PENGARUH PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
(JAMSOSTEK) TERHADAP KINERJA KARYAWAB DI PT ANEKA GAS
INDUSTRI CABANG BANDUNG
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Pendidikan Indonesia
Oleh:
Risyad Supriyadi Permana 1001802
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
PENGARUH PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
(JAMSOSTEK) TERHADAP KINERJA KARYAWAB DI PT ANEKA GAS
INDUSTRI CABANG BANDUNG
Oleh
Risyad Supriyadi Permana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Risyad Supriyadi Permana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
Risyad Supriyadi Permana
PENGARUH PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
(JAMSOSTEK) TERHADAP KINERJA KARYAWAB DI PT ANEKA GAS
INDUSTRI CABANG BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Drs. Hendri Winata, M. Si. NIP. 196206171988031003
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
ABSTRAK
PENGARUH PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK) TERHADAP KINERJA KARYAWAB DI PT ANEKA GAS
INDUSTRI CABANG BANDUNG
Oleh:
Risyad Supriyadi Permana 1001802
Skipsi ini dibimbing oleh: Drs. Hendri Winata, M. Si.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya kinerja karyawan di PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung. Hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan tingkat kemangkiran karyawan, serta target produksi yang seringkali tidak tercapai. Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu program jaminan sosial tenaga kerja sebagai variabel X dan kinerja karyawan sebagai variabel Y. Dalam pengukuran variabel X indikator yang digunakan adalah: 1) Kehandalan 2) Cepat Tanggap 3) Jaminan/Keyakinan 4) Berbagi Rasa 5) Bukti Langsung. Sedangkan variabel Y indikator pengukurannya adalah: 1) Kualitas Kerja 2) Kuantitas Kerja 3) Pengetahuan Kerja 4) Kreativitas 5) Kerjasama 6) Kesadaran 7) Inisiatif 8) Kualitas Pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran efektivitas mengenai program jaminan sosial tenaga kerja, gambaran tingkat mengenai kinerja karyawan, dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh efektivitas antara variabel program jaminan sosial tenaga kerja dengan variabel kinerja karyawan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode explanatory
survey dengan teknik analisis data deskriptif dan inferensial. Setelah itu dilakukan
pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel program jaminan sosial tenaga kerja terhadap variabel kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa program jaminan sosial tenaga kerja berada pada kategori cukup efektif, dan kinerja karyawan berada pada kategori sedang. Berdasarkan pengujian hipotesis, diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara program jaminan sosial tenaga kerja dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah program jaminan sosial tenaga kerja.
ABSTRACT
THE EFFECT OF LABOR INSURANCE PROGRAM (JAMSOSTEK) TO THE
EMPLOYEE PERFORMANCE OF PT ANEKA GAS INDUSTRI AT BANDUNG BRANCH
OFFICE
By:
Risyad Supriyadi Permana
This script is guided by:
Drs. Hendri Winata, M.Si.
The problem studied in this research is about the low performance of the employees at PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Branch Office. This is indicated by increasing number of employee absenteeism rates, as well as the production target are often not achieved. This study consist of two variables, that is labor insurance program as variable X and employee performance as variabel Y. In the measurement of the variable X, indicators variable used are: 1) Reliability 2) Responsivennes 3) Assurance 4) Empathy 5) Tangible. While measurement is an indicator vatriable Y: 1) Quality of Work 2) Quantity of work 3) Job Knowledge 4) Creativeness 5) Cooperation 6) Dependability 7) Initiative 8) Personal Quality. This study aims to obstain a picture of the effectiveness of the labor insurance program, an overview of the level of employee performance, and to determine whether there is influence the effectiveness of the variable labor insurance program with employee performance variables.
This research used explanatory survey method with descriptive and inferential data analysis techniques. After testing the hypothesis that it aims to determine how far the labor insurance program variable influenced the employee performance variable.
Based on this research, it is known that the labor insurance program is categorized as quite effective, and the performance of employee is in the middle category. Based on the hypothesis testing, it is known that there is a significant relationship between the labor insurance program and employee performance. This is also suggested that one of the most important factors that affect the performance of the employee is the labor insurance program.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Pembatasan MasalahError! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5.1 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
1.5.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.1 Pengertian Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.2 Tujuan Pemberian Jaminan Sosial Tenaga Kerja ... Error!
2.1.1.3 Bentuk Jaminan Sosial Tenaga Kerja .... Error! Bookmark
not defined.
2.1.1.4 Syarat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
2.1.1.5 Iuran/Premi Jaminan Sosial Tenaga Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
2.1.1.6 Manfaat Jaminan Sosial Tenaga Kerja .. Error! Bookmark
not defined.
2.1.2 Konsep Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not
defined.
2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.3 Penilaian Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not
defined.
2.1.2.4 Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan.... Error! Bookmark
not defined.
2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.4 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIANError! Bookmark not defined.
3.1 Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Variabel Dan Operasionalisasi Variabel PenelitianError! Bookmark not defined
3.2.2 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.3 Teknik Dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.
3.2.4.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.2.5 Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.2.5.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.2.5.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
3.2.5.3 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.2.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.2.6.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.2.6.2 Analisis Inferensial ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Profil Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Karakteristik Reponden ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Gambaran Variabel-Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.
4.1.3.1 Variabel Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.2 Variabel Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not
defined.
4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.
4.1.4.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Pengujian Hipotesis Penelitian . Error! Bookmark not defined.
4.1.5.1 Merumuskan Hipotesis Statistik ... Error! Bookmark not
4.1.5.2 Analisis Regresi Sederhana ... Error! Bookmark not
defined.
4.1.5.3 Menghitung Koefisien Korelasi... Error! Bookmark not
defined.
4.1.5.4 Uji Signifikansi ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5.5 Menghitung Nilai Determinasi ... Error! Bookmark not
defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) di PT
Aneka Gas Industri Cabang BandungError! Bookmark not defined.
4.2.2 Kinerja Karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang
Bandung ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Pengaruh program jaminan sosial tenaga kerja terhadap
kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang
Bandung ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang menarik untuk dikaji dalam ruang lingkup
manajemen sumber daya manusia adalah rendahnya kinerja karyawan. Salah satu
sumber keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan kinerja yang tinggi
adalah tenaga kerja yang berkualitas dan mempunyai efektivitas kerja yang
memadai. Potensi sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting
sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam proses pembangunan industrial saat
ini. Kinerja karyawan yang menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas
yang baik sesuai dengan standar akan mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Menurut A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:9) mengemukakan
kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Persaingan di dunia usaha juga dihadapi oleh perusahaan pada saat ini, hal
ini dapat berdampak negatif bagi keberlangsungan perusahaan. Kinerja karyawan
yang rendah merupakan permasalahan besar bagi perusahaan, karena dapat
mengakibatkan kerugian apabila tidak di atasi dengan tepat. Hal ini merupakan
persoalan yang dapat dialami oleh setiap perusahaan. Salah satu perusahaan yang
mengalami permasalahan yang cukup kompleks adalah PT Aneka Gas Industri
2
PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung merupakan salah satu perusahaan
yang menjadi tempat penelitian penulis yang berlokasi di Jalan Simpangan
Industri 12 – Arjuna Cicendo Bandung 40172, yang merupakan perusahaan gas
industri yang didirikan pada tahun 1969 yang merupakan perusahaan gas industri
pertama, dimana PT Aneka Gas Industri setiap tahunnya mengalami
perkembangan atau pertumbuhan. PT Aneka Gas Industri memproduksi dan
memasok gas industri untuk konsumen di indonesia. PT Aneka Gas Industri
menyediakan gas industri, termasuk oksigen, nitrogen, argon, acytilene,
karbondioksida, hidrogen, es kering, nitrous oxide, helium, propana, dan
refrigeran gas, dan gas anestesi, oksigen dan udara tekan, oksida nitrat, dan gas
sterilisasi. Melayani berbagai industri, seperti karya logam, metalurgi, proses
kimia dan petrokimia, elektronik dan listrik, medis dan farmasi, makan dan
minuman, pengolahan air minum, pengolahan air limbah, agribisnis. PT Aneka
Gas Industri untuk saat ini berkonsentrasi di pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat.
Salah satu pusat industri Jawa Barat yaitu Bandung. Kegiatan inti PT Aneka Gas
Industri Cabang Bandung adalah memproduksi dan memasarkan oksigen dan
CO2. Oksigen dan CO2 merupakan penjualan terbesar di PT Aneka Gas Industri.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan di PT Aneka Gas Industri adalah
para tenaga professional yang memliki kompetensi khusus. PT Aneka Gas
Industri selalu berupaya terus untuk meningkatkan efektifitas kerja para
karyawannya melalui pembinaan sumber daya manusia yang terarah dan
berkesinambungan sehingga para karyawan tersebut memiliki kemampuan
3
tetapi pada kenyataannya efektifitas kerja karyawan mengalami penurunan yang
mengakibatkan kinerja karyawan tidak stabil dalam upaya meningkatkan
produktivitas perusahaan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan
perusahaan. Seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1. 1
Data Target dan Realisasi Produksi PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung
Tahun 2013
Bulan TARGET REALISASI PERSENTASE
REALISASI
JANUARI 6.200 Tabung 6.200 Tabung 100 %
FEBRUARI 6.200 Tabung 6.300 Tabung 101.6 %
MARET 6.200 Tabung 5.700 Tabung 91.9 %
APRIL 6.200 Tabung 6.200 Tabung 100 %
MEI 6.200 Tabung 6.000 Tabung 96.7 %
JUNI 6.200 Tabung 6.700 Tabung 108 %
JULI 6.200 Tabung 5.100 Tabung 82 %
AGUSTUS 6.200 Tabung 6.000 Tabung 96.7%
SEPTEMBER 6.200 Tabung 5.800Tabung 93.5 %
OKTOBER 6.200 Tabung 5.500 Tabung 88.7 %
NOVEMBER 6.200 Tabung 5.000 Tabung 80.6 %
DESEMBER 6.200 Tabung 4.600 Tabung 74.1 %
Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi produksi PT
Aneka Gas Industri Cabang Bandung seringkali tidak mencapai target yang telah
ditetapkan. Kondisi yang paling buruk yaitu terjadi pada bulan Agustus sampai
dengan bulan Desember. Di mana realisasi setiap bulannya mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan karyawan dalam memanfaatkan
waktu. Tidak tercapainya target produksi PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung
4
Sedarmayanti (2009:260) mengemukakan beberapa kata kunci mengenai
pengertian kinerja, yaitu:
1. Hasil kerja
2. Pekerja, proses atau organisasi 3. Terbuka secara konkrit
4. Dapat diukur
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan kinerja merupakan hasil kerja
yang memiliki proses pada sebuah organisasi atau perusahaan. Pengukuran kinerja
tentu harus berdasarkan ukuran serta apa yang telah ditentukan perusahaan karena
tanpa pengukuran yang pasti, kinerja tidak akan dapat terlihat. Salah satu
perusahaan yang menggunakan penilaian kinerja ialah PT. Aneka Gas Industri
Cabang Bandung.
PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung adalah suatu perusahaan di
Indonesia yang memasok dan memproduksi gas industri. PT. Aneka Gas Industri
Cabang Bandung menggunakan Sistem Manajemen Kinerja Individu (SMKI)
untuk penilaian individu karyawan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemberian
umpan balik terhadap pekerjaan karyawan setiap tiga bulan sekali.
Penilaian yang dilakukan pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung
menunjukkan terjadinya penurunan hasil nilai kinerja karyawan. Hal ini
ditunjukkan pada tabel mengenai nilai kinerja karyawan yang telah didapatkan
selama tiga tahun terakhir. Penerapan SMKI pada PT. Aneka Gas Industri Cabang
5
Tabel 1. 2 Hasil Nilai SMKI
PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung Periode 2011-2013
Tahun Triwulan Nilai Optimal
Perolehan Nilai
Keterangan (%)
2011
I 3000 1872 -
II 3000 2174 Naik 1,06
III 3000 2215 Naik 1,01
IV 3000 2456 Naik 1,05
2012
I 3000 2550 Naik 1,02
II 3000 2450 Turun 0,98
III 3000 2121 Turun 0,94
IV 3000 2199 Naik 1,02
2013
I 3000 2163 Turun 0,99
II 3000 2079 Turun 0,98
III 3000 2083 Turun 1,00
IV 3000 1999 Turun 0,98
Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung
Tabel 1.2 menunjukkan perolehan nilai yang didapat masih belum mencapai
nilai optimal. Perolehan nilai kinerja menunjukkan pada tahun 2011, kinerja
karyawan mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2012 triwulan pertama.
Kenaikan dari triwulan pertama 2011 sampai dengan triwulan pertama 2012
berturut-turut adalah 1,06%, 1,01%, 1,05% dan 1,02%. Namun, pada tahun 2012
terjadi penurunan nilai yang diperoleh pada triwulan kedua sebanyak 0,98% dan
penurunan pada triwulan ketiga sebanyak 0,94%.
Perolehan nilai pada triwulan pertama tahun 2013 terus mengalami
6
triwulan pertama, penurunan 0,98% pada triwulan kedua, 1% penurunan pada
triwulan ketiga dan penurunan sebanyak 0,98% pada triwulan keempat.
Tabel 1.2 di menunjukkan perolehan nilai yang didapatkan mengalami
penurunan pada dua tahun terakhir, dan terutama pada tahun 2013 mengalami
penurunan dari triwulan pertama hingga triwulan keempat. Selain Tabel 1.2 di
atas, permasalahan dalam menurunnya kinerja ditunjukkan dengan meningkatnya
jumlah karyawan yang mengalami penurunan nilai seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. 3
Perkembangan Nilai Sistem Kinerja Individual (SMKI) PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung
Tahun Naik Ket (%) Tetap Ket (%) Turun Ket (%)
2011 7 - 8 - 9 -
2012 13 Naik 1,86 10 Naik 1,25 11 Naik 1,22
2013 8 Turun 0,61 4 Turun 0,40 10 Turun 0,91
Rata-rata 28 22 66
Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung
Tabel 1.3 menunjukkan perkembangan nilai kinerja yang diperoleh
karyawan mengalami fluktuatif. Namun Tabel 1.3 di atas menunjukkan karyawan
yang mengalami penurunan lebih mendominasi dibandingkan karyawan yang
mengalami kenaikan nilai atau nilai yang tetap. Pada tahun 2012 terjadi kenaikan
perolehan nilai baik nilai itu naik, tetap ataupun turun. Tahun 2011 merupakan
tahun pertama penerapan nilai SMKI di PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung.
Perkembangan nilai pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung
menunjukkan penurunan kinerja yang diperoleh karyawan. Sedangkan mengenai
perolehan nilai yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kategori nilai
7
Tabel 1. 4
Hasil Penilaian Kinerja Karyawan PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung
Tahun Kurang
(≤60) Ket (%) Cukup (61-79) Ket (%) Baik (80-89) Ket (%) Sangat Baik (90-100) Ket (%)
2011 4 - 2 - 12 - 10 -
2012 7 Naik
1,7 1
Turun
0,6 6
Turun
0,4 12
Naik
1,2
2013 13 Naik
1,8 1
Tetap
1,0 5
Turun
0,9 9
Turun
0,7
Rata-rata 25 5 23 31
Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung
Tabel 1.4 di atas mengenai kategori nilai karyawan menunjukkan, karyawan
dengan kategori sangat baik atau mendapatkan nilai 90-100 mengalami kenaikan
pada tahun 2011 sebanyak 1,2% namun mengalami penurunan 0,7% pada tahun
2013. Nilai 80-89 atau dengan kategori baik terus mengalami penurunan nilai dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 yakni sebanyak 0,4% dari tahun 2011
sampai 2012, dan 0,9% penurunan pada tahun 2013. Nilai dengan kategori cukup
dengan nilai 61-79 mengalami penurunan 0,6% pada tahun 2011 sampai 2012,
dan tidak naik ataupun turun atau 1,0%. Sedangkan karyawan yang mendapatkan
nilai dengan kategori kurang atau ≤ 60 mengalami kenaikan pada tahun 2012
sebanyak 1,7% dan kembali naik pada tahun 2013 sebesar 1,8%.
Hal ini perlu dikaji karena sering muncul fenomena baru dalam masalah
rendahnya kinerja karyawan untuk bekerja. Dampak dari keadaan di atas
berpengaruh terhadap kehadiran dan kedisplinan karyawan. Berikut merupakan
8
Tabel 1. 5
Data Rekapitulasi Kehadiran dan Ketidakhadiran Karyawan PT Aneka Gas Cabang Bandung
Tahun 2010-2012
BULAN Jumlah
Karyawan
TAHUN
2010 2011 2012
Sakit Izin Tanpa
Alasan Sakit Izin
Tanpa
Alasan Sakit Izin
Tanpa
Alasan
Januari 31 - - 1 1 1 - 2 - -
Februari 31 1 1 - - - 2 1
Maret 31 - - 1 - 2 - 2 2 -
April 31 - 1 - 2 - - - - -
Mei 31 - 3 - - - -
Juni 31 1 - 1 2 1 - 1 - 2
Juli 31 - 2 - 1 - - - - -
Agustus 31 1 - - - - 2 - - 1
September 31 - 2 - 1 - 1 - 1 -
Oktober 31 - - 1 - - - -
November 31 2 - - - 1 -
Desember 31 - - 2 - - - -
Jumlah Ketidakhadiran 5 9 6 7 6 3 5 6 4
Persentase Ketidakhadiran 16,12 % 29, 03 % 19,35 % 22,58 % 19,35 % 9,67 % 16,12 % 19,35
% 12,90 %
Sumber : PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung (data diolah)
Berdasarkan tabel 1.5 dapat diketahui bahwa tingkat kehadiran karyawan di
PT Aneka Gas masih belum mencapai tingkat kehadiran maksimal, dimana
tingkat ketidakhadiran tanpa keterangan masih di batas 10 %. Hal ini bisa menjadi
indikasi bahwa tingkat kehadiran bisa berimplikasi pada kinerja.
Perusahaan hendaknya memikirkan cara yang tepat untuk meningkatkan
kinerja karyawannya karena hal ini akan memberikan suatu perkembangan yang
baik bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saingnya pada suatu lingkungan
9
kinerja karyawan dan berusaha agar para karyawan bisa bekerja sama dengan baik
dengan sesama rekan kerjanya dan juga dengan atasan. Salah satu masalah yang
menyebabkan kinerja perusahaan menurun dan tidak mencapai target yaitu berasal
dari karyawan itu sendiri yang kurang optimal dalam bekerja diantaranya perilaku
karyawan yang sering bolos dan pulang lebih awal dari jam kerja. Penurunan
kinerja karyawan ini muncul dari ketidakpuasan karyawan berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan. Peran dari fungsi SDM dalam perusahaan dituntut untuk
bisa mendukung dan mendorong kemajuan karyawan, fungsi SDM dan para
praktisinya harus mampu mengetahui dan mampu memotivasi karyawannya agar
bias memberikan kontribusinya kepada perusahaan.
Salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah
dengan cara memberikan program jaminan sosial tenaga kerja. Program jaminan
sosial tenaga kerja yang diberikan oleh perusahaan akan dapat memberikan
ketenangan dan perasaan aman pada karyawan. Peran karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya itu disertai berbagai tantangan dan resiko yang
dihadapinya, maka dari itu karyawan perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan
dan peningkatan kesejahteraan agar karyawan dapat meningkatkan kemampuan
mapun keterampilannya dalam menjalankan pekerjaannya sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Program jaminan sosial tenaga kerja adalah program wajib yang diberikan
pemerintah untuk memberikan hak dan menentukan kewajiban masyarakat
terutama pekerja. Jaminan soial dapat mengurangi ketidakpastian para pekerja dan
10
Jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia diselenggarakan oleh PT Astek
(persero) yang meliputi program jaminan kesecelakaan kerja, hari tua dan
kematian. Program tersebut baru beroperasi tahun 1978, pemerintah telah
mengembangkan program dengan pemeliharaan kesehatan, pension dan jaminan
pesangon, kemudian pada tahun 1993 berdasarkan peraturan pemerintah no 36
tahun 1995 pemerintah menunjuk PT Jamsostek (persero) sebagai badan
penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Sentanoe Kertonegoro (1986:29) mengemukakan bahwa:
Jaminan sosial dapat diartikan sebagai perlindungan yang diberikan masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk risiko-risiko atau peristiwa-peristiwa tertentu dengan tujuan sejauh mungkin untuk menghindari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut yang dapat mengakibatkan hilangnya atau turunnya sebagian besar penghasilan, dan untuk memberikan pelayanan medis dan/atau jaminan keuangan terhadap konsekuensi ekonomi dari terjadinya peristiwa tersebut, serta jaminan untuk tunjangan keluarga dan anak.
Jaminan sosial tenaga kerja sangatlah penting bagi karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya. Seperti yang dikemukakan oleh Iman Soepomo (1983:
138) tujuan dari pemberian jaminan sosial adalah:
1. Perusahaan menginginkan karyawan dapat bekerja lebih baik.
2. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan agar dapat tercapai tingkat produktivitas yang tinggi.
3. Untuk menambah kegairahan kerja dan semangat kerja yang tinggi dari karyawan.
4. Karyawan betah bekerja sehingga turn over karyawan menjadi lebih rendah.
Bedasarkan pemaparan tersebut terdapat salah satu point yaitu point satu
yang menjelaskan bahwa perusahaan menginginkan karyawan dapat bekerja lebih
baik, maka dapat disimpulkan dengan diberikannya program jaminan sosial
11
Apabila program jaminan sosial tenaga kerja tidak terlaksana dengan baik
maka semakin membuat kinerja karyawan semakin menurun dan pada akhirnya
dapat merugikan perusahaan.
Program jaminan sosial tenaga karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang
Bandung merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan,
maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut, dan
berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan psikologi tentang perilaku, khususnya teori
perilaku organisasi.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji dan
mengadakan penelitian lebih lanjut dalam skripsi yang berjudul: “Pengaruh
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Terhadap Kinerja
Karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung.”
1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Untuk meningkatkan kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan
adalah program jaminan sosial tenaga kerja. Program jaminan sosial tenaga kerja
merupakan kegiatan yang melibatkan karyawan untuk memberikan ketenangan
dan perasaan aman. Adanya program jaminan sosial tenaga kerja dapat
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan. Untuk meningkatkan kinerja
karyawan lebih tinggi, perusahaan perlu memperhatikan masalah jaminan sosial
yang merupakan faktor pendorong dalam meningkatkan kinerja karyawan, karena
12
kelangsungan hidup perusahaan. Untuk meningkatkan kinerjanya para karyawan
pun disertai berbagai tantangan dan resiko, maka dari itu karyawan harus
diberikan perlindungan, pemeliharaan Oleh karena itu, fokus masalah dalam
penelitian ini adalah kinerja karyawan yang dikaitkan dengan program jaminan
sosial tenaga kerja di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penulis merumuskan masalah
menjadi sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas program jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) yang
diberikan kepada karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung?
2. Bagaimana tingkat kinerja yang dicapai karyawan di PT Aneka Gas Industri
Cabang Bandung?
3. Adakah pengaruh efektivitas program jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek)
terhadap kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan data dan informasi yang
berhubungan sejauhmana pengaruh pelaksanaan program jaminan sosial tenaga
kerja dengan kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung.
Adapun tujuan yang ingin di capai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana gambaran efektivitas program jaminan sosial tenaga
kerja (jamsostek) di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung?
2. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat kinerja yang dicapai karyawan di
13
3. Mengetahui tentang pengaruh positif program jaminan sosial tenaga kerja
(jamsostek) terhadap kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang
Bandung?
1.5 Manfaat Penelitian
Peneitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat dalam
memahami dan menerapkan manajemen sumber daya manusia, dan juga dapat
berguna baik secara teoritis maupun secara praktis. Kegunaan dari penelitian ini
adalah:
1.5.1 Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu
manajemen sumber daya manusia serta memperluas wawasan yang berkaitan
dengan pengaruh program jaminan sosial tenaga kerja terhadap kinerja karyawan
di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung.
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan terhadap
peningkatan kinerja karyawan melalui variabel-variabel yang mempengaruhinya
BAB III
METODE DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory
Survey Method). Metode Explanatory Survey merupakan metode penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Metode ini dibatasi pada
pengertian survey sampel yang bertujuan menguji hipotesis yang telah
dirumuskan sebelumnya (testing research). Walaupun uraiannya juga
mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian relational fokusnya terletak pada
penjelasan hubungan-hubungan antar variabel. Menurut Sanapiah Faisal
(2007:18) menjelaskan bahwa:
Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya suatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.
Konsekuensi metode survey eksplanasi ini adalah diperlukannya
operasionalisasi variabel-variabel yang lebih mendasar kepada
indikator-indikatornya (ciri-cirinya). Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam
penelitian ini akan digunakan statistika yang tepat untuk tujuan hubungan sebab
37
Harun Al Rasyid, (dalam Ating dan Sambas, 2006:161) model ini akan
mengungkapkan besarnya pengaruh variabel-variabel penyebab terhadap variabel
akibat.
Penggunaan Metode Survey Eksplanasi ini, penulis melakukan
pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel
program jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) dan variabel kinerja karyawan.
Apakah terdapat pengaruh program jaminan sosial tenaga keja (jamsostek)
terhadap kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung.
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Variabel Dan Operasionalisasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu : a). Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagai variabel bebas (X); b). Kinerja
Karyawan sebagai variabel terikat (Y).
1. Operasional Variabel Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Untuk lebih jelasnya, maka penulis menggambarkan secara lebih rinci
variabel, indikator, ukuran dan skala seperti dalam tabel berikut ini :
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Program Tenaga Kerja (Jamsostek) Variabel
Penelitian Indikator Ukuran Skala
Nomor Item
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Variabel X)
Keandalan
(Reliability)
Tingkat keakuratan
pemberian layanan
jasa yang
dijanjikan
38
Variabel
Penelitian Indikator Ukuran Skala
Nomor Item Iman Soepomo (2001: 8) “Jaminan sosial tenaga kerja adalah pembayaran yang diterima pihak buruh dalam hal buruh di luar kesalahannya tidak melakukan pekerjaannya, jadi menjamin kepastian pendapatan (income security) dalam hal buruh kehilangan upahnya karena alasan di luar kehendaknya.”
Tingkat ketepatan
waktu dalam
pemberian layanan
jasa yang
dijanjikan
2
Cepat Tanggap
(Responsiveness)
Tingkat kecepatan pelayanan jasa yang diberikan
Tingkat keinginan perusahaan untuk membantu dalam hal memberikan pelayanan jasa
Ordinal 3
4
Jaminan/Keyakinan
(Assurance)
Tingkat kesediaan perusahaan dalam memberikan jaminan kualitas terhadap jasa yang diberikan
Tingkat keyakinan perusahaan dalam memberikan pelayanan jasa
Ordinal 5
6
Berbagi Rasa
(Empathy)
Tingkat perhatian yang diberikan
Tingkat kemauan
untuk membantu dalam
memberikan pelayanan
Ordinal 7
8
Bukti Langsung
(Tangible)
Tingkat ketentuan fasilitas fisik berupa kartu Jamsostek.
39
Variabel
Penelitian Indikator Ukuran Skala
Nomor Item Tingkat kelayakan
fasilitas rumah sakit yang tunjuk
10
Sumber: diadaptasi dari Tjiptono, (2005:14)
2. Operasional Variabel Kinerja
Kinerja adalah keunggulan yang diberikan atau dihasilkan oleh seorang
karyawan dari kegiatannya dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
tertentu. Dengan minerja akan menjadi salah satu tolak ukur dari kemampuan
karyawan dalam kegiatan yang telah disepakati bersama.
Untuk lebih jelasnya, maka penulis menggambarkan secara lebih rinci
variabel, indikator, ukuran dan skala seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Kinerja
Variabel
Penelitian Indikator Ukuran Skala
Nomor Item
Kinerja (Y)
adalah “catatan hasil produksi
pada fungsi
pekerjaan yang
lebih spesifik
atau aktivitas
selama periode
waktu
tertentu.”
Kualitas Kerja Tingkat menghasilkan pekerjaan sesuai
dengan kualitas
yang di harapkan
Tingkat ketelitian dalam melakukan pekerjaan
Ordinal 1
2
Kuantitas
Kerja
Tingkat kesesuaian waktu pekerjaan yang ditentukan
Tingkat
40
Variabel
Penelitian Indikator Ukuran Skala
Nomor Item menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan target yang diharapkan 4 Pengetahuan
Kerja
Tingkat memiliki pengetahuan yang mendukung terhadap tugas yang dikerjakan Tingkat pemahaman tugas yang harus dikerjakan
Ordinal 5
6
Kreativitas Tingkat
kemampuan mengembangkan ide dan gagasan baru Tingkat kemampuan dalam memecahkan persoalan yang sedang terjadi
Ordinal 7
8
Kerjasama Tingkat kesediaan
untuk bekerja sama dengan rekan kerja
Tingkat kontribusi dengan baik di lingkungan pekerjaan
Ordinal 9
41
Variabel
Penelitian Indikator Ukuran Skala
Nomor Item
Kesadaran Tingkat kejujuran
dalam
mengerjakan tugas yang diberikan
Tingkat ketepatan waktu saat masuk kerja
Ordinal 11
12
Inisiatif Tingkat kesediaan
membantu tanpa penunggu perintah
Tingkat
kesungguhan dalam
menyelesaikan tugas
Ordinal 13
14
Kualitas
Pribadi
Tingkat kedisiplinan terhadap peraturan perusahaan
Tingkat
keberusahaan untuk menjadi lebih baik setiap hari
Ordinal 15
16
Sumber: didapati dari Faustio Cardoso Gomes (2003: 135)
3.2.2 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian sedangkan sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:138). Dalam suatu
penelitian, populasi juga merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan
sumber penelitian yang dapat berupa benda-benda, manusia atau pun peristiwa
42
Sugiyono (2002:72) mengungkapkan bahwa: “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”
Sedangkan Uep Tatang S dan Sambas Ali M (2011:131) mendefinisikan
bahwa:
Bila jumlah subjek poupulasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Bila Jumlah subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15%. Sedangkan untuk subjeknya kurang dari 100 dapat diambil 20-25% atau lebih.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas penulis menarik kesimpulan
bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dijadikan dasar untuk
menjawab masalah penelitian.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan sensus atau menggunakan
seluruh populasi sebagai subjek penelitian. Penggunaan sensus ini dikarenakan
jumlah populasi di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung sebanyak 31 orang
[image:30.595.145.482.605.745.2]dengan rincian pegawai seperti tergambar dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. 3
Data Karyawan PT Aneka Gas Cabang Bandung
No. Bagian Jumlah
1 Akuntansi / kasir / AR (Account
Receivable)
3 Orang
2 Sales 3 Orang
3 Administrasi penjualan / kolektor 3 Orang
4 Administrasi panggung / gudang 3 Orang
5 Administrasi tabung 3 Orang
6 Produksi / pengisian tabung 5 Orang
43
dan kernet)
8 Maintenance 2 Orang
9 Security 2 Orang
Total 31 Orang
Sumber: Bagian SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung
3.2.3 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas
permasalahan penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa alat yang dapat
digunakan sebagai pengumpul data sebagai berikut:
1. Observasi
Dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian serta
mencatat segala yang dilihat dan didengar pada saat melakukan observasi.
2. Wawancara
Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data secara lisan dengan
mengadakan tanya jawab dengan pihak perusahaan untuk memperoleh data
mengenai profil perusahaan, gambaran Pelaksanaan Program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (jamsostek) dan gamabaran Kinerja karyawan di PT Aneka Gas
Industri Cabang Bandung.
3. Kuesioner
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang terdiri
dari pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman dan opini
responden terhadap jamsostek dan kinerja karyawan yang berlangsung saat
44
Untuk memudahkan dalam menyusun alat pengumpulan data yaitu instrumen
berbentuk kuesioner, langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai
berikut:
1) Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan
ditanyakan pada responden berdasarkan pada teori.
2) Menetapkan bentuk angket.
3) Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan
indikator setiap variabel.
Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban serta bobot
penilaiannya. Dalam menetapkan cara penskoran, kedua instrumen yang
dipergunakan dalam penelitian dengan memakai skala likert, yang nilainya
berkisar dari 1 sampai dengan 5. Sugiyono (2011:107) mengemukakan “Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
[image:32.595.152.476.528.713.2]seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial.”
Tabel 3. 4
Skor Kategori Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot
Sangat Setuju/Selalu/Sangat Puas 5
Setuju/Sering/Puas 4
Ragu/Kadang-kadang/Cukup Puas 3
Tidak Setuju/Hapir/Cukup Puas 2
Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Tidak Puas 1
Sumber: Diadaptasi dari Skor Kategori Likert
45
Kegiatan pengumpulan data melalui buku-buku dan literatur lain yang relevan
dengan penelitian dan sebagai sebagai landasan teoritis yang dapat
menunjang terhadap permasalahan yang diteliti.
3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian angket dilakukan dengan melakukan uji instrumen. Instrumen
yang berfungsi sebagai alat pengumpulan data penelitian haruslah diuji untuk
kelayakannya, agar data yang diperoleh adalah data yang akurat. Instrumen yang
baik harus memenuhi dua syarat, diantaranya yaitu data harus valid dan reliabel.
Seperti apa yang telah diungkapkan oleh Sugiyono (2011:137):
Valid berarti instrumen yang digunakan tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur suatu objek yang sama, maka data dihasilkan adalah sama.
Untuk uji instrumen ini penulis memilih karyawan di PT Universal
Textile. Di dalam pelaksanaanya peneliti menyebarkan instrumen yang berupa
angket kepada 20 responden. Data angket yang telah terkumpul kemudian secara
statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang di teliti
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 5
Jumlah Angket Uji Coba
No. Variabel Jumlah Item Angket
1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) (X) 10
2. Kinerja Karyawan (Y) 16
Total 26
[image:33.595.138.552.626.713.2]46
3.2.4.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang
tersebar. Menurut Sugiyono (2013:267), “Validitas merupakan derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan
oleh peneliti”. Dengan melakukan uji validitas, maka akan diketahui tingkat
kevalidan suatu instrument, sehingga instrument tersebut benar-benar mengukur
apa yang yang seharusnya diukur. Pengujian validitas instrument menggunakan
formula koefisien korelasi Product Moment dari Karl Pearson dalam Sambas Ali
M (2010:26), yaitu:
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variable X dan Y
X = Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke-1 yang
akan diuji validatsnya.
Y = Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap
responden.
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= Jumlah-jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah-jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Banyaknya responden
Langkah Kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
47
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir atau
item dari skor-skor yang diperoleh.
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (bd) = n – 2 dan
tingkat signifikansi α = 0,05.
8. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. dengan kriteria jika:
1) Jika rxy hitung > rtabel, berarti valid
2) Jika rxyhitung ≤ rtabel, berarti tidak valid
Perhitungan uji validitas ini menggunakan bantuan Microsoft Office Excel,
dengan rtabel untuk 20 responden dan = 0,05 adalah sebesar 0,444. Hasil
48
Tabel 3. 6
Hasil Uji Validitas Variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X)
No Item r hitung r tabel Ket
1 0,742 0,444 Valid
2 0,517 0,444 Valid
3 0,460 0,444 Valid
4 0,454 0,444 Valid
5 0,702 0,444 Valid
6 0,484 0,444 Valid
7 0,496 0,444 Valid
8 0,480 0,444 Valid
9 0,478 0,444 Valid
10 0,482 0,444 Valid
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel di atas pengujian validitas terhadap 10 item untuk
variabel program jaminan sosial tenaga kerja (X), dapat menunjukan bahwa
keseluruhan 10 item tersebut dinyatakan valid. Dengan demikian maka
keseluruhan dari jumlah 10 item tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan dara dari variabel jaminan sosial tenaga kerja (X).
Tabel 3. 7
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)
No Item r hitung r tabel Ket
1 0,451 0,444 Valid
2 0,555 0,444 Valid
3 0,506 0,444 Valid
4 0,491 0,444 Valid
5 0,518 0,444 Valid
6 0,516 0,444 Valid
7 0,495 0,444 Valid
8 0,515 0,444 Valid
9 0,513 0,444 Valid
10 0,458 0,444 Valid
11 0,535 0,444 Valid
[image:36.595.132.472.501.755.2]49
No Item r hitung r tabel Ket
13 0,481 0,444 Valid
14 0,468 0,444 Valid
15 0,465 0,444 Valid
16 0,470 0,444 Valid
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2014
Selanjutnya, berdasarkan tabel diatas pengujian validitas terhadap 16 item
untuk variabel kinerja (Y), menunjukan bahwa seluruhnya valid. Dengan
demikian, seluruh item dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data
variabel kinerja (Y) berjumlah 16 item.
3.2.4.2 Uji Reliabilitas
Dengan melakukan uji reliabilitas instrumen, maka akan diketahui
konsistensi dari instrument sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran tersebut
dapat dipercaya. Suatu instrumen yang reliabel akan memberikan hasil yang sama
ketika dilakukan beberapa kali pengujian dengan melibatkan kelompok subjek
yang sama. Menurut Sugiyono (2011:137) menyatakan bahwa: Instrumen yang
reliabel adalah instrument yang bila digunakan berkali-kali untuk mengukur objek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.
Suharsimi Arikunto dalam Sambas Ali M (2010:31) formula yang
digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam penelitian ini adalah
Koefisien Alfa () dari Cronbach (1951), yaitu:
[ ]
50
r11 = Reliabilitas instrument/koefisien korelasi/korelasi alfa
k = Banyaknya item soal
i2 = Jumlah varians item
t2 = Varians total
Dimana sebelum menentukan reliabilitas, kita harus mencari nilai varians
terlebih dahulu dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= Varians
X = Jumlah skor
N = Jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan rangka mengukur reliabilitas
instrument penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan
51
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menhitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
7. Menhitung nilai koefisien alfa.
8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2 dan
tingkat signifikansi α = 0,05.
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nnilai hitung r dan nilai
tabel r, dengan kriteria jika:
1) Jika rhitung≥ rtabel, maka data dinyatakan reliabel
2) Jika rhitung≤ rtabel, maka dinyatakan tidak reliabel
Dalam perhitungan uji reliabelitas juga dibantu dengan program Microsoft
[image:39.595.110.527.566.651.2]Office Excel, hasilnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Hasil Keterangan r hitung r tabel
1 Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja 0,721 0,444 Reliabel
2 Kinerja 0,783 0.444 Reliabel
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel di atas, variabel X dan Variabel Y dinyatakan reliabel,
terbukti dengan nilai rhitung ≥ rtabel yaitu ), 0,721 ≥ 0,444 dan rhitung ≥ rtabel yaitu
52
3.2.5 Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa
pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Linieritas dan Uji Homogenitas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Sedangkan
uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat
dengan masing-masing variabel bebas bersifat linear. Dari masing-masing
pengujian akan dibahas sebagai berikut:
3.2.5.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji
statistik yang akan dipergunakan. Pengujian normalitas ini harus dilakukan
apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah
normal.
Penggunaan statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap
variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, maka
teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Dengan
demikian penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan
dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. “Suatu data yang membentuk
distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama,
demikian juga simpangan bakunya” (Sugiyono 2004:69). Uji normalitas yang
penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Liliefors Test, karena
53
serta cukup kuat (powerfull) sekalipun ukuran sampel kecil, Harun Al Rasyid
dalam Sambas Ali M (2010:93). Langkah kerjanya sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data :
2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekeunsi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi), , fki = fi + fkisebelumnya.
5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z:
dimana nilai z, Formula,
S i _ Dimana : n i
_ dan
1 ) ( 2 2 n n x i S i
6. Menghitung therotical proportion:
7. Bandingkanlah emphirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi tadi.
8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi
9. Apabila Dhitung
Dtabel dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapatdinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal.
Tabel 3. 9
Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
x f fk Sn(Xi) Z F0(Xi) Sn(Xi) - F0(Xi) [Sn(Xi) - F0(Xi)] (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010:94)
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari terkecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. fk = f + fk sebelumnya
Kolom 4 : Proposi empirik (observasi). Formula, Sn(Xi) = fki : n
54
dimana ̅ = dan S = √ ( )
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z): Proporsi kumulatif luas Kurva Normal
Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.
Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan
cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6).
Kolom 8 : Nilai Mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih
mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah Dhitung.
Selanjutnya menghitung Dtabel pada α = 0,05 dengan cara √ kemudian
buatlah kesimpulan dengan kriterian sebagai berikut:
a) Dhitung≤ Dtabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
b) Dhitung≥ Dtabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
3.2.5.2 Uji Linieritas
Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas
dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
dalam pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas A.
Muhidin (2006:296) adalah:
1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:
JK reg(a) =
3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:
[∑ ]
55
5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:
RJKreg(a)= JK reg (a)
6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus:
RJKreg(a) = JKreg (b/a)
7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:
RJKres= JKres
N – 2
8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
∑ {∑ }
9) Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKres – JKE
11) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus: RJKTC = JKTC
K – 2
12) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = JKE
N – k
13) Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC
RJKE
14) Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F ≤ nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.
15) Mencari nilai Ftabelpada taraf signifikan 95% atau α = 5 %
Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.
3.2.5.3 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas mengasumsikan bahwa setiap variabel memiliki
varians yang homogen. Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah uji
Burlett dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel. Kriteria yang
digunakan adalah apabila nilai hitung χ2 ≥ nilai tabel χ2, maka H0 menyatakan
varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung
diperoleh dengan rumus :
2
1 2
. 10
1n B dbLogS
56
Sumber : (Ating dan Sambas, 2006:294)
Dimana:
S12 = varians tiap kelompok data
db1 = n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett = ( Log S2gab) (∑db1)
S2gab = varians gabungan =
db S db S gab i
2
2 .
Sambas Ali Muhidin, (2010:96) Langkah – langkah yang dapat dilakukan
dalam pengujian homogenitas varians ini adalah:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan,
dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 10 Model Uji Barlett
Sampel db = n-1 Si2 Log Si2 db.Log Si2 db. Si2
1
2
3
...
...
...
∑
Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010:97)
3. Menghitung varians gabungan.
4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai barlett.
6. Menghitung nilai χ2.
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada a = 0,05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator..
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:
1) Nilai χ2 hitung < nilai χ2 tabel, artinya H0 diterima atau variasi data
[image:44.595.153.480.445.621.2]57
2) Nilai χ2 hitung ≥ nilai χ2 tabel, artinya H0 ditolak atau variasi data
dinyatakan tidak homogen.
3.2.6 Teknik Analisis Data
Seperti yang dijelaskan menurut Uep Tatang S dan Samabas Ali M
(2011:158):
Analisis data adalah upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristis atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
Tujuan dilakukannya analisis data ini adalah untuk mendeskripsikan data
dan menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi. Teknik analasis data
deksriptif dan teknik analisis inferensial.
3.2.6.1 Analisis Deskriptif
Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data,
kemudian menurut Sambas Ali Muhidib dan Maman A. (2007:53),
mengemukakan bahwa:
Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.
Teknik analisis deskriptif digunakan untuk manganalisis gambaran
variabel, sementara teknik analisis inferensial digunakan sebagai alat untuk
menarik kesimpulan ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Secara
khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung ukuran
pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya analisis data inferensial yang
58
penelitian hendak mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data
yang diperoleh berbentuk data ordinal.
Berkaitan dengan analisis data deskriptif yaitu dengan penyajian data
melalui tabel dan grafik, sehingga terlihat gambaran mengenai program jaminan
sosial tenaga kerja (jamsostek) dan kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri
Cabang Bandung, termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara
lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi,
perhitungan mean, median atau modus.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang
diperoleh dari responden. Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai dengan
lima kategori, adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 11
Skala Penafsiran Skor Rata-rata
No. Skor Kriterium Penafsiran
Variabel X
Penafsiran Variabel Y
1 1,00 – 1,79 Tidak Efektif Sangat Rendah
2 1,80 – 2,59 Kurang Efektif Rendah
3 2,60 – 3,39 Cukup Efektif Sedang
4 3,40 – 4,19 Efektif Tinggi
5 4,20 – 5,00 Sangat Efektif Sangat Tinggi
Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Sambas dan Maman, 2007:146)
3.2.6.2 Analisis Inferensial
Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk
data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data
nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris
[image:46.595.151.509.481.612.2]59
adalah digunakan rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan lain
sebagainya).
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan ketiga yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi, yaitu “seberapa besar pengaruh program jaminan sosial
tenaga kerja (jamsostek) terhadap kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri
Cabang Bandung”.
Karena dengan data variabel terdapat data variabel yang diukur dalam
bentuk skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik
parametrik mensyaratkan data sekurang kurangnya harus diukur dalam bentuk
skala interval, maka semua data ordinal yang telah dikumpulkan oleh peneliti
terlebih dahulu harus ditransformasikan menjadi skala interval. Secara teknis
operasional pengubah data dari ordinal menjadi interval menggunakan bantuan
software Microsft Excell melalui Method Succesive Intervals (MSI).
Pengujian Hipotesis
Meyakinkan adanya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel
terikat (Y) perlu dilakukan uji hipotesis atau uji signifikansi. Uji hipotesis akan
membawa pada kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis.
Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis Statistik
60
tenaga kerja (jamsostek) terhadap kinerja karyawan.
H1 : β ≠ 0 artinya terdapat pengaruh positif program jaminan sosial
tenaga kerja (jamsostek) terhadap kinerja karyawan.
2. Membuat Persamaan Regresi
Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan
(memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi
sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau
hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Persamaan regresi sederhana dirumuskan:
Ŷ = a + bX
Keterangan:
Ŷ = Kinerja Karyawan
X = Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu nilai predikasi yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
Dimana:
2 2 Xi Xi n Yi Xi XiYi n b Sedangkan a dicari dengan menggunakan rumus:
22 2 Xi Xi n XiYi Xi Xi Yi a
61
Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika
probabilitas lebih kecil daripada α = 0,05. Dapat disimpulkan koefisien regresi
signifikan, atau program jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) benar-benar
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Artinya H1 yang diajukan
diterima pada α = 0,05.
Untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan,
dilakukan uji signifikansi. Menurut Riduwan (2008:149) uji signifikansi dapat
dilakukan dengan menggunakan uji F sebagai berikut:
Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
nYJK ga
2
Re