• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA FILM TRUE STORY DENGAN KEBERMAKNAAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA FILM TRUE STORY DENGAN KEBERMAKNAAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA FILM TRUE STORY DENGAN

KEBERMAKNAAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PSIKOLOGI

UMUM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

Sukma Putri Cahyawening

0802590

KONSENTRASI PEREKAYASA PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Hubungan Penggunaan Media Film True Story Dengan Kebermaknaan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Psikologi Umum

Hubungan Penggunaan Media Film True

Story Dengan Kebermaknaan Belajar

Mahasiswa Pada Mata Kuliah Psikologi

Umum

Oleh

Sukma Putri Cahyawening

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sukma Putri Cahyawening 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Sukma Putri Cahyawening 0802590

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA FILM TRUE STORY DENGAN

KEBERMAKNAAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. H. Dinn Wahyudin, MA NIP.19540206 197303 1 003

Pembimbing II

Dr. Cepi Riyana, M.Pd. NIP. 19751230 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd NIP. 19591121 198503 1 001

Ketua Prodi Teknologi Pendidikan

(4)
(5)

ABSTRAK

SUKMA PUTRI CAHYAWENING, skripsi yang berjudul “Hubungan Penggunaan Media Film True Story Dengan Kebermaknaan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Psikologi Umum”.

Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2013.

Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu: Bagaimanakah hubungan penggunaan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah psikologi umum ?”

Secara lebih khusus, rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu. 1) Bagaimana penggunaan media film true story pada mata kuliah Psikologi Umum di Jurusan Psikologi UPI?, 2) Bagaimana kebermaknaan belajar mahasiswa dengan menggunakan media film true story pada mata kuliah Psikologi Umum di Jurusan Psikologi UPI?, 3) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Umum di Jurusan Psikologi UPI?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian menggunakan instrumen penelitian berupa angket, wawancara dan studi literasi. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa jurusan Psikologi 2010 sebanyak 54 siswa. Pengelolahan data dilakukan dengan langkah : 1) mendeskripsikan data temuan, 2) uji validitas dan reliabilitas, 3) pengujian normalitas data, 4) pengujian hipotesis, 5) penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah psikologi umum. Adapun kesimpulan khusus yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah 1) penggunaan media film true story terbukti memberikan konstibusi yang yang baik sebagai alat bantu pembelajaran, 2) memberikan hasil yang baik terhadap kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah psikologi umum, 3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan terhadap penggunaan media film true story pada mata kuliah Psikologi Umum dengan kebermaknaan belajar mahasiswa Psikologi UPI Bandung, berdasarkan penelitian didapatkan dengan tingkat keeratan sedang.

(6)

ABSTRACT

SUKMA PUTRI CAHYAWENING, This paper entitled “The Relationship of the True Story Film Media with the Meaningful Learning of the Students in General Psychology Course”.

A paper of Curriculum and Education Technology, Faculty of Education, Indonesia University of Education, Bandung 2013.

This research attempt to answer formulated research questions which are: How is the relationship of the use of true story film media with the meaningful learning of the students in general psychology course?

In more specific, the research questions in this research are: (1) how is the use of the true story film media in general psychology course in Psychology department UPI?, 2) How is the meaningful learning of the students in general psychology course with the use of the true story film media in Psychology department UPI?, 3) Is there a significant relationship between the use of true story film media with the meaningful learning of the students in general psychology course in Psychology department UPI?

This research used descriptive correlational. The data collection was conducted by using an instrument which is questionnaire, interview, and relation study. The samples used are fifty-four students of Psychology Department 2010. The data analysis was conducted by: 1) describing the data collected, 2) validity and reliability testing, 3) data normality testing, 4) hypothesis testing, 5) concluding. Based on the result of this research, the conclusion is there is a positive and meaningful learning of the students in general psychology course in Psychology department UPI Bandung, based on the study were obtained with medium level.

(7)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Metode Penelitian... 7

E. Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran... 10

1. Pengertian Media Pembelajaran... 10

2. Klasifikasi Media... 13

3. Karakteristik dan Jenis-jenis Film... 17

4. Definisi Film True Story... 20

5. Fungsi Media Film... 23

B. Kebermaknaan Belajar... 25

1. Pengukuran Kebermaknaan Belajar... 26

2. Asumsi Model Pembelajaran Bermakna... 33

C. Psikologi Umum... 34

1. Pengertian dan Definisi Psikologi... 34

2. Hubungan Psikologi Dengan Ilmu-Ilmu Lainnya... 40

3. Aliran-Aliran Dalam Psikologi... 41

4. Pengaruh-pengaruh Lain Terhadap Psikologi... 42

5. Teori-Teori Dalam Psikologi... 43

D. Penelitian Terdahulu... 46

(8)

F. Hipotesis... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 50

B. Desain Penelitian... 51

C. Lokasi dan Sumber Penelitian 1. Lokasi Penelitian... 52

2. Populasi... 52

3. Sampel... 52

D. Definisi Operasional... 52

E. Instumen Penelitian... 53

F. Teknik Pengumpulan Data... 54

G. Teknik Uji Instrumen... 56

H. Teknik Analisis Data... 59

I. Prosedur Penelitian... 61

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian... 62

1. Penggunaan Media Film True Story (Var X)... 62

2. Kebermaknaan Belajar (Var Y)... 65

3. Hubungan Penggunaan Media Film True Story Dengan Kebermaknaan Belajar Mahasiswa... 67

a. Uji Validitas Dan Reliabilitas... 68

b. Pengelolahan Data Hasil Penelitian... 73

1) Pengujian Normalitas... 73

2) Pengujian Hipotesis... 74

c. Penafsiran Kesimpulan... 76

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 85

1. Kesimpulan Umum... 85

2. Kesimpulan Khusus... 86

B. Saran... 87 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Belajar adalah suatu proses belajar yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa orang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya.

Proses belajar yang diselenggarakan secara formal di sekolah, dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar berlangsung dapat dipengaruhi oleh lingkungan, sumber belajar dan fasilitas.

Pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa agar pelajar dapat memahami materi yang disampaikan oleh gurunya dengan jelas yang tentu saja akan berpengaruh pada hasil yang akan di dapat oleh pelajar tersebut. Hamalik, Oemar (2008:57) mengemukakan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pendidikan adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Pengertian pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah sebagai berikut.

(10)

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai penemuan-penemuan dalam bidang teknologi telah memberikan warna dan makna di era globalisai. Inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di semua kehidupan manusia dimana permasalahan-permasalahan yang muncul dapat terpecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk dalam dunia pendidikan pun kemajuan teknologi mempengaruhi dunia pendidikan.

Kegiatan belajar mengajar merupakan proses untuk memberikan pengalaman yang memadukan fisik mental melalui interaksi antara peserta didik dengan lingkungan belajar. Dewasa ini kegiatan belajar mengajar tidak lagi bertumpu pada pengajar, ruang dan waktu. Seperti halnya pada masa lalu, seorang yang akan menyajikan informasi guru cukup dengan ceramah saja. Khususnya dalam peristiwa pembelajaran, guru dianggap satu-satunya sumber belajar bagi pelajar, karena paradigma yang dianut masih teacher-centered learning atau pembelajaran yang berpusat pada guru. Tidak demikian halnya pada saat ini, kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya menyebabkan adanya perubahan pula dalam sistem penyampaian informasi. Siapapun bisa belajar mandiri melalui berbagai media. Namun tidak semua jenis media yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, karena belum tentu sesuai dengan rancangan pembelajaran yang disusun oleh pengajar.

Oleh karena itu keberadaan media dalam kegiatan belajar baik software dan hardware akan membantu terjadinya proses belajar mengajar yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat sekarang ini. Pendekatan dan strategi belajar mengajar yang berfariasi akan menumbuhkan kecintaan pada pelajaran sehingga peserta didik merasa lebih intensif dalam menggali informasi yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari.

Komara, Endang (2003:1) menyatakan bahwa.

(11)

keseluruhan proses baik secara mental maupun secara fisik. Model proses ini dikenal sebagai pembelajaran aktif atau pembelajaran interaktif dengan karakteristiknya sebagai berikut: (1) Adanya variasi kegiatan klasikal, kelompok dan perorangan; (2) Guru berperan sebagai fasilitator belajar, nara sumber dan manajer kelas yang demokratis; (3) Keterlibatan mental(pikiran, perasaan)siswa tinggi; (4) Menerapkan pola komunikasi yang banyak; (5) Suasana kelas yang fleksibel, demokrasi menantang dan tetap terkendali oleh tujuan; (6) Potensi dapat menghasilkan dampak instruktional dalam dampak pengiringan lebih efektif; (7) Dapat digunakan didalam atau diluar kelas/ ruangan.

Untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran salah satunya dengan cara memfasilitasi siswa dengan media pembelajaran tertentu. Materi pembelajaran yang bersifat praktik terkadang sulit pula untuk dipraktekan secara langsung, berbagai kendala dapat terjadi, sebagai contoh kurangnya sarana atau ketidak mungkinan menggunakan peralatan yang sesungguhnya untuk praktek, misalnya penggunaan bahan yang berbahaya tidak mungkin di pergunakan oleh para pembelajar secara langsung. Untuk mengatasi masalah tersebut maka terciptalah yang dinamakan media pembelajaran.

Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai perantara interaksi antara peserta didik dan pendidik. Media pembelajaran merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm, 1977).

Kata media berasal dari bahasa Latin sebagai bentuk jamak dari medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich, 2002; Ibrahim, 1997). Hamidjojo dalam Latuheru (1993) mengemukakan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarakan ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Menurut Smaldino dkk (2005) mengatakan bahwa media adalah sesuatu alat

komunikasi dan sumber informasi yang berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti “antara”, media menunjukkan pada segala sesuatu yang membawa

(12)

bila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran (Anitah, 2008 : 2).

Jadi menurut saya media adalah alat yang dapat menyampakan atau sebagai perantara pesan-pesan dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang hendak diajarkan hanya penggunaan media pembelajaran sangat dipengaruhi oleh keahlian guru dalam mengoperasikan media pembelajaran tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh James dalam Usman,

(2002:27) “Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar harus

disesuaikan dengan tujuan instruksional, isi materi pelajaran, pembelajaran, metode mengajar, dan karakteristik siswa”.

Berdasarkan hal tersebut, penerapan media pembelajaran menjadi salah satu alternatif untuk dapat menerapkan pembelajaran yang bermakna bagi mahasiswa khususnya pada mata kuliah Psikologi Umum. Media yang terintegrasi dalam teknologi pendidikan bila dirancang dan digunakan dengan baik merupakan sarana yang mampuh untuk mencapai efektifitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran.

Penelitian ini akan berfokus pada mata kuliah Psikologi Umum di Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Mata kuliah psikologi umum merupakan mata kuliah yang wajib dipelajari oleh seluruh mahasiswa Psikologi umum, karena mata kuliah tersebut adalah mata kuliah inti yang didalamnya mencangkup materi-materi yang akan dipelajari dalam mata kuliah lainnya. Psikologi umum ialah ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa Inggris psychology. Kata psychologi merupakan dua akar kata yag bersumber dari bahasa

(13)

Penggunaan media film true story dalam kegiatan belajar mata pelajaran Psikologi Umum sangat diperlukan, karena dalam penyampaian materi mata kuliah Psikologi Umum diperlukan pemaparan materi yang jelas, lengkap dan mudah dipahami oleh mahasiswa. Dan juga dapat membantu menerapkan teori teori dalam pisikologi yang telah dipelajari diterapkan secara langsung dengan dengan penggunaan media film. Pemanfaatan media film dalam mata kuliah Psikologi Umum diharapkan dapat memberikan konstribusi yang optimal terhadap kebermaknnaan belajar mahasiswa sehingga peserta didik mampu menjadikan pembelajaran lebih bermakna lagi.

Mengingat pembelajaran Psikologi Umum dengan menggunakan media film true story, penggunaan media tersebut harus menjadi pembelajaran yang

bermakna agar pembelajaran tersebut lebih tahan lama di ingat oleh mahasiswa. Ausubel mengemukakan teori belajar bermakna (Meaningful Learning). Pengetahuan disebut bermakna apabila dapat tahan lama diingat siswa. Belajar akan lebih bermakna jika ada hubungan pelajaran yang baru dengan apa yang ada di dalam sturktur kognitif anak (Tambunan dan Simanjuntak, 2009).

Suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan dapat diupayakan, salah satunya dengan menciptakan strategi pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran menitik beratkan pada bagaimana proses belajar siswa. Pembelajaran akan bermakna bagi siswa apa bila ada informasi dan pengetahuan baru. Informasi dan pengetahuan tersebut sesuai dengan struktur kognitif siswa. Artinya, pencernaan segala informasi dan pengetahuan sesuai dengan ukuran dan nalar siswa.

(14)

Bertolak dari latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitan dengan

judul, ”Hubungan Penggunaan Media Film True Story Dengan Kebermaknaan Belajar Pada Mata Kuliah Psikologi Umum”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut “Bagaimana Hubungan Penggunaan Media Film True Story

Dengan Kebermakna Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Psikologi Umum?”.

Secara lebih khusus permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan media film true story pada mata kuliah Psikologi Umum di Jurusan Psikologi UPI?

2. Bagaimana kebermaknaan belajar mahasiswa dengan menggunakan media film true story pada mata kuliah Psikologi Umum di Jurusan Psikologi UPI? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media film

true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah

Psikologi Umum di Jurusan Psikologi UPI? C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka peneliti membagi tujuan penelitian menjadi dua, meliputi tinjauan umum dan tinjauan khusus yakni :

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Umum.

Adapun tujuan khusus yang akan diteliti yaitu :

(15)

2. Untuk mengetahui terdapatnya kebermaknaan belajar mahasiswa menggunakan media film true story pada mata kuliah Psikologi Umum di Jurusan Psikologi UPI.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media film true story dengan kebermaknana belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Umum di Jurusan Psikologi UPI. D. Metode Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan media film true story dengan kebermaknana belajar mahasiswa pada mata kuliah psikologi umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang digunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

Pemilihan metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini di dasarkan dari penelitian yang ingin mengkaji dan melihat derajat Hubungan Penggunaan Media Film True Story Dengan Kebermaknana Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Psikologi Umum.

Sudjana dan Ibrahim (2007:77) “studi kolerasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan

dengan variasi dalam variabel lain”.

Sudjana dan Ibrahim (2007:64) menjelaskan “penelitian deskriptif adalah

penelitian yang berusaha mendeskriptifkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

terjadi pada saat sekarang”.

Pemilihan metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini didasarkan dari penelitian yang ingin mengkaji dan melihat derajat Hubungan Penggunaan Media Film True Story Dengan Kebermaknaan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Psikologi Umum.

(16)

1. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket;

2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam

dan gerak;

3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angket, gambar atau simbol-simbol lain. Dengan pengertiannya ini maka paper bukan terbatas hanya pada kertas sebagaimana terjemahan dari kata paper dalam bahasa Inggris, tetapi dapat berwujud batu, kayu, daun dan sebagainya yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.

Penelitian ini sumber dan informasi yang digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Person, mahasiswa angkatan 2010, jurusan Psikologi FIP UPI;

2. Place, jurusan Psikologi yang menjadi tempat penelitian yang akan

dilakukan;

3. Paper, dalam penelitian ini peneliti mencari hubungan antara metode

pembelajaran menggunakan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun masyarakat pada umumnya pengaruh metode pembelajaran menggunakan media film true story dengan kebermakna belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Umum.

(17)

2. Manfaat praktis

a. Menyebarluaskan informasi tentang arti pentingnya penggunaan media film true story dengan kebermakna belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Umum.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengajar dalam memahami dan memanfaatkan media film true story sebagai media pembelajaran sebagai pembelajaran yang bermakna.

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut juga metodologi penelitian adalah sebuah desain atau rancangan penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisis data berkenaan dengan faktor masalah tertentu. Menurut Sugiyono (2012:3) “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Pemilihan metode penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Menurut Sudjana, Nana dan Ibrahim (2007:317) “metode penelitian (research methods) adalah cara cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolahan data dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian tertentu.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana, Nana dan Ibrahim (2007:64) menjelaskan “penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskriptifkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”.

(19)

Maksud utama penggunaan metode deskriptif menurut Ali (2010:47) adalah “untuk mendeskripsikan kebenaran fenomena berdasarkan data empirik sebagai jawaban terhadap masalah yang saat riset dilakukan”.

Sudjana, Nana dan Ibrahim (2007:77) menjelaskan mengenai pengertian dari metode penelitian deskriptif korelasi, “studi kolerasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain”. Hal ini senada dengan Arikunto (2009:270) “penelitian kolerasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu”

Pemilihan metode deskriptif korelasional dalam dalam penelitian ini didasarkan dari penelitian yang ingin mengkaji dan melihat derajat Hubungan Penggunaan Media Film True Story Dengan Pembelajaran Bermakna Mahasiswa Pada Mata Kuliah Psikologi Umum.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) adalah Penggunaan media film true story dan variabel terikat (Y) adalah kebermaknaan belajar mahasiswa Psikologi di UPI.

Gambaran hubungan antara variabel dalam penelitian ini terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel

Y

X

Kebermaknaan Belajar

(Y)

Penggunaan Media Film

True Story

(X)

(20)

Dari tabel di atas hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan Penggunaan Media Film True Story sebagai variabel bebas (X) terhadap Kebermaknaan Belajar sebagai variabel terikat (Y).

C. LOKASI DAN SUMBER PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:117), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Bertitik tolak dari pengertian populasi tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UPI yang telah mengikuti mata kuliah Psikologi Umum.

3. Sampel Penelitian

Menurut Arifin, Zainal (2011:215), “Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini”

Penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling dalam menentukan sampel dari populasi karena

peneliti mengaggap anggota populasi bersifat relatif homogen.

Pada penelitian ini yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi angkatan 2010 UPI yang telah mengikuti kuliah Psikologi Umum pada semester 1 dan 2 dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak.

D. Definisi Operasional

(21)

1. Media Film True Story

Media film true story adalah media komunikasi yang bersifat audio visual, yang dalam peranannya sebagai instrumen sosial merupakan salah satu sarana untuk membangun, mendidik, dan menciptakan generasi bangsa yang mandiri dan berkualitas. Media film true story yang didalamnya terdapat unsur pembelajaran yang dapat mendidik dan dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bagi pelajar.

2. Kebermaknaan Belajar

Menurut Ausubel ada dua jenis belajar : (1) Belajar bermakna (meaningful learning) dan (2) belajar menghafal (rote learning). Belajar bermakna adalah suatu proses belajar di mana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Belajar bermakna menurut Ausubel adalah suatu proses belajar di mana peserta didik dapat menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dan agar pembelajaran bermakna, diperlukan 2 hal yakni pilihan materi yang bermakna sesuai tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa dan situasi belajar yang bermakna yang dipengaruhi oleh motivasi.

3. Psikologi Umum

Konsep psikologi adalah generalisasi dari ilmu psikologi yang meliputi pengertian,hubungan psikologi dengan ilmu lain,sejarah,dan aliran-aliran psikologi. Psikologi berasal dari perkataan Yunani „psyche‟ yang artinya jiwa, dan „logos‟ yang artinya ilmu pangetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik maengenai macam-macam gejalanya‟ prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa.

E. Instrumen Penelitian

(22)

Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur.

Instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain (1) angket, (2) wawancara, (3) pengamatan (observation), (4) ujian atau tes, (5) dokumentasi (Arikunto 1995:135).

Adapun instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yang berfungsi sebagai alat pengumpul data adalah wawancara, dan angket (quesioiner).

F. Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan untuk peneliti yang didampingi dengan instrumen penggunaan data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket atau kuesioner.

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal esponden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. (Sugiyono 2012: 194).

(23)

2. Angket (kuesioner)

Arikunto (2009:102), “angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberi respon sesuai dengan permintaan pengguna”. Senada dengan Arifin, Zainal (2011:228) “angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya”.

Angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kemudian dikumpulkan kembali untuk dianalisis dalam rangka menguji validitas dan reabilitas angket. Dalam pengisian angket, responden dapat memilih alternatif jawaban dengan cara memberi tanda checklist () pada salah satu jawaban yang dianggap sesuai.

Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada sampel penelitian, yaitu kepada mahasiswa Psikologi angkatan 2010. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana jawaban telah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih. Dengan angket ini diharapkan penliti dapat menggali banyak informasi secara luas dari subyek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert.

(24)

untuk menyusun item-item instrument yan berupa pertanyaan atau pernyataan.

Pernyataan yang dibuat terdiri atas pernyataan positif dan negative. Pernyatan tersebut memiliki skor sesuai dengan arah pernyataan positif dan negative. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert akan diberi bobot dengan menggunakan ukuran ordinal yaitu.

Tabel 3.2 Rentang Skala Likert Pernyataan Sangat

setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

(Sumber: Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:107)

G. Teknik Uji Instrumen

Sebelum pengumpulan data yang sesungguhnya angket yang akan digunakan diujicoba terlebih dahulu. Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan pada item angket, berkaitan dengan redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun yang terkandung dalam pernyataan item angket tersebut.

1. Uji Validitas

Untuk menguji validitas instrumen dan menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait digunakan rumus korelasi Product Moment Corelation Formula sebagaimana ditentuka oleh Arikunto, Suharsimi (2002:146) yaitu.

(25)

= koefisien korelasi N = Jumlah Responden ∑X = jumlah skor X ∑Y = jumlah skor Y

XY = Hasil Kali Skor X dan Y setiap responden

(∑X)2

= Kuadrat jumlah skor X (∑Y)2

= Kuadrat skor Y

Hasil perhitungan dibandingkan dengan pada taraf nyata (α) 5%. Kriteria kelayakan adalah sebagai berikut.

a. berarti valid b. berarti tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Sudjana, Nana dan Ibrahim, (2007:120-121) menyebutkan bahwa uji reabilitas adalah ketetapan/keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat itu digunakan maka akan memberikan hasil ukur yang sama.

Instrumen penelitian ini disamping harus valid (sah) harus reliabel (dapat dipercaya), yaitu memiliki nilai ketetapan, artinya instrumen penelitian yang reliabel akan sama hasilnya apabila diteskan kepada kelompok yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda.

(26)

[ ] [ ]

Keterangan :

= Reliabilitas Instrumen K = Banyaknya butir soal

= Jumlah varians butir soal = Varian total

Menghitung varian setiap item ( ) rumus (Arikunto, Suharsimi 2002:171):

[ ]

Keterangan

= Varians total ∑X = Jumlah Skor X N = Jumlah Peserta

Menghitung Varian Total digunakan rumusan (Arikunto, Suharsimi 2002:171) :

Keterangan

(27)

H. Teknik Analisis Data

Instrumen penelitian setelah diketahui dan dinyatakan valid dan reliabel, kemudian teknik analisis data diarahkan pada pebguji hipotess yang diajukan serta menjawab rumusan masalah yang diajukan. Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul dan menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengelolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan.

Ali, Sambas dan Maman Abdurrahman (2007:57) :

Cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengelolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah di fahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yan diperoleh dari sampel (statistik).

Untuk menguji hubungan variabel yang diteliti dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik kolerasi tata jenjang atau rank correlation atau sering juga disebut dengan uji kolerasi Rank Spearman.

Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena data yang diperoleh berupa data ordinal yang diperoleh dari intrumen dengan menggunakan jenis skala likert. Seperti yang diungkapkan oleh Ali, Sambas dan Maman Abdurrahman (2007:57) bahwa “skala Likert merupakan jenis skala pengukuran yang menyediakan data berbentuk ordinal.”

Uji Korelasi Rank Sperman :

Keterangan :

(28)

n = Banyaknya ukuran sampel

∑ = Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan rank variabel Y

Kemudian setelah mendapat nilai koefisien korelasi nilainya disubtitusikan pada rumus uji-t.

Keterangan :

t = Uji signifikan korelasi

= Koefisien korelasi Rank Sperman n = Banyak ukuran sampel

Setelah mendapatkan nilai t hitung dari uji signifikan korelasi, kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel. Setelah itu dapat dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian

Jika, t hitung > t tabel maka ditolak diterima dan apabila t hitung < t tabel maka diterima dan ditolak. Untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau memberikan interpretasi koefisie korelasi digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi.

Tabel 3.3

Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

(29)

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2008:231)

I. PROSEDUR DAN TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN Tahap-tahap pelaksanaan penlitian dimulai dari persiapan awal penelitian hingga sampai dengan penyusunan laporan akhir. Sebagai sumber rujukan, peneliti mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Arikunto (2009:22), yaitu :

1. Pembuatan rancangan penelitian

Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, dan menentukan variabel dan sumber data;

2. Pelaksanaan penelitian

Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisis data kemudian menarik kesimpulan;

3. Pembuatan laporan penelitian

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengungkapkan tentang apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Umum di Psikologi UPI. Melalui hasil penelitian yang dilakukan pada periode bulan Februari sampai dengan bulan April 2013, dapat dirangkum menjadi kesimpulan umum dan khusus yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Kesimpulan Umum

Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana hubungan penggunaan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Umum. Penelitian ini dilakukan di jurusan Psikologi UPI angkatan 2010. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling, maka ditemukan sampel sebanyak 54 mahasiswa

Psikologi UPI 2010.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, secara umum ternyata hipotesis yang diajukan peneliti diterima, karena pada hasil pengujian hipotesis menunjukan terdapat hubungan positif dan signifikan antara penggunaan media film true story dalam kegiatan pembelajaran siswa. Pada penelitian ini diketahui adanya hubungan yang positif dan signifikan terhadap penggunaan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi

Umum.

(31)

media film true story dapat membantu mahasiswa dalam belajar dapat lebih bermakna.

Tetapi dalam hal ini perubahan sikap seseorang atau peserta didik dalam dirinya tidak dapat disimpulkan dengan cepat karena perubahan sikap seseorang membutuhkan proses dan pelajaran. Dan bahwa yang mempengaruhi kebermaknaan belajar bukan satu-satunya dengan penggunaan media film true. Media film true story hanya salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang dapat mempengaruhi kebermaknaan belajar mahasiswa.

2. Kesimpulan Khusus

Pada penelitian ini, peneliti merumuskan tiga kesimpulan khusus yang merupakan penjabaran dari kesimpulan umum dari penelitian ini.

Adapun kesimpulan khusus pada penelitian ini adalah.

a. Penggunaan media film true story pada mata kuliah psikologi umum digunakan untuk membantu mahasiswa dalam pembelajaran yang diterapkan secara real melalui film true story yang hasilnya nanti akan dihubungkan dengan konsep pelajaran, sehingga memudahkan mahasiswa belajar secara nyata dengan konsep yang telah tertera pada film. Dengan begitu telah terbukti bahwa media film true story menjadi salah satu alat bantu pembelajaran dengan menggunakan media yang digunakan di Psikologi UPI dan telah berlangsung cukup lama yang digunakan oleh pengajar/dosen.

b. Kebermaknaan belajar mahasiswa Psikologi UPI

(32)

positif dan signifikan pada kebermaknaan belajar mahasiswa, hal tersebut memberikan masukan yang baik bahwa dengan terdapatnya kebermaknaan belajar yang terjadi pada pembelajaran smahasiswa akan diyakini bisa lebih memahami dan mendalamai makna dalam pembelajaran yg di berikan.

c. Hubungan penggunaan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Umum di Psikologi UPI Bandung adalah terdapat hubungan yang signifikan terhadap penggunaan media film true story pada mata kuliah Psikologi Umum dengan kebermaknaan belajar mahasiswa Psikologi UPI Bandung, berdasarkan penelitian didapatkan dengan tingkat keeratan hubungan sedang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dirumuskan dalam kesimpulan tersebut diatas, penulis mengajukan saran sebagai berikut.

1. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu teknologi pendidikan, terutama dalam pengembangan suplemen dan media pembelajaran yang sekarang marak digunakan seiring dengan perkembangan teknologi.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap peningkatan kualitas belajar yang baik pada mahasiswa. 2. Jurusan Psikologi UPI Bandung

(33)

mereka memiliki minat dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut dapat lebih bermakna.

b. Perlu adanya variasi dalam kegiatan belajar mengajar antara pengajar dan mahasiswa dengan berdasarkan kepada aktivitas siswa (student centered) dalam melaksanakan aktivitas belajarnya, diikuti dengan persiapan bahan pembelajaran secara lengkap dan sistematis sesuai dengan tujuan kompetensi yang ingin dicapai. c. Melalui penelitian ini, terbukti bahwa media film berkorelasi

dengan kebermaknaan belajar. Maka perlu adanya kerjasama antara pihak jurusan psikologi dengan pihak orang tua dalam memberikan kontrol terhadap anak pada saat menonton film, untuk memantapkan hal positif dari pengetahuan yang positif yang didapat melalui menonton film , dan menghindari hal negatif dari tontonan media film yang sedang beredar, baik di televisi maupun di layar lebar, terutama yang tidak sesuai pembelajaran.

3. Mahasiswa

Era sekarang perkembangan teknologi sudah semakin pesat, diharapkan siswa lebih aktif dalam mengikuti perkembangan teknologi yang berhubungan dengan proses belajar, dengan tersedianya berbagai media belajar sekarang ini, terutama media film true story yang dapat dijadikan bahan pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan media film untuk kebutuhan pembelajaran, sehingga terjadi peningkatan kompetensi yang sesuai dengan yang diharapkan.

4. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

(34)
(35)

DAFTAR PUSTAKA

_______(2011). Definisi Film. [Online] Tersedia:

http://mind8pro.blogspot.com/p/production-house.html [2 Mei 2013].

Ali, Sambas dan Abdurrahman, Maman. (2007). Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Ali, Muhammad. (2010). Metodologi dan aplikasi riset pendidikan. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.

Anitah, Sri. (2008). Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.

Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto. (2009). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Asnawir, dan Basyiruddin Usman. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat

Pers.

Atkinson, Rita L., Atkinson, Richard C, Hilgard, Ernest R. (1987). Pengantar Psikologi jilid I dan II. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ausubel, D.P. & Robinson, F.G. (1969). School Learning: An Instoduction to Educational Psychology. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

(36)

Bhattachary, M. (2002). Creating a Meaninful Learning Environment Using ICT. CDTL Brief. Vol. 5 No. 3. May 2002. [Online] Tersedia: http://www.cdtl.nus.edu.sg/brief/ [19 Januai 2013].

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia

No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Depdiknas.

Effendy, Heru. (2008). Industri Permilman Indonesia. Jakarta: Erlangga. Fajerin , Alfi. (2012). Film Sebagai Media Pembelajaran. [Online] Tersedia:

http://griyadownload.blogspot.com/2012/01/film-sebagai-media-pembelajaran.html [10 April 2013].

Grabe, M. (1998). Integrating Technology For Meaningful Learning. Houghton Miffin Company, 222 Berkley Street, Boston, MA 02116 USA.

Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hassard, J. (2003). Backup of Meaningful Learning Model. California State

University, Dominguez Hills. [Online]

Tersedia:http://csudh.edu/dearhabermas. [3 Juni 2012]

Heinich, R. Dkk (1993). Instructional Media (and the new technologies of instruction). New York: Memillan Publishong.

Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D., & Smaldino, S.E. (2002). Instructional Media And Technology For Learning, 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Ibrahim, H. (1997). Media Pembelajaran: Arti, fungsi, landasan pengunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video,

Tv, dan penulisan naskah slide. Bahan sajian program pendidikan akta

(37)

Ip. (2003). Practise Meaningful Learning: Do Not Rote Learn. Succesful Learning: [Online] Tesedia:http://cdtl.nus.edu.sg/success/sl22.htm [10 April 2013].

Jarvis, Matt. (2006). Teori-teori Psikologi: Pendekatan Modern untuk Memahami Perilaku, Perasaan, dan Pikiran Manusia. Bandung: Penerbit Nusamedia &

Penerbit Nuansa.

Jonassen, DH, etc. (2007). Meaningful Learning with Technology (3rd Edition). Publisher: Prentice Hall.

Karda, A.M. (2012). Based On Film True Story. [Online] Tersedia:

http://aryamahendrablog.wordpress.com/2012/10/24/can-we-believe-a-based-on-true-story-movie/ [5 Februari 2013]

Komara, Endang. (2003). Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. [Online].Tersedia:http://www.geocities.ws/endang.komara/Strategi_Pembel ajaran_Aktif.htm [28 Mei 2012].

Kustandi, C dan B. Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Latuheru, J.D. (1993). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar Kini. Ujung Pandang : Penerbit IKIP Ujung Pandang.

Mayer, R.E. (2002). Rote versus meaningful learning. [Online] Tesedia: Theory Into Practice, http://findarticles.com [12 Februari 2013]

Novak, J.D. (1998). Learning, Creating, and Using Knowledge: concept Map as Facilitative Tools in Schools and Coporations. Mahwah, New Jersy

London. Lawrence Erlbaum Associaties, Publishers.

Nursyamsi, A. (2012). Film Sebagai Media Pembelajaran. [Online] Tersedia:

(38)

Pramutoko, Bayu. Psikologi Umum. [Online]. Tersedia:

http://bayu96ekonomos.wordpress.com/anda-tertarik/artikel-kesehatan/psikologi-umum/ [28 Mei 2012].

Purwanto. (2005). Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar; Domain dan Taksonomi. Jurnal Teknodik, 9. (16), 146-164.

Reigeluth, Charles M. (1987). Instructional Theories in Action. Hilsdale, New Jersey-Hove and London: Lawrence Erlbaum, Associates, Publisher.

Ryanti, Fresty. (2012) Teori Belajar Ausubel. [Online]. Tersedia:

http://physickasyik.blogspot.com/2012/11/teori-belajar-ausubel_28.html [10 April 2013].

Sadiman, A.S., dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada.

Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Penerbit Alfabeta. Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh

Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Sarwono, S.W. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Schramm, Wilbur. (1977). Big Media, Little Media, Tools and Technologies fpr Instruction. London: Sage Publications

Smaldino, Sharon, James D. Russel, Robert Heinich, Michael Molenda. 2005. Instructional Technology and Media for Learning. Pearson Merrill

Prentice Hall, Upper Saddle river, New Jersey Colomcus Ohio.

Sudjana, Nana & Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(39)

Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukiman (Ed). (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia PT Pustaka Insan Madani, Anggota IKAPI.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajaran. Bandung, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, FIP, UPI.

Sutisna, M.R. (2009). Hubungan Kegiatan Menonton Film Berbahasa Inggris Dengan Motivasi Berkomunikasi Bahasa Inggris Siswa: studi korelasional terhadap sisa kelas 8 bilingual SMPN 14 kota Bandung. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Tambunan, M., dan Simanjuntak,A., (2009), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA UNIMED-Medan.

Yani, Ahmad. (2010). Pengembangan Model Meaningful Learning Untuk Meningkatkan Daya Nalar Siswa Melalui Aplikasi Mind Map Pada Mata

Pelajaran Geografi Di Sma. Disertasi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Usman, M. Basyiruddin dan Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Ciputat Pers : Jakarta.

Uyanto, S.S. (2009). Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wikipedia. Film. [Online] Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Filmdokumenter [26 Desember 2012].

Gambar

Gambaran hubungan antara variabel dalam penelitian ini terlihat dalam tabel
Tabel 3.2 Rentang Skala Likert
Tabel 3.3 Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan istimewa dan menempati kedudukan tertinggi di antara makhluk lainnya, yakni menjadi khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi (Q.S.

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

Pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis adalah dari hasil wawancara dengan informan yang berhubungan dengan tujuan penelitian, hasil pengamatan yang

Masalah Akhlak dalam aktivitas dakwah(sebagai materi dakwah) merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keIslaman seseorang. Meskipun akhlak ini

Dasar-dasar pencatatan akuntansi terbagi atas dua transaksi yaitu sebagai berikut ini. 1) Dasar Akrual (Accrual basis), yaitu pendapatan dilaporkan dalam laporan laba

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan media film true story dengan kebermaknaan belajar mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Umum..

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Integrated Marketing Communication (IMC) yang terdiri dari advertising, sales promotion, personal selling, direct

Menurut Ibnu Arabi (dalam Hudaya, 2008) Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dapat merasakan sebuah pancaran cahaya dalam dirinya disaat seorang tersebut dapat