SISTEM INFORMASI WARGA PENENTU BANTUAN SOSIAL BERBASIS DESKTOP
Diki Sopian1, Nur Rachma2, Nina Meliana3
1STMIK Muhammadiyah Jakarta, Jl. Kelapa Dua Wetan Ciracas No.17, Jakarta, Indonesia
2STMIK Muhammadiyah Jakarta, Jl. Kelapa Dua Wetan Ciracas No.17, Jakarta, Indonesia
3STMIK Muhammadiyah Jakarta, Jl. Kelapa Dua Wetan Ciracas No.17, Jakarta, Indonesia
1dikisopian0296@gmail.com
2nurrachma@stmikmj.ac.id
3nmeliana@stmikmj.ac.id
Abstrak
Program bantuan untuk warga miskin merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaran warga miskin, Melalui program bantuan ini diharapkan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat yang membutuhkan dan secara tidak langsung akan berdampak terhadap peningkatan gizi, peningkatan kesehatan, pendidikan dan produktivitas keluarga miskin. Dalam pengelolaan program bantuan tersebut dibutuhkan sebuah sistem yang mampu untuk menyeleksi para calon penerima bantuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian bantuan kepada warga miskin. Pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam membangun Sistem informasi warga penerima bantuan sosial berbasis desktop yaitu melalui proses wawancara, melakukan kuesioner dan berdasarkan studi pustaka.
Dalam metodologi, penulis menggunakan waterfall. Metode waterfall disini menggunakan metodologi SDLC (Systems Development Life Cycle) dengan pendekatan waterfall dan pelaksanaannya secara bertahap, sehingga pemrosesan menjadi teratur serta Simple Additive Weighting (SAW) karena dapat memberikan rekomendasi dalam penentuan penerima bantuan sosial berdasarkan analisis pada kriteria dan subkriteria yang ditetapkan.
Sistem ini didukung oleh bahasa pemograman Visual Basic.NET dengan MySQL sebagai Database.
Sistem informasi warga penerima bantuan sosial berbasis desktop yang dipergunakan ini dapat mempermudah Pengelola dalam menyeleksi warga penerima bantuan sehingga akurat, efisien dan tidak ada kesalahan atau tepat sasaran dalam pemberian bantuan kepada warga miskin sesuai dengan program yang ditetapkan oleh Pemerintah di saat ini.
Kata kunci: seleksi warga penerima bantuan, metode simple additive weighting (SWA), MYSQL, VB.NET.
_________________________________________________________________________
1. PENDAHULUAN
Program bantuan untuk warga miskin merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaran warga miskin. Melalui program bantuan ini diharapkan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat yang membutuhkan dan secara tidak langsung akan berdampak terhadap peningkatan gizi,
95
Diki Sopian, Nur Rachma, Nina Meliana
peningkatan kesehatan, pendidikan dan produktivitas keluarga miskin. Peran dari pemerintah sangat penting, mengingat kebijakan dan peraturan yang dibuat menjadi acuan dalam mendorong kearah pembangunan kesejahteraan bagi masyarakat.
Program-program mengenai pengentasan kemiskinan, dimulai oleh pemerintah dengan menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Dari diterbitkannya Peraturan Presiden tersebut, ada beberapa program yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok adalah Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Program BPNT adalah bantuan pangan yang disalurkan secara non tunai dari pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulan, melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di tempat yang telah bekerjasama dengan Bank Himbara. Tiga Program BPNT yang diselenggarakan oleh pemerintah, adalah dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial serta mendorong keuangan inklusif. Untuk mendukung pelaksanaan program BPNT, maka Presiden Republik Indonesia telah menetapkan Perpres RI Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai. Dan masih banyak program- program lainya yang telah dibuat oleh pemerintah.
Implementasi dilapangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kriteria yang berhak mendapatkan bantuan biasanya tidak mengacu pada kriteria-kriteria warga miskin, sehingga mengakibatkan pembagian bantuan berupa uang, beras, dan bantuan yang lainnya dari Pemerintah sering kali salah sasaran. Dalam penentuan kriteria-kriteria warga miskin diperlukan sebuah sistem informasi untuk mencegah adanya kesalahan dan kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu sehingga dengan sistem ini dapat mengurangi kesalahan dalam penyaluran bantuan kepada warga miskin. Tetapi perlu diingat pemanfaatan teori SPK (Sistem Penunjang Keputusan) hanya untuk memberikan alternatif pilihan bukan untuk keputusan akhir.
1.1 Batasan Masalah.
Dalam perancangan sistem informasi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan, maka batasan permasalahannya sebagai berikut:
1. Sistem aplikasi dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic.NET dan MySQL sebagai Database.
2. Sistem aplikasi menanggani kesalahan dalam penentuan keputusan warga yang berhak mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis membuat rumusan masalah dalam hal berikut ini:
1. Bagaimana membuat sistem informasi yang membantu Pengelola dalam penentuan warga yang berhak mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
2. Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi yang sesuai dengan peraturan Pemerintah.
1.3 Landasan Teori 1.3.1 Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu [1,3,7,10].
1.3.2 Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang–orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi [1,3,7,10].
1.3.3 Desktop
Desktop adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan sendiri tanpa menggunakan browser atau adanya internet di dalam komputer tersebut [9].
1.3.4 MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain - lain. My SQL merupakan DBMS yang multithread, multi- user yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL) [6,14].
1.3.5 Visual Basic.Net
Visual Basic.Net adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Visual basic .NET 2010 mempunyai suatu jendela yang luas sebagai ruangan kerjanya [13].
2. METODE PENELITIAN
2.1 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
Dalam merancang suatu sistem informasi ini, penulis menggunakan metode waterfall, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 1.
Metode waterfall disini menggunakan Metodologi SDLC (Systems Development Life Cycle) dengan pendekatan Waterfall sebagai acuan dalam pembuatan Sistem Informasi Data Warga Penerima Bantuan. Karena metode ini membagi pengembangan sistem ke dalam beberapa tahapan, di antaranya adalah Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan), Design System (Sistem Desain), Coding & Testing, Penerapan Program (Implementation), Pemeliharaan (Maintenance).
97
Diki Sopian, Nur Rachma, Nina Meliana
2.2 Analisa Kebutuhan
Analisis kebutuhan sistem yang digunakan untuk merancang dan membuat sistem ini dari awal hingga akhir.
Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan
No Jenis Komponen
1 Hardware PC
2 Database Visual Basic.NET
3 Database MySQL
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sistem yang Berjalan
Berikut adalah sistem yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan pada Gambar 2.
Gambar 2. Activity Diagram Sistem Berjalan
RW RT
Warga
Mulai
Pemberitauhan ke RT
Bantuan Sosial Membuat
pengumuman ke warga
Persyaratan Peryaratan
Menyiapkan Persyaratan
Persyaratan
Persyaratan
Cek Kelengkapan
Benar?
Penyaluran Bansos
Laporan Laporan
Arsip Tanda Terima
Bansos
Selesai
Bantuan Sosial
Ya Tidak
Membuat Laporan
Berikut adalah penjelasan dari sistem yang berjalan saat ini:
1. Banyaknya data yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sehingga terjadi kesalahan dalam pemberian bantuan.
Pihak panitia dalam memberikan bantuan kepada warga setempat sering terjadi kekeliruan, mungkin dikarenakan kriterianya cukup sederhana yaitu warga yang mempunyai KTP, KK dan pendapatannya di bawah 1 juta, akan di ajukan mendapatkan bantuan. Jadi warga berbondong-bondong mengajukan persyaratan tersebut, dan pada akhirnya kesalahanpun terjadi.
2. Belum adanya penentuan kriteria warga penerima bantuan
Belum adanya penentuan kriteria warga penerima bantuan yang jelas sehingga sering terjadi kesalahan dalam penetapan penerima bantuan. Dalam hal ini, karena tidak ada kriteria yang baku, maka banyak yang seharusnya mendapatkan bantuan namun tidak mendapatkan bantuan, begitupun sebaliknya.
3. Belum adanya laporan penerima bantuan yang jelas.
Dari ke dua pemasalahan di atas, karena kriterianya belum baku maka sulit membuat laporan yang jelas.
3.2 Sistem yang Diusulkan
Berdasarkan pada analisa sistem berjalan diatas maka penulis mengusulkan membuat suatu sistem yang baru dan terkomputerisasi sehingga dapat lebih efektif dan efisien dan tepat sasaran, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 3, dibawah ini.
Gambar 3. Analisis Sistem Yang Diusulkan
Benar?
Ya
Tidak Mulai
Login
Laporan Seleksi
Selesai Input Data Warga Penerima
Bansos
Penyaluran Data Master
99
Diki Sopian, Nur Rachma, Nina Meliana
3.3 Hasil Implementasi Antarmuka 3.3.1 Tampilan Halaman Login
Tampilan Halaman Login berisi informasi user name dan password, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 4.
Gambar 4. Implementasi Tampilan Halaman Login
3.3.2 Tampilan Halaman Menu RT
Tampilan Halaman Menu RT, berisi informasi menu file, laporan dan bantuan, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 5.
Gambar 5. Implementasi Tampilan Halaman Menu RT
3.3.3 Implementasi Tampilan Menu Data Warga
Tampilan Menu Data Warga berisi informasi data warga masyarakat dalam satu lingkungan, misalnya dalam satu desa tertentu sebagai calon penerima program bantuan dari Pemerintah, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 6.
Gambar 6. Implementasi Halaman Tampilan Menu Data Warga
3.3.4 Implementasi Tampilan Menu Kriteria
Tampilan Menu Kriteria berisi informasi data warga masyarakat yang sudah termasuk dalam kriteria yang akan mendapatkan bantuan dari program Pemerintah, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 7.
Gambar 7. Implementasi Halaman Tampilan Menu Kriteria
3.3.5 Implementasi Tampilan Menu Seleksi
Tampilan Menu Seleksi berisi informasi data warga masyarakat yang sudah terseleksi dan berhak mendapatkan bantuan dari program Pemerintah, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 8.
101
Diki Sopian, Nur Rachma, Nina Meliana Gambar 8. Implementasi Halaman Tampilan Menu Seleksi
3.3.6 Implementasi Tampilan Menu Penyaluran
Tampilan Menu Penyaluran berisi informasi data warga masyarakat akan akan menerima bantuan dari program Pemerintah beserta informasi tanggal realisasinya, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 9.
Gambar 9. Implementasi Halaman Tampilan Menu Penyaluran
1.1 Pengujian
1.1.1 Hasil Pengujian
Berikut adalah hasil dari pengujian yang dilakukan pada sistem informasi warga penentu bantuan sosial menggunakan data uji berupa data masukan dari Admin atau User. Hal tersebut seperti penjelasan pada Tabel 2 dan pada Tabel 3.
Tabel 4. Hasil Pengujian
No Sub Modul Skenario Uji Espektasi hasil Hasil
1 Login
Login (Benar) Masuk ke halaman home Sesuai
Login (Salah) Tampil pesan login gagal Sesuai
2 Logout Logout Kembali ke menu login Sesuai
Tabel 5. Hasil Pengujian Transaksi
No Menu Skenario uji Espektasi hasil Hasil
1 RT Mengoperasikan
menu-menu didalamnya
Proses dapat dilakukan dan tidak ada kesalahan
Sesuai
2 Data Warga Melakukan penginputan data warga masyarakat calon penerima bantuan
Input data pada field-field dalam menu berhasil dilakukan dan tidak ada kesalahan
Sesuai
3 Kriteria Melakukan
penginputan kriteria data warga masyarakat calon penerima bantuan
Input data pada field-field dalam menu berhasil dilakukan dan tidak ada kesalahan
Sesuai
4 Seleksi Menjalankan proses seleksi berdasarkan kepemilikan pekerjaan dan status pekerjaan.
Proses seleksi berhasil dilakukan dan tidak ada kesalahan
Sesuai
5 Penyaluran Menjalankan proses penyaluran dan bisa ditentukan waktu pelaksanaannya
Proses penyaluran berhasil dilakukan dan tidak ada kesalahan
Sesuai
1.2 Maintenance (Pemeliharaan)
Maintenance atau pemeliharaan baik dari sisi sofware atau dari hadware, dilakukan oleh Administrator agar sistem dapat berjalan dengan baik. Kegiatan perawatan harus dilakukan secara berkala agar sistem dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Pemeliharaan dan pengembangan merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah aplikasi. Apabila terjadi masalah pada sistem aplikasi bisa terditeksi sehingga tidak menimbulkan masalah untuk kedepannya.
103
Diki Sopian, Nur Rachma, Nina Meliana
4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengelolaan sistem informasi warga penerima bantuan sosial berbasis desktop, diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Informasi merupakan sistem yang mengelola data warga penerima bantuan sosial secara terkomputerisasi, sehingga penentuan warga yang berhak mendapatkan bantuan dari Pemerintah telah tepat sasaran, lebih rapi dan terstruktur.
2. Berdasarkan metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara, kuesioner dan studi pustaka, serta telah dilakukan pengujian dengan metode black box, menghasilkan output yang diharapkan dalam segi pengguna atau user yang terdaftar didalam sistem ini.
4.2 Saran
Sistem informasi warga penerima bantuan sosial berbasis desktop tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan aplikasi masih sangat terbatas, sehingga dapat dikembangkan dengan penambahan kriteria-kriteria yang lebih luas lagi sehingga hasil yang diharapkan lebih sempurna.
2. Sistem yang sudah dibangun dan diimplementasikan sebaiknya dilakukan maintenance secara berkala baik software maupun hardware.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Al Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu
[2] Fathansyah, 1999. Sistem Basis Data. Jakarta: Elex Media Kompoutindo.
[3] Gaol, Chr, Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
[4] Jogianto HM. 2014. Analisis & Desain. Yogyakarta: Andi Offeset.
[5] M. Ichwan. 2011.pemrograman basis data Delphi 7 dan MySQL. Bandung:
Informatika.
[6] Luh Made Yulyantari, S.Kom., M.Pd & IGKG Puritan Wijaya ADH, S.Kom., MMSI.
Manajemen Model pada Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
[7] Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2003, 2005. Sistem Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
[8] Roger S. Pressman, Ph.D. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi Buku Satu. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
[9] Sigit Setiawan dan Rony. 1999. Sistem Operasi Windows. Jakarta: Graha Ilmu.
[10] Tata Sutabri. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
[11] Tauri D. Mahyuzir. 2001. Database.
[12] Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika.
[13] Yuswanto dan Subari. 2010. Visual Basic .NET 2010 Meledak. Jakarta: Cerdas Pustaka Publiser.
[14] Puspitosari, Heni A. 2011. Pemograman Web Database dengan PHP dan MySQL.
Yogyakarta: Skripta Media Creative