Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh:
Yulfitri
0906990
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Oleh
Yulfitri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Yulfitri 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
YULFITRI
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I:
Dr. Mery Dahlia Hutabarat, M.Pd. NIP. 195208311980032001
Pembimbing II:
Dra. Lersianna H. Saragih, M.Pd NIP. 195212091982032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
FPBS UPI
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Yulfitri. 2013. Analisis Perubahan Ajektiva Menjadi Nomina. Bandung, Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Universitas Pendidikan Indonesia.
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAKT
Yulfitri. 2013. Analyse der Nominalisierung des Adjektivs. Bandung, Skripsi: eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Fakultät für Sprachen und Kunst. Universitas Pendidikan Indonesia.
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRAKT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR DIAGRAM POHON ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah... 5
C. Batasan Masalah ... 5
2. Karakteristik Ajektiva ... 10
3. Klasifikasi Ajektiva ... 13
B. Nomina... 16
1. Definisi dan Ciri-Ciri Nomina ... 16
2. Kategori Nomina ... 19
C. Pembentukan Kata (Wortbildung) ... 26
1. Ableitung ... 26
2. Komposition ... 34
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Ergänzungen ... 35
2. Angaben ... 37
3. Teori Gramatika Dependensi... 39
E. Kerangka Berpikir ... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 42
A. Metode Penelitian ... 42
B. Objek Penelitian ... 43
C. Sumber Data ... 43
D. Teknik Penelitian ... 44
E. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Deskripsi Data ... 46
1. Bentuk Ajektiva yang Dapat Diubah ke Nomina yang Berakhiran –heit dan -keit ... 47
B. Analisis Data ... 50
1. Analisis Perubahan Bentuk dari Ajektiva Menjadi Nomina Berakhiran –heit dan -keit ... 50
2. Analisis Fungsi Nomina Berakhiran –heit dan –keit dalam Kalimat ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL
Adj. : Adjektiv
Esit : Situativergänzung
Konj. : Konjunktion „konjungsi‟
Lk : Laki-laki
Sub : Subjek
TGD : Teori Gramatika Dependensi
V : Verb „verba‟ unsur yang lain (dalam bagan pohon).
: Garis yang menunjukkan ketidakeratan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain (dalam bagan pohon).
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
TABEL
2.1 Bentuk artikel nomina berdasarkan kasus ... 20
2.2 Aturan pembentukan nomina bentuk jamak menurut Reimann ... 23
2.3 Perbedaan fungsi kalimat menurut Meibauer, Dürscheid dan Engel ... 37
4.1 Nomina dengan akhiran –heit yang berasal dari ajektiva ... 48
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM POHON
No. Diagram
Pohon
Judul Diagram Pohon Hal
1. Analisis fungsi nomina Zuckerkrankheit dalam kalimat
berdasarkan TGD ...
53
2. Analisis fungsi nomina Bekanntheit dalam kalimat
berdasarkan TGD ...
54
3. Analisis fungsi nomina Sicherheit dalam kalimat
berdasarkan TGD ...
55
4. Analisis fungsi nomina Fremdheitsgefühl dalam
kalimat berdasarkan TGD ...
56
5. Analisis fungsi nomina Fremdheit dalam kalimat
berdasarkan TGD ...
56
6. Analisis fungsi nomina Vertrautheit dalam kalimat
berdasarkan TGD ... 57
7. Analisis fungsi nomina Gleichheit dalam kalimat
berdasarkan TGD ... 58
8. Analisis fungsi nomina Gemeinsamkeiten dalam
kalimat berdasarkan TGD ... 58
9. Analisis fungsi nomina Tätigkeit dalam kalimat
berdasarkan TGD ... 59
12. Analisis fungsi nomina Fähigkeiten dalam kalimat
berdasarkan TGD ...
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Fungsi Data Nomina Berakhiran –heit dan –keit Dalam Kalimat ... 67 2. Data Nomina Berakhiran –keit dan –heit Dalam Surat Kabar
Presse und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013 ... 70
3. Data Nomina Berakhiran –heit dan –keit Dalam Bentuk
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
Seseorang yang mempelajari suatu bahasa secara tidak langsung dia juga
mempelajari aturan tata bahasa itu agar dapat memahami makna serta informasi
yang ada dalam teks atau wacana lisan bahasa yang dipelajarinya. Begitu pula
orang yang mempelajari bahasa Jerman. Bahasa Jerman merupakan salah satu
bahasa asing yang memiliki aturan tata bahasa yang rumit bagi kebanyakan
pembelajar.
Permasalahan yang sering dihadapi pembelajar bahasa Jerman ialah tentang
tata bahasa (Grammatik). Salah satu unsur Grammatik dalam bahasa Jerman
disebut dengan kelas kata. Bahasa Jerman memiliki 10 kelas kata, yaitu: Verb, Substantiv, Adjektiv, Pronomen, Artikel, Adverb, Partikel, Präposition, Konjunktiv, dan Interjektion (Kürschner, 2004). Nomina dalam bahasa Jerman
dapat terbentuk dari kelas kata lain, misalnya dari kata sifat atau ajektiva. Dalam
pembentukan nomina yang berasal dari ajektiva diperlukan sufiks atau akhiran.
Pada buku ajar Studio d B1 halaman 176, ditemukan kata benda atau nomina
berakhiran -keit yang dibentuk dari ajektiva seperti:
die Mehrsprachigkeit yang terbentuk dari ajektiva mehrsprachig die Unabhängigkeit yang terbentuk dari ajektiva unabhängig
2
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selain nomina yang berakhiran –keit, ditemukan juga nomina yang berakhiran – heit seperti:
die Sicherheit yang terbentuk dari ajektiva sicher die Krankheityang terbentuk dari ajektiva krank
die Gesundheit yang terbentuk dari ajektiva gesund
Nomina yang berakhiran –heit dan –keit ini memiliki ciri khas. Ciri khas tersebut dapat terlihat dari contoh di atas setiap nomina yang berakhiran –heit dan
–keit selalu berjenis feminin dan mempunyai kata sandang (Artikel) die. Selain
dalam buku ajar, juga ditemukan nomina yang berakhiran –heit dan –keit dalam
beberapa teks pada artikel koran berbahasa Jerman. Hampir semua kata-kata
tersebut terbentuk dari perubahan ajektiva menjadi nomina. Nomina dengan
akhiran –heit dan –keit ditemukan dalam bentuk nomina komposita seperti
Fremdheitsgefühl, Zuckerkrankheit.
Perubahan ajektiva menjadi nomina seperti contoh di atas memberikan
makna dan fungsi yang berbeda dalam kalimat, begitu juga cara penulisannya. Hal
ini merupakan salah satu kesulitan pembelajar untuk membedakan apakah kata
tersebut termasuk jenis kata ajektiva atau nomina, khususnya dalam keterampilan
menulis.
3
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada kalimat di atas kata krank sebagai ajektiva yang berfungsi predikatif dan menerangkan tentang keadaan ich yang berfungsi sebagai subjek. Pembelajar
sering melakukan kesalahan dalam menentukan apakah kata tersebut masih
sebagai ajektiva atau telah berubah menjadi nomina. Seperti contoh di bawah ini:
(2) *Seit gestern leide ich unter krank. sejak kemarin menderita saya di bawah sakit. ‘Sejak kemarin saya menderita sakit’.
Contoh kalimat (2) tidak berterima karena terdapat kesalahan pada kata
krank. Berdasarkan aturan tata bahasa yang benar verba leiden berkolerasi dengan präposisi unter dan präposisi harus berkolerasi nomina. Dengan demikian nomina
yang tepat adalah Krankheit. Dalam hal ini kata krank bukan lagi sebagai ajektiva
melainkan berubah dari ajektiva krank menjadi nomina dengan penambahan akhiran –keit yakni Krankheit. Sehingga penulisan kalimat yang benar, yaitu:
(3) Seit gestern leide ich unter Krankheit. sejak kemarin menderita saya di bawah penyakit.
‘Sejak kemarin saya menderita penyakit’.
Selain itu kesalahan yang sering dilakukan oleh pembelajar ialah
menentukan akhiran yang tepat untuk perubahan ajektiva menjadi nomina.
(4) *Viele ältere Menschen leiden unter einsamheit banyak lebih tua orang-orang menderita di bawah kesepian
und krankheit. dan penyakit.
4
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Contoh kalimat (4) tidak berterima karena terdapat dua kesalahan, yaitu
akhiran yang digunakan dan penulisan nomina yang harus diawali huruf kapital.
Ajektiva einsam apabila berubah menjadi nomina maka akhiran yang tepat ialah
–keit sehingga menjadi Einsamkeit. Kesalahan kedua ialah cara penulisan nomina.
Semua nomina dalam bahasa Jerman selalu ditulis dengan menggunakan huruf
kapital di awal kata baik nomina tersebut terletak di awal, di tengah ataupun di
akhir suatu kalimat. Oleh karena itu, penulisan yang benar untuk nomina di atas
ialah Einsamkeit dan Krankheit. Jadi penulisan kalimat yang benar ialah sebagai
berikut:
(5) Viele ältere Menschen leiden unter Einsamkeit
banyak lebih tua orang-orang menderita di bawah kesepian und Krankheit.
dan penyakit.
‘Banyak orang tua menderita kesepian dan penyakit’
Memang tidak dapat sangkal bahwa kalimat (4) dapat dianggap benar
apabila kalimat itu diucapkan dengan cepat (kalimat lisan). Dengan demikian
tidak terlihat kesalahan penulisan nomina yang ditulis dengan huruf kecil. Begitu
juga kesalahan penempatan –heit dan –keit tersamar dalam ucapan cepat atau kalimat lisan. Kesalahan-kesalahan ini hanya jelas dalam kalimat tertulis.
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, terlihat kesulitan
pembelajar untuk membedakan pembentukan nomina dari ajektiva khususnya
5
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini belum pernah diteliti sebelumnya, sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai permasalahan tersebut dengan judul “Analisis Perubahan
Ajektiva Menjadi Nomina”.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan nomina dalam bahasa Jerman?
2. Apa saja akhiran yang terdapat pada nomina bahasa Jerman yang berasal dari
kelas kata lain?
3. Bagaimana cara pembentukan nomina dalam bahasa Jerman?
4. Terbentuk dari jenis kelas kata apa saja nomina bahasa Jerman?
5. Bagaimana perubahan bentuk ajektiva menjadi nomina yang berakhiran
-heit dan -keit dalam bahasa Jerman?
6. Apa fungsi ajektiva yang berubah menjadi nomina yang bersufiks -heit dan -keit dalam kalimat bahasa Jerman?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini terfokus dan tidak meluas, serta mengingat
keterbatasan waktu dan kemampuan pemahaman tata bahasa yang dimiliki
6
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nomina yang berakhiran –heit dan –keit dalam berbagai artikel di surat kabar Presse und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah
yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Ajektiva apa saja yang dapat diubah ke dalam bentuk nomina yang berakhiran
-heit dan -keit?
2. Bagaimana perubahan bentuk dari ajektiva menjadi nomina yang berakhiran -heit dan –keit?
3. Apa fungsi nomina yang berakhiran -heit dan -keit pada kalimat dalam artikel
yang diteliti?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk dapat menjawab rumusan masalah
yang dipaparkan di atas. Tujuan penelitian ini adalah
1. mengidentifikasi ajektiva yang dapat diubah ke dalam bentuk nomina yang
7
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. mendeskripsikan perubahan bentuk dari ajektiva menjadi nomina yang
berakhiran -heit dan –keit.
3. menganalisis fungsi nomina yang berakhiran -heit dan -keit pada kalimat dalam
artikel yang diteliti.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik untuk peneliti
sendiri juga orang lain yang ingin belajar bahasa Jerman. Adapun manfaat yang
ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat membantu mahasiswa ataupun
pembelajar lainnya untuk meningkatkan penguasaaan tata bahasa Jerman
khususnya dalam pembentukan nomina yang berakhiran –heit dan -keit. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi ataupun pembanding untuk
penelitian yang serupa.
2. Bagi penulis
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis, yakni dapat memberikan
8
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini, yaitu tentang ajektiva apa saja yang dapat diubah menjadi nomina yang
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif fokusnya
pada penunjukkan makna, deskripsi, dan penempatan data pada konteksnya
masing-masing dan sering kali dilukiskan dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka
(Mahsun, 2007: 257). Dengan kata lain, hasil penelitian kualitatif bersifat deskriptif
yang menggambarkan situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukan, maka
dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis
deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Melalui
metode ini, penulis melakukan beberapa langkah penelitian yaitu perumusan masalah,
mengumpulkan dan menganalisis data serta mengambil kesimpulan dari rumusan
masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian. Tujuan penggunaan metode ini
adalah mengidentifikasi secara jelas bentuk adjektiva apa saja yang dapat diubah ke
nomina yang berakhiran -heit dan –keit, mendeskripsikan perubahan bentuk dari
43
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah nomina yang
berakhiran –keit dan –heit pada kalimat dalam artikel yang terdapat pada surat kabar Presse Und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa nomina yang
berakhiran –heit dan –keit yang terdapat dalam surat kabar Presse Und Sprache edisi
November 2012 dan Februari 2013. Surat kabar Presse Und Sprache merupakan
salah satu surat kabar pembelajaran bahasa Jerman yang diterbitkan oleh penerbit
Carl Ed. Schünemann KG di Bremen. Surat kabar ini terdiri dari 12 halaman yang
berisi artikel tentang lingkungan, kultur, ekonomi, teknologi serta memberikan
wawasan penting mengenai kehidupan di Jerman. Surat kabar ini dapat digunakan
pembelajar untuk belajar bahasa Jerman karena kalimat dalam artikel menggunakan
Deustch als Fremdsprache ‘bahasa Jerman sebagai bahasa asing’ dan setiap teks
artikel dilengkapi glosarium untuk menerangkan kosakata yang dianggap susah.
Selain itu, dalam surat kabar ini terdapat Übungen zu Leseverstehen ‘latihan untuk memahami teks’. Oleh karena itu penulis memilih surat kabar Presse Und Sprache
44
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan tahap awal dalam penelitian ini. Dalam hal ini
penulis mempelajari artikel yang terdapat dalam koran Presse Und Sprache untuk
mendapatkan data dan informasi yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
2. Pengumpulan Data
Langkah-langkah dalam mengumpulkan data ini adalah mencari dan
mengumpulkan objek yang akan diteliti pada artikel dalam koran berbahasa Jerman.
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terdapat pada artikel di surat kabar Presse Und Sprache.
3. Pengolahan Data
Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis nomina yang
berakhiran –heit dan –keit yang terbentuk dari adjektiva.
4. Kesimpulan
Tahap terakhir adalah kesimpulan, pada tahap ini penulis menyimpulkan hasil
45
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
berdasarkan teori Gramatika Dependensi (TGD). Lucien Tesnière merupakan pakar
linguistik Perancis yang mengembangkan teori ini kemudian dikembangkan di
Jerman oleh Engel. Penulis menggunakan teori Engel (2009) yang menyebut istilah
Ergänzung untuk menunjukkan fungsi nomina dalam kalimat.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data:
1. Mengidentifikasi kalimat yang mengandung nomina berakhiran –heit dan –keit. 2. Mengumpulkan nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terdapat sumber
data.
3. Menganalisis pembentukan nomina berakhiran –heit dan –keit yang berasal dari ajektiva dan menganalisis fungsi nomina berakhiran –heit dan –keit yang terdapat
dalam kalimat.
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis perubahan ajektiva menjadi nomina berakhiran
–heit dan –keit yang terdapat dalam surat kabar Presse Und Sprache edisi
November 2012 dan Februari 2013, secara keseluruhan ditemukan 40 nomina
berakhiran –heit dan –keit. Akan tetapi dari 40 nomina tersebut terdapat beberapa nomina yang digunakan berulang-ulang. Jadi hanya terdapat 26 nomina yang
berakhiran –heit dan –keit dalam 34 kalimat. Nomina yang berakhiran –heit
berjumlah 12 dan yang berakhiran –keit berjumlah 14. Terdapat tiga nomina berakhiran –heit yang digunakan berulang-ulang (Beliebtheit, Gleichheit dan
Mehrheit). Terdapat tiga nomina yang berakhiran –keit yang berulang-ulang
digunakan (Möglichkeiten, Tätigkeit dan Wirksamkeit).
Berdasarkan hasil penelitian data mengenai perubahan ajektiva menjadi
nomina yang berakhiran –heit dan –keit, dapat disimpulkan bahwa nomina yang berakhiran –keit secara umum terbentuk dari ajektiva dengan satu suku kata
seperti fremd, gleich, krank, mehr, wahr dan krank. Sedangkan nomina yang
berakhiran –keit terbentuk dari ajektiva turunan yang berakhiran –ig, sam dan -lich.
Berdasarkan analisis fungsi, ditemukan bahwa nomina yang berakhiran –
heit dan –keit dalam kalimat berfungsi sebagai unsur Ergänzung dan Angaben.
63
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditemukan lebih produktif dari pada nomina yang berfungsi sebagai unsur
Angaben yakni 37 nomina berfungsi sebagai Ergänzung dan hanya tiga nomina yang berfungsi sebagai Angaben.
Berdasarkan hasil analisis fungsi dari 34 kalimat, ditemukan 15 nomina
berakhiran –heit dan –keit yang berfungsi sebagai Akkusativergänzung. Pada posisi terbanyak kedua ditemukan 11 nomina yang berfungsi sebagai
Präpositivergänzung. Kemudian posisi terbanyak ketiga yaitu 10 nomina berfungsi sebagai subjek dan hanya satu nomina yang berfungsi sebagai
Dativergänzung. Nomina berakhiran –heit dan –keit yang berfungsi sebagai unsur Angaben hanya ditemukan tiga nomina. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran I.
B. Saran
Untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami perubahan ajektiva
menjadi nomina, khususnya nomina yang berakhiran –heit dan –keit, sebaiknya pembelajar bahasa Jerman lebih memahami bentuk ajektiva apa saja yang dapat
diubah kedalam bentuk nomina yang berakhiran –heit dan -keit serta memahami fungsi nomina dalam kalimat, sehingga dapat membedakan fungsi kata yang tepat
dipakai dalam sebuah kalimat.
Disarankan agar penelitian mengenai perubahan kelas kata dari ajektiva
menjadi nomina dapat diteliti lebih lanjut dengan sufik yang lain seperti ler, -ling, -ner, -nis, -schaft, -sel, -tum, -ung ataupun dengan sumber data yang
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Busch, Albert. Stenschke, Oliver. (2008). Germanistische Linguistik 2. Auflage.
Tübingen: Gunter Narr Verlag.
Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Cyffka, Andreas. Haverkamp, Susanne. (2007). PONS Kompaktwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.
Eisenberg et al. (2009). Duden- Die Grammatik. Mannheim: Dudenverlag.
Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik. München: IUDICIUM Verlag GmbH.
Fandrych, Christian. (2010). Die Grammatik: Deutsch für die Grundstüfe. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.
Funk, Hermann et al. (2008). studio d A1 Deutsch als Fremdsprache. Jakarta: Katalis.
Handajanto, Lusien. (2011). PONS Gramatika Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: PT Katalis Mitra Plaosan.
Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (1996). Deutsche Grammatik. München: Verlag Enzyklopädie.
Hendra, Dani. (2008). Fehleranalyse bei Der Adjektivdeklination. Skripsi Sarjana
Pendidikan pada FPBS UPI: Tidak diterbitkan.
Hutabarat, Mery. (2009). Frasa Verba Tipe Funktionsverbgefüge dan Frasa Verba Tipe Fraseoleksemis dalam Bahasa Jerman Bidang Ekonomi. Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung: tidak
diterbitkan.
Kröner, Ludwig. (2008). Deutsche Grammatik im Überblick. Stuttgart: Ernst Klett
65
Yulfitri, 2014
ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kürschner, Wilfried. (2004). Grammatisches Kompendium. Tübingen: UTB für Wissenschaft.
Mahsun, M.S. (2007). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Meibauer, Jörg. (2007). Einführung in die germanistische Linguistik 2. Auflage.
Stuttgart: Metzler Verlag.
Musan, Renate. (2009). Satzgliedanalyse. Heidelberg: Universitätsverlag Winter.
Presse und Sprache. November 2012 & Februari 2013. Bremen: Bremer
Tageszeitungen AG.
Reimann, Monika. (2011). Grundstufen_Grammatik. Heuber: München.
Röhe, Klaus. (2008). PONS Band 4 Zweifelsfrei Deutsch Wortbildung & Wortbedeutung. Stuttgart : Ernst Klett Sprachen GmbH.
Röhe, Klaus. Balcik, Ines. (2011). PONS Deutsche Grammatik und Rechtschreibung. Stuttgart : Ernst Klett Sprachen GmbH.
Steinbach. (2009). Wortbildung Grammatik der deutschen Gegeartssprache. [Online].Tersedia:http://www.staff.uni-mainz.de/steinbac/Lehre/Grammatik/
Wortbildung.pdf. [21 November 2012].
Bensch, Norbert. Stetter, Michael. (2013). Wortarten [Online]. Tersedia:
http://www.mein.deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=175. [9 Oktober