• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LITERASI MEDIA: BIJAK BERETIKA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL DI SMPN 20 TANGERANG SELATAN

TIM PELAKSANA

RAHMADYA PUTRA NUGRAHA, M.SI (0315038501) DICKY ANDIKA, M.SI (0314048202)

BIDANG ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA

2021

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

1. a. Judul Laporan PPM : Literasi Media: Bijak Beretika Dalam Menggunakan Media Sosial

b. Judul Penelitian Terdahulu : -

2. Ketua Pelaksana :

a. Nama Lengkap : Rahmadya Putra Nugraha, M.Si

b. NIDN : 0315038501

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Fakultas/Program Studi : Fikom / Broadcasting

e. Nomor HP : 0818901827

f. Alamat surel (e-mail) : Rahmadya.putra@mercubuana.ac.id 3. Anggota Tim Pelaksana Dosen :

a. Jumlah Anggota : Dosen / 1 Orang

b. Nama/NIDN Anggota I : Dicky Andika, M.Si / 0314048202 c. Nama/NIDN Anggota II : -

4. Anggota Tim Pelaksana

Mahasiswa

a. Jumlah Mahasiswa : Mahasiswa / 2 Orang

b. Nama/NIM Mahasiswa I : Bella Nur Fadila / 44118010046 c. Nama/NIM Mahasiswa II : Tasya Alifia Humiara / 44118010122

5. Lokasi Kegiatan :

a. Wilayah Kegiatan

(Desa/kecamatan) :

b. Kabupaten/Kota : Tangerang Selatan

c. Propinsi : Banten

d. Jarak ke Lokasi Kegiatan : 40 km

6. Nama Mitra : SMPN 20 Tangerang Selatan

7. Luaran yang dihasilkan : Peningkatan Pemahaman dan Ketrampilan Masyarakat

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Nopember 2021 – Maret 2022 9. Biaya yang diperlukan

a. Sumber dari PPM UMB : Rp 4.000.000,- b. Sumber Mitra (In Kind) : Rp 1.000.000,-

Jakarta, 5 Desember 2021 Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Ketua Pelaksana

(Dr. Farid Hamid, M.Si) ( Rahmadya Putra Nugraha, M.Si )

NIP/NIK: 106730276 NIP/NIK: 0315038501

(3)

ii Menyetujui,

Kepala Biro Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Publikasi

(Dr. Ir. Sawarni Hasibuan, MT) NIP/NIK: 114670407

(4)

ii Ringkasan

Dalam perkembangan kehidupan sosial dan komunikasi, teknologi telah memegang peranan besar. Komunikasi dan berinteraksi kini banyak dilakukan melalui media online dan internet yang dikenal dengan media sosial. Namun masih disayangkan cara mengakses media sosial pun dinilai masih sangat rendah, di mana kerap kali penggunanya tidak mengerti etika bagaimana berkomunikasi di media sosial. Padahal hal ini berdampak luas dan merugikan bahkan dapat berdampak hukum.

Pengabdian ini berangkat dari permasalahan rendahnya pemahaman mengenai bagaimana beretika yang baik dalam berkomunikasi melalui media sosial khususnya pada remaja.

Diketahui bahwa masih banyak remaja yang menggunakan media sosial tanpa mengindahkan nilai dan norma serta asas kepatutan. Maka dari itu penting untuk dilakukan pengenalan beretika komunikasi dalam sosial media di kalangan remaja. Objek dalam pengabdian ini adalah siswa SMPN 20 Tangsel.

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi tanya jawab secara interaktif mengenai penerapan aspek-aspek pembangunan dilihat dari sisi komunikasi lingkungan. Evaluasi dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dari dimensi kognitif, afektif, dan konatif.

(5)

iii

(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman

Ringkasan ii

Daftar Isi iii

BAB 1 : PENDAHULUAN 1

1.1. Analisis situasi 1

1.2. Permasalahan Mitra 3

BAB 2 : SOLUSI DAN TARGET LUARAN 4 A. Solusi 4 1. Etika 4

2. Sistem Komunikasi 5

3. Media Sosial 6 4. Etika Komunikasi 6

B. Rencana target Luaran 7 BAB 3 : METODE PELAKSANAAN 8 1. Tahapan Kegiatan 8

2. Metode Kegiatan 8

3. Evaluasi Kegiatan 8

BAB 4 : BIAYA DAN JADWAL 9

4.1. Anggaran Biaya 9

4.2. Jadwal Kegiatan 9

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN :

Biodata

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini sangatlah pesat, teknologi komunikasi yang diiringi dengan kehadiran media massa dan media sosial juga telah memberi banyak perubahan dalam kehidupan bermasyarakat. Literasi informasi diterima oleh masyarakat sebagai keterampilan yang penting untuk dikuasai selain kemampuan teknologi informasi. Di era di mana informasi serba mudah didapat dan serba melimpah, maka keterampilan tersebut menjadi kemampuan mendasar yang diperlukan untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahannya atau menyelesaikan tugastugasnya dengan memanfaatkan informasi secara etis dan efisien. Kemampuan mendasar ini idealnya menjadi modal yang dimiliki oleh masing- masing individu untuk melaksanakan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi pada berbagai program (Mauludin, Alim, & Sari, 2016).

Perkembangan teknologi sudah sangat maju saat ini, khususnya media sosial. Semua orang pasti memiliki media sosial, mulai dari kalangan remaja sampai dewasa bahkan anak- anak sudah ada yang memiliki media sosial. Media sosial sudah menjadi tempat mengemukakan pendapat, pemikiran dan wajah ekspresi baru bagi masyarakat saat ini.

Kehadiran media sosial menjadi pendorong lahirnya inovasi baru. Berbagai aplikasi bermunculan untuk memenuhi kebutuhan sosialisai orang-orang. Aplikasi-aplikasi sosial media yang dapat menghubungkan informasi dan orang-orang dari berbagai negara. Berbagai sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan lain sebagainya dapat menyebarkan berbagai informasi dengan cepat ke seluruh belahan dunia. Bahkan bisa mempertemukan orang-orang yang berbeda negara dan Bahasa untuk dapat menjalin pertemanan .

Munculnya media sosial versi maya ini, mempengaruhi relasi antar manusia umumnya remaja. Situs komunitas di atas dibuat untuk memenuhi keinginan individu untuk berkomunikasi tanpa ada batasan ruang dan waktu. Tak jarang jejaring sosial kerap berpotensi mempengaruhi pola berpikir seseorang dan membentuk kepribadian individu. Besarnya pengguna media sosial di kalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama aat ini tidak luput pula penyebarannya sampai ke pelosok negeri. Namun para pengguna media sosial tersebut sangat minim mendapat informasi mengenai keberadaan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang merupakan salah satu produk hukum yang

(8)

2 membatasi kebebasan dari para pengguna media sosial agar lebih bijak dalam penggunaannya khususnya pada kalangan remaja (Raharja, 2019).

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa remaja merupakan komunitas terbesar dalam masyarakat Indonesia yang menggunakan media sosial secara regular. Alasan awal mereka sangat aktif menggunakan media sosial adalah untuk mencari perhatian, meminta pendapat dan menumbuhkan citra, namun lama kelamaan akhirnya menjadi ketergantungan. Walaupun media sosial memberikan dampak positif pada remaja, namun pada saat mereka sulit melepaskan diri dari kegiatan yang berkaitan dengan media sosial maka akan memberikan dampak yang kurang positif. Sejumlah studi menunjukkan bahwa akibat penggunaan media sosial yang berlebihan, remaja ditemukan mengalami ingkongruensi pada konsep dirinya (Felita et al., 2016).

Literasi media dapat dikatakan sebagai suatu proses mengakses, menganalisis secara kritis pesan media, dan menciptakan pesan menggunakan alat media (Hobbs dalam Mauludin et al., 2016). Rubin (1998) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi media adalah pemahaman sumber, teknologi komunikasi, kode yang digunakan, pesan yang dihasilkan, seleksi, interpretasi, dan dampak dari pesan tersebut. Maka dapat dikatakan bahwa adanya Internet atau media baru ini membuat pola komunikasi manusia berubah. Seseorang tidak hanya berada di posisi sebagai konsumen media tetapi juga dapat menjadi sebagai produsennya. Adanya asumsi bahwa Internet saat ini dapat dengan mudah diakses melalui ponsel pintar atau smartphone pada dasarnya adalah media yang netral, maka manusia sebagai pengguna yang dapat menentukan tujuan media tersebut digunakan dan manfaat yang dapat diambil.

Berdasarkan asumsi tersebut, maka pendidikan media dan pemahaman akan penggunaannya menjadi suatu hal yang penting bagi semua orang. Pemahaman dan penggunaan media ini disebut literasi media Internet. Kemampuan literasi media, khususnya media internet, wajib dimiliki para mahasiswa jika tidak ingin tertinggal dan menjadi asing di antara lingkungan yang sudah diterpa arus informasi digital. Diharapkan, literasi media para mahasiswa akan penggunaan media Internet dapat mengurangi efek buruk dari penggunaan media tersebut dan juga informasi yang tidak dapat dipungkiri merembet pada hal negatif seperti: konsumerisme, budaya kekerasan, budaya ngintip pribadi orang, bahkan kematangan seksual lebih cepat terjadi pada usia anak-anak (Rahmi, 2013). Oleh karena itu setiap orang diharapkan dapat dengan bijak menggunakan media Internet untuk menambah dan memperluas wawasannya, bukan sekadar media hiburan untuk mengakses online game dan hal lainnya.

(9)

3 Walau sosial media terlihat memiliki banyak manfaat dan memudahkan semua orang dalam mencari informasi. Tapi tidak semua hal hanya memiliki sisi positif, tentu ada sisi negatifnya termasuk media sosial ini. Realitanya, media sosial banyak digunakan bertentangan dengan moral dan etika. Kebanyakan perilaku tidak bermoral dan beretika ini di dominasi oleh kalangan remaja (Fahrimal, 2018). Etika merupakan aturan yang membantu manusia untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, setiap individu harus mempunyai “kesadaran” dalam bersosial media dan mampu membedakan dengan realitas sosial. Setiap individu harus bisa mengontrol aktivitasnya di media sosial (Rianto, 2019).

1.2. Permasalahan Mitra

Dari pemaparan di atas diketahui bahwa terdapat permasalahan dan dampak negatif dari perkembangan sistem komunikasi dan interaksi sosial melalui perkembangan teknologi dan media sosial. Permasalahan dari perkembangan sistem komunikasi melalui media sosial ini antara lain, rendahnya pemahaman mengenai bagaimana beretika yang baik dalam berkomunikasi melalui media sosial. Permasalahan berikutnya yang juga timbul adalah rendahnya pemahaman masyarakat khususnya remaja akan dampak hukum dari penggunaan media sosial yang tidak beretika. Permasalahan lainnya adalah rendahnya kesadaran atau literasi dalam bersosialisasi di media. Dari paparan di atas diketahui bahwa masih banyak remaja yang menggunakan media sosial tanpa mengindahkan nilai dan norma serta asas kepatutan. Maka dari itu pengabdian “Bijak Beretika dalam menggunakan Sosial Media” ini bertujuan untuk (1) Memberikan pemahaman mengenai etika berkomunikasi melalui media sosial di kalangan remaja; (2) Meningkatkan kesadaran akan dampak hukum dari penggunaan media sosial; (3) Meningkatkan literasi media sosial.

Tujuan dibuatnya penelitian ini juga adalah untuk menganalisis apa saja pelanggaran etika yang selama ini dilakukan oleh generasi milenial. Kebanyakan pelaku pelanggaran etika di sosial media adalah para remaja yang belum bisa mengontrol perilaku mereka di media sosial. Dengan adanya penelitian ini diharapkan generasi milenial dapat dengan bijak menggunakan media sosial mereka agar tidak mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan.

(10)

4 BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN A. Solusi

I. Etika

Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat suatu sistem yang mengatur tata cara manusia bergaul. Tata cara pergaulan untuk saling menghormati biasa kita kenal dengan sebutan sopan santun. Tata cara pergaulan bertujuan untuk menjaga kepentingan komunikator dengan komunikan agar merasa senang, tentram, terlindungi tanpa ada pihak lain yang dirugikan kepentingannya dan perbuatan yang dilakukan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku serta tidak bertentangan dengan hak asasi (Maulinda & Suyanto, 2017).

Menurut Haryatmoko (dalam Maulinda & Suyanto, 2017) secara umum tata cara pergaulan, aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam bermasyarakat dan menentukan nilai baik dan nilai tidak baik disebut sebagai etika. Secara umum, menurut A. Sonny Kreaf (dalam Francisco, 2013), etika dapat dibagi menjadi dua bagian: 1.Etika Umum yang membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis, dalam mengambil keputusan etis, dan teori etika serta mengacu pada prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak dan tolok ukur atau pedoman untuk menilai baik atau buruknya suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. 2.Etika Khusus yaitu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang khusus, yaitu bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan seharihari pada proses dan fungsional dari suatu organisasi. Etika khusus dibagi menjadi dua bagian yaitu, Etika individual menyangkut kewajiban dan perilaku manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap, dan perilaku sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilainilai sopan santun, tata krama dan saling menghormati.

Etika berasal dari kata ethikus dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia (KBBI Online, 2020). Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat (Maulinda & Suyanto, 2017). Dari definisi etika diatas, dapat diketahui bahwa “etika” berhubungan dengan empat hal sebagai berikut: 1. Dilihat dari segi objek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia. 2. Dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat. Sebagai hasil pemikiran, maka etika tidak bersifat mutlak, absolute dan tidak pula universal. Ia terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan, kelebihan dan sebagainya. Selain itu, etika juga memanfaatkan berbagai ilmu yang memebahas perilaku manusia seperti ilmu antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi dan sebagainya. 3. Dilihat dari

(11)

5 segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan sebagainya. Dengan demikian etika lebih berperan sebagai konseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian sistem nilai-nilai yang ada. 4. Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman (Suseno, 1987).

II. Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi, verbal maupun nonverbal, membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat banyak sekali bahasa verbal diseluruh dunia ini demikian pula bahasa nonverbal, meskipun bahasa tubuh (nonverbal) sering dianggap bersifat universal namun perwujudannya sering berbeda secara lokal (Soyomukti, 2016).

Komunikasi merupakan keterampilan paling penting dalam hidup kita. Seperti halnya bernafas, banyak orang beranggapan bahwa Komunikasi sebagai sesuatu yang otomatis terjadi, sehingga orang tidak tertantang untuk belajar berkomunikasi secara efektif dan beretika. Hal yang paling penting dalam komunikasi, bukan sekadar pada apa yang dikatakan, tetapi pada karakter kita dan bagaimana kita mentransfer pesan serta menerima pesan. Komunikasi harus dibangun dari diri kita yang paling dalam sebagai fondasi integritas yang kuat (Maulinda &

Suyanto, 2017).

Komunikasi merupakan suatu hal yang amat penting dalam kehidupan manusia. Kita tidak bisa, tidak berkomunikasi. Kita belajar menjadi manusia melalui komunikasi.

Komunikasi sudah merupakan kebutuhan manusia, bahkan kesuksesan seseorang sekarang ini, lebih banyak ditentukan pada kemampuan dia berkomunikasi.

Komunikasi melibatkan interaksi antar anggota masyarakat. Dalam interaksi diperlukan norma-norma atau aturan-aturan yang berfungsi untuk pengendalian yang tujuannya adalah untuk tercapainya Ketertiban dalam masyarakat. Salah satu, upaya mewujudkan tertibnya masyarakat adalah adanya etika komunikasi yakni kajian tentang baik buruknya suatu tindakan komunikasi yang dilakukan manusia, suatu pengetahuan rasional yang mengajak manusia agar dapat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi menandakan pula adanya interaksi antar -anggota masyarakat, karena komunikasi selalu melibatkan setidaknya dua orang. Dalam interaksi selalu diperlukan norma-norma atau aturan-aturan yang berfungsi untuk pengendalian atau social control. tujuannya untuk menciptakan masyarakat yang tertib.

Salah satu bentuk untuk mewujudkan tertibnya masyarakat adalah adanya etika, yakni filsafat

(12)

6 yang mengkaji baik-buruknya suatu tindakan yang dilakukan manusia (Kismiyati & Wahyudi, 2010)

III. Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi, meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia (Mutiah, Albar, Fitriyanto, & A.Rafiq, 2019).

Media sosial tampil menjadi media baru yang melahirkan berbagai konsekuensi kehidupan. Pada dasarnya, media sosial bukanlah media baru bagi proses interaksi dan komunikasi dalam masyarakat. Yang membuat media sosial seakan menjadi media baru yakni saat kita meninjau media sosial masa lalu dan masa kini dari aspek orientasi penggunaan dan aspek kelas sosial penggunanya Media sosial seakan menjadi tempat menumpahkan cerita segala aktivitas, luapan emosi dalam bentuk tulisan atau foto yang tidak jarang mengesampingkan etika yang ada. Media sosial tidak lagi menjadi media berbagi informasi tapi hanya berbagi sensasi. Jika kemajuan teknologi tidak dibarengi dengan kemajuan dalam berpikir, yang ada kemajuan teknologi tersebut berbanding terbalik dalam hal pola berfikir.

Perkembangan teknologi telah membuat pergeseran pemikiran. Etika yang dulu dianggap penting oleh bangsa Indonesia, seakan menjadi tidak penting lagi karena adanya tuntutan zaman. Kemudahan dalam mengakses dan menggunakan media sosial tanpa disadari telah menjebak kita dalam penurunan etika (Maulinda & Suyanto, 2017).

IV. Etika Komunikasi

Dalam kehidupan bersosial di masyarakat, istilah etika dikaitkan dengan moralitas seseorang. Orang yang tidak memiliki etika yang baik sering disebut tidak bermoral karena tindakan dan perkataan yang diambil tidak melalui pertimbangan baik dan buruk. karena menyangkut pertimbangan akan nilai-nilai baik yang harus dilakukan dan nilai-nilai buruk yang harus dihindari (Tosepu, 2018). Tidak adanya filter pertimbangan nilai baik dan buruk merupakan awal dari bencana pemanfaatan media sosial. Etika berkomunikasi dalam implementasinya antara lain dapat diketahui dari komunikasi yang santun. Hal ini merupakan juga cerminan dari kesantunan kepribadian kita. Komunikasi diibaratkan seperti urat nadi penghubung kehidupan, sebagai salah satu ekspresi dari karakter, sifat atau tabiat seseorang untuk saling berinteraksi, mengidentifikasikan diri serta bekerja sama (Swandy, 2017). Kita hanya bisa saling mengerti dan memahami apa yang dipikirkan, dirasakan dan dikehendaki

(13)

7 orang melalui komunikasi yang diekspresikan dengan menggunakan berbagai saluran, baik verbal maupun non-verbal.

Pesan yang ingin disampaikan melalui komunikasi, bisa berdampak positif bisa juga sebaliknya. Komunikasi akan lebih bernilai positif, jika para peserta komunikasi mengetahui dan menguasai teknik berkomunikasi yang baik, dan beretika (Astajaya, 2020). Etika berkomunikasi, tidak hanya berkaitan dengan tutur kata yang baik, tetapi juga harus berangkat dari niat tulus yang diekspresikan dari ketenangan, kesabaran dan empati kita dalam berkomunikasi. Bentuk komunikasi yang demikian akan menghasilkan komunikasi dua arah yang bercirikan penghargaan, perhatian dan dukungan secara timbal balik dari pihak-pihak yang erkomunikasi. Komunikasi yang beretika, kini menjadi persoalan penting dalam penyampaian aspirasi. Dalam keseharian eksistensi penyampaian aspirasi masih sering dijumpai sejumlah hal yang mencemaskan dari perilaku komunikasi yang kurang santun. Etika komunikasi sering terpinggirkan, karena etika Berkomunikasi belum membudaya sebagai urat nadi kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Mutiah et al., 2019).

B. Rencana Target Capaian Luaran

No Jenis Luaran Indikator

Capaian 1 Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding 1) Belum ada

2 Publikasi pada media massa cetak/online/repocitory PT 6) Tidak ada

3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya) 4)

Tidak ada

4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen) 4)

Tidak ada 5 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik,

keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) 2)

Ada

6 Publikasi di jurnal internasional 1) Tidak ada

7 Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang 5) Tidak ada

8 Inovasi baru TTG 5) Tidak ada

9 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri,

Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu) 3)

Tidak ada

10 Buku ber ISBN 6) Tidak ada

(14)

8

BAB III METODE PELAKSANAAN

Proses kegiatan pengabdian berbentuk sosialisasi ini adalah sebagai berikut : 1. Tahapan Kegiatan

Kepada siswasiswi SMPN 20 Tangerang Selatan disampaikan tentang aspek-aspek komunikasi yang telibat dalam sosialisasi program-program pembangunan untuk tujuan pelestarian lingkungan, yaitu :

1. Komunikator 2. Pesan

3. Saluran/Channel 4. Komunikan 5. Efek

6. Feedback

Kemudian ditayangkan video berisi fakta-fakta kondisi lingkungan hidup (tingkat global dan nasional) yang mengalami kerusakan beserta dampaknya, dan upaya-upaya yang telah dilakukan (negara, kelompok, dan individual) dalam memperbaiki kondisi tersebut.

2. Metode Kegiatan

Metode kegiatan pengabdian ini ialah ceramah dan diskusi tanya jawab secara interaktif.

3. Evaluasi Kegiatan

Kegiatan ini dievaluasi dengan memberikan kuesioner kepada seluruh warga yang menjadi sasaran kegitan pengabdian ini, pada dimensi kognitif dan afektif, serta konatif.

(15)

9 BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1. Biaya UMB

No Komponen Biaya yang Diusulkan (Rp)

1 Upah dan Jasa 600.000,-

2 Bahan Habis Pakai 800.000,-

3 Peralatan 500.000,-

4 Transportasi 800.000,-

5 Konsumsi 800.000,-

6 Penyusunan laporan 500.000,-

JUMLAH Rp 4.000.000,-

4.2. Anggaran Biaya Mitra (in kind)

No Komponen (Rp)

1 Sound system 300.000,-

2 Konsumsi 300.000,-

3 Spanduk 200.000,-

4 Transportasi 200.000,-

JUMLAH Rp 1.000.000,-

(16)

10 4.3. Jadwal Kegiatan

No KEGIATAN

2020 -2021 Nopember Desember Januari Pebruari Maret

1 Pembuatan

proposal x x x x

2 Persiapan x x x 3 Pelaksanaan x x x 4 Monev x x x 5 Pembuatan

Laporan x x x

(17)

11 DAFTAR PUSTAKA

Astajaya, I. K. M. (2020). Etika Komunikasi Di media Sosial. Ilmiah Ilmu Agama Dan Ilmu Sisial Budaya, 15(1), 81.

Fahrimal, Y. (2018). Netiquette: Etika Jejaring Sosial Generasi Milenial Dalam Media Sosial.

Jurnal Penelitian Pers Dan Komunikasi Pembangunan, 22(1).

https://doi.org/10.46426/jp2kp.v22i1.82

Felita, P., Siahaja, C., Wijaya, V., Melisa, G., Chandra, M., & Dahesihsari, R. (2016).

Pemakaian Media Sosial Dan Self Concept Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi MANASA, 5(1).

Francisco, A. R. L. (2013). Sony keraf,etika bisnis. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9).

KBBI Online. (2020). Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi Online.

Kismiyati, E. K., & Wahyudi, U. (2010). Filsafat Dan Etika Komunikasi : Aspek Ontologis, Epistemologis Dan Aksiologis Dalam Memandang Ilmu Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran.

Maulinda, R., & Suyanto. (2017). Etika Komunikasi Dalam Menggunakan Media Sosial (Instagram). Jurnal Eleronik Unpad, 4(3).

Mauludin, M. A., Alim, S., & Sari, Vi. P. (2016). Cerdas Dan Bijak Dalam Memanfaatkan Media Sosial Di Tengah Era Literasi Dan Informasi. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 5(1).

Mutiah, T., Albar, I., Fitriyanto, & A.Rafiq. (2019). Etika Komunikasi Dalam Menggunakan Media Sosial. Global Komunika, 1(1).

Raharja, I. F. (2019). Bijak Menggunakan Media Sosial di Kalangan Pelajar Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Jurnal Selat, 6(2). https://doi.org/10.31629/selat.v6i2.1437

Rahmi, A. (2013). PENGENALAN LITERASI MEDIA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 8(2). https://doi.org/10.21580/sa.v8i2.656 Rianto, P. (2019). LITERASI DIGITAL DAN ETIKA MEDIA SOSIAL DI ERA POST-

TRUTH. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2).

https://doi.org/10.14710/interaksi.8.2.24-35

Soyomukti, N. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi. (Meita Sandra, Ed.) (4th ed.). Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media.

Suseno, F. M. (1987). Etika Dasar. Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral. Penerbit PT Kanisius.

Swandy, E. (2017). Bahasa Gaul Remaja dalam Media Sosial Facebook. Jurnal Bastra, 1(4).

Tosepu, Y. A. (2018). Media Baru Dalam Komunikasi Politik (Komunikasi Politik di Dunia Virtual). Surabaya. CV Jakad.

(18)

12 Biodata

Format Biodata Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rahmadya Putra Nugraha, M.Si

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 4 NIP/NIK/Identitas lainnya

5 NIDN 315038501

6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 15 Maret 1985

7 E-mail rahmadya.putra@gmail.com

9 Nomor Telepon/HP 0818901827

10 Alamat Kantor Jl. Meruya Selatan No. 1 Kembangan Jakarta Barat 11 Nomor Telepon/Faks

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = … orang; S-2 = … orang; S-3 = … orang

13. Mata Kuliah yg Diampu

1. New Media & Society 2. Hukum & Etika Penyiaran 3. Sosiologi Komunikasi

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Univ. Moestopo Univ. Pasca Sahid Bidang Ilmu Hub. Internasional Komunikasi

Tahun Masuk-Lulus 2003-2008 2008-2010

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Upaya Diplomasi Publik VOA

Strategi

Kampanye Partai Demokrat

Nama Pembimbing/Promotor I Gede Wisura Prof. Harsono Suwardi C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2012 Strategi Kampanye Partai Politik Pada

Pemilu Legislatif 2009

Internal Rp. 3.500.000 2

3 Dst.

(19)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2012 Pelatihan Teknik Penulisan Skenario Film Internal Rp. 3.500.000 2

3 Dst.

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI

maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun 1

2 3 Dst.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat 1

2 3 Dst

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Usulan Penelitian Internal

Jakarta, 25 Desember 2021 Pengusul,

Tanda tangan

( Rahmadya Putra Nugraha, M.Si)

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham Pada Saat Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 – 2009.. Universitas Diponegero

Dengan penyebaran virus covid-19 yang semakin meningkat saat ini di Indonesia, masyarakat memerlukan sebuah informasi yang akurat mengenai penyebaran covid-19 saat ini. Hal

Masih kurangnya peran dan partisipasi orangtua dan guru dalam pendidikan afektif anak usia dini di Meruya Selatan terkait penyalahgunaan narkoba sampai pada akhirnya

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman serta pengetahuan terhadap teknologi informasi dan dapat menggunakan media sosial

Memperhatikan wilayah tempat tinggal dimana ternyata banyak sekali ibu-ibu yang fulltime menjadi ibu rumah tangga tetapi ingin memiliki penghasilan tanpa

Maka kesimpulan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu mitra dapat memahami pentingnya penggunaan media sosial dengan konsep digitalisasi.mitra dengan

Situs jejaring sosial (social network site) merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna

Persentase lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan Yang Terstandarisasi Persentase lembaga penyedia layanan keluarga Yang Terstandarisasi 1 2 % 15% 25% %