• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI TESIS Studi Kompetensi Guru Pai Guna Meningkatkan Mutu Pembelajaran Agama Islam Di Sekolah (Studi Di Smk Negeri 1 Sukoharjo).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI TESIS Studi Kompetensi Guru Pai Guna Meningkatkan Mutu Pembelajaran Agama Islam Di Sekolah (Studi Di Smk Negeri 1 Sukoharjo)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI TESIS

STUDI KOMPETENSI GURU PAI

DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH

(STUDI DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO) Diajukan Kepada

Program Studi Magister Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelasr Magister dalam Ilmu

Pendidikan Islam

Oleh :

Triyono

NIM.O00080082

MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

NASKAH PUBLIKASI TESIS

STUDI KOMPETENSI GURU PAI

DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH

(STUDI DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO) Diajukan Kepada

Program Studi Magister Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelasr Magister dalam Ilmu

Pendidikan Islam

Oleh :

Triyono

NIM.O00080082

MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(3)

PENGESAHAN

Naskah Publikasi Tesis

Berjudul :

STUDI KOMPETENSI GURU PAI

GUNA MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH

(STUDI DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO)

Yang disusun oleh : Triyono

NIM.O00080082

Telah disetujui

Surakarta,28 Sepetember 2012

(4)

NASKAH PUBLIKASI TESIS

STUDI KOMPETENSI GURU PAI

DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH

(STUDI DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO)

Oleh : Triyono NIM O000080082 Magister Pendidikan Islam

Program Pasca Sarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT

A STUDY OF PAI TEACHER COMPETENCE IN IMPROVING THE TEACHING QUALITY OF ISLAM

( A RESEARCH IN SMK N 1 SUKOHARJO)

Teacher competence is the most important qualification as a teacher. If a teacher has no competency in teaching, therefore he will not be competence in handling his duty and the teaching result would not be optimum. As a religion teacher, besides conducting the religious tasks, he also takes the education duties and handles the students’ guidance. The religion teacher also helps the character forming, the morality guidance and he helps to improve and develop the students’ faith and devotion to God. Related to the heavy duty, a religion teacher is demanded to have the competency to run the qualified learning.

The purpose of the study is the describe the competency that owned by the Islamic religion teacher (PAI), describes the efforts that conducted by the PAI teacher in order to improve the quality of Islamic religion learning, describes the obstacle as a PAI teacher in improving the quality of religion learning in school.

(5)

questioners and documentations. The analyzing data used is interactive analysis.

The conclusion of the study is that the qualified Islamic learning needs the competence teachers. In order to develop the quality of Islamic learning in school, it needs to prepare the teaching learning process, uses the media, uses teaching learning method and also conduct the evaluation. The main obstacle in teaching learning of PAI is the limited hour and limited teaching learning facilities

Keyword : teacher competence, education quality, Islamic religion teaching

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), guru PAI berbeda dengan guru-guru bidang studi lainnya. Guru PAI di samping melaksanakan tugas pengajaran, yaitu memberitahukan pengetahuan keagamaan, ia juga melaksanakan tugas pengajaran dan pembinaan bagi peserta didik, ia membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak serta menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan para peserta didik. Kemampuan guru khususnya guru agama tidak hanya memiliki keunggulan pribadi yang dijiwai oleh keutamaan hidup dan nilai-nilai luhur yang dihayati serta diamalkan. Namun seorang guru agama hendaknya memiliki kompetensi pedagogis atau hal-hal mengenai tugas-tugas kependidikan, memiliki kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, serta kompetensi sosial yaitu berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sekolah.

(6)

kualitas pembelajaran agama Islam di Sekolah”. (studi di SMK Negeri 1 Sukoharjo).

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah kompetensi guru PAI dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran PAI ?

b. Apakah usaha-usaha yang dilakukan guru PAI dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI ?

c. Apakah hambatan - hambatan yang dihadapi guru PAI dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran PAI ?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu : mendiskripsikan kompetensi yang dimiliki guru PAI,mendiskrisikan usaha-usaha yang dilakukan guru PAI dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI dan mendiskripsikan hambatan-hambatan guru PAI dalam meningkatkan mutu pembelajaran agama di sekolah.Adapun manfaat penelitian ini adalah diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bagi guru PAI di sekolah pada khususnya, kepala sekolah dan guru-guru yang mata pelajaran lain tentang kompetensi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

4. Kajian Teori a. Guru

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan sebagai guru. (Uzer Usman, 2009:5).Guru disebut juga sebagai pendidik yaitu tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, meneilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(7)

konselor, perencana,motivator, pemimpin kelas. Adapun yang paling dominan adalah sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator/fasilitator,evaluator.( Uzer Usman ,2009:9)

b. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayatihingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia

dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya

kitab suci Al Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, latihan, sertapenggunaan pengalaman. Dibarengi

tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam

hubunganya dengan kerukunan antar ummat beragama dalam

masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan

bangsa.(Depdiknas:2003)

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu keseluruhannya

terliput dalam lingkup : Al-qur’an dan hadits, keimanan, akhlak,

dan fiqh/ibadah. Sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup

pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian,

keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah

SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun

lingkungannya.

Berdasarkan Permendiknas nomor 6 tahun 2003, Standar kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk

SMA/SMK adalah memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan

(8)

hukum keluarga dalam Islam, memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia.

c. Kompetensi

Pengertian kompetensi ini, jika digabungkan dengan sebuah profesi yaitu guru atau tenaga pendidik, maka kompetensi guru mengandung arti kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak atau kemampuan dan kewenangnan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Pengertian kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. (Uzer Usman,2009)

d. Mutu Pendidikan PAI

Pengembangan mutu pendidikan agama Islam pada sekolah dan madrasah dapat diartikan sebagai upaya yang sungguh-sungguh, sistematik dan terprogram dengan baik dalam upaya peningkatan mutu kompetensi dasar bidang kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik pada seluruh bidang pendidikan agama Islam yang meliputi : Al-qur’an, hadits, aqidah, akhlaq, fiqih, dan tarikh. Kompetensi dasar tersebut indikatornya terlihat dalam keluasan dan kedalamannya dalam memahami ajaran agama, kekuatan dorongan dan kemauan untuk mengapresiasi, mensikapi dan menghayatinya, serta ketepatan dalam mempraktekkannya.

(9)

berdasarkan pada ajaran agama, serta memiliki integritas dan komitmen kepribadian agama yang kuat yang lerlihat dalam kejujuran, kedisplinan, menepati janji, kepekaan terhadap lingkungan sosial dan alam sekitar, serta memiliki etos kerja yang tinggi atas dasar panggilan agama. (Abudinata,2007)

5. Penelitian Terdahulu

Dalam penelusuran peneliti terdahulu terdapat beberapa hasil penelitian yang judulnya mirip diantaranya :

a. Nur Alam, Peningkatan Profesionalisme guru di MI (studi kasus di MI Karangagung Tuban tahun 2004.Dalam tesis itu disimpulkan bahwa upaya peningkatan kualitas guru di sekolah maupun madrasah mutlak dilaksanakan dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi, mengikuti seminar, pertemuan MGMP, diklat dan lain-lain.

b. Muhammad Rofi’I, Kualitas Pembelajaran PAI dalam meningkatkan religious siswa di SMP 2 Kartasura tahun 2007. Dalam penelitian itu disimpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam(PAI) yang berkualitas membutuhkan perencanaan yang matang, pengelolaan proses pembelajaran yang meliputi langkah-langkah yang memenuhi skala kualitas yang diharapkan, penilaian proses pembelajaran.

c. Amri, Pengembangan profesionalisme guru dalam pembelajaran qur’an hadits di MTS Negeri Plupuh Sragen tahun 2009. Disimpulkan profesionalisme guru qur’an hadits diperlukan strategi dan langkah pengembangan guru yang bersangkutan dengan selalu menambah kualitas guru melalui kegiatan seminar, studi banding, workshop dan lain-lain.

(10)

B. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena dalam mengkaji masalah, peneliti tidak membuktikan atau menolak hipotesis yang dibuat sebelum penelitian tetapi mengolah data dan menganalisis suatu masalah secara non numerik. Berdasarkan rangkaian teori tentang penelitian kualitatif tersebut, peneliti berkeyakinan untuk menggunakan jenis penelitian deskriptif, karena jenis penelitian ini memusatkan pada deskripsi data yang berupa kalimat-kalimat yang memiliki arti mendalam yang berasal dari informan dan perilaku yang diamati.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Kepala SMK N 1 Sukoharo, Guru mapel umum (non agama), guru PAI dan siswa SMK Negeri 1 Sukoharjo.

3. Data dan Sumber Data a. Wawancara

Wawancara merupakan sumber informasi yang esensial bagi studi kasus/penelitian. Dalam penelitian kualitatif wawancara dilakukan secara bebas terkontrol artinya wawancara dilakukan secara bebas sehingga diperoleh data yang luas dan mendalam, tetapi masih memperhatikan unsur terpimpin pada persoalan-persoalan yang diteliti dalam hal inilah pedoman wawancara digunakan.

b. Dokumentasi

(11)

dokumentasi, walaupun kedua teknik itu dianggap sebagai teknik utama yang merupakan teknik yang paling dominan dipergunakan. Di bidang pendidikan dokumen itu dapat berupa buku induk, rapor, studi kasus, model satuan pelajaran guru, dan sebagainya. Salah satu dokumen yang juga dianggap penting sangat pribadi, yang berupa pengalaman, curahan perasaan dan pikiran tentang berbagai hal, baik yang menyangkut dirinya maupun orang lain dan lingkungannya.

Menurut Moleong (2007: 160), analisis dokumen digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong serta dokumentasi bersifat alamiyah sesuai dengan konteks lahiriyah tersebut. Pengumpulan data melalui teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Dengan analisis dokumentasi ini diharapkan data yang diperlukan benar-benar valid. Metode ini dipergunakan untuk mencari data jumlah karyawan, data pendafatar, data kelulusan, data sarana-prasarana dan catatan-catatan lain yang relevan dengan permasalahan penelitian.

c. Angket

Arikunto (2007:102), metode angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud orang tersebut bersedia memberikan respons sesuai permintaan pengguna. Adapun peneliti dalam metode angket ini menggunakan angket tertutup yaitu disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberi tanda centang( ) pada kolom yang telah disediakan.

d. Observasi

(12)

Analisis dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan dengan verifikasinya. Proses analisis dengan tiga komponen analisisnya tersebut saling menjalin dan dilakukan secaara terus menerus di dalam proses pelaksanaan pengumpulan data, merupakan model analisis jalinan. Reduksi data sebagai komponen pertama, bahkan sudah dilakukan sejak awal sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan, yaitu sejak penyusunan proposal penelitian. Dengan membatasi permasalahan penelitian dan juga membatasi pada pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam penelitian, sebenarnya peneliti sudah mulai melakukan reduksi. Kemudian proses tersebut dilanjutkan pada waktu pengumpulan data, dan secara erat saling menjalin dengan dua komponen analisis yang lain, yaitu sajian data, penarikan simpulan dan verifikasinya. Tiga komponen tersebut masih aktif bertautan dalam jalinan dan masih tetap dilakukan pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, dan dilanjutkan sampai pada waktu proses penulisan laporan penelitian berakhir.

Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif, artinya mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh dari penelitian berdasarkan kualitas kebenarannya kemudian menggambarkan dan menyimpulkan hasilnya untuk menjawab permasalahan yang ada. Penelitian kualitatif prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus

Pengumpulan

Reduksi Sajian

Data

(13)

C. PEMBAHASAN

1. KOMPETENSI GURU PAI MENURUT KEPALA SEKOLAH, GURU BIDANG STUDI LAIN DAN MURID

Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Sukoharjo telah memiliki kompetensi yang baik. Penilaian Kepala SMK Negeri 1 Sukoharjo terhadap kompetensi kepribadian skornya adalah 41 dengan rata-rata 4.5, kompetensi professional nilai 22 dengan rata-rata 4.5, kompetensi pedagogik jumlah skornya 41 dengan rata-rata 4.5, dan kompetensi sosial mendapatkan skor 40 dengan rata-rata 4.4. Sehingga total skornya adalah 288 dengan rata-rata 144 yang berarti memiliki kompetensi sangat baik atau tinggi.

Sedangakan menurut penilaian 10 guru yang dijadikan responden untuk mewakili 51 guru yang lain adalah memberikan penilaian kompetensi kepada guru pendidikan agama Islam SMK Negeri 1 Sukoharjo dengan jumlah skor 135, nilai rata-rata 4.2. Yang meliputi : (1) kompetensi kepribadaian skornya 38.4 dengan rata-rata 4.26 ; (2) kompetensi Profesioanal jumlah skornya adalah 21.9 dengan rata-rata 4.38 ; (3)\jumlah skor kompetensi pedagogik adalah 38.5 dengan rata-rata 4.27 ; (4) Kompetensi sosial jumlah skornya adalah 36.2 dengan rata-rata 4.02. Nilai-nilai tersebut secara subyektif sudah baik kompetensi.

Siswa yang diambil 100 orang responden memberikan penilaan kemampuan menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar memperoleh skor 12674 dengan rata-rata 126.74.Nilai rata-rata tersebut berarti sudah baik atau tinggi.

2. UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PAI

(14)

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam perencanaan guru PAI menyusun silabus, RPP, Program Tahunan, Program Semester.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, usaha-usaha guru PAI dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Sukoharjo adalah dilakukan dengan :

a. Mengidentifikasi peserta didik yang bisa membaca al-qur’an dan belum bisa al-qur’an.

b. Mengidentifikasi peserta didik yang belum tertib mengerjakan shalat lima waktu

c. Mengidentifikasi murid yang sudah memakai busana muslimah bagi peserta didik perempuan.

d. Membiasakan berbusana muslimah ketika mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam di kelas.

e. Dalam pembelajaran di kelas menggunakan fasilitas media pembelajaran yang menarik berupa LCD,laptop dan peralatan lain agar peserta didik antusias dalam belajar di kelas.

f. Peserta didik diberikan kesempatan untuk berkreasi,berpendapat berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Adapun dalam pembelajaran PAI di luar kelas, guru PAI berupaya dengan :

a. Membiasakan peserta didik untuk shalat dhuha dan shalat Dhuhur dengan jama’ah.

b. Melakukan bimbingan belajar baca Al-qur’an di luar jam pelajaran bagi yang belum bisa membaca Al-qur’an.

c. Mewajibkan peserta didik mengikuti kegiatan ceramah agama baik yang di sekolah maupun di lingkungan sekitar peserta didik.

d. Memberikan bimbingan, arahan kepada peserta didik yang bermasalah terutama masalah agama di luar jam pelajaran.

(15)

f. Mengikutsertakan peserta didik yang mampu membaca Al-qur’an dengan fasih dan benar dalam lomba tilawah atau MTQ.

Dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Sukoharjo, guru PAI juga mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan.

3. HAMBATAN PENINGKATAN MUTU Hambatan yang dihadapi guru PAI adalah :

a. Banyaknya peserta didik yang mayoritas perempuan sehingga kurang bisa optimal dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik, terutama masalah pribadi. Hal ini disebabkan karena guru PAI SMK N 1 Sukoharjo semua laki-laki. Namun kesulitan ini bisa diantisipasi dengan melibatkan guru Bimbingan Konseling yang perempuan dan memahami tentang masalah remaja dan agama Islam.

b. Terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran PAI seperti alat-alat peraga, poster-poster,CD pembelajaran, Laboratorium untuk praktek agama Islam. Untuk mengatasi masalah itu guru PAI menggunakan media dan peralatan pembalajaran seperti LCD dan speakernya di kelas-kelas yang belajar PAI.

c. Mushalla sebagai sarana ibadah dan praktek PAI terlalu kecil sehingga tidak bisa menampung jumlah siswa yang banyak.

(16)

D. KESIMPULAN

a. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang bermutu dibutuhkan kompetensi guru yang memadai baik kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi professional dan kompetensi sosial.

b. Dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah telah menempuh berbagai cara baik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan perencanaan pengajaran, pemanfaatan media belajar, metode pengajaran, serta evaluasi. Di luar jam pelajaran juga diadakan bimbingan belajar al-qur’an dan pengajian rutin..

(17)

E. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andarini.2005 Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.Bandung : Rosdakarya

Abudin Nata,Makaiah dalam acara Sosialisasi Standar Isi Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Nasional bagi Guru SD/SMP, pada hari Kamis, 26 April 2007

Abdullah Nashih.1990 Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam.Terjemahan Syaifullah Kamali. Semarang: Asy-syifa’

Ahmad Tafsir. 2008.Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Burhan Bungin.2008. Penelitian Kualitatif Komunikasi,Ekonomi, Kebijakan Publik, dan ilmu sosial lainnya.Jakarta : Kencana Prenada media group.

Dadang Suhardan.2010. Suvervisi Profesioanal(Layanan dalam meningkatkan mutu Pengajaran di Era otonomi Daerah.Bandung : Alfabeta

E.Mulyasa.2009. Menjadi Guru Profesional,Bandung : Remaja Rosdakarya.

---.2007 Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Husaini Usman.2009.Manajemen : Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara.

Kusnandar.2007.Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Moch Uzer Usman.2009.Menjadi Guru yang Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Moleong. 2006.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Muhaimin.2001. Paradigma Pendidikan Islam.Bandung : Remaja Rosdakarya.

(18)

Nana Syaodih Soemadinata.2007.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Remaja Rosdakarya.

Samino.2009.Pengantar Manajemen Pendidika.Kartasura :.Fairus Media.

Septi Andrini

.http://dharmapendidikan.blogspot.com/2011/03/profesionalisme-guru-dan-paradigma-baru.html 23 September 2011

Sugiyono.2007. Memahami Penelitian kualitatif.Bandung : Alfabeta.

Salis,Edward.1993.Total Quality Management In Education.London: Kogan Page Limited

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Kali ini saya akan mengenalkan anda dengan Cisco Packet Tracer, ialah sebuah software keluaran dari cisco yang dapat digunakan untuk mensimulasikan dan untuk

Sehubungan dengan dokumen penawaran yang Saudara/i telah disampaikan untuk Pekerjaan Pengadaan Bibit Tanaman (DAK 2015+ Pendamping) pada Kegiatan Peningkatan Konservasi

diwakilkan membawa surat tugas dan mendapat kewenangan penuh untuk mengambil keputusan Demikian undangan ini disampaikan , untuk diketahui

Metodik senam lantai Demonstrasi Latihan Tugas kelom n dan ngajar obik Memilih materi Merencanakan materi pembelajaran Mengajarkan materi Peer teaching n dan ngajar obik Memilih

Penelitian yang dilakukan Morang Kurniatun (2009) dengan judul “Strategi Publik Relations dalam rangka Membangun Brand Image sebagai Hunian yang Ideal di Sejahtera

Kristalisasi adalah suatu pembentukan partikel padatan didalam sebuah fasa homogen, pembentukan partikel padatan dapat terjadi dari fasa uap, seperti pada proses

Dari hasil pengujian hipotesis 1, dapat diambil kesimpulan bahwa responden setuju dan menganggap bahwa faktor pengalaman pribadi sebelumnya (PPE) seperti pengalaman

Adapun tujuan dari penulisan skripsi yaitu untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari Jakabaring Sportcity sebagai salah satu destinasi wisata