• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS X DI SMA NEGERI 2 CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS X DI SMA NEGERI 2 CIMAHI."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Tari

Oleh :

Rizki Yulia Rahayu 1005615

(2)

SENI TARI KELAS X DI SMA NEGERI 2 CIMAHI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

E.Dedi Dj.Rosala, S.Sen., M.Hum. NIP.195703041983031001

Pembimbing II

Dra.Sri Dinar Munsan., M.Pd NIP.195809291988032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

(3)

MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS X DI SMA

NEGERI 2 CIMAHI

Oleh

Rizki Yulia Rahayu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

(4)

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(5)
(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 11

A. Kurikulum 2013 ...11

B. Tari Pendidikan ... 15

C. Konsep Pembelajaran... 18

D. Model Pembelajaran ... 22

E. Komponen Pembelajaran ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Lokasi, Populasi dan Sampel... 35

B. Desain Penelitian... 37

C. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 40

D. Definisi Operasional ... 42

E. Instrumen Penelitian... 42

F. Teknik Pengumpulan Data ... 48

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Hasil Penelitian ... 59

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 99

A. Kesimpulan ...99

B. Rekomendasi ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 101

(8)

The study, titled " Project Based Learning Model in Learning Dance Class X SMA Negeri 2 Cimahi" . The problem in this study is the lack of creativity in learning the art of dance based learning model is applied . Affected by the researchers concluded that these three problems , planning and learning the art of dance , learning the art of dance and the art of dance . The purpose of this study is to describe the planning , process, and outcomes dance class X SMA Negeri 2 Cimahi through project -based learning model . This study used a descriptive analysis using a qualitative approach . The population used in this study were all students of class X science 5 SMA Negeri 2 Cimahi, the number of samples taken is 20 persons. The data were collected through interviews, observation and study as the instrument to collect data. The results were obtained in three meetings that teachers can implement project -based learning model in teaching dance classes at SMAN 2 Cimahi, it can be seen from the state student assessment of students got an A by 60 % , and students who receive a grade of B of 40 % . From the results of the research in the field , the conclusion of the process of learning the art of dance and the art of dance through the stages of project based learning model that is project based learning model has been successfully applied in the study of the art of dance class X.

Keywords : project based learning, learning the art of dance

ABSTRAK

Penelitian yang berjudulModelProject Based Learning

dalamPembelajaranSeniTariKelas X di SMA Negeri 2 Cimahi”.Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kurangnya kreatif siswa dalam pembelajaran seni tari sesuai model pembelajaran yang diterapkan. Berdasarkan judul tersebut peneliti merumuskan tiga masalah yaitu, perencanaan pembelajaran seni tari, proses pembelajaran seni tari dan hasil pembelajaran seni tari.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi melalui model

project based learning.

Penelitianinimenggunakanmetodedeskriptifanalisisdenganmenggunakanpendekatankualitatif. Populasi yang digunakandalampenelitianiniadalahseluruhsiswakelas X IPA 5 SMA Negeri 2 Cimahi, maka jumlah sampel yang diambil adalah 20 orang.Pengumpulan data dilakukan denganteknikwawancara, observasidanstudipustakasebagai instrument untukmengumpulkan data.Hasil penelitian diperoleh tiga kali pertemuan yaitu guru dapat menerapkan model project based learning dalam pembelajaran seni tari kelas di SMA Negeri 2 Cimahi, hal tersebut dapat dilihat dari penilaian siswa yang menyatakan siswa yang mendapat nilai A sebanyak 60% dan siswa yang mendapat nilai B sebanyak 40%. Dari hasilpenelitian dilapanganmakadiperolehkesimpulan mengenaiproses pembelajaran seni tari dan hasil pembelajaran seni tari melalui tahapan dari model project based learning yaitu model project based learning berhasil diterapkan dalam pembelajaran seni tari kelas X.

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia karena dengan pendidikan dapat membantu peserta didik untuk mengalami proses pendewasaan diri melalui bimbingan, pengajaran dan latihan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, Negara Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain karena sebuah negara-negara dikatakan maju apabila pendidikan di Negara tersebut juga maju, akan tetapi dengan berkembangnya teknologi saat ini kesadaran siswa untuk belajar sudah menurun bahkan siswa hanya ingin sesuatu yang instan tanpa adanya sebuah proses, dalam proses pendidikan baik formal, non formal dan informal tentu adanya yang dinamakan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan sebuah proses pada perilaku seseorang kearah yang lebih baik, dari yang tidak bisa menjadi bisa atau dari yang tidak tahu menjadi tahu. Seperti halnya pada pembelajaran tari yang membutuhkan proses dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik melalui pembelajaran tari. Dalam tari pendidikan tidak dimaksudkan siswa terampil menari untuk kebutuhan pentas, tetapi fokus materi ini adalah pada proses kreativitas siswa. Hal ini ditegaskan oleh Murgianto dalam Masunah( 2012, hlm. 1) bahwa sebagai berikut.

(10)

Pernyataan di atas menerangkan bahwa pembelajaran seni tari bukan membentuk siswa untuk pintar menari dan menjadikan siswa sebagai penari, tetapi melalui pembelajaran tari siswa dapat lebih percaya diri, mampu berekspresi, serta mengembangkan kreativitas yang dimiliki siswa sesuai dengan usianya. Selain itu, pembelajaran tari menuntut siswa untuk lebih aktif karena siswa bukan hanya sebagai subjek yang mendengarkan dan menerima materi dari pengajar tetapi siswa sebagai objek dalam setiap semua pembelajaran termasuk pada pembelajaran seni tari.Pembelajaran seni tari merupakan bagian dari bidang studi seni budaya yang memiliki peran dalam membina peserta didik untuk mengembangkan logika, etika, dan estetika melalui pengenalan materi seni baik tradisi maupun non-tradisi.

Dalam proses pembelajaran tidak akan terlaksana dengan baik apabila model pembelajaran yang digunakan oleh seorang pendidik tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik, model pembelajaran sangat banyak sehingga terkadang pendidik dapat menggabungkan model pembelajaran yang digunakan ketika dalam proses pembelajaran, hal ini bertujuan agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal.Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Model sangat penting peranannya dalam pembelajaran, karena melalui pemilihan model yang tepat oleh guru dapat menciptakan pembelajaran efektif, pemilihan model pun tidak sembarangan dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran, suasana kelas, juga lingkungan sekolah. Hal ini ditegaskan oleh Arends dalam Suprijono (2013, hlm.46)bahwa:

(11)

Pendapat di atas menerangkan bahwa model pembelajaran merupakan pedoman dalam merencanakan pembelajaran hal ini harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, tahap-tahap pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sampai pada pengelolaan kelas.

(12)

Semua kegiatan pembelajaran dari model pembelajaran yang digunakan, metode pembelajaran, hingga tujuan pembelajaran semuanya terdapat pada kurikulum. Kurikulum mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran yangjelas sebagai gambararan tujuan pengajaran yang hendak dicapai sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh. Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia, diharapkan adanya upaya perbaikan dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan kesenian, untuk saat ini pendidikan di Indonesia menggunakan kurikulum 2013. Kurikulumini lebih menitiberatkan pada sikap peserta didik dan mengutamakan pendekatan saintifik yang mengantarkan siswa tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut ke keterampilan dan pembentukan sikap. Dengan pendekatan saintifik dan model-model pemebalajaran yang berbeda tentu hasil pembelajaranpun berbeda.

Kebijakan perubahan kurikulum merupakan politik pendidikan yang berkaitan dengan kepentingan berbagai pihak, bahkan dalam pelaksanaanya seringkali dipolitisasi untuk kepentingan kekuasaan. Di sekolah seperti guru, kepala sekolah, pengawas dan peserta didik sangat berkepentingan, dan akan terkena dampaknya secara langsung dari setiap perubahan kurikulum, termasuk Kurikulum 2013.Dalam hal ini pendidikan dapat dikatakansebagai bahan percobaan karena di SMA Negeri 2 Cimahi belum semua tenaga pendidik mendapatkan sosialisasi mengenai kurikulum 2013 sedangkan kurikulum 2013 sudah mulai diberlakukan dalam proses pembelajaran.

(13)

Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam buku Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 (2013,hlm.210), dalam setiap model pembelajaran yang ada pada kurikulum 2013 tentu memiliki karakteristik yang berbeda seperti, model pembelajaran discovery learningyaitu “teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri”(https://docs.google.com/document/d/1lY3rKYKB785ddheIO8PzspODRmSp ECOnXLnbC1e3VGo/edit?pli=1).Beberapa langkah pembelajaran discovery learning antara lain : persiapan, pelaksanaan, dan penilaian, sedangkan model pembelajaranproblem based learningyaitu suatu strategi pelatihan, siswa bekerja bersama dalam kelompok, dan memikul tanggung jawab untuk pemecahan masalah secara professional.Model pembelajaran project based learningyaitu model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.

Dalam implementasi kurikulum 2013 di anjurkan guru menggunakan model pembelajaran baru yang ada pada kurikulum 2013, saatnya Guru meninggalkan pembelajaran tradisional dan menerapkan model pembelajaran yang baik sehingga suasana kelas menjadi hidup. Siswa sebagai komponen yang diberi perlakuan, mampu untuk melakukan aktifitas belajar dengan senang, riang dan gembira tanpa meninggalkan arti keseriusan pembelajaran.Siswa mengikuti pembelajaran tanpa tekanan dan juga tanpa paksaan.Pembelajaran menjadi lebih menarik bagi siswa khususnya dan bagi sekolah pada umumnya sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dari setiap kompetensi dasar bisa tercapai dan siswa mampu melakukan belajar tuntas.Setiap model pembelajaran pada kurikulum 2013 ini memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, salah satunya yaitu model pembelajaran project based learningatau Model Pembelajaran Berbasis Proyekmerupakan model

(14)

siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan danmengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.Langkah-langkah pembelajaran pada pembelajaran berbasis proyek mengalami enam kegiatan pembelajaran yaitu penentuan pertanyaan, menyusun rencana proyek, menyusun jadwal, monitoring, menguji hasil, dan evalusasi pengalaman.

Sehubungan dengan perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 kurangnya pemahaman guru dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 terjadi di lokasi penelitian, dalam kurikulum 2013 tentu adanya model pembelajaran baru yang lebih kreatif seperti model pembelajaran project based leraning,di SMA Negeri 2 Cimahi telah diberlakukan Kurikulum 2013 dengan kebijakan Kepala Sekolah. Seperti pada pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) khususnya seni tari yang bertujuan siswa lebih aktif dan kreatif maka guru di SMA 2 Cimahi menggunakan model project based learning dengan harapan tujuan dari pembelajaran tari siswa dapat lebih aktif dan kreativ. Pemilihan model pembelajaran Project Based Learningoleh guru karena dapat mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh anak hal ini disesuaikan dengan tahapan pembelajaran yang ada pada model Project Based Learning. Selain itu, dalam tahap pembelajaran model Project Based Learningsiswa dapat mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan model Project Based Learningmenuntut kreativitas siswa.

(15)

mampu bekerja sama dengan teman dan saling bertukar pendapat. Permasalahan yang mendasar model pembelajaran project based leraning belum pernah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Cimahi karena model pembelajaran Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang baru dan berlaku di Kurikulum 2013.

Berangkat dari uraian tersebut di atas, peneliti memandang perlu untuk melakukan penelitian mengenai model project based learning. Atas dasar itu, penelitian ini berjudul “Model Project Based Learning dalam Pembelajaran Seni

Tari Kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi”. Dengan diangkatnya judul tersebut, peneliti

ingin memahami lebih dekat mengenai pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), khususnya pembelajaran Seni Tari. Sepanjang pengamatan peneliti bahwa model pembelajaran project based learning belum pernah dilakukan baik di dalam maupun di luar UPI.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu tahapan permulaan dari penguasaanmasalah dimana suatu objek dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasikan beberapa masalah yang terkait dengan penelitian model project based learning, yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya kreativitas siswa dalam pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi.

2. Penerapan model pembelajaran seni tari yang dilakukan guru SBK kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi kurang berkembang .

(16)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka masalah ini dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran model Project Based Learning dalam pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi?

2. Bagaimana proses pembelajaran model Project Based Learning dalam pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi?

3. Bagaimana hasil pembelajaran model Project Based Learning dalam pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi?

D. Tujuan Penelitian

Dalam tujuan penelitian terdapat tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Mengetahui proses belajar mengajar siswa dalam pembelajaran seni tari dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dann perencanaan guru dalam mengajar dengan menggunakan kurikulum 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran model Project Based Learning dalam pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi.

b. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran model Project Based Learning dalam pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi.

c. Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran model Project Based Learning dalam pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi.

(17)

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreativitas, bereksplorasi, dan berekspresi sesuai dengan kemampuannya dalam pembelajaran seni tari menggunakan model Project Based Learning.

2. Guru

Melalui penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada guru bahwa dengan menggunakan model Project Based Learning dalam pembelajaran seni tari siswa diharapkan dapat lebih berkreativitas dan bereksplorasi sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri.

3. Siswa

Melalui penelitian ini siswa mendapatkan pengetahuan baru tentang seni tari serta siswa dapat berkreatifitas, bereksplorasi, dan berekspresi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dengan menggunakan Project Based Learning. 4. Sekolah

Melalui penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pembelajaran seni tari dengan menggunakan model Project Based Learning serta mengangkat kembali eksistensi pembelajaran seni tari .

F. Struktur Organisasi Penelitian

(18)

BAB I : Berisi pendahuluan didalamnya menjelaskan tentang latar belakang penelitian skripsi ini, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan yang terakhir struktur organisasi penelitian.

BAB II : Berisi tentang berbagai kajian kepustakaan yang akan peneliti gunakan sebagai bahan acuan dalam proses penelitian serta mengkaji data pengamatan dari berbagai sumber. Menjelaskan tentang teori-teori yang menguatkan penelitian diantaranya terdapat penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian skripsi.

BAB III : Uraian tentang rancangan penelitian. Rancangan penelitian diantaranya lokasi, populasi dan sampel, desain penelitian, definisi operasional, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV : Uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan yang didalamnya membahas tentang data-data hasil dan analisis data penelitian yang peneliti lakukan.

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah formal yang berada di Kota Cimahi yaitu SMA Negeri 2 Cimahi, Cimahi merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Batas wilayah Kota Cimahi dengan wilayah lainnya meliputi, Kec. Parongpong dan Cisarua Kab. Bandung di sebelah utara, Kec. Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir dan Bandung Kulon sebelah timur. Sedangkan di sebelah selatan Kota Cimahi berbatasan dengan Kec. Margaasih dan Batujajar Kab. Bandung, sebelah barat dibatasi Kec. Padalarang dan Ngamprah.

Alasan pemilihan sekolah ini karena SMA Negeri 2 Cimahi merupakan Sekolah menegah Atas yang berada di Kota Cimahi, selain itu juga lokasi yang strategis, sehingga tidak menyulitkan peneliti. SMA Negeri 2 Cimahi memiliki berbagai program pembelajaran yang bertujuan membantu siswa untuk dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya baik dari segi mental, fisik, maupun psikis yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosiaonal, kognitif, dan kemandirian. SMA Negeri2 Cimahi merupakan salah satu SMA favorit yang berada di Kota Cimahi.

2. Populasi

Menurut Darmadi (2011, hlm.14) bahwa “populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang sama, populasi dapat terdiri dari orang, benda, kejadian, waktu dan tempat dengan sifat atau ciri yang sama."

(20)
[image:20.595.111.518.195.262.2]

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas X IPA 5 SMA Negeri 2 Cimahi

KELAS SISWA KELAS X JUMLAH

Laki-laki Perempuan

3. X IPA 5 11 25 36

3. Sampel Penelitian

Adapun sampel penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 5 SMA Negeri 2 Cimahi, berjumlah 20 0rang siswa dari 36 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sugiyono (2011, hlm.300) menjelaskan bahwa purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu”. Alasan menggunakan purposive sampling dengan memakai seluruh

siswa kelas X IPA 5 dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang akurat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini :

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian Kelas X IPA 5

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1 Ardelia Rizqi Melati P

2 Asmi Nur Azizah P

3 Damar Asih Mahastuti P

4 Dania Salsabila P

5 Rafli Pangestu Cokro Suyitno L

6 Dwiki Rubiawan L

7 Elvira Dwi Marlina P

8 Firdausha Andikha Putri P

[image:20.595.155.465.499.734.2]
(21)

10 Shafira Cendra Arini P

11 Irsayd Thoriq Habibi L

12 Kartika Shinta Rarasati P

13 Rahma Nurita P

14 Lukas Haryo Prasodjo L

15 Nurul Rizki L

16 Syella Eunika Hedohari P

17 Mughni Ardhianto L

18 Muhammad Iqbal Ar Rochman L

19 Muhammad Rafi Zuhdi L

20 Zulkarnaen L

B. Desain Penelitian

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan gambaran umum penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti untu mencapai tujuan tertentu. Rancangan penelitian disajikan dalam satu kesatuan naskah yang ringkas dan utuh. Rancangan penelitian menunjukkan adanya format penulisan yang disusun secara sistematis dan operasional meliputi langkah-langkah dan tahapan yang harus dijalani oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan desain kualitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2008, hlm.287) bahwa:

Penelitian non-eksperimen baik pendekatan kuantitatif maupun kualitatif, desain penelitian mengarah pada langkah-langkah pengumpulan data. Dalam desain tersebut diuraikan agak rinci: data yang akan dikumpulkan, dari mana dan dari siapan data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik dan instrumen apa, dan bagaimana langkah-langkah pengumpulan datanya.

Berdasarkan paparan di atas bahwa desain penelitian mengarah pada langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh dalam proses penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(22)

Rancangan Desain Penelitian

Untuk lebih jelasnya bagan di atas akan dijelaskan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Rencana Penelitian

Tahap awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah survei secara langsung ke lokasi penelitian yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu SMA Negeri 2 Cimahi. Setelah survei lokasi yang akan dijadikan sebagai objek penelitian dilaksanakan maka langkah selanjutnya peneliti melakukan penyusunan proposal peneliti menentukan judul dan topik permasalahan.

Rencana Penelitian

Pada tahap perencanaan penelitian tahapan yang dilakukan peneliti yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai subjek, melakukan survei sekolah, membuat proposal penelitian, membereskan administrasi untuk penelitian. Pelaksanaan

Penelitian

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data kualitatif maupun kuantitatif dari penerapan proses belajar di SMA Negeri 2 Cimahi dan proses bimbingan

Penyusunan Hasil Penelitian

a. Penyusunan Data

Penyusunan data dilakukan melalui tahap pengolahan data yang dihasilkan dalam penelitian dilapangan, melakukan proses bimbingan. Hal ini dilakukan agar penulisan laporan penelitian menjadi sistematis.

b. Pengetikan Data

(23)

Setelah proposal selesai dan disetujui maka langkah selanjutnya yaitu peneliti harus menyelesaikan masalah administrasi yang berhubungan dengan surat-surat perijinan yang berupa:

1. SK (Surat Keputusan) pengangkatan Pembimbing I dan Pembimbing II. 2. Surat permohonan izin penelitian.

3. Mengurus surat rekomendasi dari pihak sekolah yang menjadi lokasi penelitian.

4. Membuat proposal penelitian 2. Tahap Pengumpulan Data a. Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melakukan kegiatan pengumpulan berbagai data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Observasi yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dimulai dari bulan Maret-Juni 2014. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mengamati secara langsung proses pembelajaran seni tari melalui model pembelajaran project based learning dan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran seni budaya

tentang proses yang dilaksanakan. Melakukan kegiatan ini, peneliti dapat memperoleh data tentang proses pembelajaran berlangsung.

b. Pengolahan data

Pada proses pengolahan data ini, data yang telah terkumpul selanjutnya dilakukaan proses analisis kualitatif. Teknik analisis kualitatif tersebut bertujuan untuk melihat dan mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran seni tari melalui model pembelajaran project based learning.

c. Proses Bimbingan

Proses bimbingan dilakukan peneliti dengan pembimbing I dan II yang telah ditetapkan oleh dewan skripsi dari mulai peneliti melalukan persiapan hinggan peneliti melakukan ujian sidang skripsi.

(24)

Tahap akhir adalah penyusunan laporan penelitian, dalam penyusunan laporan penelitian ini meliputi beberapa proses diantaranya:

1. Penyusunan data

Penyusunan data dilakukan melalui beberapa tahap pengolahan data yang dihasilkan dalam penelitian di lapangan. Hal ini peneliti lakukan agar proses penulisan laporan menjadi akurat.

2. Pengetikan data

Pengetikan data dilakukan setelah semua data yang diperoleh tersusun secara sistematis melalui beberapa proses bimbingan.

3. Penggandaan laporan penelitian

Penggandaan dilakukan setelah penelitian selesai disusun dan telah mendapat persetujuan dari pembimbing I dan II.

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

(25)

Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrument, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang sangat luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti., maka menggunakan berbagai tekhnik pengumpulan data yang bersifat triangulasi, yaitu dengan tekhnik pengumpulan data secara gabungan analisis data dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan kemudian dikonstruksi menjadi hipotesis dan teori.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif, dimana penelitian dengan

menggunakan metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi data serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam penelitian. Penggunaan metode yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada saat observasi dan wawancara berlangsung. Ketika itu peneliti mendapatkan langsung jawaban dari narasumber yang kemudian dapat peneliti analisis sesuai dengan pedoman pustaka yang digunakan. Sugiyono(2010, hlm. 85) menjelaskan “tujuan dari penelitian kualitatif memang bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subyek terhadap dunia sekitar”. Selanjutnya Sugiyono mengungkapkan bahwa :

Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Disamping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan keadaaan dan kejadian sekarang. Melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

(26)

akan banyak sekali. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini belum dapat juga dikembangkan instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif

D. Definisi Operasional

Model Project Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran pada kurikulum 2013, atau Pembelajaran Berbasis Poyek termasuk metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

Pembelajaran seni tari merupakan sebuah proses pada perilaku seseorang kearah yang lebih baik, dari yang tidak bisa menjadi bisa atau dari yang tidak tahu menjadi tahu. Seperti halnya pada pembelajaran tari yang membutuhkan proses dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, kreatifitas yang dimiliki oleh peserta didik melalui sebuah tarian. Akan tetapi pembelajaran tari tidak akan terlaksana secara maksimal dan sesuai yang diharapkan bila peserta didik tidak memiliki minat menari, untuk itu sebagai guru seni tari harus mempunyai kreatifitas agar dapat menarik minat siswa untuk belajar seni tari dan memberikan penjelasan kepada siswa bahwa menari bukan hal yang sulit untuk dilakukan.

Dari definisi operasional di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Model Project Based Leraning dalam pembelajaran seni tari adalah Pembelajaran tari

yang Berbasis Poyek dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

E. Istrumen Penelitian

(27)

teknik pengumpulan data yang digunakan. Instrumen penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi berupa pengamatan yang dilakukan terhadap proses belajar pada objek penelitian. Lembar observasi yang dilakukan yakni observasi kegiatan proses pembelajaran seni tari dengan menggunakan model pembelajaran project based learning di SMA Negeri 2 Cimahi, dari awal pembelajaran hingga akhir

pembelajaran seni tari hingga evaluasi. Peneliti akan mengobservasi tentang pengelolaan, relevansi dan keaslian.

a. Pengelolaan

Observasi mengenai pengelolaan yang dimaksud untuk mengetahui pemilihan topik oleh siswa, penentuan properti, kostum, tarian, hingga musik yang digunakan dalam pembelajaran seni tari dalam kelas. bagaimana cara siswa menentukan topik? bagaimana cara siswa mengeksplorasi gerak? bagaiman cara siswa menentukan properti yang digunakan?

b. Relevansi

Observasi mengenai relevansi yang dimaksud untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran seni tari dengan materi sendratari, pemahaman keterampilan siswa, dan pemahaman pengetahuan siswa. Bagaimana kemampuan siswa dalam pembelajaran seni tari? Bagaimana keterampilan siswa dalam pembelajaran seni tari? Bagaimana pemahaman pengetahuan siswa?

c. Keaslian

Observasimengenai keaslian yang dimaksud untuk mengetahui keaslian hasil karya siswa. Bagaimana keaslian hasil karya siswa yang telah diproses selama pembelajaran seni tari?

(28)

analisis data dan langkah penelitian selanjutnya dari penjabaran di atas peneliti menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Dari penjabaran di atas peneliti menggunakan skala likert, yaitu variabel akan diukur dan dijabarkan menjadi dimensi, indikator yang diukur menjadi titik tolak untuk membuat instrument yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.

A 3,66 – 4,00 = Sangat baik B 3,00 – 3,65 = Baik

C 1,66 – 2,33 = Cukup D 1,00 – 1,65 = Kurang

[image:28.595.137.484.462.748.2]

Dalam penilaian proyek pada kurikulum 2013 dikonversikan menjadi 1,00 – 4,00 dan nilai akhir berupa huruf. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 3.3

Kategori Penilaian Pengelolaan

No INDIKATOR

KRITERIA PENILAIAN A

(4.00)

B (3,65)

C (2,33)

D (1,65) 1 Mampu memilih

tema untuk tari bercerita 2 Mampu

mengelola data untuk tari bercerita 3 Mampu

bekerjasama dengan kelompok 4 Bertanggung

(29)

kelompok 5 Disiplin dalam

setiap kegiatan pembuatan proyek Keterangan :

1. Nilai 4,00 (A),siswa mampu memilih tema, berdiskusi, mengelola data, tanggung jawab, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diinstruksikan untuk tari bercerita dengan sangat baik.

2. Nilai 3,65 (B), siswa mampu memilih tema, berdiskusi, mengelola data, tanggung jawab, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diinstruksikan untuk tari berceritadengan baik.

3. Nilai 2,33 (C), siswa cukup mampu memilih tema, berdiskusi, mengelola data, tanggung jawab, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diinstruksikan untuk tari berceritadengan cukup baik.

[image:29.595.138.487.480.749.2]

4. Nilai 1,65 (D), siswa kurang baik memilih tema, berdiskusi, mengelola data, tanggung jawab, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diinstruksikan untuk tari berceritadengan kurang baik.

Tabel 3.4

Kategori Penilaian Relevansi

No INDIKATOR

KRITERIA PENILAIAN A (4.00) B (3,65) C (2,33) D (1,65) 1 Mampu

memahami pembelajaran materi tari bercerita. 2 Mampu

mengetahui materi tari bercerita yang diajarkan oleh guru.

3 Mampu

(30)

nganmusikpengiri ng,

tepatiramadengan ketukandanmamp umembuatpolalan taidenganbaik. 4 Mamputerampil

dalam

mengeksplorasi gerak yang telah diinstruksikan guru.

Keterangan:

1. Nilai A (4,00), siswa mampu memahami materi pembelajaran, menyelaraskandenganmusikpengiring, tepatiramadenganketukan, membuatpolalantaidan mengeksplorasi gerak dengan sangat baik.

2. Nilai B (3,65), siswa mampu memahami materi pembelajaran, menyelaraskandenganmusikpengiring, tepatiramadenganketukan, membuatpolalantaidan mengeksplorasi gerak dengan baik.

3. Nilai C (2,33), siswa cukup mampu memahami materi pembelajaran, menyelaraskandenganmusikpengiring, tepatiramadenganketukan, membuatpolalantaidan mengeksplorasi gerak dengan cukup baik.

[image:30.595.162.510.584.713.2]

4. Nilai D (1,65), siswa kurang mampu memahami materi pembelajaran, menyelaraskandenganmusikpengiring, tepatiramadenganketukan, membuatpolalantaidan mengeksplorasi gerak dengan kurang baik.

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Keaslian

No INDIKATOR

KRITERIA PENILAIAN A

(4.00)

B (3.65)

C (2.33)

D (1.65) 1 Mampu membuat

hasil karya sendiri.

(31)

1. Nilai A (4.00), siswa mampu membuat karya dan laporan sendiri dengan sangat baik.

2. Nilai B (3.65), siswa mampu membuat karya dan laporan sendiri dengan baik.

3. Nilai C (2.33), siswa cukup mampu membuat karya dan laporan sendiri dengan cukup baik.

4. Nilai D (1.65), siswa kurang mampu membuat karya dan laporan sendiri dengan kurang baik.

Untuk menentukan perhitungan nilai dan persentase skor siswa dapat dilihat sebagai berikut.

a. Perhitungan nilai rata-rata siswa dilakukan dengan menjumlahkan seluruh data nilai siswa kemudian membagi dengan jumlah seluruh siswa, dengan rumus sebagai berikut.

Rata-rata =

Jumlah seluruh data nilai siswa

X 100 Jumlah seluruh siswa

b. Persentase data, yaitu menghitung persentase siswa berdasarkan jumlah skor yang diperoleh. Sesuai dengan pernyataan Sudjana (Subadrio 2008 : 46) bahwa:

% =

Jumlah siswa dengan kategori nilai tertentu

X 100 Jumlah seluruh siswa

2. Pedoman Wawancara

(32)

beberapa pertanyaan. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara tak berstruktur. Sugiyono (2011, hlm. 320) menjelaskana bahwa “wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.” Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar pemasalahan yang akan ditanyakan. Pewawancara membuat pedoman wawancara mengenai hal-hal informasi yang dapat dijadikan sebagai data. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan pokok, namun disamping itu pewawancara membuat pertanyaan terurai atau rincian pertanyaan yang mungkin saja tidak dapat digunakan (pedoman wawancara terlampir).

Wawancara dilakukan kepada Rina Agustina Riani selaku guru mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK), Yayat Ruhiyat selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Cimahi dan Asmi selaku siswa kelas X SMA Negeri 2 Cimahi.

3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi merupakan instrumen untuk menganalisis data dari dokumentasi. Pedoman dokumentasi digunakan sebagai acuan untuk memperoleh data hasil penelitian, dokumen yang dimaksud adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya lain seperti video. Dokumentasi yang dianalisis adalah beberapa gambar-gambar, video selama proses pembelajaran berlangsung di SMA Negeri 2 Cimahi. Alasannya adalah melihat situasi pembelajaran baik yang dilakukan guru maupun siswa.

4. Tes

(33)

dengan materi pelajaran pergelaran tari pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Cimahi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Sugiyono (2010, hlm. 307) menyatakan sebagai berikut

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya bisa melewati orang lain atau dokumen.

Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka ada beberapa teknik yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, diantaranya :

a. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan (Nasution, 1988). Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.Observasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan ataupun mengumpulkan data-data penelitian secara langsung mengamati proses pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi, terutama yang berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran project based learning.

(34)
[image:34.595.109.518.373.718.2]

diteliti dengan cara pengamatan langsung kepada siswa yang sedang melaksanakan proses pembelajaran seni tari didalam kelas.Observer sebagai observasi dilaksanakan setiap hari Rabu mulai dari bulan April 2014 hingga Mei 2014. Observasi dilakukan sebanyak kurang lebih delapan kali di sekolah itu. Observasi dilakukan dari mulai bel mata pelajaran seni budaya jam pelajaran ke 7 dan 8 dimulai, sekitar jam 13.30 sampai dengan 15.00. Obsevasi ini dilakukan di SMA Negeri 2 Cimahi, tepatnya di Ruang Sanggar Seni Budaya. Sebagai observer, peneliti melihat dan mengamatai secara langsung sikap siswa, fokus perhatian siswa, cara berbicara siswa, cara berkomunikasi, cara menangkap pelajaran seni tari, proses pembelajaran seni tari dan hasil dari pembelajaran seni tari. Tabel 3.6 Hasil Observasi Wak tu Kegi atan

Teknik Pengumpulan Data Instrument Pengumpulan Data Hasil Observasi Min ggu ketig a bula n Mare t Observasi lingkungansekolah Kamerafoto&bukucatata nobservasi foto-fotolingkunganse kolah Min ggu perta ma bula n April Obsevasitentang proses pengajaransenitarimenent ukan topik dan alur cerita

Kamerafoto&bukucatata nobservasi Foto-fotosaatpembelaja ran Min ggu kedu a bula Obsevasitentang proses pengajaransenitari materi unsur tari yaitu ruang, waktu dan tenaga

Bukucatatanobsevasi Catatan-catatan proses

(35)

n April Min ggu ketig a bula n April Obsevasitentang proses pengajaransenitari materi level dan pola lantai

Bukucatatanobservasi Catatan-catatan proses pembelajaran Min ggu kee mpat bula n April Obsevasitentang proses pengajaransenitari materi eksplorasi gerak sesuai musik

Bukucatatanobsevasi Catatan-catatan proses pembelajaran Min ggu perta ma bula n Mei Obsevasitentangpembelaja ransenidramayaitu mengolah rasa

(36)

Min ggu perta ma bula n Juni

Observasi hasil

pembelajaran tari bercerita

Kamerafoto&bukucatata nobservasi

Foto-fotopadasaathasil

b. Pedoman Wawancara

Wawancaradilakukansebagailangkahberikutnyadalamrangkapengumpulan data-data yang diperlukanuntukmemecahkanmasalah-masalahdalampenelitian yang tidakdapatditemukanmelaluikegiatanobservasi.Menurut Sugiyono (2011, hlm. 194-197), bahwa:

Wawancara terstruktur digunakan bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh, oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Beradasarkan penjelasan di atas mengenai wawancara. Peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur disebabkan peneliti belum mengetahui pasti mengenai informasi yanag akan diperoleh, sehingga menggunakan pedoman wawncara yang tidak terstruktur hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

(37)
[image:37.595.120.517.402.731.2]

Pada minggu ke-empat bulan Maret peneliti melakukan wawancara dengan Kepala SMA Negeri 2 Cimahi yang berkaitan dengan aplikasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Cimahi untuk melengkapi kebutuhan data yang peneliti butuhkan dan melakukan wawancara kepada gruru seni budaya dan keterampilan (SBK) yang berkaitan dengan proses pembelajaran seni tari yang menggunakan model project based learning. Pada minggu ke-tiga bulan Mei peneliti melakukan wawancara kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik mengenai materi yang telah diberikan guru. Pada minggu ke-empat bulan Mei peneliti melakukan wawancara kepada guru seni budaya dan keterampilan (SBK) mengenai hasil dari proses pembelajaran seni tari dengan materi tari bercerita melalui model project based learningapakahberhasil diterapkan pada siswa kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi atau sebaliknya.

Tabel 3.7 Hasil wawancara: Wak tu Kegi atan

TeknikPengumpulan Data Instrume nt Pengump ulan Data HasilObservasi Ming gu ke-empa t bula n Mare t

Wawancaradengan Kepala SMA Negeri 2 Cimahi tentang kurikulum yang berlaku di Sekolah dan

wawancara

(38)

tiga bula n Mei

andanhp recorder

hasilwawancaradala mbentuktulisan

Ming gu ke-empa t bula n Mei

Wawancaradenganpengajarsenibuda yatentang proses dan hasil

pembelajaransenitari

Kamerafo to, bukucatat andanhp recorder

Foto-fotosaatwawancara dan data-data hasilwawancaradala mbentuktulisan.

c. Studi Pustaka

Untuk memecahkan permasalahan yang ada pada penelitian, peneliti melakukan studi pustaka dengan cara membaca buku-buku referensi, internet, hasil-hasil penelitian, serta hal-hal lain yang relevan dengan permasalahan yang diteliti seperti jurnal, koran, majalah, dan lain-lain. Beberapa pustaka yang peneliti gunakan untuk menunjang penulisan karya ilmiah ini diantaranya :

1. Tari Pendidikan karangan Juju Masunah 2012. Dalam penelitian ini peneliti menjadikan buku ini sebagai salah satu penguat dari pendukung teori-teori yang digunakan peneliti seperti pengertian tari pendidikan yang diajarkan di sekolah formal.

(39)

3. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 karangan Mulyasa 2013 dalam buku ini, terdapat penjelasan mengenai kurikulum 2013 dan karakteristik kurikulum 2013.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting. Untuk mengumpulkan data yang sudah ada maupun proses pembelajarannya, peneliti menggunakan beberapa bentuk alat rekam data seperti handphone, yang peneliti gunakan dalam wawancara serta merekam beberapa lagu untuk sendratari, baik dalam latihan maupun penampilannya. Selain tape recorder, peneliti juga menggunakan kamera foto sebagai alat dokumentasi visual yang mana peneliti gunakan untuk menunjang hasil penelitian. Foto yang diambil oleh peneliti, dari mulai proses pembelajaran, latihan hingga penampilan pergelaran.

Selama proses pembelajaran berlangsung yaitu setiap hari Rabu peneliti mengambil foto dengan menggunakan handphone, dalam kegiatan wawancara dengan narasumber peneliti menggunakan handphone untuk merekam kegiatan wawancara.

Alat rekam data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini memiliki peran penting untuk mendukung peneliti dalam mengambil data-data dari lapangan e. Pengolahan Data

Data yang sudah peneliti dapatkan ialah secara kualitatif dengan mengklasifikasikannya sebagai berikut :

1. Mengkelompokkan data-data yang penulis dapatkan.

2. Melakukan analisis data dengan memberikan kode pada setiap data. 3. Mengkelompokkan data-data sesuai dengan pertanyaan penelitian. 4. Membandingkan (trimulasi) data satu dengan data yang lainnya.

5. Melakukan intrepretasi dan menarik kesimpulan dari data satu dengan data yang lainnya

(40)

f. Jadwal

Proses penelitian “Model Project Based Learning dalam Pembelajaran

Seni Tari Kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi” peneliti lakukan sejak bulan Maret 2014-Mei 2014.

G. Tahapan Penelitian 1. Tahapan Perencanaan

Dalam tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut : a. Merencanakan kegiatan penelitian

b.Menentukan focus penelitian c. Mengamati proses pembelajaran

2. Tahapan Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membagi kedalam beberapa tahapan dalam langkah-langkah penelitian, yaitu :

a. Mempersiapkan instrument penelitian b. Pelaksanaan wawancara

c. Pengumpulan data d.Pengolahan data

3. Penyusunan Laporan Penelitian a. Teknik Analisis Data

Data dianalisis secara kualitatif yang ditanyakan dengan kata-kata atau symbol, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datajenuh, dengan pengamatan yang terus menerus melibatkan variasi data yang tinggi sekali.

(41)

dan studi dokumentasi sebagai perbandinganatas data itu. Peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan dan mengecek balik drajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Pada metode triangulasi dapat diperoleh dengan berbagai cara :

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi terbuka dan tertutup. 3) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang lain.

4) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Untuk lebih memperjelas proses analisis data peneliti melakukan proses dengan cara triangulasi, seperti berikut:

Bagan 3.2 Proses Analisis Data

Wawancara T

R I A N G U L A S I

Observasi

(42)

Tekhnik analisis data akan menempuh tahapan pelaksanaan sebagai berikut : a) Semua data yang sudah terkumpul akan diolah dan diteliti dengan

mengemukakan hal-hal pokok tentang pembelajaran seni budaya dalam pendekatan interaksi sosial siswa dikelas X IPA 5 SMA Negeri 2 Cimahi. b) Membuat rangkuman temuan-temuan penelitian dalam proses pembelajaran

seni tari melalui model pembelajaran project based learning.

c) Mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah menjalani proses pengolahan dan sudah dapat ditarik kesimpulan dituangkan dalam bentuk tulisan berupa deskripsi kata-kata.

d) Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya, segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

(43)

Data-data yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan teknik analisis data. Teknik analisis data merupakan proses mengatur urutan data sesuai dengan tema berdasarkan urutan kerja. Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain, Sugiyono (2011, hlm. 344)

Adapun tahapan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi sesuai dengan model Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono (2011, hlm. 337)

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh selama penelitian jumlahnya cukup banyak, maka perlu diadakannya reduksi data. Mereduksi data yaitu memilih hal-hal pokok, merangkum, memfokuskan dan membuang yang tidak perlu. Peneliti mereduksi data dengan melakukan pemilihan dan penyederhanaan catatan-catatan hasil penelitian. Catatan kasar dari data yang dikumpulkan melalui observasi yang dilakukan sebanyak delapan kali, studi pustaka pada beberapa buku dan skripsi dan wawancara terhadap tiga narasumber yaitu pengajar guru seni budaya,Kepala SMA Negeri 2 Cimahi, dan siswa kelas X. Pada penelitian ini dipilih data-data yang mendukung dalam penelitian ini dengan memfokuskan data yang berkaitan dengan proses pembelajaran seni tari dan hasil pembelajaran seni tari.

b. Penyajian Data (Display Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Display data yang dilakukan lebih banyak dituangkan dalam bentuk uraian singkat.

(44)

kembali dalam kalimat singkat yang kemudian kalimat tersebut dikembangkan kembali pada hasil penelitian.

c. Kesimpulan atau Verifikasi

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif yaitu kesimpulan atau verifikasi dimana peneliti menyimpulkan data-data hasil penelitian menjadi sajian data akurat yang mengarah pada rumusan dan tujuan yang telah dilakukan peneliti.

Tujuan dari kesimpulan atau verifikasi adalah untuk mendapatkan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa dskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran project based learning dalam pembelajaran seni tari kelas X di SMA Negeri 2 Cimahi, mampu membangkitkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran seni tari.Hal ini dibuktikan ketika siswa mampu melewati tahapan pembelajaran model project based learning seperti penentuan pertanyaan mendasar, mendesain rencana proyek, membuat jadwal, memonitor dan kemajuan proyek, menguji hasil serta evaluasi pengalaman. Bagi siswa kelas X IPA 5 pembelajaran seni tari menggunakan model project based learning dapat meningkatkan kreativitas yang dimiliki siswa karena dengan bahan ajar pergelaran tari siswa dituntut membuat sebuah proyek yaitu pergelaran tari dengan topik boneka barbie yang berjudul barbie in the 11 dancing princess, siswa diberikan kebebasan untuk menentukan tema yang akan dipilih dalampergelaran tari, selain itu siswa juga diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi gerak sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat. Dalam membuat pergelaran tari harus pandai dalam menentukan alur cerita dan memilih gerak agar penonton dapat memahami alur cerita yang dibuat. Pembelajaraan seni tari dengan bahan ajar tari bercerita pada siswa kelas X IPA 5 dilaksanakan sebanya tiga kali pertemuan dengan beberapa tahapan pembelajaran. Pembelajaran seni tari dengan bahan ajar pergelaran tari ini diberikan secara kelompok yang mana setiap kelompok harus mempunyai alur cerita yang berkesinambungan dari kelompok satu ke kelompok lainnya. Hal ini dapat membuat siswa lebih kompak, mampu berdiskusi dan bekerja sama.

Dalam pembelajaran seni tari dengan model pembelajaran project based learning penilaian dibagi tiga aspek yaitu pengolaan, relevansi, dan keaslian.

(46)

laporan kelompok. Penilaian relevansi dinilai dari kemampuan siswa dalammemahami materi pembelajaran, menyelaraskan dengan musik pengiring, tepat irama dengan ketukan, membuat pola lantai sesuai dengan gerakandan mengeksplorasi gerak sesuai dengan alur cerita. Penilaian keaslian dinilai dari keaslian pembuatan karya daan laporan individu yang dibuat oleh siswa.Adapun nilai keseluruhan siswa dari ketiga aspek tersebut, yang mendapat nilai A sebanyak 14 orang atau 70% sedangkan yang mendapat nilai B sebanyak 6 orang atau 30%.

Dengan demikian penelitian ini memberikan hasil yaitu bahan ajar pergelaran tari yang dilakukan siswa kelas X dengan model pembelajaran project based learning menjadikan siswa mampu dalam membuat sebuah proyek yaitu

karya tari dengan melalui beberapa tahapan model project based learning. B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas dalam pembelajaran pergelaran tari peneliti dapat memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari diharapkan karya ilmiah ini dapat menjadi salah satu bagian kecil dari pengetahuan mengenai pembelajaran yang diberikan untuk siswa SMA kelas X. Selain itu, diharapkan mahasiswa seni tari dapat terinspirasi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam tentang pembelajaran tari menggunakan model pembelajaran project based learning.

2. Bagi Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI, karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat mengembangkan dan dijadikan sumber penelitian pada tingkat Jurusan Pendidikan Seni Tari.

3. Bagi guru seni tari, diharapkan dapat menyesuaikan pembelajaran seni tari dengan silabus, meningkatkan kerjasama, kekompakan serta tanggungjawab terhadap siswa.

(47)
(48)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Daryanto. (2011). Model Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial NuraniSejahtera

Joyce, Weil & Colhoun. (2009). Models of Teaching Model-Model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Komalasari, Kokom (2013).Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.Bandung:PT Refika Aditama

Masunah, Juju. (2010). Tari Pendidikan. Bandung

Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 (2013)

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurkholilah, Nenden. (2012). Apresiasi Tari Badaya Dalam Seni Tarawangsa Pada Siswa PAUD Ananda Putra Bungur Sumedang. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan

Pedoman pendidikan kesenian (dinas kebudayaan daerah khusus ibukota Jakarta) Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013

Ruhimat, Toto. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Sanjaya, Wina. (2008).KurikulumdanPembelajaran.Bandung:KencanaPrenada Media Group

Sugiyono (2011).MetodePenelitianPendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&B).Bandung:PenerbitAlfabeta

Suprijono, Agus (2013).Cooperative Learning

Teori&AplikasiPaikem.Yogyakarta:PustakaPelajar

Sutisna, Ronny (2008).Pembelajaran Gamelan

(49)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

B. Internet

http://wajahpengetahuan.blogspot.com/2013/10/teori-belajar-dan-teori-mengajar.html?=1 (01 Maret 2013)

http://fatihio.biz/definisi_dan_pengertian_kurikulum_menurut_para_ahli.html (28 Mei 2013)

http://saniavandsiska.blogspot.com/2012/12/pengertian-tari-menurut-para-ahli.html (28 Mei 2013)

http://www.beritaterhangat.net/2012/08/definisi-dan-pengertian-pendidikan.html?m=1 (29 Maret 2013)

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.3 Kategori Penilaian Pengelolaan
Tabel 3.4
Tabel 3.5
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performansi guru, aktivitas, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan aspek seni tari

Peningkatan kemampuan dan keterampilan guru Taman Kanak-kanak Tadika Puri wilayah Semarang dalam pembelajaran seni tari sebagai proses alih budaya pada anak usia dini, dilakukan

Mata pelajaran SBK Dengan mempelajari seni tari nusantara tersebut, siswa tidak hanya dapat belajar mengenal budaya bangsa Indonesia namun juga belajar bagaimana

Pembelajaran seni budaya dan keterampilan di sekolah, khususnya pelajaran seni tari dapat jadi alternatif bagi guru untuk mengembangkan aspek perkembangan pribadi anak

rendah) dalam pencapaian keterampilan proses sains pada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 13 Sinjai. Untuk mengetahui adanya perbedaan keterampilan proses sains antara

Berdasarkan uraian diatas, untuk mengetahui lebih dalam proses pembel- ajaran SBK, baik seni rupa dan keterampilan maupun seni musik di kelas V SD Singapore

Observasi yang dilakukan adalah proses pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw Observasi ini dilakukan

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes keterampilan pemecahan masalah Fisika yang diberikan sebelum diterapkan model pembelajaran