• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT KOMPETENSI “MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA” PADA PRAKTIKUM “MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT KOMPETENSI “MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA” PADA PRAKTIKUM “MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT KOMPETENSI “MELAKUKAN KOMUNIKASI

DALAM PELAYANAN JASA” PADA PRAKTIKUM

“MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI

RESTORAN”

(Penelitian pada Siswa Kelas XI Jasa Boga di SMK Negeri 2

Baleendah)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Tata Boga

Disusun Oleh :

Cynthia D. Ryanditra 0906536

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

MANFAAT KOMPETENSI MELAKUKAN

KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA

PADA PRAKTIKUM MENYEDIAKAN

LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI

RESTORAN

Oleh

Cynthia Dewi Ryanditra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Cynthia Dewi Ryanditra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

CYNTHIA DEWI RYANDITRA 0906536

MANFAAT KOMPETENSI “MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA” PADA PRAKTIKUM “MENYEDIAKAN LAYANAN

MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN”

(Penelitian pada Siswa Kelas XI Jasa Boga di SMK Negeri 2 Baleendah)

Disetujui untuk Mengikuti Ujian Sidang Oleh :

PEMBIMBING 1

Dr. Ade Juwaedah, M.Pd 19600504 198601 2 001

PEMBIMBING 2

Dra. Elly Lasmanawati, M.Si 19561020 198403 2 001

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

ABSTRAK

MANFAAT KOMPETENSI “MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM

PELAYANAN JASA” PADA PRAKTIKUM “MENYEDIAKAN LAYANAN

MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN”

(Penelitian pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 2 Baleendah)

Komunikasi merupakan kegiatan utama dalam setiap aktivitas manusia yang pada praktiknya selaras dengan kaidah kesopanan dan menjunjung tinggi etika. Komunikasi dimuat pada kurikulum SMK Negeri 2 Baleendah berupa mata diklat

“Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” yang diberikan pada Kelas X Jasa Boga Semester 1 dengan dominan teori dan diberikan dalam durasi 45 menit setiap pertemuan. Penelitian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang manfaat pengetahuan komunikasi kerja, keterampilan komunikasi non verbal dan komunikasi verbal dari kompetensi tersebut pada praktik General Service Procedure (GSP) yang

merupakan bagian dari praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penarikan sampel dilakukan secara acak sederhana sebanyak 59 responden. Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa ketiga aspek yang diteliti masing-masing bermanfaat untuk

praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Saran ditujukan bagi siswa agar terus meningkatkan pemahaman dan melatih keterampilan berkomunikasi, serta bagi guru mata pelajaran untuk lebih lebih banyak mengadakan simulasi sehingga mempermudah siswa memahami materi.

Kata Kunci: Manfaat, Kompetensi, “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan

(5)

Cynthia Dewi Ryanditra, 2014

ABSTRACT

BENEFITS OF "COMMUNICATION OF THE SERVICES" COMPETENCE ON "PROVIDE FOOD AND BEVERAGE SERVICE IN THE RESTAURANT”

PRACTICUM

(Research to the 11th Grade Culinary Students in SMK Negeri 2 Baleendah)

Communication is a primary activity in every human activity which the practice prefers to the rules of politeness and ethics. Communication included in the curriculum SMK Negeri 2 Baleendah and named "Communication in the Services " subject that given to 10th grade culinary students on Semester 1 with more dominant theories on the duration of 45 minutes each meeting. The research was conducted to gain an information about the benefits of working communication knowledge, non-verbal communication skills and non-verbal communication skills of competence on the General Service Procedure (GSP) which is part of the "Provide Food and Beverage Service in the Restaurant" practicum. The method used is descriptive. The sampling that used is a simple random sampling by 59 respondents. The research results indicated that all three aspects are studied belong to beneficial criteria for the "Provide Food and Beverage Service in the Restaurant" practicum. Suggestions intended for students in order to continually improve the understanding and practice communication skills, and teachers to do more simulation perform that make it easier for students to understand the material.

(6)

DAFTAR ISI

2. Pengertian Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” ... 8

3. Tujuan Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” 9

B. Materi Pembelajaran Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” ... 9

1. Menjelaskan Prinsip-prinsip Komunikasi ... 10

2. Memilih Cara Berkomunikasi dengan Teman Kerja, Kolega, dan Pelanggan ... 20

3. Melakukan Komunikasi yang Efektif dalam Tim atau Kelompok .... 25

4. Menjaga Standar Penampilan Personal ... 27

C. Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” 31

1. Pengertian Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran ... 31

2. Tujuan Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran ... 32

3. Pelaksanaan Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran ... 32

(7)

Cynthia Dewi Ryanditra, 2014

1. Data Hasil Penelitian Manfaat Pengetahuan Komunikasi Kerja pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 53

2. Data Hasil Penelitian Manfaat Keterampilan Komunikasi Non Verbal pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 65

3. Data Hasil Penelitian Manfaat Keterampilan Komunikasi Verbal pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 72

4. Rata-rata Persentase Manfaat Pengetahuan Komunikasi Kerja pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 86

5. Rata-rata Persentase Manfaat Keterampilan Komunikasi Non Verbal pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 87

6. Rata-rata Persentase Manfaat Keterampilan Komunikasi Verbal pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 88

7. Rata-rata Persentase Manfaat Pengetahuan Komunikasi Kerja, Keterampilan Komunikasi Non Verbal dan Komunikasi Verbal pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 90

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90

1. Manfaat Pengetahuan Komunikasi Kerja pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 91

2. Manfaat Keterampilan Komunikasi Non Verbal pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 92

3. Manfaat Keterampilan Komunikasi Verbal pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP) ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(8)
(9)

Cynthia Dewi Ryanditra, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1. Daftar Rincian Siswa Kelas XI Program Keahlian Jasa di SMK Negeri 2

Baleendah Angkatan 2012/2013 ... 44

3.2. Rincian Jumlah Sampel Penelitian ... 45

4.1. Pengetahuan Unsur-unsur Komunikasi pada Praktik Menyambut Tamu ... 54

4.2. Pengetahuan Karakter Pelanggan pada Praktik Penanganan Masalah Tamu ... 55

4.3. Pengetahuan tentang Prosedur Menangani Keluhan Pelanggan pada Praktik Penanganan Masalah (complain) tamu ... 56

4.4. Pengetahuan tentang Cara Bekerja Aman pada Praktik Operasional Restoran ... 57

4.5. Pengetahuan tentang Standar Penampilan Pramusaji ... 58

4.6. Pengetahuan tentang Kebersihan Tubuh Pramusaji ... 59

4.7. Pengetahuan tentang Kesehatan Tubuh Pramusaji ... 59

4.8. Pengetahuan Karakteristik Budaya dan Sosial pada Praktik Penawaran Menu ... 60

4.9. Pengetahuan Komunikasi Organisasi pada Praktik Kerja Sama Tim ... 62

4.10. Pengetahuan tentang Melakukan Komunikasi Efektif pada Praktik Kerjasama Tim ... 63

4.11. Pengetahuan tentang menjadi Pendengar Efektif pada Praktik Kerja Sama Tim ... 64

4.12. Komunikasi Non Verbal pada Praktik Sikap Menyambut Tamu ... 65

4.13. Komunikasi Non Verbal saat Mempersilahkan Tamu Masuk ... 66

4.14. Komunikasi Non Verbal pada Praktik Sikap Penawaran Menu ... 67

4.15. Komunikasi Non Verbal pada Praktik Sikap Pengambilan Pesanan ... 68

4.16. Komunikasi Non Verbal pada Sikap Penanganan Masalah (complain) Tamu ... 69

4.17. Komunikasi Non Verbal pada Praktik Sikap Menyampaikan Tagihan ... 70

4.18. Komunikasi Non Verbal pada Sikap Mengantarkan Tamu Meninggalkan Restoran ... 71

4.19. Komunikasi Verbal pada Praktik Menyambut Tamu ... 72

4.20. Komunikasi Verbal pada Praktik Penawaran Menu ... 73

4.21. Komunikasi Verbal sebagai Upaya Meningkatkan Penjualan pada Praktik Pengambilan Pesanan ... 75

(10)

4.23. Komunikasi Verbal pada Praktik Menghidangkan Pesanan ... 77 4.24. Komunikasi Verbal pada Praktik Penanganan Masalah (complain) Tamu 78 4.25. Komunikasi Verbal saat menangani Complain Ketika ada Benda Tak

diinginkan dalam Pesanan ... 79 4.26. Komunikasi Verbal pada Praktik Menyampaikan Tagihan (Bill) ... 80 4.27. Komunikasi Verbal pada Praktik Pembersihan Meja (Crumbing Down) 81 4.28. Komunikasi Verbal pada Praktik Mengantar Tamu Meninggalkan

Restoran ... 83 4.29. Komunikasi Verbal pada Praktik Menyatakan Terimakasih Kepada Tamu 84 4.30. Komunikasi Verbal pada Komunikasi Kerja Tim Selama Operasional

Restoran ... 85 4.31. Rata-rata Persentase Manfaat Pengetahuan Komunikasi Kerja pada

Praktik General Service Procedure (GSP) ... 86 4.32. Rata-rata Persentase Manfaat Pengetahuan Keterampilan Komunikasi

Non Verbal pada Praktik General Service Procedure (GSP) ... 88 4.33. Rata-rata Persentase Manfaat Pengetahuan Keterampilan Komunikasi

(11)

Cynthia Dewi Ryanditra, 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Menyambut Tamu ... 33

2.2. Mempersilahkan Tamu Duduk ... 34

2.3. Membukakan napkin untuk Tamu ... 34

2.4. Memberikan Kartu Menu ... 35

2.5. Menuangkan Air Es ... 36

2.6. Menghidangkan roti dan mentega ... 36

2.7. Mengambil Pesanan Tamu ... 37

2.8. Alur Penyajian Makanan dan clear-up Alat Makan ... 39

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 101

2. Instrumen Penelitian ... 105

3. Surat-surat ... 116

(13)

Cynthia Dewi Ryanditra, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia adalah makhluk sosial yang pada kenyataannya tidak dapat memenuhi

kebutuhannya sendiri melainkan harus dibantu oleh manusia yang lain. Dalam proses

menjadi makhluk sosial tersebut, interaksi merupakan kegiatan yang memungkinkan

terjadinya sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain. Secara umum

interaksi merupakan kegiatan yang memungkinkan terjadinya sebuah hubungan

antara seseorang dengan orang lain, yang kemudian diaktualisasikan melalui praktek

nyata yang disebut dengan komunikasi. “Komunikasi adalah suatu cara berhubungan

yang ditujukan pada orang lain atau massa/kelompok dengan menggunakan alat-alat

komunikasi atau tanpa alat komunikasi yaitu yang secara langsung berhadap-hadapan

atau face to face” (Sihite, R. 2000 : 97).

Komunikasi selalu menjadi kegiatan utama dalam setiap aktivitas manusia, baik

itu komunikasi verbal atau non verbal, komunikasi antar pribadi atau pun komunikasi

organisasi. Meskipun demikian, dalam praktiknya komunikasi bukanlah hal yang

mudah dilakukan. Komunikasi dalam interaksi dengan sesama tersebut harus selaras

dengan kaidah yang bertujuan mengatur tata cara berkomunikasi yang sopan dan

menjunjung tinggi etika sebagai sebuah tanda penghargaan pada lawan bicaranya.

Komunikasi harus disesuaikan dengan kebudayaan atau kebiasaan di lingkungan

tersebut, sebab pemahaman yang berbeda dapat menimbulkan pandangan serta

penilaian yang berbeda pula. Dalam lingkungan pekerjaan, tata cara berkomunikasi

merupakan hal utama yang harus diperhatikan terutama dalam pekerjaan yang

menawarkan pelayanan jasa. Proses komunikasi yang baik dapat mempengaruhi

tingkat kepuasan pelanggan. Demikian besar peranan komunikasi, sehingga

komunikasi dimuat pada kurikulum SMK Negeri 2 Baleendah dalam program

(14)

2

Pelayanan Jasa” yang diberikan pada Kelas X Jasa Boga semester 1. Berdasarkan silabus, ruang lingkup yang dipelajari meliputi: Menjelaskan prinsip-prinsip

komunikasi, Memilih cara berkomunikasi dengan teman kerja dan pelanggan,

Melakukan komunikasi dan kerjasama dalam tim atau kelompok, Melakukan

Komunikasi dalam lingkungan berbeda, Memberikan pelayanan untuk tamu, serta

menjaga standar penampilan personal.

Pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

dipelajari dengan durasi 45 menit untuk setiap pertemuan. Dengan durasi yang

singkat tersebut, Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

diharapkan membantu siswa mengalami perubahan perilaku meliputi tiga aspek, yaitu

pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ketiga aspek tersebut diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi siswa sebagai bekal untuk terjun di dunia kerja. Sebelum

memasuki dunia kerja, untuk mengetahui manfaat yang diperoleh siswa dari pengajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” tersebut dapat diukur pada pelaksanaan Pembelajaran Kompetensi “Melayani Makan dan Minum” atau dikenal dengan mata diklat Tata Hidang, khususnya untuk diaplikasikan dalam praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” (Provide food and beverage Service) merupakan Kompetensi Dasar dalam muatan Standar

Kompetensi “Melayani Makan dan Minum” yang diberikan pada siswa Kelas X Jasa Boga semester 2.

Berdasarkan studi pendahuluan penulis, dalam praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” tersebut siswa dituntut memiliki etika komunikasi yang baik sebagaimana telah dipelajari dalam kompetensi “Melakukan

Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”. Akan tetapi kompetensi “Melakukan

Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” yang diperoleh siswa dominan berupa teori dan

(15)

3

dirasa belum optimal. Sebagai referensi, penulis mengacu pada penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Yuliantini (2009) dengan hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa kompetensi tersebut berada pada kriteria sangat bermanfaat untuk kesiapan

prakerin di restoran.

Dari permasalahan di atas, penulis sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Tata Boga, tertarik untuk mengetahui dan meneliti bagaimana Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Penelitian terbatas pada Siswa Kelas XI Jasa Boga di SMK Negeri 2 Baleendah Angkatan 2012/2013.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Rumusan masalah deskriptif dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Manfaat Kompetensi „Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa‟ pada Praktikum „Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran‟ oleh siswa.”

Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini dapat dibatasi

permasalahannya sebagai berikut :

1. Kompetensi “Menyediakan layanan Makanan dan Minuman di Restoran”

mencakup praktikum General Service Procedure (GSP), French service, Russian

service, English service, dan Russian service. Dalam penelitian ini, penulis

membatasi masalah pada Praktikum General Service Procedure (GSP) yang

telah diberikan pada siswa Kelas X Semester 2 Program Keahlian Jasa Boga

Angkatan 2012/2013.

2. Manfaat pengetahuan komunikasi kerja pada pelaksanaan praktik General

Service Procedure (GSP)

3. Manfaat keterampilan melakukan komunikasi non verbal pada pelaksanaan

(16)

4

4. Manfaat keterampilan melakukan komunikasi verbal pada pelaksanaan praktik

General Service Procedure (GSP)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh informasi tentang :

a. Manfaat pengetahuan unsur-unsur komunikasi pada praktik menyambut tamu.

Karakter pelanggan pada praktik penanganan masalah (complain) tamu. Bekerja

dengan aman pada praktik operasional restoran. Konsep penampilan diri,

kebersihan dan kesehatan pada penampilan pramusaji. Karakteristik budaya dan

sosial pada praktik penawaran menu. Komunikasi organisasi, komunikasi efektif,

dan pendengar efektif pada praktik kerja sama tim.

b. Manfaat kompetensi berkaitan keterampilan melakukan komunikasi non verbal

meliputi ekspresi wajah, kontak mata, senyum, gerakan tangan, postur tubuh, dan

nada suara dalam praktik sikap menyambut tamu datang dan mengantarkan tamu

meninggalkan restoran, sikap pada praktik pengambilan pesanan, sikap pada

praktik penyampaian tagihan kepada tamu, serta sikap pada praktik penanganan

(17)

5

c. Manfaat kompetensi berkaitan keterampilan melakukan komunikasi verbal dalam

penggunaan kalimat bermakna bantuan, perhatian, dan dukungan kepada tamu

dan tim kerja selama praktik operasional restoran.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

baik langsung maupun tidak langsung, dan khususnya bagi :

1. Siswa Jasa Boga di SMK Negeri 2 Baleendah, diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan pemahaman dan penguasaan Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” agar mencapai penguasaan Kompetensi “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” dengan maksimal dan memuaskan.

2. Guru mata pelajaran di SMK Negeri 2 Baleendah, dalam upaya memberikan

bahan evaluasi atau penilaian tentang keberhasilan pencapaian kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” khususnya pada pelaksanaan Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” agar pencapaiannya dapat lebih optimal di masa mendatang.

3. Peneliti, diharapkan dapat memberikan pengalaman dalam melakukan penelitian, dan menambah wawasan mengenai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” Oleh Siswa SMK Negeri 2 Baleendah.

(18)

6

Berikut rincian urutan penulisan pada skripsi yang disusun penulis :

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Penelitian

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Struktur Organisasi

Bab II Kajian Pustaka

A. Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

B. Materi Pembelajaran Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

C. Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”

D. Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” Bab III Metode Penelitian

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

B. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian

D. Definisi Operasional

E. Instrumen Penelitian

F. Teknik Pengolahan Data

G. Prosedur Penelitian

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

(19)

7

B. Pembahasan Data

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian penulis adalah SMK Negeri 2 Baleendah, bertempat di Jln.

RAA Wiranata Kusumah, Baleendah Kabupaten Bandung yang berada di lingkungan

wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Alasan penulis

memilih SMK Negeri 2 Baleendah sebagai lokasi penelitian adalah adanya sebuah

permasalahan yang membuat penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian disini.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang telah mengikuti pembelajaran Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” dan telah mengikuti Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” yaitu seluruh siswa Kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 2 Baleendah.

Jumlah siswa sebanyak 144 orang yang terbagi dalam 4 kelas seperti pada tabel

berikut :

Tabel 3.1

Daftar Rincian Siswa Kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 2 Baleendah Angkatan 2012/2013

No. Kelas Jumlah Siswa

1. XI Jasa Boga 1 36 orang

2. XI Jasa Boga 2 37 orang

3. XI Jasa Boga 3 37 orang

4. XI Jasa Boga 4 34 orang

Jumlah Total 144 orang

Sumber : Tata Usaha SMK Negeri 2 Baleendah

Untuk mereduksi obyek penelitian, penulis melakukan generalisasi dengan cara

mengambil sampel penelitian. Sutrisno, Hadi dalam Narbuko dan Achmadi

(2004:107) mengemukakan bahwa “sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki

(21)

45

mencerminkan populasi secara maksimal tetapi walaupun mewakili, sampel bukan

merupakan duplikat dari populasi”.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random

Sampling, dimana setiap unsur populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa

dipilih menjadi sampel. Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini mengacu pada

rumus Taro Yamane dalam Riduwan (2012: 65), yaitu sebagai berikut :

Dari sample tersebut, penulis membagi jumlah masing-masing sampel dengan

menggunakan rumus sampel berstrata Sugiyono dalam Riduwan (2012: 66), dengan

rincian sebagai berikut :

Ket :

ni : Jumlah sampel menurut stratum

n : Jumlah sampel keseluruhan Ni : Jumlah populasi menurut stratum

N : Jumlah populasi keseluruhan

(22)

46

Total Populasi 144 orang Total Sampel 59 orang

Jadi, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program

Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 2 Baleendah Angkatan 2012/2013 sebanyak 59

orang yang tersebar pada 4 kelas.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan

peneliti. Desain penelitian dilakukan berdasarkan pada tujuan penelitian, yaitu

deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan survey menggunakan kuesioner atau

angket untuk selanjutnya data dianalisis untuk memperoleh gambaran tentang

manfaat yang dirasakan dari pembelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan peserta didik pada pelaksanaan praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” di SMK Negeri 2 Baleendah.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode penelitian deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran tentang

Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Berikut ciri-ciri penelitian dengan metode deskrptif :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

sekarang dan masalah-masalah aktual

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisis.

(23)

47

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk memperjelas maksud dari judul

penelitian sebagai upaya menghindari perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian “Manfaat Kompetensi „Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa‟ pada Praktikum „Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Adapun definisi yang harus dijelaskan adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” a. Manfaat

Pengertian manfaat menurut Endarmoko (2007:403) adalah “arti, faedah, fungsi, kegunaan, khasiat, maslahat, relevansi, utilitas.”

b. Kompetensi

Frinch dan Crunkilton dalam Mulyasa, (2012:38) menyatakan bahwa kompetensi

adalah penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang

diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus

dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran

sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.

c. “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

“Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” merupakan salah satu Standar Kompetensi dalam Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan yang diberikan

pada Kelas X Semester 1 Program Studi Keahlian Jasa Boga, di SMK Negeri 2

Baleendah. Kompetensi tersebut memberikan pengajaran kepada peserta didik

tentang etika berhubungan langsung dengan tamu/pelanggan saat memberikan

pelayanan/bantuan berupa jasa.

Pengertian Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” yang

(24)

48

didik terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan dalam

berhubungan dengan tamu terkait pemberian bantuan atau jasa.

2. Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” a. Praktikum

Praktikum adalah “suatu bagian dari pendidikan dan pengajaran yang bertujuan

agar siswa atau mahasiswa memperoleh peluang untuk memeriksa, menguji, dan melaksanakan keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori” (Komaruddin. 2007:200).

b. “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”

“Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” atau disebut

General Service Procedure (GSP) ini adalah salah satu Kompetensi Dasar berupa

pelaksanaan praktikum yang termasuk pada Standar Kompetensi “Melayani Makan dan Minum” atau dikenal dengan Mata Pelajaran Tata Hidang. “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” berisi materi tentang urutan dan tata cara menyediakan pelayanan makanan dan minuman

kepada tamu di restoran.

Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” yang dimaksud penulis adalah bagian dari serangkaian metode pengajaran yang bertujuan

agar siswa mendapat kesempatan menguji dan melaksanakan keadaan nyata tentang

tata cara menyediakan pelayanan makanan dan minuman di restoran yang

sebelumnya telah diberikan secara teori.

Dari definisi operasional diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” adalah kegunaan penguasaan peserta didik terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan

apresiasi dalam berhubungan dengan tamu terkait pemberian bantuan atau jasa saat

menyediakan layanan pemesanan makanan dan minuman di restoran yang dilakukan

(25)

49

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket

yang berisi seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh

responden. Angket dipilih penulis sebagai instrumen penelitian karena responden

mempunyai pengetahuan serta kemampuan yang cukup untuk menghasilkan data

yang valid dan reliable. Angket dijadikan sumber data untuk mengukur pengetahuan,

sikap, dan keterampilan peserta didik untuk mengetahui Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan tipe pilihan, yaitu angket yang harus dijawab oleh responden dengan

cara memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan menjabarkan

hasil perhitungan persentase dari penyebaran frekuensi jawaban. Pengolahan data

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan dan Pengumpulan Data Penelitian

Data yang diperlukan penulis adalah tentang Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”. Persiapan data yang ditempuh penulis adalah menyusun angket sebagai alat pengumpul data yang akan diberikan kepada siswa

Kelas XI Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 2 Baleendah yang telah

(26)

50

dirumuskan, terlebih dahulu disusun kerangka materi yang berisi tentang

faktor-faktor atau aspek-aspek yang akan diteliti serta jumlah item yang dibutuhkan.

Selanjutnya angket disebar kepada responden yang menjadi obyek penelitian.

2. Pengolahan Data Penelitian

Data diolah berdasarkan pada angket yang telah disebar dan dijawab responden.

Langkah dalam mengolah data yang diperoleh melalui penyebaran angket adalah

sebagai berikut :

a. Mengecek Data

Mengecek data dilakukan setelah angket selesai diisi responden dan terkumpul

keseluruhan, setelah itu dilanjutkan memeriksa jawaban responden.

b. Presentase Data

Presentase Data digunakan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi

jawaban pada angket yang dihitung dalam bentuk presentase, karena jumlah jawaban

pada setiap angket berbeda. Sejalan dengan Sudjana (2011:129) yang mengemukakan

bahwa rumus untuk menghitung presentase adalah sebagai berikut :

Keterangan :

P = Presentase (Jumlah presentase yang dicari)

n = Jumlah responden

f = Frekuensi jawaban responden

100% = Bilangan tetap

c. Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap

jawaban pada pertanyaan yang diajukan. Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini

berpedoman pada batasan yang dikemukakan oleh Effendi dan Tukiran (2012:304):

(27)

51

(80 persen), hampir semua (95 persen), sekitar seperempat (25 persen), sebagian kecil (15 persen), dan seterusnya.

Kemudian penulis kembangkan sesuai dengan tujuan penelitian menjadi 7 kriteria

di bawah ini:

Batasan yang dikemukakan oleh Effendi dan Tukiran selanjutnya ditafsirkan

dengan menggunakan kriteria interpretasi skor yang dikemukakan oleh Riduwan

(2012:89), yaitu sebagai berikut:

Batasan yang dikemukakan oleh Riduwan tersebut selanjutnya ditafsirkan dan

disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dan selanjutnya dijadikan

acuan, maka penafsirannya sebagai berikut :

Angka 0% - 20% : Sangat kurang bermanfaat

Prosedur penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah selama

(28)

52

1. Persiapan, tahap persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan outline penelitian mencakup latar belakang masalah yang akan

diteliti, rumusan masalah, indikator, manfaat penelitian, metode penelitian yang

akan digunakan secara singkat dan jelas, serta daftar pustaka dalam bentuk tabel.

b. Melaksanakan seminar judul.

c. Penyusunan BAB I Pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi

dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur

organisasi.

d. Penyusunan BAB II Kajian pustaka Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”.

e. Penyusunan BAB III Metodologi penelitian yang berisi metode penelitian yang

digunakan, definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan

data penelitian, teknik pengolahan data penelitian, penafsiran data, hingga prosedur

penelitian.

f. Penyusunan kisi-kisi penelitian dan instrumen penelitian berupa angket.

g. Melaksanakan Seminar 1

2. Tahap Pelaksanaan, tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Penyebaran angket untuk mengumpulkan data tentang Manfaat Kompetensi

“Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan

Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”.

b. Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh responden dan memeriksa

jawaban pada angket.

c. Mentabulasi data yang telah diperoleh melalui angket.

d. Membuat pembahasan hasil penelitian, kemudian dilanjutkan penarikan kesimpulan

hasil penelitian.

e. Membuat kesimpulan dan saran yang ditujukan pada :

(29)

53

2) Guru mata pelajaran kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

3) Peneliti

f. Melaksanakan Seminar 2

3. Tahap akhir penelitian, Tahap akhir pada penelitian ini, yaitu membuat laporan

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran berdasarkan

penelitian tentang Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman

di Restoran” pada siswa Kelas XI Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 2

Baleendah.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan pada identifikasi

masalah, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil

penelitian, yaitu penulis uraikan sebagai berikut :

1. Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di

Restoran” Berkaitan dengan Aspek Pengetahuan

Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

berkaitan dengan aspek pengetahuan yaitu meliputi pengetahuan unsur-unsur

komunikasi pada praktik menyambut tamu. Karakter pelanggan pada praktik

penanganan masalah (complain) tamu. Bekerja dengan aman pada praktik

operasional restoran. Konsep penampilan diri, kebersihan dan kesehatan pada

penampilan pramusaji. Karakteristik budaya dan sosial pada praktik penawaran

menu. Komunikasi organisasi, komunikasi efektif, dan pendengar efektif pada

praktik kerja sama tim, berada pada kriteria bermanfaat. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa siswa memperoleh pengetahuan dari pembelajaran

kompetensi tersebut dapat bermanfaat pada praktikum “Menyediakan Layanan

makanan dan Minuman di Restoran”.

2. Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di

Restoran” Berkaitan dengan Keterampilan Komunikasi Non Verbal Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

(31)

96

wajah, kontak mata, senyum, gerakan tangan, postur tubuh, dan nada suara dalam

praktik sikap menyambut tamu datang dan mengantarkan tamu meninggalkan

restoran. Sikap pada praktik pengambilan pesanan, sikap pada praktik

penyampaian tagihan kepada tamu, serta sikap pada praktik penanganan masalah

(complain), berada pada kriteria sangat bermanfaat. Hasil penelitian menunjukkan

siswa memperoleh keterampilan komunikasi non verbal yang kemudian

bermanfaat pada sikap pelayanan pada praktikum “Menyediakan Layanan

makanan dan Minuman di Restoran”.

3. Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

pada Praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” Berkaitan dengan Keterampilan Komunikasi Verbal

Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

berkaitan keterampilan melakukan komunikasi verbal dalam penggunaan kalimat

bermakna bantuan, perhatian, dan dukungan kepada tamu dan tim kerja selama

operasional restoran berada pada kriteria bermanfaat. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”

menjadikan siswa terampil melakukan komunikasi verbal dan dapat bermanfaat

pada praktikum “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”.

B. Saran

Saran disusun berdasarkan kesimpulan penelitian. Penulis mencoba

mengajukan saran yang ditujukan kepada berbagai pihak, diantaranya sebagai

berikut :

1. Siswa SMK Negeri 2 Baleendah

a. Siswa diharapkan meningkatkan pemahaman dan penguasaan

Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” dengan

memanfaatkan sumber media cetak dan elektronik yang relevan sehingga

ilmu yang dimiliki tidak terbatas pada apa yang disampaikan guru mata

pelajaran di kelas.

b. Siswa hendaknya dapat terus melatih keterampilannya dalam

(32)

97

Layanan Makanan dan Minuman di Restoran”, misalnya dengan cara

berlatih bersama teman sekelas.

2. Guru Mata Pelajaran

a. Diharapkan guru lebih sering melibatkan siswa melakukan simulasi di

depan kelas dan menampilkan contoh video berkaitan tentang

komunikasi yang menunjang pembelajaran di kelas, sehingga materi

yang disampaikan oleh guru lebih mudah dipahami oleh siswa.

b. Diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih meningkatkan

pengetahuan serta keterampilan pada kompetensi “Melakukan

Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” dengan terus membuat suasana

(33)

Cynthia Dewi Ryanditra, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2003. Alat Evaluasi Keterampilan: Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani

dan Ilmu Keolahragaan. Jakarta: Depdiknas.

Astuti. 2006. Modul Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman. Tidak diterbitkan.

B. Uno, Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi, S., dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Endarmoko, E. 2007. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Modul Pelatihan Budaya Kerja dan

Kerjasama Tim. Jakarta: Kemdikbud.

Komaruddin. 2007. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Lasmanawati, E. 2011. Handout Belajar dan Pembelajaran Tata Boga. Tidak diterbitkan.

Marsum. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Mulyana, Deddy. 2009. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Efektif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2012. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Narbuko, dan Abu Achmadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Rahmayanty, N. 2012. Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

(34)

99

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Medpress.

Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Prenada Media Group.

Tjiptono, F. 2005. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta : Grafindo Persada.

Winarno, Surakhmad. 2002. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito.

Winkel, W.S. 2005. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Wiwoho, Ardjuno. 2008. Pengetahuan Tata Hidang. Jakarta: Erlangga.

Yuliantini, N. 2011. Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan

Jasa pada Kesiapan Prakerin di Restoran. Skripsi pada FPTK UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Anonim. Mengenal Jenis-Jenis Komunikasi. [Online]. Tersedia: http://www.anneahira.com/jenis-komunikasi.htm [13 September 2013]

Arianto. 2013. Jenis-jenis Komunikasi. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/10/jenis-jenis-komunikasi-563927.html [13 September 2013]

Gunadarma. 2012. Komunikasi dalam Organisasi. [Online]. Tersedia: http://gunadarmabillyandreas.blogspot.com/search?q=komunikasi+organisasi [20 September 2013]

(35)

http://wanvisioner.blogspot.com/2010/01/reach-lima-hukum-komunikasi-100

Kanaidi. 2010. Effective Communication and Relational Communication.[Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/KenKanaidi/effective-communication-6077668 [13 September 2013]

Maulana, Achmad. Kompetensi Pendidik. [Online]. Tersedia: http://achmedmaulana.blogspot.com/p/paper-kompetensi-pembelajaran.html [3 September 2013]

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1 Daftar Rincian Siswa Kelas XI Program Keahlian Jasa Boga
Tabel 3.2 Rincian Jumlah Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Perilaku Supervisi Akademis dan Kinerja Guru terhadap Efektivitas Sekolah…..………

Berkaitan dengan itu, penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran aspek supervisi khususnya perilaku supervisi akademis baik dari kepala sekolah, pengawas, maupun

Instrumen Perilaku Supervisi Akademis untuk pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru senior terdiri dari enam (6) dimensi dan dikembangkan menjadi 18 item

Stasiun Penelitian Cabang Panti (SPCP), Taman Nasional Gunung Palung memiliki luas area penelitian 2.100 H dari keseluruhan luas area 90.000 H Taman Nasional

Tabel di atas menunjukkan bahwa lulusan ADBI termasuk karyawan yang memiliki kompetensi dalam bernegosiasi dengan baik, hal ini dapat dilihat dari informasi bahwa

[6] Hayyan, Adeeb, Mohd Ali Hashim, Mohamed Elwathig Saeed Mirghani, Maan Hayyan, dan Inas Muen Al Nashef, Esterification Of Sludge Palm Oil Using

Berbeda dengan penelitian sebelumnyaPenelitian ini akan melakukan analisis uji penetrasi dan asesmen sistem keamanan server menggunakan tahap metode yang berbeda

Pauli (dalam Indrawati, 2013: 218) menyatakan bahwa kemampuan numerik akan membantu pemahaman dan nalar peserta didik dibidang yang berkaitan dengan angka-angka. Adapun