MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU
SUKU KATA BERGAMBAR
( Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Pembina Kec. Manggar Kab. Belitung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
Resha Apryleta
0902815
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU
SUKU KATA BERGAMBAR
Oleh
Resha Apryeta
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Resha Apryleta 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
RESHA APRYLETA NIM. 0902815
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN
KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU SUKU
KATA BERGAMBAR
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. OcihSetiasih, M.Pd NIP. 19600707 198601 2 001
Pembimbing II
Dr. Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 19791211 200604 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Guru PendidikanAnakUsiaDini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-kanak
melalui Penggunaan Media Kartu Suku Kata Bergambar
Oleh : Resha Apryleta
0902815
Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya kemampuan membaca dini anak kelompok B TK Negeri Pembina Manggar. Permasalahan yang sering ditemukan adalah banyak anak kelompok B yang belum mengenal huruf dan ada beberapa anak yang sering tertukar menyebutkan antara huruf b dengan d, m dengan n dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena guru kurang memfasilitasi kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan membaca dini anak. Guru kurang kreatif dalam menciptakan strategi, pendekatan serta media yang dapat meningkatkan kemampuan membaca dini anak. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) Bagaimana kondisi objektif kemampuan membaca dini anak kelompok B TK Negeri Pembina Manggar? (2)Bagaimana penggunaan media kartu suku kata bergambar dalam meningkatkan kemampuan membaca dini pada kelompok B TK Negeri Pembina Manggar? (3) Bagaimana peningkatan kemampuan membaca dini anak TK sesudah penerapan media kartu suku kata bergambar?. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang meningkatnya kemampuan membaca dini anak Taman Kanak-kanak melalui penggunaan media kartu suku kata bergambar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Setiap tindakan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini anak kelompok B TK Negeri Pembina Manggar yang berjumlah 15 orang anak. Kemampuan membaca dini anak setelah dilakukan tindakan menunjukkan adanya peningkatan setiap siklus. Anak dapat menyebutkan dan menunjukkan huruf vokal, menyebutkan dan menunjukkan huruf konsonan, mengelompokkan gambar dan kata yang memiliki huruf awal yang sama, mengelompokkan gambar dan kata yang memiliki suku kata awal yang sama, menyusun suku kata menjadi kata, serta membaca kata dan kalimat sederhana sesuai gambar. Rekomendasi bagi guru dalam penggunaan media kartu suku kata bergambar adalah guru harus mengetahui langkah-langkah dalam penggunaan media kartu suku kata bergambar. Media ini bermanfaat untuk mengenalkan huruf, perbendaharaan kata, serta simbol pada tulisan.
i DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
UCAPAN TERIMA KASIH...iii
DAFTAR ISI....v
DAFTAR BAGAN...vi
DAFTAR TABEL...vii
DAFTAR GRAFIK...viii
DAFTAR GAMBAR...ix
DAFTAR LAMPIRAN...x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...6
C. Tujuan Penelitian...6
D. Manfaat Penelitian...7
E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi...8
BABII MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU SUKU KATA BERGAMBAR A. Perkembangan Bahasa Anak Taman Kanak-kanak...9
B. Konsep Kemampuan Membaca Dini...12
C. Media Pembelajaran Anak Usia Dini...19
D. Media Kartu Suku Kata Bergambar sebagai Media Pembelajaran Membaca Dini Anak Usia Taman Kanak-kanak...24
BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan subjek penelitian...28
B. Desain Penelitian...28
ii Resha Aprylet, 2013
D. Definisi Operasional...32
E. Instrumen Penelitian...34
F. Teknik pengumpuln data...38
G. Teknis analisis data...38
H. Asumsi penelitian...38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...40
1. Kondisi Objektif Kemampuan Membaca Dini Anak Kelompok B TK Negeri Pembina Manggar...54
2. Penggunaan Media Kartu Suku Kata Bergambar dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Kelompok B TK Negeri Pembina Manggar ...57
3. Peningkatan Kemampuan Membaca Dini Anak Kelompok B TK Negeri Pembina Manggar Setelah penggunaan Media Kartu Suku Kata Bergambar...88
B. Pembahasan...96
1. Kemampuan Membaca Dini di TK Negeri Pembina Manggar Sebelum Penggunaan Media Kartu Suku Kata Bergambar...96
2. Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Dini dengan Menggunakan Media Kartu Suku Kata Bergamabar untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Anak di TK Negeri Pembina Manggar...102
3. Kemampuan Membaca Dini pada Anak di TK Negeri Pembina Manggar Setelah Penggunaan Media Kartu Suku Kata Bergambar...130
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ...105
B. Rekomendasi...106
DAFTAR PUSTAKA...108
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat peka untuk menerima
berbagai stimulasi dari lingkungan. Keberhasilan anak dalam mencapai
perkembangan yang optimal pada masa ini akan menunjang perkembangan
jasmani dan rohani yang ikut serta menentukan keberhasilan anak didik
dalam mengikuti pendidikannnya di kemudian hari. Stimulasi yang diberikan
kepada anak usia dini tentunya harus sesuai dengan perkembangan mereka,
dimana tahap perkembangan ini dapat ditinjau dari berbagai aspek seperti
kognitif, bahasa, emosi, sosial, fisik, dan sebagainya. Proses penyampaiannya
pun harus sesuai dengan dunia anak.
Anak-anak mulai membangun kepekaan terhadap dunia
sekelilingnya sejak dini, mereka bereaksi terhadap apa yang mereka lihat,
dengar, rasa dan cium di lingkungan sekitarnya. Menurut para ahli anak-anak
dalam Stephanie Mueller (2006:7), bahwa proses belajar dan
mengembangkan diri ini adalah proses terus menerus yang terakumulasi
selama hidupnya. Salah satu bagian dari proses belajar adalah membaca dan
menulis. Menurut Psikolog Jean Piaget dalam Stephanie Mueller (2006:7),
pertumbuhan kognitif bergerak dari kongkrit ke abstrak. Begitu pula
kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan baca-tulis anak berawal
dari tulisan-tulisan yang kongkrit dan sering ditemukan dalam dunia anak,
seperti pada mainan kesukaan, simbol-simbol pada makanan, serta buku
bergambar.
Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui
membaca informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat
diperoleh. Kebiasaan membaca yang baik harus dimulai sedini mungkin pada
penting dalam menentukan usaha-usaha pengembangan ini. Pengembangan
kemampuan membaca harus dimulai dari rumah. Membaca bukan sekedar
membaca sepintas saja, tetapi membaca harus melibatkan pikiran untuk
memaknainya. Membaca memerlukan proses yang panjang, dari mengenal
simbol sampai pada memaknai tulisan (Tampubolon, 1993:41).
Dalam belajar membaca permulaan pada anak, orang tua atau
pendidik sebaiknya menggunakan kata-kata yang bermakna bagi anak. Anak
akan tertarik membaca sebuah kata karena kata tersebut mempunyai makna
yang dapat dimengerti anak. Sebaiknya tidak mengajarkan kata-kata yang
tidak umum tanpa memberikan konteks atau petunjuk mengenai maknanya.
Gambar dengan kata-kata, label pada objek, tanda dalam situasi-situasi,
semuanya ini memberikan suatu konteks kepada kata itu. Misalnya : Kata
“mata” dibaca anak bersamaan dengan adanya “gambar mata”.
Salah satu kegiatan yang dapat menstimulasi otak anak dengan baik
adalah membaca. Membaca bukan sekedar bisa mengucapkan apa yang
dibaca, tetapi juga perlu diperhatikan apakah anak mengerti apa yang dibaca.
Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia. Selain itu,
fungsi paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses
belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Semakin muda usia anak
ketika dia belajar membaca, maka semakin mudah untuk lancar membaca.
Mengenal kalimat dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan pemikiran
anak, dan ini sangat tergantung pada kemampuan setiap individu. (Olivia &
Ariani, 2009)
Steinberg dalam Tampubolon (1993:43) berpendapat mengenai
keuntungan mengajarkan anak membaca dini, yaitu :
a. Belajar membaca akan memenuhi rasa keingintahuan anak
b. Situasi akrab dan informal di dalam rumah atau di sekolah (TK) merupakan faktor yang kondusif bagi anak untuk belajar
c. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya sangat perasa dan mudah terkesan serta mudah diatur
Permasalahan yang ditemukan di TK Negeri Pembina Manggar,
masih banyak anak kelas B yang belum mengenal huruf dan ada beberapa
anak yang sering tertukar menyebutkan antara huruf B dengan D. Selain
permasalahan di atas, masih banyak anak yang belum bisa merangkai hurruf
menjadi kata. Masalah ini cukup serius, seiring dengan tuntutan orang tua
murid yang menginginkan anak-anaknya bisa membaca setelah tamat dari
pendidikan TK nanti. Untuk itu seorang guru harus mampu memilih dan
menggunakan strategi, media atau permainan yang dapat merangsang agar
ada keinginan dalam diri anak untuk belajar membaca tanpa ada paksaan dari
siapa pun.
Seperti diketahui masih banyak guru TK yang kurang
memperhatikan kemampuan dan keterampilan dasar belajar membaca anak.
Mengajarkan membaca tanpa menggunakan metode serta media yang dapat
menarik minat baca anak, sehingga dalam pelaksanaannya tidak optimal.
Setiap guru seharusnya bukan hanya sekedar sebagai mediator tunggal dan
melakukan pembelajaran yang kurang kreatif dalam menggunakan media,
tetapi menghubungkan potensi anak dalam hal kemampuan berbicara dan
keterampilan membaca serta berbagai aspek perkembangan lainnya juga
harus diperhatikan.
Banyak cara mengajarkan membaca kepada anak, diantaranya
melalui metode abjad yaitu mengenalkan huruf a sampai z secara berurutan.
Huruf diperkenalkan beserta bunyinya, misalnya : huruf a di baca a, c dibaca
ce, m dibaca em, dan seterusnya. Selain itu melalui metode suara, pada
langkah pertama anak diperkenalkan kata yang dipergunakan sehari-hari.
Kata tersebut disusun dari bunyi atau suara vokal dan suara konsonan secara
berturut-turut. Setelah anak mengucapkan bunyi atau dua huruf yang
menggambarkan suara tesebut, suara-suara dan huruf itu kemudian
digabungkan menjadi suku kata dan kata. Selanjutnya melalui metode suku
kata. Metode ini dimulai dengan memperkenalkan suku kata tersebut
pengajarannya dimulai dengan huruf yang terbatas tetapi mengandung makna
yang bervariasi.
Belajar membaca menggunakan suku kata memang sudah tidak
asing lagi. Sering ditemukan guru-guru mengajarkan anak-anak membaca
dengan cara mengenalkan huruf vokal dan dilanjutkan huruf konsonan
sehingga membentuk suku kata misal ba, bi, bu, be, bo. Cara membaca
seperti ini sudah dikenal sejak dulu, dan sekarang pun banyak buku-buku
yang dibuat khusus untuk anak-anak belajar membaca melalui suku kata.
Buku-buku yang isinya hanya suku kata saja tanpa disertai gambar akan
membuat anak tidak tertarik untuk belajar membaca. Untuk itu penulis
mencoba membuat salah satu media untuk membaca yang masih
berhubungan dengan suku kata.
Media Pembelajaran pada prinsipnya membantu guru dalam proses
pembelajaran di kelas sehingga materi pembelajaran bisa dipahami oleh
siswa. Dengan kata lain siswa akan lebih mudah memahami materi
pembelajaran yang disajikan, (Arsyad, 2007:4). Ada berbagai macam media
yang dapat digunakan untuk mengembangkan aspek perkembangan
keterampilan membaca antara lain buku cerita, kartu huruf, gambar,
buku-buku, dan lain-lain. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan media
kartu suku kata bergambar dalam bentuk flash Card pada proses membaca dini anak Taman Kanak-kanak. Berdasarkan pengamatan penulis hal ini
memang jarang sekali digunakan guru karena memang memerlukan
keterampilan guru dalam membuatnya, selain dari itu, sangat diperlukan
keinginan yang besar dari guru untuk menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan sambil bermain kartu suku kata bergambar.
Flash card merupakan media yang termasuk pada jenis media grafis atau media dua dimensi, yaitu media yang mempunyai ukuran panjang
dan lebar. Menurut Wibawa (Ratnasari, 2003 :16) flash card biasanya berisi kata-kata, gambar atau kombinasinya dan dapat digunakan untuk
mengembangkan perbendaharaan kata dalam pelajaran bahasa pada umumnya
card adalah kartu kecil yang berisi gambar-gambar, teks atau simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan
dengan gambar itu, dapat digunakan untuk melatih anak dalam mengeja dan
memperkaya kosakata. Flash card biasanya berukuran 8x12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.
Dalam penelitian ini penulis memodifikasi media kartu kata
bergambar (flash card) menjadi media kartu suku kata bergambar. Kartu yang berisi gambar yang disertai suku kata di bawahnya sesuai gambar, serta
kartu-kartu suku kata yang terpisah. Media kartu-kartu suku kata bergambar termasuk
media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses
belajar. Media visual dapat memperlancar pemakaian dan memperkuat
ingatan. Visual juga dapat menumbuhkan minat anak dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Visual digunakan
untuk menambah informasi seseorang sehingga pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik, Eliyawati, dkk (2005). Kartu suku kata bergambar
dapat diberikan kepada anak sebagai sebuah permainan mengenal huruf dan
kata. Gambar-gambar yang menarik dan warna-warna yang mencolok akan
disukai oleh anak. Sehingga guru bisa mengajar mereka bergembira, bermain
dan belajar dalam cara yang sederhana
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut serta melihat
permasalahan-permasalahan dan fenomena yang terjadi di Taman
Kanak-kanak maka penelitian memfokuskan kajian pada “ Meningkatkan
Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-kanak Melalui Penggunaan
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan ke dalam
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan membaca dini anak TK pada
kelompok B Taman Kanak-kanak Pembina Kecamatan Manggar
Kabupaten Belitung Timur tahun pelajaran 2012-2013?
2. Bagaimana penggunaan media kartu suku kata bergambar dalam
meningkatkan kemampuan membaca dini pada kelompok B Taman
Kanak-kanak Pembina Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung
Timur tahun pelajaran 2012-2013?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan membaca dini anak TK sesudah
penerapan media kartu suku kata bergambar pada kelompok B Taman
Kanak-kanak Pembina Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung
Timur tahun pelajaran 2012-2013?
C.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan membaca dini anak
kelompok B Taman Kanak-kanak Pembina Kecamatan Manggar
Kabupaten Belitung Timur tahun pelajaran 2012-2013.
2. Untuk mengetahui penggunaan media kartu suku kata bergambar
dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak kelompok B
Taman Kanak-kanak Pembina Kecamatan Manggar Kabupaten
Belitung Timur tahun pelajaran 2012-2013.
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca dini anak
kelompok B Taman Kanak-kanak Pembina Kecamatan Manggar
Kabupaten Belitung Timur tahun pelajaran 2012-2013 sesudah
D.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pendidikan anak mengenai penggunaan media untuk meningkatkan
kemampuan membaca anak usia dini.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Anak
1) Dengan penggunaan media kartu suku kata bergambar dalam
meningkatkan kemampuan membaca dini diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan anak ketika proses pembelajaran
berlangsung
2) Penggunaan media kartu suku kata bergambar mempermudah
anak untuk belajar seraya bermain sehingga dapat
meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak
b. Bagi Guru
1) Penggunaan media kartu suku kata bergambar dapat dijadikan
sebagai media alternatif untuk pembelajaran membaca pada
anak sehingga dapat meningkatkan hasil belajar anak
2) Penggunaan media kartu suku kata bergambar dapat
meningkatkan kommpetensi guru dengan membuat beberapa
alternatif alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan anak
dalam meningkatkan kemampuan membacadini.
c. Bagi Lembaga
Penelitian tentang penggunaan media kartu suku kata bergambar
untuk meningkatkan kemampuan membaca dini dapat memberikan
kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di
TK Negeri Pembina Manggar khususnya dan lembaga lain
E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi
Struktur orgnisasi dalam penulisan skripsi ini terdiri dari BAB I yang
di dalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaaat penelitian yang ditujukan baik untuk anak, guru, dan
lembaga Taman Kanak-kanak serta struktur organisasi penulisan skripsi.
BAB II membahas kajian teori tentang meningkatkatkn kemampuan
membaca dini melalui penggunaan menggunaan media kartu suku kata
bergambar yang menjelaskan tentang, perkembangsan bahasa anak Taman
Kanak-kanak, konsep kemampuan membaca dini, Media pembelajaran Anak
Usia Dini, Media kartu suku Kata bergambar sebagai media pembelajaran
membaca dini anak Taman Kanak-kanak.
BAB III adalah Metode Penelitian yang didalamnya memuat tentang
lokasi dan subek penelitian, desain penenelitian, metode penelitian, definisi
operasional, instrumen penelitian, Teknik pengumpulan data, teknik analisis
data, dan asumsi penelitian
BAB IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Pada bagian hasil
penelitian berisi tentang kondisi objektif kemampuan membaca dini anak
kelompok B TK Negeri Pembina Manggar, Penggunaan media kartu suku kata
bergambar dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak kelompok B
TK Negeri Pembina Manggar, peningkatan kemampuan membaca dini anak
kelompok B TK Negeri Pembina Manggar setelah Penggunaan Media Kartu
Suku Kata Bergambar. Sedangkan pada bagian pembahasan berisi tentang
kemampuan membaca dini di TK Negeri Pembina Manggar sebelum
penggunaan media kartu suku kata bergambar, pelaksanaan pembelajaran
membaca dengan menggunakan media kartu Suku kata bergambar untuk
meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak di TK Negeri Pembina
Manggar, kemampuan membaca dini pada anak di TK Negeri Pembina
Manggar setelah penggunaan media kartu suku kata bergambar.
BAB V adalah Simpulan dan rekomendasi. Pada bab ini
mengemukakan tentang kesimpulan yang akan diambil dan saran atau
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di TK Negeri
Pembina Manggar yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman Kec. Manggar
Kabupaten Belitung Timur.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B TK Negeri
Pembina Manggar. Semua Anak berjumlah 15 orang , yang terdiri atas 5
orang anak laki-laki, dan 10 orang anak perempuan. Pertimbangan peneliti
mengambil subjek penelitian tersebut karena anak kelompok B di TK Negeri
Pembina Manggar masih sering tertukar menyebutkan huruf seperti antara
huruf b dengan d, dan masih banyak anak yang belum bisa menyusun huruf
menjadi kata dan lain sebagainya.
B. Desain Penelitian
a) Perencanaan
1. Kegiatan Siklus I
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I, peneliti
menyusun suatu rencana kegiatan yang akan diberikan kepada anak-anak
sesuai dengan masalah dan kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam
meningkatkan kemampuan membaca dini anak usia TK melalui
penggunaan kartu suku kata bergambar.
2. Kegiatan Siklus II
Apabila belum tercapainya aktifitas anak yang maksimal pada
kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti menyusun suatu
kepada anak-anak sesuai dengan masalah dan kelemahan-kelemahan yang
ditemukan pada siklus I dalam meningkatkan kemampuan membaca dini
anak usia TK melalui penggunaan kartu suku kata bergambar.
Dalam pelaksanaan PTK peneliti melakukan persiapan untuk
melaksanakan perbaikan melalui 2 siklus mulai dari perencanaan sampai
dengan refleksi. Hal tersebut diuraikan dengan gambar sebagai berikut :
Bagan 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Sumber: Arikunto, 2010
Pelaksanaan SIKLUS I
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
b) Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru kelas B1
di TK Negeri Pembina Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur
yang dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Dalam pelaksanaan tindakan,
peran peneliti adalah merancang teknik yang akan digunakan dalam
pembelajaran sekaligus bertindak sebagai guru. Peneliti bekerja sama
dengan guru dalam melaksanakan tindakan, agar peneliti dapat
melaksanakan perannya berdasarkan rencana. Sehingga apa yang menjadi
tujuan dari penelitian ini tercapai dan dapat menghasilkan peningkatan
prestasi belajar yang lebih baik terutama dalam kemampuan membaca
anak.
c) Pengamatan atau Observasi
Untuk mengumpulkan informasi atau data dalam penelitian ini
maka penulis menggunakan instrumen penilaian perkembangan anak yaitu
melalui pengamatan (observasi). Setelah kedua siklus dilakukan, peneliti
juga akan melaksanakan penilaian. Hasil yang didapat pada pembelajaran
siklus I pada pertemuan 1 sampai 5 akan dimasukan kedalam instrumen
penilaian. Pada perbaikan pembelajaran Siklus II kegiatan perbaikan
dilaksanakan sebanyak 5 kali yaitu pertemuan 1 sampai 5. Untuk
mengetahui hasil dari perbaikan pembelajaran penulis melakukan
pengamatan atau observasi untuk pengumpulan data dengan menggunakan
lembar instrumen yang diisi dengan tanda checklist. Pada lembar observasi guru menyediakan penilaian dalam kategori baik (B), cukup (C), K
(kurang). Baik (B) apabila anak mampu melakukan semua kegiatan
pembelajaran tanpa bantuan guru, cukup (C) apabila anak mampu
melakukan semua kegiatan pembelajaran, namun masih memerlukan
sedikit bantuan guru, kurang (K) apabila anak belum mampu melakukan
kegiatan pembelajaran dan masih memerlukan bimbingan dari guru. Setiap
semua nilai dimasukkan untuk menentukan hasil akhir kemampuan anak
dilihat dari pencapaian pada skor akhir. Skor 1-11 = kurang, skor 12-22 =
Cukup, 23-33= Baik.
d) Refleksi
Setelah dilaksanakan perencanaan, tindakan, dan pengamatan atau
observasi maka langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan refleksi,yaitu
apakah dengan melalui penggunaan media kartu suku kata bergambar
dapat meningkatkan kemampuan membaca dini anak usia TK. Dari hasil
refleksi ini untuk menemukan kelemahan-kelemahan dan
kelebihan-kelebihan dalam pembelajaran sehingga mengetahui dan dapat
memperbaikinya sehingga masalah yang ditemukan di dalam proses
belajar mengajar khususnya kemampuan membaca dini berhasil seoptimal
mungkin sehingga hasil belajar anak tercapai, melalui tindakan perbaikan
pembelajaran.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran , serta mengatasi
permasalahan membaca dini yang terjadi di lapangan. Penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Menurut Wiriaatmadja (2008), secara ringkas penelitian tindakan kelas adalah
bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka
dapat mencontohkan suatu gagasan perbaikan dalam pembelajaran mereka,
dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Menurut Iskandar (2009), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis,
dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus sebagai
peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap
tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Sementara itu, dilaksanakannya penelitian tindakan kelas (PTK) diantaranya
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikann atau pengajaran
yang diselengggarakan oleh guru atau dosen/ pengajar peneliti itu sendiri,
yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang mengganjal
dalam proses pembelajaran di kelas.
Selain itu menurut Syamsudin dan Damaianti (2009:193), PTK
adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif.
Artinya, kita tidak melakukan penelitian ini secara sendiri, tetapi akan
berkolaborasi dan berpartisipasi dengan sejawat yang berminat sama dalam
hal permasalahan penelitian, misalnya atau dengan kawan, dosen, atau
dengan kepala sekolah yang ingin mengetahui bagaimana sebenarnya
melaksanakan PTK itu. secara berpartisipatif kita bekerja sama dengan
mereka, sebagai mitra peneliti, langkah demi langkah.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan berdasarkan tujuan yang
ingin dicapai yaitu memperoleh gambaran yang jelas tentang meningkatkan
kemampuan membaca anak Taman Kanak-kanak melalui penggunaan media
kartu suku kata bergambar. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara
kolaboratif oleh peneliti dan guru sebagai praktisi dengan mengambil latar
alamiah di kelas.
D. Definisi Operasional
Untuk membatasi istilah atau difinisi operasional dalam penelitian
ini, maka variabel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
1. Kemampuan membaca dini anak Taman Kanak-kanak adalah kemampuan
anak dalam mengenal huruf, mengeja suku kata dalam sebuah kata, serta
2. Media kartu suku kata bergambar adalah kartu bergambar yang disertai
suku kata dibawahnya, serta dilengkapi dengan kartu-kartu suku kata yang
terpisah, dengan maksud dan tujuan anak belajar membaca sambil
E. Instrumen Penelitian
Kisi-kisi Instrumen Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Taman Kanak-kanak Melalui Penggunaan
Kartu Suku Kata Bergambar
Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan Teknik
pengumpulan data
Kemampuan membaca dini
Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal .
1. Menyebutkan simbol-simbol huruf vokal dan konsonan .
1. Anak dapat menyebutkan huruf-huruf vocal (a,i,u,e,o).
2. Anak dapat meunjukkan huruf-huruf vokal (a,i,u,e,o)
3. Anak dapat menyebutkan huruf-huruf konsonan (b,c,d,,g,h,j,k, l,m,n,p,r,s,t) 4. Anak dapat menunjukkan huruf-huruf
konsonan (,c,d,,g,h,j,k, l,m,n,p,r,s,t)
Observasi Dokumentasi
Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya
[image:22.842.93.806.94.475.2]1. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awal yang sama 2. Mengelompokkan kata
yang memilki huruf awal
1. Anak dapat mengelompokkan gambar yang memiliki huruf awal yang sama 2. Anak dapat Mengelompokkan kata
yang mempunyai huruf awal yang sama
Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
bunyi/huruf awal yang sama
1. Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama
2. Menghubungkan gambar dengan kata
1. Anak dapat mengelompok-kan gambar yang memiliki suku kata awal yang sama
2. Anak dapat mengelompokkan kata yang memiliki suku kata awal yang sama 3. Anak dapat menyusun suku kata
menjadi kata sesuai gambar
Observasi Dokumentasi
Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf
1.Membaca gambar yang memiliki kata dan kalimat sederhana
1. Anak dapat membaca kata sesuai gambar
2. Anak dapat membaca kalimat sesuai gambar
Observasi Dokumentasi
Penggunaan media kartu suku kata bergambar
Perencanaan pembelajaran
1.Rencana tujuan pembelajaran 2.Rencana materi pembelajaran 3.Rencana metode pembelajaran 4.Rencana media sumber belajar 5.Rencana alat evaluasi
Dokumentasi
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
(aktifitas guru)
Kegiatan pembukaan yang terdiri dari : 1.Guru mengkondisi-kan anak pada saat
kegiatan pembelajaran
2.Guru melakukan apersepsi melalui
[image:23.842.91.811.85.476.2]dengan tema pembelajaran
3.Guru menyajikan tema pembelajaran 4.Guru mempersiapkan media kartu suku
kata bergambar yang digunakan dalam pembelajaran
5.Guru memperlihat-kan kartu suku kata bergambar satu persatu kepada anak 6.Guru menjelaskan cara bermain kartu
suku kata bergambar
7.Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang kartu suku kata bergambar yang telah disampaikan Kegiatan inti yang terdiri dari :
1.Guru melibatkan setiap anak dalam menggunakan media kartu suku kata bergambar
2.Guru melakukan pendekatan kepada anak ketika kegiatan pembelajaran berlangsung
3.Guru melakukan pengamatan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung 4.Guru melakukan penilaian ketika proses
pembelajaran
Kegiatan penutup terdiri dari :
untuk menceritakan kembali kegiatan yang sudah dilakukan
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
(aktifitas anak)
1. Anak duduk rapi dan tenang
2. Anak mendengarkan penjelasan guru 3. Anak mengikuti perintah yang diberikan
oleh guru
4. Anak terlibat aktif pada kegiatan pembelajaran
5. Anak terlihat antusias ketika menjawab pertanyaan guru
6. Anak berani bertanya kepada guru 7. Anak dapat bekerja sama dengan teman 8. Anak berani menceritakan kegiatan
yang telah dilakukan
9. Anak dapat berinteraksi dengan teman 10.Anak dapat berinteraksi dengan guru 11.Anak terlihat senang pada saat kegiatan
berlangsung
12. anak menunjukkan sikap antusias dalam melakukan permainan
[image:25.842.90.811.85.480.2]Dokumentasi observasi
Tabel 3.1
F. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan guru untuk
mendapatkan informasi dengan melakukan percakapan langsung, baik
dengan anak, guru ataupun orang tua anak.
b. Observasi
Observasi adalah teknik yang dilakukan guru untuk mendapatkan
informasi melalui pengamatan saja.
c. Studi dokumentasi
Sesuatu yang bisa menggambarkan suatu kejadian bisa dengan foto-foto,
slide atau video.
G. Teknik Analisis data
Menurut Supardi (2009) analisis data merupakan usaha untuk
memilih, memilah, membuang dan menggolongkan serta menyusun ke dalam
kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk menjawab pertanyaan pokok :
tema apa yang dapat ditemukan pada data dan seberapa jauh data dapat
mendukung tema/arah/tujuan penelitian.
Dari penelitian data tersebut, kemudian di paparkan lebih sederhana
menjadi paparan yang berurutan berupa paparan data dan akhirnya ditarik
kesimpulan dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan padat, tetapi
mengandung pengertian yang luas.
H. Asumsi Penelitian
1. Belajar membaca dini akan memenuhi rasa keingintahuan anak (Steinberg
dalam Dhieni :2007)
2. Hasil penelitian Durkin menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada
3. Menurut Arrahmi menyatakan bahwa permainan-permainan yang disertai
baca tulis menjadi daya tarik tersendiri bagi anak dalam memahami
simbol-simbol yang ada pada gambar atau permainan tersebut (Sudono,
2007 :12)
4. Media gambar termasuk media visual yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang
diasampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual
[image:27.595.117.510.178.632.2]BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-kanak Melalui Penggunaan Media Kartu
Suku Kata Bergambar” yang dilaksanakan di TK Negeri Pembina Manggar,
Kabupaten Belitung Timur, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kondisi objektif kemampuan membaca dini anak Taman Kanak-kanak TK
Negeri Pembina Manggar masih sangat rendah. Masih banyak ditemukan
anak yang sering tertukar menyebutkan bunyi huruf b dengan d, m
dengan n. Selain itu ditemukan juga anak yang bisa menyebutkan huruf
tapi tidak tahu simbol huruf tersebut. Hasil observasi menunjukkan
bahwa kegiatan pembelajaran membaca hanya dengan menuliskan huruf
atau kata di papan tulis, kemudian membacanya dan guru meminta anak
untuk menuliskan kembali kata tersebut di papan tulis.
2. Pelaksanan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca dini
anak TK Negeri Pembina Manggar dilaksanakan dengan 2 siklus
pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari 5 tindakan. Sebelumnya guru dan
peneliti merancang perencanaan pada setiap tindakan. Setiap tindakan
diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan
refleksi. Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
media kartu suku kata bergambar anak telihat antusias. Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran membaca menggunakan media kartu suku kata
bergambar dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran. Anak secara
bergantian menggunakan media kartu suku kata bergambar. Penggunaan
media kartu suku kata bergambar merupakan gabungan dari metode
menggunakan bantuan gambar setiap memperkenalkan huruf, kemudian
[image:29.595.116.515.261.736.2]dilanjutkan dengan menunjukkan kata, dan terakhir suku kata sesuai
gambar
3. Kemampuan membaca dini anak TK Negeri Pembina Manggar setelah
digunakan media kartu suku kata bergambar mengalami peningkatan dari
sebelum diberi tindakan. Dari 15 anak yang mencapai skor yang sempurna
ada 7 anak. Peningkatan tertinggi terjadi pada kemampuan anak dalam
menyebutkan dan menunjukkan huruf-huruf vokal, serta menyebutkan dan
menunjukkan huruf-huruf konsonan. Sedangkan kemampuan anak dalam
mengelompokkan gambar dan kata yang memiliki huruf awal yang sama,
mengelompokkan gambar dan kata yang memiliki suku kata awal yang
sama menyusun suku kata sesuai gambar dinilai cukup baik. Dan
kemampuan anak dalam membaca kata dan kalimat sederhana sesuai
gambar dinilai cukup.
B.Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan di atas, terdapat
beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi dan bagi
pihak-pihak terkait antara lain :
1. Bagi Guru
a) Kartu suku kata bergambar, salah satu media yang dapat memfasilitasi
dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca anak melalui
bermain gambar, kartu huruf, kartu suku kata. Untuk itu guru harus
mengetahui langkah-langkah dalam penggunaan media kartu suku kata
bergambar.
b) Menurut hasil penelitian, media kartu suku kata bergambar dapat
meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak. untuk itu guru
bisa membuat media kartu suku kata bergambar sesuai dengan tema
pembelajaran, guru juga bisa memodifikasi agar media tersebut lebih
kata dan dalam pelaksanaan menggunakan media kartu suku kata
bergambar harus secara individual.
2. Bagi Orang Tua
Dapat d ijadikan salah satu alternatif agar anak ada keinginan membaca
tanpa ada paksaan dari siapapun. Menciptakan suasana membaca yang
menyenangkan ketika anak berada di lingkungan rumah.
3. Bagi Lembaga PAUD
a) Sekolah seharusnya dapat memfasilitasi segala sesuatu yang dapat
mendukung proses pembelajaran membaca dini pada anak. Dengan
dukungan media serta metode yang tepat anak akan tertarik untuk belajar
membaca
b) Kepala sekolah dan guru harus sering melakukan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran terutama kegiatan membaca dini, dan kemudian
dikonsultasikan kepada orang tua anak.
c) Sekolah sudah sepantasnya memberi kesempatan kepada guru-guru untuk
mngikuti berbagai pelatihan atau seminar yang berhubungan dengan anak
usia dini terutama dalam hal kemampuan membaca diini pada anak.
4. Bagi Peneliti
Media kartu suku kata bergambar sangat cocok untuk pengenalan huruf
dan kata. Untuk selanjutnya peneliti harus bisa memodifikasi media kartu
suku kata bergambar dalam rangka pengenalan huruf dan kata dan media
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti, dkk. ( 2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran edisi 1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Dhieni, Nurbiana. (2008). Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka
Djamarah, et al. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Eliyawati, Cucu, dkk. ( 2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Eliyawati, Cucu. (2008). Pengembangan Profesi Guru TK. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Hildayani, Rini. ( 2005). Psikologi Perkembangan dan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka
Iskandar. ( 200). Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat : Gaung Persada (GP) Press Mueller, Stephani. (2006). Panduan Belajar Membaca Jilid 1 dengan
benda-benda di sekitar kita untuk Anak Usia 3-8 tahun. Jakarta : Erlangga For Kids
Montolalu, dkk . (2007). Bermain Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka Olivia, Femi, dan Lita Ariani .(2009). Belajar Membaca yang Menyenangkan
Untuk Anak Usia Dini. Jakarta : PT Elex Komputindo Permendiknas no 58 tahun 2009
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
Sadiman, A. dkk. (2007). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Pustekkom Dikbud dan PT. Raja Grafindo Persada dalam Rangka ECD Project (USAID).
Sarikasdani, Galuh rindubayu. (2012). Meningkatkan kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-kanak Melalui Pembelajaran Metode Mueller. Skripsi FIP-UPI. Bandung : tidak diterbitkan
Suhaeni, Heni. (2013). Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Pada Anak Melalui Penggunaan Media Lego Huruf. Skripsi FIP-UPI. Bandung : tidak diterbitkan
Syamsudin dan Vismaia S. (2009). Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. . Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Tampubolon .(1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung : Angkasa
Tarigan, Henry. (1979). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan berbahasa. Bandung : Angkasa
Wahyudin, Uyu dan Mubiar Agustin. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : PT Refika Aditama
Wirriaatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Yusuf, Syamsu. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya