• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE MULTISENSORI: Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelas B Taman Kanak-kanak Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE MULTISENSORI: Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelas B Taman Kanak-kanak Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012-2013."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN

METODE MULTISENSORI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelas B Taman Kanak-kanak Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012-2013).

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

Oleh:

ETI MULYATI

NIM. 1007655

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini

Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Penerapan

Metode Multisensori

(Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelas B Taman Kanak-kanak Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012-2013)

Oleh Eti Mulyati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Eti Mulyati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Mei 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

ETI MULYATI

1007655

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN

METODE MULTISENSORI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelas B Taman Kanak-kanak Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012-2013)

Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I,

Rudiyanto, S.Pd., M.Si NIP. 197406171999031003

Pembimbing II,

Euis Kurniati, M.Pd NIP. 197706112001122001

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd

(4)

ETI MULYATI

. 1007655

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN

METODE MULTISENSORI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelas B Taman Kanak-kanak Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012-2013)

Disetujui dan Disahkan oleh:

Penguji I,

Dr. Masitoh, M.Pd

NIP 194806261980112011

Penguji II,

Rita Mariyana, M.Pd

NIP 197803082001122001

Penguji III,

Dr. Badru Zaman, M.Pd

NIP 197408062001121002

Penguji IV,

Dr. H. Mubyar Agustin, M.Pd

(5)

Eti Mulyati, 2013

(6)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN

METODE MULTISENSORI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelas B Taman Kanak-kanak Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012-2013)

Oleh : Eti Mulyati (NIM. 1007655)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang menunjukkan bahwa kemampuan membaca dini anak TK kelompok B TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka masih belum memuaskan. Hal ini terlihat dari sedikitnya anak-anak yang mampu mengenal simbol-simbol huruf untuk persiapan membaca. Dalam proses pembelajaran cenderung melalui latihan-latihan dengan bantuan buku paket membaca. Anak terlihat kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan guru dan kurang menyenangkan. Hal sama yang tampak adalah media pembelajaran membaca dini kurang memadai dan metode yang digunakan dalam pembelajaran membaca dini kurang bervariasi. Metode Pembelajaran membaca dini yang digunakan sebatas ceramah, bercakap-cakap dan pemberian tugas. Pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat pada guru (teachercentered).

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, dipandang perlu untuk memperbaiki proses dah hasil pembelajaran membaca dini anak TK. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya melalui metode Multisensori sebagai metode alternatif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang ada. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan anak setelah guru menggunakan metode Multisensori.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian adalah anak kelompok B TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka yang berjumlah 19 anak.

Hasil penelitian, kemampuan membaca dini anak setelah dilakukan tindakan menunjukkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat setiap siklusnya dalam tahapan Metode Multisensori yaitu pengenalan huruf, Pengenalan kata dan pengenalan kalimat mengalami peningkatan. Siklus satu sebagian besar (63,49%) dalam mengenal huruf anak sudah berkembang dengan baik, sebagian besar (60,43%) anak sudah berkembang baik dalam mengenal kata, dan Setengahnya (62,92%) anak sudah berkembang dengan baik dalam mengenal kalimat. Siklus dua seluruh anak sudah berkembang dengan baik dalam mengenal huruf, kata dan kalimat. Hal ini mengandung arti bahwa secara umum penggunaan metode Montessori mampu meningkatkan kemampuan membaca dini abak TK. Rekomendasi dari penelitian ini adalah guru TK diharapkan dapat mempertimbangkan penggunaan metode Multisensori sebagai metode alternatif pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak TK Kelompok B.

(7)

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

INCREASING READING ABILITY IN EARLIER AGE FOR KINDERGARTEN STUDENTS THROUGH IMPLEMENTATION

OF MULTI-CENSOR METHOD

(The observation of class action toward Class B Students of Cempaka Indah Kindergarten School, Campaka District, Purwakarta Region,

Academic Year 2012-2013) By: Eti Mulyati (NIM. 1007655).

ABSTRACT

The observation was based on the facts that the reading ability in earlier age for kindergarten students in Class B of Cempaka Indah Kindergarten School, is far from satisfactory. Only few of the students who can identify the symbols of alphabets or letters as basic of reading ability.

In learning process which is mainly focused on exercising whit supports of reading books, the students showed lack of interest. It seemed that the material delivered by the teacher is less fun. The same problems occurred when it comes to learning media for reading in earlier age which is very limited and lack of variation. The method of reading practice in earlier age that is being implemented are class speaking and task completion. The method is still oriented on teacher (teacher centered).

Based on the issues above, it is necessary to improve the process and the output of reading practice in earlier age for kindergarten students. One of the effort is by using the multi-censor method as an alternative method to improve the current learning condition. The method is aimed to measure the success rate of the students reading ability after it is fully implemented.

The observation is using Class Action Observation, and using 19 students of Class B Kindergarten Students of Cempaka Indah Kindergarten School, Campaka District, Purwakarta Region, as the subject.

After the method is implemented, the ability of reading in earlier age is showing improvement. It is indicated in every cycles of multi-censor method that cover: letters, words, and sentences identification, all are improved. Cycle one, most of students (63.49%) can identify the letters well, majority (60.43%) students have been developed in identifying words, and more than half (62.92%) students can identify sentences. Cycle two, all students have been developed to identify letters, words, and sentences well. It means, generally the multi-censor method can increase the ability of reading in earlier age of kindergarten students. And it is recommended to all kindergarten teachers to use this method as an alternative method to improve the reading skill in earlier age for Class B kindergarten students.

(8)

v

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

ABSTRAK ... iv

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ……….. 11

A. Keterampilan Membaca Dini ... 11

1. Pengertian Keterampilan Membaca ... 11

2. Membaca Dini pada Anak TK ... 12

3. Membaca Sebagai Suatu Proses Sensoris ... 14

4. Membaca Sebagai Proses Perseptual ... 15

B. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak ... 16

1. Karakteristik Anak Usia Taman Kanak-kanak ... 16

2. Implikasi terhadap Pembelajaran ... 17

C. Metode Multisensori ... 20

1. Pengertian Metode Multisensori ... 20

2. Tahapan Belajar Membaca Menggunakan Metode Multisensori 21 3. Pengaruh Metode Multisensori dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak TK ... 22

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28

(9)

vi

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.Subjek Penelitian ... 28

B. Desain Penelitian ... 28

C. Metode Penelitian ... 30

D. Definisi Operasional ... 32

E. Alat Pengumpulan Data ... 32

1. Pengamatan langsung/observasi ... 32

2. Catatan Lapangan ... 33

F. Instrumen Penelitian ... 33

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 37

H. Validasi Data ... 38

2. Kondisi Objektif Kemampuan Membaca Dini di TK Cempaka Indah ... 45

3. Penerapan Metode Multisensori untuk meningkatkan Kemampuan Membaca Dini... ... 52

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 80

1. Kondisi Objektif Kemampuan Membaca Dini Anak TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta sebelum Menggunakan Metode Multisensori ... 80

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Dini dengan Menggunakan Metode Multisensori pada Anak TK Cempaka Indah ... 81

3. Peningkatan Kemampuan Membaca Dini Anak TK Cempaka Indah setelah Menggunakan Metode Multisensori... 82

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Anak usia dini berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental (Suyanto, 2005:5). Maka tepatlah bila dikatakan bahwa usia dini adalah usia emas, di mana anak sangat berpotensi mempelajari banyak hal dengan cepat. Dalam perkembangan bahasa anak, Piaget

(Santrok, 2002) menyatakan bahwa, “bahasa dapat membantu perkembangan

kognitif. Bahasa dapat mengarahkan perhatian anak pada benda-benda baru atau hubungan baru yang ada di lingkungan, mengenalkan anak-anak pada

pandangan-pandangan yang berbeda dan memberikan informasi pada anak.”

Selanjutnya Tarigan (1998) yang mengatakan bahwa, “salah satu aspek perkembangan bahasa yang harus dikembangkan pada anak TK adalah kemampuan membaca dan menulis. Pengembangan kemampuan membaca anak-anak TK perlu dilaksanak-anakan dengan berdasarkan karakteristik perkembangan

anak.” Membaca merupakan kemampuan yang sangat fundamental, karena

kemampuan membaca menjadi dasar untuk mengetahui banyak pengetahuan tentang dunia di luar anak. Selain itu kemampuan membaca, memegang peranan yang sangat penting karena kemampuan membaca menjadi aspek dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lain. Pada anak TK keterampilan membaca difokuskan pada pembelajaran membaca awal atau membaca dini.

(11)

2

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

diberikan, sebagai salah satu usaha menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca

pada anak, dan sekaligus mempersiapkannya memasuki pendidikan dasar.”

Selanjutnya Tampubolon (1993:63) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan

membaca dini adalah: “membaca yang diajarkan secara terprogram (secara

formal) kepada anak prasekolah. Anak yang diajarkan membaca dini umumnya lebih maju di sekolah daripada anak-anak yang belum pernah memperoleh

membaca dini.” Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

membaca dini atau membaca permulaan adalah pengajaran membaca-menyuarakan huruf-huruf yang disajikan yang diberikan kepada anak yang baru belajar membaca di lembaga pendidikan formal sebagai bekal untuk belajar membaca di sekolah dasar.

(12)

3

mengadakan penelitian tentang pengaruh membaca dini pada anak-anak. Dia menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak yang diajar membaca dini. Sejalan dengan pendapat tersebut, Steinberg (Dhieni, 2007: 5.2) juga

mengemukakan bahwa, „anak-anak yang mendapatkan pelajaran membaca dini

umumnya lebih maju di sekolah.‟ Hal tersebut masih diperkuat oleh pendapat

Moleong (Dhieni, 2005: 5.3) yang mengatakan salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak TK adalah kemampuan membaca dan menulis.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengembangan kemampuan membaca di TK dapat dilaksanakan selama masih dalam batas-batas aturan praskolastik dan sesuai dengan karakteristik anak, yakni belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Untuk mengajarkan kemampuan membaca pada anak TK, guru perlu mengetahui tahapan perkembangan kemampuan membaca pada anak. Menurut Cochrane Efal (Dhieni, 2005: 5.9), perkembangan dasar kemampuan membaca pada anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap yakni:

(13)

4

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

Untuk membantu perkembangan membaca anak agar berkembang dengan baik perlu diberikan rangsangan yang memadai dan tepat sesuai dengan karakteristik perkembangan anak. Rangsangan atau stimulasi yang diberikan kepada anak menjadi salah satu faktor keberhasilan pada perkembangan bahasa anak. Mengajarkan membaca pada anak dapat dilakukan oleh para orang tua, guru-guru di kelompok bermain, dan di TK dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan minat dan kebiasaan membaca (Tampubolon, 1993: 45).

Namun demikian membaca bukanlah suatu kegiatan pembelajaran yang mudah. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan anak dalam membaca. Secara umum, faktor-faktor tersebut datang dari guru, anak, kondisi lingkungan, materi pelajaran, serta metode pembelajaran (Sugiarto, 2002). Faktor-faktor tersebut terkait dengan jalannya proses belajar membaca, dan jika kurang diperhatikan hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan membaca pada anak.

(14)

5

hanya mengenal huruf-huruf tunggal, membaca alfabet, menyanyikan nyanyian alfabet, membentuk huruf di atas garis yang sudah ditentukan sebelumnya, atau menyuruh anak mengoreksi bentuk huruf di atas garis yang sudah dicetak merupakan contoh praktik yang tidak cocok diterapkan karena menekankan perkembangan keterampilan secara terpisah. Hal ini diduga yang menyebabkan kemampuan membaca dini anak masih belum berhasil dengan memuaskan. Karena itu diperlukan praktik pengajaran membaca yang cocok untuk anak dengan memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan anak dan tipe pembelajaran pada tiap anak.

Adanya kendala dan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran perkembangan membaca pada anak TK Cempaka Indah, maka diperlukan metode yang tepat dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang menitik beratkan pada kemampuan pemahaman akan kata yang mereka dengar (reseptif) atau mereka ucapkan (ekspresif). Dalam membantu perkembangan membaca anak TK, harus menggunakan pendekatan visual, suara, dan linguistik untuk bisa belajar membaca dengan fasih. NAEYC (National Association for the Education of Young Children) dalam Sessiani (2007: 6) memberikan rekomendasi bentuk dan metode pengajaran membaca pada anak TK, yaitu berupa bentuk praktik yang cocok dan tidak cocok untuk dikembangkan dalam pendidikan masa awal anak-anak yang berkaitan dengan perkembangan bahasa.

(15)

6

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

keseluruhan modalitas yang dimiliki oleh anak. Artinya semakin banyak benda yang dilihat, didengar, diraba, maka akan makin pesat berlangsungnya perkembangan persepsi dan makin banyak tanggapan yang diperoleh maka makin pesat pulalah perkembangan bahasa anak.

Salah satu metode yang mendasarkan pada asumsi yang melibatkan berbagai modalitas atau indra anak yaitu metode multisensori. Menurut Yusuf,

(2003: 69) “metode multisensori mendasarkan pada asumsi bahwa anak akan

belajar lebih baik jika materi pelajaran disajikan dalam berbagai modalitas, yaitu

visual (penglihatan), auditory (pendengaran), kinesthetic (gerakan), dan tactile (perabaan), yang sering disebut VAKT.” Metode multisensori menekankan

pengajaran membaca melalui prinsip VAKT, dengan melibatkan beberapa modalitas alat indera. Dengan melibatkan beberapa modalitas alat indera, proses belajar diharapkan mampu memberikan hasil yang sama bagi anak-anak dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda. Pendekatan yang sesuai dengan tipe pembelajaran anak akan memberi lebih banyak kesempatan bagi anak untuk menggali kemampuan dan potensinya. Prinsip VAKT dalam praktiknya diterapkan dengan menggunakan alat bantu, yang mewakili fungsi dari masing-masing alat indera yang ada.

(16)

7

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Dalam hal ini metode multisensori saat belajar membaca diberikan secara visual, auditoris, taktil, dan kinestetik dan terbukti mampu meningkatkan kepekaan alat indera dan akhirnya mempertajam perhatian yang berguna bagi proses belajar. Pembelajaran multisensori dilakukan dengan proses penelurusan/perabaan dengan jari tangan dan mengkoordinasi gerakan tubuh (taktil kinestetik), kemudian saat menelusuri tersebut anak melihat dan mengucapkan kata dengan keras (visual-auditoris). Selain itu pembelajaran dengan metode multisensori dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak. Kemampuan membaca permulaan anak meningkat dari 52,3% pada kondisi awal menjadi 71,2% pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 92,3% pada akhir siklus II.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan menggunakan metode multisensori untuk mengembangkan kemampuan membaca dini secara optimal sesuai minat dan usianya dengan melakukan penelitian yang berjudul:

Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-kanak

melalui Penerapan Metode Multisensori (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelas B Taman Kanak-kanak Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012-2013).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

(17)

8

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

memuaskan; (3) kemampuan guru TK dalam mengajarkan membaca masih rendah; (4) kurangya variasi guru dalam menggunakan metode pembelajaran.

Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan membaca dini anak TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta sebelum menggunakan metode multisensori pada tahun pelajaran 2012-2013?

2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran membaca dini dengan menggunakan metode multisensori pada anak TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta pada tahun pelajaran 2012-2013?

3. Bagaimana peningkatan kemampuan membaca dini anak TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta setelah menggunakan metode multisensori pada tahun pelajaran 2012-2013?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca dini dengan menggunakan metode multisensori untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak TK yang diterapkan di TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta Purwakarta.

Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah ingin mengetahui:

(18)

9

2. Proses pelaksanaan pembelajaran membaca dini dengan menggunakan metode multisensori pada anak TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta pada tahun pelajaran 2012-2013.

3. Peningkatan kemampuan membaca dini anak TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta setelah menggunakan metode multisensori pada tahun pelajaran 2012-2013.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana dalam meningkatkan pengetahuan tentang pelaksanaan proses pembelajaran dalam kemampuan membaca dini pada anak TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta.

2. Bagi pengelola dan guru TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan TK agar lebih berkualitas dalam rangka membina anak dalam kemampuan membaca dini.

3. Bagi Program PGPAUD, diharapkan dapat memberikan konstribusi sebagai bahan bacaan agar dapat meningkatkan dan mengembangkan program pembelajaran khususnya program guru pendidikan anak usia dini.

E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi

(19)

10

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

Bab I Pendahuluan yang berisi: (a) latar belakang penelitian, (b) identifikasi dan perumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, (e) struktur organisasi penulisan skripsi.

Bab II berisikan landasan pustaka tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran membaca dini dan metode multisensori, yaitu: (a) tinjauan tentang pendidikan anak usia dini; (b) membaca dini pada anak taman kanak-kanak; (c) metode multisensori; (d) kerangka berpikir penelitian; (e) penelitian terdahulu yang relevan; dan (f) hipotesis penelitian.

Bab III membahas metodologi penelitian terdiri dari: (a) lokasi dan subjek penelitian, (b) desain penelitian; (c) metode penelitian; (d) definisi operasional; (e) instrumen penelitian; (f) teknik pengumpulan data; dan (g) analisis data.

Bab IV berisi: (a) deskripsi data awal penelitian; (b) pelaksanaan dan hasil penelitian; (c) dan pembahasan penelitian.

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta. Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2012/2013 dengan waktu efektif selama tiga bulan, mulai bulan Agustus-Oktober 2012.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak yang akan diberikan tindakan dalam pembelajaran perkembangan kemampuan membaca dini anak kelompok B TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta yang terdiri dari 19 anak (anak laki-laki berjumlah 11 orang, dan anak perempuan berjumlah 7 orang).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menempuh tahapan-tahapan yang berurutan dalam pengembangan setiap siklus, model siklus yang digunakan dalam melakukan tindakan adalah seperti yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbolah, 1997/1998: 14) menyatakan bahwa:

(21)

29

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

Keempat aspek tindakan yang merupakan langkah-langkah dalam penelitian dilaksanakan dalam satu siklus atau putaran. Empat komponen tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian mulai dari perencanaan (plan), pelaksanaan (acting), pengamatan (observe) dan refleksi (reflect).

Rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini berdasarkan pada upaya peningkatan kemampuan membaca dini anak TK melalui penerapan metode multi sensori pada siswa TK kelompok B, dan pelaksanaannya dilakukan secara kolaborasi dengan mitra penelitian yang juga merupakan guru TK di TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta.

Pada tahap pelaksanan tindakan dalam penelitian ini adalah implemetasi dari apa yang sudah direncanakan. Langkah-langkah yang dilaksanakan oleh peneliti mengacu pada rumusan masalah yang sudah ditentukan. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas yang dirancang secara sistematis digerakan ke arah lebih terciptanya keaktivan kegiatan anak dalam proses pembelajaran, sebagai upaya peningkatan atau perbaikan kemampuan membaca dini anak TK B melalui penerapan metode multisensori.

Kegiatan observasi dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian yang telah disiapkan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu untuk mengumpulkan data tentang proses yang berupa perubahan kinerja dan hasil kegiatan pembelajaran.

(22)

30

diketahui kelemahan atau kekurangan serta kelebihan pada pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran, yang selanjutnya dikaji oleh peneliti dan mitra penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini pelaksanaan siklusnya dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Model Spiral Kemmis dan Mc.Taggart (Kasbolah, 1998/1999).

C. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menyajikan data hasil penelitian secara deskriftif berupa pemaparan dari data yang diteliti. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang disebut Classroom Action Research yang mengacu kepada

Penyusunan Rencana Tindakan

Refleksi

ke 1 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

Penyusunan Rencana Selanjutnya

Penyusunan Rencana Tindakan

Refleksi ke 2

SIKLUS KE 1

SIKLUS KE 2 Observasi Pelaksanaan

Tindakan

Observasi Pelaksanaan Tindakan

(23)

31

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

tindakan guru ketika melaksanakan pembelajaran sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Penelitian ini melibatkan teman sejawat atau seseorang guru sebagai observer yang nantinya ini digunakan peneliti untuk membantu melakukan observasi pada saat proses pembelajaran mengajar berlangsung.

Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan penelitian yang bersifat reflektif yang bertujuan agar guru dapat memperbaiki kelemahan dan kekurangan di dalam menyajikan pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar dalam kemampuan membaca dini. Hal ini dikarenakan bahwa permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini menyangkut kinerja guru dan aktivitas anak secara klasikal. Oleh karena itu, peneliti meyakini bahwa PTK yang digunakan sesuai dengan karakter permasalahan yang diteliti. Menurut Kemmis dan Taggart (Wibawa, 2003:7) PTK adalah “suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh

peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut.”

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan pemahaman dan penafsiran yang berbeda, maka peneliti membuat definisi operasional sebagai berikut:

(24)

32

indera. Modalitas/indra yang dipakai adalah visual, auditoris, kinestetik, dan taktil, atau disingkat dengan VAKT. Pembelajaran membaca dini dengan metode membaca multisensori meliputi kegiatan menelusuri (perabaan), mendengarkan (auditoris), menulis (gerakan), dan melihat (visual). Untuk itu, pelaksanaan metode ini membutuhkan alat bantu (media) seperti kartu huruf, cat, huruf timbul, dan alat bantu lain yang sifatnya dapat diraba (konkret). 2. Kemampuan membaca dini dalam penelitian ini adalah program pembelajaran

yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dini pada saat anak-anak mulai memasuki belajar secara formal di TK. Pada tahap awal anak memasuki bangku sekolah di TK dalam membaca dini lebih diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yakni kemampuan melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Kemampuan membaca dini dalam penelitian ini meliputi indikator: (a) Menyebutkan dan menunjukkan huruf/abjad dan simbol yang melambangkannya; (b) Merangkai suku kata menjadi kata (c) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf yang sama (d) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf (Depdiknas, 2009).

E. Alat Pengumpulan Data

Dalam usaha untuk mengumpulkan data menggunakan sumber data sebagai berikut:

1. Pengamatan langsung/observasi

(25)

33

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

metode multisensori untuk mengetahui sikap anak selama pembelajaran berlangsung dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan pada proses berikutnya.

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah, catatan tertulis berupa data-data tentang apa yang dilihat, didengar, dialami, dan difikirkan oleh peneliti selama melakukan penelitian dalam mengumpulkan data.

F. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen non tes dengan format observasi untuk menilai perkembangan kemampuan membaca dini anak Taman Kanak-kanak. Instrumen yang dikembangkan meliputi instrumen non tes untuk mengobservasi perkembangan kemampuan membaca dini anak TK, dan instrumen observasi kegiatan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Kisi-kisi instrument yang digunakan digunakan untuk mengobservasi anak dalam penelitian ini dapat ditampilkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Pembelajaran Membaca Dini Anak Tk Kelompok B TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Purwakarta.

Variabel Sub Variabel Indikator Item

(26)

34

Variabel Sub Variabel Indikator Item

Teknik

Berdasarkan kisi-kisi instrumen di atas, selanjutnya disusun instrumen kemampuan membaca dini anak TK, sebagai pedoman dalam melakukan observasi untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca dini anak TK, yang disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Instrumen Kemampuan Membaca Dini Anak Taman Kanak-kanak

No Aspek yang dinilai Item BB MB BSH BSB

1 Menyebutkan huruf /abjad yang ada pada kartu kata

(27)

35

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

No Aspek yang dinilai Item BB MB BSH BSB

4. Menyebutkan huruf u 5. Menyebutkan huruf o 6. Menyebutkan huruf b

7. Menyebutkan huruf d 8. Menyebutkan huruf h 9. Menyebutkan huruf j 10. Menyebutkan huruf k 16. Menyebutkan huruf y 2 Menunjukan simbol

huruf / abjad yang ada pada kartu kata

17. Menujukkan huruf a

18. Menunjukkan huruf i 19. Menunjukkan huruf e 20. Menunjukkan huruf u 21. Menunjukkan huruf o 22. Menunjukkan huruf b

23. Menunjukkan huruf d 24. Menunjukkan huruf h 25. Menunjukkan huruf j 26. Menunjukkan huruf k 32. Menunjukkan huruf y 3 Menyusun huruf

43. Menyebutkan kata yang huruf awalnya: a= ayam-angsa

(28)

36

No Aspek yang dinilai Item BB MB BSH BSB

45. Menyebutkan kata yang huruf awalnya: i= ikan - itik 46. Menyebutkan kata yang

huruf awalnya: k=

kuda-47. Menyebutkan kata yang huruf akhirnya: ba=domba-laba-laba

48. Menyebutkan kata yang huruf akhirnya: da= kuda-panda

49. Menyebutkan kata yang huruf akhirnya: ah= gajah-jerafah

50. Menyebutkan kata yang huruf akhiranya: an=ikan-macan 7 Membaca gambar yang

memiliki kata 9 Meniru tulisan kata

yang ada di bawah gambar

58. Meniru tulisan kata: ayam 59. Meniru tulisan kata: kuda 60. Meniru tulisan kata: domba 61. Meniru tulisan kata: gorila 62. Meniru tulisan kata: panda

Keterangan :

BB : Belum Berkembang MB : Masih berkembang

BSH : Berkembang sesuai harapan

BSB : Berkembang sangat baik Depdiknas (2009)

Sedangkan format untuk observasi kegiatan guru adalah sebagai berikut: Tabel 3.3

Pedoman Observasi Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Dini Dengan Metode Multisensori

(29)

37

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar Ya Tidak

Seting Kelas 1. Mempersiapkan alat untuk kegiatan

2. Penataan kelompok untuk

memudahkan pemantauan

3. Ruang kelas ditata ulang sesuai

dengan tema

Kesiapan Guru 1. Kesiapan untuk memberikan materi

2. Guru menguasai materi

3. Guru memberikan bimbingan

Kegiatan Pembelajaran

1. Guru mengkondisikan anak

2. Melakukan apersepsi melalui tanya

jawab

3. Mengenalkan huruf vocal dan

konsonan

4. Mengarahkan anak unutk merangkai

kata sesuai gambar

5. Mengarahkan anak untuk

menyebutkan kata-kata yang mempunyai huruf awal dan huruf akhir yang sama.

6. Memberi kesempatan kepada anak

untuk melakukan sendiri menyebutkan merangkai huruf

Media 1. Kartu huruf kasar

2. Kartu huruf timbul

3. Gambar-gambar

Evaluasi 1. Memberi penguatan kepada anak

2. Menilai anak dalam menyebutkan

huruf, menyusun kata sesuai gambar 3. Menilai hasil kerja anak

4. Melakukan evaluasi setiap hari

5. Melakukan evaluasi setiap minggu

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Tahap Pengolahan Data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(30)

38

2. Mengidentifikasi hasil data isian yang dilakukan oleh objek penelitian kedua, guru mitra penelitian.

3. Menganalisa data dari berbagai sumber yang terkumpul serta mengelompokkannya.

Menganalisis data dalam suatu penelitian merupakan suatu langkah yang penting dan mutlak untuk memberi arti terhadap data yang diperoleh. Untuk mengolah data yang terkumpul sehubungan dengan peneltian tindakan kelas ini perlu dilakukan validasi data. Validasi data pada penelitian ini merujuk kepada pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2005:168) yaitu dilakukan dengan:

a. Memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru, praktisi, mitra peneliti, dan anak melalui tanya jawab di akhir tindakan.

b. Memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membangdingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.

c. Mengecek kebenaran prosedur dan metode yang dipakai peneliti serta kesimpulan yang diambil oleh peneliti dengan cara mendiskusikannya bersama guru, dan pembimbing.

H. Validasi Data

(31)

39

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

1. Member-Chek

Member-Chek, yaitu memeriksa kembali data yang diperoleh selama observasi untuk mengetahui keterangan atau informasi itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu diperiksa sebenarnya. Melakukan Validasi dengan triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran dan memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari sumber lain mengenai kebenaran tentang data penelitian melalui kegiatan diskusi yang dilakukan setiap akhir pelaksanaan tindakan. Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang anak sebagai subjek dalam penelitian dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi.

2. Audit Trail

Audit Trail, yakni memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti dan di dalam pengambilan kesimpulan. Selain itu, peneliti juga memeriksa catatan yang ditulis untuk peneliti atau mitra peneliti. Peneliti dapat mendiskusikan pada tahap ini dengan teman sejawat yang memiliki wawasan tentang pembelajaran kemampuan sains.

3. Expert Opinion

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan metode multisensori dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak TK Kelompok B TK Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Kemampuan membaca dini anak TK Kelompok B TK Cempaka Indah sebelum menggunakan metode multisesnsori masih rendah, hal ini terlihat dari masih sedikitnya anak-anak yang mampu mengenal symbol-simbol huruf untuk persiapan membaca.

2. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode multisensori dalam mengembangkan kemampuan membaca dini dilaksanakan melalui media yang menarik perhatian anak, seperti kartu huruf, kartu gambar, kartu kata, dan kartu kalimat sederhana. pembelajaran ini dilakukan secara bertahap dan adanya pengulangan sehingga ingatan anak mengenai apa yang telah dipelajari dapat membekas dan tidak mudah lupa. Penggunaan metode multisensori telah berhasil memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran dan dapat merangsang minat anak untuk belajar membaca dini.

(33)

93

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

berkenaan dengan kemampuan membaca dini dengan menggunakan metode multisensori adalah anak sudah mengenal huruf, mengenal kata, dan mengenal kalimat sederhana. Pada siklus satu sebagian besar (63,49%) dalam mengenal huruf anak sudah berkembang dengan baik, sebagian besar (60,43%) anak sudah berkembang baik dalam mengenal kata, dan Setengahnya (62,92%) anak sudah berkembang dengan baik dalam mengenal kalimat. Siklus dua seluruh anak sudah berkembang dengan baik dalam mengenal huruf, kata dan kalimat

B. Rekomendasi

Beradasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan di atas, terdapat beberapa yang menjadi catatan sebagai rekomendasi bagi pihak-pihak terkait antara lain:

1. Bagi guru, seyogyanya mampu memvariasikan metode untuk mengajarkan anak membaca dini. Namun hal yang perlu diingat adalah metode apapun yang akan digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengajarkan membaca dini pada anak TK adalah metode multisensori yaitu pengenalan huruf melalui kartu huruf dan kartu gambar, pengenalan kata melalui abjad yang dapat dipeindahkan, dan pengenalan kalimat melalui kartu kata.

(34)

94

memanfaatkan media-media konkrit seperti mebaca dini dengan menggunakan metode multisensori.

3. Lembaga seyogyanya dapat mempasilitasi pembelajaran khususnya membaca dini dengan media dan sumber belajar yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar.

4. Agar anak dapat belajar membaca dini dengan benar, seyogyanya guru TK diberikan kesempatan untuk memperoleh pelatihan tentang metode pembelajaran membaca dini yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak, karena keberhasilan membaca dini berpengaruh terhadap kemampuan membaca anak kelak.

(35)

92

Eti Mulyati, 2013

Meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode sensori

DAFTAR PUSTAKA

Dhieni, N., dkk. (2007). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kasbolah, K. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Departeman Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tingi: IBRD LOAN. Rahmawati, H., dan Kurniati, E (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas pada

Anak Usia TK. Jakarta: Kencana

Resmini, at. al. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Ross, E. P., Burns, P. C., dan Roe, B. D. (1984). Teaching Reading in Today’s

Elementary School. Boston: Houghton Mifflin Company.

Saputro, OE (2011). Penerapan Metode Multisensori terhadap Kemampuan Membaca Permulaan pada Siswa Kelas I SD Negeri Pokak I Ceper Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. UHAMKA. Surakarta. Tidak diterbitkan. http://etd.eprints.ums.ac.id/13761/. Diakses Desember 2011. Santrock, J.W. (2002). Life – Span Development Jilid I (Alih Bahasa: Juda

Damanik dan Achmad Chusairi). Jakarta: Erlangga.

Syaodih, E. (2005). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Sessiani, AL. (2007). Pengaruh Metode Multisensori dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan pada Anak Taman Kanak-kanak (Studi Eksperimental di TK ABA 52 Semarang). SKRIPSI. UNRDIP. Tidak diterbitkan.http://eprints.undip.ac.id/10438/1/Lucky_Ade_S._M2A_003_0 37. Diakses Oktober 2011.

Solehudin, M. (2002). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Depdikbud-FIP IKIP.

Sugiarto. (2002). Perbedaan Hasil Belajar Membaca Antara Siswa Laki - laki dan Perempuan yang Diajar Membaca dengan Teknik Skimming (12 halaman). http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/37/perbedaan_hasil_belajar_membaca. htm. Diakses Agustus 2011.

(36)

93

Tampubolon, (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa.

Tarigan, D. (1983). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung; CV. Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia – Edisi Kedua, Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Balai Pustaka.

Walgito, B. (2002). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Wibawa, B. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan.

Wiriaatmaja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gambar

Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Kisi-kisi Pembelajaran Membaca Dini Anak Tk  Kelompok B Tabel 3.1
gambar yang
gambar 35. Merangkai kata: u -  l – a - r
+2

Referensi

Dokumen terkait

Data posisi pixel diplotkan dengan referensi panjang gelombang untuk mendapatkan fungsi kalibrasi, kemudian melakukan analisis temperatur menggunakan persamaan Wien.. Hasil

Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, penerjemah..

Pendahuluan , Besaran & Vektor ,Gerak Lurus ,Gerak Benda Dalam Bidang Datar Dengan Percepatan Tetap , Hukum –Hukum Newton Tentang gerak Kesetimbangan, Momentum Impuls Dan

Penelitian ini menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) untuk mengetahui seberapa besar risiko dan return yang akan dihadapi serta saham mana yang layak dan

Jika dan adalah vektor-vektor basis di yaitu vektor satuan yang masing- masing sejajar dan searah dengan sumbu x dan sumbu y dan berpangkal di titik O dalam ,

Plat pengekang ini terbuat dari baja, fungsinya untuk pengekang baja ringan profil C yang digunakan sebagai tumpuan benda uji reng baja ringan agar tidak geser saat

• Market analysis of hinterland economy and its demand for port facilities;. • Port positioning to maximise

Bahan baku dari dari biogas adalah limbah ternak yang mudah1. didapat karena pemanfaatan limbah ternak yang kurang