• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seleksi Calon Penyedia Barang dan/atau Jasa Melalui Pelelangan

Dalam dokumen Peraturan Perusahaan Nomor 20 Tahun 2009 (Halaman 55-58)

BAB VI PERSYARATAN PENYEDIA BARANG DAN/ATAU JASA

2. Seleksi Calon Penyedia Barang dan/atau Jasa Melalui Pelelangan

a. Ketentuan Umum

Seleksi calon penyedia barang dan/atau jasa adalah kegiatan registrasi, klasifikasi/golongan, dan kualifikasi terhadap calon penyedia barang dan/atau jasa untuk dapat mengikuti proses pelelangan yang dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang dan/atau Jasa atau Lembaga Profesional yang ditetapkan oleh Direksi.

b. Persyaratan Penyedia Barang dan/atau Jasa

Selain memenuhi Persyaratan Umum sebagai penyedia barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud pada butir 1, calon penyedia barang dan/atau jasa melalui pelelangan umum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 25 sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir atau Pasal 29, atau Pasal 21 atau PPN sekurang- kurangnya 1 (satu) tahun terakhir;

2) Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barang dan/atau jasa baik di lingkungan PT AP II atau pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman sub kontrak, kerjasama operasi, kecuali penyedia barang dan/atau jasa dengan klasifikasi kecil;

3) Untuk usaha kecil termasuk koperasi kecil, memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai;

4) Memiliki kemampuan dasar untuk usaha non kecil, kecuali untuk pengadaan barang dan pengadaan jasa konsultan. Kemampuan Dasar dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Untuk pekerjaan konstruksi, KD sama dengan 3 Npt (Nilai Pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 10 tahun);

b) untuk jasa lainnya, KD sama dengan 5 NPt (Nilai Pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 10 tahun).

5) Pengalaman pekerjaan dapat dilakukan konversi dengan menggunakan rumus berikut:

a) NPt = Nilai paket tertinggi berdasarkan pengalaman menangani pekerjaan dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir;

b) nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan sekarang dengan present value menggunakan perhitungan sebagai berikut:

NPs = Npo x Is Io

NPs = Nilai pekerjaan sekarang

Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (bila ada) saat penyerahan pertama/provisional hand over (PHO) Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan PHO

Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (bila belum ada dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan indeks bulan-bulan sebelumnya)

Indeks BPS yang dipakai adalah:

(1) Untuk jasa pemborongan: indeks perdagangan besar barang-barang konstruksi atau lainnya yang merupakan komponen terbesar dari pekerjaan.

(2) Untuk jasa konsultansi: indeks biaya hidup (consumer Price Index/CPI).

(3) Untuk pemasokan barang: indeks perdagangan besar barang-barang yang sesuai.

(4) Untuk jasa lainnya: indeks yang sesuai.

6) Untuk pengadaan barang dan/atau jasa tertentu yang tidak terdapat penyedia barang dan/atau jasa yang memenuhi persyaratan KD, ketentuan tentang Kemampuan Dasar dapat dikesampingkan;

7) Dalam hal calon penyedia barang dan/atau jasa merupakan konsorsium atau kerjasama operasi, kemampuan dasar yang diperhitungkan adalah kemampuan dasar tertinggi pada sub bidang yang sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan yang dimiliki oleh lead firm/anggota konsorsium/kerjasama operasi tersebut. Kecuali untuk pekerjaan dengan nilai Rp 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) atau lebih, maka KD dihitung berdasarkan kumulatif dari kemampuan dasar anggota konsorsium/kerjasama operasi tersebut;

8) Untuk pekerjaan khusus/spesifik/teknologi tinggi dapat ditambahkan persyaratan lain berdasarkan analisis unit ST, seperti memiliki Sertifikat Manajemen Mutu (ISO), peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan, atau pengalaman tertentu;

9) Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang dan/atau jasa;

10) Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dilaksanakan khusus untuk jasa pemborongan;

11) Menandatangani Pakta Integritas calon peserta pelelangan; 12) Menyerahkan formulir isian penilaian kualifikasi;

13) Untuk pekerjaan jasa pemborongan konstruksi memiliki Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) yang cukup, dan Sisa Kemampuan Paket (SKP);

14) Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan barang dan/atau jasa, dengan mencantumkan persentase dukungan keuangan terhadap nilai proyek, yang dapat diperhitungkan dalam perhitungan kemampuan keuangan calon penyedia barang dan/atau jasa kecuali penyedia barang dan/atau jasa kecil termasuk koperasi kecil, serta jasa konsultansi;

15) Tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta, atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang ijazahnya telah disahkan/diakui oleh instansi pemerintah yang berwenang di bidang pendidikan tinggi;

b) Mempunyai pengalaman di bidangnya, dengan jangka waktu minimal sebagaimana tersebut dalam dokumen pengadaan barang dan/atau jasa.

c. Penggolongan Calon Penyedia Barang dan/atau Jasa

1) Penyedia barang dan/atau jasa untuk pekerjaan yang bernilai sampai dengan Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) adalah usaha kecil termasuk koperasi kecil kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil termasuk koperasi.

2) Pengadaan barang dan/atau jasa yang bernilai di atas Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) adalah non usaha kecil (menengah dan besar).

3) Agen/Pabrikan/Distributor/Dealer yang memiliki kegiatan penyedia barang dan/atau jasa dapat mengikuti pengadaan barang dan/atau jasa untuk semua kualifikasi dan ketentuan dalam pelaksanaan seleksinya sama dengan calon penyedia barang dan/atau jasa lainnya.

4) Mengingat kemungkinan terdapat perbedaan penggolongan penyedia barang dan/atau jasa antara ketentuan dalam Keputusan ini dengan Sertifikat Badan Usaha yang diterbitkan oleh Asosiasi Perusahaan Penyedia Barang dan/atau Jasa, maka untuk penerapan penggolongan penyedia barang dan/atau jasa usaha dapat memperhatikan atau menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku umum/sesuai dengan Sertifikat Badan Usaha Penyedia Barang dan/atau Jasa yang diterbitkan oleh Asosiasi Perusahaan Penyedia Barang dan/atau Jasa.

d. Keikutsertaan Badan Usaha Asing

Dalam hal tertentu, badan usaha asing atau perwakilan organisasi asing dapat diikutsertakan dalam kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa di PT AP II, melalui kerjasama dengan penyedia barang dan/atau jasa dalam negeri, kecuali untuk pengadaan barang dan/atau jasa tertentu yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang.

3. PENILAIAN KUALIFIKASI

Dalam dokumen Peraturan Perusahaan Nomor 20 Tahun 2009 (Halaman 55-58)