• Tidak ada hasil yang ditemukan

My Hopes For My Grandchildren.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "My Hopes For My Grandchildren."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kriminalitas yang semakin marak pasca krisis moneter yang terjadi di Indonesia (1997) disebabkan oleh berbagai faktor. Selain faktor ekonomi, salah satu faktor yang paling menarik diantaranya adalah ketidakharmonisan dalam keluarga, terutama antara orang tua dan anak. Kondisi keluarga sangat menentukan perilaku seseorang ketika ia beranjak dewasa. Salah satu tindakan preventif untuk menanggulangi kriminalitas adalah membentuk sebuah unit keluarga yang stabil.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Abstrak ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Penciptaan Karya ... 1

I.2 Dasar Pemikiran ... 3

I.3 Pemahaman Judul ... 4

I.4 Masalah Penciptaan Karya ... 5

I.5 Tujuan dan Manfaat Penciptaan Karya ... 6

I.6 Metode Penciptaan Karya ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9 II.1 Seni Lukis Potret ... 9

II.1.1 Definisi Seni Lukis Potret ... 9

II.1.2 Fungsi Lukisan Potret ... 12

II.1.3 Konsep Seni Lukis Potret ... 13

II.2 Pop Art ...15

(3)

II.2.2 Kecenderungn Estetik ... 20

II.3 Seni KaligrafiChina... 26

II.3.1 Definisi Seni Kaligrafi ... 26

II.3.2 Huruf Kanji (Chinese Character) ... 26

II.3.3 Ragam Karakter Huruf Kanji dalam Seni KaligrafiChina... 27

II.3.3.1 Zhuànshū... 28

II.3.3.2 Lìshū... 29

II. 3.3.3 Xíngshū... 30

II.3.3.4 Cǎoshū... 31

II.3.3.5. Kǎishū... 32

II.3.4 Estetika Seni KaligrafiChina... 33

BAB III PROSES BERKARYA ...37

III.1 Tahap Persiapan ...37

III.1.1 Pemilihan Objek ... 37

III.1.2 Penulisan Kaligrafi ... 38

III.1.3 Digital Processing... 38

III.1.3.1 Scanning...38

III.1.3.2Digital Editing... 39

III.1.3.3Tracingdi atas kanvas ... 39

III.2 Tahap Pengerjaan ... 40

III.2.1 Pewarnaan ... 40

III.2.1.1 Medium ... 40

(4)

III.3 Tahap Penyelesaian (finishing) ... 42

III.3.1 Coating... 42

BAB IV DESKRIPSI KARYA ………... 43

IV.1 Karya 1: Samantha ... 43

IV.2 Karya 2: Andrew ... 45

IV.3 Karya 3: Clarish ... 47

IV.4 Karya 4: Mandy ... 49

IV.5 Karya 5: William ... 51

IV.6 Karya 6: Edrick ... 53

IV.7 Karya 7: Tyler ... 55

IV.8 Karya 8: Nathalie ... 57

BAB V KESIMPULAN ……….... 59

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

Konsep karya Tugas Akhir ini merupakan lanjutan eksplorasi dari studi seni

lukis pada mata kuliah Mayor Lukis V, dimana penulis mengerjakan lukisan potret

yang digarap dengan gaya Pop Art. Karya-karya tersebut dikerjakan dengan latar

belakang seputar ‘harapan’ penulis bagi orang-orang di sekeliling penulis.

Semenjak terjadinya krisis moneter yang berkepanjangan, khususnya sejak

tahun 1997, tindakan kriminalitas semakin meningkat. Salah satu penyebabnya

adalah karena tekanan ekonomi dan kelangkaan tenaga kerja pasca krisis

moneter. 1 Situasi perekonomian yang sulit merupakan penyebab utama meningkatnya kriminalitas. Pada tahun 2005, angka kejahatan di jalan (street

crime) melonjak pesat. Sepanjang tahun itu, Polda mencatat sebanyak 1.214 kasus

tindak kejahatan di jalanan. Ini adalah kenaikan yang cukup signifikan karena

pada tahun 2004 hanya tercatat 343 kasus atau naik 253,94 persen.2

Maraknya kriminalitas juga dapat disebabkan oleh faktor kurangnya aspek

spiritualitas dalam diri manusia. Kriminalitas tidak akan terjadi selama kita

1

Marsuhut, (http://www.nakertrans.go.id/uk_ditjen_mobduk/artikel/boyolali.php)

2

(6)

memahami betul nilai-nilai spiritualitas yang diajarkan oleh agama pada

penganutnya.3 Pemahaman nilai-nilai spiritual dapat menumbuhkan praktik keagamaan yang baik, yang dapat menghasilkan suasana kehidupan

bermasyarakat yang tertib dan aman.4

Penyebab maraknya kriminalitas yang lain adalah ketidakharmonisan

hubungan dalam rumah tangga, khususnya antara orang tua dan anak-anak. Hal ini

menarik perhatian penulis, karena keluarga merupakan lembaga kecil dalam

kehidupan sosial yang dapat berpengaruh besar terhadap stabilitas sebuah negara.

Dalam sebuah artikel di Kompas yang dirilis pada tanggal 6 Febuari 2007,

Deni Al Asy’ari mengemukakan bahwa selama ini kita terlalu mengabaikan

kontribusi keluarga dalam mengkonstruksi tatanan sosial sehingga setiap muncul

problem bermasyarakat, selalu perhatian kita kepada institusi-institusi formal.

Padahal, perilaku sosial yang terjadi sangat besar dipengaruhi oleh sejauh mana

keluarga menjalankan fungsi dan perannya secara utuh.5 Dalam artikel tersebut Deni juga memaparkan bahwa bagi keluarga saat ini akan lebih bangga jika suami

dan istri menjadi sosok manusia karier yang pergi pagi pulang sore atau malam

hari, sementara anak cukup dititipkan di lembaga-lembaga pendidikan sepanjang

3

K.H Habib Syarief Muhammad, Pikiran Rakyat, Jum’at 28 Oktober 2005 (http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/28/renungan_jumat.htm_

4

Pastor Paulus Tri Prasetijo, Pikiran Rakyat, Sabtu 15 Oktober 2005 (http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/15/gema_gereja.htm)

5

(7)

hari atau ditinggalkan bersama pembantu danbaby sitter.

Relasi yang kuat antara kriminalitas dan kondisi keluarga yang tidak

harmonis, terutama kurangnya peran orang tua dalam mendidik anak merupakan

inspirasi yang melatarbelakangi konsep karya Tugas Akhir penulis yang berjudul

“My Hopes for My Grandchildren”(Harapanku Untuk Cucu-cucuku).

I.2 Dasar Pemikiran

Anton Alifandi, seorang wartawan BBC untuk Indonesia melaporkan kasus

kriminal yang memprihatinkan. Hingga laporan ini dilansir oleh BBC Indonesia

(14 Agustus 2007), telah terjadi 17 kasus penembakan yang dilakukan oleh para

remaja kulit hitam di Inggris.6 Penelitian yang dilakukan atas instruksi dari Menteri Sosial Inggris, Hazel Blaers, memberikan kesimpulan bahwa solusi

preventif yang paling tepat adalah dengan membentuk unit keluarga yang stabil.

Optimalisasi peran keluarga dalam mendidik anak dipercaya merupakan cara

yang paling tepat dalam mencegah problem-problem sosial yang mengacu pada

tindakan kriminal di tengah masyarakat. Deni Al Asy’ari berpendapat bahwa

kerapuhan mentalitas remaja saat ini tentu saja akan menjadi citra buram atau citra

yang buruk bagi kehidupan kita berbangsa nantinya. Begitu pula sebaliknya, jika

6

Anton Alifandi, bbc.co.uk, 14 Agustus 2007

(8)

remaja kita hari ini jauh lebih baik, tentu akan ada harapan dan optimisme bagi

kita untuk menatap bangsa ini lebih baik dan menjanjikan.7

Beberapa opini tersebut diatas merupakan dasar pemikiran penulis untuk

mengangkat gagasan seputar harapan penulis bagi cucu-cucu penulis yang masih

kanak-kanak dalam karya Tugas Akhir yang berjudul My Hopes for My

Grandchildren.

I.3 Pemahaman Judul

Tugas Akhir dengan judul: “My Hopes for My Grandchildren” dipahami

sebagai berikut:

Hope, menurut kamus The Contemporary-English Indonesian Dictionary8

berarti: 1. Harapan.

2. Sesuatu yang diharapkan.

3. Seseorang atau sesuatu yang memberi harapan bagi orang lain.

4. Harapan untuk sesuatu yang diinginkan.

5. (archaic) kepercayaan.

6. Memberikan harapan.

7

Deni Al Asy’ari (“Mengoptimalkan Peran Keluarga”, Kompas 6 Febuari 2007 (http://artaf.wordpress.com/2007/02/06/mengoptimalkan-peran-keluarga/)

8

(9)

Harapan, menurutKamus Besar Bahasa Indonesia9 berarti: 1. Sesuatu yang diharapkan.

2. Keinginan supaya menjadi kenyataan.

3. Orang yang diharapkan atau dipercaya.

Padanan kata dalam bahasa Inggris untuk Hope menurut Roget’s

Thesaurus 10 adalah: desire (keinginan, gairah), expectation (penantian,

pengharapan), trust (percaya), confidence (percaya), reliance(sandaran), faith

(keyakinan), belief (kepercayaan),security(keamanan).

Grandchildren, menurut kamus The Contemporary-English Indonesian

Dictionary11 berarti:Cucu.

Cucu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia12 berarti: Anak dari anak (keturunan ketiga).

Jadi My Hopes for My Grandchildren dimaknai sebagai harapan pribadi

penulis untuk cucu-cucu penulis dalam konteks kehidupan mereka di masa depan.

9

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3, Balai Pustaka, Jakarta, 2005, h. 388

10

C O Sylvester Mawson,Roget’s Thesaurus of The English Language in Dictionary Form, Garden City Books, New York, 1936, h. 226

11

Drs. Peter Salim,The Contemporary- English Indonesian Dictionaryedisi 4, Modern Englis Press, Jakarta, 1989, h.804

12

(10)

1.4 Masalah Penciptaan Karya

Rumusan masalah penciptaan karya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah memvisualisasikan gagasan tentang harapan bagi

cucu-cucu penulis kedalam karya seni lukis?

2. Bagaimanakah membuat kombinasi komposisi karya yang menarik

dengan menggunakan idiom seni rupa Barat dan Timur?

I.5 Tujuan dan Manfaat Penciptaan Karya

Merepresentasikan dunia anak yang bersih, suci dan polos ke dalam karya

seni lukis merupakan hal yang paling utama dalam Tugas Akhir ini. Dunia anak

dan asosiasinya direpresentasikan dengan potret tunggal cucu-cucu penulis yang

dihadirkan secaraClose Updan digarap dengan tehnikPop Art.

Hal-hal yang berkaitan dengan karakter dan ekspresi cucu-cucu penulis

direpresentasikan dalam bentuk kaligrafi China. Pertimbangan untuk

menggunakan kaligrafi China adalah untuk mencari kemungkinan perpaduan

komposisi karya seni lukis yang unik dan menarik, yang merepresentasikan

keharmonisan antara dua unsur yang berlainan yakni seni kaligrafiChina sebagai

idiom seni rupa tradisional dari Timur, dan Pop Art sebagai idiom seni rupa

(11)

Jadi tujuan dari penciptaan karya Tugas Akhir ini adalah untuk

merepresentasikan gagasan mengenai harapan pribadi penulis untuk cucu-cucu

yang ditampilkan dengan menggunakan kombinasi komposisi antara idiom seni

rupa Timur dan Barat.

Selain itu, penggunaan kaligrafi China dalam Tugas Akhir ini bertujuan

untuk melerestarikan seni kaligrafi China sebagai bentuk karya seni otentik dari

Tiongkok.

Manfaat penciptaan Tugas Akhir ini adalah:

1. Ditinjau dari aspek kognitif, untuk menambah ragam seni lukis potret

dengan kombinasi komposisi menggunakan gaya melukis Pop Art dan

seni kaligrafiChina.

2. Ditinjau dari aspek personal, sebagai media pembelajaran bagi penulis

dalam mempelajari berbagai kemungkinan aktualisasi gagasan secara

mendalam melalui eksplorasi tehnik dan gaya.

3. Ditinjau dari aspek publik, secara khusus untuk menyediakan peluang

apresiasi publik terutama yang tertarik dengan seni lukis potret dan seni

(12)

1.6 Metode Penciptaan Karya

Proses penciptaan karya dilakukan dengan menggunakan beberapa metode,

yakni sebagai berikut:

1. Metode Deskriptif-Analitis: Pemecahan masalah dilakukan dengan

menguraikannya terlebih dahulu dan dikaji dengan tinjauan antara

variabel-variabel yang terdapat di dalamnya. Metode ini dilakukan dalam tataran

konsep.

2. Metode Experimentasi: Dalam tataran teknis, dilakukan eksplorasi tehnik

melukis dengan menggunakan medium cat akrilik di atas kanvas. Eksplorasi

karakter wajah melalui proses pemotretan dan digital editing menggunakan

aplikasi komputer. Pendalaman tehnik kaligrafi China dan eksplorasi

komposisi dengan memadukan seni kaligrafiChinadan gaya melukisPop Art.

3. Studi Pustaka: Mempelajari teori-teori tentang hubungan sosiologis antara

kriminalitas dan keharmonisan dalam keluarga. Wacana seni lukis potret, Pop

(13)

!

! " #

$ % &

' ( $ % &

$ % & !

% !

(14)

+

,

+

-. / ! + ! ! + + !

0

+ $ + !

( ! , + ! ,

(15)

DAFTAR PUSTAKA

1. Atkins, Robert. 1990.ARTSPEAK. New York: Abbeville Press Publisher-2. Barret, Terry. 2000.Criticizing Art, Understanding The Contemporary.

California: Mayfield Publishing Company

3. Charles, Victoria. 2006.1000 Paintings of Genius. London: Sirocco 4. Feldman, Edmund Burke. 1967.ART AS IMAGE AND IDEA. New Jersey:

Prentice Hall

5. Francois, Cheng. 1977.Chinese Poetic Writing. Bloomington: Indiana University Press

6. Huaishu.Tang Huaishu Zixutie zhenji:Authentic Version of Autibiographical Essay by Huaishu of The Tang Dynasty

7. Kleiner-Mamiya-Tansey. 2001.Gardner’s Art Through The Ages-Eleventh Edition. Orlando-U.S.A: Harcourt College Publisher

8. Mawson, C O Sylvester. 1936.Roget’s Thesaurus of The English Language in Dictionary Form. Garden City Books: New York

9. Mulya, Prof.Dr Mr T S G. Ensiklopedia Indonesia. Bandung: Penerbit W. Van

Hoeve

10. Pan, Da’an.The Beauty Without Frontiers: The Iinterartistic-Intersemiotic Value of Chinese Caligraphy in Cross-Cultural Education. Pomona: California State Polytechnic University Press

11. Salim, Peter. 1989. The Contemporary English-Indonesia Contemporary Dictionary.Jakarta: Modern English Pers

12. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia

edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka

13. Yee, Chiang. 1973.Chinese Calligraphy: An Introduction to Its Aesthetic and Technique. Cambridge: Harvard University Press

(16)

MAJALAH

1. Visual Art, edisi 17, 2007

2. Visual Art, edisi 16, 2006

WEBSITE

1. www.artaf.wordpress.com

2. www.artlex.com

3. www.bbc.co.uk

4. www.hunfor.com

5. www.ibiblio.org

6. www.nakertrans.com

7. www.personal.kent.edu

8. www.pikiran–rakyat.com

9. www.suarakarya-online.com

10. www.tate.org.uk

11. www.taxglosses.com

Referensi

Dokumen terkait

Icci (30) menyatakan pendapat yang sebaliknya bahwa budaya tidak berpengaruh dalam keputusan pembelian seperti pernyataannya berikut ini.“Tidak berpengaru, karena

Latar Belakang. Soil Transmitted Helminthes menginfestasi semua kelompok usia, yang paling banyak terjadi pada kelompok anak usia sekolah. SDN 13 Siantan Hilir

Algoritma Naive Bayes dapat diartikan sebagai sebuah metode yang tidak memiliki aturan, Naive Bayes menggunakan cabang matematika yang dikenal dengan teori

Alhamdulillahirabbil’alamin, saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode yang akan digunakan untuk menjalankan tugas ini, dan bagaimana pekerjaan yang dijalankan dapat berkaitan dengan pekerjaan lainnya

Volume 4 Nomor 2, Oktober 2016, ISSN I2302-6405 63 sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan

Dalam adat dan agama melarang pasangan suami istri bercerai karena apa yang dipersatukan Allah tidak bisa diceraikan oleh manusia kecuali maut disini adat dan

Keseriusan pemerintah telah ditunjukan sejak lama, kita dapat melihat bahwa di setiap lembaga, instansi dan satuan-satuan kerja pemerintah telah memiliki dan melaksanakan kegitan