• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Kontrak

Dalam dokumen Peraturan Perusahaan Nomor 20 Tahun 2009 (Halaman 166-169)

BAB XVII KONTRAK

2. Sistem Kontrak

Surat Perjanjian atau kontrak dapat menggunakan salah satu dari beberapa jenis kontrak berikut:

a. Kontrak lump sum (fixed lump sum contract)

Kontrak lump sum adalah kontrak Pengadaan Barang dan/atau Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah volume dan harga yang pasti dan tetap sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknisnya. Harga yang mengikat dalam kontrak jenis ini adalah total penawaran harga.

Pekerjaan tambah/kurang dimungkinkan apabila terdapat perubahan/ penambahan/pengurangan volume/item pekerjaan.

b. Kontrak harga satuan (fixed unit price contract)

Kontrak harga satuan adalah kontrak Pengadaan Barang dan/atau Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang dan/atau Jasa.

c. Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan

Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan adalah kontrak yang merupakan gabungan lump sum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.

Untuk kontrak pekerjaan rancang bangun (design and build), harga satuan yang pasti dan tetap setelah detailed engineering design dilengkapi dengan bill of quantity dan disetujui Pejabat yang berwenang menjadi acuan pembayaran Kontrak, termasuk untuk pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang.

d. Kontrak terima jadi (turn key contract)

Kontrak terima jadi adalah kontrak Pengadaan Barang dan/atau Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.

e. Kontrak jangka panjang (multi years contract system)

Kontrak jangka panjang (multi years contract system) adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan dalam masa lebih dari 1 (satu) tahun dengan dana yang tersedia untuk membiayai seluruh pekerjaan, yang dilakukan atas persetujuan Pejabat yang berwenang.

1) Untuk kegiatan investasi, Kontrak ini dipergunakan apabila:

a) Paket pekerjaan merupakan satu kesatuan dan tidak mungkin dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun anggaran;

b) Telah tercantum dalam rencana kerja dan rencana teknis, secara lengkap dan menyeluruh;

c) Tersedia dana yang mencukupi untuk membiayai seluruh pekerjaan tersebut sampai selesai;

d) Telah mendapat persetujuan prinsip dari pejabat yang berwenang, sesuai batas kewenangannya.

2) Untuk kegiatan eksploitasi, dapat dilaksanakan meskipun anggaran untuk tahun kedua dan seterusnya belum ditetapkan.

f. Kontrak persentase

Kontrak persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut.

g. Kontrak call of order/stockless purchasing system

Kontrak call of order/stockless purchasing systemadalah kontrak Pengadaan Barang dan/atau Jasa untuk jangka waktu satu tahun atau lebih, di mana pengguna Barang dan/atau Jasa tidak perlu membuat inventory, dan hanya membayar sejumlah Barang dan/atau Jasa yang benar-benar dipergunakan. Keuntungan yang dapat diperoleh berupa penurunan biaya pengadaan

(ordering cost), biaya penyimpanan (holding cost) dan menghilangkan risiko

barang rusak serta surplus material.

Pengambilan/penyerahan barang dilakukan secara bertahap (parsial), sesuai kebutuhan nyata, sehingga pembayaran hanya dilakukan atas Barang dan/atau Jasa yang telah diterima dengan baik.

PT AP II tidak berkewajiban untuk membeli sisa Barang dan/atau Jasa yang masih ada pada Penyedia Barang dan/atau Jasa, walaupun pada masa berakhirnya kontrak ternyata masih ada sisa barang yang belum diambil. Penyimpanan barang dilakukan oleh Penyedia Barang dan/atau Jasa, sehingga pengguna Barang dan/atau Jasa terhindar dari holding cost dan

handling cost.

Dimungkinkan adanya kontrak jangka panjang, sehingga tidak harus berulangkali memproses tender/PO (ordering cost berkurang).

h. Kontrak kerjasama

Kontrak kerjasama adalah bentuk kontrak antara PT AP II dengan perusahaan lain bersama Penyedia Barang dan/atau Jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu sesuai dengan

Dimungkinkan untuk membuat kontrak yang merupakan kombinasi dari jenis kontrak yang terdapat di atas, sepanjang tidak menyalahi ketentuan dalam keputusan ini maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1) Untuk mengurangi frekuensi dan waktu pelaksanaan pelelangan serta untuk memperoleh kepastian waktu penyerahan, jaminan mutu dan harga satuan yang wajar dapat dilakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam bentuk Kontrak jangka panjang (long-term partnership) yang memberikan jaminan kelangsungan usaha/kerjasama yang saling menguntungkan antara PT AP II dan pihak lain;

2) Volume Barang dan/atau Jasa yang diatur dalam PKS adalah prakiraan

(tentative) dimana jumlah tersebut akan ditentukan kemudian sesuai

dengan kebutuhan yang sebenarnya;

3) Jenis-jenis Penyedia Barang dan/atau Jasa yang dapat diikutsertakan dalam PKS antara lain adalah:

a) pabrikan;

b) Primary Manufacturer;

c) Agen Tunggal/Distributor (dalam negeri atau luar negeri); d) BUMN/Lembaga/Perguruan Tinggi Negeri;

e) Anak Perusahaan PT AP II;

Lingkup Pengadaan Barang dan/atau Jasa yang dilakukan dengan cara PKS meliputi:

1) Pengadaan barang (supply):

a) PKS pengadaan barang dapat dilakukan dengan pabrikan,

primary manufacturer atau agen tunggal/distributor;

b) Pabrikan yang diikutsertakan dalam PKS adalah pabrikan yang dapat memenuhi unsur QCDS (Quality, Cost, Delivery and

Source);

c) Pengadaan tertentu antara lain: pengadaan obat-obatan, air minum, security check label, trolley.

2) Pengadaan jasa:

a) PKS pengadaan jasa konstruksi (pemasangan) dilakukan dengan Badan Usaha kontraktor/BUMN bidang bangunan, dan instalasi listrik/telekomunikasi dan lain sebagainya;

b) PKS pengadaan jasa konsultansi antara lain: bantuan hukum, studi-studi;

c) PKS pengadaan jasa lainnya adalah PKS di luar jasa konstruksi dan konsultansi, antara lain: angkutan, pengamanan, perparkiran, penerima tamu, pendidikan dan pelatihan, asuransi. Dimungkinkan untuk membuat sistem kontrak selain daripada yang terdapat di atas, sepanjang tidak menyalahi ketentuan-ketentuan dalam prosedur ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

i. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi

Merupakan kontrak pengadaan pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks dengan menggabungkan beberapa jenis pekerjaan dan/atau barang dalam satu kontrak kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan/atau pengawasan. Pengadaan pekerjaan terintegrasi merupakan kombinasi beberapa jenis pekerjaan dan/atau barang yang antara lain dapat mencakup harga satuan, lumpsum, turn-key atau jenis lain.

Dalam hal pekerjaan konstruksi dilakukan dengan pola design and build, maka harga satuan untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu dan yang volume pekerjaannya belum fixed, masih bersifat perkiraan sementara sampai dengan detailed engineering design dilengkapi dengan bill of quantity diserahkan oleh penyedia barang dan/atau jasa kepada Pejabat yang berwenang untuk memperoleh persetujuan.

Dalam dokumen Peraturan Perusahaan Nomor 20 Tahun 2009 (Halaman 166-169)