berkat izi n-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini
dimaksudkan untuk memenuhi sebagian Persyaratan memperoleh gelar Magister
Pendidi kan program studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana Universitas
Negeri Medan.
Adapun judul tesis ini adalah : Pengaruh Strategi Pembelajaran Pendekatan
Keterampilan proses dan Minat belajar terbadap Basil Belajar
BiologiSiswa
SMANegeri 1
Sumbul.
Dalam menyelesaikan tesis ini banyak pihak yang membantu,disebabkan karena kurangnya ilmu., pengetahuan, waktu, dan dana yang penulis miliki.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd.
dan Bapak Dr. Herbert Sipahutar, M.Si. selaku dosen pernbimbing yang dengan sabar
memberikan araban, bimbingan dan motivasi serta. meluangkan waktunya kepada penulis
sejak awal kuliah hingga penyelesaian tesis ini. Pada kesempatan ini juga penulls
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Pertama: Ibu Rektor UN l.MED Prof. Dr. Djanius Djamin, SH. MS, Bapak Prof
Dr. Usman Pel!y, MA, selaku Direktur Program Pascasarjana UNlMED, Bapak
Dr. Abdul Hamid, K. M.Pd. selaku Ketua Prodi · Teknologi Pendidikan, dan Bapak
Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. selaku sekretaris Program Studi beserta staf. ~
Kedua, B~pak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., Bapak Dr . Abdul Hamid K,
.M.Pd, Bapak Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd selaku Nara Sumber yang telah memberikan
masukan pada tesis ini, serta seluruh Bapak dan lbu Dosen yang telah memberikan ilmu
telah metnberikan izin kepada peneliti
untuk
melakukan penelitian pada Sekolah yangdipimpinnya. Sertn anak-anak kelas II Tahun PelHjaran 2004/2005 yang menjadi populasi
serta sam pel dalam penelitian ini. , .
Kelima.
Istriku tercinta Betty M~lpi anaE.
Sinurat, S.ST yang memberikan dukungan moral kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan PendidikanMagister di Program Pascasarjana UNIMED.
Keenam:
Rekan-rekan kuliah khususnya Prodi Teknologi Pendidikan Angkatan III yang banyak membantu penulis dengan memberikan masukan kepada penulis dalammenyelesaikan tesis ini.
Hendaknya scmua kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis menjadi
amal kebajikan . Akhimya, penulis mengakui bahwa karya ini masih jauh dari
kesempurnaan. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.
. ~; ~
. ~0 ' _ .__-·:.' . _: CJ ..
~
Medan,Penulis,
IV
1:1~; ~
ao
-in SMA Negeri 1 SumbuL Post Graduate University ofMedan. 2004.
The objective of the research are to know the influence
skill
ptocessinginstructional strategy with biology learning result, to know influence of learning interest
with biolot,ry learning result, and to know interaction skill processmg instructional
strategy and interest learning with biology learning result. "' ~u ,
Type of the research is quasi experiment research. Thp population of the research
is amount to 81 students coming from two class from SMA Negeri 1 Sumbul, and sampel
is counted 49 students which is the taken after conducted learning interest questionare.
Technique of analysis data in the form of descriptive analysis to describe data and
inferential analysis to test the hypothesis with Anova two way.
The result of research indicate that there are difference biology learning result
between students who conducted guided skill processing instructional with students who
conducted unguided skill processing instructional. It is shown by calculation using F test,
where F calculate
=
5,0 12_> ftable=
4,06 a!, level of signifikan a=
0,05 with df= (
l ,45).There
are
diffe rence of biology learning result because influence of differencelearning
interest. It is shown by F calcul•tc: = 183,685 > ftable
=
4,06 ·at level of signifikana.
=
0,05with df= ( 1,45), and there are interaction between skill processing and learning interest
Biologi. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2004.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi
pembelajaran keterampilan proses terhadap hasil belajar biologi , mengetahui pengaruh
minat belajar terhadap hasil belajar biologi, dan mengetahui ·interaksi antara mode)
strategi pembelajaran pendekatan keterampilan proses dan minat belajar terhadap hasil
belajar biologi siswa. / ~~ r-~ "
Penelitian ini mempakan penelitian kuasi eksperimen. Total populasi dalam
penelitian ini berjumlah 81 orang. Sedangkan sampel berjumlah 49 orang yang dijaring
setelah dilakukan penelusuran minat siswa melalui angket minat belajar . Untuk menguji
hipotesis penelitian, basil belajar yang digunakan adalah
t$il
belajar biologi siswa yangmemiliki minat belajar tinggi dan hasil belajar biologi siswa yang rnemiliki minat belajar
rendah. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk
menyajikan data dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian diuji dengan- menggunakan Anava 2 jalur. Sebelum Anava 2 jalur sah
digunakan, terlebih dahulu dilaku.kan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas
dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas varians dengan uji Bartlet. Cl
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses terbirnbing memiliki hasil belajar biologi
yang lebih ting@ dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan
keterampilan proses tak terbimbing. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung == 5,019 > Ftahel
='
4,0G pada taraf signifikana
= 0,05 .dengan dk= (
1.45). Siswa yang memiliki minat bela jar tinggi memiliki hasil belajar biologi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswayang memiliki minat be l~jar rendah: Hal ini ditunjuk.kan oleh Fhitung = 183,685 > F 111bd
=
4,06 pada taraf signifikan
a
=
0,05 dengan dk = ( 1,45), dan terdapat interaksi antarapendekatan keterampilan proses dengan minat belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa. Hal ini ditunjukkan oleh· Fruttms
=
74,887 > F~abel = 4,06 pada taraf signifikan a =0,05 dengan dk
= (
1,45).A.
~
rN~~
(:
lj\f}i ~·-· · ; ·· ·· ~.;.-~ ·: i ;~<~
..
~~ t1/~ f~
"(~ ~1' i . , . .•... '')
La tar Belakang
~)
/ '-;.$
~
· ·
· ;
:r~ .: ~
.·
Kegiatan pendidikan merupakan suatu hal yang mendasar dan amat
penting bagi .l<elangsungan kehidupan Bangsa indonesia. Hal ini dijelaskan
dalam Pembukaan Undang·undang Dasar 1945 bahwa salah satu tujuan negara
lndonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
:)
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa ada tiga ja\m pendidikan yang
dijalankan di Indonesia yaitu pendidikan formal, non formal, dan informal.
Sesuai dengan taraf kemajuan Indonesia 'saat ini, jalur pendidikan formal masih
mendominasi dunia pendidikannya. Hal 1m mengindikasikan bahwa keberhasilan pendidikan di Indonesia amat ditentukan sejauh mana
keberhasilannya mengelola sistem persekolahannya. Ketidak marnpuan menata
sistem persekolahan akan berakibat terhadap rendahnya mutu lulusan- sekolah
yang pada gilirannya menyebabkan rendahnya mutu sumber daya manusia
sebuah masyarakat. /
\~
~;Unluk IDendapatkan ~.;umber daya manusia scpcrti tcrsebut - di atas
diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan tekriologi yang memadai didul<ung
oleh k{)ndisi sosial ekonom masyarakat yang mantap dan dinamis. Untuk
mencapai hal tersebut salah satu usaha mendasar adalah dilakukan dengan jalan
pendidikan yang memadai baik pendidikan formal maupun non formal.
Pendidikan formal
yang
diselenggarakan lewat jenjang sekolah juga harusdipacu dan ditingkatkan mutunya untuk menghasilkan manusia yang bcrkualitas.
Pada setiap disiplin ilmu dalam proses belajar mengajar harus dipilih materi
yang cocok dan metode yang tepat yang bisa menumbuhkan kreatifitas dan
keterampilan siswa · untuk bisa menemukan dan memecahkan setiap
permasalahan yang
di ha dap
i ~ya.
0
~
Untuk- meningk.atkan kualitas pendidikan di Indonesia, perhatian . " . harus
ditujukan pada penataan sistem persekolahan yang baik. Kegiatan utama dalam
sebuah institusi persekolahan adalah kegiatan pembelajaran, maka kualitas
pendidikan akan sangat ditentukan sejauh mana pengelolaan proses belaj ar
mengajar dijalankan. Hal ini mengandung makna bahwa perhatian terhadap
kegiatan pembelajaran di kelas dapat merupakan indikator keberhasilan proses
pendidikan . _ Selain itu sebagai sebuah sistem, sekolah memilik i banyak
komponen yang saling mempengaruhi. Penataan dan pemberdayaan semua
komponen itu merupa.k.an langkah yang perlu mendapat penyelesaian yang
komprehensif dan t untas. tJ111 Mf:.o.;/
Da1am merancang sebuah kegiatan pembelajaran yang baik haruslah
merujuk pada tujuan pendidikan sesuai dengan jenis atau jalur lembaga
pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
1. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan
perkernbangan ilmu pengetahuan, teknologi·dan kesenian.
2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan· lingkungan sosialnya, budaya
· dan alam sekitamya. Tujuan ini mengisyaratkan bahwa penyelenggaraan
pendidikan di sekolah harus mampu memberi bekal pengetahuan dan
pengalaman kepada s~swa yang berguna bagi dirinya setelah menyelesaikan
pendidikan di sekolah.'lya. Itulah sebabnya kegiatan pembelajaran harus
berlangsung secara optimal. Apabila proses belajar mengajar tidak berjalan
secara baik, maka tujuan yang dihru:apkan baik tujuan pembelajaran, tujuan
rnata pelajaran, tujuan insitusional bahkan tujuan pendidikan secara
nasional tidak akan terwujud.
Dengan kata lain agar tujuan pendidikan dapat tercapai hal yang penting
dilakukan adalah menciptakahn sebuah sistem pembelajaran yang baik. Sistem
pembelajaran ini tidak hanya sekedar sebuah konsep, namun yang lebih penting
adalah implementasinya secara nyata. Oleh sebab itu semua pihak yang terlibat
dalam pengelolaan sebuah sekolah haruslah memprioritaskan kegiatan
pengembangan sistem pem ~lajaran. Jangan sampru justru kegiatan lain yang
lebih diutamakan, sementara kegiatan pembelajarannya hanya berlangsung
belajar dan mengajar yang baik dan responsif merupakan sebuah modal utama
~enuju keberhasilan.
Dengan demikian pengembangan sistem pembelajaran ke arah yang lebih
baik merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius, maka prioritasfunsur
utama yang akan menjadi penentu keberhasilan proses pembelajaran adalah
guru. Guru harus mampu membantu siswa daam belajar dengan menciptakan
berbagai keadaan yang mengarah pada pencapaian tujuan Pfmbelajaran. Selain
itu Gagne (1975) menyebutkan ada tiga fungsi guru dalam mengajar yaitu
sebagai perancang pembelajaran, pengelola pembetajaran, dan sebagaT evaluator
pembelajaran. Hal ini menunjuk.kan bahwa guru merupakan sentral dalam
meningkatkan kual itas pembelajaran sep~ rl i yang escnsial di dah1m mcrancang
pembelajaran j ni amat penting dilakukan (Glaser, 1976). Dengan rancangan
pembelajaran yang baik, apa yang diharapkan dari pembelajaran itu akan dapat
dicapai.
Davie: ( 1971) mengidentifikasi em pat fwtgsi umum yang menp ~ kan ciri
peketjaan seorang guru sebagai manajer, yaitu :
~
·c~~~
ff_""fl-""
~::c~~
a. Merencanakan, yaitu menyusun tujuan bela jar : } }
(!
~
; } )
b. Mengorganisasikan, yaitu mengatur pernbelajaran sehingga mencapai
tujuan belajar secara efektif. efisien dan ekonomis.
c. Memimpin, yaitu guru harus memotivasi, mendorong dan menstimulasi
siswa sehingga mereka siap mewujudkan tujuan belajar.
~
(ININI~O
d. Mengawasi, yaitu guru menilai dan mengatur situasi belajar sehingga
tercapai tujuan belajar.
Pernyataan ini mengandung makna bahwa guru bukan hanya bertugas
•
memberikan sejumlah infonnasi di depan kclas. Seorang guru berkcwajiban
merencanakan dan· melakukan segala hal agar tujuan pembelajaran yang
ditetapkan dapat tercapai. Guru juga perlu menstimulasi semua siswa agar
mereka mclakukan segala hal untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
demikian akan tercipta kondisi sinergis yang sating mendukung untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Begitu juga dalam bidang studi pendidiken biologi, harus dicari materi
yang cocok dan metode yang tepat untuk diterapkan dalam proses belajar
mengajar supaya pelajaran biologi dapat memberikan andil yang besar dalam
meningk:atkan kualitas manusia.
Dalam kontek's keterbukaan dunia di mana manus.ia hidup dalam
masyarakat berbasis informasi dan sarat dengan kompet1si, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi prasyarat untuk memperoleh
peluang partisipasi dan beradaptasi di dalainnya. Terkait dengan kebutuhan akan
sumber daya manusia berkualitas, yaitu menguasai IPTEK dan IJlampu mengembangkan diri untuk dapat berkompetisi dengan sesama di dalam
masyaiakat dunia. (H. A.R. Tilaar, 2001)
Pendidikan biologi merupakan sarana strategis dalam pembudayaan
•' .
menguasainya secara ttmtas (Sumaji, dkk, 1998), serta mendidik warga dunia
untuk melek lPTEK. (Semiawan, 1997)
Dalam arti luas biologi adalah pengkajian dan penterjemahan
pengalaman manusia tentang dunia fisik dengan cara teratur dan sistematis.
mencakup semua aspek pengetahuan yang dihasilkan oleh metode saintifik,
tidak terbataS pada fakta dan konsep saintifik, tetapi juga berbagai variasi
aplikasi pengetahuan dan prosesny~ yang mengacu pada upaya pemelekan pikir
manusia (Semiawan, 1997)' ~~ ?
.SelanJutnya Carin and Sund (1989) menyatakan bahwa- Biologi
merupakan sistem peng e ta~uan tentang alam semesta berdasarkan data yang
terkum pul melalui pengamatan dan eksperimen terkontrol yang di dalamnya
memuat
pro~es,
produk dar:t sikap manusia.~
~
Biologi adalah produk dari suatu proses ilmiah yang dilandasi oleh sikap dan
nilai-nilai ilmiah tertentu. Dalam arti sempit sebagaimana dikenal dalam
kurikulum pendidikan di Indonesia bahwa biologi adalah Ilmu Pengetahuan
Alam atau IP A .b
§N~
~s
Nee~...
, 6 s
Nec~.a
1
.Biologi baik. dalam arti luas maupun sempit adalah bagian kehidupanmanusia, dimana manusia d.alam aktivitas sehari-hari sel alu bergelut dengan
dunia biologi baik dari yang sederhana hingga yang sangat kompleks sifatnya.
Untuk ini pendidikan biologi perlu diberikan sejak dini pada tingkat pendidikan
dasar karena berperan penting dalam kesel.uruhan proses pendidikan. Pendidikan
keseluruhan proses pendidikan anak dan perkembangan individu selanj ut nya.
J?alam batas-batas tertentu ·pendidikan biologi dapat rnempersiapkan individu
dalam meningkatkan kualitas hidup, mengatasi masalah sosial yang ada,
•
membantu individu da lam memiJih dan mengembangkan kari r, scrta mernbantu
individu untuk mernpelajari biologi lebih lanjut (Robert E. and Penick, 1990).
Pengalaman menunjukkan bahwa orang-orang yang mempunyai Jatar belakang
pengetahuan biologi Ylilfl8 cukup lebih mampu mentransfer pengetahuannya kt;
bidang-bidang di luar bidang biologi (Dedi S., 1994). Hal ini dimungkinkan
-
-karena biolog1 merupakan bidang ilmu yang tidak hanya berisi produk .saintifik,
tetapi juta proses bagaimana produk itu diperoleh dan sikap atau nilai-nilai yang
melandasi proses penemuan tersebut. ~ /
\=>
Pendidikan biologi di sekolah secara -umum dimaksudkan untuk
mengembangkan pemahaman siswa tentang alam, keterampilan-keterampilan
yang diperlukan untuk memperoleh dan mengolah pengeta.huan baru. serta
mengembangkan sikap-sikap positif (T. Sarkim. dkk, 1998). Dengan_ demikian
pendidikan biologi di sekolah diharapkan tidak . sekedar transfer pengetahuan
melalu aktivitas berpikir, dialog pengalaman,dan interaksi langsung dengan
objek biologi yang dipetajari. Pendidikan biologi di sekolah secara intebrratif
perlu menyentuh ketiga ranah tujuan pendidikan sekaligus, yaitu kognitif,
afektif, maupun psikomotor.
Menyadari betapa penting dan urgennya pendidikan biologi dalam arti
kualitas pembelajaran biologi
di
sekolah. Upaya ini dapat disimak dari langkah
penyempurnaan kurikulum yang terus dilakukan, peningkata.n kualita.s dan
kemampuan guru, bidang studi, penyediaan dan pembaruan buku aJar,
penycdiaan dan perlengkcpan alat-alat pclajaran ( Ia bora tori urn)
IP A,
pengembangan pendekatan yang lebih relevan ·dan efektif mencapai tujuan
pembelajaran biologi
danmasih banyak upaya Jain yang telah ditempuh guna
memperbaiki pencapaian hasil belajar biologi siswa di sekolah. Namun demikian
sampai sejauh ini pencapaian hasH belajar sain di sekolah secara umum masih
dapat dinyatakan bel urn sesuai dengan harapan. Hal 1tu dapat dilihat
dirl :I.
Jika nilai evaluasi tahap akhir nasional mumi (NEM) dipandang sebagai
indikator tingkat keberhasilan suatu proses pcmbelajaran, dari tahun kc
tahun menunjukk.an pola y_ang relatif sama yaitu bahwa bahwa baik tingkat
SD/MI, SLTP, maupun SLTA siswa masih mengalami kesulitan untuk
>
~)mencapai nilai tertinggi dalam mata pelajaran IP
A.(Boediono,
1997).-3. Pelajaran biologi atau IPA belum merupakan pelajaran yang menarik bagi
setiap anak, meski apa yang dipelajari sebenarnya adalah dunia sekeliling
dan bahkan dirinya sendiri. Kenyataan menunjukkan bahwa pelajaran IP A
tidak begitu diminati oteh para siswa sekolah menengah, jumlah siswa yang
mengikuti program AI (ilmu-Hmu fisik) dan A2 (Bmu-ilmu biologi) jauh
leb1h kecil hila dibandingkan dengan jumlah siswa SMA yang rnengikuti
program A3 (ilmu·ilmu sosial dan humaniora). (Boediono,
199 ~7. c11€.0
Pada Tabel di bawah ini dicamtumklan data hasil belajar Biologi
IPA-Biologi (Nilai Ebtanas Murni=NEM dan Nilai Ujian Akhir Nasional=UAN
untuk Tahun Ajaran 1998/ 1999 sampai dengan Tahun Ajaran 2002/2003
pada SMt\ Ncgcri I Sumbul.
Tabel l. Nilai NEM dan UN Bidang Studi Biologi SMA Negeri 1 Sumbul T
A.
1998/1999 s.d IA 2002/2003No.
~J
Tahun A jaran NTR NTT \ i. NRR
!
3 26I
6 45I -
5 22i )
1998/1 9991
I , i ' ' . '
0 --- ·~· ---.-.--+--- -~--- ~ - i-
---p;;,-
0 0 0 , -- · - ·----t --.... ---·-·-- ;;
2 ~ 1999/2000 -t- 4,02 ) - 6,32
!
5,56~ ..,.,- : I '
~"' I S J •. , - .. - - -- - -- -- - - -·) .. · · - .... • . . ---<---J---.. --...
,?:; .,
~~-.,.
3 ; 2000/2001
i
3,25 .i
5,76r/tfr'
4,98 .., ... i · .. .. ... _________ ---~-- ---'-'-\ ., ... .. ~ · ... -- · ... ~- ~--- ·--- - .. c ~4 2001/20?2
I
3,29 ) i 5,79 \ :; 4,98:I
5+
2002/2003 Ij-
3,28 '{JN 6,23 4,59 ;;"'
~
"
Keterangan : -z..
tP
NTR
= N ilai TerendahNTT = Nilai Tertinggi
NRR
=:::1Nilai Rata-Rata
Sumber : Data Rekapitulasr Perolehan NEM - dan Sumbul , Kabupaten Dairi.
UAN SMA Negeri 1
{ Keadaan demikian secara tidak langsurig memotivasi sejumlah pihak
(terutama peneliti) yang pedui!_Eada masa dep an _ ~ nak bangsa untuk mencoba
mencari upaya pemecahan, betapapun sederhana dan hanya sekelumit dari
B. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dikemukakan di atas,
dapat diidentifikasikan sejumlah masalah berkenaan dengan pembelajaran
biologi di sckolah antara lain adalah :
g}
l
~1 . Bagaimanakah struktur kurikulum pendidikan biologi di sekolah. apakah
sudah mendukung bagi tercapainya tuj uan dan fungsi pendidikan biologi
secara kesel uruhan ?
2. Bagaimanakah dengan kualitas guru yang . mengajarkan biologi kepada
siswa di sekolah, apakah secara kualitas sudah memenuhi standar1ninimal
sebaagai pengajar bidang biologi?
{f · ·
3. Bagaimanakah dengan buku-buku ajar yang dikembangkan dan disediakan .
selama ini, apakah sudah memenuh.i fungsinya-sebagai sumber belajar yang
dapat membantu siswa untuk belajar biologi secara benar ?
4. Bagaimanakah alat-alat. pelajaran dan labOratoriwn IPA yang ada di
sekolah. apakah sudah berfungsi sebagai unsur penunjang keb ~ rhas ilan
proses pembelajaran di sekolah ?
5. Apakah alat-alat laboratorium yang ada di sekolah sudah didayagunakan
secara optimum oleh guru dan siswa di sekolah ?
;!
6. Bagaimanakah dengan · strategi atau pendekatan pembelajaran yang
dikembangkan dan dilaksanakan oleh guru-guru selama ini ?
7. Sejauh manakah efektivitas pendekatan yang selama ini dikembangkan dan
8. Pendekatan atau strategi pembelajaran yang bagaimanakah yang efektif
untuk pembelajaran biologi yang memiliki karakteristik keilman yang
berbeda dengan bidang ilmu lainnya ?
9. Bagaimana dengan karakteristik siswa yang bel ajar biologi, apakah
keberhasiJan proses pembelajaran biologi di sekolah tidak ada hubungannya
dengan karakteristik siswa ?
10.
Apakah efektivitas suatu pendekatan dalam pembelajaran biologi di sekolahtidak ada hubungannya dengan karakteristik siswa yang diajar ?
11 .
Karaktenstik siswa yang- manakah . yang , berpengaruh besar ferhadappencapaian hasil belajar biologi di sekolah ?
v
~4t'
v~
C.
Pembatasan Masalah "' .""'I \
•
~
::
CJ • ~0 ~ CJ10 1 coO (Jiil""'(;.0
-Dari sejumlah masalah yang dapat diidentifikasi berkenaan dengan
proses pembelajaran biologi di sekolah di atas, penelitian dibatasi pada
efektivitas pendekatan dalam pembelajaran biologi dalam kaitannya dengan
salah satu karakteristik siswa. Penelitian difokuskan pada efektivitas pendekatan
keterampilan proses terbimbing dan Pendekatan Keterampilan Proses Tak
Terbimbing dalam pembelajaran biologi ditinjau dari minat belajar
siswa.
:;/
P ~ nc!itian diarahkan untuk memperoleh pemahaman dan - sckaligus
memberikan penjelasan secara
rasional
logisdan
komprebensif tentanghubungan kausalitas antara. pendekatan dalam pembelajaran biologi dan minat
belajar siswa
terhadap pencapaian hasil belajarbiologi siswa
disekolah.
V
--D. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang dan batasan masalah yang diteliti, masalah
penelitian ini dirum.uskan sebagal berikut: ~-<.C~o:::o
,..
• --~~"$~,I. Secara keseluruhan, apakah ada perbedaan hasil belajar biologi antara
siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan k.eterampilan
proses terbimbing dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
pendekatan keterampilan proses tak terbimbing ? Kalau terdapat
pendekatan keterampilan proses yang mana memberikan hasil belajar
Biologfyang lebih
tinggi ? -...:c.<:-"
2. Secara keseluruhan, apakah ada perbedaan hasil belajar biologi antara siswa
yang memiliki minat bclajar tinggi .dan siswa yang memiliki minat belajar
rendah ~-Ka lau t.erdapat, minat belajar yang mana memberikan basil belajar
biologi yang lebih tinggi ?
3. · Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran Biologi dan
minat ~lajar terhadap- pencapaian hasil belajar Biologi
?
Kala.uJ erdapat,r>
c)li
E. Tujuan Penelitian
~
ubagaimanakah bentuk interaksinya ?
(j-<-a"V~ ~
Berdasarkan pada rwnusan permasalahan yang telah dikernu_kakan di
atas, maka dalam hal
ini
dapat dikemukakan tujuan dalam penelitian ini adalah1. Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses
terbirnbing dan
siswa yangmemperoleh pembelajaran dengan pendekatan
keterampilan proses tak terbimbing dan mengetahui pendckatan
keterampilan proses yang
mana
memberikan hasil belajar Biologi y~ng lebihtinggi.
2. Untuk mengetahui adanya perbedaan hasiJ belajar biologi antara siswa yang
memiliki minat belajar tinggi dan siswa ya~g memiliki minat belajar
rendah. Dan mengetahui mlriat belajar yang mana memberikan hasil belajar
biologi yang lebih tinggi.
3. Untuk mengetahui adanya intemksi antara pendekatan pembelajaran Biologi dan minat belajar te rhadap pencapaian basil bela jar Biologi. , .
F. Kegunaan Penelitian
(!
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya
peningkatan kualitas pembelaja"Tan biologi di sekolah. Dengan mengacu pada
basil penelitian yang dicapai, para guru (SMA khususnya) dapat menilai dan
selanjutnya memilih pendekatan pembelajaran yang mana dan yang bagaimana
tcpat dan efektif untuk membelajarkan siswa dengan suatu karateristik tcrtcntu.
Dengan demikian tuj uan pembelajaran biologi di sekolah diharapkan dapat lebih
mencapai sasaran yang sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan biologi itu
Bagi para ahli pendidikan biologi khususnya dan ahli pendidikan pada
umumnya, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk lebih memperkaya
informasi empirik yang dapat dijadikan bahan untuk melakukan inovasi proses
pembelajaran biologi dan bidang-bidang lain yang rei evan. Hal ini penting untuk
mengimbangi laju perkemban__gan
IPTEK
yang terus menggejala dan rnerambahke segala segi kehidupan manusia.
Sementara bagi peneliti lain, hasB penelitian ini dapat digunakan sebagai
pijakan dan rujukan untuk melakukan penelitian ·tebih lanj ut pada bidang yang
4~5
NEe~]
...
~
((~~S
!
NEe~~«~~~
...
~
! '
I
MfUK
Pf31PUST.!.\i'itU1~il
~
A. Simpulan
!
~
'
_gi
f.
U 1\l
i
fl~
~:2 ~ ·~
Sesuai dengan Hasil dan Pembahasan Penelitjan yang telah diuraikan padaBab IV, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: "CC
.
I . Terdapat perbedaan basil belajar biologi antara siswa yang diajar dengan
pendekatan keterampilan proses tak terbimbing dengan siswa yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses terbirnbing. Kelompok siswa yang
diajar dengan pendekatan keterarnpilan proses tak terbimbing memperoleh
has\! bdajar bio\ogi yang .lebih tinggi jika dihandingkan dcngan kclompok
siswa yangdiajar dengan pendekatan keterampilan proses terbimbing. ,
-2. Terdapat perbedaan ha$il . belajar biologi antara kelompok siswa yang
memiliki minat belajar tinggi dan kelompok siswa yang memiliki minat
belajar rendah. Siswa yang m ~m iliki minat belajar tinggi mempe ro~h hasil
belajar jauh lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki
minat belajar rendah.
~
·3. Terdapat interaksi antara pendekatan keterampilan proses dan minat belajar
dengan hasil belajar siswa pada bidang studi biolog1. Siswa yang memiliki
minat belajar tinggi memperoleh basil bel~jar yang lebih baik jika diajar
dengan pendekatan keterampilan proses tak terbimbing jika dibandingkan
dengan siswa yang diajar dengail pendekatan keterampilan proses terbimbing.
Selanjutnya untuk siswa yang memiliki minat belajar rendah, memperoleh
hasil belajar y~ ng lebih baik jika diajar dengan pendekatan keterampilan
proses terb1mbing jika dibandingkan dengaJ.l siswa yang diajar dcngan
pendekatan keterampilan proses tak terbimbing ~
8. lmplikati
' # s
N~gs
NE~
Has11 kesimpulan pertama menyatakan bahwa siswa yang diajar dengan
pendekatan keterampilan proses tak terbimbing mendapatkan hasil belajar yang
lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan keterampilan proses
terbimbing. Dengan terujinya hipotesis penelitian, maka basil penelitian ini bisa
dijadikan sebagai landasan bagi guru, khususnya guru bidang studi biologi dafam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran dengan keterampilan
proses tak terbimbing memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa
untuk melakukan eksplorasi terhadap pengetahuan yang dipelajarinya. Dengan
bekal pengetahuan dan minat belajar yang dimilikinya, s1swa tersebut Jean terus
t
b e ~ ha mencari jawaban atas pennasalahan yang dihadapinya, dengan sesekah
rneminta bantuan guru j ika siswa tersehut terbentur dengan pennasalahannya.
Berbeda dengan pembelajaran -dengan menggunakan keterampilan proses
terbimbing, guru pada pendekatan seperti ini mengarahkan siswa untuk
menerapkannya dalam pembelajaran di kelas, guru dapat mengikuti
langkah-langkah di bawah
ini:
l. Guru menetapkan tuj uan pembelajaran yang harus dicapai siswa setelah
kegiatan belajar mengajar usia.
~}
2. Guru mengajukan suatu pennasalahan yang harus dicari jalan penyelesaiannya
oleh siswa
3. Siswa mengenali fakta dan masalah selanjutnya mengklarifikasi fakta~fakt a
terse but.
J.
?I• ...
J
4. Siswa mengajukan kemungkinan-kemungkinan- atas fakta-fakta tersebut dan
mengtiji setiap kemungkinan.
5. Siswa mengajukan hipotesis atas kemungkinan-kemungkinan dan menguji
hipote
~is.
_~
6. Siswa mencari persamaan dan perbedaan antara sebelum dengan pada saat atau
sesudah di perlakukan antara yang ddiperlakukan dengan pembanding
7. Siswa yang menentukan hubungan : (
- sebab akibat
korelasi
generalisasi
klasifikasi
- hirarki
Pada pendekatan seperti ini guru biologi harus senantiasa menyiapkan diri untuk
sampai kepada tahapan terakhir guru harus memberikan respon terhadap hasil
yang diperoleh oleh siswa.
Jika pendekatan keterampilan proses seperti ini diterapkan di kelas untuk
pcmbclajaran khususnya pcmbclajaran biologi. maka akan dapat bcrpcran scpcrti
berikut
ini:
~1. Membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya,
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan,
3. Meningkatkan daya ingat siswa (Retensi)
4. Memberikan kepuasan instrinsik hila anak telah berhasi l melakukannya, ~
~ .... 5. Membantu siswa dalam mempelajari konsep-konsep.
~
1
f
f
~
Kemudi an beberapa keuntungan yang dapat diambil dengan penerapan
pembelajaran pendekatan keterampilan proses tak terbimbing dalam pem6elajaran
biologi adalah :
I. Siswa dapat menggunakan berbagai sumber belajar sebagai upaya mencari
informasi, tidak hanya berpusat pada guru sebagai sumber informasi. Sehingga
tekad. untuk tidak memberikan "ikan» tetapi memberikan ''kail" kepada siswa
dapat betul-betul diterapkan.
2. Siswa diharapkan lebih menghayati materi yang sedang dibahas mclalui
kontak langsung antara siswa dengan bahan, kejadian-kejadian, dan
3. Sik.ap ingin tahu. dan kemampuan kreatifitas siswa dapat terus menerus dibina
_ dan dapat mengembangkan sikap kritis, sistematis, terbuka dan jujur dalam
menghadapi suatu masalah. ~~ ....
...
n'"'
~ ~ ....H
~
....~
~
Selanjutnya hasil penelitian mcmbcrikan kesimpulan bahwa. untuk siswa
yang memiliki minat belajar tinggi lebih baik diajar dengan _pendekatan
ketenimpilan proses tak terbimbing dari .Pada diajar dengan pendekatan
keterampilan proses terbimbing, sedangkan untuk siswa yang memiliki minat
belajar rendah lebih baik · diajar dengan pendekatan keterampilan proses
terbimbing dari pada diajar dengan pendekatan keterampilan proses tak
terbimbing. Maka bersesuaian dengan hasil · penelitian ini guru harus
memperhatikan faktor minat belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran,
sebab basil belajar yang dicapai siswa tidak akan malCsimal, jika dalam mengajar
guru menganggap siswa itu memiliki minat belajar yang sama. Banyak kegagalan
guru dalam mengajar, karena guru tidak memahami karakteristik siswa yang
diajarnya. Dengan demikian, s~belum mengajar, guru harus hati-hati dalam
memilih pendekatan pembelajaran yang akan digunakannya dalam menjelaskan
materi sesuai dengan karakteristik siswanya.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan di
atas, maka berkenaan dengan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti
.,_,
1. Perlu dilakukannya pendidikan dan pelatihan bagi guru-guru biologi yang
_ belurn menguasai penerapan pendekatan keterampilan proses tak terbimbing
ini, sebab pendekatan pembelajaran seperti ini telah terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar biologi siswa.
2. Kepada kepala sekolah, sebaiknya rnelengkapi sarana dan prasarana sekolah
khususnya laboratoriurn biologi yang sangat diperlukan untuk berlangsungnya
pembelajaran yang efi sien dan bermakna bagi siswa.
3. Terdapatnya interaksi yang ditunj ukkan dari diterimanya hipotesis penelitian
dalam penelitian ini berlmplikasi kepada guru biologi harus
mempertimbangkan karakteristik siswanya terutama dalam hal minat belajar
siswa sebelum memilih pendekatan pembelajaran yang di pilihnya sehubungan
dengan materi yang akan diajarkan.
4. Dalam penelitian ini karakteristik siswa yang ditinjau adalah dalam hal minat
bel.ajar saja, bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut tentang pendekatan
keterampilan proses ini dapa_t meninjau karakteristik siswa dalam hal
kreativitas, intelegensi, dan sebagainya.
5. Kepada peneliti yang ingin melakukan replikasi terbadap penelitian ini,
sebaiknya menambah kembali jumlah sampel penelitian dan waktu penelitian
yang lebih lama lagi supaya generalisasi hasil penelitian benar-benar
mengungkapkan kendala yang sebenamya dalam mengatasi. rendahnya basil
belajar biologi siswa. \. 0 fJ • . -- __
0
c/ \..
0 fJ •. - __
0
c/ \.
0 fJ - ,
0
c /
Bersaing Perguruan Ti~ggi, Buku IV. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
D.itlintabmas, 1997.
,
. (Editor). /'roses He/ajar Menga.tar dengan l'endekalan Keterampilan Proses l'erhimhing. Surabaya: SIC, t 998.
_ _ _ . Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud, 1993.
Kreativitus dan Keherhakalan : Strategi Mewujudkan Potensi Kreat(l dan Bakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999.
Abruscato, Joseph. Teaching Children Science. Engelwood Cliffs. New Jersey: Prentice- Hall, 1982.
Atmadi, A dan Y. Setiningsing. Transformasi Pendidikan }vfemasuki
Millenium
Keliga.
Yogyakarta: Kanisius,2000.
Azwar, Sayfuddin. 1~enyww n an Skala Psikologi. Yob'Yakarta: Pustaka Pelajar. 1999 ~
Banathy, Bela H. Instructional :~~ms, terjemahan Suhardjo Danusastro. Solo: Sebelas Maret University Press, 1988.
- C - , ; 'G ...
Bieron, Joseph
F.
&Frank
J. Dinan. CaseStudies Across
aScience
Curri<;zt/um. Available from:!!(~~- • 7 · -.,.:h. Curriculum.htm (cited . 2000 March 12 ). - IBloom, Benjamin S. Taxonomy of J::ducaiiunal Objectives: Book 1 cognitive Domain. New York: Longman Inc,.1 9..81. ....::..
Budiyono. Pendidikan dan Perubahan ,)'usia/ Ekonomi. Jakarta : Aditya Media, \997.
Cann Arhtur A. & Robert
B.
Sund. Teaching Science Through Discovery. Columbus, Ohio: Merril Publishing Company, 1989. IChain, Sandra E. & Jack M. evans. Sciencing An Involvement App~(-JUdl Y'o
J ~ 'lementar _y Science Methods. Columbus, Ohio: Merril Publishing
Company, 1990. • ,
Christensen,
Lary.l::xperrmental
Methodology, Newton, Massacuhsets: Allyn &Bacon, 1988.
Darmojo, Hendro dan Jenny R.E. Kaligis.
Pendidikan IP A II.
Jakarta: P2TK Dirjen Dikti Depdikbud, 1992.DePoner, Bobbi & Mike
Herrtaki.
Quantum Learning, terjemahan Alwiyah Abdulrahman .• Bandung: Kaifa, 1999. . ,..Djakariah, l}e.rbandingan {ifekJijitas .Nietode Mengqjar /)iscovery Inquiry dan
Reseptif dalam Pem(Jhaman jakla dan konsep sejarah ditinjau dari
kesiapan kognitifSiswa,Tesis, PPS IKIP, Jakarta. 1999. v _,
-
-Gagne, Robert M. i11e Condition of Learning, New York Holt Rinehart, and Wiston, 1977.
Giunta, Cannen J. The Discovery uf Argon : Case Study in Scientific Mthod. Available from: hhtp :/ /web.ascpaper. htm( cited 2000 March 21 ).
Gulo, W., StrategL Belajar Mengajar.- Jakarta: Gramedia Widia Sarana lndomesia: 2002.
I -~~
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Jilid 3. Yogyakarta: Andi Offset, 1995.
~'
Iskandar, Srini M., J>endidikan 1/mu Pengetahuan Alam, Jakarta : BP3SD Dirkcn
Dikti Depcjikbud, 1997.
-lndrawati, Keterampilan
Proses Sains!JPA.
Jakarta: P3GIPA
Dirjen Dikdasmen Depdikbud, 1999. "'"Kurikulum Pendidikan Mertengah Umum, Garis-garis Besar Progra1]1 Pembelajaran,
Depdikbud, 1994.
Manurung, Sondang S., Peranan Pendekatan Keterampilan Proses f'erbimhing Terhadap Kemampuarz Berpikir Formal dalam
Fisika
padaMahasiswa
Fisik FPMJPA /KIP Medan,
Tesis, PPS !KIP
Jakarta, 1998.Marlen, Wybbe, Teaching
and Learning
Primary Science, London, Haper&
Row Ltd., 1985. ,.Munandar S.,
c::-utami,
Mengembangkan Bakatdan-
Kreativitas Anak -Sekolah, Petunjuk bagi para Guru dan orang tua, Jakrta : Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992.Nur, Muhamad. Mengembangkan Kemampuan Siswa SMA di Indonesia dalam
Palmer. David H. Modification of a Teaching Strategy During its Implementation in
the Science Classroom, Journal of Science and Mathematics Eduction in
Southeast, Volume~XX!No.2 Desember 1998.
Romiszwoski,A.J. Producing / fiStructiona/ System. London: Kogan Page. Ltd., 1984.
Sarkim.T. Humaniora Dalam l'engajaran Hiologi, dalam Sumaji •. dkk,.Pendidikan Biologi Yang Humanistis. Yogyak~ rta : Kanisius, 1998.
I
Semiawan,Conny R.,dk.k. Pendeka.l..qp Keterampilan l!.!oses Terbimbing. Jakarta: Gramedifl Widiasarana Indonesia, 1992.
Subiyanto. Pendidikan /lmu Pengetahuan A/am. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud, 1988.
Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, 1992.
Sumaji. dkk., Pendidikan Biologi Yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius, 1998.
Suparrnan, Atwi. Desain Jnstruksional.
Jakarta:
PAU-PPAI DirjenDikti
Depdikbud, 1997.Suryabrata, Swnadi. Psiko;ogi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1993. /
Syafril. Keefektifan Strategi Pengajaran Dan Pengaruh Minat Terhadap Hasil
Be/ajar Dasar-Dasar Kependidikan. Tesis PPs
IKIP
Jakarta 1990.Tilaar,H.A.R. Bebcrapa Agenda Reformasl Pembelajaran Slncktik dan Modus
Be/ajar terhadap F?enguasaan Keterampilan Praktek, Disertasi, PPs !KIP
Jakarta, 1999.
Walgito, Bimo, Psikologi Umum, Yogyakarta : Yayasan Penka Fakultas Psikologi UGM, 1977. .
Wherington, Psikology Pendidikan, terjemahan Buchori, Jakarta: Aksara Baru, 1983.
Wilardjo, Like. Secercah Pandangan tentang Pengajaran Biologi, dalam Sumadi. dkk, Pendidikan Biologi yang Humanis, YogyaK.arta: Kanisius, 1998.
Winkel, W.S ., Psikolgi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1991.
.'\/~
'"i\
Yarger, Robert E. andE.
Penick, Science Teacher Education, dalam Houston, W.~
Robert, Handbook of Research