Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, N.(2007). Permainan Bola Basket.Solo: Era Intermedia
Arikunto, S.(2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT. RinekaCipta
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, (1988).Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud
FIBA. (2010). Official Basketball Rules 2010. San Juan
Lutan, dkk.(2000). Dasar Dasar Kepelatihan.Bandung.UniversitasPendidikan Indonesia
Nurhasan., dan Dudung.(2007). Modul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung
Nurhasan., Dudung, & Nidaul. (2007). Modul Statistika. Bandung
Jon, O.(2007). Dasar – Dasar Bola Basket.Bandung : PT IntanSejati
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta
Surakhmad, W. Penelitian Penelitian Penelitian Ilmiah.Bandung :Tarsito
Ucup, dkk.(2008). Anatomi Manusia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Wissel, H.(1996). Bola Basket.Jakarta : PT Raja GrafindoPersada
---. (2012. 12 September). Tersedia:
http://news.bbc.co.uk/sport2/hi/other_sports/basketball/4183886.stm (12 september 2012)
---. (2012. 12 September). Tersedia:
http://blogs.edweek.org/edweek/LeaderTalk/2009/11/leadership_and_the_t wo-handed.html(12 september 2012)
---. (2012. 12 September). Tersedia: breakthroughbasketball.com(12 september 2012)
---. (2012. 12 September). Tersedia: fwnextweb1.fortwayne.com12 september 2012)
---. (2012. 12 September). Tersedia:
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi.
Hal ini sesuai dengan UU No. 3 th. 2005 Pasal 1 Ayat 11, 12, dan 13 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional, yaitu:
Olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. 1) Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. 2) Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan. 3) Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
Dari berbagai jenis cabang olahraga yang ada, salah satunya adalah dari
cabang olahraga permainan bola besar yaitu bola basket yang merupakan cabang
olahraga permainan yang digemari diseluruh negara selain sepak bola. Hal ini
dikarenakan penggemarnya berasal dari berbagai usia dan merupakan olahraga
yang menyenangkan, kompetitif, mendidik, menghibur, dan menyehatkan.
Disamping itu bola basket termasuk dalam olahraga dengan karakteristik
invasion atau saling menyerang yang dimainkan oleh dua regu atau tim yang tiap
regu beranggotakan lima orang pemain. Menurut Federation Internasionale de
Bola basket dimainkan oleh dua (2) tim yang masing – masing terdiri dari lima (5) orang pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka.
Oleh karena karakteristiknya yang saling menyerang, permainan ini sering
kali menciptakan skor lebih dari seratus angka, karena itu pula bola basket tidak
akan jenuh ditonton.
Bola basket merupakan olahraga yang unik karena diciptakan secara tidak
sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith,
seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi
untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di
Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup
untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New
England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario, Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola
basket pada 15 Desember1891. Seperti halnya olahraga – olahraga lain bola
basket juga memiliki keterampilan – keterampilan dasar yang harus dikuasai olah
para pemain. Menurut Jon (2007:vi) : “Keterampilan – keterampilan perseorangan
seperti shooting, passing, dribble, dan rebound, serta kerja tim untuk menyerang
atau bertahan, adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga ini”.
Teknik – teknik tersebut menjadi sangat penting dalam bola basket dan harus
dikuasai dengan baik oleh pemain. Karena dalam permainan ini pemain akan
menghadapi situasi yang sama sekali berbeda, adakalanya pemain harus
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
keputusan pemain dalam memutuskan apa yang harus dilakukan saat bermain bisa
menentukan hasil akhir suatu pertandingan. Dari semua teknik itu, pemain dapat
mengkombinasikan gerakan operan (passing), menggiring bola (dribbling), dan
diakhiri dengan melakukan shooting atau tembakan untuk mencetak poin. Salah
satu kebutuhan yang mendasar dalam permainan bola basket antara lain adalah
teknik shooting atau menembak. Adapun beberapa jenis tembakan dalam
permainan bola antara lain : “lay up, set and jump shoot, free throw, three point shoot, hook shoot”.
Untuk bermain basket dengan baik, pemain harus dibekali dengan teknik
dasar yang baik pula. Pemain yang mempunyai teknik dasar yang baik cenderung
pemain tersebut dapat bermain basket dengan baik pula. Untuk itu seorang pemain
harus menguasai semua teknik dasar bola basket. Salah satu teknik dasar yang
harus dikuasai dalam bermain basket adalah shooting (menembak). Untuk
mencetak angka pemain akan berusaha sedekat mungkin dengan ring agar akurasi
tembakannya menjadi efektif. Seperti yang dijelaskan Jon (2007:13) menjelaskan
bahwa :
Para pemain bola basket yang melakukan sebagian tembakan mereka dalam posisi yang dekat dengan ring basket biasanya memiliki ketepatan tembakan paling tinggi, 55 hingga 60 persen berhasil dari semua usaha tembakan mereka.
Shooting (menembak) adalah keahlian yang sangat penting dalam olahraga basket. Kita bisa mencetak angka hanya apabila pemain melakukan shooting
secara akurat. Teknik dasar seperti passing, dribling, deffend, dan rebounding
membuat skor, tetapi tetap saja untuk menciptakan skor pemain harus mampu
melakukan tembakan dengan baik.
Walaupun shooting mungkin bukan hal yang pertama diajarkan kepada
seorang pemain, tetapi tetap saja ini merupakan elemen penting dalam basket.
Seperti halnya teknik – teknik lain yang tidak sederhana karena memiliki dasar –
dasar cara mempelajarinya. Teknik shooting pun memiliki dasar – dasar mekanika
yang harus diperhatikan.Dasar mekanika dalam melakukan tembakan, menurut
Wissel (1996:46) antara lain, “pandangan, keseimbangan, posisi tangan,
pengaturan siku, irama tembakan, dan pelaksanaannya”.
Sedikitnya ada tiga macam shooting bola basket yang menjadi patokan
pemain maupun pelatih yang harus dipelajari. Seperti yang dijelaskan oleh
Ahmadi (2007:18) bahwa : “usaha memasukkan bola ke keranjang yang
diistilahkan dengan menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan,
dan lay up”.
Seperti yang telah dijelaskan di atas kebutuhan pentingnya teknik shooting
menjadi sangat vital, terutama untuk pemula. Mereka cenderung belum terlalu
kuat untuk melempar bola dalam jarak tertentu, sehingga perlu penguasaan teknik
yang benar. Yang paling penting dalam melakukan shooting adalah pemain
meningkatkan jarak tembak efektif.
Untuk para pemula terutama anak – anak metode atau cara menembak akan
berbeda dengan anak dewasa pada umumnya. Karakteritik otot anak – anak akan
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memahami jenis tembakan apa yang paling tepat untuk usia tertentu, agar latihan
nantinya bisa berjalan secara efektif.
Dari penjelasan di atas mengenai beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap hasil shooting under basket shoot, khususnya mengenai pegangan
tangan, hal tersebut yang menggugah penulis untuk mengadakan penelitian
tentang “Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed set shoot
Terhadap Ketepatan Hasil Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola
Basket”.
B. Rumusan Masalah
Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data dan analisis data. Sehingga pada akhirnya
akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan
uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: “
1. Seberapa besar ketercapaian shooting two handed set shoot dan one
handed set shoot terhadap ketepatan shooting under basket shoot dalam permaian bola basket?
2. Manakah yang memiliki ketercapain paling besar antara one handed set
shoot dengan two handed set shoot terhadap ketepatan tembakan under basket shoot dalam permainan bola basket?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara one handed set shoot
dengan two handed set shoot terhadap hasil shooting under basket shot
C. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan tersebut, penulis merumuskan tujuan dalam penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar ketercapain shooting two handed set
shoot dan one handed set shoot terhadap ketepatan shooting under basket shoot dalam permaian bola basket?
2. Untuk mengetahui manakah yang memiliki ketercapain paling besar
antara one handed set shoot dengan two handed set shoot terhadap
ketepatan tembakan under basket shoot dalam permainan bola basket?
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara
one handed set shoot dengan two handed set shoot terhadap hasil
shooting under basket shoot dalam permainan bola basket?
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang
diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah :
1. Manfaat secara teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi
keilmuan bagi seorang pelatih dan atlet sebagai masukan pada saat
memberikan materi latihan fisik dan teknik dalam menjalankan
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Manfaat secara praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
bagi penulis khususnya, para pelatih, dan atlet pada umumnya dalam
menentukan dan menerapkan latihan yang efektif untuk meningkatkan
kemampuan shooting under basket dalam permainan bola basket.
E. Batasan penelitian
Batasan masalah sangat perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah
penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu
gambaran yang jelas. Oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada one handed set shoot
dan two handed set shoot terhadap ketepatan shooting under basket
shoot pada permainan bola basket.
2. Pengujian dan pengukuran terbatas pada ketepatan hasil shooting under basket shoot
3. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah atlet basket berusia
12 sampai 13 tahun.
4. Shooting dalam jarak kurang dari 2 meter F. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka penulis
membuat batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam
judul penelitian ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:
2. Ketepatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 933) “hal
(keadaan, sifat) Tepat; ketelitian; kejituan”
3. One handed set shoot yaitu tembakan satu tangan. 4. Two handed set shoot yaitu tembakan dua tangan
5. Bola basket menurut Federation Internasionale de Basketball (2010 : 5),
yaitu :
Bola basket dimainkan oleh dua (2) tim yang masing – masing terdiri dari lima (5) orang pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka.
6. Jump Shoot adalah Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang bagus.
7. Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin.
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian kita memerlukan metode atau cara. Dalam hal ini
metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan
hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur
penelitian. Penggunaan metode haruslah selaras dengan tujuan dari penelitian itu
sendiri. Dalam hal ini metode penelitian sangat penting dalam pelaksanaan,
pengumpulan dan analisis data. Dengan metode penelitian akan lebih terstruktur
rapih dan lebih efisien.
Tujuan penelitian kali ini difokuskan untuk mengetahui bagaimana gambaran
mengenai ketepatan hasil shooting ekstrakulikuler bola basket MI Asih Putra
Cimahi. Mengenai permasalahan yang akan penulis teliti yaitu tentang
perbandingan one handed set shoot dengan two handed set shoot terhadap hasil
shooting under basket shoot dalam permainan bola basket, maka metode yang
penulis rasa cocok untuk digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Istilah “deskriptif” berasal dari bahasa inggris to describe yang berarti
memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal. Seperti yang diungkapkan oleh
penyidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi, penyidikan dengan teknik survey, dengan teknik interviu, angket, observasi, atau dengan teknik test; studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya,
biasanya dimaksudkan sebagai penelitian pendahuluan yang akan ditindak lanjuti
dengan upaya lain. Dalam metode deskriptif, tujuan yang hendak dicapai adalah
menggambarkan atau mendeskripsikan fakta-fakta, atau sifat-sifat, serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Dari kesimpulan di atas, maka digambarkan sifat dari metode deskriptif
selain untuk mengumpulkan informasi atau juga data deskriptif bertujuan pada
pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masa yang aktual.
Untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, berikut ini terdapat
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Sampel melakukan shooting one handed set shoot
2. Sampel melakukan shooting two handed set shoot
Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan data mentah yang harus
diolah sehingga data tersebut mempunyai arti. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan adalah :
1. Mengumpulkan data.
2. Menyusun dan mengolah data.
3. Menganalisa data.
4. Menafsirkan data.
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Populasi dan Sampel penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan
pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. “Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2010:173). Maka populasi dari
penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler bola basket MI Asih Putra Cimahi.
Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian, sampel menurut Sugiyono
(2010:215) “…sebagian dari populasi”. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan total sampling. Yaitu peneliti mengambil semua populasi sampel
dari populasi yang ada. Artinya, dari 20 sampel yang ada penulis mengambil ke
20 sampel tersebut dengan kata lain sampel diambil dari sejumlah populasi (total
sampel). Artinya penulis hanya mempertimbangkan usia 12-13 tahun.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti mengambil sampel siswa ekstrakurikuler
basket MI Asih Putra Cimahi sebanyak 20 orang.
C. Desain Penelitian
Pola atau desain pelaksanaan penelitian merupakan hal yang penting untuk
mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian, sehingga
terdapat alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan
Adapun pola atau desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :
X1 : shooting one handed set shoot X2 : shooting two handed set shoot Y : Hasil shooting
Setelah desain penelitian ditentukan oleh penulis, selanjutnya penulis
menyusun langkah-langkah penelitian sebagaimana tertera dalam gambar seperti
yang tertera pada halaman 31. X1
Y
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.2 Langkah Penelitian
Dari langkah-langkah di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Langkah pertama adalah menentukan populasi, kemudian memilih sampel
yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini. Setelah memperoleh sampel
langkah selanjutnya adalah melakukan tes pada sampel yang telah dipilih. Tes
yang dilakukan adalah shooting one handed set shoot dan shooting two handed set
shoot. Setelah memperoleh data, langkah berikutnya adalah mengolah dan
menganalisis data tersebut. Dari hasil pengolahan dan analisis data yang diperoleh
maka didapat hasil dari shooting one handed set shoot dan shooting two handed Populasi
Sampel
Tes Shooting One handed set
shoot dan two handed set shoot
Data
Pengolahan dan Analisis Data
set shoot, kemudian diambil kesimpulan mengenai perbandingan ketepatan shooting one handed set shoot dan shooting two handed set shoot.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh
data dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Hasil dari pengolahan
data ini kemudian akan dijadikan sebagai sebuah kesimpulan dari hasil penelitian,
dan akan menjawab permasalahan yang ada. Berkaitan dengan penelitian ini,
instrumen penelitian yang digunakan adalah tes menembak bola ke sasaran
(shooting) yang diambil dari Nurhasan (2007:240).
a. Prosedur umum
1. Penjelasan : dalam pelaksanaan tes, orang coba akan melakukan 2
tes yaitu tes shooting one handed shoot (menembak dengan satu
tangan) dan shooting two handed shoot (menembak dengan dua
tangan).
2. Pemanasan : pemanasan ditekankan pada anggota tubuh bagian
atas dan bawah otot tungkai, kaki, lengan, dan tangan yang
dipimpin langsung oleh testee.
3. Penjelasan kepada testee dan tester mengenai tata cara
pengambilan data.
4. Pemberian contoh : testee akan memberikan contoh tentang tes
yang akan dilakukan, sesuai dengan prosedur.
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Telah mendapatkan pelatihan dasar permainan bola basket
dalam kegiatan ekstrakulikuler.
3. Telah atau pernah mengikuti latihan dalam kegiatan
ekstrakulikuler.
6. Klasifikasi tester
1. Mengetahui secara jelas tentang permaian bola basket.
2. Sudah lulus mengikuti matakuliah tes dan pengukuran.
3. Sudah tingkat 4 atau 5 atau sudah akan melakukan penelitian
2. Alat yang digunakan :
3. Petunjuk pelaksanaan :
Orang coba berdiri rileks di sekitar di bawah ring basket.
Setelah aba – aba “ya” (peluit), testee berusaha memasukkan
bola tersebut sebanyak – banyaknya.
Bola harus menyentuh papan pantul terlebih dahulu
Siswa diberi waktu 30 detik.
Hanya bola yang masuk yang diberi skor
4. Catatan
Tes dinyatakan gagal bila :
Bola keluar dari daerah sasaran / tidak masuk
Bola tidak meyentuh papan
Teknik salah (misalnya, ketika tes one handed pemain
melakukan teknik two handed)
Tes dinyatakan sukses bila :
Bola masuk
Bola menyentuh papan
Teknik benar
5. Cara penilaian:
Menghitung jumlah skor dalam 30 detik jika gerakan benar dan
bola masuk serta menyentuh papan.
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E.Prosedur Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran merupakan data mentah,
sehingga perlu diolah dan dianalisa, sehingga menghasilkan suatu makna atau
kesimpulan yang dapat menjelaskan tentang hasil dari penelitian yang
berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini.
Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini sebagai
berikut:
1. Menghitung nilai rata-rata dari hasil data mentah setiap variabel.
Rumus untuk menghitung rata-rata adalah
Arti unsur-unsur tersebut:
� : Nilai rata-rata yang dicari
∑X : Jumlah nilai yang didapat oleh seluruh sampel
n : Banyaknya sampel
2. Menghitung simpangan baku dari semua variabel. Rumus yang
digunakan adalah:
Arti unsur-unsur tersebut: S : Simpangan baku X : Nilai yang didapat
3. Menghitung T-skor shooting digunakan pendekatan statistik dengan
Arti unsur-unsur tersebut di atas adalah: T-skor : Skor standar yang dicari
X : Skor yang diperoleh seseorang/peristiwa
� : Nilai rata-rata S : Simpangan baku
4. Menguji normalitas distribusi data dengan menggunakan pendekatan Uji
Liliefors
Uji ini dinamakan uji normalitas distribusi dengan pendekatan non
parametrik. Hal ini dilakukan andaikata kelompok sampel yang digunakan
dalam sebuah penelitian itu di asumsikan sebagai kelompok „kecil.‟ Dalam
uji ini tidak diperlukan parameter-parameter tertentu, oleh karena itu
dikenal dengan pendekatan uji normalitas distribusi non parametrik.
Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
a) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari pengamatan yang
paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.
b) Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan
pendekatan Z-skor yaitu:
�
=
� − �
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c) Untuk tiap baku angka tersebut dengan bantuan tabel distribusi normal
baku (tabel distribusi Z). Kemudiaan hitung peluang dari
masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan: Jika nilai Z negatif, maka
dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas daerah distribusi Z.
d) Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat
kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi
dengan banyaknya sampel.
e) Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.
f) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari
seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo. Dengan bantuan tabel
nilai kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukan nilai L. Untuk
menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai
kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih.
Kriterianya adalah; Tolak hipotesis nol, jika Lo yang diperoleh dan
data pengamatan melebihi L (Ho jika Lo > Lα = Tidak Normal).
Dalam hal lainnya hipotesis diterima (Ho jika Lo ≤Lα = Normal).
5. Uji Homogenitas
Uji ini dilakukan hanya apabila sampel berdistribusi normal.
Uji dua variansi dengan menggunakan rumus :
Variansi besar F =
Variansi kecil
F < Fa maka hipotesis diterima
6. Uji Jenjang Bertanda Wilcoxon
Uji tanda ini didasarkan pada tanda – tanda positif dan negative
yang besarnya beda juga diperhatikan. Langkak – langkah yang diperlukan
dalam pengujian menurut Nurhasan (2008:231) dalah sebagai berikut:
a) Berikan jenjang (rank) untuk tiap – tiap beda dari pasangan
pengamatan (Y1-X1) sesuai dengan besarnya, dari yang terkecil
sampai terbesar gtanpa memperhatikan tanda beda itu (nilai beda
absolute). Bila ada dua atau lebih beda yang sama, maka jenjang
untuk tiap beda itu adalah jenjang rata – rata.
b)Bubuhkan tanda positif atau negatif pada jenjang untuk tiap beda
sesuai dengan tanda dari beda itu, beda 0 tidak diperhatikan.
c) Bandingkan nilai T yang diperoleh dengan nilai T untuk uji jenjang
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data statistik mengenai perbandingan one
handed set shoot dengan two handed set shoot terhadap ketepatan hasil shooting under basket shoot dalam permainan bola basket, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Shooting under basket dengan teknik one handed set shoot memiliki ketercapaian sebesar 25% terhadap hasil shoot under basket shoot
dalam permainan bola basket. Shooting under basket shoot dengan
teknik two handed set shoot keterpaian 29% terhadap hasil shoot
under basket shoot dalam permainan bola basket.
2. Dilihat dari segi ketercapaiannya, ternyata two handed set shoot
memiliki ketercapaian lebih besar daripada teknik one handed set
shoot terhadap hasil shooting under basket shoot.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara one handed set shoot
dengan two handed set shoot terhadap hasil shoot under basket shoot
A. Saran
Saran – saran yang penulis kemukakkan berkaitan dengan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih bola basket, khususnya pelatih usia dini, lebih baik
melatih kedua teknik tersebut supaya pelatih dapat meningkatkan latihan
under basket shoot baik dengan one handed set shoot maupun two handed set shoot agar para pemain bisa terbiasa pada saat pertandingan.
2. Kedua teknik ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan kedua teknik ini pelatih harus
mengenal secara menyeluruh kedua teknik ini.
3. Bagi para pecinta dan pemerhati olahraga khususnya basket, penelitian ini
dapat menjadi informasi yang baik mengenai pentingnya latihan teknik
serta lebih memperhatikan kualitas latihan shooting dalam bola basket.
4. Bagi pihak sekolah MI Asih Putra, hendaknya merancang program
latihan khusus mengenai ketepatan shooting, sehingga dapat meningkatkan kualitas shooting itu sendiri.
5. Bagi para siswa yang mengikuti ekstrakulikuler bola basket di MI Asih
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
viii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….. i
UCAPAN TERIMA KASIH………... ii
ABSTRAK ...………. v
DAFTAR ISI………...……….. vi
DAFTAR TABEL ……….. ix
DAFTAR GAMBAR ………. x
DAFTAR LAMPIRAN ………... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..……….. 1
B. Rumusan Masalah …...……….….. 5
C. Tujuan Penelitian ……….. 6
D. Manfaat Penelitian ………... 6
E. Batasan Penelitian ……….………... 7
F. Definisi Operasional ……….………....…... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis………... 9
1. Permainan Bola Basket……….. 9
3. Teknik Dasar Permainan Bola Basket……… 12
a. Passing (umpan)……… 12
b. Dribbling (membawa bola)……….. 12
c. Shooting (menembak)……….. 12
4. Teknik Dasar Shooting Bola Basket……… 13
a. Teknik tembakan satu tangan……… 14
b. Teknik tembakan dua tangan……….. 16
5. Karaketristik shooting………. 18
6. Karakteristik permainan anak – anak dalam bola basket 19 7. Analisis anatomis shooting……….. 20
B. Asumsi Dasar………. 23
1. Keuntungan dan kerugian one handed set shoot……… 25
2. Keuntungan dan kerugian two handed set shoot 25 C. Hipotesis………... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian………. 27
B. Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 29
C. Desain Penelitian……… 29
D. Instrumen Penelitian……… 32
Gian Gianjar Nugraha, 2012
Perbandingan One Handed Set Shoot Dengan Two Handed Set Shoot Terhadap Ketepatan Hasil
Shooting Under Basket Shoot Dalam Permainan Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
viii
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data……….. 39
B. Uji Prasyarat Analisis……… 40
C. Diskusi Penemuan……….. 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………. 44
D. Saran ……….. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN