• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL SRI MEKARWATI K2309074 PEND FISIKA 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JURNAL SRI MEKARWATI K2309074 PEND FISIKA 2009"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUHPERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIFSISWA

Sri Mekarwati, Edi Wiyono,Dwi Teguh R.

PendidikanFisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

mekarwaty@gmail.com

ABSTRACT

The purposes of this research are to determine: ( 1 ) whether there is or there is not an influence between student’s perception of teacher’s teaching skill and student’s cognitive abilities; ( 2 ) whether there is or there is not an influence between independence learning and student’s cognitive abilities; ( 3 ) whether there is or there is not a correlation between student’s perception of teacher’s teaching skilland students independence with student’s cognitive abilities.

The method used in this research is ex post factomethod . The population of this research were all students in X grade there were 247 students with a sample one of the class X3, there were 30 students. Sampling taken with cluster random sampling technique. Data collection techniques are documentation, questionnaires, and examination. Documentation technique is used to collect the amount and name of the students. Questionnaire technique is used to collect student’s' perception of teacher’s teaching skill and independence learning. The examination is used to collect student’s cognitive abilities. The data analysis technique used in this research is multiple linear regression analysis with the data requirement technique are normality test, independent test, and linearity test.

Based on this research, it can be concluded that: ( 1 ) There is significant positive influence between student’s perception of teacher’s teaching skill with cognitive abilities of the students in Physics lesson with a correlation coefficient are rhitung = 0,365 > rtabel = 0,361; ( 2 ) There is a significant positive correlation between independence learning with cognitive abilities of the students in Physics lesson with a correlation coefficient are rhitung = 0,620 > rtabel = 0,361; ( 3 ) There is a significant positive correlation between

student’s perception of teacher’s teaching skill and independence learning with cognitive abilities of the students in Physics lesson with a correlation coefficient are rhitung = 0,662 > rtabel = 0,361.

Keywords: perception of teacher’s teaching skill, independence learning, cognitive ability

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : (1)Mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh antara persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap kemampuan kognitif siswa; (2) Mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa; (3) Mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode ex post facto. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X sejumlah 247 siswa dengan sampel salah satu kelas yaitu kelas X3 sejumlah 30 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, angket dan tes. Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data jumlah dan nama siswa kelas X. Teknik angket digunakan untuk mendapatkan data persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data kemampuan kognitif siswa. Analisis data menggunakan analisis teknik regresi linier ganda dengan uji prasyarat hipotesis meliputi uji normalitas, uji independensi, dan uji linieritas.

Kesimpulan penelitian bahwa: (1) Ada pengaruh positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dengan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika dengan koefisien korelasi sebesar rhitung = 0,365 > rtabel = 0,361; (2) Ada pengaruh positif yang signifikan antara kemandirian belajar dengan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika dengan koefisien korelasi sebesar rhitung = 0,620 > rtabel = 0,361; (3) Ada pengaruh positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar dengan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika dengan koefisien korelasi sebesar rhitung = 0,662 > rtabel = 0,361.

Kata kunci: persepsi ketrampilan mengajar guru, kemandirian belajar, kemampuan kognitif

PENDAHULUAN

Proses pendidikan berlangsung dalam lembaga, baik berupa sekolah, rumah tangga, maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sekolah adalah suatu lembaga formal yang bertanggung jawab atas keberlangsungan proses pendidikan. Sekolah jelas memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Menurut Rohman (2009:98) berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan “potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Menurut Syah (2009:

141), “Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa

dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program”. Prestasi belajar merupakan pengukuran dan penilaian hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa setelah siswa melakukan kegiatan proses pembelajaran yang kemudian dibuktikan dengan suatu tes dan hasil pembelajaran tersebut dinyatakan dalam bentuk simbol baik dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai. Dengan mengetahui hasil prestasi belajar yang berbeda-beda maka dapat diketahui pula bahwa pemahaman peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran berbeda-beda pula.

(2)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri. Terdiri atas:

Guru adalah jabatan dan pekerja profesional. Sebagai seorang pendidik, profesionalisme seorang guru bukanlah pada kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih kepada kemampuannya untuk melaksanakan

pembelajaran yang menarik dan bermakna. Untuk

melaksanakan pembelajaran yang baik, guru dibekali dengan kompetensi-kompetensi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Disamping kompetensi tersebut guru juga harus memiliki kemampuan dalam menyampaikan materi, sebab sering terdengar terdapat tenaga pendidik yang sangat diakui keilmuannya namun ketika mengajar dikelas sama sekali tidak dipahami oleh peserta didik. Permasalahan tersebut dapat muncul dikarenakan kurangnya kemampuan baik dalam ranah kognitif ataupun psikomotorik tentang ketrampilan mengajar. Dalam upaya membelajarkan siswa guru membutuhkan ketrampilan dasar mengajar.

Ketrampilan mengajar merupakan komponen penting untuk keberhasilan proses pembelajaran. Turney dalam Majid (2013: 233) mengemukakan delapan ketrampilan dasar

mengajar yaitu ketrampilan bertanya, ketrampilan

memberikan penguatan, ketrampilan mengadakan variasi, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan membuka dan menutup pembelajaran, ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, ketrampilan mengelola kelas, dan ketrampilan mengajar perseorangan.

Interaksi antara guru dan siswa pada proses pembelajaran menyebabkan munculnya suatu persepsi. Persepsi tersebut terjadi karena guru memberi stimulus berupa rangsangan yang dapat berupa penampilan, cara berbicara, cara menjelaskan dan sebagainya.

Persepsi siswa tentang guru merupakan salah satu faktor psikologis berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Setiap siswa tentu memiliki persepsi yang berbeda mengenai guru dan proses pembelajaran yang dilaksanakannya. Siswa diharapkan memiliki persepsi yang positif terhadap segala aktivitas pembelajaran, termasuk persepsi terhadap guru. Persepsi yang positif terhadap guru diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

Suryabrata (2006: 84) mengemukakan ”Cara Belajar adalah cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu dalam belajar dan cara-cara tersebut akan menjadi suatu kebiasaan”. Cara belajar dengan kemandirian belajar dapat mempengaruhi belajar siswa. Umar dan Sulo (2010: 50) menyatakanbahwa “Kemandirian dalam belajar adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri”. Dengan kemandirian belajar, siswa akan belajar menguasai materi dengan usaha sendiri tanpa adanya guru atau disuruh orang tua sehingga siswa akan cenderung positif untuk mencapai tujuan dengan menguasai materi dan memperoleh prestasi yang memuaskan. Menurut Mudjiman (2007: 8) belajar mandiri juga disebut Self-motivated learning yang diperkirakan dengan belajar mandiri maka kualitas pembelajarannya akan lebih baik.

Berdasarkan masalah yang ada, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Ada atau tidak adanya pengaruh antara persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap kemampuan kognitif siswa.

2. Ada atau tidak adanya pengaruh kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa.

3. Ada atau tidak adanya pengaruh persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dengan populasi seluruh siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Sambungmacan Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 247 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dengan mengambil sampel satu kelas X3 yang berjumlah30 siswa.

Teknik pengumpulan data variabel persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru, kemandirian belajar menggunakan teknik angket dan kemampuan kognitif siswa menggunakan teknik tes pada ulangan harian materi Kalor. Sebelum instrumen digunakan pada objek penelitian, terlebih dahulu dilakukan konsultasi dengan ahli. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen peneliti menggunakan pengujian validitas isi, konstruk, dan uji coba instrument.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar gurudan kemandirian belajar), dan variabel terikat (kemampuan kognitif siswa). Adapun variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Persepsi Siswa tentang Ketrampilan Mengajar Guru. 1) Definisi operasional: proses siswa menerima dan

menanggapi ketrampilan mengajar guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Indikator: hasil penilaian angket persepsi siswa

tentang ketrampilan mengajar guru. b. Kemandirian Siswa.

1) Definisi operasional: kemampuan siswa dalam

melakukan aktivitas belajarnya sendiri maupun bantuan dari pihak lain berdasarkan dorongan atau motivasi dari dalam diri tanpa pengaruh dan paksaan dari orang lain untuk menguasai materi atau kompetensi tertentu sehingga dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran

.

2) Indikator: hasil penilaian angket kemandirian belajar. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan kognitif siswa.

a. Kemampuan kognitif siswa.

1) Definisi operasional: hasil usaha kegiatan belajar dari potensi dan kemampuan siswa yang dinyatakan dalam simbol, baik berupa angka maupun huruf yang disebut nilai, yang sudah dicapai siswa dan diberikan guru setelah menempuh proses belajar fisika. 2) Indikator: nilai ulangan harian mata pelajaran Fisika

materi Kalor.

(3)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

variabel dalam penelitian ini ditunjukkan rangkuman deskripsi data dari masing-masing variabel pada Tabel 1.

Tabel 1. Rangkuman Deskripsi Data Masing-masing Variabel

Varia-bel Mean Modus Median Jangkauan SD

X1 232

196 215 228 231 232274

231 99,00

25,29

X2 58 54 67 68 57 24,00 8,10

Y 70 70 70 50,00 10,64

Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan, didapatkan bahwa ketiga variabel penelitian, yaitu persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar dan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Lilliefors.

Berdasarkan uji linearitas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika adalah linear. Begitu pula dengan hubungan antara kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika adalah linier.

Berdasarkan uji independensi dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika adalah berarti. Begitu pula dengan hubungan antara kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika adalah berarti.

Berdasarkan hasil pengumpulan dan perhitungan data persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru, diperoleh tingkat pencapaian persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru adalah sebesar 74%. Dari hasil perhitungan data diperoleh koefisien korelasi rhitung variabel X1 yaitu persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dengan variabel Y yaitu kemampuan kognitif siswa adalah sebesar 0,365. Dan pada uji hipotesis dihasilkan t = 2,07> t0.975;28 = 2,05 yang menunjukkan bahwa koefisien arah regresi persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dengan kemampuan kognitif siswa adalah signifikan.

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi persepsi

siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap

kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika, dapat diketahui dengan menentukan sumbangan relatif maupun sumbangan efektif. Berdasarkan analisis perhitungan yang telah dilakukan, sumbangan relatif persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika sebesar 19,76%, dan sumbangan efektif persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika sebesar 8,65%.

Berdasarkan hasil pengumpulan dan perhitungan data kemandirian siswa, diperoleh tingkat pencapaian kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Fisika sebesar 80%. Dari hasil perhitungan data diperoleh koefisien korelasi rhitung variabel X2 yaitu kemandirian belajar dengan variabel Y yaitu kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika adalah sebesar 0,620. Sedangkan harga kritik rtabel korelasi Product-Moment untuk n = 30 dengan taraf signifikansi α = 5% adalah sebesar = 0.361. Dengan demikian maka rhitung > rtabel atau 0,620> 0,361. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara kemandirian belajar dengan kemampuan kognitif siswa. Dan pada uji hipotesis dihasilkan t = 4,182> t0.975;28 = 2,050 yang menunjukkan bahwa koefisien arah regresi kemandirian belajar dengan kemampuan kognitif siswa adalah signifikan.

Berdasarkan analisis perhitungan yang telah

dilakukan, sumbangan relatif kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika

sebesar 80,24%, dan sumbangan efektif kemandirian siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika sebesar 35,14%.

Hasil uji persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika menggunakan analisis korelasi ganda, dengan koefisien korelasi

r

y.i

=

0, 662 dan uji hipotesis penelitianF = 10,516> F0.05;2;27 = 3,35. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi ganda antara penggunaan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar dengan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika.

Jumlah total sumbangan relatif persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika sebesar 100%. Sedangkan jumlah total sumbangan efektif dari persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa adalah sebesar 43,79%. Sisa nilai efektif adalah 50,21% yang menunjukkan adanya faktor lain yang berpengaruh pada nilai kognitif siswa SMA pada mata pelajaran Fisika.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada pengaruh positif yang signifikan antara persepsi siswa

tentang ketrampilan mengajar guru dengan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika dengan koefisien korelasi sebesar rhitung = 0,365 > rtabel = 0,361. 2. Ada pengaruh positif yang signifikan antara kemandirian

belajar dengan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika dengan koefisien korelasi sebesar rhitung = 0,620 > rtabel = 0,361.

3. Ada pengaruh positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar dengan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran Fisika dengan koefisien korelasi sebesar rhitung = 0,662 > rtabel = 0,361.

DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mudjiman, H. (2011). Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press.

Rohman, A. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu

Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama

Yogyakarta.

Suryabrata.S. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Syah, M. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Umar, T. & Sulo, L. (2010). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 1. Rangkuman Deskripsi Data Masing-masing Variabel   Varia-

Referensi

Dokumen terkait

This approach can be seen as fusion of location fingerprinting and trilateration as the currently determined radio maps are used to derive the ranges to the access

Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu dengan ditemukannya data baru dan atau data yang semula belum

[r]

dan apabila informasi laba yang terdapat dalam laporan keuangan adalah.. menurun setiap waktunya maka investor tidak memiliki minat

In this thesis the writer studies the human issues and characters' roles in creating those issues in Arthur Miller's The Crucible, a tragic drama which deals

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian perpustakaan (Library Research). Adapun sumber data penelitian ini bersumber dari buku-buku, jurnal, sumber Hukum

Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang

Sesungguhnya, kedudukannya yang strategik berserta dengan sumber alam semulajadi yang dimiliki Hoi An dan polisi kerajaan Dinasti Awal Nguyen merupakan sebab utama menentukan Hoi