• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI TIPE STAND ALONE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MERDEKA SOREANG,JPTM FPTK UPI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI TIPE STAND ALONE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MERDEKA SOREANG,JPTM FPTK UPI BANDUNG."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Yudi Adibrata, 2013

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI TIPE STAND

ALONE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI SMK MERDEKA SOREANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

YUDI ADIBRATA E. 0551. 0605976

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI TIPE STAND

ALONE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI SMK MERDEKA SOREANG

Oleh Yudi Adibrata

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

© Yudi Adibrata 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Yudi Adibrata, 2013

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI YUDI ADIBRATA

E.0551.0605976

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI TIPE STAND ALONE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK

MERDEKA SOREANG

DISETUJUI dan DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Dedi Rohendi, MT. NIP. 19670524.199302.1.001

Pembimbing II

Drs. Tatang Permana M. Pd. NIP. 19651110.199203.1.007

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

(4)

ABSTRAK

YUDI ADIBRATA (2013): Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand

Alone untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Merdeka Soreang,

JPTM FPTK UPI BANDUNG.

Pencapaian hasil belajar yang baik tidak terlepas dari peran guru mulai dari persiapan, proses sampai tindak lanjut setelah kegiatan pembelajaran dilakukan. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa salah satunya, tergantung dari baik atau tidaknya pemilihan media serta penyampaian yang dilakukan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia presentasi tipe stand alone dengan siswa yang belajar dengan media gambar pada kompetensi dasar Memperbaiki Sistem Rem dan Komponennya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen semu dengan desain penelitian nonequivalent control group design, dengan sampel penelitian yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI TKR IV sebagai kelas eksperimen dan kelas XI TKR III sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 30 siswa. Pengolahan data dilakukan untuk menguji data pre test, post test, N-Gain dengan uji t untuk mendapatkan rata-rata nilai kedua kelas. Berdasarkan hasil penelitian untuk data N-Gain dengan uji t didapat nilai thitung = 2,18, Sedangkan ttabel = 1,676 pada taraf signifikansi 95% dan dk =

58, diperoleh hasil thitung > ttabel. Bahwa dari hasil ini dapat disimpulkan hipotesis

alternatif (HA) diterima, artinya peningkatan hasil belajar siswa yang

(5)

Yudi Adibrata, 2013

Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Merdeka Soreang

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Perumusan Masalah ... 6

D. Pembatasan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Definisi Operasional ... 8

H. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Pengertian Hasil Belajar ... 11

3. Faktor-Faktor yang Mempemgaruhi Hasil Belajar ... 12

B. Media Pembelajaran ... 13

(6)

Yudi Adibrata, 2013

Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK

2. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran ... 14

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 15

4. Guru dan Media Pembelajaran ... 17

C. Media Pembelajaran Komputer dan Multimedia Presentasi ... 18

1. Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran ... 18

2. Multimedia ... 20

3. Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone ... 22

4. Langkah Produksi Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone ... 25

D. Media Konvensional ... 27

E. Kompetensi Dasar Memelihara Sistem Rem dan Komponennya ... 28

F. Asumsi ... 29

G. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 31

B. Variabel Penelitian ... 32

C. Paradigma Penelitian ... 32

D. Alur Penelitian ... 33

E. Data dan Sumber Data ... 33

1. Data ... 33

2. Sumber Data ... 34

F. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

1. Populasi Penelitian ... 34

2. Sampel Penelitian ... 34

G. Teknik Pengumpul Data ... 35

H. Instrumen Penelitian ... 34

I. Pengujian Multimedia ... 36

J. Pengujian Instrumen ... 37

1. Uji Validitas ... 37

2. Uji Realibilitas ... 39

3. Taraf Kesukaran ... 39

(7)

Yudi Adibrata, 2013

Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Merdeka Soreang

K. Teknik analisis Data ... 41

1. Uji Homogenitas ... 41

2. Uji Normalitas ... 42

3. Uji Hipotesis Penelitian ... 44

BAB IV PEMAPARAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data ... 48

1. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... 48

2. Hasil Penelitian ... 47

a. Deskripsi Data Pre Test ... 50

b. Deskripsi Data Post Test ... 51

c. Deskripsi Data N-Gain ... 51

d. Hasil Data Penelitian ... 52

B. Pembahasan Data ... 53

1. Uji Homogenitas ... 53

2. Uji Normalitas ... 54

3. Uji Hipotesis ... 55

4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

C. Keterbatasan Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(8)

Yudi Adibrata, 2013

Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemudahan mendapatkan informasi di era globalisasi ini sudah sangatlah mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan berhadapan langsung dengan berbagai kemajuan tersebut. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan suatu lembaga pendidikan formal, di mana lulusannya dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja dan memiliki kemampuan, yang sesuai dengan kebutuhan industri. Proses pendidikan merupakan suatu proses pembinaan, pengayoman, pengajaran dan pembentukan karakter manusia

atau siswa, baik secara fisik dan mental untuk mencapai suatu tujuan dari

pendidikan itu sendiri. Sebagaimana yang dikatakan Sudjana (2009: 33)

“pendidikan adalah usaha sadar bertujuan”. Tujuan pendidikan yang harus dicapai

pada hakekatnya merupakan bentuk-bentuk atau pola tingkah laku yang harus

dikuasai oleh siswa, baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.

Istilah proses belajar mengajar sudah tidak asing lagi dalam dunia pendidikan, istilah lain yang sering dipakai adalah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa sebagai peserta didik. Menurut Sagala, S (2007: 9) “mengajar adalah membantu

(9)

semata-mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar, agar siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran yang disampaikan, sehingga tercipta pembelajaran yang baik dan menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya.

Pencapaian hasil belajar yang baik tidak terlepas dari peran guru mulai dari persiapan, proses sampai tindak lanjut setelah kegiatan pembelajaran dilakukan. Guru juga berperan dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik perhatian siswa untuk mewujudkan KBM yang efektif. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Slameto (2010: 106) yang menyatakan bahwa “Salah satu masalah yang harus dihadapi guru dalam kelas adalah menarik perhatian siswa dan kemudian menjaga agar perhatian itu tetap ada”. Faktor utama yang

menentukan proses pembelajaran berjalan dengan efektif akan bergantung pada siswanya sendiri, Kesulitan siswa dalam menyerap informasi yang disampaikan oleh pengajar adalah kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

(10)

Tabel 1.1

Hasil Belajar Siswa Kelas XI Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011

No Kelas Jumlah siswa

Nilai Rata-rata Kelas

siswa tuntas siswa belum tuntas

% %

1 TKR1 43 71.07 32 74.42 11 25.58

2 TKR2 36 68.19 26 72.22 10 27.78

3 TKR3 38 63.97 28 73.68 10 26.32

4 TKR4 39 69.51 31 79.49 8 20.51

Sumber: Daftar Nilai Kelas XI TKR SMK MERDEKA SOREANG Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011

Masih adanya siswa yang belum mencapai nilai KKM pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem, menandakan hasil belajar siswa belum maksimal. Hal ini dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar yang belum dioptimalkan. Hasil observasi penulis di SMK Merdeka Soreang, memperlihatkan bahwa belum meratanya semua guru menggunakan media pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh pihak sekolah, beberapa guru cenderung lebih senang memberikan pembelajaran tanpa media. Kondisi seperti itu dianggap lebih efektif dibandingkan menggunakan media, dilihat dari segi waktu dan efektifitas penyampaian materi.

Tinggi rendahnya hasil belajar siswa salah satunya, tergantung dari baik atau tidaknya pemilihan media serta penyampaian yang dilakukan oleh guru. Slameto (2010: 68) “alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa, alat yang membantu lancarnya belajar siswa seperti buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain”. Jika dikaitkan dengan pemilihan media dan hasil belajar siswa, media

(11)

proses pembelajaran. Hal itu sejalan dengan pendapat Munadi (2008: 7) “segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif, di mana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efisien”.

Sejauh ini menurut pengamatan penulis, proses pengajaran cenderung berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini disebabkan karena beberapa guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah, sehingga terkesan hanya guru yang berperan aktif, sedangkan siswa cendurung pasif (satu arah). Kondisi seperti ini berpotensi mengakibatkan suasana belajar yang menjenuhkan pada diri siswa, karena kreativitas siswa tidak tergali secara maksimal. Tentunya hal seperti ini tidak diharapkan, karena guru berfungsi bukan haya mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga sebagai pembimbing dalam menggali kreativitas siswa di kelas, sehingga kedua belah pihak antara guru dan siswa sama-sama aktif.

(12)

Alasan penulis mengambil multimedia presentasi tipe stand alone adalah karena multimedia tipe ini mempunyai karakteristik berdiri sendiri (stand alone) dimana komputer dapat mengontrol semua aktifitas media tersebut, dan juga memiliki kemampuan untuk menggabungkan berbagai unsur media seperti pengolahan teks, warna, gambar, grafik, animasi dan menampilkan video atau audio. Multimedia tipe stand alone ini mempunyai Input/Output device untuk menangkap data multimedia yang akan diproses, tetapi untuk pelaksanaan proses playback dilakukan pemisahan, antara media yang bergantung pada waktu seperti

video atau audio, dengan media yang tidak bergantung pada waktu seperti teks atau gambar. Tipe ini menggunakan sistem komputer multimedia yang memiliki minimal storage (harddisk, CD-ROM/DVD-ROM/CD-RW/DVD-RW), alat input (keyboard, mouse, scanner, mic), dan output (speaker, monitor, LCD Proyektor), VGA dan soundcard.

Uraian di atas menjelaskan bahwa terjadi ketimpangan dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa, yang dibuktikan dengan hasil belajar mereka yang masih di bawah KKM. Sesuai dengan hasil observasi penulis, bahwa sebagian besar guru masih menggunakan metode ceramah dan jarang menggunakan media pembelajaran. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mencari penyebab buruknya hasil belajar siswa, dilihat dari efektifitas penggunaan media pembelajaran, antara pembelajaran menggunakan media gambar dengan pembelajaran menggunakan multimedia. Latar belakang inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone untuk Meningkatkan

(13)

B. Identifikasi Masalah

Uraian yang telah diungkapkan dalam latar belakang memberikan gambaran mengenai permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar penyampaian materi pelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dengan metode ceramah.

2. Adanya indikasi proses belajar mengajar antara guru dan siswa cenderung masih satu arah.

3. Adanya indikasi penerapan media sebagai inovasi dalam pembelajaran masih belum dioptimalkan, hal ini ditandai dengan masih adanya beberapa orang guru menyampaikan materi dengan metode ceramah.

4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran CPT sebagian besar masih di bawah rata-rata KKM hal ini dibuktikan dari arsip nilai guru yang mengajar kelas XI TKR.

C. Perumusan Masalah

Merujuk dari paparan latar belakang dan identifikasi masalah, diperoleh sebuah pertanyaan umum sebagai arahan perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: “Apakah penggunaan multimedia presentasi tipe stand alone dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik daripada pembelajaran dengan media gambar?

D. Pembatasan Masalah

(14)

1. Multimedia presentasi tipe stand alone yang digunakan dibuat dengan

software Adobe flash CS5, Photoshop CS5, Ilustrator, Audition, dan

Soundboth.

2. Materi yang disampaikan melalui multimedia presentasi tipe stand alone

difokuskan pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem meliputi, komponen, cara kerja, tempat pada unit dan bagaimana cara memelihara sistem rem dan komponennya.

3. Hasil belajar pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem, mencakup kognitif level pengetahuan, pemahaman dan aplikasi, afektif level

merespon, dan psikomotor level respon terbimbing. Penilaian kognitif

ditentukan oleh skor atau nilai yaitu dari data hasil pre test dan post test.

E. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Chasis dan Pemindah Tenaga, Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Rem. Secara khusus tujuan dari penelitian untuk mengetahui apakah penggunaan multimedia presentasi tipe stand alone dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik daripada mengggunakan media gambar pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Rem dan Komponennya.

F. Manfaat Penelitian

(15)

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru, untuk menggunakan multimedia presentasi dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

2. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan dalam menerapkan inovasi pembelajaran, khususnya dalam pengadaan media pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan. 3. Bagi peneliti lanjutan

Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan sebagai bahan masukan bagi penelitian–penelitian lebih lanjut.

G. Definisi Operasional

1. Hasil belajar standar kompetensi memperbaiki sistem rem adalah kemampuan penguasaan siswa dalam memahami materi pada standar kompetensi memperbaiki sistem rem, mencakup kognitif level pengetahuan, pemahaman dan aplikasi, afektif level merespon, dan psikomotor level

respon terbimbing. Hasil belajar tersebut didapat dari skor atau nilai pre test

dan post test.

(16)

H. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

Bab II kajian pustaka mengemukakan pemilihan media pembelajaran, anggapan dasar,dan hipotesis penelitian.

Bab III membahas metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data.

Bab IV mengenai analisis instrument penelitian, deskripsi data, hasil analisis data, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.

(17)

Yudi Adibrata, 2013

Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Merdeka Soreang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penerapan multimedia presentasi tipe stand alone sebagai media pembelajaran

yang digunakan ketika proses pembelajaran. Pengaruh penerapan multimedia

presentasi tipe stand alone dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar antara kelas

yang menggunakan multimedia presentasi tipe stand alone dan kelas yang tidak

menggunakan multimedia presentasi pada kompetensi dasar memperbaiki sistem rem dan komponennya.

Berdasarkan tujuan penelitian, maka metode penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan desain penelitian nonequivalent control group design yaitu penelitian dengan menggunakan desain pre test-post test grup eksperimen dan grup kontrol yang tidak dipilih secara random.Penelitian ini terdiri dari kelas atau kelompok eksperimen dan kelas kontrol. Desain penelitian yang akan

dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Grup Pre Test Perlakuan (Treatment) Post Test

Kontrol Y1 XK Y2

Eksperimen Y1 XE Y2

(Suryabrata, 1992: 43)

Keterangan : Y1 = Pre Test (pada kelas kontrol dan eksperimen)

Y2 = Post Test (pada kelas kontrol dan eksperimen)

(18)

XE = Pembelajaran multimedia presentasi tipe stand alone

Berdasarkan desain di atas, penelitian ini dilakukan pada dua kelompok,

yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan multimedia

presentasi tipe stand alone dan kelompok kontrol yang menggunakan

pembelajaran menggunakan media gambar.

B. Variabel Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis menetapkan: a. Variabel bebas (X): multimedia presentasi tipe stand alone

b. Variabel terikat (Y): hasil belajar siswa

C. Paradigma Penelitian

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian

= RUANG LINGKUP PENELITIAN GURU KOMPETENSI

KEJURUAN

SARANA & PRASARANA

MEDIA

PENGAJARAN KURIKULUM KTSP MULTIMEDIA HASIL BELAJAR SISWA PADA

(19)

D. Alur Penelitian

Alur penelitian atau tahapan penelitian bertujuan untuk mengetahui tahapan

atau langkah-langkah penelitian, yang menjadi acuan peneliti dalam

mengumpulkan data sampai proses analisis data. Adapun alur penelitian dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut:

Keterangan:

: Wilayah Observasi

: Wilayah penelitian

Gambar 3.2. Alur Penelitian

E. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dalam penelitian ini adalah data langsung berupa jawaban-jawaban

yang diperoleh melalui tes obyektif dari para responden mengenai kompetensi dasar memelihara sistem rem dan komponennya.

(20)

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah responden yang memberikan data dan

informasi yang dapat menjawab masalah penelitian ini. Sumber data yang penulis

gunakan yaitu siswa tingkat II SMK Merdeka Soreang yang mengikuti mata

pelajaran kompetensi kejuruan Chasis dan Pemindah Tenaga (CPT) kompetensi

dasar memperbaiki sistem rem dan komponennya. Data kuantitatif didapatkan dari

hasil belajar siswa pada aspek kognitif dalam bentuk skor atau nilai yaitu dari data

hasil pre test dan post test.

F. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah siswa tingkat

II Semester I SMK Merdeka Soreang Tahun Ajaran 2012/2013 Program Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan yang mengikuti mata pelajaran kompetensi kejuruan

CPT kompetensi dasar memelihara sistem rem dan komponennya. 2. Sampel Penelitian

Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan

(21)

studi karena dianggap lebih mengetahui kira-kira kelas mana saja yang cocok untuk penelitian yang akan penulis laksanakan.

Populasi yang ada terdiri dari kelompok-kelompok belajar/kelas dengan

demikian, analisis sampel ini bukan individu tetapi kelompok, yaitu berupa kelas

yang terdiri dari beberapa individu. Sampel dalam penelitian eksperimen ini

diambil dua kelas. Kedua kelas ini dijadikan sebagai kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Kelas yang digunakan sebagai kelompok eksperimen,

yakni kelas yang menerapkan multimedia presentasi tipe stand alone yaitu kelas XI TKR IV dengan jumlah 30 siswa, dan kelompok kontrol, yakni kelas yang menerapkan media gambar yaitu kelas XI TKR III dengan jumlah 30 siswa.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mengumpulkan data yang

digunakan dalam menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Data merupakan

suatu bahan yang sangat diperlukan untuk diteliti, maka dari itu diperlukan suatu

teknik pengumpulan data yang relevan dengan tujuan penelitian. Banyak teknik

untuk memperoleh data yang diperlukan, masing-masing cara mempunyai

tujuan-tujuan tertentu serta kelemahan dan kelebihan dan masing-masing.

Teknik pengumpulan data yang digunkan dalam penelitian ini adalah teknik

tes. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau

sejumlah orang untuk mengungkapkan keberadaan atau tingkat perkembangan

salah satu aspek psikologis di dalam dirinya aspek psikologis itu dapat berupa

(22)

H. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu penelitian

yang dirancang sehingga menghasilkan data yang empiris. Data hasil belajar siswa

dapat diperoleh dengan cara menggunakan instrument penelitian berupa pre test

dan post test. Tes harus berlandaskan pada tujuan, masalah, serta hal-hal yang

menunjang terhadap perolehan data penelitian.

Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada

siswa dalam bentuk tulisan. Tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban, dengan jumlah soal 30

buah soal mengenai kompetensi dasar memelihara sistem rem dan komponennya.

Pre test digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa yang akan

diajar oleh guru yang menerapkan pembelajaran multimedia presentasi tipe stand

alone, data ini akan dijadikan tolak ukur kemampuan awal siswa dan data untuk

uji homogenitas kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Post test digunakan untuk mengukur kemajuan dan membandingkan

peningkatan hasil belajar pada kelompok penelitian setelah diajar oleh guru yang

menerapkan pembelajaran multimedia presentasi tipe stand alone pada

kompetensi dasar memelihara sistem rem dan komponennya. I. Pengujian Multimedia

Multimedia yang dikembangkan pada penelitian ini adalah multimedia

presentasi tipe stand alone, di mana software yang digunakan dibuat dengan

Adobe flash CS5, Photoshop CS5, Ilustrator, Audition, dan Soundboth. Content

(23)

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu pada Standar Kompetensi Memperbaiki

Sistem Rem.

Tujuan pengujian multimedia di sini agar mengetahui apakah content

multimedia yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau tidak, kemudian

mengetahui dan memastikan apakah multimedia yang dikembangkan layak untuk

di tampilkan atau tidak. Point-point judgement multimedia presentasi tipe stand

alone meliputi:

1. Relevansi media dengan RPP

2. Kejelasan tujuan

3. Keterbacaan TIK

4. Kualitas/kejelasan Suara

5. Kualitas animasi/video

6. Keterpaduan diantara elemen Media (video, animasi, sound, text, image)

7. Sistematika penyampaian

8. Kemudahan akses (accesbility)

9. Kesederhanaan (simplicity)

10.Originalitas produk

J. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen

penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur Instrumen yang

valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Pengujian

(24)

menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson. Rumus korelasi

product moment dari Pearson, adalah sebagai berikut:

2 2



2 2

(Arikunto, 2010:213) Keterangan:

rxy = Koefesien korelasi antara variabel X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba

n = Jumlah responden uji coba

Setelah harga rxy diperoleh, kemudian disubstitusikan ke dalam rumus uji t,

dengan rumus sebagai berikut:

2

t = Uji signifikansi korelasi

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden uji coba

Kemudian jika thitung>ttabel pada taraf signifikansi = 0,05, maka dapat

(25)

2. Uji Realibilitas

Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat

ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang

kemampuan seseorang.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai

berikut:

product moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r11 <

rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.

3. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran (TK) butir tes pada dasarnya adalah peluang responden

atau peserta tes untuk menjawab benar pada suatu butir soal. Untuk menghitung

taraf kesukaran butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :

JS B

P (3.4)

(26)

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS : jumlah seluruh siswa peserta test.

Indeks kesukaran menurut Arikunto (2009:210) dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

0,00 ≤ TK ≤ 0,30 = sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 = sedang

0,70 < TK ≤ 1,00 = mudah

4. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu

butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai

berdasarkan kriteria tertentu, sebagaimana diungkapkan Arikunto (2009 : 211)

bahwa ”daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah)”.

Untuk menghitung D setiap item ini dapat menggunakan rumus sebagai

berikut :

B B

A A

J

B

J

B

D

(3.5)

(Arikunto, 2009:213)

Keterangan :

(27)

JA = Banyaknya peserta kelompok atas.

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah.

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar.

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Batas klasifikasi menurut Arikunto (2009:218) yaitu:

0,00 ≤ D ≤ 0,20 = jelek

0,20 < D ≤ 0,40 = cukup

0,40 < D ≤ 0,70 = baik

0,70 < D ≤ 1,00 = sangat baik

K. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data maksudnya adalah mengolah data hasil eksperimen.

Pada penelitian ini akan digunakan teknik analisa data secara kuantitatif melalui

metode statistika.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi dari

dua kelas yang homogen. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data

homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji

statistik parametrik. untuk menguji homogenitas kelompok menggunakan rumus :

F = 2

2

B A

S S

(3.6)

(Siregar S. 2004: 50)

Keterangan : SA2 = Varian terbesar

(28)

Dengan derajat kebebasannya masing-masing

) 1

( 

A A n

dk dan dkB (nB1) (3.7)

(Siregar, S. 2004: 50)

Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila F hitung lebih kecil atau sama dengan

F tabel (Fh < F t ), maka data tersebyt dinyatakan homogen.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah

berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat

untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Adapun

langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut:

Tabel 3.2 Persiapan Uji Normalitas Interval f

t

X Zi lo li ei 2

Jumlah

(Siregar, 2004: 87)

a. Menentukan rentang dengan rumus:

Xb Xa

R  (3.8)

(Siregar, S. 2004: 24)

dimana : Xa = data terbesar

Xb = data terkecil

b. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus:

n

i13,3.log (3.9)

(Siregar, S. 2004: 24)

dimana : n = jumlah sampel

(29)

K

Keterangan: fi = jumlah frekuensi

i

x = data tengah-tengah dalam interval

e. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:

f. Tentukan batas bawah kelas interval

 

xin dengan rumus:

 

xinBb0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas.

Keterangan: Bb = batas bawah interval

g. Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus:

S x x

Ziin  (3.12)

(30)

h. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom lo. Harga x1

dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5.

Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom li, contoh

2 1 1 lo lo

l   (3.13)

(Siregar, S. 2004: 87)

i. Hitung frekuensi harapan

i i i l f

e  . (3.14)

(Siregar, S. 2004: 86)

j. Hitung nilai 2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:

k. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika 2hitung < 2tabel.

3. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data Normalized Gain (N-Gain).

yaitu data selisih nilai pre test dan post test. Menurut Sugiyono (2009: 134), untuk

sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan uji

t-test. Untuk melakukan uji t-test syaratnya data harus homogen dan normal, maka

data harus diuji homogenitas dengan uji F dan uji normalitas dengan aturan

Sturges. Berdasarkan petimbangan dalam memilih rumus uji t-test, yaitu bila n1 =

n2, maka dapat digunakan t-test baik untuk separated dengan derajat kebebasan

(31)

Uji t-test dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Uji t-test di atas didasarkan pada tabel persiapan berikut:

Tabel 3.3 Persiapan Uji t-test

No.

Kelas Eksperimen

(KBM dengan multimedia presentasi)

Kelas Kontrol

(KBM tanpa multimedia presentasi) Pre

Menghitung Normalized Gain (N-Gain) pada tabel di atas digunakan rumus

sebagai berikut:

(32)

U-Test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

in-dependen bila datanya berbentuk ordinal. Bila data masih berbentuk interval,

sebenarnya dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test

tidak dipenuhi (misalnya data harus normal). Terdapat dua rumus yang digunakan

untuk pengujian, yaitu:

(3.19)

(Sugiyono, 2011: 153) dan,

(3.20)

(Sugiyono, 2011: 153)

Hipotesis akan disimbolkan dengan hipotesis alternatif (HA) dan hipotesis

nol (H0). Agar tampak ada dua pilihan, hipotesis ini pelru didampingi oleh

pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan hipotesis

tandingan antara (HA) terhadap (H0). Hipotesis yang diuji adalah :

H0: μ1≤ μ2

Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia presentasi

tipe stand alone tidak lebih baik daripada pembelajaran dengan media

gambar.

HA: μ1> μ2

Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia presentasi

tipe stand alone lebih baik daripada pembelajaran dengan media gambar.

=

(33)

Kriteria pengujian Mann Whitney U-Test ternyata harga < maka H0 ditolak, artinya peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan

multimedia presentasi tipe stand alone lebih baik dibandingkan dengan siswa

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, penggunaan multimedia presentasi tipe stand alone dalam pembelajaran pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Rem dan Komponennya, Dapat diambil kesimpulan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen (pembelajaran menggunakan multimedia presentasi tipe stand alone), lebih baik dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar kelas kontrol (pembelajaran dengan media gambar). Hal ini tercermin dari perolehan rata-rata N-Gain pada kelas ekperimen sebesar 0,32, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,23.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru Mata Pelajaran Produktif

a. Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru, untuk menggunakan multimedia presentasi dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas agar menghasilkan kualitas hasil belajar yang lebih baik. 2. Bagi Pihak Sekolah

(35)

Yudi Adibrata, 2013

Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Merdeka Soreang

b. Memberikan dukungan yang bersifat memajukan pelaksanaan pembelajaran dengan multimedia presentasi baik itu berupa sarana ataupun prasarana.

c. Merekomendasikan setiap guru mata pelajaran agar berupaya menyusun media pembelajaran multimedia presentasi, khususnya bagi bagi mata pelaharan yang memerlukan penjelasan dengan menggunakan multimedia. 3. Bagi Peneliti Lanjutan

a. Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan sebagai bahan masukan bagi penelitian–penelitian lebih lanjut mengenai media pembelajaran.

(36)

Yudi Adibrata, 2013

Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Perumusan Masalah ... 6

D. Pembatasan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Definisi Operasional ... 8

H. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Pengertian Hasil Belajar ... 11

3. Faktor-Faktor yang Mempemgaruhi Hasil Belajar ... 12

B. Media Pembelajaran ... 13

(37)

Yudi Adibrata, 2013

Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Merdeka Soreang

2. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran ... 14

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 15

4. Guru dan Media Pembelajaran ... 17

C. Media Pembelajaran Komputer dan Multimedia Presentasi ... 18

1. Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran ... 18

2. Multimedia ... 20

3. Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone ... 22

4. Langkah Produksi Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone ... 25

D. Media Konvensional ... 27

E. Kompetensi Dasar Memelihara Sistem Rem dan Komponennya ... 28

F. Asumsi ... 29

G. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 31

B. Variabel Penelitian ... 32

C. Paradigma Penelitian ... 32

D. Alur Penelitian ... 33

E. Data dan Sumber Data ... 33

1. Data ... 33

2. Sumber Data ... 34

F. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

1. Populasi Penelitian ... 34

2. Sampel Penelitian ... 34

G. Teknik Pengumpul Data ... 35

H. Instrumen Penelitian ... 34

I. Pengujian Multimedia ... 36

J. Pengujian Instrumen ... 37

1. Uji Validitas ... 37

2. Uji Realibilitas ... 39

3. Taraf Kesukaran ... 39

(38)

Yudi Adibrata, 2013

Penggunaan Multimedia Presentasi Tipe Stand Alone Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK

K. Teknik analisis Data ... 41

1. Uji Homogenitas ... 41

2. Uji Normalitas ... 42

3. Uji Hipotesis Penelitian ... 44

BAB IV PEMAPARAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data ... 48

1. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... 48

2. Hasil Penelitian ... 47

a. Deskripsi Data Pre Test ... 50

b. Deskripsi Data Post Test ... 51

c. Deskripsi Data N-Gain ... 51

d. Hasil Data Penelitian ... 52

B. Pembahasan Data ... 53

1. Uji Homogenitas ... 53

2. Uji Normalitas ... 54

3. Uji Hipotesis ... 55

4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

C. Keterbatasan Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

Gambar

Tabel 1.1  Hasil Belajar Siswa Kelas XI Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011
gambar pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Rem dan Komponennya.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.1. Paradigma Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Metode LSB ini hanya melindungi media host- nya ( original image ) saja dengan cara menyisipkan data pada citra media tersebut, tetapi masih lemah terhadap serangan low

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh penerapan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi terhadap keterampilan berpikir tingkat

Hasil perhitungan bahwa power otot lengan dan kelentukan togok memberikan kontribusi sebesar 24,90% terhadap keterampilan bermain bola voli dan terdapat hubungan

Kecelakaan bisa terjadi dimana saja termasuk di perlintasan kereta api yang menjadi tanggungjawab Dinas perhubungan. Perlintasan kereta rata-rata masih menggunakan sistem

Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk menghitung rerata hasil tes kemampuan menulis siswa dalam setiap siklus dan data hasil dari skor observasi

(2) Wajib Retribusi Izin Usaha Perikanan adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan

Pemegang saham publik EXCL yang telah menyatakan tidak menyetujui rencana Penggabungan pada saat RUPSLB dan bermaksud untuk menjual saham - saham mereka wajib mengisi

2 002/OLB/14 AHMAD JAUHARI Lulus OLB PRIBADI Sudah Jadi.. 3 003/OLB/14 AHMAD SIDIG GOZALI Lulus OLB PRIBADI