• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit Operasional Atas Prosedur Penggajian dan Pengupahan dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas Aktivitas Pengendalian Penggajian dan Pengupahan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Audit Operasional Atas Prosedur Penggajian dan Pengupahan dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas Aktivitas Pengendalian Penggajian dan Pengupahan."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Prosedur penggajian dan pengupahan didalam suatu organisasi merupakan salah satu bentuk imbalan kepada karyawan. Pengelolaan penggajian dan pengupahan dapat mendukung keberhasilan pengelolaannya.

Pengelolan penggajian dan pengupahan yang baik menunjukan perusahaan dapat menciptakan suatu kondisi dimana gaji atau upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tepat dan dalam jumlah yang tepat. Perhitungan yang tepat memberi arti bahwa gaji atau upah tersebut dihitung sesuai dengan tarif, jabatan dan sesuai dengan dasar perhitungan gaji yang ditetapkan perusahaan.

Penggajian dan pengupahan menjadi penting karena biaya gaji, upah, beban-beban pegawai, dan pajak penghasilan merupakan komponen-kompenen biaya utama pada kebanyakan perusahaan. Informasi biaya gaji tenaga kerja dibutuhkan sebagai pertimbangan penting dalam penentuan harga jual. Namun disisi lain, penggajian dan pengupahan merupakan faktor kritis bagi perusahaan, karena adanya kemungkinan pemborosan sejumlah besar sumberdaya perusahaan, penggelapan dan penipuan yang biasa disebut fraud. Untuk mengurangi risiko potensial tersebut diperlukan pengendalian internal meliputi sejumlah peraturan, kebijakan dan prosedur yang dilaksanakan perusahaan. Komponen pengendalian internal, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Dari kelima komponen pengendalian internal ini, aktivitas pengendalian memegang peranan yang cukup penting dengan membangun kebijakan dan prosedur yang digunakan perusahaan dalam meyakinkan bahwa arahan manajemen terlaksana berikut meminimalkan risiko-risiko yang ada. Untuk menilai dan menjaga agar aktivitas pengendalian dilaksanakan dengan efektif diperlukan audit operasional secara berkesinambungan yang juga sebagai alat bantu manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan.

Pada studi ini dilakukan audit operasional atas prosedur penggajian dan pengupahan dalam upaya meningkatkan efektivitas aktivitas pengendalian penggajian dan pengupahan. Penelitian ini dilakukan di Grand Duta Hotel yang berlokasi di kota Palu, Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan penelitian (menggunakan kuesioner).

(2)

iv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL………... ix

DAFTAR LAMPIRAN………... x

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian..………... 1

1.2 Identifikasi Masalah...……… 5

1.3 Tujuan Penelitian………. 6

1.4 Kegunaan Penelitian………. 6

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Audit...………. 8

2.1.1 Pengertian Audit………... 8

2.1.2 Jenis Audit………. 9

2.2 Audit Operasional..……… 13

(3)

v Universitas Kristen Maranatha

2.2.2 Tujuan Audit Operasional………. 15

2.2.3 Manfaat Audit Operasional………... 17

2.2.4 Jenis Audit Operasional………. 19

2.2.5 Ruang Lingkup Audit Operasional………... 20

2.2.6 Tahap Audit Operasional………. 21

2.2.7 Keterbatasan Audit Operasional………... 23

2.2.8 Kualifikasi Auditor Operasional……….. 24

2.3 Efektivitas dan Efisiensi………. 25

2.4 Pengendalian Internal………. 27

2.4.1 Pengertian Pengendalian Internal………. 27

2.4.2 Tujuan Pengendalian Internal………. 29

2.4.3 Komponen-komponen Pengendalian Internal………... 31

2.4.3.1 Lingkungan Pengendalian………... 31

2.4.3.2 Penaksiran Risiko………... 35

2.4.3.3 Informasi dan Komunikasi………. 36

2.4.3.4 Aktivitas Pengendalian………... 37

2.4.3.5 Pemantauan……… 38

2.5 Gaji dan Upah………. 38

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Gaji dan Upah….. 41

2.5.3 Prinsip-prinsip Pemberian Gaji dan Upah………. 42

2.5.4 Pengendalian Internal Siklus Penggajian………... 44

2.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis………. 48

BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian………... 52

3.1.1 Perolehan Data……….. 52

3.1.2 Teknik Pengolahan Data Instrumen……….. 53

3.1.3 Operasional Variabel………. 54

3.1.4 Variabel dan Skala Pengukuran………. 55

3.1.5 Analisis Pengujian Data………. 56

3.2 Objek Penelitian……….. 60

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan………. 60

3.2.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas……… 61

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil penelitian……… 67

4.1.1 Pemahaman Kondisi Umum Perusahaan……… 67

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

4.1.2.1 Tata Tertib Kerja………. 67

4.1.2.2 Pelanggaran dan Sanksi………... 69

4.1.2.3 Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja………. 70

4.1.2.4 Prosedur Cuti, Izin Tidak Masuk Kerja dan izin Meninggalkan Pekerjaan………. 71

4.1.3 Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Prosedur Penggajian dan Pengupahan……… 72

4.1.3.1 Struktur dan Sistem Penggajian dan Pengupahan... 72

4.1.3.2 Siklus Penggajian dan Pengupahan………. 74

4.1.3.3 Kebijakan Yang Ditetapkan Perusahaan Dalam Aktivitas Pengendalian Penggajian dan Pengupahan……… 76

4.1.3.4 Dokumen-dokumen Yang Dibuat Dalam Penggajian Dan Pengupahan……… 78

4.2 Audit Operasional Atas Prosedur Penggajian dan Pengupahan…….. 80

4.2.1 Kualifikasi Audit Operasional……… 80

4.2.2 Pelaksanaan Audit Operasional……….. 81

4.3 Tindak Lanjut hasil Audit……… 101

4.4 Analisis Data……… 101

(6)

viii Universitas Kristen Maranatha 4.4.2 Analisis Statistik……… 107

BAB V Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan………. 111

5.2 Saran……… 115

DAFTAR PUSTAKA………. 117

(7)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Grand Duta Hotel Palu

2. Daftar Pertanyaan Penelitian

3. Hasil Jawaban Kuesioner Audit Operasional atas Prosedur Penggajian dan Pengupahan

4. Hasil Jawaban Kuesioner Efektivitas Aktivitas Pengendalian Penggajian dan Pengupahan

5. Surat Penelitian Untuk Penyusunan Skripsi

(8)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perusahaan pada saat didirikan mempunyai tujuan yang berbeda tetapi

pada umumnya, perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh laba atas hasil

usaha yang dijalankan. Hal ini disebabkan karena dengan adanya laba maka

perusahaan dapat mengukur sejauh mana hasil yang telah diperoleh dibandingkan

dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Terutama dalam era globalisasi

sekarang ini, persaingan yang semakin ketat mendorong tiap perusahaan agar tetap

mampu bersaing. Untuk tetap dapat bersaing, perlunya penggunaan faktor-faktor

produksi secara efektif dan efisien. Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah

sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada

awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal,

sumber daya alam, dan kewirausahaan.

Faktor-faktor produksi dapat bergerak dari suatu negara ke negara lain dengan

bebas tanpa hambatan. Penguasaaan pengetahuan dan keterampilan diberbagai bidang

oleh perusahaan diperlukan demi kelangsungan dan perkembangan dalam

menghadapi tekanan dan ancaman. Penggunaan faktor produksi secara efektif dan

(9)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2

tetapi ditujukan pula pada sumber daya manusia sebagai penggerak faktor produksi

lainnya.

Perusahaan manapun, hampir selalu menghadapi permasalahan yang

berhubungan dengan sumber daya manusia, sebab faktor manusia merupakan

penggerak utama aktivitas perusahaan. Maka manajemen sumber daya manusia

secara optimal merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam

mencapai tujuan, aktivitas manajemen sumber daya manusia antara lain

mendapatkan, memelihara serta mempertahankan sumber daya manusianya. Dalam

upaya mempertahankan karyawan, perusahaan memberi imbalan atas kontribusi

karyawan dalam bentuk pemberian gaji atau upah. Gaji dan upah adalah balas jasa

atau pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk uang dan ditetapkan oleh perjanjian

timbal balik atau oleh perundang-undangan atau peraturan. Pembayarannya

dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja tertulis oleh perusahaan kepada tenaga

kerja yang dipekerjakan untuk pekerjaan yang sudah atau akan dipekerjakan atau

jasa-jasa yang sudah atau akan diberikan.

Pemberian gaji dan upah ini harus sesuai dengan kontribusi karyawan kepada

perusahaan. Gaji merupakan hal yang sensitif bagi karyawan. Gaji dan upah

sebenarnya bukanlah faktor utama yang mempengaruhi tingkat kegairahan kerja, tapi

(10)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3

dirasakan cukup atau layak, maka gaji dan upah akan tetap dianggap sebagai faktor

yang paling dapat menurunkan kegairahan kerja dan menimbulkan keresahan.

Jika karyawan merasa gaji yang diterimanya tidak sesuai dengan usahanya,

akan merasa tidak puas dan melakukan protes bahkan melakukan unjuk rasa yang

akan berakibat buruk bagi kedua pihak. Kebijakan mengenai penggajian dan

pengupahan yang baik bukan hanya penting pada tarif penarikan tenaga kerja saja,

tetapi kebijakan mengenai kenaikan pangkat atau promosi yang baik harus menjamin

pula bahwa besarnya gaji dan upah untuk tiap-tiap pekerjaan harus didasarkan pada

nilai (harga) pekerjaan itu. Oleh karena itu, diperlukan penanganan penggajian yang

baik agar tidak ada salah satu pihak baik perusahaan maupun karyawan yang merasa

tidak puas atau dirugikan, dan tercipta hubungan yang harmonis sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai. Dan pengeluaran gaji dan upah perusahaan sesuai dengan

anggaran yang telah ditetapkan, juga karyawan menerima gaji sesuai dengan

kontribusinya kepada perusahaan.

Pada perusahaan besar, penggajian dan pengupahan merupakan proses yang

kompleks dalam operasionalnya. Siklus penggajian dan pengupahan menjadi penting

karena gaji, upah, pajak penghasilan dan beban pegawai lainnya merupakan

komponen biaya utama pada kebanyakan perusahaan. Yang menjadikan informasi

biaya tenaga kerja sangat dibutuhkan perusahaan, karena sebagai pertimbangan

(11)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4

dalam penentuan dan penetapan tarif, menggolongkannya, perhitungan, pencatatan

dan pembayarannya. Tetapi disisi lain, penggajian dan pengupahan merupakan faktor

yang kritis bagi perusahaan karena adanya kemungkinan pemborosan sejumlah besar

sumber daya perusahaan atau penggelapan dan penipuan atau kecurangan yang biasa

disebut fraud. Misalnya, pembayaran gaji kepada karyawan fiktif, terjadi kesalahan

pada perhitungan dan pembayaran gaji, kebocoran seperti pembayaran upah lembur

yang tidak wajar atau berlebihan.

Untuk mengurangi risiko-risiko potensial tersebut diperlukan pengendalian

intern meliputi sejumlah peraturan, kebijakan, dan prosedur yang dilaksanakan

perusahaan. Dan bila dapat diterapkan dengan baik akan mendapatkan keyakinan

akan tercapainya tujuan-tujuan perusahaan yang diharapkan.

Komponen pengendalian internal, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian

risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Dari

kelima komponen ini aktivitas pengendalian memegang peranan yang cukup penting.

Menurut George H. Bodnar dan William S Hoopwood (2001: 192):

“Bahwa aktivitas pengendalian terdiri dari kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa arahan manajemen terlaksanakan.”

Aktivitas pengendalian yang diterapkan hendaknya berlaku dalam seluruh

aktivitas perusahaan. Begitu pula dengan aktivitas penggajian yang merupakan hal

(12)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 5

Dimana perlu memelihara hubungan harmonis untuk pencapaian tujuan perusahaan.

Untuk menilai dan menjaga agar aktivitas pengendalian dilaksanakan dengan efektiv

diperlukan audit operasional secara berkesinambungan yang juga sebagai alat bantu

manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan.

Audit operasional, merupakan salah satu alat yang dapat membantu manajemen

dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, serta alat untuk menilai

pengendalian internal yang telah ditetapkan perusahaan. Dengan demikian, untuk

mengetahui apakah aktivitas pengendalian penggajian dan pengupahan telah

dilaksanakan dengan baik, dan sebagai upaya meningkatkan efektivitas aktivitas

pengendalian penggajian dan pengupahan, maka dilaksanakan audit yang berkaitan

dengan penggajian dan pengupahan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis dalam hal ini tertarik untuk melakukan

penelitian pada aktivitas pengendalian di perusahaan dengan judul “Audit

Operasional Atas Prosedur Penggajian dan Pengupahan Dalam Upaya Meningkatkan

Efektivitas pengendalian Penggajian dan Pengupahan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah diuraikan di atas, penulis

(13)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6

1. Bagaimana prosedur audit operasional atas penggajian dan pengupahan yang

dijalankan internal auditor perusahaan?

2. Apakah prosedur audit operasional atas penggajian dan pengupahan yang

dilakukan telah berjalan dengan baik, sehingga dapat membantu perusahaan

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan?

3. Bagaimana peranan audit operasional, dalam upaya membantu manajemen

mengidentifikasikan masalah-masalah yang ada dan yang mungkin terjadi,

sehubungan dengan prosedur pengendalian penggajian dan pengupahan yang

dilakukan perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis sebutkan di atas, tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui prosedur audit operasional atas penggajian dan pengupahan yang

dijalankan oleh perusahaan.

2. Mengetahui apakah audit opersional atas penggajian dan pengupahan yang

dilakukan telah berjalan dengan baik dan dapat membantu pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan perusahaan.

3. Menilai sejauh mana audit operasional dapat berperan dalam membantu

manajemen mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan yang mungkin

(14)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 7

upaya meningkatkan efektivitas aktivitas pengendalian penggajian dan

pengupahan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan masukan dan memberi manfaat bagi penulis, perusahaan dan semua pihak yang

membutuhkan untuk keperluan referensi dan aplikasi.

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat memberi tambahan wawasan dan

pengetahuan mengenai audit operasional dan mengetahui gambaran yang

nyata atas penerapan teori mengenai audit operasional serta pemahaman yang

lebih baik terutama dibidang pengendalian penggajian dan pengupahan

tentang bagaimana pelaksanaannya di perusahaan sebagai aplikasi nyata dari

teori-teori yang penulis peroleh.

b. Bagi perusahaan, semoga penelitian ini dapat memberikan informasi menarik

mengenai aktivitas pengendalian penggajian dan pengupahan yang efektif

sehingga menjadi masukan untuk pengambilan keputusan serta kebijakan

yang seharusnya dilakukan untuk pencapaian tujuan perusahaan.

c. Bagi semua pihak yang ingin mempelajari lebih dalam bidang audit

operasional, terutama tentang penggajian, diharapkan hasil penelitian ini dapat

dijadikan bahan referensi jika suatu saat nanti ada pihak yang akan melakukan

(15)

BAB V Kesimpulan dan Saran

111 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis yang telah dilakukan penulis pada

Grand Duta Hotel serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

sebelumnya, penulis menarik kesimpulan ini yaitu :

1. Audit operasional yang dilakukan perusahaan pada prosedur penggajian dan

pengupahan menemukan banyak kelemahan pada struktur, fungsi, otorisasi,

sistem siklus penggajian serta pengendalian penggajian dan pengupahan dan

karyawan yang bertugas pada fungsi itu. Auditor juga memberi

rekomendasi-rekomendasi agar perusahaan dapat memperbaiki pengendalian penggajian

dan pengupahan sehingga dapat efektif. Kelemahan-kelemahan yang

ditemukan antara lain :

a. Posisi di perusahaan telah diatur dalam struktur organisasi namun pada

kenyataannya banyak posisi yang kosong dan dirangkap. Jumlah posisi

tidak seimbang dengan jumlah karyawan. Terjadi ketidak sesuaian antara

struktur organisasi yang dibuat dengan yang sebenarnya. Terjadi

(16)

BAB V Kesimpulan dan Saran

112 Universitas Kristen Maranatha Juga beberapa karyawan tidak memahami secara jelas dan lengkap tugas

dan tanggung jawabnya menurut uraian tugas yang telah ditetapkan.

Mereka juga kurang mengetahui struktur organisasi yang disusun

perusahaan.

b. Dalam struktur organisasi tercantum seksi cost control pada departemen

akuntansi, tetapi fungsi ini tidak berjalan optimal karena tidak ada yang

menangani langsung. Fungsi ini juga tidak dilibatkan secara fungsional

dalam siklus penggajian dan pengupahan sebagai distributor biaya gaji

dan upah.

c. Gaji tidak dibayarkan langsung kepada karyawan melainkan dibayarkan

melalui kepala departemen masing-masing. Hal ini menimbulkan risiko

penggelapan uang gaji maupun hilang atau rusaknya slip dan uang gaji.

d. Slip gaji, upah dan lembur tidak dipranomori oleh pembuatnya. Sehingga

dapat menyulitkan dalam penelusuran bukti maupun saat audit dilakukan.

e. Catatan penghasilan karyawan belum dibuat untuk seluruh karyawan

2. Berdasarkan hasil analisis dari pengamatan dan kuesioner serta data yang

diperiksa penulis, perbaikan-perbaiakan yang dilakukan perusahaan dalam hal

pengendalian penggajian dan pengupahan yang efektif sebagai berikut :

a. Departemen personalia independen dari fungsi penggajian dan

bertanggung jawab mengotorisasi penambahan dan pemberhentian

(17)

BAB V Kesimpulan dan Saran

113 Universitas Kristen Maranatha Pemprosesan gaji terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah

ditandatangani. Auditor melakukan perbaikan pada struktur. Perusahaan

mengkaji lagi struktur, fungsi dan uraian tugas yang ada menjadi lebih

baik. Dan mengisi jabatan yang kosong, sehingga struktur yang ada lebih

efektif, karyawan dapat lebih fokus dalam pekerjaannya, mengurangi

risiko penyalahgunaan wewenang, maupun kerancuan dalam

pertanggungjawaban akhir para karyawan kepada pimpinannya. Sehingga

pemisahan fungsi dapat optimal dilakukan dalam hal fungsi personalia,

pencatat waktu, pembuat daftar gaji, upah dan lembur, pembuat bukti kas

keluar, pembayar gaji, upah dan lembur serta pembukuan. Struktur

oraganisasi beserta uraian tugasnya mulai disosialisasikan kepada

karyawan agar semua karyawan memahaminya.

b. Tingkat gaji dan potongan-potongannya diotorisasi dengan layak, begitu

juga pada slip gaji dimana perusahaan mencantumkan sumber gaji beserta

tunjangannya, sehingga karyawan mengetahui keseluruhan

penghasilannya.

c. Perusahaan memperbaiki slip gaji, upah dan lembur sehingga dipranomori

oleh pembuatnya. Sehingga tidak dapat menyulitkan dalam penelusuran

bukti maupun saat audit dilakukan.

d. Perhitungan gaji diverifikasi secara independen, termasuk merkonsiliasi

(18)

BAB V Kesimpulan dan Saran

114 Universitas Kristen Maranatha manajemen atau karyawan lain yang bertanggung jawab menelaah hasil

penggajian dari salah satu gaji atau jumlah tidak biasa.

3. Prosedur pengendalian penggajian dan pengupahan yang dilaksanakan pada

Grand Duta Hotel secara umum telah memadai dan didapat presentase sebesar

. Hal tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa prosedur pengendalian

penggajian dan pengupahan cukup efektif. Hal ini didukung oleh faktor-faktor

sebagai berikut :

a. Terdapat beberapa kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan pada

perusahaan yang berhubungan dengan pengendalian penggajian dan

pengupahan.

b. Sistem penggajian dan pengupahan yang memadai.

c. Pengendalian penggajian dan pengupahan yang memadai, ini terlihat

dari:

i. Struktur organisasi serta otorisasi yang mulai dikaji ulang.

Serta penempatan posisi yang kosong.

ii. Pembagian fungsi yang lebih independen.

iii. Dokumen pengendalian penggajian dan pengupahan yang

(19)

BAB V Kesimpulan dan Saran

115 Universitas Kristen Maranatha iv. Adanya personel pada bagian akuntansi dan personalia yang

kompeten dan dapat dipercaya.

v. Perhitungan gaji yang diverifikasi secara independen.

4. Audit operasional prosedur penggajian dan pengupahan yang dilaksanakan

secara umum dan didapat persentase sebesar 90,9 %. Hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa audit operasional sangat berperan dalam menunjang

efektivitas aktivitas pengendalian penggajian dan pengupahan. Hal ini

diperoleh setelah memperhatikan faktor-faktor yang mendukung dibawah ini :

a. Audit operasional atas prosedur penggajian dan pengupahan

dilaksanakan oleh internal auditor yang merupakan fungsi staf

terhadap pimpinan dan tidak terlibat langsung dalam kegiatan

operasional pengendalian penggajian dan pengupahan sehingga faktor

independensi telah tercapai.

b. Tim auditor secara umum telah memenuhi kualifikasi sebagai seorang

auditor.

c. Dalam melaksanakan audit, tim auditor membuat program audit dan telah melaksanakan tahap-tahap audit operasional, yaitu tahap

(20)

BAB V Kesimpulan dan Saran

116 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan hasil pemeriksaan penulis atas prosedur pengendalian penggajian

dan pengupahan dan perdasarkan teori yang dipelajari, maka penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Perusahaan terus memperbaiki struktur organisasi sehingga memadai, dan

menyesuaikan struktur organisasi dan uraian tugas dengan yang sesungguhnya

berjalan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi lagi perangkapan posisi dan

tugas. Sehingga membuat karyawan fokus pada pekerjaan dan tugasnya.

2. Sebaiknya struktur organisasi beserta uraian tugasnya disosialisasikan agar

semua karyawan dapat memahaminya.

3. Seksi akuntansi biaya sebaiknya lebih difungsikan sebagai distributor biaya

dalam hal ini biaya gaji yang outputnya akan dipakai oleh fungsi pembukuan

sebagai pembanding atas bukti kas keluar untuk verifikasi.

4. Slip gaji lebih diperinci, di mana perusahaan mencantumkan sumber-sumber

gaji sehingga karyawan dapat mengetahui lebih jelas.

5. Gaji sebaiknya dibayarkan langsung kepada karyawan. Hal ini untuk

menjamin uang gaji benar diterima oleh karyawan penerima gaji dan tidak ada

(21)

BAB V Kesimpulan dan Saran

117 Universitas Kristen Maranatha 6. Catatan penghasilan karyawan sebaiknya dibuat untuk seluruh karyawan.

Catatan penghasilan karyawa dibutuhkan dalam verifikasi dan rekonsiliasi

(22)

117 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arems, Alvin A.; Elder, Randal J. And Beasley, Mark S. 2003, Auditing and

Assurance Service an Integrated Approach, 9 th ed, New Jersey. Prentice Hall

Inc.

Amin Widjaya Tunggal. Drs, Ak, MBA. 2000. Internal Auditing (Suatu Pengantar),

Jakarta : Harvarido.

Bodnar, George H. William S. Hopwood. (2001). 8th Edition. Accounting Information

System.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan, per 1 April

2002, Jakarta : Salemba Empat.

Gulo, W. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Grasindo.

Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit Internal.

Jakarta.

Manullang. (1991). Pokok-pokok Manajemen Personalia.

Moekijat. 1992. Administrasi Gaji dan Upah. Bandung.

Mulyadi. 1992. Edisi 4. Pemeriksaan Akuntan. Yogya.

Mulyadi. 2002. Auditing Edisi ke-6. Jakarta 2002. Jakarta : Salemba Empat.

(23)

118 Universitas Kristen Maranatha Rukly Ahmads. 2001. Manajemen Penggajian & Pengupahan untuk Karyawan

Perusahaan.

Tugiman Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal.

Referensi

Dokumen terkait

pada Koperasi Mitra Mandiri Sejahtera diharapkan membantu dalam mengurangi kesalahan – kesalahan yang dilakukan sebelum adanya Sistem Pendukung Keputusan ini,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen waktu aktivis mahasiswa program studi pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta..

ƒƒ APBN/APBD yang dipergunakan harus terkelola dengan APBN/APBD yang dipergunakan harus terkelola dengan APBN/APBD yang dipergunakan harus terkelola dengan APBN/APBD yang

[r]

Maka dari itu, ada beberapa pilihan media yang bisa mendukung pelestarikan kesenian Jaran Kencak ini, salah satunya adalah dengan fotografi, untuk memperkenalkan seni Jaran

As a consequence, they were .denieci jobs, put .under cop.~tant surveil- lance, ~nd required to regularly report to the local authorities or neighbor- hood leaders, while their

Dengan menggunakan teknik SLAM ( Simultaneous Localization dan Mapping) maka lingkungan dari kandang akan dipetakan ke dalam bentuk 3D, sehingga pengunjung dapat

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh