• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Histopatologik Duodenum Tikus Wistar pada Pemberian Subkronik Kombinasi Ekstrak Kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Histopatologik Duodenum Tikus Wistar pada Pemberian Subkronik Kombinasi Ekstrak Kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

ANALISIS HISTOPATOLOGIK DUODENUM TIKUS WISTAR PADA PEMBERIAN SUBKRONIK KOMBINASI EKSTRAK KEDELAI (Glycine

max L.merr) DETAM-1 DAN DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia)

Andrew Tjuatja, 1310046

Pembimbing 1 : Dr. Meilinah Hidayat, dr. M.Kes. Pembimbing 2 : Hartini Tiono, dr. M.Kes.

Latar Belakang Kombinasi ekstrak etanol biji kedelai Detam-1 (EEKD) dan

ekstrak etanol daun jati Belanda (EEJB), memiliki kandungan flavonoid, saponin, tanin, dan lainnya, tergolong sebagai Anti Nutrition Factors (ANF). ANF bersifat toksik terhadap duodenum, mengakibatkan perubahan gambaran histopatologik (pengurangan tinggi villi dan kerusakan mukosa).

Tujuan Penelitian Mengetahui adanya perubahan gambaran histopatologik

duodenum akibat pemberian subkronik (90 hari) EEKD dan EEJB dengan parameter integritas epitel dan derajat atrofi villi.

Metode Penelitian Desain eksperimental laboratorium sungguhan dengan

Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 120 tikus Wistar jantan dan betina dibagi dalam 6 kelompok, diberi perlakuan selama 90 hari, dibuat preparat duodenum, kemudian diamati. Integritas epitel dianalisis menggunakan ANOVA dengan uji post hoc LSD, derajat atrofi villi dianalisis dengan Kruskal-Wallis.

Hasil Pada pengamatan integritas epitel didapatkan hasil yang bermakna antara

K1 dengan K3, K4, K6, pada kelompok tikus Wistar jantan dan betina. Hasil yang bermakna juga didapatkan antara K2 dengan K3, K4, K6; K4 dengan K5; dan K5 dengan K6, pada kelompok tikus Wistar jantan. Pada pengamatan derajat atrofi villi didapatkan hasil yang tidak bermakna.

Simpulan Terjadi perubahan histopatologik integritas epitel mukosa

duodenum tikus Wistar pada pemberian subkronik (90 hari) kombinasi EEKD dan EEJB, tetapi tidak terjadi perubahan derajat atrofi villi duodenum.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

SUBCHRONIC EFFECT OF DETAM-1 SOYBEAN (Glycine max L.merr) ETHANOL EXTRACT AND JATI BELANDA LEAVES (Guazuma ulmifolia)

COMBINATION ON HISTOPATHOLOGIC ANALYSIS OF DUODENUM ON WISTAR RATS

Andrew Tjuatja, 1310046

Advisor 1: Dr. Meilinah Hidayat, dr. M.Kes. Advisor 2: Hartini Tiono, dr. M.Kes.

Background Combination of Detam-1 soybean ethanol extract (EEDS) and the

jati Belanda leaves ethanol extract (EEJB), contained flavonoid, saponin, tannin, and other substances, which are Anti Nutrition Factors (ANF). ANF are toxic to duodenum, causing histopathological changes (villus height reduction and mucosal damage).

Objectives of the Research To determine any histopathological changes on duodenum caused by sub-chronic effect (90 days) of EEDS and EEJB combination with epithelial integrity and villous atrophy grading parameters. Research Method True experimental research with completely randomized design. As many as 120 male and female Wistar rats divided into 6 groups, treated for 90 days, duodenum histopathological slide being made and observed. The epithelial integrity analyzed with ANOVA, with post hoc LSD test; while villous atrophy grading with Kruskal-Wallis.

Results The epithelial integrity observation showed significant difference between groups K1 with K3, K4, K6 in male and female groups. Significant difference also showed between groups K2 with K3, K4, K6; K4 with K5; and K5 with K6 in male groups. While villous atrophy grading observation showed unsignificant difference.

Conclution There were changes on Wistar rats duodenum’s epithelial integrity caused by sub-chronic effect (90 days) of EEDS and EEJB combination but it didn’t affect villous atrophy.

(3)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... .v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Duodenum ... 6

2.1.1 Peredaran Darah Duodenum ... 8

2.1.2 Persarafan Usus Halus ... 9

2.2 Histologi Usus Halus ... 10

2.2.1 Modifikasi Permukaan Lumen ... 10

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.4.1 Morfologi Tanaman Kedelai (Glycine max L.merr) ... 20

2.4.2 Taksonomi Kedelai (Glycine max L.merr) ... 21

2.4.3 Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam I... 22

2.4.4 Kandungan Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam 1 ... 23

2.5 Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 25

2.5.1 Taksonomi Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 25

2.5.2 Morfologi Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 26

2.5.3 Kandungan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat/Bahan dan Objek Penelitian ... 28

3.1.1 Alat/Bahan Penelitian ... 28

3.1.2 Objek Penelitian ... 29

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 29

3.3 Metode Penelitian ... 29

3.3.1 Desain Penelitian ... 29

3.3.2 Variabel Penelitian ... 30

3.3.3 Perhitungan Besar Sampel ... 30

3.3.4 Prosedur Kerja ... 30

3.4 Prosedur Penelitian ... 32

3.4.1 Pembuatan Preparat Histopatologik ... 32

3.4.2 Cara Penentuan Scoring ... 35

3.5 Metode Analisis ... 36

(5)

Universitas Kristen Maranatha x

3.5.2 Kriteria Uji ... 37

3.6 Aspek Etik ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 38

4.1.1 Data Pengamatan Integritas Epitel Mukosa Duodenum ... 38

4.1.2 Data Pengamatan Derajat Atrofi Villi Duodenum ... 42

4.2 Pembahasan ... 44

4.3 Uji Hipotesis ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 49

5.1.1 Simpulan Umum ... 49

5.1.2 Simpulan Tambahan ... 49

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 54

(6)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ukuran Biji (Bobot 100 biji) dan Komposisi Kimia Beberapa

Varietas/Galur Kedelai ... 24

Tabel 4.1 Mean Scoring Integritas Epitel Mukosa Duodenum Tikus Wistar Jantan Berdasarkan Modifikasi Kriteria Manja Barthel (2003) .. 38

Tabel 4.2 Mean Scoring Integritas Epitel Mukosa Duodenum Tikus Wistar Betina Berdasarkan Modifikasi Kriteria Manja Barthel (2003) .. 39

Tabel 4.3 Hasil Uji Shapiro-Wilk Kelompok Tikus Wistar Jantan ... 39

Tabel 4.4 Hasil Uji Shapiro-Wilk Kelompok Tikus Wistar Betina ... 39

Tabel 4.5 Hasil ANOVA Kelompok Tikus Wistar Jantan ... 40

Tabel 4.6 Hasil ANOVA Kelompok Tikus Wistar Betina... 40

Tabel 4.7 Hasil Analisis Post Hoc LSD Kelompok Tikus Wistar Jantan ... 41

Tabel 4.8 Hasil Analisis Post Hoc LSD Kelompok Tikus Wistar Betina ... 41

Tabel 4.9 Skor Atrofi Villi Mukosa Duodenum Tikus Wistar Jantan Berdasarkan Modifikasi Klasifikasi Marsh-Oberhuber ... 42

Tabel 4.10 Skor Atrofi Villi Mukosa Duodenum Tikus Wistar Betina Berdasarkan Modifikasi Klasifikasi Marsh-Oberhuber ... 43

Tabel 4.11 Hasil Uji Kruskal-Wallis Kelompok Tikus Wistar Jantan ... 43

(7)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Duodenum ... 8

Gambar 2.2 Suplai Arterial Duodenum ... 9

Gambar 2.3 Lapisan Duodenum Perbesaran 120x ... 14

Gambar 2.4 Mukosa Duodenum Perbesaran 240x ... 14

Gambar 2.5 Tanaman Kedelai ... 21

Gambar 2.6 Biji Kedelai ... 23

Gambar 2.7 Tanaman Jati Belanda ... 25

(8)

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Pengamatan Integritas Epitel Mukosa Duodenum .... 54

Lampiran 2 Hasil ANOVA Integritas Epitel Mukosa Duodenum ... 56

Lampiran 3 Histopatologi Duodenum ... 60

Lampiran 4 Perhitungan Konversi Dosis Tikus ... 63

Lampiran 5 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 64

(9)

Universitas Kristen Maranatha untuk mengobati berbagai macam penyakit, dan pengetahuan tersebut terus

diwariskan dari generasi ke generasi sampai sekarang. Saat ini penggunaan tanaman obat cenderung meningkat karena dinilai aman, namun penelitian dan pengawasan terhadap obat herbal perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan keamanan produk (InfoPOM, 2005). Kombinasi biji kedelai (Glycine max L.merr) varietas Detam-1 dan daun jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) merupakan salah satu contoh tanaman obat yang ada di Indonesia, kombinasi ini digunakan sebagai obat antiobesitas. Hasil penelitian terdahulu oleh Hidayat M dkk, menunjukkan kombinasi ekstrak etanol biji kedelai varietas Detam-1 (EEKD) dan ekstrak etanol daun jati Belanda (EEJB) mempunyai efek penghambatan kenaikan berat badan yang cukup baik (Hidayat et al., 2015), namun penggunaan kombinasi ekstrak kedua bahan ini secara per oral sebagai obat antiobesitas, khususnya pada pemberian subkronik (90 hari) dikhawatirkan memiliki efek yang kurang baik terhadap organ gastrointestinal, misalnya duodenum.

Kedelai (Glycine max L.merr) merupakan sumber makanan yang menguntungkan karena memiliki banyak efek kesehatan, khususnya kedelai varietas Detam-1 (Hidayat & Ladi, 2012). Kedelai varietas Detam-1 merupakan kedelai kualitas unggulan. Komponen utamanya adalah protein kedelai (β -conglycinin) dan isoflavon yang dapat menurunkan kadar profil lipid seperti kolesterol, dan trigliserida, serta dapat menurunkan berat badan (Anderson et al.,

(10)

Universitas Kristen Maranatha 2

bahwa ANF tersebut dapat menyebabkan perubahan pada histopatologik mukosa usus halus, seperti mengurangi tinggi villi dan kedalaman kripta (Feng et al., 2007; Yen et al., 1977). Perubahan histopatologik ini dapat mempengaruhi fungsi usus halus dalam mencerna, mensekresi dan mengabsorbsi makanan (Hidayat & Ladi, 2012).

Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) telah dikenal sebagai tanaman obat yang berguna untuk menurunkan berat badan (Damanik & Alrasyid, 2009). Pada jati Belanda didapatkan berbagai senyawa kimia aktif, antara lain: tanin, musilago, kafein, β sitosterol, friedelin, kaueronic acid, flavonoid, saponin, antioksidan

proanthocyanidin, dan lain-lain (Reed, 1995; Suharmiati & Maryani, 2003; Sulaksana, 2005). Bahan kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, musilago, dan damar diduga dapat mendegradasi lemak dan menurunkan kadar trigliserida dalam darah (Damanik & Alrasyid, 2009). Bagian jati Belanda yang digunakan adalah daunnya, namun pemakaiannya harus dibatasi karena dapat merusak usus halus (Supriadi, 2001). Beberapa senyawa kimia aktif di dalam jati Belanda tergolong sebagai ANF yang dapat menyebabkan perubahan gambaran histopatologi pada mukosa usus (Gumay, 2008).

Berdasarkan hal di atas, penggunaan tanaman obat khususnya kombinasi EEKD dan EEJB belum tentu tanpa efek samping. Karena itu, penulis tertarik untuk meneliti apakah kombinasi EEKD dan EEJB yang diberikan dalam dosis yang sudah ditentukan oleh OECD 2008 (BPOM 2011) selama 90 hari menyebabkan perubahan histopatologik duodenum tikus Wistar.

(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2Identifikasi Masalah

Apakah terjadi perubahan gambaran histopatologik duodenum tikus Wistar pada pemberian subkronik (90 hari) kombinasi EEKD dan EEJB dengan parameter:

1. Perubahan integritas epitel 2. Perubahan derajat atrofi villi

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh kombinasi EEKD dan EEJB terhadap perubahan gambaran histopatologik organ duodenum apabila digunakan dalam jangka waktu lama.

1.3.2Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adakah perubahan gambaran histopatologik duodenum yang terjadi akibat pemberian subkronik (90 hari) EEKD dan EEJB dengan parameter:

1. Perubahan integritas epitel 2. Perubahan derajat atrofi villi

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat akademis dari karya tulis ilmiah ini adalah memberikan pengetahuan mengenai pemberian subkronik kombinasi EEKD dan EEJB mengenai hubungannya dengan perubahan gambaran histopatologis duodenum tikus Wistar.

Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan

pengetahuan dan menjelaskan kepada kalangan medis dan masyarakat mengenai

(12)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1Kerangka Pemikiran

Anti Nutrition Factors (ANF) merupakan suatu senyawa yang dapat berfungsi

sebagai obat penurun berat badan atau sebagai obat antiobesitas karena memiliki efek menghambat penyerapan zat-zat makanan (Oxford, 2006). Namun dalam beberapa penelitian diduga ANF memiliki efek toksik terhadap usus halus sehingga dapat mengubah gambaran histopatologiknya berupa pengurangan tinggi villi dan kedalaman kripta (Feng et al., 2007; Gumay, 2008; Yen et al., 1977). Zat

yang termasuk ANF antara lain: tripsin inhibitor, lectin, polifenol (tannin), phitic

acid, saponin, antivitamin, protease inhibitors, lipase inhibitors, amylase inhibitors, oxalic acid, glukosinolat, flavonoids, fenolik dan lain-lain (Beecher,

2003; Godlewski et al., 2006; Hidayat et al., 2015; Palacios et al., 2004). Ekstrak etanol biji kedelai Detam-1 mengandung banyak zat aktif seperti: fenolik, flavonoid H2SO4, triterpenoid, steroid, saponin, kuinon, polifenol (tannin), tripsin

inhibitor, lectin, phitic acid, antivitamin, dan β-conglycinin (Hidayat & Ladi,

2012; Hidayat et al., 2015). Ekstrak etanol daun jati belanda terbukti mengandung fenolik, flavonoid H2SO4, triterpenoid, kuinon dan tannin, musilago, kafein, β -sitosterol, friedelin, kaueronic acid, saponins, antioksidan proanthocyanidin (kondensasi tannin) (Hidayat et al., 2015; Reed, 1995; Suharmiati & Maryani, 2003; Sulaksana, 2005). Di antara banyaknya zat aktif yang terkandung di dalam biji kedelai Detam 1 dan daun jati Belanda, sebagian di antaranya termasuk ANF. Tripsin inhibitor dan lectin adalah dua macam ANF paling potensial yang terkandung dalam kedelai Detam-1 yang mempunyai efek pada morfologi sel saluran cerna (Feng et al., 2007; Yen et al., 1977). Berdasarkan penelitian sebelumnya, diketahui bahwa pemberian Protein Extract of Will raw Soybean

(PEWS), Protein Extract of Detam 1 raw Soybean (PEDS), dan Protein Extract of Detam-1 Tempeh (PEDT) pada tikus Wistar dalam 14 hari meningkatkan cholecystokinin level (CCK) di dalam plasma, sehingga menyebabkan atrofi vili

(13)

Universitas Kristen Maranatha 5

tetapi diduga ada efek sinergis antara CCK dengan ANF (Hidayat & Ladi, 2012). Tanin merupakan salah satu zat yang terkandung dalam jati Belanda maupun biji kedelai Detam-1. Tanin dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa usus disebabkan tingginya kadar astringen pada jati Belanda (Gumay, 2008). Proanthocyanidin (kondensasi tannin) dapat merusak mukosa traktus gastrointestinal, serta mengurangi absorbsi zat-zat makanan dan asam amino esensial, seperti methionine dan lisin (Gumay, 2008; Reed, 1995). Hal itulah yang diduga sebagai faktor toksik yang menyebabkan perubahan gambaran histopatologik pada mukosa usus (Gumay, 2008).

1.5.2Hipotesis Penelitian

1. Terjadi perubahan integritas epitel mukosa duodenum tikus Wistar pada

pemberian subkronik (90 hari) kombinasi EEKD dan EEJB.

2. Terjadi perubahan derajat atrofi villi duodenum tikus Wistar pada

(14)

Universitas Kristen Maranatha 49

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

5.1.1Simpulan Umum

Terjadi perubahan gambaran histopatologik duodenum tikus Wistar pada pemberian subkronik (90 hari) kombinasi EEKD dan EEJB.

5.1.2Simpulan Tambahan

1. Terjadi perubahan integritas epitel mukosa duodenum tikus Wistar pada

pemberian subkronik (90 hari) kombinasi EEKD dan EEJB.

2. Tidak terjadi perubahan derajat atrofi villi duodenum tikus Wistar pada

pemberian subkronik (90 hari) kombinasi EEKD dan EEJB.

3. Dosis EEKD: EEJB (50:100 mg/kgBB/hari) untuk tikus atau dosis

kombinasi 24 mg/kgBB untuk manusia, merupakan dosis yang relatif aman digunakan selama 90 hari karena tidak menimbulkan perubahan histopatologik yang signifikan pada duodenum.

5.2Saran

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui toksisitas Kedelai Detam 1 dan Daun Jati Belanda terhadap histopatologik duodenum dengan pemberian pakan tinggi lemak.

2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis aman penggunaan kedelai Detam-1 dan daun jati Belanda

(15)

ANALISIS HISTOPATOLOGIK DUODENUM TIKUS

WISTAR PADA PEMBERIAN SUBKRONIK

KOMBINASI EKSTRAK KEDELAI (Glycine max

L.merr) DETAM-1 DAN DAUN JATI BELANDA

(Guazuma ulmifolia)

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ANDREW TJUATJA

1310046

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

vi

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera untuk kita semua, pertama-tama puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Analisis Histopatologik Duodenum Tikus Wistar pada Pemberian Subkronik Kombinasi Ekstrak Kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 Daun Jati Belanda (Guazuma

ulmifolia)” dengan baik. Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Dalam proses penyusunan Karya Tulis ilmiah ini, penulis sangat banyak memperoleh bantuan, dukungan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Meilinah Hidayat, dr. M.Kes. selaku pembimbing pertama yang selalu

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Hartini Tiono, dr. M.Kes. selaku pembimbing kedua yang selalu bersedia

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Roro Wahyudianingsih, dr., Sp.PA. selaku patolog yang telah membantu penulis dalam pembacaan preparat histopatologi saat penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

(17)

vii

5. Partner dan sahabat terbaik, Fransiska Yan Devina Mardiyanto, terima

kasih untuk waktu, dukungan moral, semangat, bantuan, dan kerja samanya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Sahabat penulis, teman-teman Gudang Dusta yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya, terima kasih atas bantuannya baik langsung maupun berupa dukungan moral, perhatian, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

7. Matrixian: Abraham Yahya, Jessica Widjaja, Audry Chrysilla, Lena Margaretha, Vania Lystia, Yansen Supriadi, dan Jimmy Lie yang telah

mendukung, membantu, dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Keluarga Tim Bantuan Medis Galenus yang telah memberikan dukungan

dan perhatian agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan sebelum waktunya.

9. Keluarga penulis : Hartono Tjuatja (papa), Deciana (mama), dan Billy

Tjuatja atas segala doa, kasih sayang, perhatian, dukungan baik materi maupun moril yang diberikan kepada penulis dari awal sampai akhir penelitian.

10. Kepada berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu

yang telah membantu penulis dari awal sampai akhir dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis berharap agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, 15 November 2016

(18)

Universitas Kristen Maranatha 50

Daftar Pustaka

Anderson JW, Smith BM, Washnock, CS. 1999. Cardiovascular and Renal Benefits of Dry Bean and Soybean Intake. Am J Clin Nutr, 70, 464–474.

Anosike CA, Obidoa O, Ezeanyika LUS. 2008. Beneficial Effects of Soybean Diet on Serum Marker Enzymes, Lipid Profile and Relative Organ Weights of Wistar Rats. PJN, 7, 817–822.

Aoyama T, Fukui K, Takamatsu K, Hashimoto Y, Yamamoto T. 2000. Soy Protein Isolate and Its Hydrolysate Reduce Body Fat of Dietary Obese Rats and Genetically Obese Mice (Yellow KK). Nutrition, 16, 349–54. Retrieved from http://dx.doi.org/10.1016/S0899-

Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 2015. Deskripsi

Varietas Unggul Kedelai 1918–2014.,

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/images/stories/uploads/publikasi/buku/ deskripsi_varietas/des_dele_2016.pdf

Barrett KE. Barman SM. Boitano S. Brooks HL. 2010. Ganong’s Review of

Medical Physiology. 23rd. ed. Boston: McGraw-Hill Companies.

Barthel M, Siegfried H, Quintanilla-Martínez L, Kremer M, Rohde M, Hogardt M, et al. 2003. Pretreatment of Mice with Streptomycin Provides a Salmonella enterica Serovar Typhimurium Colitis Model That Allows Analysis of Both Pathogen and Host. Infection and Immunity, 71, 2839– 2858.

Beecher GR. 2003. Overview of Dietary Flavonoids: Nomenclature, Occurence and Intake. J. Nutr., 133, 3248–3254.

Boudry G, Jury J, Yang PC, Perdue MH. 2007. Chronic Physiological Stress Alters Epithelial Cell Turn-Over in Rat Ileum. J Path Med, 292, 1228–1232.

Cummins AG, Alexander BG, Chung A, Teo E, Woenig JA, Field JBJ, et al. 2010. Morphometric Evaluation of Duodenal Biopsies in Celiac Disease. Am

J Gastroenterol, 106, 145–150.

Damanik, Alrasyid H. 2009. Potensi Tempe Kedelai dalam Terapi Nutrisi Medik pada Obesitas Dewasa dengan Komorbid. Universitas Sumatera Utara

(19)

Universitas Kristen Maranatha 51

DepkesRI. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1. 1st. ed. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan R.I.

Drake RL. Vogl AW. Mitchell AWM. 2014. Gray Dasar-Dasar Anatomi. 1st. ed. Singapore: Elsevier Churchill Livingstone.

Eroschenko VP. 2008. diFiore’s Atlas of Histology: with Functional Correlations. 11th. ed. Lippincott Williams & Wilkins.

FAOSTAT. 2005. Statistical Data of Food Balance Sheet., www.fao.org

Feng J, Liu X, Xu ZR, Wang YZ, Liu JX. 2007. Effects of Fermented Soybean Meal on Digestive Enzyme Activities and Intestinal Morphology in Broilers.

J Anim Sci, 86, 1149–1154.

Ferretti G, Bacchetti T, Masciangelo S, Saturni L. 2012. Celiac Disease, Inflammation and Oxidative Damage: A Nutrigenetic Approach. Nutrients,

4, 243–257.

Gartner LP. Hiatt JL. 2006. Color Textbook of Histology. 3rd. ed. Elsevier Saunders.

Ginting E, Antarlina SS, Widowati S. 2009. Varietas Unggul Kedelai Untuk Bahan Baku Industri Pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 28, 79–87.

Godlewski M, Slazak P, Zabielski R, Piastowska A, Gralak M. 2006. Qualitative Study of Soybean-Induced Changes in Proliferation and Programmed Cell Death in The Intestinal Mucosa of Young Rats. J Physiol Pharm, 57, 125– 133.

Gumay AR. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Dosis Bertingkat Terhadap Gambaran Histopatologi Duodenum Tikus Wistar. Fakultas Kedoteran Diponegoro.,

(20)

Universitas Kristen Maranatha 52

Hidayat M, Soeng S, Prahastuti S, Tiono H, Krisetya YA, Sugiono M. 2015. Characteristics of Ethanol Extract of Detam 1 Indonesian Soybean, Jati Belanda Leaves and the Effects of their Combinations to Weight Gain and the Jejunum Histopathological Changes in Male Wistar Rats. EJMP, 7, 87– 98.

Hidayat M, Soeng S, Wahyudianingsih R, Ladi JE, Krisetya YA, Elviora V. 2015. Ekstrak Kedelai Detam 1, Daun Jati Belanda Serta Kombinasinya Terhadap Berat Badan Dan Histopatologis Hepar Tikus Wistar. JKKI, 6.

InfoPOM. 2005. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Standardisasi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia.

Junqueira LC. Carneiro J. 2005. Basic Histology: Text & Atlas. 11th. ed. New York: McGraw-Hill Companies.

Kumar V. Abbas AK. Fausto N. 2005. Robbins and Cotran Pathologic Basis of

Disease. 7th. ed. Philadelphia: Elsevier Saunders.

Laurence DR. Bacharach AL. 1964. Evaluation of Drug Activities:

Pharmacometrics. 1st. ed. London: Academic Press.

Lo RW. Aguilar-Orillaza MI. Madrid MA. Fontilla-Santiago FRQ. Aguilar PI. 2015. Basic Histopathologic Techniques. C & E Publishing.

Longo DL. Fauci AS. 2013. Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. 2nd. ed. McGraw-Hill Education.

McDonald DE, Pethick DW, Mullan BP, Hampson DJ. 2001. Increasing Viscosity of The Intestinal Contents Alters Small Intestinal Structure and Intestinal Growth, and Stimulates Proliferation of Enterotoxigenic Escherichia coli in Newly-Weaned Pigs. British Journal of Nutrition, 86, 487–498.

Oxford. 2006. Oxford Dictionary of Biochemistry and Molecular Biology. Oxford University Press.

Palacios MF, Easter RA, Soltwedel KT, Parsons CM, Douglas MW, Hymowitz T. 2004. Effects of Soybean Variety and Processing on Growth Performance of Young Chicks and Pigs. J An Sci, 82, 1108–1114.

Pitojo S. 2007. Benih Kedelai. 5th. ed. Yogyakarta: Kanisius.

(21)

Universitas Kristen Maranatha 53

Ross MH. Pawlina W. 2011. Histology: A Text and Atlas, with Correlated Cell

and Molecular Biology. 6th. ed. Lippincott Williams & Wilkins.

Rukmana R. Yuniarsih Y. 1996. Kedelai: Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius.

Sheth SU, Lu Q, Twelker K, Sharpe SM, Qin X, Reino DC, et al. 2010. Intestinal Mucus Layer Preservation in Female Rats Attenuates Gut Injury After Trauma-Hemorrhagic Shock. J Trauma, 68, 279–288.

SK Menteri Pertanian. 2008. Surat Keputusan Menteri Pertanian. Lampiran

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 240/Kpts/SR 120/3/2008.

Suharmiati. Maryani H. 2003. Khasiat Dan Manfaat Jati Belanda Si Pelangsing

Tubuh Dan Peluruh Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Sulaksana JJ. 2005. Kemuning dan Jati Belanda, Budidaya dan Pemanfaatan

untuk Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

Supriadi D. 2001. Tumbuhan Obat Indonesia: Penggunaan dan Khasiatnya. Jakarta: Obor.

TEMPO. 2008. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Kedelai Ponorogo Naik Pangkat. TEMPO Surat Kabar Harian.

Wibowo D. Paryana W. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi Duodenum .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015

Singkatnya bahwa setelah dilakukan amandemen terhadap Undang- Undang Dasar 1945 berkaitan dengan lingkungan hidup telah disebutkan dalam 2 pasal yang berbeda (dimana terdiri

Berdasarkan klasifikasi tipe rumah sakit, klinik Iibu dan anak adalah rumah sakit khusus tipe E (spesial hospital) yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayan

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

• Sarung Tangan Kulit Sarung Tangan Kulit Biasanya terbuat dari Biasanya terbuat dari kulit lembu kulit lembu Aplikasinya untuk Aplikasinya untuk pekerjaan welding pekerjaan

Teori an air yan atan rongga k pembuatan a cengkeh (S ambat minim (Kuswandi gsi sebagai a merupakan ukan humekt ahan dalam j akan dalam n tersebut d jangka lama auril sulfat

Penggunaan bahan teras yang bersifat tahan panas dikombinasi dengan pendingin helium menyebabkan suhu pendingin dapat mencapai 900 0 C, efisiensi termal yang

Imaju ć i u vidu da je broj ekscipijenasa dozvoljenih za upotrebu u praškovima za inhalaciju veoma ograni č en, da su mehanizmi adsorpcije i desorpcije leka na/sa ekscipijensa