• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EXPLORASI KESESUAIAN ANTARA KOMPETENSI GURU DI SMK DENGAN STANDAR KOMPETENSI GURU DARI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EXPLORASI KESESUAIAN ANTARA KOMPETENSI GURU DI SMK DENGAN STANDAR KOMPETENSI GURU DARI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

68 DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa: Bandung. Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arovah, F. H. (2006). Pelaksanaan Prakerin Siswa SMKN 8 Bandung Pada Industri Otomotif Di Wilayah Kota Bandung. Skripsi JPTM FPTK UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Depdiknas (2004). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Grafindo.

Faisal, S. (2006). Teknik Pengumpulan Data. Jakarta: Gramedia

Gumelar dan Dahyat (2002). Suvervisi Pendidikan Indonesian. Jakarta: Gramedia. Harahap, Baharuddin. (1982). Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan Oleh Guru, Kepala Sekolah, Pemilik dan Pengawasan Sekolah. Jakarta: Damai Jaya.

Joni, T Raka. (1984). Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud.

Majid, Abdul. (2007). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Miftahudin. (2006). Analisis Penguasaan Kompetensi Calon Guru (Kajian Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi Manajemen Perkantoran UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Muhaimin. (2004). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(2)

69 Nurdianti, yuni P.(2009). Studi Tentang Kompetensi Guru Bidang Keahlian Manajemen Perkantoran Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Di Kota Bandun.Skripsi FPIPS UPI Bandung: Tdak diterbitkan

Peraturan Pemerintah Nomor 19. (2005). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Prabu, Anwar. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rengga, Ahmad F. (2011). Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 19 Kota Bogor. Skripsi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Robbin, Stephen P. (2001). Organizational Behaviour, New Jersey: Pearson Educational International.

Roupp dan Caller (1993). Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Mandar Maju.

Sagala, Syaiful. (2005). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Samana, A. (1994). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Setia, A. (2011). Studi Eksplorasi Tentang Minat Menjadi Guru Teknik Pada Mahasiswa JPTM FPTK UPI. Skripsi JPTM FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Spencer, Lile M and Spencer, Signe M (1993). Competence At Work Models For Superior Perpormance. New York: Jhon Wiley & Sons, Inc.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Bandung: Tarsito Surya, Muhammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:

Yayasan Bhakti Winaya.

Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan PraktisProfesional. Bandung: Angkasa.

(3)

70 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta:

Penerbit Fokus Media.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Usman, M. Uzer, (2006).Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cet. Ke-20.

Wirawan. (2002). Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun Indonesia & UHAMKA Press

Yasyin, Sulchan. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah. Zamroni. (2000) Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masalah utama yang akan dikaji oleh penulis dalam penelitian ini adalah belum optimalnya penguasaan kompetensi guru, sehingga kompetensi guru tersebut harus terus ditingkatkan agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kompetensi guru harus terus dikembangkan untuk meningkatkan kinerja guru, karena dalam dunia pendidikan guru memiliki peranan yang sangat penting untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan, karena pendidikan bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang untuk membangun dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Melalui pendidikan diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang cerdas, memiliki ilmu pengetahuan, teknologi juga seni (IPTEKS), serta iman dan takwa (IMTAK) yang baik.

(5)

2

Penyebab keberhasilan dan kegagalan proses belajar mengajar di sekolah sering ditujukan kepada guru. Hal ini tentu dapat dimengerti karena guru merupakan sumber daya yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Walaupun kurikulum, fasilitas, sarana dan prasarana ataupun biaya yang terdapat dalam suatu sekolah sudah dianggap cukup baik, namun jika kualitas kemampuan gurunya rendah maka akan sulit bagi sekolah tersebut untuk mendapatkan hasil pendidikan yang bermutu tinggi. Oleh karena itu, guru merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan keberhasilan pendidikan.

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia salah satunya disebabkan oleh kualitas guru yang masih memprihatinkan. Hal ini didukung dengan fakta empirik yang menunjukkan bahwa guru di Indonesia tidak memiliki kualitas sesuai standarisasi nasional pendidikan (SNP). Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia akan bermutu apabila masih banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang studinya atau tidak memiliki kualifikasi yang sesuai dengan bidang studinya.

(6)

3

berkualitas. Berdasarkan data tersebut, maka perlu kiranya dibangun suatu landasan kuat untuk meningkatkan kualitas guru, agar terwujud efektivitas proses dan output pembelajaran yang berkualitas dan memiliki daya saing.

Rendahnya kualitas guru sebagaimana di uraikan di atas, tentu tidak dapat dibiarkan, dan perlu dicarikan solusinya. Kondisi ini akan mengakibatkan lulusan yang kurang mampu menghadapi tuntutan zaman yang sering disoroti oleh masyarakat pemakai lulusan tersebut dan dapat mengakibatkan lulusan yang kurang mampu menghadapi tuntutan jaman serta tidak dapat bersaing dalam dunia kerja. Pemecahan masalah ini secara praktis akan berguna bagi peningkatan kualitas tenaga kerja yang diharapkan oleh dunia usaha dalam menghadapi persaingan, hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15, yang

menyebutkan bahwa “pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Belum optimalnya kinerja guru, termasuk pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK), yang dapat dilihat dari belum sepenuhnya lulusan SMK bekerja atau terserap di dunia kerja.

(7)

4

Menyadari peran guru dalam pencapaian tujuan pendidikan, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mendalami masalah penguasaan kompetensi guru ini, khususnya pada guru-guru pada bidang keahlian Teknik Mekanik Otomotif, yang

dituangkan dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul: ”Studi Eksplorasi

Kesesuaian Antara Kompetensi Guru di SMK Dengan Standar Kompetensi Guru

dari Standar Nasional Pendidikan (SNP)”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Permasalahan yang diungkapkan pada latar belakang penelitian di atas masih merupakan gambaran umum, untuk itu perlu adanya identifikasi masalah supaya dapat mempermudah peneliti dalam melakukan perumusan masalah. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pemberian informasi tentang Kompetensi Guru belum dilaksanakan sesuai dengan Standar Kompetensi Guru yang tetera pada SNP.

2. Kompetensi Guru yang dilakukan belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai Standar Kompetensi Guru yang tetera pada SNP.

3. Kompetensi yang dimilki belum sepenuhnya sesuai dengan Standar Kompetensi Guru yang tetera pada SNP.

(8)

5

1. Apakah gambaran kompetensi pedagogik guru bidang keahlian Otomotif pada SMK Negeri 1 Katapang di Kabupaten Bandung sesuai dengan Standar Kompetensi Guru?

2. Apakah gambaran kompetensi profesional guru bidang keahlian Otomotif pada SMK Negeri 1 Katapang di Kabupaten Bandung sesuai dengan Standar Kompetensi Guru?

3. Apakah gambaran kompetensi pribadi (Personal) guru bidang keahlian Otomotif pada SMK Negeri 1 Katapang di Kabupaten Bandung sesuai dengan Standar Kompetensi Guru?

4. Apakah gambaran kompetensi sosial guru bidang keahlian Otomotif pada SMK Negeri 1 Katapang di Kabupaten Bandung sesuai dengan Standar Kompetensi Guru?

C. Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang penguasaan kompetensi guru bidang keahliam otomotif oleh guru-guru pada SMK Negeri 1 Katapang di Kabupaten Bandung. Secara terperinci tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru bidang keahliam Otomotif pada SMK Negeri 1 Katapang di Kabupaten Bandung.

(9)

6

3. Untuk mendeskripsikan kompetensi pribadi guru bidang keahliam Otomotif pada SMK Negeri 1 Katapang di Kabupaten Bandung

4. Untuk mendeskripsikan kompetensi sosial guru bidang keahliam Otomotif pada SMK Negeri 1 Katapang di Kabupaten Bandung.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, personal, profesional dan sosial. b. Memberikan sumbangan pemahaman dan memperluas wawasan yang

berkaitan penguasaan kompetensi guru. 2. Secara Praktis

a. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengembangan pola pikir peneliti serta dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk menganalisis fakta, dan gejala yang terjadi dan dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Bagi pihak lapangan atau lembaga, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti dalam upaya peningkatan penguasaan kompetensi guru.

(10)

7

berkaitan dengan penguasaan kompetensi guru terhadap peningkatan mutu pendidikan.

E. Struktur Organisasi Penelitian

Penulisan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka. Bab ini berisi pemaparan singkat tentang penelitian terdahulu, teori-teori yang berhubungan dengan variabel penelitian.

Bab III Metode Penelitian. Bab ini berisikan penjelasan tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi istilah, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data (pengolahan data).

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisikan pemaparan mengenai hasil penelitian meliputi deskripsi data hasil penelitian, interpretasi data dan pembahasan hasil penelitian.

(11)

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMK Negeri di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pemilihan sekolah ini berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui observasi dan wawancara awal dengan beberapa guru. Peneliti menemukan beberapa kelebihan dari sekolah ini, khususnya pada program keahlian teknik otomotif, diantaranya yaitu: memiliki kelengkapan sarana dan prasarana yang baik, sebagian besar guru merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan alasan di atas, penulis beranggapan bahwa sekolah tersebut layak untuk diteliti.

Sedangkan subjek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh guru produktif Teknik Kendaraan Ringan (TKR) yang berjumlah 9 (sembilan) orang, dan juga siwa yang berjumlah 31 orang. Pengambilan sampel 31 orang siswa dikarenakan jumlah siswanya lebih dari 100 orang. Pemilihan subjek penelitian ini didasarkan pada maksud dan tujuan dari penelitian, yaitu mendeskripsikan penilaian pendidikan di SMK, sehingga subjek yang sesuai adalah para guru dan siswa.

B. Desain Penelitian

(12)

41

[image:12.595.113.541.219.716.2]

penelitian. Desain dalam penelitian ini berupa alur penelitian, karena alur penelitian dibuat juga untuk memperjelas serta memudahkan dalam mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Alur dari penelitian ini dijelaskan melalui gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Alur Penelitian FINISH Pemaparan/ Kesimpulan Analisis Hasil Pengolahan Pengolahan Data Pelaksanaan Penelitian  Penyebaran angket

kepada guru  Wawancara Validasi Instrumen Pengkajian Teori

(13)

42

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk menemukan jawaban, serta manggambarkan permasalahan yang akan di teliti. Metode penelitian dapat dikatakan pula sebagai suatu cara sistematis yang digunakan untuk mempermudah mencapai tujuan penelitian.

Sugiyono, (2012: 6) mengemukakan lebih lanjut tentang metode penelitian pendidikan, yaitu:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Istilah deskriptif berasal dari bahasa inggris “to desrcribe” yang berarti

memaparkan atau menggambarkan suatu hal, misalnya kegiatan, kondisi, keadaan, situasi, dan peristiwa.

Arikunto, S. (2010: 3) mengungkapkan bahwa:

Penelitian deskriptif bermaksud untuk menyelidiki keadaaan, kondisi, situasi, peristiwa, keiatan, dan lain-lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif merupakan penelitian sederhana, karena peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti. Istilah dalam penelitiannya, peneliti tidak mengubah, menambah, atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian.

(14)

43

Penjelasan lainnya diungkap oleh Nazir, M. (2004: 54) yang mengemukakan bahwa:

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masyarakat. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan ciri-ciri penelitian deskriptif menurut Surakhmad, W. (1985: 140) adalah:

a. Memusatkan diri pada masalah yang ada pada masa sekarang, pada masa aktual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun dan dijelaskan, kemudian dianalisis.

(15)

44

D. Definisi Operasional

Untuk mempertegas arah penelitian dan untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam penafsiran, penulis memberikan penjelasan secara operasional dari judul penelitian.

1. Studi

Studi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperoleh pengetahuan dan dilakukan dengan cara ilmiah. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arovah, F H. (2006: 10) bahwa “studi merupakan kegiatan yang di dalamnya

terdapat kajian telaah serta penyelidikan ilmiah”.

2. Eksplorasi

Eksplorasi menurut Setia, A. (2011: 10) mengemukakan “penjelajahan

bagian-bagian untuk memperoleh pengetahuan tentang keadaan”. 3. Kompetensi Guru

kompetensi guru adalah kemampuan dasar bagi seorang guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang guru, sehingga guru tersebut mampu mengembangkan kualitas dan aktivitas tenaga kependidikan.

4. SMK

(16)

45

SMK merupakan suatu lembaga yang tujuan utamanya adalah mencetak tenaga kerja tingkat pemula, untuk mengisi lowongan pekerjaan di dunia industri maupun menciptakan lapangan kerja sendiri dengan cara berwirausaha dengan harapan dapat mengurangi pengangguran yang dihasilkan dari lulusan sekolah menengah. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 15 yang menyatakan bahwa: “Pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja dalam bidang tertentu.”

5. Standar Kompetensi Guru

Standar Kompetensi Guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan.

6. Standar Nasional Pendidikan (SNP).

(17)

46

E. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data diperlukan dalam beberapa teknik tertentu. Mengingat informasi yang diperlukan sifatnya beragam, maka beragam pula teknik-teknik yang digunakan. Sugiyono (2009: 224) mengemukakan pendapatnya mengenai teknik pengumpulan data, yaitu:

Teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.

Berdasarkan pengertian di atas maka peneliti menggunakan teknik yang relevan dengan penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi:

1. Teknik Observasi

Observasi dilakukan dalam rangka studi pendahuluan untuk mengamati keadaan sekolah dengan maksud memperoleh gambaran nyata tentang objek atau lokasi yang akan diteliti. Sehingga, penulis dapat melanjutkan perencanaan dan analisis tentang penelitian yang akan dilakukan.

2. Teknik Angket/Kuesioner

(18)

47

memerlukan waktu yang sangat singkat, memusatkan respon pada pokok

persoalan, relatif objektif, dan sangat mudah ditabulasi serta dianalisis”.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk menelaah berkas-berkas atau catatan penting yang berkaitan dengan data yang diperlukan. Seperti penjelasan Arikunto, S. (2010: 274) yang menjelaskan bahwa:

Metode dokumentasi peneliti ini digunakan dengan cara memegang chek-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda chek atau tally ditempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.

Teknik dokumentasi diperlukan untuk memperkuat data hasil penelitian. Dokumen yang diperlukan berupa surat-surat, laporan, foto-foto serta dokumen lain yang menunjukkan atau memberikan gambaran tentang proses dan hasil penilaian yang dilakukan oleh sekolah.

4. Teknik Wawancara

Teknik ini dilakukan melalui dialog langsung dengan para informan, yaitu guru, dan siswa. Data ini digunakan sebagai pelengkap data yang belum diperoleh.

F. Instrumen Penelitian

(19)

48

menjadi sistematis dan diperindah olehnya. Insrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Angket/Kuesioner

Angket/Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan. Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut fakta dan pendapat responden. 2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi merupakan alat pengumpul data yang berisi daftar mengenai variabel yang akan dikumpulkan datanya. Pedoman dokumentasi digunakan untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data yang berasal dari dokumen, sehingga peneliti tinggal mencari beberapa dokumen yang tercantum dalam pedoman dokumentasi tersebut.

G. Teknik Analisis Data

(20)

49

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Prosentase. Metode ini digunakan untuk memperoleh deskripsi tiap komponen dari kompetensi guru yang dilakukan sekolah.

Deskriptif persentase ini diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Ali, M. 1985: 184)

Dimana:

P = Persentase jawaban n = Jumlah seluruh responden f = Frekuensi jawaban yang dipilih 100% = Bilangan tetap

[image:20.595.110.507.217.733.2]

Setelah diketahui nilai persentasenya, data tersebut kemudian dianalisis menggunakan kriteria penafsiran. Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil pengolahan angket dari setiap pertanyaan yang diajukan, penafsiran terhadap data tersebut dilakukan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Penafsiran data

Nilai Keterangan

100% 76%-99% 51%-75% 50% 26%-49% 1%-25% 0 Seluruhnya Sebagian Besar Lebih dari setengahnya

Setengahnya Kurang dari setengahnya

Sebagian kecil Tidak ada

[image:20.595.118.497.225.446.2]
(21)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal tentang Kompetensi guru yang dilakukan guru produktif TKR di SMK Negeri 1 Katapang, adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kompetensi pedagogik guru di SMK Negeri 1 Katapang secara umum telah dilaksanakan dengan baik, data hasil penelitian tentang kompetensi pedagogik adalah 95,14% dari indiktor Standar Kompetensi Guru telah dilaksanakan dengan baik, maka sebagian besar kompetensi pedagogik sesuai standar.

2. Pelaksanaan kompetensi profesional guru di SMK Negeri 1 Katapang secara umum telah dilaksanakan dengan baik, data hasil penelitian tentang kompetensi profesional adalah 100% dari indiktor Standar Kompetensi Guru telah dilaksanakan dengan baik, maka sepenuhnya kompetensi profesional sesuai standar.

(22)

66

4. Pelaksanaan kompetensi sosial guru di SMK Negeri 1 Katapang secara umum telah dilaksanakan dengan baik, data hasil penelitian tentang kompetensi sosial adalah 86,36% dari indiktor Standar Kompetensi Guru telah dilaksanakan dengan baik, maka sebagian besar kompetensi sosial sesuai standar.

B. Saran

Setelah melaksanakan dan membahas hasil penelitian tentang kompetensi guru di SMK, maka penulis memberikan saran, masukan atau rekomendasi yang kiranya dapat bermanfaat bagi pihak terkait dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK. Beberapa saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, diharapkan dapat meningkatkan beberapa hal yang berkaitan dengan kompetensi guru, agar kualitas para lulusan dapat meningkat dan di akui di dunia kerja.

2. Bagi kepala program keahlian, diharapkan untuk tetap terus melengkapi kekurangan dan menyebarkan berbagai informasi tentang kompetensi guru kepada guru. Sehingga kualitas guru terus meningkat seiring berjalannya waktu.

(23)

67

(24)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A.Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 8

B.Kajian Pustaka ... 11

1. Pengertian Kompetensi Guru ... 11

2. Dimensi Kompetensi Guru ... 15

C.Standar Nasional Pendidikan (SNP) ... 27

1. Pengertian SNP ... 27

2. Fungsi SNP ... 28

3. Tujuan SNP ... 28

4. Lingkup SNP ... 29

D.Tujuan Standar Kompetensi Guru ... 31

(25)

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 40

B.Desain Penelitian ... 40

C.Metode Penelitian ... 42

D.Definisi Operasional ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 46

F. Instrumen Penelitian ... 47

1. Angket/kuesioner ... 48

2. Pedoman Dokumentasi ... 48

G.Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 50

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 50

2. Deskripsi Data Kompetensi Guru di SMK ... 52

B.Interpretasi Data Hasil Penelitian ... 58

1. Kompetensi Pedagogik ... 59

2. Kompetensi Personal ... 60

3. Kompetensi Sosial ... 60

4. Kompetensi Profesional ... 60

C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

1. Kompetensi Pedagogik ... 61

2. Kompetensi Personal ... 62

3. Kompetensi Sosial ... 63

4. Kompetensi Profesional ...64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A.Kesimpulan ... 65

B.Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(26)

DAFTAR TABEL

Tabel

3. 1 Kriteria Penafsiran Data ... 49

4.1 Deskripsi Kompetensi Pedagogik Guru ... 52

4.2 Deskripsi Kompetensi Pribadi (Personal) Guru ... 54

4.3 Deskripsi Kompetensi Sosial Guru ... 56

4.4 Deskripsi Kompetensi Profesional ... 57

[image:26.595.114.504.187.558.2]
(27)
[image:27.595.111.505.185.556.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Model Kompetensi Individu Spencer dan Spencer ... 15

2.2 Kerangka Pemikiran ... 39

3. 1 Alur Penelitian ... 41

4.1 Diagram Kompetensi Pedagogik Guru ... 54

4.2 Diagram Kompetensi Personal Guru ... 55

4.3 Diagram Kompetensi Sosial Guru ... 57

(28)

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar

gambar dibawah ini:
Tabel 3.1  Kriteria Penafsiran data
Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Konvensi Internasional Bagi Perlindungan Buruh Migran dan Keluarganya (1990) secara komprehensif memuat mengenai perlindungan hukum dan HAM buruh migran yang terdiri dari

Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk mendirikan usaha olahan makanan dari puding atau agar yang dikombinasi dengan buah yang memiliki kandungan serat dan gizi yang

Hampir semua isolat rizobakteri yang diintroduksi pada tanaman kedelai mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit pustul bakteri dari kategori agak rentan (kontrol)

We examine auditor specialization in the Florida government audit market and study the effect of specialization on perceived governmental audit quality, finance

Variabel bebas IPR, LDR, APB, NPL, PDN, IRR, BOPO, FBIR, dan PR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional

Jadi jika anda perlu waktu 3 bulan untuk menurunkan berat badan, anda akan memerlukan extra 3 bulan lagi untuk mempertahankan berat badan anda yang baru, setelah

Dalam standar pengertian yang sudah ditentukan secara internasional, yang dimaksudkan dengan pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang