• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Implikatur Kata Yabai dalam Kalimat Bahasa Jepang : Kajian Pragmatik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Implikatur Kata Yabai dalam Kalimat Bahasa Jepang : Kajian Pragmatik."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

xxix

日本語 い 含意

研究

語用論

ネ ロ フ カ

1142014

マ タ キ 教大学

文学部 日本文学科

ン ン

(2)

xxx

.序論

言語 言葉 意味 変化 あ 意味変化

言う 意味変化 ン ネ 語 日本語 あ

本研究 日本語 い 意味変化 い 注目 江戸

時代 い 意味 危 い 言う意味 あ 泥棒 犯

罪 犯人 使わ 危険 場合 示 意味 使 い

年代 い 泥棒 犯罪 犯人 日本

社会 使わ い 年代 い 意味

良い意味 変化 え あ 服 い あ 服 危

い あ 服 いい 意味 あ い

変化 会話 話題 意味 説明 機能

あ 最近 い 若者 使わ 日本 社会 若者言葉

俗語 使用 い

研究 目的

1 い 品詞分類

(3)

xxxi 2. 本論

集 タ分折 日本語 文中 あ 悪い意味

い 良い意味 い 使い そ い 意味 説明

1. い 悪い意味 形容詞

ンカ わい そ 陸軍 い?

陸軍 ンカ い

( Anime Donten ni Warau Episode 2 11:02 )

会話 あ い 話題 説明 機能 あ 形容詞

(Ensaiclo Nett 2001:92) そ い 危険 場合

使わ い 悪い意味 あ 会話 あ メ

ンカ いう男 犯人 町 騒い い そ 陸

軍 来 ンカ い 言 そ い

ンカ 危 い人 言うい 町 騒 ほ

人々 来 危 い 言う意味 あ

う い 意味 わ 話者 相手

状態 理解 い そ そ い 意

味 あい 理解 い可能性 あ 会話 言う含意 あ (山

口,2007:63)

2. い 良い意味 形容詞

ひい 今 MV べ い マ べ

い い ! 半端 い 死 そう

い メン,ああ わい い 意

(4)

xxxii

( Instagram @snsdexolove 6:19 PM - 31 Maret 2015)

そ 文 あ い 話題 説明 機能 あ 形

容詞 あ い 意味 いい 意味 同

良い意味 あ 話者 韓国 説明 い

い 話者 好 賞賛

使わ い

そ い 言 後 話者 いい

言 い そ い 意味 良い意味 あ

わ あ そ い 意味 他 意図 い

慣習含意 (山口, 2007:61) 言う含意 あ

3. い 悪い意味 感動詞

やばい!!!!!また遅刻す !!!! 怒 ーどーし .

( Twitter @koto_cotoLove1D 4:45 PM - 1 April 2015)

い 文頭 使用 ョッ 感情 あ 感動詞

使わ い (Maynard, 2005:127) そ 文 表現 見 話者

危険 感 い い 意味 ン ネ

語 “gawat” 言う意味 あ い 話者

命 危 い 他 意図 あ そ い 意図

(5)

xxxiii

い う 何 い 言う意味 あ

そ い 中 会話含意 いう含意 あ

4. い 良い意味 感動詞 Matsumotoooooo : 流行

Kobambiiiiiino: www わいいいい Mi_39k: フェ

( Instagram @Matsumotoooooo 7:24 PM - 31 Maret 2015)

そ 会話 い 文頭 使用 話者 驚い 感動詞

使わ い (Maynard, 2005:127) そ い 意味 ン ネ 語 luar biasa” 言う意味 あ 意味 良い意味 変化 相手 Matsumotoooooo 猫 写真

instagram 投 稿 そ 猫 写 真 見 Kobambiiiiiiino そ 猫 興味 あ い 言

賞賛 使 い そ そ い 意味 わ

い い あ 含意 慣習含意 あ

3. 結論

1) い 品詞分類 二 あ 形容詞 感動詞 あ 形

容詞 文 話題 説明 使う 同時 感動

詞 い 文 先頭 言わ 驚 使

2) 昔 い 意味 悪い意味 最近意味

(6)

xxxiv

い意味 ひ 例え gawat’’ “bahaya’’

“sial” あ い 最近

いい わいい い 言う良い意味 賞賛

使わ あ そ い 意味

わ 相手 表情 見 先 話 聞い

状況 見 い そ 見 い

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...ii

PERNYATAAN PUBLIKASI...iii

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI...vii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1Latar Belakang Masalah...1

1.2Rumusan Masalah...9

1.3Tujuan Penelitian...9

1.4Metode Penelitian...10

1.5Organisasi Penulisan...10

BAB II KAJIAN TEORI...12

2.1 Pragmatik...12

2.2 Implikatur...14

2.3 Slang...18

2.4 Yabai...21

2.4.1 Kata Sifat...22

2.4.2 Kata Seru...25

2.5 Pergeseran Makna...29

(8)

viii

3.1 Yabai Sebagai Kata Sifat...34

3.1.1 Yabai dalam bentuk lampau...34

3.1.2 Yabai dalam bentuk biasa...40

3.2 Yabai Sebagai Kata Seru...57

BAB VI SIMPULAN...71

DAFTAR PUSTAKA...73

LAMPIRAN DATA...xi

SINOPSIS...xxix

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Perkembangan itu dapat terjadi dalam berbagai segi, salah satunya yaitu dalam hal makna suatu bahasa yang dapat mengalami pergeseran makna seiring perkembangan zaman.

Menurut Parera (2004:107), pergeseran makna itu sendiri adalah :

Gejala perluasan, penyempitan, pengonotasian (konotasi), penyinestesiaan (sinestesia), serta pengasosiasian sebuah kata yang masih hidup dalam satu medan makna. Dalam pergeseran makna, rujukan walau tidak diubah atau diganti, tetapi rujukan awal mengalami perluasan rujukan ataupenyempitan rujukan.

(10)

2

Selanjutnya, Khamdi (2007:64) menambahkan bahwa pergeseran makna dapat terjadi karena adanya perubahan dalam masyarakat seperti dalam kutipan berikut:

Setiap kata selalu mengalami perubahan dan pergeseran makna. Hal ini dikarenakan perubahan dalam masyarakat pemakai bahasa, perubahan status bahasa, maupun kelapukan kata dalam konteks pemakaian.

Masih menurut Khamdi (2007:65), terdapat tiga jenis pergeseran makna yaitu berdasarkan waktu pemakaian, berdasarkan nilai rasa, dan berdasarkan tanggapan. Pergeseran makna berdasarkan waktu pemakaian memiliki dua kategori, yaitu pergeseran meluas dan menyempit seperti contoh berikut:

Meluas:

1. Saudara: Sekandung (lama)

Panggilan kepada laki-laki yang tidak jauh perbedaan usia atau status sosial (baru)

2. Bapak: Ayah (lama)

Panggilan kepada laki-laki yang lebih tua (baru) Menyempit:

3. Sarjana: Orang yang banyak ilmu pengetahuannya (lama) Gelar lulusan perguruan tinggi (baru)

4. Pendeta: Orang berilmu atau pintar (lama)

Sebutan kepada pemimpin umat kristen (baru

Masih menurut Khamdi (2007:66) pergeseran makna dapat dibagi berdasarkan nilai rasa dan tanggapan. Pergeseran makna berdasarkan nilai rasa terdapat dua kategori yaitu ameliorasi dan peyorasi seperti contoh berikut:

(11)

3

Peyorasi: pergeseran makna dari kata halus atau positif menjadi kasar atau negatif seperti bunting, upah, buruh.

Pergeseran makna berdasarkan tanggapan memiliki dua kategori, yaitu: Sinestesia: Pergeseran makna yang diakibatkan oleh tanggapan dua

indera yang berbeda, seperti: 5. Suaranya sedap didengar.

6. Sindiranmu pedas sekali.

Asosiasi: Pergeseran makna yang diakibatkan oleh adanya persamaan sifat, seperti:

7. Beri saja dia amplop, semua urusan pasti beres. 8. Nilai rapor anak itu banyak yang merah.

Perubahan makna tidak hanya terjadi dalam bahasa Indonesia saja,tetapi juga dapat terjadi dalam bahasa Jepang. Menurut Human Academy (2014:45) perubahan makna dalam bahasa Jepang adalah 意 味 変 化. Menurut Human Academy (2014:45) Pergeseran atau perubahan makna adalah:

意味変化 要因 現実 世界 変化 歴史的 社会的要因 違

表現 い いう気持 あ い そ 必要性 理的要因 関わ

い 考え 意味変化 動因 見立 比喩 重要 役

割 果 い 考え 関わ 比喩 種類 隠楡 換楡

低湯 あ

Imihenka no youin toshite wa genjitsu sekai no henka (rekishi teki. Shakai teki youin ya, chigatta hyogen wo shitai to iu kimochi, arui ha sono hitsuyousei (ri teki youin ) nado ga kakawatte iru to kangaerareru. Imi henka no dōin to shite wa, mitate ya hiyu ga jūyōna yakuwari o hatashite iru to kangae rareru. Kore ni kakawaru hiyu no shurui ni wa, inyu,kanyu , Tei yu ga aru.

(12)

4

penting sebagai faktor penggerak perubahan semantik. Jenis-jenis metafora yang terlibat yaitu, metafora, metonimia dan sinekdok.

Salah satu contoh kata dalam bahasa Jepang yang mengalami perubahan atau pergeseran makna adalah kata い (yabai).Terdapat beberapa pendapat mengenai makna yabai, berikut kata yabai menurut Buckley (2006:131) sebagai salah satu bahasa slang :

Slang is used when both the speaker and the listener are in the same inner group-uchi (see keigo). They are allowed by social norm to use any level of speech,including the least polite level, without offending each other. For example, “meshi wo kuu” is used instead of “gohan wo taberu” and yabai” is adopted in place of “abunai” (risky,or dangerous). In this context, slang is a form of more intimate of honorific free speech.

Slang digunakan ketika kedua pembicara dan pendengar berada di dalam kelompok-uchi yang sama (lihat keigo). Hal tersebut diperbolehkan oleh norma sosial untuk digunakan pada tingkatan percakapan, termasuk tingkat sopan, tanpa menyinggung satu sama lain. Misalnya, "meshi wo kuu" digunakan menggantikan"gohan wo taberu" dan "yabai" diambil untuk menggantikan kata"abunai" (berisiko, atau berbahaya). Di dalam konteks ini, bahasa slang adalah bentuk yang lebih intim terhadap percakapan bebas.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa kata yabai merupakan salah satu bahasa slang dan merupakan pengganti kata abunai. Selain itu, penggunaannya dipakai oleh kelompok tertentu yang berada dalam posisi yang sama.

Sementara menurut Kuwamoto (2002:113), yabai adalah:

(13)

5

Motomo sonzaishita goi ga, mattaku hantai no imi de mochiirarete, wakamono kotoba to natteiru mono ga aru. Tatoeba yabai wa motomoto wa abunai no imi de tsukawareta mono ga, saikin de wa “ano fuku, yabai” nado to tsukai, ii mono sugite donna koto wo shitetemo te ni iretai kurai dato, “taihen yoi” no imi tenkan shiteiru.

Ada beberapa kata-kata yang ada sebelumnya digunakan sebagai makna yang berbeda, dan menjadi wakamono kotoba. Contohnya pada kata yabai yang awalnya berasal dari kata abunai (berbahaya). Akan tetapi akhir-akhir ini juga dapat digunakan dalam kalimat eperti „ano fuku yabai” dan maknanya

bergeser menjadi “taihenyoi” (sangat bagus) dan memberikan pernyataan bahwa betapa bagusnya baju tersebut, sehingga orang-orang yang

mendengarnya ingin mendapatkannya.

Dari teori di atas, dapat dipahami bahwa kata yabai juga merupakan kata yang berasal dari kata abunai seperti yang diungkapkan oleh Buckley (2006:131) yang memiliki arti negatif yaitu “bahaya” yang bergeser makna menjadi makna yang

positif.

Selanjutnya menurut Sano (2005:111), mengenai kata yabai adalah sebagai berikut:

Yabai was a slang term used by thieves, and its original meaning was dangerous,risky, unfavorable or awkward.

(14)

6

Merujuk pada teori Sano, istilah yabai digunakan pada zaman Edo dan menyebar di kalangan masyarakat pada tahun 1980an dan memiliki arti negatif yang merujuk kepada suatu keadaan yang tidak menyenangkan.

Namun pada tahun 1990, istilah yabai tidak hanya dipakai dalam keadaan yang negatif tetapi juga positif seperti yang diungkapkan oleh Kuwamoto (2002:113). Makna yabai sebelum meluas memiliki arti “gawat”, “bahaya” yang dapat dipahami bahwa arti tersebut menandakan suatu keadaan yang negatif. Namun seiring berkembangnya zaman, makna yabai meluas dan memiliki arti positif seperti “enak”, “bagus”, “luar biasa”, seperti contoh kalimat berikut:

9. い いそ 十分以 えゼ

Oi yabe, isoge yo.Yama ni sanjuppun ijou kakeru monja nee ze! Hey gawat, ayo cepat. Tidak seharusnya kita bekerja lebih dari 30 menit. (Japanese Slang Uncensored)

10. 早 あ い

Yabe, barechimatta. Hayaku aitsuwo kumo ni kakero! Gawat kita ketahuan. Ayo kita segera ikat dia!

11. ク ニ : 先 見 え 人

ヒ デ ノ リ : あ 絶 対 .

ヨシ :うそ ヤバイ逃

(Danshi Koukosei no Nichijo episode 5, 03:43-03:51)

Tadakuni: Tokoro de, saki kara kochi ni miteru sannin kimokune? Hidenori: Are zettai ni kochira no koto neratteruyo.

Yoshitake: Uso, yabai nigeyo.

Tadakuni: Hei, bukankah dari tadi mereka bertiga melihat kita? Hidenori: Mereka pasti memang mengincar kita.

(15)

7

12. ーム い!(Youtube Every Day Japanese yang diunggah oleh LinandKo pada tanggal 13 September 2013)

Kono geemu yabai! Permainan ini luar biasa!

13. ーキ い (Youtube Every Day Japanese yang diunggah oleh

LinandKo pada tanggal 13 September 2013) Kono keeki wa yabai.

Kue ini enak.

Pada contoh kalimat nomor 9 dan 10, kata yabai muncul dalam bentuk yabe. Hal tersebut lazim terjadi dalam bahasa Jepang sehari-hari. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengucapan, seperti kata “mazui” menjadi “maze”, “sugoii” menjadi “sugee”, “janai” menjadi “jane”, dan “umai” menjadi “ume”. Makna kata yabai pada kalimat nomor 9 dan 10, memiliki makna negatif. Pada kalimat nomor 9, kata yabai merupakan keiyoushi yaitu kata sifat yang menerangkan situasi yang tidak semestinya yaitu pekerjaan yang tidak selesai dalam 30 menit, sedangkan pada kalimat nomor 10, yabai merupakan kandoushi yaitu kata seru yang menunjukkan sesuatu hal yang tidak menguntungkan yang juga tidak diharapkan oleh pembicara yaitu pembicara melakukan suatu hal yang tidak ingin diketahui oleh orang lain. Dapat dipahami dalam contoh kalimat nomor 9 dan 10 bahwa kata yabai memiliki makna lama dan maknanya tidak bergeser ataupun meluas.

(16)

8

mereka. Dari kata yabai tersebut dapat dipahami bahwa kata yabai tersebut juga merupakan kandoushi. Maknanya memiliki arti negatif yang menunjukkan suatu keadaan yaitu si pembicara merasa dalam keadaan bahaya akibat perlakuan tiga siswa SMA yang dari tadi mengamati mereka.

Tetapi pada kalimat nomor 12, yabai memiliki arti “luar biasa” yang menunjukan bahwa game yang dimainkan memiliki kualitas yang bagus, sedangkan pada kalimat nomor 13, yabai memiliki arti “enak”. Kata yabai tersebut menerangkan rasa kue yang enak. Untuk dapat mengetahui makna yang terkandung pada kata yabai, sebelumnya harus mengetahui konteks yang terjadi diantara penutur dan mitra tutur seperti ekspresi wajah, dan juga kalimat yang akan diungkapkan sesudah atau sebelumnya. Makna yabai dapat bernuansa positif dan negatif karena adanya pergeseran makna pada kata yabai tersebut sehingga membuat peneliti tertarik untuk meneliti makna kata yabai.

Oleh karena beraneka ragamnya makna kata yabai, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang makna yabai. Bukan saja makna positif tetapi juga makna negatif yabai dalam bahasa Jepang.

(17)

9 1.2 Rumusan Masalah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, makna yabai yang pada mulanya hanya dipakai dalam suatu keadaan yang tidak menguntungkan atau pada keadaan yang memang memiliki nuansa negatif bagi penutur, mengalami perluasan makna sehingga kata yabai tersebut dapat dipakai dalam keadaan yang menguntungkan atau positif. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada kata yabai, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana penggunaan kata yabai dalam kalimat bahasa Jepang?

2.Makna apa saja yang terdapat pada kata yabai dalam kalimat bahasa Jepang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, dapat diambil tujuan dilakukannya penelitian ini agar dapat memecahkan masalah-masalah mengenai kata yabai yang sudah dirumuskan sebelumnya oleh penulis, sehingga nantinya dapat membantu para pembelajar bahasa Jepang dalam ruang lingkup masyarakat Jepang, yaitu:

1. Mengetahui penggunaan kata yabai dalam kalimat bahasa Jepang.

(18)

10 1.4 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yakni analisis deskriptif, pengertian penelitian analisis deskriptif menurut Sugiyono (2005:1) adalah:

“Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya”.

Tahap-tahap penelitian yang dilakukan adalah:

1. Menentukan judul dan tema untuk penelitian.

2. Membaca dan mempelajari makna asli kata yabai yang terdapat dalam kamus besar bahasa Jepang.

3. Mengumpulkan data-data kata yabai dalam wacana berbahasa Jepang. 4. Mengumpulkan data dari berbagai jenis video atau film, blog, dan media

sosial berbahasa Jepang.

5. Mempelajari teori-teori linguistik yang berkaitan dengan perluasan makna. 6. Menganalisa data-data yang sudah didapat.

1.5 Organisasi Penulisan

(19)

11

Bab I Pendahuluan merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dari tema yang akan diteliti, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, serta organisasi penulisan.

Dalam Bab II Teori dan Konsep, akan dijelaskan teori-teori yang berkaitan dengan tema penelitian yang juga akan digunakan untuk menganalisa data-data yang sudah diambil untuk meneliti kata yabai.

Bab III Analisis Data berisikan tentang analisis terhadap data-data yang sudah diambil berdasarkan metode penelitian.

(20)

71 BAB IV SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah penulis lakukan dalam menganalisis data implikatur kata yabai dalam kalimat bahasa Jepang, maka dapat diperoleh kesimpulan seperti berikut:

1. Penggunaan kata yabai dalam kalimat bahasa Jepang, muncul sebagai kata sifat dan kata seru. Kata yabai sebagai kata sifat dalam kalimat bahasa Jepang berfungsi untuk menerangkan serta menjelaskan topik yang dibicarakan, serta dapat diletakkan di awal maupun di akhir kalimat, sedangkan kata yabai yang memiliki fungsi sebagai kata seru, digunakan pada saat penutur merasa terkejut dan selalu muncul pada awal kalimat. 2. Makna yang terkandung pada kata yabai tidak hanya makna negatif tetapi

juga makna yang positif dengan arti yang bermacam-macam sesuai dengan konteks yang terjadi pada penutur dan mitra tutur. Kata yabai yang muncul pada konteks kalimat yang menunjukan keadaan yang tidak baik, merugikan atau tidak diharapkan oleh penutur, akan jelas maknanya sebagai makna yang negatif.

(21)

72

kalimat berdasarkan dengan konteks yang terjadi oleh penutur dan mitra tutur, sehingga artinya dapat segera diketahui oleh pendengar.

(22)

73

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Chaer,Abdul & Agustina, Leonie. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta. Rinneka Cipta.

Constantine, Peter. (1994). Japanese Slang Unsencored. 2-6 Suido 1-Chome, Bunkyo-ku, Tokyo 112: Yenbooks.

Daulton, Frank E. (2008). Japan's Built-in Lexicon of English-based Loanwords. Multilingual Matters.

Ensaiclo Nett. (2001). Kotoba no Rūtsu Omoshiro Zatsugaku. PHP Kenkyuujo.

Fromkin, Victoria & Rodman, Robert. (1993). An Introduction to Language. New York: MOMA, Giraudon/Art Resource. N.Y.

Human Academy. (2014). Nihongo kyōiku kyōkasho nihongo kyōiku nōryoku kentei shiken kanzen kōryaku gaido dai 3-ban.Shoeisha.

Kasschau, Anne & Eguchi, Susumu. (1995). Using Japanese Slang a Comprehensive Guide. Tokyo: Tuttle Language Library.

Kato,Shigehiro. (2006). Nihongo bunpō nyūmon handobukku. Kenkyuusha

(23)

74

Koizumi, Mamoru. (1993). Gengogaku Nyumon. Tokyo. Daishuukan

Kuwamoto, Yuji. (2002). Wakamono Kotoba no Hassei to Teigi ni Tsuite. Research reports of Akita National College of Technology, 8,113-120. (Jurnal).

Matsumoto, Kazuyuki, Konishi,Yusuke, Sayama,Hidenichi, & Fuji,Ren. (2011). Analysis of Wakamono Kotoba Emotion Corpus and Its Application in

Emotion Estimation. AIA International Advanced Information Institute.

Maynard, Senko K. (2005). Expressive Japanese : A Refference Guide to Sharing Emotion and Emphaty. University of Michigan. University of Hawai’i.

Morimoto, Junko. (1994). Hanashite no Shukan o Arawasu Fukushi ni Tsuite. Tokyo. Kuroshio Shuppan.

Murata,Mizue. (2007). Nyuumon Nihongo no Bunpou: Nihongo wo Ichi Kara Manabi Naoshitai Hito e. Aruku.

Nevalainen, Terttu. (2006). An Introduction to Early Modern English. Oxford University Press.

Parera J.D. (2004). Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Rahardi,Kunjana.R. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Erlangga.

(24)

75

Sano, Shinichiro. (2005). On The Positive Meaning Of The Adjective Yabai in Japanese. Sophia Linguistica : working papers in linguistics, 53, 109-130. (Jurnal).

Swan, Michael. (2005). Practical English Usage. 3rd Edition. Oxford University Press

Sudaryat,Yayat. (2008). Makna Dalam Wacana. Bandung. Yrama Widya.

Sugiyama, Takie. (2004). The Japanese Self In Cultural Logic. University of Hawaii Press.

Tarumoto,Ann. (2001). The Complete Japanese Adjective Guide. Tuttle Publishing.

Tsujimura, Natsuko. (1996). An Introduction to Japanese Linguistics. Maiden, Massachusetts, USA: Blackwell Publishers Ltd.

Tomita, Takayuki. (1992). Kiso Hyoogen 50 to Oshiekata. Boujinsha. Tokyo.

Waridah, Ernawati. (2008). EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Kawan Pustaka.

Widarso, Wishnubroto & Mariani, Lulut. (1994). Complete English Grammar. Kanisius.

Widjono,Hs. (2007). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Diri di Perguruan Tinggi. Grasindo.

(25)

76

Referensi

Dokumen terkait

Perjanjian jual beli tanah harus dilakukan secara tertulis dihadapan Pejabat yang berwenang untuk itu yakni PPAT (Pejabat Pembuat Akte Tanah). Di Desa Tanjung Pauh Mudik

Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan

Rangkaian keseluruhan Clap Switch (Gambar 6) merupakan rangkaian saklar otomatis yang dirancang untuk menyalakan maupun memadamkan lampu-lampu penerangan berdasarkan suara

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap masyarakat tentang TB Paru dan pencegahan di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan..

Adapun tujuan dari pembuatan software pada handphone adalah untuk melakukan proses koneksi dengan modul bluetooth pada alat dan mengirimkan pesan yang akan ditulis

Model Bisnis Keramat Bey Berry saat ini tergolong masih sangat tradisonal dimana kesembilan blok elemen utama dari Business Model Canvas dijalankan dengan cara-cara yang

Any painting program you use should be fully compatible with all industry stan- dard file formats, especially if you plan to exchange your graphics with different programs, systems,

Semakin lama waktu fermentasi maka memberi pengaruh nyata yang signifikan terhadap derajat putih tepung MOCAF yang dihasilkan. Semakin lama waktu fermentasi