BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung
jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi
kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan negara,
Indonesia seperti halnya berbagai negara berkembang lainnya, mengembangkan
program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial
yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor
formal. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) merupakan salah satu komponen
jaminan sosial. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero) merupakan program
publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko
sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme
asuransi sosial. Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang
asuransi sosial PT Jamsostek (Persero) merupakan pelaksana undang-undang
jaminan sosial tenaga kerja dengan memberikan perlindungan 4 (empat) program,
yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian
(JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi
seluruh tenaga kerja dan keluarganya.
Secara universal jaminan sosial hanya menyelenggarakan program
kemanfaatan dasar yang merujuk pada prinsip solidaritas dan asas gotong royong
intra-generasi maupun inter-generasi. Pelaksanaannya akan berbeda antara negara
diselenggarakan dan atau yang diberikan pada dasarnya disesuaikan dengan
situasi dan kondisi ekonomi dari masing-masing negara. Namun jika dilihat
perkembangan konsep perlindungan sosial, saat ini hampir tidak ada hubungan
signifikan antara ideologi suatu negara baik komunis maupun liberal terhadap
penyediaan jaminan sosial. Pada negara-negara berpaham komunis seperti China,
Vietnam dan Korea Utara program jaminan sosial berkembang dengan baik,
bahkan Vietnam menyediakan budget yang lebih besar daripada Indonesia yang
dianggap lebih liberal.
Tabel 1.1. Pengeluaran beberapa negara berkembang untuk perlindungan sosial
Country Year Social
Protection Social Insurance Social Assistance
Argentina 2004 9,2% 7,7% 1,5%
Sumber:Unsrid, 2010, Combating Poverty and Inequality;Structural Change, Social Policy and Politic, Geneva, Unsrid Publication, hlm 209.
.
Di Indonesia pelaksanaan program PT Jamsostek (Persero) didasarkan
pada undang-undang Nomor. 3 Tahun 1992. Secara makro program PT Jamsostek
(Persero) dapat berfungsi untuk meningkatkan produktivitas kerja karena adanya
kepastian jaminan serta ketenangan kerja. Hal tersebut sejalan dengan salah satu
sasaran pokok ketenagakerjaan yang harus ditempuh pada masa mendatang yaitu,
perluasan kesempatan kerja, perlindungan kerja dan produktivitas kerja.
PMA (Penanaman Modal Asing). Untuk mendorong kegiatan investasi tersebut
maka pemberdayaan tenaga kerja secara nasional mutlak diperlukan dan
selanjutnya perlindungan minimal harus diberikan kepada setiap tenaga kerja agar
tercipta peningkatan produktivitas kerja.
Namun pada kenyataannya brand asuransi di Indonesia sendiri saat ini
belum terlalu baik, hal ini dikarenakan sistem yang dulunya kurang baik, sehingga
masih menimbulkan trauma bagi masyarakat untuk mengikuti asuransi. Sistem
perekrutan dan penyeleksian petugas operasional yang tidak kompetitif
mengakibatkan citra buruk bagi asuransi dan merugikan konsumen itu sendiri
karena merasa ditipu. Sistem pemasaran asuransi memerlukan sistem baru, tidak
bisa hanya sekedar menggunakan sistem agen dengan metode direct-selling dan
personal-selling karena sistem ini rentan akan kutu loncat dimana petugas
operasional yang tidak berhasil atau gagal mendapat nasabah akan keluar dari
perusahaan atau petugas operasional yang gagal memenuhi target perusahaan dan
juga petugas operasional yang sukses pun bisa keluar dari perusahaan dikarenakan
sistem kompensasi dari perusahaan lain yang lebih besar dan menarik baginya.
Industri asuransi yang membidik segmen pasar yang sama dan
penggunaan strategi pemasaran yang sama dengan menggunakan agen pemasaran
maupun petugas operasional di Indonesia saat ini bertambah jenuh. Secara
nasional premi majalah media asuransi memberikan penghargaan pada PT
Asuransi Adira Dinamika dan PT Asuransi Jiwa Sinar Mas sebagai asuransi
terbaik dengan ekuitas di atas Rp.750 Miliar. Saat ini di kota Medan sekitar
1.224.664 jiwa dari 2.121.053 jiwa penduduk kota Medan telah ter-cover asuransi
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS), 239.476 jiwa peserta
PT Askes dan 117.777 jiwa peserta PT Jamsostek serta 100.307 jiwa peserta
asuransi komersil (Medan Bisnis, 2011).
Tabel 1.2. Pangsa Pasar Asuransi Kota Medan tahun 2010
No. Nama Asuransi Jumlah
5 Asuransi komersil lainnya 100.307 8.19% Sumber: Medan Bisnis, 2011
Hal ini menunjukkan belum ada kesadaran yang tinggi dari para pekerja
dan perusahaan untuk mengikuti program Jamsostek dimana pangsa pasar yang
dimiliki relatif kecil dan bersaing ketat dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas), JPKMS, dan PT Askes Medan. Bahkan dari data akumulasi
kepesertaan program PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan diperoleh jumlah
peserta tahun 2009 adalah sebesar 105.294 yang artinya pada tahun 2010 hanya
terjadi peningkatan jumlah peserta sebesar 12.483 jiwa peserta. Jamsostek
seharusnya mampu menentukan strategi pemasaran yang cocok, efektif, dan
efisien sehingga dapat menguasai pasar serta mampu menghadapi perusahaan
pesaing pada saat ini dan pada masa yang akan datang.
Berkaitan dengan hal ini PT Jamsostek (Persero), sebagai salah satu pelaku
ekonomi utama, disamping Badan Usaha Milik Negara lainnya dan untuk
mengantisipasi kemungkinan munculnya pesaing-pesaing baik dari luar maupun
dari dalam negeri sendiri yang dapat menggerogoti pasar sasaran di masa
bisnis jasa asuransi, sekaligus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan (costumer satisfaction).
1.2. Perumusan Masalah
Bisnis jasa asuransi di Indonesia akan semakin meningkat bersamaan
dengan meningkatnya kegiatan pembangunan serta akan dimulai era pasar bebas.
Hal ini menyebabkan semakin banyaknya perusahaan asuransi privat dalam
negeri maupun asuransi privat asing yang akan beroperasi di Indonesia dan
sekaligus merupakan competitor yang mengerogoti pasar PT Jamsostek (Persero)
di masa mendatang.
PT Jamsostek (Persero) merupakan perusahaan milik negara yang
bergerak dalam produk jasa jaminan sosial tenaga kerja mempunyai segmen pasar
yang jelas tetapi baru memiliki pangsa pasar (market share) yang relatif kecil
yakni sekitar 9,62%. Berkaitan dengan hal ini dan untuk kepentingan bidang
pemasaran PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan dalam geladikarya ini
dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:
“PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan masih menguasai pangsa pasar
terendah dibandingkan dengan para pesaing seperti Jamkesmas, JPKMS, dan
Askes.”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
”Menentukan strategi pemasaran produk yang cocok bagi PT Jamsostek
menjadi bagiannya, serta mengantisipasi pesaing-pesaing pada saat ini maupun
pada masa yang akan datang.”
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk memberikan
informasi/gambaran yang lebih riil, khususnya tentang pelaksanaan strategi
pemasaran PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan, yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan manajemen dalam upaya peningkatan strategi pemasaran.
2. Bagi program Magister Manajemen USU, sebagai referensi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang asuransi.
3. Bagi penulis, untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
4. Bagi peneliti yang lain, sebagai acuan dalam pengembangan penelitian
selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penyusunan geladikarya ini penulis membatasi pembahasannya
berdasarkan ruangan lingkup secara terbatas. Adapun ruangan lingkup
pembahasan geladikarya ini lebih difokuskan pada produk utama PT Jamsostek
(Persero) Cabang Medan, yaitu:
1. Jaminan Kecelakaan Kerja
2. Jaminan Hari Tua
3. Jaminan Kematian