• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan PSAK 55 (Revisi 2011) pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan PSAK 55 (Revisi 2011) pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Compare Analysis the Financial Ratios Before and After Implementation

of PSAK 55 (Revised 2011) on the Banks Listed on the

Indonesian Stock Exchange period 2009-2013

This study aimed to compare the financial ratios before and after implementation of PSAK 55 (revised 2011) on the banks listed on the Indonesian Stock Exchange period 2009-2013. Ratios which will be analyzed in this study are Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio, Return On Assets, Net Profit Margin, and Return On Common Equity. Samples were takeb by using purposive sampling method. Analysis method was used paired samples t-test and wilcoxon signed rank test. The results of this study indicate that there are differences in Quick Ratio, Cash Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Common Equity after implementation of PSAK 55 (revised 2011). However, there was no difference in Current Ratio, and Return On Assets.

(2)

ABSTRAK

Analisis Perbandingan Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah

Penerapan PSAK 55 (Revisi 2011) pada Perbankan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2009-2013

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perbandingan rasio keungan sebelum dan sesudah penerapan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) 55 (revisi 2011) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun rasio keuangan yang akan dianalisis adalah Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio, Return On Assets, Net Profit Margin, dan Return On Common Equity. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data menggunakan paired samples t-test dan wilcoxon signed rank test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada Quick Ratio, Cash Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Common Equity sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011). Namun tidak terdapat perbedaan pada Current Ratio, Return On Assets.

Kata-kata Kunci: PSAK 55 (Revisi 2011), Bank, Current Ratio, Quick Ratio, Cash

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1. Kajian Pustaka ... 10

2.1.1. Bank ... 10

2.1.2. PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ... 16

2.1.3. Analisis Rasio ... 25

2.2. Rerangka Pemikiran ... 29

2.3. Pengembangan Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1. Subjek Penelitian ... 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 33

3.4. Metode Analisis Data ... 33

3.5. Prosedur dalam Program SPSS ... 34

3.5.1. Uji Normalitas ... 34

3.5.2. Paired Samples T-Test ... 35

3.5.3. Wilcoxon Signed Rank Test ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.1.1. Rasio Likuiditas ... 42

4.1.2. Rasio Solvabilitas ... 45

4.1.3. Rasio Profitabilitas ... 47

4.2. Pembahasan ... 50

4.2.1. Rasio Likuiditas ... 50

4.2.2. Rasio Solvabilitas ... 51

4.2.3. Rasio Profitabilitas ... 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 55

5.1. Simpulan ... 55

5.2. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 61

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Uji Normalitas pada Current Ratio ... 42

Tabel II Uji Wilcoxon Signed Rank Test pada Current Ratio ... 42

Tabel III Uji Normalitas pada Quick Ratio ... 43

Tabel IV Uji wilcoxon Signed Rank Test pada Quick Ratio ... 43

Tabel V Uji Normalitas pada Cash Ratio ... 44

Tabel VI Uji wilcoxon Signed Rank Test pada Cash Ratio ... 44

Tabel VII Uji Normalitas pada Total Debt to Equity Ratio ... 45

Tabel VIII Uji wilcoxon Signed Rank Test pada Total Debt to Equity Ratio ... 45

Tabel IX Uji Normalitas pada Total Debt to Total Assets Ratio ... 46

Tabel X Uji wilcoxon Signed Rank Test pada Total Debt to Total Assets Ratio ... 46

Tabel XI Uji Normalitas pada Return On Assets ... 47

Tabel XII Uji wilcoxon Signed Rank Test pada Return On Assets ... 47

Tabel XIII Uji Normalitas pada Net Profit Margin ... 48

Tabel XIV Uji Paired Samples T-Test pada Net Profit Margin ... 48

Tabel XV Uji wilcoxon Signed Rank Test pada Net Profit Margin ... 49

(8)

Tabel XVII Uji wilcoxon Signed Rank Test pada

(9)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Data Current Ratio Tahun 2009-2013 ... 61

Lampiran B Data Quick Ratio Tahun 2009-2013 ... 63

Lampiran C Data Cash Ratio Tahun 2009-2013 ... 65

Lampiran D Data Total Debt to Equity Ratio Tahun 2009-2013 ... 67

Lampiran E Data Total Debt to Total assets Ratio Tahun 2009-2013... 69

Lampiran F Data Return On Assets Tahun 2009-2013 ... 71

Lampiran G Data Net Profit Margin Tahun 2009-2013 ... 73

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan alat bagi investor untuk mengetahui kondisi perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu laporan keuangan juga memiliki berbagai kegunaan tergantung penggunanya. Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi agar laporan keuangan dapat tersaji dengan relevan dan dapat diandalkan sehingga bermanfaat bagi para penggunanya. Standar akuntansi menetapkan aturan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Standar akuntansi tidak hanya harus dipahami pihak yang menyusun dan mengaudit laporan keuangan, namun juga harus dipahami oleh pembaca laporan keuangan supaya pembaca dapat memahami makna angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

International Financial reporting Standards (IFRS), merupakan standar

(11)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

International Financial Reporting Standards (IFRS) sebagai standar laporan

keuangan mereka.

Dampak penerapan IFRS bagi perusahaan sangat beragam tergantung jenis industri, jenis transaksi, elemen laporan keuangan yang dimiliki dan juga pilihan kebijakan akuntansi. Ada yang perubahannya besar sampai harus melakukan perubahan sistem operasi dan bisnis perusahaan, namun ada juga perubahan yang hanya terkait dengan prosedur akuntansi (Kurniawati, 2013).

Perbankan, termasuk yang memiliki dampak perubahan cukup banyak terkait dengan IFRS dan dibahas dalam IAS 39 mengenai financial instrument recognition and measurement. Dampak utama dari PSAK 50/55 (revisi 2006)

adalah dalam valuasi pencadangan kredit bermasalah dimana penekanannya adalah pada objektifitas dalam menentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dari kredit yang diberikan harus berdasarkan data historis 3 tahun ke belakang, dan juga adanya keharusan valuasi debitur secara individual. Sebelumnya perhitungan CKPN berdasarkan peraturan yang dibuat oleh Bank Indonesia dimana terdapat batasan-batasan yang jelas mengenai kriteria penentuan kualitas kredit beserta persentase pencadangan yang dibutuhkan untuk masing-masing klasifikasi kualitas kredit, bila diterapkan dengan benar maka penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) akan meningkatkan akurasi dan keinformatifan CKPN (Anggraita, 2012).

(12)

Bab I Pendahuluan 3

negara. Kondisi keuangan bank menjadi sorotan penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Kondisi keuangan suatu bank dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh bank secara periodik sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI).

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi yang berwenang dalam membuat standar akuntansi di Indonesia telah melakukan langkah-langkah penyeragaman standar akuntansi keuangan. Sejak tahun 1994, IAI telah melaksanakan program harmonisasi dan adaptasi standar akuntansi internasional dalam rangka pengembangan standar akuntansinya. IAI pada Desember 2008 telah mengumumkan rencana konvergensi standar akuntansi lokalnya yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan International Financial Reporting Standards (IFRS).

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menerbitkan PSAK 55 (revisi 2006) kemudian telah diperbaharui menjadi PSAK 55 (revisi 2011) mengenai Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 55 (revisi 2011) merupakan standar akuntansi yang mengacu pada International Financial Reporting Standard dan dibahas dalam International

Accounting Standards (IAS) 39 mengenai financial instrument recognitionand

measurement. PSAK 55 (revisi 2011) merupakan standar akuntansi yang cukup

(13)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

Reaksi terhadap pemberlakuan PSAK 55 tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan masih terus muncul. Para bankir mempermasalahkan dampak PSAK 55 (revisi 2006) terhadap rasio-rasio keuangan bank dan menganggap penerapan PSAK 55 (revisi 2006) dapat berdampak pada kapital dan aset, namun masih dalam tahap mengkaji dampak penerapan secara keseluruhan terhadap bank. Selain itu, PSAK 55 (revisi 2011) yang merupakan revisi dari PSAK 55 (revisi 2006) juga mengalami perubahan. Salah satu perubahannya adalah pengakuan klasifikasi aset keuangan. PSAK 55 (revisi 2011) membagi keuangan menjadi empat klasifikasi yaitu: aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan atau piutang, dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Pada kategori pinjaman dan piutang bisa terjadi penurunan nilai yang diatur pada PSAK 55 (revisi 2011) karena beberapa hal seperti nilai tercatat atau biaya perolehan yang diamortisasi lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali. Dasar pengukurannya yang dilakukan pada PSAK 55 (revisi 2011) dengan menggunakan nilai wajar bukan lagi biaya historis.

(14)

Bab I Pendahuluan 5

implementasi PSAK 55 (revisi 2006). Manfaat dan kelebihan tersebut antara lain dengan adanya standar akuntansi Indonesia yang mengacu pada standar internasional ini, akan meningkatkan keandalan, keterbandingan, dan representative faithfulness, serta peningkatan transparansi terhadap pelaporan

keuangan bank (Kurniawati, 2013).

Dalam penelitian Secarian dan Kiswara (2012) yang berjudul “Evaluasi Penerapan PSAK 55 Mengenai Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran pada Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan, Perlakuan Akuntansi, dan Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada PT. ABC Ventura)”, menyatakan perusahaan sudah lebih condong menggunakan PSAK 55 (revisi 2011) dengan baik agar dapat memberikan efek baik kepada investor ataupun masyarakat. Nilai perusahaan mengalami kenaikan berdasarkan laporan keuangan 2007-2011 hanya saja terjadi penurunan pada tahun 2008. Cadangan kecukupan penurunan nilai memiliki pengaruh dalam besaran laba perusahaan, jika cadangan kecukupan penurunan nilai tinggi akan menyebabkan laba perusahaan turun dan nilai perusahaan rendah.

(15)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

hanya yang berkualitas rendah dalam proses estimasi terhadap penurunan nilai sedangkan pada proses pengukuran CKPN oleh PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk., aset keuangan dievaluasi secara kolektif diukur berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami perusahaan, yaitu membandingkan tingkat kerugian historis aset keuangan tersebut dengan tingkat kerugian historis dengan aset serupa yang telah diobservasi.

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu lebih banyak membahas secara terbatas pada aspek-aspek tertentu dalam PSAK 55 dengan menggunakan metode kualitatif. Namun masih jarang penelitian yang membahas penerapan PSAK 55 dengan menggunakan metode kuantitatif untuk melihat perbandingan terhadap rasio-rasio keuangan perbankan tertentu sebelum dan sesudah penerapan PSAK 55 pada perbankan di Indonesia. Rasio-rasio keuangan perbankan penting guna untuk mengetahui kinerja perbankan, posisi perbankan di tengah perbankan lainnya, dan memudahkan untuk memprediksi trend perbankan di masa akan datang (Analisis Rasio Keuangan, 2011).

Dalam penelitian Kurniawati (2013) yang berjudul Analisis Perbandingan Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan PSAK 55 pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada 4 rasio yaitu NPL (Non Performing Loan), ROA (Return On Assets), BOPO (Biaya Operasional/Pendapatan

(16)

Bab I Pendahuluan 7

Namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada CAR (Capital Adequacy Ratio).

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas perbedaan atau perbandingan rasio keuangan perbankan saat sebelum dan sesudah menerapkan PSAK 55 sehingga memutuskan mengambil judul “Analisis Perbandingan Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan PSAK 55 (Revisi 2011)

pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2009-2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

(a) Apakah terdapat perbedaan Current Ratio (CR) sebelum dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013?

(b) Apakah terdapat perbedaan Quick Ratio (QR) sebelum dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013?

(17)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

(d) Apakah terdapat perbedaan Total Debt to Equity Ratio sebelum dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013?

(e) Apakah terdapat perbedaan Total Debt to Total Assets Ratio sebelum dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009-2013?

(f) Apakah terdapat perbedaan Return On Assets (ROA) sebelum dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009-2013?

(g) Apakah terdapat perbedaan yang Net Profit Margin (NPM) sebelum dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009-2013?

(h) Apakah terdapat perbedaan Return On Common Equity sebelum dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009-2013?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(18)

Bab I Pendahuluan 9

(b) Tujuan penelitian: yaitu menemukan dan menganalisis bukti empiris apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio keuangan sesudah penerapan PSAK 55.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) Bagi Perbankan

Penelitian ini dapat menjadi evaluasi bagi perbankan untuk meninjau kinerja keuangannya berdasarkan rasio keuangan dan mengkaji penerapan PSAK 55 yang berlaku di Indonesia.

(b) Bagi Pembaca

(19)

55

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti mengambil simpulan sebagai berikut:

1. Current Ratio

Tidak terdapat perbedaan terhadap current ratio sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2009 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap current ratio sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2010 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap current ratio sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap current ratio sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2013. 2. Quick Ratio

Terdapat perbedaan terhadap quick ratio sebelum dan sesudah penerapan

PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2009 dan 2012.

Terdapat perbedaan terhadap quick ratio sebelum dan sesudah penerapan

PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2010 dan 2012.

Terdapat perbedaan terhadap quick ratio sebelum dan sesudah penerapan

(20)

Bab V Simpulan dan Saran 56

Terdapat perbedaan terhadap quick ratio sebelum dan sesudah penerapan

PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2013. 3. Cash Ratio

Berdasarkan metode wilcoxon signed rank test.

Terdapat perbedaan terhadap cash ratio sebelum dan sesudah penerapan

PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2009 dan 2012.

Terdapat perbedaan terhadap cash ratio sebelum dan sesudah penerapan

PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2010 dan 2012.

Terdapat perbedaan terhadap cash ratio sebelum dan sesudah penerapan

PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2012.

Terdapat perbedaan terhadap cash ratio sebelum dan sesudah penerapan

PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2013. 4. Total Debt to Equity Ratio

Terdapat perbedaan terhadap total debt to equity ratio sebelum dan

sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2009 dan 2012. • Terdapat perbedaan terhadap total debt to equity ratio sebelum dan

sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2010 dan 2012. • Terdapat perbedaan terhadap total debt to equity ratio sebelum dan

sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2012. • Terdapat perbedaan terhadap total debt to equity ratio sebelum dan

(21)

Bab V Simpulan dan Saran 57

Universitas Kristen Maranatha

5. Total Debt to Total Assets Ratio

Terdapat perbedaan terhadap total debt to total assets ratio sebelum dan

sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2009 dan 2012. • Tidak terdapat perbedaan terhadap total debt to total assets ratio sebelum

dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2010 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap total debt to total assets ratio sebelum

dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap total debt to total assets ratio sebelum

dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2013.

6. Return On Assets

Tidak terdapat perbedaan terhadap return on assets sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2009 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap return on assets sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2010 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap return on assets sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap return on assets sebelum dan sesudah

(22)

Bab V Simpulan dan Saran 58

7. Net Profit Margin

Terdapat perbedaan terhadap net profit margin sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2009 dan 2012.

Terdapat perbedaan terhadap net profit margin sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2010 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap net profit margin sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2012.

Tidak terdapat perbedaan terhadap net profit margin sebelum dan sesudah

penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2013. 8. Return On Common Equity

Terdapat perbedaan terhadap return on common equity sebelum dan

sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2009 dan 2012. • Tidak terdapat perbedaan terhadap return on common equity sebelum dan

sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2010 dan 2012. • Tidak terdapat perbedaan terhadap return on common equity sebelum dan

sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2011 dan 2012. • Tidak terdapat perbedaan terhadap return on common equity sebelum dan

(23)

Bab V Simpulan dan Saran 59

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Sampel penelitian perlu diperbanyak dengan demikian dapat memberikan hasil yang lebih akurat.

2. Sampel masih terbatas hanya pada perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) mungkin untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan perusahaan jenis lain dan seragam seperti manufaktur.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Analisis Rasio Keuangan. (2011). Diakses pada 28 Oktober, 2014, dari http://dwiermayanti.wordpress.com/2011/06/10/analisis-rasio-keuangan/

Anggraita, V. (2012). Dampak Penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) terhadap Manajemen Laba di Perbankan: Peranan Mekanisme Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Kualitas Audit. Universitas Indonesia. Jakarta.

Febrianti, E. (2012). Analisis Penerapan PSAK 55 atas Cadangan Kerugian Penurunan Nilai. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi, Manado. Harianti, A., Veronica S., Nur, Setiawan S., dan Iskandar D. (2012). Statistika II.

Yogyakarta: Andi.

Hartono, J. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Kurniawati. (2013). Analisis Perbandingan Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan PSAK 55 pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Binus University, Jakarta Barat.

Otoritas Jasa Keuangan, diakses pada 28 Oktober, 2014, dari http://www.ojk.go.id/

Rasio Keuangan. (2009). Diakses pada 5 November, 2014, dari http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kursus_financial_analysis/RASIO%20 KEUANGAN.pdf

Secarian, M., dan Kiswara E. (2012). Evaluasi Penerapan PSAK 55 Mengenai Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran pada Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan, Perlakuan Akuntansi, dan Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada PT. ABC Ventura. Diponegoro Journal of Accounting Vol. 1 (No 2), Hal. 1-14.

Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. PSAK 55. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Subramanyam, R., & Wild, J. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Alfabeta.Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengolahan limbah baterai menggunakan bioreaktor lekat diam ( Fixed Bed Reactor ) selama 8 hari, terjadi fluktuasi proses penyisihan logam timbal dalam air

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap kepuasan nasabah KSP KOPDIT Marsudi Mulyo

Penelitian ini akan menghasilkan blueprint arsitektur bisnis dan blueprint arsitektur aplikasi yang digunakan sebagai usulan untuk perancangan dan pengembangan arsitektur

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran dengan

200 Menit Mendengar, menyimak , menjawab pertanyaan, mencatat poin-poin penting Individu/aktivi tas PBM Kehadiran dan keaktifan dalam kelas 6 8 9 Mampu memahami

Ujian melalui sistem sertifikasi mitra DUDIKA atau Asosiasi Profesi: SMK terakreditasi dan mitra DUDIKA atau asosiasi profesi melakukan uji kompetensi pada TUK yang

Windows Sharepoint Service dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman ASP.Net 2.0 dan database SQL Server 2008 dimana telah menggunakan model orientasi objek

Apabila sesuatu idea projek multimedia di perolehi, pengurus produksi sepatutnya sudah dapat menyampaikan konsep idea tersebut kepada pelanggan dalam bentuk yang boleh