• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan dan Realisasi Sistem IP-PBX Berbasis Linux Di Universitas Kristen Maranatha.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan dan Realisasi Sistem IP-PBX Berbasis Linux Di Universitas Kristen Maranatha."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM IP-PBX BERBASIS LINUX DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Disusun Oleh :

Nama : Nico Setiawan NRP : 0522085

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Jln. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung, Indonesia

Email : 0522085@eng.maranatha.edu

ABSTRAK

Sistem telekomunikasi berbasis internet protocol telah menjadi salah satu solusi untuk

menyediakan fasilitas komunikasi masyarakat yang murah dan handal. Salah satunya yang

sedang banyak dikembangkan saat ini adalah PABX yang menggunakan teknologi IP (Internet

Protocol) yang dikenal sebagai IP-PBX. IP-PBX merupakan konsep jaringan komunikasi generasi masa depan atau NGN (Next Generation Network) yang dapat diintegrasikan ke jaringan

telepon konvensional (PSTN/POTS). IP-PBX adalah perangkat switching komunikasi suara dan

data berbasis IP yang berfungsi sebagai translasi protokol komunikasi atau transcoding.

Pada penelitian ini telah dirancang sistem IP-PBX dengan menggunakan sistem operasi embeded

Linux yaitu Briker IP-PBX yang bersifat open source software dan aplikasi softphone X-lite yang bersifat freeware. Sebuah server VoIP berfungsi sebagai gateway komunikasi antar softphone

dan juga memiliki kemampuan multifitur seperti Conference Communication, trunking dari

jaringan telepon analog ke digital atau sebaliknya, IP trunks yang berfungsi untuk

menghubungkan antar VoIP server, Interactive Voice Response (IVR), Automatic Call

Distribution (ACD), Call Recording System, dan Web-based Management System.

Dari hasil perancangan yang telah direalisasikan, dihasilkan sebuah server VoIP yang berperan

sebagai sentral telepon (softswitch) berbasis IP dan juga dapat melakukan trunking ke jaringan

POTS (Plain Old Telephony System) yaitu PABX (Private Auto Branch Exchange) analog.

(2)

ii

DESIGN AND REALIZATION OF IP-PBX SYSTEM WITH LINUX BASED AT MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

Composed by :

Name : Nico Setiawan NRP : 0522085

Departement Of Electrical Engineering, Maranatha Christian University

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung, Indonesia

Email : 0522085@eng.maranatha.edu

ABSTRACT

Telecommunications system based on internet protocol has become one solution to provide

cheap and reliable communication facilities for people. One of them is being developed now is

PABX that using IP technology, which known as IP-PBX. IP-PBX is a concept of future communications network or NGN (Next Generation Network) which is can integrate to the

network of conventional telephone (PSTN / POTS). IP-PBX is a telephone communication

switching and data based on IP devices which serves as a communications protocol translation or

transcoding.

In this study has been designed IP-PBX system using operating system with embedded Linux

inside, that is Briker IP-PBX and softphone applications X-lite which is a freeware. VoIP server

should established a gateway for communication between softphone and also give many features

like voice & video conference, trunking from analog telephony network to digital or the other

way around, IP trunks that has a function to connect between the VoIP server, Interactive Voice

Response (IVR), Automatic Call Distribution (ACD), Call Recording System, dan Web-based Management System.

From the design that has been realized, produced a VoIP server that represented as telephone

exchange or softswitch based on IP and also can do trunking to POTS (Plain Old Telephony

System) network such as PABX (Private Auto Branch Exchange)

(3)

iii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR……….. iii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR GAMBAR……… ix

DAFTAR TABEL………... xii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ……… 1

I.2 Identifikasi Masalah ……… 2

I.3 Perumusan Masalah ……… 2

I.4 Tujuan ………. 3

I.5 Pembatasan Masalah ………... 3

I.6 Spesifikasi Sistem……… 4

I.7 Sistematika Penulisan……….. 4

BAB II LANDASAN TEORI II.1 Model OSI (Open System Interconection)……… 6

(4)

iv

II.1.2 Lapisan OSI... 8

II.2 Jaringan Komputer... 11

II.2.1 Jenis Jaringan... 12

II.2.2 Mode Operasi Jaringan... 12

II.2.2.1 Peer – to – peer... 12

II.2.2.2 Client Server... 12

II.2.2.3 Hybrid... 13

II.2.3 TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)... 13

II.2.4 IP Address... 15

II.2.4.1 Format IP Address... 15

II.2.4.2 Kelas IP Address... 16

II.3 Private Automatic Branch eXchange………... 18

II.4 VOIP……… 19

II.4.1 Terminologi Dasar……… 20

II.4.2 Kelebihan VoIP dan Kekurangan VoIP……… 21

II.4.2.1 Kelebihan VoIP... 21

II.4.2.2 Kekurangan VoIP... 21

II.4.3 Konversi dan Kompresi pada VoIP... 22

II.4.4 Protokol untuk VoIP... 25

II.4.4.1 H.323... 25

(5)

v

II.4.5 Interactive Voice Response (IVR)... 28

II.5 Linux... 29

II.5.1 Kelebihan Linux... 29

II.5.2 Briker IPPBX... 30

II.5.2.1 Komponen Briker... 31

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI III.1 Desain Sistem... 33

III.1.1 Diagram Jaringan... 34

III.1.2 Instalasi dan Konfigurasi Server VoIP... 35

III.1.3 Perancangan Pada Sisi Client... 36

III.2. Perancangan Pengujian... 38

III.2.1 Perancangan Pengujian Koneksi Jaringan Komputer... 38

III.2.2 Perancangan Pengujian Pada Server... 39

III.2.3 Perancangan Pengujian Pada Client... 42

III.3. Implementasi dan Prosedur Operasi... 43

III.3.1 Konfigurasi Pada Sisi Server... 44

III.3.2 Konfigurasi pada sisi client... 63

(6)

vi

IV.2 Pengujian Pada Sisi Client... 68

IV.3 Pengujian Sistem IP-PBX... 69

IV.4 Data Pengamatan Pada Sistem IPPBX... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan ... 82

V.2 Saran ... 83

(7)

vii

Gambar II.10 Pertukaran Paket Pada Terminal H.323 ... 25

Gambar II.11 Transaksi SIP client ... 27

Gambar III.1 Skema Jaringan Sistem IP-PBX yang akan direalisasikan .. 34

Gambar III.2 Flow chart perancangan pada sisi server ... 35

Gambar III.3 Flowchart perancangan pada sisi client PC ... 36

Gambar III.4 Flowchart perancangan pada sisi client dengan mobile phone 37 Gambar III.5 Pengujian ping sudah berjalan dengan baik ... 38

Gambar III.6 Tampilan Login Briker ... 39

Gambar III.7 Tampilan Awal Login ... 40

Gambar III.8 Tampilan Welcome to Briker ... 40

Gambar III.9 Tampilan halaman add an extensions ... 41

Gambar III.10 Pengujian VoIP Card ... 41

Gambar III.11 Tampilan Softphone ketika terinstall ... 42

Gambar III.12 VoIP Client teregister ... 43

Gambar III.13 VoIP Card Voxzone X100P... 44

Gambar III.14 Booting Briker 1.0.4.2 ... 45

Gambar III.15 Briker akan otomatis mendeteksi CDROM ... 45

Gambar III.16 Briker akan otomatis mendeteksi network hardware... 46

(8)

viii

Gambar III.18 Briker akan otomatis install base system dan software lainnya 46

Gambar III.19 Briker akan install GRUB boot loader ... 47

Gambar III.20 Console login ... 47

Gambar III.21 Login ke user root ... 48

Gambar III.22 Mengganti password untuk console login ... 48

Gambar III.23 Konfigurasi network Briker ... 49

Gambar III.24 Add SIP Extensions... 50

Gambar III.25 Dialog box untuk melakukan perubahan konfigurasi ... 51

Gambar III.26 Tampilan file “sip_additional.conf “ ... 53

Gambar III.27 Masuk ke root privileges ... 54

Gambar III.28 Menjalankan perintah ”genzaptelconf” ... 54

Gambar III.29 VoIP Card terdeteksi ... 55

Gambar III.30 Penambahan Trunk VoIP Gateway ... 57

Gambar III.31 Pembuatan rule untuk panggilan keluar ... 58

Gambar III.32 Proses pertama sistem recordings ... 59

Gambar III.33 Proses kedua sistem recordings ... 59

Gambar III.34 Pengaturan pertama IVR ... 60

Gambar III.35 Alur panggilan yang diatur oleh IVR ... 61

Gambar III.36 Pengaturan Add Incoming Route ... 62

Gambar III.37 Inbound routes ... 62

Gambar III.38 Tampilan awal instalasi X-Lite ... 63

Gambar III.39 Pernyataan dan persetujuan pada instalasi X-Lite ... 63

Gambar III.40 Pemilihan lokasi instalasi X-Lite pada komputer ... 64

Gambar III.41 Proses instalasi X-Lite sedang berjalan ... 64

(9)

ix

Gambar IV.2 Status panggilan... 70

Gambar IV.3 Status idle pada panel operator... 71

Gambar IV.4 Status idle pada monitoring window IPPBX Status... 71

Gambar IV.5 Status IPPBX pada saat terdapat 1 buah panggilan yang aktif 72

Gambar IV.6 Panel Operator pada saat terdapat 1 buah panggilan yang aktif 73

Gambar IV.7 Status IPPBX pada saat terdapat dua buah panggilan yang aktif 74

Gambar IV.8 Panel Operator pada saat terdapat 2 buah panggilan yang aktif 74

Gambar IV.9 Status IPPBX pada saat terdapat 1 buah panggilan yang aktif 75

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Hubungan antara OSI Layer dengan protokol-protokol VoIP... 19

Tabel II.2 Standard Coding dan kompresi... 24

Tabel III.1 User Extension... 51

Tabel IV.1 Tabel pengujian sisi server... 67

Tabel IV.2 Hasil pengujian pada sisi client... 68

Tabel IV.3 Pengamatan IPPBX Status Pada Saat Sistem Idle... 77

(11)

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya teknologi, semua aplikasi akan berbasis Internet Protokol

(IP). Berbagai cara digunakan untuk melewatkan layanan melalui jaringan IP. Salah satu layanan yang bisa dilewatkan melalui jaringan IP adalah komunikasi suara secara dua

arah yang menggunakan protokol internet lewat layanan sebuah server VoIP. VoIP

adalah Teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi voice secara elektronik dan real-time.

Untuk membangun sebuah server VoIP, pada saat ini terdapat suatu solusi murah

yaitu lewat aplikasi-aplikasi server yang disediakan oleh sistem operasi Briker IPPBX

(Internet Protocol Private Branch Exchange) yang berbasis Linux dan merupakan open source software. Briker IPPBX adalah sistem operasi distribusi Linux yang di dalamnya terdapat beberapa aplikasi untuk membangun sebuah PBX dengan sistem IP yang

lengkap dengan fitur – fiturnya. Fungsi utama Briker IPPBX adalah sebagai sentral

telepon atau softswitch untuk layanan VoIP.

Penggunaan teknologi VoIP yang lebih efisien akan semakin dipermudah karena

dapat digabungkan dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada, dengan menggunakan

VoIP gateway yang akan disambungkan dengan PABX setiap individu dapat membangun

dan mengembangkan infrastrukturnya secara mandiri, dikarenakan penggunaan sistem

(12)

BAB I PENDAHULUAN - 2 -

I.2 Identifikasi Masalah

Universitas Kristen Maranatha sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi yang di

dalamnya terdapat berbagai macam biro dan badan organisasi yang hampir semuanya

memiliki sarana komputer yang sudah terhubung dengan jaringan NOC, dan dalam

kesehariannya semua staff nya berkomunikasi lewat line extensions analog yang

disentralkan dengan media PABX (Private Auto Branch Exchange) yang sangat terbatas

pengguna extensions didalamnya jika semua nomor extensions sudah habis terpakai maka

modul PABX harus ditambahkan lagi, dan biaya yang dihabiskan tidaklah sedikit jika

dibandingkan dengan membangun sebuah server VoIP yang memiliki fitur-fitur lebih

berkualitas dan kapasitas ekstension hingga 1000 user. Sehingga apabila terdapat staff

yang ingin melakukan pemasangan ekstension baru dapat dilakukan dengan

memanfaatkan infrastruktur jaringan internet yang sudah ada, tidak perlu lagi melakukan

perubahan infrastrukur dengan pemasangan kabel RJ-11 yang berbasis PABX analog,

dan nantinya PC staff tersebut akan dipasangkan softphone yaitu telepon yang berbentuk

software.

I.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah Bagaimana

(13)

BAB I PENDAHULUAN - 3 -

I.4 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam tugas akhir ini adalah untuk membangun sebuah

server VoIP yang berperan sebagai sentral telepon (softswitch) berbasis IP dan juga dapat melakukan trunking ke jaringan POTS (Plain Old Telephony System) yaitu PABX

analog.

I.5 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada tugas akhir ini dibatasi oleh :

1. Pembuatan server VoIP sebagai alternatif jalur komunikasi melalui jaringan

internet di Universitas Kristen Maranatha dengan menggunakan sistem operasi

Briker IPPBX versi 1.0.4.2.

2. Instalasi dan pengaturan VoIP Card, produksi Voxzone tipe X100P yang memiliki

1 buah Port FXO (Foreign Exchange Office) melalui fitur Zaptel yang telah

disediakan di dalam Briker.

3. Pengaturan pada sisi server untuk pengadaan SIP (Session Initiation Protocol)

client dan penomoran extensions berbasis web.

4. Pengaturan Interactive Voice Response (IVR) sebagai digital receptionist.

5. Pengaturan SIP client pada sebuah GSM mobile phone dengan menggunakan

koneksi wi-fi.

6. Software softphone yang digunakan adalah X-Lite versi 3.0 yang bersifat open

(14)

BAB I PENDAHULUAN - 4 -

I.6 Spesifikasi Sistem

1. Hardware yang dipakai adalah

1. 1 buah PC server Prolian dengan processor Intel Xeon yang dipakai untuk

Server VoIP sebagai sentral telepon IP-PBX .

2. 1 modul VoIP card yang akan menjadi gateway antara user softphone

dengan user yang ada di jaringan Plain Old Telephony System (POTS).

3. 3 buah PC client dengan processor Intel Pentium IV, 1.2 GHz.

4. 1 buah mobile phone Nokia E71 sebagai client.

2. Spesifikasi Software yang digunakan adalah

2.1. Briker IPPBX yang didalamnya sudah ditanamkan CentOS /4.3 , Asterisk

VoIP aplication, FreePBX versi 2.4, SugarCRM, MySQL, Flash Operator

Panel, Automated Installation Tools, Digium Card auto-config.

2.2. Sistem Operasi Ubuntu versi 9.01 pada PC yang digunakan untuk remote

server melalui port SSH (Secure Shell).

2.3. XLite sebagai Software softphone pada client.

2.4. Sistem Operasi Windows XP pada PC client.

I.7 Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

o Bab I

Membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah,

tujuan dibuatnya tugas akhir ini, batasan-batasan masalah, serta sistematika

penulisan laporan ini.

o Bab II

Menjelaskan teori-teori yang diperlukan dan menjadi landasan dalam melakukan

tugas akhir ini, seperti OSI Layer, TCP/UDP, pengertian VoIP (Voice over

Internet Protocol), jalur komunikasi VoIP, Linux serta perangkat lain yang

(15)

BAB I PENDAHULUAN - 5 -

o Bab III

Membahas mengenai perancangan server VoIP dan cara kerja dari sistem IP-PBX

yang dibuat.

o Bab IV

Pada bab ini akan dicantumkan dan dibahas mengenai beberapa contoh report

yang didapat dari hasil implementasi ini.

o Bab V

(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - 82 -

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari Tugas Akhir dan saran-saran yang

perlu dilakukan untuk perbaikan di masa mendatang.

V.1 Kesimpulan

Dalam merancang dan merealisasikan sebuah server VoIP yang akan dijadikan

sebagai sentral sistem IPPBX pada jaringan komputer di Universitas Kristen Maranatha

Bandung, dapat disimpulkan bebarapa hal seperti berikut :

1. Penulis telah berhasil mengimplementasikan sistem operasi Briker IPPBX yang

direalisasikan sebagai server VoIP yang berperan sebagai sentral telepon

(softswitch) berbasis IP dan juga dapat melakukan trunking ke jaringan POTS

(Plain Old Telephony System) yaitu PABX (Private Auto Branch Exchange)

analog.

2. Berdasarkan perhitungan rata-rata pemakaian bandwidth untuk 1 buah concurrent

call sebesar ± 22,26 KB/s dan kapasitas bandwidth yang tersedia pada end point

mayoritas sebesar 100 Mbps walaupun backbone yang tersedia pada jaringan

internal UKM mempunyai sebesar 1 Gbps, dan diasumsikan resources 100 Mbps

tersebut hanya dikhususkan untuk traffic VoIP, maka dapat menampung

sebanyak ± 554 concurrent call atau sebanyak 1108 user sedang berkomunikasi.

3. Jumlah bandwidth yang akan terpakai pada saat proses percakapan suara berlangsung sangat tergantung dari jenis-jenis codec apa saja yang digunakan oleh

(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - 83 -

V.2 Saran

Saran – saran yang dapat diberikan untuk pengembangan dan perbaikan lebih

lanjut seiring kebutuhan dan kemajuan teknologi adalah sebagai berikut :

1. Penulis menyarankan untuk menggunakan VPN (Virtual Private Network) yang

mampu melakukan autentikasi antara server dan client ketika akan melakukan

koneksi, serta melakukan enkripsi pada data yang akan dikirim. Untuk

menghindari kemungkinan adanya penyadapan terhadap komunikasi suara .

2. Sangat disarankan agar server Briker IPPBX dapat diintegrasikan dengan

jaringan internet publik agar client dapat menggunakan layanan server VoIP ini

dari mana saja. Sehingga penggunaan VoIP merupakan solusi alternatif

komunikasi yang akan menghemat biaya komunikasi.

3. Karena modul VoIP Card yang digunakan pada saat ini hanya terdiri dari 1 buah

port FXO sehingga hanya support terhubung ke 1 line nomor extensons saja,

maka pada pengembangan ke depannya dapat digunakan VoIP Card dengan 2

port FXO atau lebih, sehingga fitur DISA (Direct Inward System Access) dapat

(18)

84

DAFTAR PUSTAKA

1. Purbo, Onno W. “Cikal Bakal Telkom Rakyat (Paduan Lengkap Setting VoIP)” , 2007.

2. Usman, Uke Kurniawan, “Pengantar Telekomunikasi”. Bandung: Penerbit Informatika, 2008.

3. Van Meggelen , Jim, Leif Madsen, Jared Smith, “Asterisk the Future of Telephony”. USA: O’Reilly Media, Inc, 2007.

4. http://www.briker.org/ (Tanggal akses: 15 Agustus 2009)

5. http://www.Cisco.com/ (Tanggal akses: 18 Desember 2009)

6. http://www.ilmukomputer.com/ (Tanggal akses: 15 Agustus 2009)

7. http://id.wikipedia.org/wiki/IP_PBX (Tanggal akses: 15 Agustus 2009)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan dari 5 soal uraian yang diberikan berdasarkan indeks kesukaran tiap butir soal, siswa mengalami kesulitan pada tipe soal nomor 3 dan nomor

Selanjutnya dalam pasal 7.6 di sebutkan tentang langkah-langkah pengelolaan yang memastikan dan mengharuskan/mewajibkan setiap negara untuk tingkat penangkapan

Akan tetapi, adanya dua individu rafflesia dewasa seperti pada Gambar 3 a dan b, dapat menjelaskan bahwa rafflesia di Rhino Camp memiliki frekuensi mekar yang

Koran Kompas datang setiap hari dan langsung diolah untuk kemudian dilayankan. Koran Kompas memuat informasi yang lengkap karena pada edisi tertentu dimuat arsip artikel dari

Dari praktikum ini, kesimpulan yang dapat diambil yaitu terdapat banyak cara untuk handling dan restrain hewan yang akan dilakukan pemeriksaan, dilakukan pembendungan saat

sebaliknya akan mengangkut karbondioksida dan limbah sisa metabolism dari seluruh sel untuk disekresikan. Pembuluh darah merupakan sebuah jaringan yang tesusun atas

Pemain yang spontan tidak memerlukan pengarah akan tetapi pemain peran yng terencana memrlukan pengarahan dan perencanaan yang matang penting bagi pemain untuk

Sesuai perjanjian kinerja Tahun 2018, PASKA menetapkan satu sasaran strategis yaitu terselenggaranya layanan analisis dan sinkronisasi kebijakan dengan 3 indikator