• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI KEMIRIPAN TERTINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING (CBR).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NILAI KEMIRIPAN TERTINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING (CBR)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Mariam Mudarris, 2013

REKOMENDASI KRITERIA PASANGAN BERDASARKAN

NILAI KEMIRIPAN TERTINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

CASE BASED REASONING (CBR)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

Mariam Mudarris

0704168

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Mariam Mudarris, 2013

REKOMENDASI KRITERIA PASANGAN BERDASARKAN

NILAI KEMIRIPAN TERTINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

CASE BASED REASONING (CBR)

Oleh

Mariam Mudarris

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Mariam Mudarris 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Mariam Mudarris, 2013

REKOMENDASI KRITERIA PASANGAN BERDASARKAN NILAI

KEMIRIPAN TERTINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

CASE BASED REASONING (CBR)

Oleh:

Mariam Mudarris

0704168

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Budi Laksono Putro, M.T

NIP. 197607102010121002

Pembimbing II

Wahyudin, M.T

NIP. 197304242008121001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

FPMIPA UPI

Rasim, M.T

(4)

i Mariam Mudarris, 2013

REKOMENDASI KRITERIA PASANGAN BERDASARKAN NILAI KEMIRIPAN TERTINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CASE

BASED REASONING (CBR)

ABSTRAK

Kebutuhan akan pasangan merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial. Seorang individu akan berusaha untuk memilih pasangan yang memiliki kemiripan dengannya. Banyak kriteria yang mempengaruhi seseorang dalam memilih pasangan hidup, serta adanya keinginan untuk bisa sukses dalam memilih pasangan melihat dari pengalaman pernikahan yang sudah berhasil, maka diperlukan suatu aplikasi yang membantu pencarian pasangan hidup yang tepat dengan tingkat kemiripan tertinggi dengan kriteria suami istri dari pernikahan yang telah berhasil sebelumnya. Salah satu metode untuk memberikan hasil rekomendasi berdasarkan kasus lama yaitu metode Case Based Reasoning (CBR). Metode Case Based Reasoning (CBR) ini bekerja menghasilkan solusi kasus baru berdasarkan dari kasus sebelumnya dengan proses membandingkan kasus baru dengan basis kasus yang telah tersimpan di komputer, dengan menggunakan perhitungan Simple Matching Coefficient Similarity (SMC) untuk menentukan nilai kemiripan tertinggi. Kriteria yang digunakan dalam aplikasi ini yaitu warna kulit, bentuk rambut, bentuk hidung, tinggi badan, suku/ras, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, status sosial keluarga, kepribadian, pekerjaan, gaji, pendidikan, kendaraan, tempat tinggal, ibadah sholat, baca Al-Quran, ibadah puasa, zakat dan ibadah haji. Pengujian validasi aplikasi rekomendasi ini menggunakan 20 data sampel. Dari 20 data sampel untuk pengujian, didapat nilai 84,21% sebagai nilai persentase kemiripan tertinggi antara hasil rekomendasi dengan kriteria pasangan aslinya. Diharapkan dengan dibuatnya aplikasi rekomendasi ini dapat membantu pengguna untuk mengetahui kriteria pasangan yang cocok dengan pengguna.

(5)

ii Mariam Mudarris, 2013

RECOMMENDED CRITERIA FOR COUPLE BASED SIMILARITY BY HIGH USING VALUE WITH CASE BASED REASONING (CBR)

ABSTRACT

The need for a spouse is one of human needs as social beings. An individual will try to choose partners who are similar to him. Many criteria that affect a person in choosing a life partner, as well as the desire to be successful in choosing a mate look of the wedding experience that is successful, it needs an application that helps search right life partner with the highest degree of similarity to the criteria of the wedding couple that has been successfully before. One method to provide recommendations based on the results of a long case is the method of Case-Based Reasoning (CBR). Case-Based Reasoning (CBR) methods is a new case work produces solutions based on previous cases with new cases by comparing the database of cases that have been stored on your computer by using the Simple Matching Coefficient Similarity computation (SMC) to determine the highest value of similarity. The criteria used in this application is the skin color, hair shape, nose shape, height, ethnicity / race, parental occupation, parental education, family social status, personality, job, salary, education, transport, housing, daily prayers, read the Al-Quran, fasting, zakat and hajj. This recommendation application validation testing using 20 sample data. Of the 20 sample data for testing, the value obtained 84.21% as the value of the highest percentage of similarity between the results on the criteria of the original pair. Hopefully with these recommendations can be made application helps the user to know the criteria that match the user's partner.

(6)

v Mariam Mudarris, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK…… ... i

ABTRACT……. ... ii

KATA PENGANTAR… ... iii

DAFTAR ISI… ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Batasan Masalah... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan ... 7

2.2 Case Based Reasoning (CBR) ... 13

2.2.1 Pengertian Case Based Reasoning ... 13

2.3 Simple Matching Coefficient Similarity ... 16

(7)

vi Mariam Mudarris, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 25

3.2 Desain Penelitian ... 26

3.3 Metodologi Penelitian ... 27

3.3.1 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.4 Proses Pengembangan Perangkat Lunak ... 29

3.5 Metode Penyelesaian Masalah ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.1.1 Analisis Masalah ... 32

4.1.2 Proses Pengumpulan Data ... 33

4.1.3 Pembahasan Sistem ... 34

4.1.3.1 Penentuan Kriteria ... 34

4.1.3.2 Penentuan Nilai Kriteria ... 34

4.1.3.3 RancanganMetode Case Based Reasoning (CBR) ... 35

4.1.3.4 PenerapanMetode Case Based Reasoning (CBR) ... 37

4.2 Analisis Sistem ... 46

4.2.1 Deskripsi Sistem... 46

4.2.2 Cara Kerja Sistem ... 47

4.2.3 Analisis Input ... 48

4.2.4 Analisis Output ... 49

4.2.5 Analisis Proses ... 49

(8)

vii Mariam Mudarris, 2013

4.3.1 Perancangan Model Sistem ... 51

4.3.2 Perancangan Database ... 51

4.4 Implementasi ... 54

4.4.1 Lingkungan Implementasi ... 54

4.4.2 Implementasi Antarmuka Sistem ... 55

4.5 Pengujian ... 61

4.6 Hasil Pengujian ... 68

4.7 Pembahasan ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA

(9)

viii Mariam Mudarris, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Contoh Kasus Baru ... 38

Tabel 4.2 Basis Kasus Suami dan Istri ... 40

Tabel 4.3 Perhitungan dengan SMC ... 43

Tabel 4.4 Solusi Kriteria Rekomendasi... 46

Tabel 4.5 Pengujian ... 61

Tabel 4.6 Persentase Data Sample Untuk Uji Validasi ... 63

(10)

ix Mariam Mudarris, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 CBR Cycle ... 16

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 26

Gambar 3.2 Sekuensial Linier ... 30

Gambar 4.1 Context Diagram ... 50

Gambar 4.2 Conseptual Data Model (CDM)... 53

Gambar 4.3 Physical Data Model (PDM) ... 54

Gambar 4.4 Implementasi Halaman Utama ... 55

Gambar 4.5 Implementasi Halaman Login ... 56

Gambar 4.6 Implementasi Halaman InsertProfile ... 56

Gambar 4.7 Implementasi Halaman Profile ... 57

Gambar 4.8 Implementasi Halaman Kecocokan... 58

Gambar 4.9 Implementasi Halaman Lihat Hasil Kemiripan Tertinggi ... 58

Gambar 4.10 Implementasi Halaman Login Admin ... 59

Gambar 4.11 Implementasi Halaman Insert Basis Kasus ... 59

Gambar 4.12 Implementasi Halaman Edit Basis Kasus ... 60

(11)

1

Mariam Mudarris, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk menjalin

hubungan dengan orang lain termasuk kebutuhan akan pasangan hidup. Banyak

faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih pasangan hidup, dan

seorang individu akan berusaha untuk memilih pasangan yang mempunyai

kecocokan dalam berbagai hal. Pada salah satu penelitian yang dilakukan oleh

Rushton dan Bons (2005), menunjukan bahwa ada kecenderungan seorang

individu mencari pasangan yang mempunyai kemiripan dengan dirinya. Individu

memilih pasangan sesuai dengan yang ia harapkan. Harapan yang kemudian

menjadi keyakinan dalam mencari pasangan ini terbukti ketika individu

membentuk kriteria tertentu agar mendapatkan pasangan yang diinginkannya.

(Larson dalam Wisnuwardhani,2012).

Dalam Hadist Nabi Muhammad SAW ada empat kriteria dalam memilih

pasangan hidup yaitu dari segi kecantikan, keturunan, kekayaan, dan agama.

Selain itu, pendapat Tachibanaki (2010: 64) beberapa kriteria yang dipilih orang

untuk menjadi pasangan hidup pada umumnya ialah sebagai berikut; 1.

Pendidikan, 2. Pekerjaan, 3. Penghasilan, 4. Latar belakang keluarga, 5.

Penampilan, 6. Kepribadian, dan 7. Tinggal bersama orang tua atau tidak. Dapat

dilihat dari ketujuh kriteria seseorang mencari pasangan hidup, berdasarkan

(12)

2

Mariam Mudarris, 2013

tersebut. Pada kriteria ekonomi dapat kita lihat pada point pekerjaan dan

penghasilan. Kriteria latar belakang calon pasangan pada point pendidikan, latar

belakang keluarga, dan tinggal bersama orang tua atau tidak. Kemudian kriteria

personal ditunjukan pada point penampilan dan kepribadian calon pasangan

tersebut.

Menurut Burgess & Locke (dalam Wisnuwardhani,2012) pernikahan yang

bahagia mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kesamaan latar belakang masing-masing individu

Kesamaan latar belakang yang terdiri atas latar belakang pendidikan, ras,

agama, usia, suku, dan kelas sosial atau homogami dalam sebuah pernikahan

dinilai akan membuat pernikahan lebih sukses jika dibandingkan dengan

adanya perbedaan latar belakang atau heterogami.

2. Persamaan dalam karakteristik dan ketertarikan

Kesamaan ekonomi, ketertarikan, kuatnya hubungan antara dua keluarga, dan

ketertarikan untuk sama-sama memiliki anak setelah menikah pada pasangan

akan membuat pernikahan sukses.

3. Status ekonomi, pekerjaan, dan pasangan yang sama-sama bekerja

Semakin tinggi pendapatan yang dimiliki pasangan, maka semakin tinggi

status ekonominya dan dapat dikatakan bahwa pasangan tersebut bahagia. Hal

ini disebabkan oleh kebutuhan mereka yang terpenuhi. Jika suami dan istri

sama-sama memiliki pekerjaan, maka dampak positifnya adalah mereka

(13)

3

Mariam Mudarris, 2013

4. Pekerjaan rumah tangga (keadilan dan keseimbangan antarpasangan)

Keadilan mengandung arti kesamaan proporsi akan apa yang diberikan dan

diterima oleh pasangan satu sama lain dalam hal apapun, sedangkan

keseimbangan adalah pasangan memiliki status yang seimbang dalam hal

tugas rumah tangga, keuangan, dan pemenuhan kebutuhan emosional satu

sama lain. Adanya keseimbangan dan keadilan dalam pasangan dapat

mempertahankan pernikahan yang bahagia.

Setiap orang memiliki harapan untuk mempunyai pernikahan yang

berhasil dan bahagia, dan dari harapan tersebut membentuk kriteria tertentu agar

mendapatkan pasangan yang diinginkannya. Dikarenakan banyak kriteria yang

muncul ketika memilih pasangan pasangan hidup dan adanya keinginan untuk

bisa berhasil dalam memilih pasangan salah satunya dengan cara melihat dari

pengalaman pernikahan yang sudah sukses sebelumnya, maka diperlukan suatu

aplikasi yang membantu pencarian pasangan hidup yang tepat dan sesuai dengan

kriteria yang diinginkan dan tingkat kemiripan kriteria yang tinggi. Hasil dari

kemiripan kriteria tertinggi tersebut diperoleh dari hasil pembelajaran dari kriteria

pasangan suami istri yang telah berhasil dalam pernikahannya.

Pengalaman-pengalaman berupa kriteria-kriteria suami istri yang telah berhasil dalam

pernikahannya disimpan sebagai data pembelajaran dan solusi untuk dipakai

sebagai acuan dalam memilih pasangan.

Case Based Reasoning (CBR) merupakan penalaran yang bertujuan untuk

(14)

4

Mariam Mudarris, 2013

terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang mempunyai permasalahan yang mirip

dengan kasus yang baru. Sumber pengetahuan utama sistem penalaran berbasis kasus

adalah berdasarkan kasus-kasus yang telah ada atau yang telah tersimpan didalam

basis kasus. Kasus-kasus dapat diperoleh dari pengalamanseseorang atau pengalaman

seorang pakar dibidangnya (Althoff, 2001).

Cara kerja pada sistem penalaran berbasis kasus adalah kasus yang baru akan

dicocokkan dengan kasus-kasus yang ada didalam basis kasus kemudian ditemukan

satu atau lebih kasus yang mirip dengan cara menghitung tingkat kemiripan

(similaritas) antara kasus yang baru dengan kasus yang ada di basis kasus (Sankar,

2004). Hasil dari perhitungan similaritas akan didapat kasus yang paling mirip dan

akan dijadikan solusi untuk permasalahan kasus yang baru. Perhitungan similaritas

kasus dalam masalah ini menggunakan metode Simple Matching Coefficient

Similarity (SMC) merupakan salah satu cara perhitungan similaritas untuk data biner

(Tan et.all,2005).

Dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan dari beberapa alternatif

dengan banyak kriteria, dan mencari kemiripan tertinggi, penulis merasa bahwa

pencarian pasangan dengan metode Case Based Reasoning (CBR) bisa

digunakan, maka penelitian ini mengambil tema REKOMENDASI KRITERIA

PASANGAN BERDASARKAN NILAI KEMIRIPAN TERTINGGI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING (CBR).

1.2Rumusan Masalah

Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana merancang dan

(15)

5

Mariam Mudarris, 2013

dengan basis kasus menggunakan metode Case Based Reasoning dan perhitungan

Simple Matching Coefficient Similarity?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan rancangan dan

mengaplikasikan rekomendasi kriteria pasangan dengan metode Case Based

Reasoning dan perhitungan Simple Matching Coefficient Similarity.

1.4Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Data untuk basis kasus diambil sebanyak 50 data dari pasangan suami istri

yang beragama Islam, telah menikah minimal 10 tahun, dan telah memiliki

keturunan.

2. Tingkat kepentingan dari kriteria dalam aplikasi ini mempunyai prioritas

yang sama.

I.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Membantu user untuk mengetahui kriteria pasangan yang cocok dan

merekomendasikan user lain yang mempunyai nilai kemiripan tertinggi

dengan kriteria yang direkomendasikan.

(16)

6

Mariam Mudarris, 2013

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini secara garis besar dapat dibagi dalam

lima bagian yaitu sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi beberapa teori yang mendasari penulisan penelitian ini. Adapun

yang di bahas pada bab ini yaitu teori rekomendasi kriteria pasangan

menggunakan metode Case Based Reasoning dengan perhitungan Simple

Matching Coefficient .

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab ini membahas metode-metode yang digunakan dalam penelitian secara garis

besar terdiri dari metode pengumpulan data dan metode pengembangan perangkat

lunak.

Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan secara tuntas pemecahan masalah yang telah dirumuskan

pada bab pendahuluan.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan jawaban atas pertanyaan pada rumusan masalah dan

intisari dari hasil penelitian. Sedangkan saran merupakan kumpulan saran dan

(17)

25 Mariam Mudarris, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Alat dan Bahan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat keras dan

lunak, diantaranya yaitu:

1. Perangkat keras

a. Processor Intel(R) Atom(TM) CPU N2600 1,6 GHz

b. RAM 2 GB

c. Monitor

d. Harddisk 320 GB

e. Mouse, keyboard

2. Perangkat Lunak

a. Windows XP Professional Version 2002 Service Park 3

b. Macromedia Dreamwever 8

c. Notepad++

d. XAMPP 1.7.0

e. MySQL

(18)

26

Mariam Mudarris, 2013

3.2Desain Penelitian

Desain penelitian ini mengacu pada proses yang ada pada sistem komputer

yaitu input, proses, output. Dengan inputan dari bahan penelitian, proses yaitu

memproses bahan penelitian untuk dirancang sistemnya dan diimplementasikan

kedalam sebuah sistem, output sebagai keluaran dari implementasi menjadi

sebuah sistem berupa hasil dari semua proses.

Gambar 3.1 Desain Penelitian OUTPUT

PROSES INPUT

Implementasi Rekomendasi Kriteria Pasangan dengan

CBR dan SMC

Rekomendasi Kriteria Pasangan Menggunakan

CBR dan SMC Rancangan Rekomendasi Kriteria Pasangan dengan CBR dan SMC Pengumpulan Data Penelitian Uji Coba Sistem Membuat Dokumen Pengujian Menggunakan Black

(19)

27

Mariam Mudarris, 2013

3.3Metodologi Penelitian

Metodologi ini mengikuti gambar yang telah dirancang di depan. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dan memahami teori-teori

yang digunakan, yaitu mempelajari metode Case Based Reasoning,

mempelajari perhitungan Simple Matching Coefficient Similarity. Data-data

tersebut dicari dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, browsing internet

dan bacaan-bacaan yang terkait dengan topik baik berupa textbook atau paper.

2. Pengumpulan data penelitian. Data-data diperoleh dengan melakukan

kuisioner kepada 50 pasangan suami istri yang beragama Islam, yang telah

menikah minimal 10 tahun dan telah mempunyai keturunan.

3. Dari pengumpulan data yang terkumpul akan dibuat desain Case Based

Reasoning dan membandingkan kasus baru dengan kasus lama menggunakan

perhitungan Simple Matching Coefficient Similarity.

4. Setelah mendesain metode Case Based Reasoning, lalu dibuat rancangan

sistem dari mulai context diagram, diagram aliran data (data flow diagram),

kamus data (data dictionary), conceptual data model (CDM) dan physical

data model (PDM).

5. Implementasi sistem rekomendasi pemilihan pasangan dari desain metode

Case Based Reasoning dan perhitungan Simple Matching Coefficient

Similarity. Metode pendekatan perangkat lunak yang digunakan menggunakan

(20)

28

Mariam Mudarris, 2013

6. Uji coba sistem digunakan untuk membuktikan bahwa aplikasi

rekomendasi kriteria pasangan menggunakan metode Case Based Reasoning

berjalan sesuai dengan tahap rancangan dan implementasi. Pengujian sistem

menggunakan black box serta pengujian validasi kasus.

7. Hasil uji coba sistem rekomendasi pemilihan pasangan ini selanjutnya bisa

digunakan. Lalu membuat dokumen teknis untuk laporan program sistem.

3.3.1Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1.Metode Studi Kepustakaan

Mempelajari literatur yang berkaitan dengan teori perangkat lunak sistem

rekomendasi yang akan dibuat dengan metode Case Based Reasoning

(CBR)dan perhitungan Simple Matching Coefficient Similarity.

2.Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data-data hasil kuisioner kepada 50 pasangan

suami istri yang beragama Islam, telah menikah minimal 10 tahun dan telah

memiliki keturunan. Data-data hasil kuisioner akan digunakan sebagai basis

kasus dahulu sebagai pasangan yang telah berhasil dalam pernikahannya.

Dipilih responden pada usia pernikahan diatas 10 tahun tersebut karena

perceraian banyak terjadi pada tahun-tahun pertama pernikahan, dan

(21)

29

Mariam Mudarris, 2013

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner.

Kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh

responden dengan menuliskan atau menandai jawaban yang dianggap tepat

(Kumar,1999). Peneliti memilih kuisioner sebagai alat pengumpul data

karena biayanya relatif murah, namun dapat menjangkau responden yang

banyak dalam waktu singkat. Selain itu, kuisioner juga memungkinkan

untuk menjaga anonimitas responden, karena topik yang diangkat dalam

kuisioner ini cukup pribadi yaitu mengenai kehidupan rumah tangga. Tidak

semua orang merasa nyaman dan aman untuk membagi informasi tersebut

secara terbuka, sehingga menggunakan kuisioner dianggap cara yang tepat

untuk mendapatkan informasi mengenai topik tersebut.

Disamping kelebihan yang telah disebutkan di atas, kuisioner juga memiliki

beberapa kelemahan, antara lain peneliti tidak dapat mengontrol kondisi

pada waktu pengisian kuisioner sehingga jawaban yang diberikan

responden sangat tergantung dari pemahamannya mengenai apa yang

diharapkan dari kuisioner tersebut.

3.4Proses Pengembangan Perangkat Lunak

Model proses rekayasa atau pengembangan sistem perangkat lunak digunakan

pendekatan berbasis dengan model proses sekuensial linier. Sedangkan

pemodelan analisis dengan analisis terstruktur.

Dengan menggunakan sekuensial linier, sebuah pendekatan kepada

(22)

30

Mariam Mudarris, 2013

Pemodelan sistem informasi

tingkatan dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain atau perancangan,

kode, pengujian dan pemeliharaan.

Di bawah ini merupakan proses skema dalam model proses sekuensial linier

atau waterfall:

Proses perekayasaan sistem menurut model sekuensial sistem melalui tahapan

sebagai berikut:

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, kerja dimulai dengan

membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa

sub-set dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut. Rekayasa dan analisis

sistem berhubungan pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan

sejumlah analisis kecil dan desain lengkap.

2. Desain atau perancangan sistem

Proses perancangan dokumen teknis awal tentang penyusunan struktur data,

susunan perangkat lunak, representasi perangkat lunak, dan algoritma

prosedural pada sistem pendukung keputusan pemilihan hotel.

3. Kode atau implementasi sistem

Implementasi pembangunan sistem yang didasarkan pada dokumen teknis

yang telah disusun, terdapat proses implementai basis data.

Analisis Desain Kode Pengujian

(23)

31

Mariam Mudarris, 2013

4. Pengujian atau testing

Proses terpusat pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa

semua pernyataan diuji, dan pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan

pengujian untuk menemukan kesalahan dan memastikan bahwa input yang

dibatasi akan memberitahukan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang

dibutuhkan.

3.5 Metode Penyelesaian Masalah

Basis kasus diambil dari data kuisioner sebanyak 50 pasangan suami istri,

dan ada 19 kriteria yang diajukan. Jika ada kasus baru seorang individu yang akan

mencari pasangan hidup, maka akan dihitung berapa jumlah kemiripan antara

kasus baru dengan basis kasus sebelumnya yang telah ada. Untuk kriteria yang

sama antara kasus baru dan basis kasus diberi nilai 1 dan untuk kriteria yang

berbeda diberi nilai 0. Selanjutnya dihitung berapa jumlah kriteria yang sama,

kemudian jumlah tersebut dibagi dengan jumlah semua kriteria sebanyak 19. Nilai

terbesar hasil pembagian tersebut menunjukan nilai kemiripan yang paling tinggi

antara kasus baru dengan basis kasus, dan kemudian akan diperoleh solusi untuk

(24)

73

Mariam Mudarris, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dalam

merancang dan mengaplikasikan sistem pendukung keputusan rekomendasi

kriteria pasangan berdasarkan nilai kemiripan tertinggi dengan menggunakan

metode Case Based Reasoning (CBR) dan perhitungan Simple Matching

Coefficient Similarity ada beberapa tahap yang harus dilalui. Pertama, tahap

pengumpulan data berupa data dari pasangan suami istri yang telah menikah

minimal 10 tahun, beragama Islam, telah memiliki keturunan dan dianggap telah

berhasil dalam pernikahannya yang digunakan sebagai basis kasus. Kedua, tahap

perancangan sistem pendukung keputusan menggunakan metode Case Based

Reasoning (CBR) melalui tahap retrieve, reuse, revise, dan retain dengan

perhitungan Simple Matching Coefficient Similarity. Ketiga, menggunakan

aplikasi sebagai tahapan implementasi sistem. Tahap keempat, menguji

keakuratan uji validasi kelayakan pada sistem yang dibuat dengan 20 data sample

yang menghasilkan nilai persentase tertinggi antara rekomendasi kriteria yang

dihasilkan oleh sistem dengan kriteria pasangan sebenarnya sebesar 84,21%.

Tahap kelima, menghasilkan sistem pendukung keputusan berupa nilai persentase

rekomendasi tertinggi antara kasus baru dengan basis kasus, rekomendasi kriteria

pasangan, dan rekomendasi user lain yang memiliki kemiripan tertinggi dengan

(25)

74

Mariam Mudarris, 2013

5.2 Saran

Saran yang bisa penulis sampaikan berkaitan dengan penelitian yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Sistem rekomendasi ini belum 100% akurat untuk mencari kriteria pasangan

yang cocok untuk user. Namun, sistem ini diharapkan dapat membantu user

untuk memperoleh pengetahuan dan rekomendasi kriteria-kriteria pasangan

yang tepat.

2) Basis kasus dan kriteria-kriteria pada aplikasi ini bisa ditambah atau diubah

jika memang diperlukan.

3) Untuk peneliti selanjutnya, disarankan agar menambah basis kasus supaya

(26)

Mariam Mudarris, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Aamont A and Plaza E. 1994. Case Based Reasoning: Foundational Issues, Methodological Variations, and System Aproaches, IA Com-Artificial Intellegence Communications, IOS Press, Vol. 7: 1, pp.39-59.

Althoff, K. D. (2001). Case-Based reasoning. Handbook of Software Engineering & Knowledge Engineering (ed.S.K Chang) Vol 1, World Scientific, Singapore.

Andini, M. (2010). Gambaran Proses Pemilihan Pasangan pada Dewasa Awal yang Kembar. Medan: Fak Psikologi USU.

Degenova, Maty K. (2008). Intimate Relationships, Marriages & Families. NewYork: The Mc Graw – Hill Companies

Irawan, Eri. (2009). “Sistem Pakar untuk Menganalisa Error pada PC dengan

Metode Case Based Reasoning”. Tersedia:

http://www.scribd.com/doc/50848367/CBR-Indonesia. Diakses. 7 November 2012.

Kumar, R. (1999). Research Methodology. India: Addison Wesley Longman Australia Pty Limited.

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi.

Muzid, Syaiful. Teknologi Penalaran Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) untuk Diagnosa Penyakit Kehamilan (2 Juni 2008). Tersedia: Journal.uii.ac.id/index.php/Snati/. Diakses tanggal 26 November 2012.

Rushton, J. Philippe & Trudy Ann Bons. (2005). “Journal of Mate Choice and Friendship in Twins. Available :http://psychology.uwo.ca tanggal akses : 8 November 2012

Salim, Mayumi. (2010). Analisis Dampak Peningkatan Jumlah Wanita Bekerja, Karena Meningkatnya Taraf Pendidikan Terhadap Penurunan Tingkat Kelahiran Bayi Di Jepang Ditinjau Dari Teori Feminisme Di Jepang (2002-2007). Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

(27)

Mariam Mudarris, 2013

Santrock, John W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi kelima, Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Suryadi, K. dan Ramdhani, M. A. 1998. Sistem Pendukung Keputusan Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Tachibanaki, Toshiaki. (2010) The New paradox for Japanese Women : Greater Choice, Greater Inequality. Japan: International House of Japan, Inc.

Tan, P.N., M. Steinbach and V.Kumar. (2005). Introduction to Data Mining, Addison Wesley.

Turban, E., Aronson, J. E., dan Liang, T. P. (2005). Decision Support System and Intelligent Systems. Terjemahan Dwi Prabantini. Edisi 7. Jilid 1. Yogyakarta: Andi.

Gambar

Tabel 4.1 Contoh Kasus Baru ...........................................................................
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2 Sekuensial Linier

Referensi

Dokumen terkait

Jaring insang lingkar (koncong) menjadi alat tangkap dominan ke dua di PPI Pulolampes Brebes, keberadaanya semakin ditinggalkan karena kalah saing jumlah hasil

Reklame Selebaran adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta dengan ketentuan tidak untuk

Pasar Uang Antar bank Ber- dasarkan Prinsip Syariah (PUAS) adalah kegiatan investasi jangka pendek dalam rupiah antar peserta pasar berdasarkan prinsip Mudha- rabah,

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 Peraturan Presiden ini tidak berlaku bagi penanaman modal yang telah disetujui pada bidang usaha tertentu

jawabannya, kedelapan akhiri proses ini dengan membuat kesimpulan. Berdasarkan langkah-langkah di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan langkah-langkah

Pertama, Hak dan Kewajiban Pemberi Sewa, (1) Hak: (a) Menerima pembayaran uang sewa tenah kas desa, (b)Turut serta melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pihak

Perubahan premi akan menghasil- kan nilai efisiensi dari BMS yang lebih bervariasi sehingga akan dapat diketahui kecenderungan pihak yang mengasuransi- kan kendaraan

Persiapan data mencakup semua kegiatan untuk membangun set data akademik mahasiswa yang akan diterapkan ke dalam sistem, dari data mentah awal berupa set data