• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKAP SISWA SMP BUDI BAKTI UTAMA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (OUTDOOR EDUCATION) DI OBJEK WISATA SITU CIBURUY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIKAP SISWA SMP BUDI BAKTI UTAMA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (OUTDOOR EDUCATION) DI OBJEK WISATA SITU CIBURUY."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

SIKAP SISWA SMP BUDI BAKTI UTAMA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

(OUTDOOR EDUCATION)

DI OBJEK WISATA SITU CIBURUY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh

RAHMATIN ISTIBAR 0800619

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

LEMBAR PENGESAHAN

RAHMATIN ISTIBAR

0800619

SIKAP SMP BUDI BAKTI UTAMA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (OUTDOOR EDUCATION) DI OBJEK

WISATA SITU CIBURUY

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

PEMBIMBING

Pembimbing I

Drs. Ita Tirta NIP. 194810081987031001

Pembimbing II,

Didin Budiman M.Pd. NIP. 197409072001121001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(3)

SIKAP SISWA SMP BUDI BAKTI UTAMA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (OUTDOOR EDUCATION) DI OBJEK WISATA SITU CIBURUY. Skripsi Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK – UPI. Pembimbing I : Drs. Ita Tirta,. Pembimbing II : Didin Budiman M.Pd.

ABSTRAK

Oleh

Rahmatin Istibar

Penelitian ini dilatarbelakangi dalam suatu proses pembelajaran jasmani diperlukan adanya sarana serta prasarana demi tercapainya tujuan. Dari sekian banyak macam-macam olahraga, diantaranya adalah olahraga rekreasi. Selain di sekolah, olahraga rekreasi juga dapat dilakukan di luar sekolah dan ada juga yang dilakukan di tempat wisata. Sikap siswa dapat menunjukan perilaku yang ada dalam dirinya untuk menentukan perilaku yang positif atau negatif terhadap pelaksanaan pendidikan olahraga di luar sekolah. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sikap siswa SMP Budi Bakti Utama terhadap pelaksanaan pendidikan luar sekolah (outdoor education) di Objek Wisata Situ Ciburuy ? Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 siswa yang memenuhi kriteria sampel untuk penelitian.

(4)

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa Smp Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

ATTITUDE OF THE STUDENTS IN SISWA SMP BUDI BAKTI UTAMA ABOUT IMPLEMENTATION OF (OUTDOOR EDUCATION) IN THE TOUR OF PLACE SITU CIBURUY. Skripsi Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK – UPI. Pembimbing I : Drs. Ita Tirta,. Pembimbing II : Didin Budiman M.Pd.

ABSTRACT

Oleh

Rahmatin Istibar

This research was background in some process of body learning washeeded of tools to got some goals. From many kinds of sport, the one is recreation sport. Beside at school, recreation sport could be done in out of school and in a place of tour. The attitude of students can show the attitude in their self to determine the positive or negative attitude to the sport education in out of school. The problem in this research was how is the attitude of the student in SMP Budi Bakti Utama about implementation of outdoor education in the tour of place Situ Ciburuy?. In this research, the writer used the method of the research was descriptive of qualitative. The number of sample which is used they were 30 student who fulfill of criteria for this research.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ………...

KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... LAMPIRAN-LAMPIRAN... DAFTAR TABEL ... DAFTAR BAGAN...

BAB IV PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... E. Batasan Penelitian ... F. Definisi Operasional...

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Definisi Olahraga……...………... B. Pengertian Rekreasi………...………...

C. Pengertian Olahraga Rekreasi………...…………...

D. Peranan Rekreasi dalam Kehidupan... E. Pengertian Sikap... F. Pengertian Media Pembelajaran... G. Konsep Pendidikan Luar Sekolah... H. Kegiatan Luar Sekolah (rekreasi) dalam Pendidikan Jasmani di SMP...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian... B. Populasi dan sampel penelitian... C. Jenis dan Sumber Data... D. Metode Pengumpulan Data... E. Objek Penelitian... F. Tempat dan waktu Penelitan... G. Metode Analisis data...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(6)

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

A. Hasil observasi ……….……….…………... B. Deskripsi Hasil Penelitian .………... C. Hasil interpretasi data …..………... D. Diskusi penemuan ……….………...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan... B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. KISI-KISI WAWANCARA ... B. DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ... C. LEMBAR PENGAMATAN ... D. DAFTAR JAWABAN WAWANCARA ... E. SURAT-SURAT PENELITIAN... F. KEGIATAN SAMPEL PENELITIAN ...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

49 52 56 58

59 60

61

(7)

DAFTAR TABEL

[image:7.595.113.515.228.629.2]

Halaman Tabel

3.1

3.2

Kisi-kisi wawancara...

Teknik Pengumpulan Data... 43

(8)

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan suatu upaya menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani secara eksplisit ada kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan pendekatan pembelajaran untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan siswanya baik jasmani maupun rohani dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak serta membantu mengembangkan kepribadiannya. Agar mencapai peningkatan dan pengembangan tersebut, maka guru khususnya guru pendidikan jasmani harus dapat menggunakan pendekatan pembelajaran, model ataupun metode pembelajaran yang sesuai, yakni berdasarkan pada tahap-tahap perkembangan fisik serta karakteristik siswa, dan mematuhi kaidah-kaidah pedagogi yang ada.

Kelemahan dalam pelaksanaan pendidikan jasmani disebabkan bukan karena semata-mata pemilihan dan pengembangan materi yang tidak disesuaikan dengan keadaan siswa, akan tetapi lebih banyak kelemahannya pada pengembangan pendekatan pembelajaran. Demikian pula terbatasnya alat dan fasilitas olahraga, serta kurangnya kreativitas guru dalam memilih, menggunakan dan menetapkan model, metode ataupun pendekatan pembelajaran akan berdampak negatif terhadap kuantitas dan kualitas tugas gerak yang diberikan oleh guru kepada siswa. Dengan demikian akan menghambat pengembangan gerak pada siswa, serta menyebabkan kesulitan di dalam pembinaan bakat dan prestasi. Hal ini perlu diperhatikan guna memperbaiki kondisi pendidikan jasmani ke depan.

(10)

2

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa Smp Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

(meskipun tidak selalu) dilakukan dengan tempo yang cukup tinggi dan terutama gerakan-gerakan ketangkasan dan keterampilan, yang bermanfaat bagi peserta didik. Manfaat bagi peserta didik mencakup bidang-bidang fisikal seperti intelektual, sosial, estetika dalam kawasan-kawasan kognitif, afektif maupun psikomotor.

Salah satu strategi untuk memperbaiki kondisi pendidikan jasmani yaitu dengan cara mengevaluasi proses pembelajarannya. Alasan tersebut dilaksanakan karena melihat beberapa kasus mengenai sistem pembelajaran pendidikan jasmani yang ada di setiap sekolah saat ini adalah sistem pembelajaran yang kurang mengutamakan prinsip karakteristik siswa, sehingga kurang efektif terhadap pengembangan dan peningkatan keterampilan gerak. Kurang efektifnya pengembangan dan peningkatan keterampilan gerak yang dimaksud menyebabkan banyak siswa yang tidak dapat melakukan bentuk-bentuk gerakan yang harus dilakukannya, sehingga kurang pula merangsang pertumbuhan, perkembangan serta kebugaran jasmani siswa.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan jasmani ada empat faktor yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, yaitu: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Pentingnya kedudukan tujuan untuk menentukan materi yang akan dilakukan oleh para siswa. Salah satu prinsip penting dalam pendidikan jasmani adalah partisipasi siswa secara penuh dan merata. Oleh karena itu, guru pendidikan jasmani harus memperhatikan kepentingan setiap siswa. Siswa didorong untuk mendapatkan pengalaman belajar adalah berupa pengantar yang merujuk pada komponen antisipasi. Dalam membuka pelajaran guru mempersiapkan siswa dengan mengembangkan minat mereka pada pelajaran tersebut. Dalam mempersiapkan siswa guru menyampaikan apa yang akan dipelajari dan hubungannya dengan pelajaran sebelumnya dan aktivitas saat ini atau yang akan datang.

(11)

3

ini sudah digariskan di dalam kurikulum pendidikan keolahragaan dan GBHN, yaitu:

1) Tercapainya pertumbuhan perkembangan jasmani khususnya tinggi badan dan berat badan secara harmonis.

2) Terbentuknya sikap dan perilaku disiplin, kejujuran, kerja sama, mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku.

3) Menyenangi aktivitas jasmani yang dapat dipakai untuk mengisi waktu luang serta kebiasaan hidup sehat.

4) Mempunyai kemampuan untuk menjelaskan tentang manfaat pendidikan jasmani, keterampilan gerak yang benar dan efisien.

5) Meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan, serta daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Dengan demikian, tujuan dari pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan kondisi fisik, mental, sosial, moral, spiritual, dan intelektual supaya pengguna lebih mandiri yang sesuai dengan keadaan dirinya. Oleh karena itu untuk mendasari semua tujuan pembelajaran tersebut perlu adanya landasan yang kokoh dalam pendidikan jasmani.

Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan adanya sarana serta prasarana demi tercapainya suatu tujuan. Paling tidak dapat menunjang peningkatan kualitas individu dalam beraktifitas. Untuk itu beberapa hal yang diperhatikan ialah melengkapi sarana dan prasarana dan infrastruktur yang ada. Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.

(12)

4

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa Smp Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan pengertian di atas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki fungsi utama sebagai berikut :

1) Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu. 2) Meningkatkan produktivitas, baik barang dan jasa.

3) Hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin.

4) Lebih memudahkan/sederhana dalam gerak para pengguna/pelaku. 5) Ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.

6) Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.

7) Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang mempergunakannya.

Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana yang dimaksud di atas berikut ini akan diuraikan istilah sarana kerja/fasilitas kerja yang ditinjau dari segi kegunaan menurut Moenir (2000:120) membagi sarana dan prasarana sebagai berikut:

1) Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat produksi untuk menghasilkan barang atau berfungsi memproses suatu barang yang berlainan fungsi dan gunanya.

2) Perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat pembantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses, membangkit dan menambah kenyamanan dalam pekerjaan.

3) Perlengkapan bantu atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi membantu kelancaran gerak dalam pekerjaan, misalnya mesin ketik, mesin pendingin ruangan, mesin absensi, dan mesin pembangkit tenaga.

(13)

5

memakai sepatu sepak bola. Sehingga jika dimanfaatkan secara benar maka manfaat yang diperoleh sangat banyak. Tidak lain manfaat sarana prasarana adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan serta mendukung berlangsungnya perlombaan dan pertandingan.

Pembelajaran pendidikan jasmani bukan hanya memaparkan tentang kecabangan olahraga tetapi di kurikulum sekolah dibahas tentang aktifitas luar sekolah. Pendidikan luar sekolah biasanya mengacu diselenggarakan pembelajaran yang terjadi di luar rumah. Program pendidikan luar sekolah kadang-kadang melibatkan perumahan atau perjalanan dalam bentuk kegiatan di luar ruangan seperti mendaki gunung, memanjat, bermain canoeing, kursus tali, dan permainan kelompok. Pendidikan luar sekolah mengacu pada filosofi, teori, dan praktek pendidikan pengalaman dan pendidikan lingkungan. Tidak ada kurikulum pendidikan nasional standar terbuka dan tidak ada ukuran standar nasional kompetensi pendidikan luar sekolah atau pengetahuan.

Program pendidikan luar sekolah yang disponsori oleh sekolah dasar dan menengah, perguruan tinggi dan universitas, kamp pemuda, departemen rekreasi kota, dan pengusaha swasta. Mereka ada di setiap lokasi geografis dan dikelola oleh orang-orang dari berbagai latar belakang yang bervariasi. Tidak ada badan tunggal profesional outdoor di pendidikan luar karena lapangan melampaui batas-batas sekolah ke departemen rekreasi, pemuda melayani lembaga, organisasi konservasi, lembaga sumber daya manajemen, dan aspek lain dari masyarakat. Akibatnya, pendidikan luar dipandang dari perspektif yang berbeda

Kegiatan olahraga sangat beragam, di antaranya untuk memelihara kesehatan dan kebugaran jasmani, untuk rekreasi, serta sebagai kegemaran. Hakikat keterlibatan seseorang dalam berolahraga yaitu untuk memenuhi kebutuhannya baik sebagai individu maupun makhluk sosial. Kebutuhan itu adalah gerak yang spesifik yang dilakukan secara sadar dan bertujuan.

(14)

6

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa Smp Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

Dari sekian banyak macam-macam olahraga, kegiatan olahraga rekreasi banyak digemari dan dilakukan oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan dan berbagai tingkat usia. Selain di sekolah, olahraga rekreasi juga dapat dilakukan di luar sekolah dan ada juga yang dilakukan di tempat wisata. Olahraga rekreasi dilakukan seseorang tidak menutup kemungkinan akan menunjang terhadap olahraga prestasi. Misalnya, seorang anak yang tidak memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan salah satu cabang olahraga sebagai rekreasi, lama kelamaan ia menyukai dan timbul motif untuk melanjutkan pada olahraga prestasi.

Melalui olahraga rekreasi yang dilakukan oleh siswa juga dapat memberikan dampak positif antara lain adalah kedisiplinan, menghargai sesama, kerjasama dan dapat menanggulangi kenakalan remaja yang sering meresahkan masyarakat, orangtua bahkan pemerintah. Selain itu sikap siswa terhadap pelaksanaan pendidikan olahraga di luar sekolah dapat menunjukan perilaku yang ada dalam dirinya sendiri untuk menentukan perilaku positif atau negatif dalam proses menentukan suatu tindakan. Dengan adanya sikap akan membentuk rasa tanggung jawab, merespon dan rasa menghargai antar siswa.

Kegiatan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan di luar sekolah salah satunya bisa dilakukan di tempat wisata selain untuk perkembangan objek wisata juga dimanfaatkan sebagai sarana dan prasarana untuk keperluan pembelajaran pendidikan jasmani di luar sekolah.

Salah satunya tempat wisata di Kabupaten Bandung Barat yaitu kawasan wisata Situ Ciburuy yang terletak di wilayah Padalarang. Selain tempat wisata Situ Ciburuy juga terdapat beberapa fasilitas olahraga rekreasi dan olahraga prestasi yang dapat dimanfaatkan oleh siswa yang berada di kawasan Situ Ciburuy khususnya untuk pelajaran pendidikan jasmani. Fasilitas yang terdapat di Situ Ciburuy antara lain: perahu rekreasi, perahu canoeing, panjat tebing, perahu naga, lapangan bulutangkis dan lapangan bola voli.

(15)

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Bagaimana sikap siswa SMP Budi Bakti Utama terhadap pelaksanaan pendidikan luar sekolah (outdoor education) di objek wisata situ ciburuy? ”

C. Tujuan Penelitian

Dalam suatu penelitian tentunya harus memiliki tujuan yang hendak dicapai sebagai awal untuk menentukan kegiatan selanjutnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sikap siswa SMP Budi Bakti Utama terhadap pelaksanaan pendidikan luar sekolah (outdoor education) di objek wisata Situ Ciburuy. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan luar sekolah (outdoor education)

SMP Budi Bakti Utama di objek wisata Situ Ciburuy.

3. Untuk mengetahui respon siswa SMP Budi Bakti Utama terhadap pelaksanaan pendidikan luar sekolah (outdoor education) di objek wisata Situ Ciburuy.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru

olahraga tentang pemanfaatan olahraga rekreasi sebagai media pembelajaran

pendidikan luar sekolah (outdoor education) dalam pendidikan jasmani. Adapun hasil akhir dari penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan literatur dan

sumbangan bagi perkembangan Pendidikan Jasmani terutama tentang

pelaksanaan pembelajaran pendidikan luar sekolah (outdoor education) di

objek wisata Situ Ciburuy.

2. Secara Praktis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi Guru

(16)

8

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa Smp Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

pendidikan luar sekolah dalam pendidikan jasmani sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian dapat terarah dan tidak terlalu luas dalam pelaksanaannya

dan pencapaian tujuannya, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi

sebagai berikut:

1. Aspek yang diteliti yaitu sikap siswa SMP Budi Bakti Utama terhadap

pelaksanaan pendidikan luar sekolah (outdoor education) di objek wisata Situ

Ciburuy

2. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap siswa SMP Budi Bakti Utama

dalam pelaksanaan pendidikan luar sekolah (outdoor education)

3. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

4. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Budi Bakti Utama

5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP Budi Bakti Utama yang

mendapatkan materi pendidikan luar sekolah (outdoor education) dan

menggunakan fasilitas olahraga rekreasi di luar jam pelajaran

(ekstakulikuler).

F. Definisi Operasional

Penjelasan istilah ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah pengertian yang

dipakai dalam penelitian ini, maka batasan istilah sebagai berikut:

1. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi / reaksi terhadap suatu obyek, memihak / tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Saifudin A, 2005 http://www.sarjanaku.com)

2. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar (Seels

(17)

9

3. Olahraga rekreasi menurut Haryono (1978:10) adalah “kegiatan fisik yang

dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena memberikan kepuasan atau kesenangan.”

4. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan

untuk keperluan pembelajaran (Schram, http//www.akhmadsudrajat.wordpress.com)

5. Siedentop (1991:98) mengemukakan pendidikan jasmani sebagai “education through and of physical activities.” Permainan, rekreasi, ketangkasan, olahraga, kompetisi, dan aktivitas-aktivitas fisik lainnya, merupakan materi-materi yang terkandung dalam pendidikan jasmani karena diakui mengandung nilai-nilai pendidikan yang hakiki.

(18)

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

Metode merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitian. Setiap penelitian disarankan untuk diawali dengan menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian, hal ini perlu dilakukan karena metode merupakan salah satu cara yang menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Metode penelitian merupakan langkah yang digunakan untuk memperoleh data, pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel, terpercaya dan kegunaan tertentu dengan didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu: 1. Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang

masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

2. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya.

3. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.

(19)

38

yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009:64) mengemukakan,

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Dari pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu permasalahan dalam suatu situasi. Terdapat ciri-ciri yang pokok pada metode deskriptif, antara lain adalah:

1. Memusatkan perhatian pada permasalahan yang ada pada saat penelitian dilakukan atau permasalahan yang bersifat aktual

2. Menggambarkan fakta tentang permasalahan yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi rasional yang seimbang.

3. Pekerjaan peneliti bukan saja memberika gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis, membuat prediksi, serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah.

(20)

39

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

Banyak cara dan ragam penelitian deskriptif dalam pendidikan. Salah satu cara yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah survey pendidikan. Survey pendidikan lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk kepentingan perumusan kebijakan pendidikan, bukan untuk pengembangan ilmu pendidikan. Oleh sebab itu, survey tidak untuk menguji hipotesis. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel, bukan informasi tentang individu-individu.

Dengan demikian pertanyaan dalam survey disusun untuk memberikan informasi tentang variabel-variabel bukan untuk menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya sekalipun informasi tersebut mengandung dan menunjukkan adanya hubungan antara variabel. Pertanyaan lebih bersifat memancing informasi untuk pemecahan maslah. Data yang dikumpulkan relatif terbatas, namun bisa diperoleh dari kasus atau subjek yang relatif besar. Suatu survey yang mencakup seluruh populasi menjadi objek studi disebut sensus. Sedangkan survey yang mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survey. Pada penelitian ini penulis mengguanakan sampel survey.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian kualitatif deskriptif yang dimaksud adalah meneliti survey tentang sikap siswa SMP Budi Bakti Utama terhadap pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (outdoor education) di Objek Wisata Situ Ciburuy.

B. Populasi dan sampel penelitian

Populasi dalam sebuah penelitian merupakan kumpulan individu yang akan diteliti atau sebagian variabel-variabel yang akan diamati dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2008:18), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemuadian ditarik kesimpulannya.”

(21)

40

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, sehingga sampel yang diambil harus betul-betul mewakili populasi itu.

Cara yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan keseluruhan sampel yang mengikuti pendidikan luar sekolah (Outdoor education) karena jumlah populasi yang ada hanya sedikit. Sehingga dari jumlah populasi yang ada penulis mengambil sampel sebanyak 30 siswa untuk penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang di kumpulkan. Sumber data yang di maksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Jenis sumber data yaitu mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data yang diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).

1. Data Primer merupakan data yang langsung diambil dari sumbernya. Data ini harus dicari melalui nara sumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data. Data primer penelitian ini berupa antara lain:

1) Wawancara (interview) 2) Observasi

3) Dokumentasi

(22)

41

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

lapangan (Umar, 1999:99-100). Data sekunder dari penelitian ini berupa antara lain:

1) Buku Pendidikan Jasmani

2) Data-data pembelajaran Pendidikan Jasmani 3) Media pembelajaran Pendidikan Jasmani

4) Fasilitas olahraga rekreasi di Objek Wisata Situ Ciburuy

Berdasarkan penjelasan di atas data yang diperlukan dalam penelitian ini di antaranya:

1. Pemanfaatan fasilitas olahraga rekreasi di Objek Wisata Situ Ciburuy 2. Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah di SMP Budi Bakti Utama 3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Budi Bakti Utama

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif yang menggunakan sampel survey. Pada penelitian ini telah dijelaskan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Wawancara (interview)

Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, merupakan sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Menurut Arikunto (2002:201) interview adalah “dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi.”

Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Adapun langkah-langkah dalam wawancara sesuai dengan petuntuk/pedoman wawancara. Pedoman/petunjuk wawancara secara garis besar, sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Menentukan tujuan

(23)

42

c. Menetapkan responden yang diperkirakan sebagai sumber informasi

d. Menetapkan jumlah responden yang akan diwawancarai e. Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara

f. Mengadakan hubungan dengan responden. 2. Pelaksanaan

a. Memilih pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar terarah dan dibutuhkan dalam rangka mengumpulkan informasi

b. Mengadakan wawancara 3. Penutup

a. Menyusun laporan wawancara secara sistematis b. Mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan wawancara

c. Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan wawancara itu.

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terstruktur karena peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini selain untuk mengumpulkan data juga sebagai pelengkap pengumpul data.

(24)

43

Rahmatin Istibar, 2013

[image:24.595.77.535.139.724.2]

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara

No. Variabel Sub Variabel Indikator 1. Sikap Siswa SMP

Budi Bakti Utama Terhadap

Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (outdoor education) di Objek Wisata Situ Ciburuy

1) Sikap Siswa Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah

a. Aktivitas yang bermanfaat b. Bisa merasakan kesenangan dan

kepuasan

c. Sebagai ajang untuk bermain/rekreasi

d. Sebagai motivasi tertentu e. Menumbuhkan kreatifitas siswa f. Mengembangkan rasa

menghargai dan mencintai

lingkungan serta melestarikannya g. Alat bantu proses belajar

mengajar

h. Adanya komunikasi pada proses pembelajaran

i. Sebagai perangsang fikiran peserta didik

2) Pendidikan Luar Sekolah (outdoor education)

a. Bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan sekolah b. Pemberian keahlian dan

keterampilan dalam satu bidang tertentu

c. Kegiatan di luar sekolah dalam rangka mencapai tujuan belajar d. Melengkapi materi pendidikan

disekolah

e. Kebutuhan belajar tertentu yang fungsional

3) Respon siswa Perilaku yang muncul (positif) a. Mencapai kesuksesan

b. Kepuasan fisik, psikis, sosial dan emosional

c. Tertarik untuk mencobanya lagi d. Sebagai waktu luang

Perilaku yang muncul (negatif) a. Kecemasan, ketakutan dan rasa

(25)

44

b. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, akan tetapi observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada objek-objek alam yang lain. Menurut Nasution (1988:226) menyatakan, bahwa :

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangt jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi observasi berperan serta dan observasi non partisipan. Sedangkan dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan, yaitu peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Sehingga peneliti hanya mencatat, menganalisi dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang apa yang diobservasi. Kemudian, dari segi instrumentasi yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi terstruktur karena selain melakukan pengamatan peneliti juga telah tahu tentang variabel yang akan ditanyakan dan diamati secara sistematis dan terstruktur. Observasi dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan.

c. Dokumentasi

(26)

45

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya.”

Penelitan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif maka dari itu metode ini harus banyak memperoleh data sebanyak-banyaknya secara lisan maupun tertulis. Dokumentasi ini samgat penting karena untuk pengamatan dan untuk membuktikan kebenaran pada suatu penelitian.

E. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Budi Bakti Utama serta Guru Pedidikan Jasmani sebagai bahan masukan untuk melaksanakan penelitian ini.

F. Tempat dan Waktu Penelitan

Tempat penelitian adalah di Objek Wisata Situ Ciburuy sebagai sarana pembelajaran Pendidikan Jasmani SMP Budi Bakti Utama dalam memanfaatkan fasilitas yang ada di Objek Wisata tersebut karena jaraknya sangat dekat dengan sekolah. Sedangkan waktu penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu dalam waktu kurang lebih satu bulan.

G. Metode Analisis data

Setelah melakukan pengumpulan data analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang mengacu pada transformasi dari data-data mentah ke dalam bentuk yang mudah dimengerti dan diterjemahkan. Pendeskripsian respons atau hasil observasi merupakan ciri khas dari bentuk pertama analisis. Penghitungan rata-rata, distribusi frekuensi dan distribusi presentase adalah bentuk yang paling umum dari peringkasan data. Menurut Sugiyono (2011:243) menyatakan, bahwa

(27)

46

data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif) walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif . Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, hubungan persamaan, hipotetsis dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif.

Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan deskriptif analisis yang merupakan proses menggambarkan objek sesuai dengan kenyataan dan apa adanya. Yang akan dijelaskan dalam penelitian ini adalah tentang pemanfaatan olahraga rekreasi di Objek Wisata Situ Ciburuy sebagai media pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah (outdoor education) dalam pembelajaran penjas di SMP Budi Bakti Utama. Adapun proses pengolahan data penelitian ini sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi secara langsung di lapangan.

2. Melakukan data reduksi yaitu merangkum atau memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 3. Melakukan penyajian data dalam bentuk uraian singkat dengan

(28)

47

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

f. : Frekuensi data

N : Jumlah sampel yang diolah. (Warsito, 1992:59) 4. Melakukan verifikasi terhadap data yang telah disajikan.

[image:28.595.109.517.233.620.2]

5. Tahap akhir adalah menarik kesimpulan (Miles dan Huberman. 2011: 246) Setelah melakukan penelitian, semua data yang diperoleh kemudian di analisis kembali sehingga pengumpulan data ini yang disebut deskriptif analisis. Data penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data

No. Sumber data Jenis data Teknik

pengumpulan data Instrumen 1. Guru Pendidikan Jasmani Tanggapan terhadap pelaksanaan pembelajaran pendidikan luar sekolah

Wawancara,

observasi dan dokumentasi

Lembar wawancara

2. Siswa Respon siswa terhadap

pelaksanaan pembelajaran pendidikan luar sekolah dan pemanfaatn olahraga

rekreasi di Situ Ciburuy

Wawancara,

observasi dan dokumentasi

Lembar wawancara

Miles dan Huberman (1984:246) menjelaskan, bahwa :

(29)

48

Langkah-langkah analisis pengumpulan data gambar berikut:

PENGUMPULAN DATA

REDUKSI DATA

PENYAJIAN DATA

VERIFIKASI DATA

KESIMPULAN

(30)

59

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data tentang sikap siswa SMP Budi Bakti Utama terhadap pelaksanaan pendidikan luar sekolah (outdoor education) di objek wisata Situ Ciburuy didapatkan simpulan adanya materi

pendidikan olahraga dan fasilitas olahraga rekreasi di obyek wisata ciburuy sangat bermanfaat bagi siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Siswa merasa senang dan puas dalam memanfaatkan fasilitas olahraga rekreasi yang ada di obyek wisata situ ciburuy sehingga siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani serta dapat menumbuhkan rasa mencintai dan menghargai terhadap lingkungan sekitar sehingga termotivasi untuk melestarikan dan melindunginya. Adanya fasilitas olahraga rekreasi di objek wisata Situ Ciburuy juga sangat bermanfaat bagi siswa dalam mendidik siswa dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab, rasa solidaritas yang tinggi dan dapat membentuk sikap positif dalam dirinya. Materi pendidikan luar sekolah sangat mendukung siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan sehingga dapat meraih kesuksesan di bidang olahraga misalnya dalam olahraga dayung prestasi. Sebagian siswa merasa khawatir akan cedera saat belajar materi pendidikan luar sekolah dalam pembelajaran pendidikan jasmani akan tetapi hal tersebut tidak membuat siswa cemas untuk mencobanya sehingga siswa berkeinginan untuk mengikuti kegiatan pendidikan luar sekolah selanjutnya.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan kesimpulan yang didapat penelitian tersebut, penulis mengajukan beberapa saran yaitu:

(31)

60

2. Bagi para siswa diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran jasmani melalui materi pendidikan luar sekolah. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan bahan literatur dan

(32)

61

Rahmatin Istibar, 2013

Sikap Siswa SMP Budi Bakti Utama Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) Di Objek Wisata Situ Ciburuy

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara

Dinas Pemukiman dan Perumahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, (2010), Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan Situ Ciburuy, Bandung : PT Sae Citra Endah

Kartadinata, S. (2011), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung: UPI

Kosasih, Engkos (1993). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga

Nadisah. (1991). Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik. Bandung: FPOK IKIP Bandung s

Nuryanis dan Romli. (2003). Pendidikan Luar Sekolah (Kontribusi Ditpenamas dalam Pencapaian Tujuan Pendidkan Nasional). Jakarta: Depag RI

Sujana, N. dan Ibrahim, (2009), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algesindo

Sudjana. (2010). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah, Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung, Asas. Bandung: Falah Production

Sudjana. (2005) Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung : Alfabeta

Sumardiyanto, (2007), Modul Mata Kuliah Sejarah Dan Filsafat Olahraga, Bandung : UPI

Tim Dosen MKSFO, (2008), Modul Mata Kuliah Sejarah Dan Filsafat Olahraga, Bandung : UPI

Wardiyanto, (2011) Perencanaan Pengembangan Pariwisata, Bandung : Lubuk Agung

http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian- deskriptif.html

http://irwansyamzani.blogspot.com/2009/10/manfaat-olahraga.html/

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/11/pendidikan-luar-sekolah.html/

(33)

62

http://www.anakciremai.com/2008/04/makalah-ilmu-pendidikan-pendidikan-luar.html/

http://forum.upi.edu/index.php/topic=15693.0/

http://juprimalino.blogspot.com/2012/02/pengertian-definisi-penelitian.html http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/

http://pls.unnes.ac.id/2011/pengertian-tiga-jenis-pendidikan/

http://tesisskripsionline.wordpress.com/2012/01/12/pengertian-tujuan-dan-jenis-pendidikan-luar-sekolah/

http://anakhusnul.wordpress.com/2012/03/17/konsep-dari-satuan-pendidikan-luar-sekolah/

http://aisrangkutymadina.blogspot.com/2009/03/jenis-jenis-pendidikan-luar-sekolah_12.html

http://fidanurlaeli.wordpress.com/2010/11/28/pendidikan-luar-sekolah/

http://spupe07.wordpress.com/2011/09/13/macam-macam-pendidikan-luar-sekolah/

http://ml.scribd.com/doc/32113488/Analisis-Pembelajaran-Pendidikan-Jasmani

http://kumpulan-artikel-olahraga.blogspot.com/2012/01/definisi-olahraga.html

Gambar

Tabel
Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara
Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, terdapat perbedaan hasil kemampuan metakognisi peserta didik pada pembelajaran fiqh sebelum dan sesudah penerapan strategi pembelajaran Contextual Teaching and

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama melakukan pengambilan contoh dilokasi sesuai dengan merk/jenis pakan ikan yang didaftarkan.. Adapun sampel pakan

perihal Uji Laboratorium Pakan Ikan, bersama ini kami sampaikan sampel pakan yang telah diambil oleh Petugas Pengambil Contoh (PPC) beserta Berita Acara Pengambilan Sampel

This study seeks to examine the implementation of blended learning by incorporating moodle platform into face-to-face classroom reading comprehension activities at

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang diambil melalui teknik purposive sampling, yaitu cara-cara mereduksi

Penelitian ini untuk menguji adakah pengaruh kompetensi, independensi, etika dan skeptisme professional berpengaruh terhadap kualitas audit di Inspektorat

Dapat dilihat tingkat asam dan basa pada penelitian ini, mata air yang mempunyai pH normal yaitu ulu salu dan arrangang jati, kemudian sumber mata air yang mendekati

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, dengan kami ini minta kepada Saudara Direktur untuk hadir dalam melakukan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa berkas asli data perusahaan pada