• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Perusahaan Nomor 20 Tahun 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peraturan Perusahaan Nomor 20 Tahun 2009"

Copied!
183
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PERUSAHAAN NOMOR 20

TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG

DAN/ATAU JASA DI LINGKUNGAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

KEP.06.02/00/05/2012/519

Tanggal 1 Mei 2012

(warna HITAM)

PERUBAHAN PERTAMA KEP.06.02/12/2012

Tanggal 17 Desember 2012

(dalam file ini yang diberi warna

HIJAU

)

PERUBAHAN KEDUA KEP.06.02/01/2013

Tanggal 2 Januari 2013

(dalam file ini yang diberi warna

BIRU

)

PERUBAHAN KETIGA KEP.06.02/03/2013

Tanggal 15 Maret 2013

(2)

Peraturan Perusahaan Nomor 20 Halaman | i DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

1. Ruang Lingkup ..………. 1

2. Pengertian ………..……….. 1

3. Maksud dan Tujuan ………. 5

4. Prinsip Umum ……….. 6

5. Tujuan Pengaturan ……… 7

BAB II PEDOMAN PELAKSANAAN 1. Pedoman Umum .……… 8

2. Batasan Kewenangan ……….. 10

3. Pengadaan Barang dan/atau Jasa Yang Bersifat Rutin .……… 10

4. Pengadaan Barang dan/atau Jasa Terpadu ………. 13

5. Pengadaan Bersama (Joint Procurement) ..……….. 13

6. Pengadaan Barang dan/atau Jasa Dari Luar Negeri ..……… 14

7. Pengadaan Barang dan/atau Jasa Terintegrasi ……….………. 14

BAB III UNIT PEMAKAI (END USER) DAN UNIT SPESIFIKASI TEKNIS 1. Unit Pemakai (End User) .……….. 16

2. Unit Spesifikasi Teknis ……….………..……….. 16

1) Kantor Pusat ……… 17

2) Kantor Cabang Utama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ………..………. 22d 3) Kantor Cabang Bandar Udara Polonia ..……… 25

4) Kantor Cabang Bandar Udara Halim PK, SSK II, BIM, SMB II, Supadio, Husein S., Depati Amir, Sultan Thaha dan SIM ….. 28

5) Kantor Cabang Bandar Udara RHF ………..……….. 30

(3)

BAB IV HARGA PERHITUNGAN SENDIRI (HPS)

1. Ketentuan Umum ………..……….. 33

2. Data/Referensi Penyusunan HPS ……….…… 34

3. Penyusunan HPS Untuk Pengadaan Jasa Konsultansi ……… 35

4. Pengadaan Barang dan/atau Jasa Yang Tidak Memerlukan HPS . 35 5. Tata Cara Menghitung HPS ……….. 35

6. Hal-hal Lain Yang Perlu Diperhatikan ……….. 39

BAB V SPESIFIKASI TEKNIS Spesifikasi Teknis ……….……….………. 41

BAB VI PERSYARATAN PENYEDIA BARANG DAN/ATAU JASA 1. Persyaratan Umum Penyedia Barang dan/atau Jasa ..………. 43

2. Seleksi Calon Penyedia Barang dan/atau Jasa Melalui Pelelangan Umum ……….……… 44

3. Penilaian Kualifikasi ..……… 47

a. Ketentuan Umum ….………. 47

b. Prakualifikasi ..………. 48

c. Pascakualifikasi ..………..……… 49

BAB VII TATA CARA PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA 1. Ketentuan Umum ……….………. 56

2. Persiapan Pelaksanaan ……….. 57

3. Pelaksanaan ..……… 61

BAB VIII PEMBELIAN/PENGADAAN LANGSUNG 1. Kriteria ………..……….………. 64

2. Pelaksanaan ………..……….. 64

BAB IX KONTES/SAYEMBARA 1. Kriteria ………..……….………. 65

2. Pelaksanaan ………..……….. 66

BAB X PENUNJUKAN LANGSUNG 1. Kriteria Pengadaan Barang dan/atau Jasa Yang Dapat Dilakukan Dengan Penunjukan Langsung .……….………..………. 69

2. Ketentuan Umum ..………..……….. 72

(4)

Peraturan Perusahaan Nomor 20 Halaman | iii BAB XI PEMILIHAN LANGSUNG

1. Kriteria ………..……….………. 80

2. Persyaratan Penyedia Barang dan/atau Jasa .……….. 80

3. Pelaksanaan ..………. 81

BAB XII PELELANGAN UMUM 1. Kriteria .………..……….………. 82

2. Persyaratan, Keanggotaan, dan Tugas Pokok Panitia Pengadaan . 83 3. Penyiapan Dokumen Lelang ……… 85

4. Pelaksanaan Pelelangan ..……… 90

5. Sanksi Bagi Peserta Pelelangan ………. 113

BAB XIII E-AUCTION 1. Kriteria ………..……….………. 115

2. Persiapan ………..………. 115

3. Pelaksanaan ………. 117

BAB XIV E-PROCUREMENT 1. Kriteria ………..……….………. 120

2. Penyedia Barang dan/atau Jasa Melalui E-Procurement ……… 120

3. Prakualifikasi ………. 121

4. Pelaksanaan ……….. 122

5. Kontrak ………..………. 123

BAB XV PEMILIHAN JASA KONSULTANSI 1. Persiapan Pelaksanaan Pemilihan Jasa Konsultansi ……….…. 124

2. Metoda Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi ..……….125

3. Metoda Penyampaian Dokumen Penawaran Pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi ………. 126

4. Tata Urutan Prosedur Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi ..…….. 127

BAB XVI PENGADAAN KHUSUS 1. Sewa Menyewa ………. 151

2. Outsourcing ……….152

BAB XVII KONTRAK 1. Bentuk-Bentuk Kontrak ……….………. 153

2. Sistem Kontrak .……….………. 155

3. Pembuatan Kontrak ……….………..……..……… 158

(5)

5. Jaminan Pemeliharaan ……… 161

6. Dokumen Kontrak ……….………. 161

7. Perubahan (Addendum) Kontrak ……… 162

8. Pembatalan/Pengakhiran Kontrak/SPK ….……….……. 162

9. Sanksi Bagi Penyedia Barang dan/atau Jasa ……… 163

BAB XVIII SERAH TERIMA PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA Serah Terima Pengadaan Barang dan/atau Jasa ………. 165

BAB XIX PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI 1. Kriteria ………. 166

2. Pengertian Produksi Dalam Negeri ..……….……. 166

BAB XX PEKERJAAN YANG DIKERJAKAN SENDIRI (SWAKELOLA) 1. Swakelola ……….. 168

2. Kriteria ..………..……….………. 168

3. Ketentuan Pelaksanaan ..……….. 169

BAB XXI KETENTUAN PERALIHAN Ketentuan Peralihan ………. 171

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1. RUANG LINGKUP

a. Ruang lingkup berlakunya Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa ini adalah untuk pengadaan barang dan atau jasa di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) yang seluruh pembiayaannya berasal dari PT Angkasa Pura II (Persero).

b. Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa ini dapat diberlakukan untuk pengadaan barang dan/atau jasa di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) yang sebagian pembiayaannya berasal dari PT Angkasa Pura II (Persero) dan atau pihak lain, termasuk yang dibiayai dari pinjaman/hibah luar negeri (PHLN) baik yang dijamin atau tidak dijamin oleh Pemerintah berdasarkan kesepakatan para pihak, kecuali untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari APBN atau APBD baik sebagian maupun seluruhnya.

2. PENGERTIAN

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:

a. PT AP II adalah PT Angkasa Pura II (Persero).

b. Kantor Pusat adalah Kantor Pusat PT AP II.

c. Kantor Cabang adalah Kantor Cabang PT AP II.

d. Direksi adalah Direksi PT AP II.

e. Deputi Direktur/Kepala Biro setingkat adalah pimpinan unit kerja satu tingkat di bawah Direksi di Kantor Pusat PT AP II.

f. Kepala Cabang Utama (Senior General Manager) dan Kepala Cabang

(General Manager) adalah Pejabat yang ditunjuk untuk memimpin bandar

udara.

g. Pengadaan Barang dan/atau Jasa adalah pelaksanaan kegiatan untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan yang dapat diperoleh antara lain melalui pelelangan/seleksi, pemilihan/seleksi langsung, penunjukan langsung, pembelian langsung, swakelola dan kontes/sayembara.

(7)

i. Jasa adalah kegiatan yang meliputi jasa pemborongan, jasa konsultansi dan jasa lainnya seperti transportasi, asuransi, comissioning/pengujian, pelatihan, penelitian, pemeliharaan dan sebagainya, dengan pengertian sebagai berikut:

1) Jasa Pemborongan adalah layanan penanganan pekerjaan:

a) bangunan atau konstruksi atau wujud fisik lainnya;

b) pengadaan barang dan pemasangan konstruksi dan non konstruksi yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan Perusahaan dan proses pelaksanannya diawasi oleh Perusahaan.

2) Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian profesional dalam berbagai bidang dalam rangka mencari sasaran tertentu antara lain jasa perencanaan, jasa pengawasan dan jasa konsultansi lainnya yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan oleh Perusahaan;

3) Jasa Lainnya adalah segala pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain jasa pemborongan dan jasa konsultansi berdasarkan kerangka acuan kerja atau rencana kerja dan syarat-syarat teknis yang ditetapkan oleh Perusahaan.

j. Pengadaan barang dan/atau jasa Eksploitasi adalah pengadaan barang dan/atau jasa yang dikategorikan sebagai biaya.

k. Pengadaan barang dan/atau jasa Investasi adalah pengadaan barang dan/atau jasa yang dikategorikan sebagai aktiva tetap yang mempunyai umur dan manfaat lebih dari 1 (satu) tahun atau dengan pengertian lain tidak habis dipakai dalam 1 (satu) tahun.

l. Pengadaan barang dan/atau jasa spesifik adalah pengadaan yang hanya dapat dilaksanakan oleh:

1) 1 (satu) Penyedia barang dan/atau jasa karena 1 (satu) pabrikan, 1 (satu) pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten;

2) Pengadaan barang dan/atau jasa yang tidak dapat digantikan oleh produk lain atau tidak kompatibel.

m. Vendor database/daftar rekam jejak vendor adalah database yang berisi informasi mengenai rekanan pengadaan di lingkungan PT AP II, serta rekam jejak kinerja vendor dalam memenuhi kebutuhan pengadaan PT AP II.

(8)

o. Original Equipment Manufacturer (OEM) adalah pabrikan original dari suatu barang/komponen suatu barang, sebelum barang tersebut dijual ke perusahaan lain yang mengembangkan barang tersebut menjadi suatu produk untuk dijual ke pasaran.

p. Penyedia barang dan/atau jasa adalah badan usaha termasuk Badan Usaha Milik Negara, badan hukum, atau orang perorangan/subjek hukum yang kegiatan usahanya menyediakan barang dan/atau jasa.

q. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi.

r. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau fisik lain.

s. Anak Perusahaan adalah:

1) Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh PT AP II;

2) Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh BUMN lain;

3) Perusahaan patungan dengan jumlah gabungan kepemilikan saham

BUMN minimum 90%.

t. Unit Pemakai (User) adalah unit kerja yang bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang akan atau telah dimiliki guna menunjang aktivitas unit kerja yang bersangkutan.

u. Unit Spesifikasi Teknis (Unit ST) adalah unit yang bertanggung jawab untuk menyusun dokumen Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKST)/Term of

Reference (TOR) dan HPS dan/atau surat usulan permintaan (SUP), usulan

harga beserta alternatifnya dan sekaligus bertindak sebagai pengawas sesuai dengan fungsi unit kerja yang bersangkutan.

v. Kontraktor adalah penyedia jasa (termasuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan) yang memperoleh pekerjaan pengadaan jasa dari Perusahaan.

w. Sub Kontraktor adalah penyedia jasa yang memperoleh sebagian pekerjaan pengadaan jasa dari Kontraktor, yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan Kontraktor.

x. Usaha Kecil adalah badan usaha yang memiliki izin usaha dengan kategori usaha kecil.

y. Sertifikat Badan Usaha adalah surat tanda bukti registrasi, klasifikasi, dan kualifikasi bagi penyedia barang dan/atau jasa sesuai dengan bidang usaha dan kemampuannya yang diterbitkan oleh Lembaga atau Asosiasi Badan Usaha atau Asosiasi Profesi yang berwenang/berkompeten.

(9)

aa. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS Teknis) adalah dokumen yang berisikan informasi mengenai semua persyaratan teknis yang mencakup antara lain: lingkup pekerjaan, syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan, spesifikasi teknis, volume, jangka waktu pelaksanaan, dan rincian pekerjaan yang sudah ditandatangani oleh pimpinan unit ST dan pejabat yang berwenang.

bb. Pagu Anggaran adalah alokasi dana yang tersedia untuk pengadaan barang dan/atau jasa tertentu dengan nilai tidak melebihi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

cc. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate (OE) adalah harga yang dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

dd. Konsorsium adalah kerja sama antara penyedia barang dan/atau jasa dalam negeri maupun dengan luar negeri yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas, berdasarkan kesepakatan kerjasama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis untuk melaksanakan suatu pekerjaan pengadaan barang dan/atau jasa.

ee. Panitia Pengadaan adalah Panitia yang dibentuk atau Tim yang ditunjuk khusus untuk melaksanakan pengadaan barang dan/atau jasa dengan cara pelelangan, pemilihan langsung (pelelangan terbatas) atau penunjukan langsung yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi untuk Kantor Pusat atau Senior General Manager/General Manager untuk Kantor Cabang Utama/Kantor Cabang.

ff. Dokumen Pengadaan Barang dan/atau Jasa atau Dokumen Lelang adalah dokumen yang terdiri dari persyaratan administratif, rencana kerja dan syarat-syarat teknis (RKS Teknis)/kerangka acuan kerja (term of reference), tata cara evaluasi, dan berita acara yang terkait dengan proses pengadaan barang dan/atau jasa.

gg. Dokumen Penawaran Teknis adalah dokumen yang disampaikan oleh calon penyedia barang dan/atau jasa yang berisikan informasi data teknis sesuai dengan yang dipersyaratkan.

hh. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Panitia Pengadaan atau pejabat pengadaan atau lembaga profesional yang memenuhi syarat dan calon penyedia barang dan/atau jasa yang berisi pernyataan untuk tidak melakukan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) dalam proses pengadaan barang dan/atau jasa.

ii. Surat Penunjukan Pelaksana Pekerjaan (SP3) adalah surat penunjukan kepada penyedia barang dan/atau jasa sebagai pelaksana pengadaan barang dan/atau jasa sebelum diterbitkannya kontrak.

jj. Kontrak adalah perjanjian tertulis yang dibuat antara PT AP II dengan penyedia barang dan/atau jasa.

(10)

ll. Purchase Order (PO) adalah surat perintah dari pejabat yang berwenang kepada pelaksana penyedia barang untuk melaksanakan pengadaan barang yang diproses melalui e-procurement, sekurang-kurangnya memuat jenis, volume barang, harga barang, cara pembayaran, jangka waktu penyerahan, dan tempat penyerahan.

mm. Work Order (WO) adalah surat perintah dari pejabat yang berwenang

kepada pelaksana penyedia barang untuk pelaksanaan pengadaan barang yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, sekurang-kurangnya memuat jenis, volume barang, harga barang, cara pembayaran, jangka waktu penyerahan, dan tempat penyerahan.

nn. Amendemen/Addendum adalah perubahan atas Kontrak berdasarkan Berita Acara Perubahan yang bersifat mengubah, diubah, mengurangi ketentuan dalam Kontrak yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Kontrak yang bersangkutan.

oo. Justifikasi adalah dasar pertimbangan untuk melaksanakan suatu proses pengadaan barang dan/atau jasa, yang memuat alasan operasional, teknis, dan/atau yuridis, dibuat oleh Unit ST atau Tim Pelaksana Pengadaan dan disahkan oleh pejabat yang berwenang.

pp. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang memiliki kewenangan untuk menyetujui Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis (RKST), Term of

Reference (TOR), serta Owner Estimate (OE)/Harga Perkiraan Sendiri (HPS),

menetapkan pemenang lelang, menandatangani Surat Penunjukan Pelaksana Pekerjaan (SP3) dan/atau ikatan kerja/perjanjian.

qq. Pejabat Pengadaan adalah pejabat fungsional yang membidangi fungsi pengadaan yang melaksanakan proses pengadaan barang.

rr. Perusahaan Terafiliasi adalah perusahaan yang sahamnya minimum 90%

dimiliki oleh Anak Perusahaan, gabungan Anak Perusahaan, atau gabungan Anak Perusahaan PT AP II dengan BUMN lain.

ss. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat perintah tertulis yang dibuat oleh PT AP II kepada penyedia barang dan/atau jasa terpilih untuk memulai pekerjaannya sesuai yang disepakati dalam kontrak.

tt. Direktur terkait adalah Direktur yang terkait dengan lingkup pekerjaan pengadaan barang dan/atau jasa dan bisa lebih dari satu Direktur.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud diberlakukannya Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Lingkungan PT AP II adalah untuk mengatur proses pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa di lingkungan Perusahaan.

(11)

4. PRINSIP UMUM

a. Pengadaan barang dan/atau jasa di lingkungan PT AP II wajib dilaksanakan dengan prinsip-prinsip:

1) efisien, berarti pengadaan barang dan/atau jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu yang cukup dan dapat dipertangggungjawabkan;

2) efektif, berarti pengadaan barang dan/atau jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan oleh PT AP II;

3) kompetitif, berarti pengadaan barang dan/atau jasa harus terbuka bagi penyedia barang dan/atau jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara penyedia barang dan/atau jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan;

4) transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang dan atau jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang dan/atau jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang dan/atau jasa yang berminat;

5) adil dan wajar, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang dan/atau jasa yang memenuhi syarat;

6) akuntabel, berarti harus mencapai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menjauhkan dari potensi penyalahgunaan dan penyimpangan.

b. Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan nasional, serta perluasan kesempatan bagi usaha kecil, sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan.

c. Dalam rangka mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, dapat diberikan preferensi penggunaan produksi dalam negeri dengan tetap mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(12)

5. TUJUAN PENGATURAN

Tujuan pengaturan pengadaan barang dan/atau jasa ini adalah:

a. meningkatkan efisiensi;

b. mendukung penciptaan nilai tambah di BUMN;

c. menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan;

d. meningkatkan kemandirian, tanggungjawab dan profesionalisme;

e. meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri;

(13)

BAB II

PEDOMAN PELAKSANAAN

1. PEDOMAN UMUM

a. Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berpedoman kepada Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah disahkan oleh Direksi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Triwulanan (RKAT).

b. Dalam hal suatu kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa, tidak/belum tertampung dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), atau anggaran yang tersedia tidak mencukupi, maka pelaksanaan pengadaannya harus mendapat persetujuan Direktur Utama untuk pengadaan barang dan/atau investasi, Direktur Keuangan untuk pengadaan barang dan/atau eksploitasi.

c. Kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dapat dimulai (tender tidak mengikat/subject to) dalam hal anggaran belum tersedia karena anggaran masih dalam proses pengesahan atau anggaran tersedia, namun masih ada hambatan yang bersifat teknis/operasional yang masih dalam proses penyelesaian.

d. Pengadaan barang untuk memenuhi kebutuhan operasional PT AP II yang tidak tersedia di pasaran dalam negeri atau apabila tersedia di dalam negeri namun lebih menguntungkan mengadakan langsung ke luar negeri, dapat dilaksanakan pengadaan langsung ke luar negeri dengan mengindahkan ketentuan yang berlaku.

e. Dalam rangka memenuhi kebutuhan fasilitas peralatan keselamatan penerbangan dan operasi bandar udara dapat dilaksanakan pengadaan barang dan atau jasa yang sama melalui Pengadaan Bersama (Joint

Procurement) dengan Badan Usaha lainnya.

f. Untuk pengadaan barang dan/atau jasa eksploitasi, sebelum pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa, pejabat fungsional/Unit ST harus melakukan konfirmasi kepada unit kerja anggaran tentang tersedianya anggaran.

(14)

h. Cara pengadaan barang dan/atau jasa dapat dilakukan dengan menggunakan sarana e-procurement.

i. Dalam hal pengadaan barang dan/atau jasa menggunakan sistem

e-procurement, maka sistem tersebut wajib dihubungkan dengan portal

utama Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara.

j. Pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa dilaksanakan oleh:

1) Panitia Pengadaan; atau

2) Tim yang ditetapkan oleh Direksi/Senior General Manager/General Manager selain Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta; atau

3) Pejabat Pengadaan; atau

4) Lembaga Profesional yang memenuhi syarat dan ditunjuk oleh Direksi.

k. Panitia Pengadaan atau Tim atau Pejabat Pengadaan atau Lembaga Profesional sebagaimana dimaksud pada huruf j wajib menandatangani Pakta Integritas (letter of undertaking) untuk setiap pengadaan barang dan/atau jasa dengan format yang telah ditetapkan.

l. Calon penyedia barang dan/atau jasa wajib menandatangani Pakta Integritas

(letter of undertaking) untuk setiap pengadaan barang dan/atau jasa.

m. Sebagai penerapan dari prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Direksi melaporkan kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengenai proses dan hasil pengadaan barang dan jasa tertentu yang bersifat substansial (bukan bersifat rutin).

n. Pengadaan barang dan/atau jasa tertentu yang bersifat substansial sebagaimana dimaksud pada huruf l ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.

o. Untuk pekerjaan yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun atau

multi-year, maka BUMN dapat melakukan pengadaan barang dan/atau jasa

1 (satu) kali untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing BUMN, sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan.

p. Dalam hal pengadaan jangka panjang atau multi-year, Direksi perlu membuat formula penyesuaian harga tertentu (price adjustment ) baik untuk kenaikan maupun penurunan yang disesuaikan dengan kondisi pasar dan best practice

yang berlaku.

(15)

2. BATASAN KEWENANGAN

a. Batasan Kewenangan dalam pengadaan barang dan/atau jasa adalah sebagai berikut:

1) Direktur Utama dan Direktur terkait untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang bernilai di atas Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

2) Direktur terkait untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang nilai sampai dengan Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

3) Deputi Direktur/Kepala Biro setingkat di Kantor Pusat untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang bernilai sampai dengan Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4) Kepala Cabang Utama/Senior General Manager Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang bernilai sampai dengan Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). 5) Kepala Cabang/General Manager Bandar Udara Polonia untuk

pengadaan barang dan/atau jasa yang bernilai sampai dengan Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).

6) Kepala Cabang/General Manager di luar Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Polonia untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang bernilai sampai dengan Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 7) Kepala Bandar Udara Silangit untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang bernilai sampai dengan Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

b. Pejabat di bawah Senior General Manager/General Manager (Kepala Cabang) untuk pengadaan barang dan/atau jasa dengan besaran nilai yang ditetapkan oleh Senior General Manager/ General Manager (Kepala Cabang) yang bersangkutan.

c. Direksi dapat melimpahkan kewenangan pengadaan barang dan/atau jasa kepada pimpinan unit kerja kantor pusat atau kantor cabang atau Project Management Unit, yang batasan pelimpahannya ditetapkan dalam surat keputusan pelimpahan atau surat pelimpahan atau surat kuasa dari Direksi yang berwenang.

d. Apabila pejabat yang berwenang dalam pengadaan barang dan/atau jasa karena sesuatu dan lain hal berhalangan atau tidak melakukan kewenangannya, maka Pejabat Pelaksana Tugas (PT)/Pejabat Pelaksana Harian (PH) atau pejabat yang berwenang di atasnya dapat mengambil alih untuk melakukan pengadaan barang dan/atau jasa dimaksud.

3. PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA YANG BERSIFAT RUTIN

a. Ketentuan Umum

(16)

2) Yang termasuk barang dan/atau jasa rutin, antara lain:

a) barang-barang umum seperti alat tulis kantor (ATK) yang habis pakai, dan jasa fotocopy;

b) air minum, air bersih dan tata boga;

c) kebutuhan habis pakai untuk komputer seperti continuous form, digital data storage, pita/cartridge printer dan lain-lain;

d) semua jenis suku cadang yang habis pakai;

e) Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak pelumas;

f) barang-barang cetakan seperti stiker, karcis dan kartu langganan parkir kendaraan, security check label dan penataan, pembenahan, pemeliharaan dan pemusnahan arsip;

g) jasa tenaga kerja;

h) pemeliharaan kebersihan dalam/luar gedung;

i) pemeliharaan/kebersihan taman dan pemotongan rumput;

j) pemeliharaan fasilitas/peralatan antara lain elektronik, elektrikal dan mekanikal yang bersifat terus menerus;

k) Pemeliharaan bangunan gedung, terminal, fasilitas landasan; atau

l) Barang elektronik yang merupakan bagian dari peralatan keamanan dan keselamatan.

3) Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersifat rutin, dapat dilaksanakan dengan kontrak dalam jangka waktu periode tertentu, maksimal 2 (dua) tahun terus menerus meskipun anggaran untuk tahun berikutnya belum ditetapkan.

4) Penyedia barang untuk pengadaan barang rutin (yang tidak ada unsur

outsourcing) dapat ditunjuk ulang (repeat order) untuk jangka waktu 1

(satu) tahun maksimal 3 (tiga) kali, apabila penyedia barang dinilai mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik berdasarkan evaluasi yang dituangkan dalam Berita Acara oleh pejabat yang ditunjuk.

5) Penyedia jasa untuk pengadaan jasa rutin (yang ada unsur

outsourcing) dapat ditunjuk ulang (repeat order) untuk jangka waktu

1 tahun maksimal 2 (dua) kali.

(17)

7) Dalam hal pengadaan jangka panjang (multi year), dapat dilakukan

price adjustment yang disesuaikan dengan kondisi pasar berdasarkan

formula lebih lanjut yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi.

b. Pelaksanaan

1) Pengadaan barang

a) Berdasarkan hasil analisa kebutuhan dan persediaan barang-barang kebutuhan rutin per tahun, unit yang membidangi fungsi perlengkapan membuat Surat Pesanan (SP) untuk periode tertentu melalui koordinasi dengan unit ST untuk menetapkan spesifikasi teknis barang yang diperlukan.

b) Surat Pesanan (SP) yang telah dilengkapi dengan justifikasi lengkap yang dipersyaratkan sesuai ketentuan dan telah ditandatangani pejabat yang berwenang, diteruskan ke pejabat pembuat HPS untuk segera dibuatkan HPS dan konfirmasi anggaran.

c) Proses selanjutnya adalah mengacu prosedur dalam pelelangan terbatas atau pelelangan dan atau penunjukan langsung sesuai ketentuan yang berlaku.

d) Unit yang membidangi fungsi perlengkapan secara berkala meneliti stock level pada kartu persediaan sebagai dasar pembuatan SP dan Unit ST bertanggung jawab serta berwenang sebagai quality control dalam setiap penerimaan barang tersebut.

2) Pengadaan jasa

a) Unit ST menyusun dan menetapkan HPS untuk dikonfirmasikan kepada Unit Keuangan/Anggaran.

b) Proses selanjutnya mengikuti prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa sesuai ketentuan yang berlaku.

c) Dapat dilakukan dengan kontrak jangka panjang berdasarkan pertimbangan administrasi, teknis, operasional dan ekonomis, untuk itu Unit ST membuat justifikasi pekerjaan.

(18)

4. PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA TERPADU

a. Pengadaan barang dan/atau jasa terpadu adalah pengadaan barang dan/atau jasa yang diatur dengan kriteria sebagai berikut:

1) Pengadaan barang dan/atau jasa yang menjadi kewenangan kantor pusat namun lokasinya di kantor cabang;

2) Pengadaan barang dan/atau jasa yang menjadi kewenangan kantor cabang namun karena sesuatu hal tidak mungkin dilaksanakan di kantor cabang; atau

3) Pengadaan barang dan/atau jasa yang melibatkan kantor pusat dengan satu atau lebih kantor cabang atau antar kantor cabang.

b. Pengadaan barang dan/atau jasa terpadu dilaksanakan di kantor pusat;

c. Pengadaan barang dan/atau jasa terpadu dapat dilakukan dengan pelelangan, atau pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung, atau penunjukan langsung sesuai peraturan/ketentuan perusahaan yang berlaku.

5. PENGADAAN BERSAMA (JOINT PROCUREMENT)

a. Kriteria

1) Pengadaan barang dan/atau jasa dapat dilaksanakan bersama Badan Hukum Asing/Lembaga Internasional/Badan Hukum Indonesia/ lembaga perantara yang disepakati bersama karena standarisasi peralatan dan persamaan kebutuhan terhadap barang dan/atau jasa yang memiliki standar internasional/nasional.

2) Joint Procurement dilaksanakan berdasarkan perjanjian/kesepakatan

bersama langsung dengan Badang Hukum Asing/Lembaga Internasional/Badan Hukum Indonesia/lembaga perantara yang disepakati bersama.

3) Kesepakatan untuk Joint Procurement dituangkan dalam perjanjian/kesepakatan bersama, yang memuat antara lain lingkup pengadaan barang dan/atau jasa, cara pelaksanaan dan cara pembayaran.

b. Pelaksanaan

1) Berdasarkan perjanjian/kesepakatan bersama, PT AP II bersama mitra kerjasama saling tukar-menukar informasi tentang kebutuhan barang dan/atau jasa masing-masing pihak.

(19)

3) Setelah mendapat persetujuan Direksi, dibuat perjanjian/ kesepakatan bersama.

4) Diproses oleh unit fungsional/Tim Khusus yang dibentuk oleh Direksi.

5) Prosedur pengadaan ditetapkan bersama.

6) Setelah dilakukan negosiasi, dilaksanakan pengadaan dengan cara kontrak bersama, yang ditandatangani oleh mitra kerjasama di luar negeri, PT AP II dan penyedia barang dan/atau jasa. Apabila melalui badan usaha/lembaga perantara maka kontrak ditandatangani oleh badan usaha/lembaga perantara dan PT AP II.

6. PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA DARI LUAR NEGERI

a. Dalam hal-hal tertentu, pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa dapat dilakukan langsung ke pabrik/agen tunggal/distributor tunggal/penyedia jasa merupakan penyelenggara pendidikan dan latihan khusus di luar negeri, sepanjang memenuhi ketentuan persyaratan administrasi yang diatur oleh Negara Indonesia dan negara yang bersangkutan serta persyaratan teknis dan benar-benar menguntungkan PT AP II.

b. Untuk pembelian barang-barang impor, penyedia barang dan/atau jasa dapat menawarkan dengan mata uang asing dan sedapat mungkin diusahakan menggunakan mata uang dollar (us dollar) dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

7. PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA TERINTEGRASI

a. Pengadaan barang dan/atau jasa yang dapat dilakukan secara terintegrasi terdiri atas:

1) Rancang bangun (design and build)

Design dibuat oleh perencana dengan persetujuan PT AP II.

Dilaksanakan untuk pekerjaan interior, landscape dan pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks.

Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus seperti Pembangunan Terminal, Tower, Main Power Station

(20)

2) Perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan terima jadi (enginnering,

procurement, and construction);

Kegiatan melaksanakan pembangunan suatu industri proses atau suatu sarana industri atau suatu prasarana (infrastruktur) atau fasilitas lainnya, dimana seluruh pekerjaan perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan, termasuk instalasi dan pengoperasian awal

(commissioning) dilaksanakan secara terintegrasi berdasarkan tingkat

kepastian keluaran (output), harga akhir, dan waktu penyelesaian sehingga siap untuk dioperasikan.

Dalam hal ini pengadaan (procurement) dilaksanakan oleh kontraktor dengan persetujuan PT AP II.

3) Penyelenggaraan pekerjaan terima jadi (turn-key project)

a. Design ditentukan sepenuhnya oleh pihak perencana, dan

PT AP II tidak terlibat dalam design;

b. pengadaan (procurement) dilakukan oleh PT AP II.

b. Kriteria Penyedia Barang dan/atau Jasa Terintegrasi

1) Dilaksanakan oleh penyedia barang dan/atau jasa atau konsorsium penyedia jasa yang mempunyai kompetensi usaha perencanaan, dan/atau usaha pelaksanaan, dan/atau usaha pengawasan konstruksi, dan/atau lainnya sesuai dengan karakteristik layanan yang diperlukan.

(21)

BAB III

UNIT PEMAKAI (END USER) DAN UNIT SPESIFIKASI TEKNIS

1. UNIT PEMAKAI (END USER)

a. Unit pemakai (end user) adalah unit kerja yang bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang akan atau telah dimiliki guna menunjang aktivitas unit kerja yang bersangkutan.

b. Unit pemakai mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk menerbitkan Surat Permintaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa (SPPB/J) yang dilengkapi dengan jumlah/jenis kebutuhan barang dan/atau jasa dan anggaran yang tersedia dalam RKAP.

2. UNIT SPESIFIKASI TEKNIS

a. Unit Spesifikasi Teknis (Unit ST) mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Menentukan spesifikasi teknis barang dan/atau jasa yang diperlukan PT AP II dan data lain yang dipandang perlu sesuai dengan kebutuhan unit pemakai yang bersangkutan. Dalam hal dianggap perlu Unit ST dapat berkoordinasi dengan unit pemakai dalam menentukan spesifikasi teknis.

2) Menyusun dan menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) serta mengajukan kepada Pejabat yang Berwenang untuk pengesahannya.

3) Mengawasi dan menguji kualitas barang dan/atau jasa yang diperlukan PT AP II yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang dibuat.

4) Unit ST wajib membuat daftar dan rekam jejak (track record) penyedia barang dan/atau jasa termasuk pengurus perusahaaan dan penerima kuasa, atau barang/material dengan memperhatikan antara lain: kinerja (antara lain: waktu penyelesaian kerja), kualitas barang dan/atau pekerjaan. Daftar rekam jejak dibuat berdasarkan data internal perusahaan.

5) Unit ST wajib memutakhirkan daftar rekam jejak vendor dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja vendor.

(22)

7) Penyedia barang dan/atau jasa atau barang/material dicantumkan dalam daftar black list yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan rekam jejak dan kriteria yang ditetapkan dalam Keputusan ini.

Black list diusulkan oleh Unit ST, Unit Pelelangan, Senior General

Manager, General Manager kepada Direktur terkait melalui unit Legal Affairs.

8) Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersifat strategis (yang terkait dengan pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan yang ditetapkan oleh Direksi) atau pekerjaan perbaikan yang memerlukan percepatan penanganan dapat menggunakan daftar tersebut untuk memprioritaskan penyedia barang dan/atau jasa yang telah memiliki rekam jejak teruji melalui proses seleksi/penunjukan langsung.

9) Pejabat yang ditunjuk atau Panitia Pengadaan dapat memanfaatkan daftar yang ada di BUMN lain untuk menghindari penggunaan penyedia barang dan/atau jasa atau barang/material yang masuk dalam black list.

10) Dalam hal pekerjaan kantor cabang dilaksanakan oleh kantor pusat maka dalam penyusunan RKA dan RKST/spesifikasi teknis agar melibatkan kantor cabang yang bersangkutan.

11) Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa yang melibatkan beberapa Unit ST, maka Unit ST yang dominan dalam nilai pekerjaan atau yang ditunjuk oleh Direksi bertindak selaku koordinator Unit ST.

12) Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa yang melibatkan antar kantor cabang, maka yang bertindak selaku Unit ST adalah unit fungsional di kantor pusat sesuai bidang tugasnya.

b. Unit organisasi yang bertindak selaku Unit ST sebagaimana dimaksud pada huruf a, adalah sebagai berikut:

1) KANTOR PUSAT

a) Unit Pelayanan Bandara

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dan pemeliharaan berupa:

(1) trolley;

(2) electric transporter, antara lain segway, golf car, dll;

(3) pelayanan kebersihan dan lingkungan bandar uadra, khususnya gedung terminal (fasilitas sisi darat);

(23)

b) Unit Teknologi Kebandarudaraan

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dan pemeliharaan yang menerapkan teknologi baru dan/atau pengembangan bandar udara berupa:

(1) studi/jasa konsultasi perencanaan dan pengawasan fasilitas elektronika bandar udara, listrik dan mekanikal yang menerapkan teknologi baru dan/atau untuk pengembangan bandar udara;

(2) perencanaan pengembangan fasilitas elektronika bandar udara, listrik dan mekanikal yang menerapkan teknologi baru dan/atau untuk pengembangan bandar udara;

(3) peralatan dan sistem elektronika bandar udara, listrik dan mekanikal yang menerapkan teknologi baru dan/atau untuk pengembangan bandar udara;

(4) kendaraan PKP-PK serta perlengkapannya yang menerapkan teknologi baru dan/atau untuk pengembangan bandar udara;

(5) kendaraan/peralatan berat bermesin yang menerapkan teknologi baru dan/atau untuk pengembangan bandar udara;

(6) alat-alat besar/Airport Maintenance Equipment (AME) yang menerapkan teknologi baru dan/atau untuk pengembangan bandar udara.

c) Unit Manajemen Keselamatan

Pengadaan dan penggantian instalasi peralatan dan otomasi elektronika bandar udara dengan teknologi yang sama:

(1) jasa konsultansi di bidang teknik elektronika, dan elektronika bandar udara;

(2) izin frekuensi peralatan komunikasi bandar udara;

(3) sertifikasi peralatan elektronika bandar udara;

(4) barang habis pakai peralatan elektronika bandar udara;

(5) peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran sampah serta alat kerjanya, dan peralatan timbangan;

(6) alat-alat besar/Airport Maintenance Equipment (AME), pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan

Uninterupted Power Supply (UPS) serta Ground Power Unit

(GPU);

(24)

(8) peralatan bengkel untuk pemeliharaan alat-alat besar/AME;

(9) peralatan PKP-PK bermesin;

(10) jasa konsultansi bidang teknik, listrik, mekanikal, dan peralatan;

(11) peralatan dan/atau konsultan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di lingkungan bandar udara dan perkantoran;

(12) pemeliharaan fasilitas pokok (fasilitas sisi udara, fasilitas sisi darat, dan fasilitas keamanan dan keselamatan), dan fasilitas penunjang baik di dalam atau di luar wilayah Bandar udara, termasuk penataan landscape;

(13) pelayanan kebersihan fasilitas pokok yang meliputi fasilitas keamanan dan keselamatan;

(14) jasa konsultan Safety Management System (SMS);

(15) kalibrasi peralatan visual aid;

(16) kendaraan bermotor atau otomotif yang berfungsi khusus seperti kendaraan alat berat atau yang dimodifikasi.

d) Unit Pengamanan dan PKP-PK

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dan pemeliharaan berupa:

(1) perlengkapan untuk pertolongan kecelakaan penerbangan (kantong mayat, tandu, oksigen, dll);

(2) peralatan security, kecuali x-ray dan cctv;

(3) uji laik kendaraan PKP-PK dan otomotif;

(4) barang habis pakai untuk peralatan keselamatan bandara, antara lain label security check;

(5) peralatan salvage;

(6) peralatan walk through metal detector dan hand metal detector.

e) Unit Prasarana

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dan pemeliharaan berupa:

(1) studi/jasa konsultansi perencanaan grand design dan basic

design pengembangan bandar udara;

(25)

(a) Fasilitas pokok, diantaranya:

i. fasilitas sisi udara meliputi landasan pacu, penghubung landasan pacu (taxiway), tempat parkir pesawat (apron), runway strip, fasilitas pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), marka dan rambu, dll;

ii. fasilitas sisi darat meliputi bangunan terminal penumpang, bangunan terminal kargo, bangunan operasi, bangunan VIP, jalan masuk (access road), bangunan administrasi/perkantoran, marka dan rambu, dll.

(b) Fasilitas penunjang, diantaranya:

i. penginapan/hotel;

ii. penyediaan toko dan restoran;

iii. fasilitas penempatan kendaraan bermotor;

iv. fasilitas perawatan pada umumnya (antara lain perawatan gedung/perkantoran, peralatan operasional);

v. fasilitas pergudangan;

vi. fasilitas perbengkelan pesawat udara;

vii. Ground Support Equipment (GSE) Area;

viii. fasilitas hanggar;

ix. fasilitas pengelolaan limbah;

x. airlines/ground handling offices, dll.

(c) Fasilitas penunjang bandar udara lainnya:

i. secara langsung, meliputi sistem transportasi darat bandar udara seperti bangunan pusat intermoda, sistem kereta api bandar udara, jaringan tol bandar udara, people mover system/airport people mover, fasilitas eksternal lain yang dipandang perlu atas pertimbangan tertentu setelah mendapat persetujuan dari Direksi/pejabat yang berwenang dll;

(26)

(3) studi/jasa konsultansi desain interior, eksterior, landscape,

pintu gerbang, patung/sculpture dan ornamen atau objek seni lainnya yang membutuhkan keahlian khusus yang tinggi.

(4) studi/jasa konsultansi quantity surveying/value engineering/project appraisal, pengukuran dan penelitian teknis lainnya;

(5) jasa konsultansi manajemen proyek, manajemen konstruksi dan/atau pengawasan di bidang teknik.

(6) peralatan gambar dan ukur teknik umum.

f) Unit Pengembangan SDM

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) studi dan konsultan manajemen dan penyusunan substansi hubungan kerja;

(2) studi dan konsultan pengembangan SDM (antara lain,

assessment centre, rekrutmen, dll);

(3) studi dan konsultan pengembangan organisasi;

(4) konsultan KPI individu;

(5) pengadaan jasa tenaga kerja (melalui perusahaan penyediaan jasa pekerja).

g) Unit Pendidikan dan Pelatihan

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) buku-buku ilmu pengetahuan/literatur untuk perpustakaan dan untuk peningkatan keahlian/kompetensi SDM;

(2) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

(3) konsultansi pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan;

(4) peralatan olah raga dan peralatan kesenian.

h) Unit Pelayanan Administrasi & Umum

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) bahan bakar minyak (BBM untuk kendaraan bermotor) dan karcis tol;

(2) perpanjangan pajak-pajak kendaraan dan KIR kendaraan bermotor;

(27)

(4) kendaraan bermotor atau otomotif, kecuali yang berfungsi khusus seperti kendaraan alat berat atau yang dimodifikasi;

(5) ambulans di medical center dan ambulans rescue berikut peralatannya;

(6) peralatan bengkel untuk perawatan/pemeliharaan kendaraan bermotor beserta pelumasnya;

(7) pemeliharaan kesehatan karyawan dan obat-obatan; (8) pemeliharaan dan kebersihan gedung terpadu, termasuk

perkantoran gedung 600 kantor pusat;

(9) alat-alat tulis kantor dan perlengkapan kantor dan pemeliharaannya;

(10) perlengkapan dan kebutuhan rumah tangga dan pemeliharaannya serta tata boga dan akomodasi kantor pusat, rumah dinas Direksi dan rumah peristirahatan; (11) barang cetakan yang bersifat umum;

(12) penggandaan dokumen/fotokopi;

(13) karya seni berupa lukisan, patung dalam ukuran kecil untuk keperluan/kelengkapan kerumahtanggaan perusahaan;

(14) asuransi kesehatan;

(15) pakaian seragam dinas dan pakaian olah raga beserta kelengkapannya;

(16) konsultan dan asuransi kepegawaian; (17) cinderamata untuk purnabaktiwan;

(18) peralatan elektronika, listrik dan mekanikal kebutuhan gedung kantor pusat, rumah dinas Direksi, rumah peristirahatan, gedung sentra medika dan periswara; (19) pemeliharaan fasilitas instalasi listrik dan penerangan di

kantor pusat, rumah dinas Direksi, rumah peristirahatan, gedung sentra medika dan periswara (kecuali system distribusi dari Gardu NP 55 ke Panel TM, Panel TR distribusi utama, trafo, UPS, genset dan ACOS;

(28)

i) Unit Tata dan Lingkungan Bandara

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) studi kawasan bandar udara (antara lain: rencana induk bandarudara, KKOP, BKK, DLKR, DLKP);

(2) studi terkait lingkungan hidup bandar udara (antara lain: AMDAL bandar udara, eco airport, upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL)/upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL) bandar udara);

(3) program implementasi ECO Airport; (4) perencanaan landscape bandar udara.

j) Biro Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Perusahaan

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) studi/konsultansi perencanaan, penelitian yang bersifat strategis;

(2) studi kelayakan (feasibility study);

(3) konsultan KPI korporat;

(4) jasa konsultansi dan pelaksanaan survey:

a) kepuasan pelanggan; b) kepuasan karyawan; c) kepuasan mitra kerja.

(5) jasa konsultansi dan pelaksanaan program manajemen transformasi perusahaan.

k) Biro Teknologi Informasi dan Komunikasi

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Perangkat lunak (software);

(2) Perangkat keras (hardware);

(3) Sistem operasi (operating system);

(4) Sistem database (database system);

(5) Sistem keamanan (security system);

(6) Infrastruktur, jaringan dan telekomunikasai;

(7) Studi/jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi.

l) Biro Hukum

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(29)

(2) jasa konsultan hukum dan bantuan hukum;

(3) jasa notaris;

(4) penyusunan peraturan perundang-undangan (dari rancangan sampai dengan undang-undang);

(5) himpunan peraturan perundangan dan yurisprudensi.

m) Unit Sekretaris Perusahaan

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) majalah, buku agenda, kalender, kartu ucapan, pengolahan materi ekspose manajemen/pameran;

(2) barang cenderamata, souvenir, promosi untuk pencitraan, dan protokoler;

(3) company identity (desain logo/lambang/tagline/hymne/

mars/brand);

(4) annual report;

(5) konsultan tata kelola perusahaan;

(6) jasa konsultan di bidang kesekretariatan;

(7) jasa konsultan di bidang komunikasi dan call center;

(8) jasa media relationship (publikasi, advertising, dll);

(9) jasa penata acara/event organizer.

n) Biro Manajemen Risiko dan Kepatuhan

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) jasa konsultan risk management;

(2) asuransi airport liability;

(3) asuransi PJP2U;

(4) jasa konsultan manajemen kepatuhan.

o) Unit Anggaran dan Akuntansi

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa studi kegiatan akuntansi dan anggaran.

p) Unit Perbendaharaan

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) konsultan financial advisory, penerbitan obligasi, IPO, saham, dll;

(30)

q) Unit Manajemen Aset dan Perlengkapan

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) konsultan bidang manajemen aset, evaluasi aset, logistik dan penilai aset (appraisal);

(2) pengadaan tanah dan pensertifikatan tanah;

(3) asuransi asset;

(4) pengamanan tanah dan pemagaran untuk pengamanan di luar kawasan bandar udara.

r) Unit Bisnis Penerbangan

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) jasa konsultansi bidang bisnis aviasi;

(2) jasa pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat. .

s) Unit Bisnis Terminal dan Sisi Darat

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) jasa konsultansi tenant mixing;

(2) jasa konsultansi media placement.

t) Biro Pemasaran

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) barang promosi untuk marketing purpose;

(2) jasa konsultansi pemasaran (termasuk EO, marketing kit).

u) Unit Pengembangan Usaha

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) jasa konsultansi design pengembangan kawasan (highest best use);

(2) jasa konsultansi studi kelayakan/bisnis plan;

(3) jasa konsultansi seleksi mitra usaha;

(4) jasa konsultansi penilai bisnis.

v) Unit Pembinaan Anak Perusahaan

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) jasa konsultasi evaluasi bisnis untuk anak perusahaan/perusahaan afiliasi;

(31)

w) Unit Bisnis Kargo

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa jasa konsultansi bidang kargo dan logistik.

x) Unit Enterprise Resources Planning (ERP)

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) jasa konsultan ERP untuk bisnis process re-engineering

dan implementasi;

(2) perangkat keras dan lunak (hardware & software) selama masa pembangunan dan implementasi;

(3) pengoperasian dan pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras terkait rekayasa bisnis proses administrasi dan operasional selama masa pembangunan dan implementasi;

(4) penyelenggaraan kegiatan yang mendukung pelaksanaan proyek ERP.

y) Project Managemen Unit

sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam surat pelimpahan atau surat kuasa dari pejabat yang berwenang di perusahaan.

Satuan Pengawas Internal bukan merupakan Unit ST.

2) KANTOR CABANG UTAMA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

a) Unit Airport Safety & Security

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Peralatan kesehatan dan perlengkapan serta suku cadang untuk pelayanan gawat darurat berikut obat-obatan;

(2) Bahan pemadam kebakaran (powder, foam, CO2 dan sejenisnya);

(3) Perawatan peralatan PKP-PK;

(4) Peralatan PKP-PK non mesin;

(5) Uji laik kendaraan PKP-PK;

(6) Barang habis pakai untuk peralatan keselamatan bandar udara;

(7) Peralatan sekuriti non-elektronik.

(32)

(1) Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor dan karcis tol;

(2) barang habis pakai untuk peralatan keselamatan bandara dan operasi bandara;

(3) Uji laik kendaraan bermotor dan perpanjangan pajak-pajak kendaraan;

(4) Jasa transportasi untuk antar jemput karyawan;

(5) Kendaraan bermotor/otomotif;

(6) Trolley beserta pengaturan penempatannya;

(7) Ambulan berikut peralatannya.

c) Unit Airport Facility Engineering

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dan/atau pemeliharaan berupa:

(1) Peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran sampah serta alat kerjanya, peralatan timbangan;

(2) Alat-alat besar/AME, pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan UPS serta GPU;

(3) Peralatan bengkel untuk pemeliharaan kendaraan bermotor termasuk pelumas dan alat-alat besar/AME;

(4) BBM untuk pembangkit tenaga listrik dan minyak pelumasnya;

(5) Kendaraan PKP-PK dan suku cadang;

(6) Pengadaan barang dan/atau jasa berupa teknik informatika pelayanan publik, informatika pelayanan keamanan pendukung operasi bandar udara kecuali pengadaan barang dan/atau jasa pendukung operasional terminal.

d) Unit Airport Civil Engineering

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dan pemeliharaan berupa:

(1) Bangunan gedung dan kelengkapannya, yaitu:

(a) bangunan terminal;

(b) bangunan operasional dan umum.

(2) Bangunan lapangan dan kelengkapannya, yaitu:

(a) landasan, jalan dan jembatan;

(b) pagar airside/landside dan saluran (drainage);

(33)

(3) Peralatan gambar dan ukur teknik umum;

(4) Taman dan tata lingkungan.

e) Unit Commercial

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

Barang cetakan yang bersifat komersial seperti blanko pas, karcis/kartu parkir kendaraan bermotor, berikut stiker dan sejenisnya, faktur, nota kredit serta barang cetakan komersial lainnya.

f) Unit Personnel & General Affairs

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Peralatan, pakaian olah raga dan peralatan kesenian;

(2) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

(3) Perlengkapan kantor dan pemeliharaannya;

(4) Perlengkapan rumah tangga dan pemeliharaannya;

(5) Pemeliharaan gedung terpadu;

(6) Barang cetakan yang bersifat umum;

(7) Barang/peralatan untuk keperluan keprotokoleran atau cendera mata dan keperluan lainnya;

g) Unit Information Technology

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa pengoperasian dan pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras terkait fasilitas informatika perkantoran serta infrastruktur jaringan berupa:

(1) Pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak aplikasi sistem informasi badan usaha cabang BSH;

(2) Perangkat keras dan lunak (hardware dan software) komputer manajerial/back office;

(3) Kebutuhan rutin untuk komputer manajerial/back-office;

(4) Kegiatan pemeliharaan/perawatan komputer manajerial/back office.

h) Air Traffic Services General Manager

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Instalasi peralatan dan otomasi navigasi udara dan radar;

(2) Instalasi peralatan dan otomasi telekomunikasi penerbangan dan meteorologi;

(34)

(4) Kegiatan pemeliharaan/perawatan di bidang teknik elektronika dan otomasi navigasi udara, telekomunikasi penerbangan, elektronika bandara dan elektronika umum;

(5) Barang habis pakai peralatan elektronika bandar udara;

(6) Pengadaan barang dan/atau jasa yang dilimpahkan berdasarkan keputusan Senior General Manager.

i) Cargo General Manager

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Pemeliharaan bangunan terminal kargo dan pelayanan kebersihan terminal kargo;

(2) Pengadaan barang dan/atau jasa pendukung operasional terminal kargo;

(3) Pengadaan barang dan/atau jasa yang dilimpahkan berdasarkan keputusan Senior General Manager.

j) Terminal 1 General Manager, Terminal 2 General Manager, dan Terminal 3 General Manager

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Pemeliharaan bangunan terminal dan pelayanan kebersihan terminal;

(2) Pengadaan barang dan/atau jasa pendukung operasional terminal;

(3) Pengadaan barang dan/atau jasa yang dilimpahkan berdasarkan keputusan Senior General Manager.

3) KANTOR CABANG BANDAR UDARA POLONIA

a) Airport Services

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dan pemeliharaan berupa:

(1) Peralatan PKP-PK non mesin;

(2) Uji laik kendaraan PKP-PK, kendaraan bermotor dan perpanjangan pajak-pajak kendaraan;

(3) Barang habis pakai untuk peralatan keselamatan bandar udara dan operasi bandar udara;

(4) BBM untuk kendaraan bermotor dan karcis tol;

(5) Peralatan sekuriti non-elektronik;

(35)

(7) Kendaraan bermotor/otomotif;

(8) Trolley dan pengaturan penempatannya.

b) Electronic Engineering

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Instalasi/peralatan navigasi udara dan radar serta meteorologi;

(2) Instalasi/peralatan telekomunikasi;

(3) Instalasi/peralatan elektronika bandar udara dan elektronika umum;

(4) Perangkat keras komputer (personal computer) berikut

software sistem operasional;

(5) Kebutuhan rutin untuk komputer (kertas komputer dan sebagainya);

(6) Pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak aplikasi sistem informasi PT AP II Kantor Cabang Bandar Udara Polonia;

(7) Perangkat keras dan lunak (hardware dan software) komputer manajerial/back office;

(8) Kebutuhan rutin untuk komputer manajerial/back office;

(9) Kegiatan pemeliharaan/perawatan komputer manajerial/back office.

c) Civil Engineering

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dan pemeliharaan berupa:

(1) Bangunan gedung dan kelengkapannya, yaitu:

(a) bangunan terminal;

(b) bangunan operasional dan umum.

(2) Bangunan lapangan dan kelengkapannya, yaitu:

(a) landasan, jalan dan jembatan;

(b) pagar airside/landside dan saluran (drainage);

(c) fasilitas parkir.

(3) Peralatan gambar dan ukur teknik umum;

(4) Taman dan tata lingkungan;

(36)

d) Electrical, Mechanical & Equipment Engineering

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa dan pemeliharaan berupa:

(1) AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran sampah serta alat kerjanya, peralatan timbangan;

(2) Pembasmian hama pengganggu (tikus, nyamuk, kecoa, lalat, anjing liar dan hama lainnya);

(3) Alat-alat besar/AME;

(4) Peralatan bengkel untuk pemeliharaan kendaraan bermotor beserta minyak pelumasnya dan alat-alat besar/AME;

(5) Pemeliharaan peralatan teknik listrik;

(6) Peralatan listrik serta alat kerjanya;

(7) Pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan UPS;

(8) BBM untuk pembangkit tenaga listrik dan minyak pelumasnya.

e) Personnel & General Affairs

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Peralatan, pakaian olah raga dan peralatan kesenian;

(2) Pemeliharaan kesehatan pegawai beserta peralatan serta obat-obatan;

(3) Perlengkapan kantor (termasuk peralatan elektronika perkantoran) dan pemeliharaannya;

(4) Perlengkapan rumah tangga dan pemeliharaannya;

(5) Barang cetakan yang bersifat umum;

(6) Barang/peralatan untuk keperluan, keprotokoleran/ cendera mata dan keperluan lainnya

f) Commercial

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Barang cetakan yang bersifat komersial seperti blanko pas, karcis/kartu parkir kendaraan bermotor, berikut stikernya dan sejenisnya;

(37)

4) KANTOR CABANG BANDAR UDARA  HALIM PERDANAKUSUMA  SULTAN SYARIF KASIM II

 INTERNATIONAL MINANGKABAU  SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II  SUPADIO

 HUSEIN SASTRANEGARA  DEPATI AMIR

 SULTAN THAHA

 SULTAN ISKANDAR MUDA a) Operation Services

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Perlengkapan serta suku cadang untuk pelayanan gawat darurat berikut obat-obatan;

(2) Peralatan PKP-PK;

(3) Bahan pemadam kebakaran (powder, foam, CO2 dan sejenisnya);

(4) BBM untuk kendaraan bermotor;

(5) Uji kelaikan dan perpanjangan STNK serta pajak-pajak kendaraan bermotor;

(6) Peralatan dan keperluan pas bandar udara;

(7) Kendaraan bermotor/otomotif beserta minyak pelumasnya;

(8) Trolley dan pengaturan penempatannya;

(9) Barang habis pakai peralatan pelayanan operasi bandar udara.

b) Engineering

Untuk kegiatan Pengadaan Barang dan/atau Jasa berupa:

(1) Instalasi/peralatan navigasi udara dan radar serta meteorologi;

(2) Instalasi/peralatan telekomunikasi;

(3) Instalasi/peralatan elektronika bandar udara dan elektronika umum;

(4) Perangkat keras komputer (personal computer) berikut

software sistem operasional;

(5) Kebutuhan rutin untuk komputer (kertas komputer dan sebagainya);

(38)

(7) Pembasmian hama pengganggu (tikus, nyamuk, kecoa,lalat, anjing liar dan hama lainnya);

(8) Alat-alat besar/AME, Pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan UPS;

(9) Peralatan bengkel untuk pemeliharaan kendaraan bermotor dan alat-alat besar/AME;

(10) Suku cadang kendaraan PKP-PK;

(11) BBM untuk pembangkit tenaga listrik dan minyak pelumasnya;

(12) Pemeliharaan peralatan teknik listrik;

(13) Bangunan gedung dan kelengkapannya, yaitu:

(a) bangunan terminal;

(b) bangunan operasional dan umum.

(14) Bangunan lapangan dan kelengkapannya, yaitu:

(a) landasan, jalan dan jembatan;

(b) pagar airside/landside dan saluran (drainage);

(c) fasilitas parkir.

(15) Peralatan gambar dan ukur teknik umum;

(16) Taman dan tata lingkungan;

(17) Pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak aplikasi sistem informasi PT AP II Cabang yang bersangkutan;

(18) Perangkat keras dan lunak (hardware dan software) komputer manajerial/back office;

(19) Kebutuhan rutin untuk komputer manajerial/back office;

(20) Kegiatan pemeliharaan/perawatan komputer manajerial/ back office;

(21) Pelayanan kebersihan bangunan terminal.

c) Finance, Administration & Commercial

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Barang cetakan;

(2) Peralatan, pakaian olah raga dan peralatan kesenian;

(3) Pemeliharaan kesehatan pegawai dan peralatannya serta obat-obatan;

(39)

(5) Perlengkapan rumah tangga dan pemeliharaannya;

(6) Barang cetakan yang bersifat umum;

(7) Penggandaan dokumen/fotokopi;

(8) Barang/peralatan untuk keperluan keprotokoleran/ cendera mata dan keperluan lainnya.

5) KANTOR CABANG BANDAR UDARA RAJA HAJI FISABILILLAH

a) Operation Services & Engineering

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Perlengkapan serta suku cadang untuk pelayanan gawat darurat berikut obat-obatan;

(2) Peralatan PKP-PK serta suku cadang kendaraan PKP-PK;

(3) Bahan Pemadam Kebakaran (powder, foam, CO2 dan sejenisnya);

(4) Pembasmian hama pengganggu (tikus, nyamuk, kecoa, lalat, anjing liar dan hama lainnya);

(5) Peralatan dan keperluan pas bandar udara;

(6) Instalasi/peralatan navigasi udara dan radar serta meteorologi;

(7) Instalasi/peralatan telekomunikasi;

(8) Instalasi/peralatan elektronika bandar udara dan elektronika umum;

(9) Perangkat keras komputer (personal computer) berikut

software sistem operasional;

(10) Kebutuhan rutin untuk komputer (kertas komputer dan sebagainya);

(11) Peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran sampah serta alat kerjanya, peralatan timbangan;

(12) Alat-alat besar/AME, Pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan UPS;

(13) Peralatan bengkel untuk pemeliharaan kendaraan bermotor dan alat-alat besar/AME;

(14) Kendaraan bermotor/otomotif;

(15) Trolley dan pengaturan penempatannya;

(40)

(17) Bangunan gedung dan kelengkapannya, yaitu:

(a) bangunan terminal;

(b) bangunan operasional dan umum.

(18) Bangunan lapangan dan kelengkapannya, yaitu:

(a) landasan, jalan dan jembatan;

(b) pagar airside/landside dan saluran (drainage);

(c) fasilitas parkir.

(19) Peralatan gambar dan ukur teknik umum;

(20) Taman dan tata lingkungan;

(21) Barang habis pakai peralatan pelayanan operasi bandar udara;

(22) Pelayanan kebersihan bangunan terminal.

b) Finance, Administration & Commercial

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Barang cetakan yang bersifat komersial seperti blanko pas, dan sejenisnya;

(2) Barang cetakan komersial lainnya seperti faktur, nota kredit serta barang cetakan komersial lainnya;

(3) Peralatan, pakaian olah raga dan peralatan kesenian;

(4) Pemeliharaan kesehatan pegawai dan peralatan serta obat-obatan;

(5) Perlengkapan kantor (termasuk perlengkapan elektronika perkantoran) dan pemeliharaannya;

(6) Perlengkapan rumah tangga dan pemeliharaannya;

(7) Barang cetakan yang bersifat umum;

(8) Fotokopi dan penggandaan;

(9) Barang/peralatan untuk keperluan, keprotokoleran/ cendera mata dan keperluan lainnya;

(10) Pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak aplikasi sistem informasi PT AP II kantor cabang yang bersangkutan;

(11) Perangkat keras dan lunak (hardware dan software) komputer manajerial/back office;

(12) Kebutuhan rutin untuk komputer manajerial/back office;

(13) Kegiatan pemeliharaan/perawatan komputer manajerial/

(41)

6) KANTOR CABANG BANDAR UDARA SILANGIT

a) Operasi, Pengamanan & Manajemen Fasilitas

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Perlengkapan serta suku cadang untuk pelayanan gawat darurat berikut obat-obatan;

(2) Peralatan PKP-PK serta suku cadang kendaraan PKP-PK;

(3) Bahan Pemadam Kebakaran (powder, foam, CO2 dan sejenisnya);

(4) Pembasmian hama pengganggu (tikus, nyamuk, kecoa, lalat, anjing liar dan hama lainnya);

(5) Peralatan dan keperluan pas bandar udara;

(6) Instalasi/peralatan telekomunikasi;

(7) Instalasi/peralatan elektronika bandar udara dan elektronika umum;

(8) Perangkat keras komputer (personal computer) berikut

software sistem operasional;

(9) Kebutuhan rutin untuk komputer (kertas komputer dan sebagainya);

(10) Peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran sampah serta alat kerjanya, peralatan timbangan;

(11) Alat-alat besar/AME, Pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan UPS;

(12) Peralatan bengkel untuk pemeliharaan kendaraan bermotor dan alat-alat besar/AME;

(13) Kendaraan bermotor/otomotif;

(14) Trolley dan pengaturan penempatannya;

(15) BBM untuk kendaraan bermotor dan pembangkit tenaga listrik dan minyak pelumasnya;

(16) Bangunan gedung dan kelengkapannya, yaitu:

(a) bangunan terminal;

(b) bangunan operasional dan umum.

(17) Bangunan lapangan dan kelengkapannya, yaitu:

(a) landasan, jalan dan jembatan;

(42)

(19) Peralatan gambar dan ukur teknik umum;

(20) Taman dan tata lingkungan;

(21) Barang habis pakai peralatan pelayanan operasi bandar udara;

(22) Pelayanan kebersihan bangunan terminal.

b) Administrasi, Keuangan & Komersial

Untuk kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa berupa:

(1) Barang cetakan yang bersifat komersial seperti blanko pas, dan sejenisnya;

(2) Barang cetakan komersial lainnya seperti faktur, nota kredit serta barang cetakan komersial lainnya;

(3) Peralatan, pakaian olah raga dan peralatan kesenian;

(4) Pemeliharaan kesehatan pegawai dan peralatan serta obat-obatan;

(5) Perlengkapan kantor (termasuk perlengkapan elektronika perkantoran) dan pemeliharaannya;

(6) Perlengkapan rumah tangga dan pemeliharaannya;

(7) Barang cetakan yang bersifat umum;

(8) Fotokopi dan penggandaan;

(9) Barang/peralatan untuk keperluan, keprotokoleran/ cendera mata dan keperluan lainnya;

(10) Pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak aplikasi sistem informasi PT AP II kantor cabang yang bersangkutan;

(11) Perangkat keras dan lunak (hardware dan software) komputer manajerial/back office;

(12) Kebutuhan rutin untuk komputer manajerial/back office;

(13) Kegiatan pemeliharaan/perawatan komputer manajerial/

(43)

3. BATASAN KEWENANGAN KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG

Kewenangan Kantor Pusat dan Kantor Cabang

a. INVESTASI

1) Kewenangan pelaksanaan investasi diatur sebagai berikut:

a) sampai dengan nilai Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) di kantor cabang merupakan kewenangan kantor cabang;

b) di atas Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) merupakan kewenangan kantor pusat dan dapat dilimpahkan ke kantor cabang.

2) Investasi yang diusulkan oleh kantor cabang dan anggarannya telah tertampung dalam RKAP untuk tahun berjalan/kontrak manajemen dapat langsung dilaksanakan oleh kantor cabang.

b. EKSPLOITASI

1) Kantor Pusat: pengadaan barang dan/atau jasa rutin dan non rutin dengan batas kewenangan sesuai dengan RKAP.

2) Kantor Cabang:

a) Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersifat rutin dengan batas kewenangan sesuai dengan RKAP;

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis Yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan

Dalam melakukan usahanya perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban yang bersifat ekonomis dan legal, namun juga memiliki kewajiban yang bersifat etis.Etika bisnis

(1) Kantor Perwakilan Pemerintah Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik yaitu di bidang pelayanan

unit-unit kerja yang terkait dalam penyelenggaraan Jamkesmas dan BOK di wilayah kerjanya (termasuk pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan

(3) Apabila sampai dengan 3 (tiga) bulan direktur belum sembuh dari sakitnya, Bupati atas pertimbangan Badan Pengawas dapat memberhentikan dengan hormat direktur yang

(2) Rumah Sakit Pratama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan unit organisasi bersifat khusus memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik

Petugas Pelayanan Informasi akan mengelompokkan dan penanganannya dilakukan oleh unit kerja yang terkait sesuai dengan substansi permasalahannya, apabila Unit Kerja

pemandu komunikasi penerbangan dan personel pelayanan informasi aeronautika yang ditunjuk dan diberi wewenang oleh Direktur atas nama Direktur Jenderal untuk