DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Bohari, H. Pengantar Hukum Pajak, Ed. Revisi, Rajawali Pers, Jakarta, 2010.
Brotodihardjo, R. Santoso. Ilmu Hukum Pajak, Eresco, Bandung, 1995.
Budiono, Herlien, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008.
Departemen Keuangan Republik Indonesia. Bea Meterai Modul Diklat Teknis Substantif Dasar Pajak I, Pusdiklat Perpajakan, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Jakarta, 2008.
Erawaty, A.F. Elly, Penyusunan Kamus Hukum Umum Bahasa Belanda – Bahasa Indonesia, 1997/1998, Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman RI, Jakarta.
Hay, Marhainis Abdul. Dasar-Dasar Hukum Pajak, Badan Penerbit Unit Penerbitan Yayasan Pembinaan Keluarga UPN Veteran, Jakarta, 1982.
Ibrahim, Johnny. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia, Malang, 2006.
Mahmud, Peter. Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2002.
Siahaan, Marihot Pahala. Bea Meterai di Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006.
Soemitro, Ronny Hanitijo. Metode Penelitian Hukum dan Jurumetri. UI Press, Jakarta, 1994.
Soemitro, Rochmat. Asas dan Dasar Perpajakan, Jidil 1, Eresco, Bandung, 1992.
---. Pajak Ditinjau dari Segi Hukum, Eresco, Bandung, 1991.
Suharnoko. Hukum Perjanjian: Teori dan Kasus, Cetakan Keenam, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009.
Tatang. Hasanuddin. Modul Bea Meterai. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak. Jakarta, 2006.
Tim Penyusun Pusat Pembiaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2005.
Waluyo, Bambang. Sistem Pembuktian Dalam Peradilan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 1996.
Yesti. Rini. Tinjauan Penggunaan Meterai Dalam Surat Perjanjian. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2011.
Peraturan Perundang-undangan : Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Undang-undang No.13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai.
Het Herziene Indonesisch Reglement (HIR) atau Reglemen Indonesia yang Diperbarui
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Bea Meterai.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133b/KMK.04/2000 tentang Pelunasan Bea Meterai dengan Menggunakan Cara Lain.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 476/KMK.03/2002 tentang Pelunasan Bea Meterai dengan Cara Pemeteraian Kemudian
Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-122b/PJ./2000 tentang Tatacara Pelunasan Bea Meterai dengan membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas dengan Mesin Teraan.
Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-122d/PJ./2000 tentang Tatacara Pelunasan Bea Meterai dengan membubuhkan Tanda Bea Meterai dengan Sistem Komputerisasi.
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 122c/PJ./2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meteri dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas dengan Teknologi Percetakan.
Jurnal / Artikel :
Arief, Sofyan. “Penggunaan Bea Meterai yang Benar Dalam Rangka
Sempurnanya Akta Autentik”, Humanity. Volume 7, Nomor 1, September
2011.
Wartanaya, Komang Kusdi dan Nyoman A. Martana. Kekuatan Yuridis Meterai Dalam Surat Perjanjian. Artikel. Fakultas Hukum Universitas Udayana, Bali, 2005.
Wiratno, Hendra. Kajian Yuridis Mengenai Siapakah yang Berhak atas Salinan Akta Risalah RUPS Luar Biasa (Studi Kasus Putusan MPP Tanggal 13 Maret 2009 Nomor 03/B/Mj.PPN/2009). Tesis. Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, 2011, hal. 20.
Internet :
“Alat Bukti Surat/Tertulis” diakses melalui http://boedexx.blogspot.com/2012/03/
alat-bukti-surat-tertulis.html tanggal 26 Oktober 2013.
Bellefroid, Mr. J.H.P. “Kebiasaan Sebagai Sumber Hukum” diakses melalui
http://staff.ui.ac.id/internal/131861375/material/sumberhukum, tanggal 20 Oktober 2013.
Dhatulaulia. “Bukti Transaksi” diakses melalui http://dhatulaulia.wordpress.com/
2012/05/30/ bukti-transaksi, tanggal 21 Oktober 2013.
Harahap, M. Yahya sebagaimana dikutip oleh Jusuf Patrianto Tjahjono diakses melalui http:// notarissby.blogspot.com/2008/07/kedudukan-akta-otentik-dalam-sistem.html, tanggal 18 Oktober 2013.
Guana, Wayan. “Pengertian Alat Bukti”. Diakses melalui http://wayanguana. blogspot.com/2008/12/pengertian-alat-bukti.html, diunduh 18 Oktober 2013.
Latifah. Disriani. “Akta Otentik”, diakses melalui http://staff.blog.ui.ac.id/disriani.
latifah/tag/akta-otentik/, tanggal 18 Oktober 2013.
Patrick, Jusuf. “Kedudukan Akta Otentik Dalam Sistem Hukum Pembuktian: Batas Minimal dan Nilai Kekuatan Pembuktian Akta Otentik”, diakses
melalui http://notarissby.blogspot.com/2008/07/kedudukan-aktaotentik-dalam sistem.html, tanggal 18 Oktober 2013.
“Perpres 70/2012: Antara Bukti Pembelian dan Kuitansi”. Diakses melalui
http://www.rejanglebongkab.go.id/perpres-702012-antara-bukti-pembelian-dan-kuitansi, tanggal 29 Oktober 2013.
Resmawan, Mashar. “Salah Pakai Materai Bisa Kena Sanksi”. Diakses melalui
http://www.portalkbr.com/berita/perbincangan/29481024215.html, tanggal 20 Oktober 2013.
Umar, Mohammad. Apa dan Bagaimana Meterai Digunakan. Diakses melalui http://inclaw-hukum.com/index.php/hukum-pajak/87-apa-dan-bagaimana-meterai-digunakan. tanggal 28 April 2012.