• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Sintuwu Maroso Pasca Konflik di Poso dalam Menciptakan Perdamaian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Sintuwu Maroso Pasca Konflik di Poso dalam Menciptakan Perdamaian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN SINTUWU MAROSO PASCA KONFLIK DI POSO

DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN

TESIS

Diajukan Kepada :

Program Studi Magister Sosiologi Agama

Universitas Kristen Satya Wacana

Alberkat Efraim Sabintoe

752012005

Magister Sosiologi Agama

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)

PERDAMAIAN

BUKANLAH TUJUAN YANG

ASBRAK TETAPI IA MERUPAKAN

(6)

Tesis ini didedikasikan kepada :

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena kasih dan karuniaNya-lah penulis mampu menempuh dan menyelesaikan tesis ini. Pergumulan yang cukup panjang dalam proses penyelesaian tesis ini telah menjadipelajaran berharga bagi penulis untuk memahami arti dari sebuah perjuangan.

Akhir perjuangan di UKSW saat ini, tidak terlepas dari campur tangan dan dukungan mereka yang hadir dalam kehidupan penulis. Tanpa mereka, perjalanan ini mungkin belum berakhir. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. David Samiyono selaku pembimbing I dan Bapak Pdt. Dr. Tony Tampake selaku pembimbing II, yang selalu setia memberikan kritikan dan masukan sebagai bagian dari proses bimbingan selama ini.

2. Seluruh Dosen MSA yang selama ini telah membagikan ilmu dan mampu membuka wawasan penulis untuk menjadi lebih kritis, kreatif, untuk selalu membawa perubahan yang positif.

3. Mbak Liana yang selalu setia dan baik hati ketika melayani mahasiswa.

4. Kedua orang tua: Papa dan Mama yang tidak pernah berhenti memberikan dorongan dan semangat. Dalam keterbatasan sekalipun, selalu berusaha memberikan yang terbaik buat anak-anaknya. Tuhan Yesus selalu memberikan kesehatan dan sukacita. 5. Audi Sabintoe kakak kandung satu-satunya.Terima kasih sudah banyak mengalah dan

selalu memberikan dorongan serta motivasinya.

6. Yen Almedis Suno terima kasih atas dukungan, pengertian dan selalu mendampingi penulis dalam menyelesaikan penulisan ini.

7. Mama dan Papa ade Ishak yang sudah sangat banyak memberikan dorongan serta motifasi.

8. Jemaat GKST Kayamanya dan Jemaat Mizpa Kajuawu yang telah menolong penulis dalam mencari data berkaitan dengan penulisan tesis ini. Terima kasih untuk informasinya yang sangat berharga.

(8)

10.Jemaat Siloam Saemba yang selalu memberikan dukungan terhadap penulis untuk segera menyelesaikan kuliah. serta teman-teman pemuda Siloam Saemba yang selama ini memberikan banyak motovasi dan dukungan dalam proses penyelesaian tulisan ini.

11.Teman-teman MSA 2012 yang penuh warna dan keunikan. Saling membantu dalam tugas kuliah dan selalu menjadikan hari-hari selama di Salatiga penuh dengan keceriaan: sang Baginda Pak Made yang sangat membantu dalam proses penulisan. bang Ricky yang paling ganteng. Icha yang baik (Thanks, so banyak ba traktir). Ka’

ipin yang selalu rame. Pak Olif sang maestro. Mam Jub, Mam Ge. Ka’ Norman. Bu Claudia sabintoe, Indri sabintoe, dan teman-teman yang menghadirkan keceriaan dalam kehidupan penulis selama di Salatiga.

13.Mas dan Mba bro Agiska, terima kasih selalu menyiapkan makanan dan kopi biar sudah tengah malam.

14.Seluruh keluarga besar IKMAPOS. Maaf kurang aktif di komunitas, akan tetapi jalinan persaudaraan tetap dirasakan oleh penulis.

Untuk semua pihak yang telah membantu penulis selama menjalani masa studi di Salatiga. Tidak semua yang dapat disebutkan, tetapi kebaikan kalian akan selalu diberkati oleh Tuhan. Kiranya apa yang tertulis dalam karya ini akan bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai titik awal dalam mengupayakan dan meneliti perdamaian di kabupaten Poso lebih lanjut. Salam Maroso...

Salatiga, Desember 2015.

(9)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan... i

Lembar Pernyataan Tidak Plagiat ... ii

Lembar Persetujuan Akses ... iii

Motto ... iv

Lembaran Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

G. Sistematika Penulisan ... 17

BAB II TEORI KONFLIK DAN PERDAMAIAN ... 19

A. Teori Konflik Menurut Lewis. A. Coser ... 19

B. Pokok Teori Yang Di Sampaikan Oleh Coser ... 21

1. Fungsi-Fungsi Konflik Sosial ... 21

a. Katup Penyelamat ... 21

b. Konflik Realistis & Non-Realistis ... 22

2. Permusuhan Dari Hubungan-Hubungan Sosial Yang Intim ... 24

3. Isu Fungsionalitas Konflik ... 25

4. Kondisi Konflik Antara Kelompok Dalam (In-Group) Dengan Kelompok Luar (Out Group) ... 26

C. Teori Perdamaian Menurut Johan Galtung ... 27

1. Perdamaian positif ... 29

(10)

1. Kekerasan struktural ... 32

2. Kekerasan langsung ... 33

3. Kekerasan budaya ... 33

BAB III KEADAAN MASYARAKAT PASCA KONFLIK POSO DAN NILAI-NILAI MENGENAI SINTUWU MAROSO ... 35

A. Gambaran Umum Kabupaten Poso dan Lokasi Penelitian ... 35

1. Latar belakang berdirinya Jemaat Mizpa Kajuawu ... 37

2. Latar belakang berdirinya Jemaat GKST Kayamanya ... 38

B. Penyebab Konflik... 40

C. Penyelesaian Konflik Poso ... 44

a. Rujuk Sintuwu Maroso, 22 Agustus 2000 ... 44

b. Deklarasi Malino, 20 Desember 2001 ... 46

c. Aliansi Kemanusiaan, Maret 2005 ... 47

D. Dampak Konflik Sampai Sekarang ... 47

E. Pemahaman Mengenai Sintuwu Maroso ... 49

F. Kedudukan Budaya Sintuwu Maroso ... 52

G. Nilai-Nilai Dasar Sintuwu Maroso ... 53

H. Nilai – Nilai Operasional Sintuwu Maroso ... 55

I. Revitalisasi Sintuwu Maroso Pasca Konflik ... 59

1. Nilai-nilai Sintuwu Maroso bersifat Universal dan Ideal ... 59

2. Nilai-nilai Sintuwu Maroso perlu disosialisasikan dalam kehidupan ... 63

a. Berpolitik ... 64

b. Bermasyarakat... 65

c. Beragama ... 66

d. Berekonomi ... 69

J. Sintuwu Masih Maroso ... 71

BAB IV PERSATUAN MASYARAKAT POSO BERDASAR NILAI-NILAI SINTUWU MAROSO ... 75

A. Penyebab Konflik Poso ... 76

B. Kohesi dan Solidaritas Sosial... 78

C. Konflik yang realistik dan non-realistik di Poso... 81

(11)

E. Sintuwu maroso Pasca Konflik: Menuju Perdamaian Sejati ... 85

F. Tantangan Dalam Pencapaian Perdamaian Sejati ... 92

1. kekerasan struktural ... 93

2. kekerasan langsung ... 95

3. kekerasan kultural ... 96

BAB V PENUTUP... 91

A. Kesimpulan ... 98

B. Saran ... 100 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

ABSTRAK

Pada dasarnya kemajemukan telah menjadi salah satu kekayaan yang ada dalam masyarakat. Adanya kelompok sosial tersebut merupakan suatu hal yang lumrah yang berangkat dari atau yang dihasilkan oleh pola interaksi sosial akan tetapi dengan masyarakat yang sangat heterogen dan plural itu menjadi sangat rentan terhadap munculnya konflik baik itu konflik vertikal maupun horisontal. Kabupaten Poso tergolong wilayah yang cukup majemuk selain terdapat suku asli yang mendiami Poso, suku-suku pendatang pun banyak berdomisili di Poso seperti dari daerah Sulawesi Utara, Gorontalo, Bugis, Makassar, Toraja, Jawa, Bali, dll. Keberagaman inilah yang menjadi salah satu pemantik seringnya terjadi pelbagai konflik yang terjadi di Poso baik itu konflik yang berlatar belakang sosial–budaya ataupun konflik yang berlatar belakang agama, seperti yang diklaim saat kerusuhan Poso tahun 1998, tahun 2000 dan kerusuhan tahun 2001.

Konflik Poso secara umum telah selesai dan kondisinya berangsung-angsur membaik. Namun, di tengah situasi membaik itu persoalannya kemudian, masyarakat Poso dihadapkan kepada situasi baru pasca konflik yang meninggalkan sejumlah pengalaman pahit. Masyarakat hidup dengan realitas yang baru, hidup dengan dendam, trauma, ketakutan dan hilangnya rasa kepercayaan antar komunitas. Disisi lain Sebagai kawasan pasca konflik wilayah Poso masih merupakan daerah yang rentan konflik sekaligus rentan perdamaian karena masih belum teratasinya akar konflik dan berbagai dampak konflik yang ada dan juga masih lemah dan tidak efektifnya upaya perdamaian yang ada. Sehingga pasca konflik di Poso masih menyisahkan “Konflik terpendam” dengan perdamaian yang masih sangat rentan tersebut bisa saja dalam suatu waktu konflik terbuka besar kemungkinan terjadi

Membangun kembali masyarakat pasca konflik adalah dengan mengupayakan pencapaian perdamaian, bukan hanya untuk mencegah agar konflik tidak kembali muncul ke permukaan tetapi juga untuk mengkonsolidasikan perdamaian menuju tercapainya pembangunan dan perdamaian berkelanjutan sehingga dengan sendirinya masyarakat akan mendapatkan hak-haknya. Perdamaian bukanlah sebuah tujuan yang asbrak tetapi ia merupakan sebuah proses, yang mesti diupayakan terus-menerus. Inilah yang dimaksudkan Johan Galtung sebagai perdamaian positif. perdamaian positif adalah partisipasi langsung dari masyarakat untuk mewujudkan serta menjaga perdamaian secara berkelanjutan dan bukan hanya sekedar penghentian kekerasan/konflik atau disebut dengan perdamaian negatif.

Sintuwu maroso yang merupakan kearifan lokal masyarakat Poso diyakini dapat menjadi salah satu solusi dalam memperoleh perdamaian sejati dan memperkecil kemungkinan akan terjadinya konflik kembali dikarenakan dengan kearifan lokal tersebut masyarakat Poso turut serta untuk berpartisipasi langsung demi terwujudnya perdamaian. Nilai – nilai yang lahir dari sintuwu maroso telah menjadi jaminan hidup sebagai komunitas dan menjadi warisan turun-temurun yang mengandung makna optimistik untuk menjadi perekat terbangunnya hidup bersama dalam perdamaian. Nilai-nilai yang terkandung dalam sintuwu maroso adalah nilai kerja sama, menghormati, kebersamaan, musyawarah, empati, peduli dan persatuan. Nilai-nilai yang terkandung tersebut merupakan bukti bahwa kearifan lokal sintuwu maroso mampu menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh curahan jam kerja, lama pemakaian kendaraan, lama kerja dan waktu kerja terhadap pendapatan supir angkutan kota secara serentak digunakan uji F

berkelanjutan, yaitu dengan memperhatikan kebuuhsn lansumen, alun dihasilkan berbagai macam jenis hasil pendidikan tinggi yang diperlukan bagi pembanganan, yaitu hasil

ketika terdapat permintaan untuk itu. Pengendalian produksi berarti bisa dilakukan dari pengendalian konsumsi,. Selain itu, pemilihan barang apa yang harus diproduksi

- Time series methods (quantitative) rely on historical demand to predict future demand. - Associative models (quantitative) use historical data on independent variables

Saran yang diajukan dalam penelitian ini yaitu pihak pengelola diharapkan selalu meningkatkan atas kelengkapan fasilitas atau peralatan yang digunakan untuk

Memori kerja yang semula tidak bekerja, subyek tidak mengingat akan hal-hal yang terjadi pada dirinya, sering mengamuk, sering berbicara sendiri, bicara ngelantur, tertawa

Tujuan projek ini adalah membuat video company profile fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala Banda Acehuntuk mengenalkan kegiatan-kegiatan yang ada difakultas MIPA dan

Pada Jalan Teuku Muhammad Hasan didapat volume jam puncak sebesar 1022 smp/jam dengan kecepatan rata-rata waktu sebesar 34,2 km/jam, Jalan Tgk.. Imum Lueng Bata didapat volume