• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN PARAGRAFMELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTO MATA Peningkatan Kemampuan Mengembangkan Paragraf Melalui Penggunaan Media Gambar Foto Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas III SDN IV Genukharjo, Kecamatan Wury

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN PARAGRAFMELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTO MATA Peningkatan Kemampuan Mengembangkan Paragraf Melalui Penggunaan Media Gambar Foto Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas III SDN IV Genukharjo, Kecamatan Wury"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN

PARAGRAFMELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTO MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS III

SDN IV GENUKHARJO, KECAMATAN WURYANTORO, KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN

2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Penguji :

Drs. Suwarno, SH., M.Pd Drs. Saring Marsudi,SH., M.Pd Drs. Mulyadi Sri Kamulyan, SH., M.Pd

Disusun oleh : HAVID NUR ROHMAT

A 510 080 157

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

ABSTRAKS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTO MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS III

SDN IV GENUKHARJO, KECAMATAN WURYANTORO, KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN

2011/2012

Havid Nur Rohmat, A510080 157,Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengembangkan paragraf siswa pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar foto pada siswa kelas III SD Negeri IV Genukharjo, Wuryantoro, Wonogiri tahun 2011/2012. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus.Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu :perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebagai samplingnya adalah siswa kelas III SD Negeri IV Genukharjo, Wuryantoro, Wonogiri yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik komparatif yaitu membandingkan hasil antar siklus. Hasil analisis berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Pada intinya data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan terjadi.Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengembangkan paragraf dengan menggunakan media gambar foto dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata pada tiap siklus sudah mengalami peningkatan. Pada pra siklus rata-rata dari 24 siswa adalah 61,75%. Pada siklus I, pertemuan I nilai rata-rata siswa mencapai 63,17%. Pertemuan ke II nilai rata-rata siswa mencapai 64,42%. Pada siklus I ini terdapat peningkatan kemampuan siswa siswa dibanding dengan waktu Pra Siklus. Kemudian pada siklus II, pertemuan I nilai rata-rata siswa meningkat lagi yaitu menjadi 68,75%. Dan Pertemuan ke II nilai rata-rata siswa meningkat lebih baik lagi yaitu 78,04%. Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa penggunaan media gambar foto dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SD N IV Genukharjo, Wuryantoro, Wonogiri tahun 2011/2012.

(3)

PENDAHULUAN

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya aspek kemampuan berbahasa (termasuk di dalamnya menulis paragraf) haruslah diciptakan kondisi pembelajaran yang menarik, dan menuntut siswa berpikir, berlatih dan berbuat.Kondisi yang demikian dapat diciptakan, manakala guru secara aktif, kreatif, dan afektif memaksimalkan pemanfaatan berbagai sarana dan prasarana yang ada. Guru dituntut untuk merencanakan dan memikirkan metode maupun media yang dapat digunakan dan yang dapat menimbulkan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran di kelas. Untuk mencapai hasil optimal dalam proses belajar, maka penggunaan media gambar foto menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan pengembangan paragraf.

Pendidikan adalah kehidupan, untuk itu kegiatan belajar harus dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skiil atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik, pemecahan masalah secara reflektif sangat penting dalam kegiatan belajar yang dilakukan melalui kerjasama secara demokratis (Mulyasa, 2004: 1).Untuk mengaktifkan belajar siswa dalam proses belajar mengajar guru harus menggunakan metode yang bervariasi, oleh sebab itu sangat dianjurkan agar guru menggunakan kombinasi metode mengajar setiap kali mengajar yang disesuaikan dengan kurikulum sebagai salah satu subtansi pendidikan (Nana Sudjana, 2000 : 23)

(4)

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti terpanggil untuk membuktikan apakah penggunaan media gambar foto dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf. Untuk mengetahui apakah benar media gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun atau mengembangkan paragraf, peneliti merancangnya dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK) ini dengan judul “Peningkatan Kemampuan Mengembangkan Paragraf Melalui Penggunaan Media Gambar Foto Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas III SDN 4 Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten

Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012”

RUMUSAN MASALAH

“Apakah dengan menggunakan media gambar foto dapat meningkatkan

kemampuan mengembangkan paragraf mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas III SDN 4 Genukharjo tahun ajaran 2011/2012?”

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

Meningkatkan kemampuan mengembangkan paragraf melalui media gambar foto pada siswa kelas III SD Negeri 4 Genukharjo tahun pelajaran 2011/2012.

LANDASAN TEORI Pengertian Paragraf

(5)

Media Gambar

Diantara media pembelajaran, media gambar adalah mediayang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebihmenyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dandisajikan sesuai derngan persyaratan yang baik, sudah tentu akanmenambah semangat siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran.Menurut Oemar Hamalik (1986:43) berpendapat bahwa “

Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk

dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran”. Menurut Suharso dan

Ana Retnoningsih (2005 : 148) bahwa gambar adalah tiruan barang, orang yang sifatnya universal, mudah dimengerti dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa.

Kemampuan Mengembangkan Paragraf

Kemampuan berasal dari kata mampu yang menurut kamus bahasa Indonesia mampu adalah sanggup. Jadi kemampuan adalah sebagai keterampilan (skill) yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu soal. Hal ini berarti bila seseorang terampil dengan benar menyelesaikan suatu soal maka orang tersebut memiliki kemampuan dalam menyelesaikan soal.Menurut Conny Semiawan (1984 : 1) kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan itu menunjukkan suatu tindakan yang dapat pada suatu waktu. Tanpa adanya kemampuan, orang tidak akan bisa mempertahankan hidupnya di masa datang. Yang dimaksud kemampuan disini adalah kemampuan dalam arti mengembangkan paragraf.

PENELITIAN YANG RELEVAN

a. Suherman (2007) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Argumentasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Gambar Foto Pada Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun 2007/2008

(6)

IIIPembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kompetensi Dasar Mengenal Jenis-Jenis Pekerjaan SD N 5 Tuko Kec. Pulokulon Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2008/2009

c. Sumiani (2010), Peningkatan kemampuan mengembangkan paragraf deskripsi dengan menggunakan media gambar ilustrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri IV Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang Tahun 2010/2011

d. Suwarsono (2008), Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif dengan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Jatirejo Kabupaten Mojokerto Tahun 2008/2009.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri IV Genukharjo pada tahun ajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan

“Pengembangan Paragraf”. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yakni pada bulan Februari sampai dengan April 2012.

No Kegiatan Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan proposal

2. Pembuatan bab 1,2 dan 3

3. Pencarian data

dan analisis sebelum pembelajaran siklus I 4. Pembelajaran siklus

I dan pembelajaran siklus II

(7)

SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas III SD Negeri IV Genukharjo Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri sejumlah 24 siswa yang terdiri dari 14 siswa putri dan 10 siswa putra. Siswa kelas III belum memenuhi KKM yang telah ditetapkan dalam hal menyusun paragraf.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan : Observasi, wawancara, dokumentasi, tes.

PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diartikan sebagai salah satu bentuk penelitian yang melakukan tindakan tertentu agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Menurut Aqib (2006 : 19), PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah, tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran.Penelitian Tindakan Kelas (PTK)dalam pelaksanaannya membutuhkan kerjasama antara peneliti dengan guru buntuk mendapatkan hasil yang optimal. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan tindakan, 4) Observasi (pengamatan), 5) Refleksi pada setiap tindakan yang dilakukan, 6) Evaluasi.

VALIDITAS DATA

(8)

HASIL PENELITIAN

Daftar Nilai Siswa Kelas III SD Negeri IV GenukharjoPra Tindakan No Nama siswa Jumlah Keterangan

1 Bagus Muh. Ridwan 62 Belum tuntas 2 Dimas Ahmad S. 54 Belum tuntas

3 Miftahul Huda 68 Tuntas

4 Afrizal Dika N 70 Tuntas

5 Arif Subagyo 44 Belum tuntas

6 Devrisco Khairinto N 67 Tuntas

7 Fajar Asfari 63 Belum tuntas

8 Fajar Sodikin 55 Belum tuntas

9 Muh. Gandhi 56 Belum tuntas

10 Getar Adi Nurgroho 68 Tuntas 11 Shapna Shafilla R 59 Belum tuntas 12 Ervina Jaanur Amini 68 Tuntas 13 Anisa Kurniawati 64 Belum tuntas 14 Anis Kurniawati 69 Tuntas 15 Berliana Sukmawati 50 Belum tuntas 16 Ghani Nurfiana 56 Belum tuntas

17 Ratna Anita 68 Tuntas

18 Iis Agustina 68 Tuntas

19 Killa Regita Osawati 62 Belum tuntas 20 Livia Nur Ayuni 71 Tuntas 21 Dewi Migina Putri 59 Belum tuntas 22 Neni Wulandari 63 Belum tuntas 23 Rahayu Dwi Hastuti 68 Tuntas 24 Tutus Mayasari 50 Belum tuntas

Jumlah 1480

(9)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf menunjukkan 10 anak memperoleh nilai di atas atau sama dengan 67. Sementara itu, 14 anak memperoleh nilai dibawah 67. Nilai rerata 61,75 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 41,67 %. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran mengembangkan paragraf dengan bantuan media gambar belum memenuhi batas tuntas yang ditetapkan, yaitu 67. Pada kondisi awal ini pembelajaran mengembangkan paragraf dengan menggunakan media gambar dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan pengamatan dari analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan mengembangkan paragraf peserta didik dalam menyusun paragraf dengan menggunakan media gambar foto yang dilakukan pada siswa kelas III SD Negeri IV Genukharjo.

Hal ini senada dengan Basuki dan Farida (2001 : 42) bahwa “media gambar dapat membantu guru dan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran, diantaranya dapat : a) mengembangkan kemampuan visul siswa, b) mengembangkan imajinasi anak, c) Membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas, d) meningkatkan kreativitas siswa.”“Mediavisual (gambar) dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan kemampuan visual, mengembangkan imajinasi anak, membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau

peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan dikelas”. (Angkowo dan A Kosasih,

2007: 28)”

Dengan hasil nilai rata-rata pada tiap siklus sudah mengalami peningkatan. Pada pra siklus rata-rata dari 24 siswa adalah 61,75% dengan jumlah 14 atau 58,33% siswa mendapatkan nilai dibawah KKM dan 10 atau 41,67% siswa mendapatkan nilai diatas KKM.

(10)

mencapai 64,42% dengan jumlah 14 atau 58,33% mendapatkan nilai diatas KKM dan 10 atau 41,67% mendapatkan nilai dibawah KKM. Pada siklus I ini terdapat peningkatan kemampuan mengembangkan paragraf siswa dibanding dengan waktu Pra Siklus.

(11)
(12)

Perbandingan Rata-rata Siswa Dalam Mengembangkan Paragraf Dari Pra Siklus,Siklus I, Dan Siklus II

PENUTUP Kesimpulan

(13)

mendapatkan nilai diatas KKM. Dan 10 atau 41,67% mendapatkan nilai dibawah KKM.

Pada siklus I ini terdapat peningkatan kemampuan mengembangkan paragraf siswa dibanding dengan waktu Pra Siklus. Kemudian pada siklus II, pertemuan I nilai rata-rata siswa meningkat lagi yaitu menjadi 68,75% dengan jumlah 18 atau 75% siswa mendapatkan nilai diatas KKM. Dan 6 atau 25% siswa mendapatkan nilai dibawah KKM. Pertemuan ke II nilai rata-rata siswa meningkat lebih baik lagi 78,04 %. 22 atau 91,67% mendapatkan nilai diatas KKM. Dan 2 atau 8,33% mendapatkan nilai dibawah KKM.

Saran

Saran bagi Kepala Sekolah.Hendaknya Kepala Sekolah mengupayakan pelatihan bagi guru untuk dapat mendukung pelaksanaan penuh yang lebih inovatif, inspiratif,dan kreatif agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.

Saran bagi guru, Guru sebaiknya meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga siswa menjadi lebih tertarik, Guru hendaknya menerapkan pendekatan kontekstual tidak hanya konvensional.,Guru memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang masih belum memenuhi KKM dan latihan-latihan soal.

Saran bagi siswa, siswa harus mengembangkan inisiatif, kreatif, serta memotivasi belajarnya dalam hal mengembangkan ide/gagasannya yang dituangkan dalam bentuk paragraf.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo R. dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Grasindo

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Karya. ________.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Asnawir, dan M. Basyirun Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers.

Basuki, dan Farida. 2001. Media Pembelajaran.Bandung : Rosda

Hamalik, Oemar. 1982. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara ________. 1986. Media Pendidikan. Bandung : Alumni

Keraf, Gorys. 1993. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores : Nusa Indah ________ 1980.Komposisi.Ende Flores : Nusa Indah

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

________. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Muhammad Rohmadi, dan Yakub Nasucha. 2010. Paragraf Pengembangan dan Implementasi.Yogyakarta : Media Perkasa.

Mulyasa, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya. Rahadi, Aristo. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas

Sadiman S., Arief, dkk. 1992. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

________.1996. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

________.2002. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

(15)

Sistina, Ari. 2008. Penggunaan Media Gambar Dan Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SD N 5 Tuko Kec. Pulokulon Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. UKSW (tidak di terbitkan)

St.Y. Slamet. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Sinar Baru Algesindo.

Suharso, dan Ana Retnoningsih.2005. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap.Semarang : CV. Widya Karya.

Suherman. 2007. Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Argumentasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Gambar Foto Pada Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun 2007/2008. Skripsi. FKIP UNS (tidak di terbitkan)

Sumiani. 2010. Peningkatan kemampuan mengembangkan paragraf deskripsi dengan menggunakan media gambar ilustrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri IV Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang Tahun 2010/2011.Skripsi. FKIP UNM (tidak di terbitkan)

Suryamiharja, Agus. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta : Depdikbud

Suwandi, Basrowi .2008. Model Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta. Panitia Sertivikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta.

Suwarsono.2008. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif dengan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Jatirejo Kabupaten Mojokerto Tahun 2008/2009.Skripsi. FKIP UNIM (tidak di terbitkan)

Tarigan, Djago. 1987. Membina Ketrampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung : Angkasa

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014. Peraturan Kepala Lembaga

Hampir 70% kolesterol dalam lipoprotein plasma memang dalam bentuk ester kolesterol (Guyton, 2012). Selain kolesterol yang diabsorbsi setiap hari dari saluran

Percepatan partikel berbanding lurus dengan gaya yang bekerja padanya dan searah dengan gaya tersebut.. F =

Apabila pembubutan akan dilakukan dalam beberapa kali penyayatan, maka pada baris perintah berikutnya cukup menuliskan paramter harga X nya saja sesuai ketebalan penyayatan

Hasil penelitian menunjukkan faktor terbesar yang mempengaruhi preferensi masyarakat kota Medan terhadap penggunaan kartu pembayaran non tunai adalah kecepatan dan

Untuk variabel independen sebagian besar pengetahuan responden masuk kategori baik yaitu sebanyak 38 responden (59,4%), sikap responden sebagian besar masuk

Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas membaca Al- Qur‟an adalah keadaan tingk atan atau ukuran intensnya dalam kegiatan

Jika keperawanannya sudah terenggut, maka menginjak usia dewasa yang merupakan usia matang dalam pernikahan, khususnya dalam menghadapi calon suaminya, tidak