iv
Studi Kasus Mahkamah Agung No.615K/Pdt.Sus/2011 Mengenai Penyelesaian Sengketa Perselisihan Tagihan Antara TIM Likuidasi Lembaga Penjamin Simpanan melawan JANDRI SIADARI, SH., LLM, selaku kurator PT
Tripanca Group dan PT BPR Tripanca Setiadana Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Lembaga Penjamin
Simpanan
ABSTRAK Wahyu Juanda
110110070503
Kepercayaan terhadap bank merupakan suatu prioritas karena kepercayaan dapat merefleksikan rasa aman dalam bertransaksi khususnya bagi para nasabah sebagai pihak penyimpan dana. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) lahir berdasarkan UU No. 7 Tahun 2009 untuk memberikan kepastian hukum serta rasa aman terhadap nasabah penyimpan dana. Seperti kasus PT. BPR Tripanca Setiadana yang dilikuidasi dan dicabut ijin usahanya memiliki satu nasabah PT. Tripanca Group yang dipailitkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Terkait hal itu, maka Jandri Siadari, S.H.,LL.M selaku kurator sebagai pihak yang berwenang untuk membereskan harta pailit berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 memiliki benturan hak dan kepentingan dengan LPS yang juga berwenang untuk menjamin dana nasabah pada PT. BPR Tripanca Setiadana.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitis yaitu suatu penelitian tentang hukum yang memberi gambaran dan pengetahuan tentang bank, Lembaga Penjamin Simpanan, dan kurator ditinjau dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009 Tentang lembaga Penajmin Simpanan. Pengumpulan data lebih ditekankan pada studi kepustakaan berupa kaidah-kaidah hukum maupun teori ilmu hukum dan Putusan Majelis Hakim Mahkamah Agung No. 615K/Pdt.Sus/2011 dianalisis dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara yuridis normatif.