rp.32.000.000,- Lt. II 80 M2 NJOP = Rp.32.000.000,- Lt. III 80 M2 NJOP = Rp.32.000.000,-

--- NJOP = Rp 96.000.000

BTKP (-) = Rp 7.000.000 --- Rp. 89.000.000,-

NJOP Tanah dan Bangunan ... Rp. 189.000.000, NJKP = 20% x Rp.189.000.000, = Rp. 37.800.000,

PBB Terhutang = 0,5% x Rp. 37.800.000, = Rp. 189.000, 2. Komplek pabrik

Tanah, seluas 50.000 M2 NJOP Rp. 2.500.000.000,- A.

2 (dua) bangunan pabrik, masing- masing :

a. 2.000 M2 NJOP (Kls 7/Rp.429.000)

b.1.000 M2 NJOP (Kls

10/Rp.264.000) Rp. 858.000.000,-

Rp. 264.000.000, B. 2 (dua) bangunan gudang masing-

masing :

a. 1.000 M2 NJOP (Kls 10/Rp.264.000) b. 500 M2 NJOP (Kls 12/Rp.191.000)

Rp. 225.000.000,- Rp. 95.500.000,- C. Bangunan pembangkit listrik :

500 M2 NJOP (Kls 7/Rp.429.000) Rp. 214.500.000,- D. Bangunan kantor :

200 M2 NJOP (Kls 11/Rp.225.000) Rp. 44.500.000,- E. Poliklinik :

100 M2 NJOP (Kls 12/Rp.191.000) Rp. 19.100.000,- F. Bangunan lainnya

500 M2 NJOP (Kls 11/Rp.225.000) Rp. 112.500.000,- ---

NJOP ... Rp.1.833.100.000,-

BTKP (-) .. Rp. 7.000.000,-

--- Rp.1.826.100.000,- NJOP Tanah dan Bangunan Rp.4.326.100.000,

NJKP = 20% x Rp.4.326.100.000 = Rp.865.220.000, PBB Terhutang = 0,5% x Rp. 865.220.000 = Rp. 4.326.100, 3. Hotel :

Luas tanah 30.000 M2

NJOP (Kls 10/Rp.1.722.000) Rp. 51.660.000.000,-

(5)

Bangunan :

a. Bangunan utama 8.000 M2

NJOP (Kls 2/Rp.968.000) = Rp. 7.744.000.000,- b. 10 (sepuluh) Cottages a' 100 M2 = 1.000 M2

NJOP (Kls 4/Rp. 700.000) = Rp. 700.000.000,- c. Kolam renang 200 M2

NJOP (Kls 10/Rp. 264.000) = Rp. 52.800.000,- d. Lapangan tenis 2.000 M2

NJOP (Kls 11/Rp. 225.000) = Rp. 45.000.000,- e. Taman 1.000 M2

NJOP (Kls 19/Rp. 60.000) = Rp. 60.000.000,- f. Jalan lingkungan dan parkir 5.000 M2

NJOP (Kls 20/Rp. 50.000) = Rp. 250.000.000, --- Total NJOP Bangunan ... Rp.8.851.800.000,- BTKP (-) ... Rp. 7.000.000,- --- NJOP - BTKP ... Rp. 8.844.800.000,- Total NJOP Tanah dan bangunan Rp.60.504.800.000,

NJKP : 20% x Rp.60.504.800.000, = Rp. 12.100.960.000, PBB Terhutang : 0,5% x Rp. 11.900.960.000, = Rp. 60.504.800 4. Perkantoran :

Luas tanah 10.000 M2

NJOP (Kls 2/Rp. 2.925.000) Rp. 29.250.000.000,- Bangunan :

a. 10 (sepuluh) lantai a' 4.000 M2

NJOP (Kls 2/Rp.968.000) = Rp. 38.720.000.000,- b. Jalan + parkir 4.500 M2

NJOP (Kls 11/Rp. 225.000) = Rp. 1.012.500.000,- c. Bangunan pembangkit 100 M2

NJOP (Kls 7/Rp. 429.000) = Rp. 42.900.000,- --- Total NJOP Bangunan ... Rp. 39.775.400.000,- BTKP (-) ... Rp. 7.000.000,-

--- NJOP - BTKP ... Rp. 39.768.400.000,

--- Total NJOP Tanah dan Bangunan Rp. 69.018.400.000,-

NJKP : 20% x Rp. 69.018.400.000, = Rp. 13.803.680.000, PBB Terhutang 0,5% x Rp. 13.803.680.000, = Rp. 69.018.400, 5. Pertokoan :

Luas tanah 20.000 M2

NJOP (Kls 10/Rp. 1.722.000) Rp. 34.440.000.000,- Bangunan :

a. 4 (empat) lantai a' 12.000 M2

NJOP (Kls 3/Rp. 823.000) = Rp. 39.504.000.000,

(6)

b. Jalan + parkir 6.000 M2

NJOP (Kls 11/Rp. 225.000) = Rp. 1.350.000.000,- c. Bangunan pembangkit 200 M2

NJOP (Kls 7/Rp. 429.000) = Rp. 85.800.000, --- Total NJOP Bangunan ... Rp. 40.939.800.000,- BTKP (-) ... Rp. 7.000.000,- --- NJOP - BTKP ... Rp. 40.932.800.000,- Total NJOP Tanah dan Bangunan Rp. 75.372.800.000,

NJKP : 20% x Rp. 75.372.800.000, = Rp. 15.074.560.000, PBB Terhutang 0,5% x Rp. 15.074.560.000, = Rp. 75.372.800, Catatan :

Apabila dalam suatu komplek pertokoan terdapat bangunan berbentuk ruko yang telah dijual oleh pengelola kepada pihak lain, maka BTKP diberikan untuk setiap satuan ruko. Sedangkan bangunan lainnya, termasuk prasarana, lahan lain dan tempat parkir, merupakan bagian dari satuan bangunan komplek pertokoan yang hanya diberikan satu BTKP.

Demikian untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, ttd.

Drs. MAR'IE MUHAMMAD

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal Wajib Pajak selain memenuhi kriteria pemeriksaan rutin sebagaimana dimaksud dalam angka II huruf A butir 1.a, 1.f, 6 dan 7 juga memenuhi kriteria Pemeriksaan Rutin

2. KPP dinyatakan tercapai apabila telah mencapai target minimal rasio sesuai kualifikasinya pada tabel dalam Lampiran Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak yang merupakan bagian

Pelaksanaan Undang-undang Pajak Penghasilan 1984 terhadap imbalan atas jasa yang diberikan oleh perseorangan penduduk Singapura di Indonesia secara independen (pekerjaan

Perbandingan realisasi penerimaan PBB tahun 1998/1999 dengan tahun 1997/1998 dalam periode Triwulan II dapat dilihat pada tabel berikut :..

1.Surat Pemberitahuan Objek Pajak PBB Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) yangselanjutnya disebut SPOP adalah surat yang digunakan oleh subjek pajak atau Wajib

Pendaftaran objek pajak dan data hasil produksi atas Pengusahaan Sumber daya Panas bumi yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Operasi Bersama (KOB) dilaksanakan oleh Kontraktor

Dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 444/KMK.04/1989 tanggal 8 Mei 1989 sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-

Apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak pelaksanaan sita, penanggung pajak tidak melunasi hutang pajak dan biaya penagihan pajak, Kepala Kantor Pelayanan Pajak/